Anda di halaman 1dari 8

1

Perancangan Media Pengenalan Permainan Tradisional untuk


Mendukung Tumbuh Kembang Anak Usia 6-9 Tahun

Lita Khosasi1, Maria Nala Damajanti2, Cindy Muljosumarto3


Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Email: lizhkozouka@gmail.com

Abstrak
Tumbuh kembang anak perlu diperhatikan untuk membentuk pribadi yang baik pada dewasanya nanti.
Kemampuan dalam tumbuh kembang sangatlah perlu diperhatikan, baik kemampuan tumbuh kembang moral,
tumbuh kembang sosial emosional, maupun tumbuh kembang fisik motorik. Dalam melatih dan meningkatkan
kemampuan tersebut diperlukan medium yang dapat mendukung dan menarik bagi anak, salah satunya adalah
melalui bermain. Salah satu permainan yang memiliki nilai-nilai tumbuh kembang adalah permainan tradisional.
Permainan ini merupakan salah satu budaya Indonesia yang banyak manfaatnya dalam mendukung atau
mengajarkan bila anak untuk berinteraksi dengan orang diluar keluarga, paham akan konsekuensi atas
perbuatannya, serta melakukan gerakan dasar seperti berlari dan melompat. Oleh karena itu, dibuatlah game kit
berisikan permainan tradisional yang dapat dimainkan sehari-hari oleh anak-anak. Game kit ini juga dapat
mengajarkan anak-anak untuk belajar melestarikan budaya Indonesia.

Kata kunci: Permainan Tradisional, Anak, Tumbuh Kembang, Media Interaktif, Game Kit

Abstract
Title: Media Design for Introducing Traditional Games to Improve the Growth and Development of 6-9-Year
Old Children

In order to make a child grow into a fine adult with a good personality, it is necessary to pay attention to their
growth and development, such as their moral, social-emotional, and physical growth. To train and develop these
skills, a suitable and interesting media is needed to attract the children. Indonesian traditional game is one of
the suitable media that has many benefits to support children’s growth, especially for young age. In young age,
children start to interact more with others than their families, understand the consequences of their actions, and
perform basic activity, such as running and jumping. Therefore, the game kit was made. The purpose of this
game kit is to introduce and teach children how to play traditional games, to improve their growth. It also
teaches children to preserve Indonesian culture.

Keywords: Traditional Games, Children, Growth and Development, Creative Media, Game Kit

Pendahuluan bullying, perilaku kurang sopannya terhadap orang


tua, kekerasan atau perkelahian antar teman, dan
Perkembangan anak merupakan hal yang masih banyak lagi. Kemampuan sosial emosional
perlu diperhatikan untuk membentuk pribadi yang anak juga menurun. Anak lebih suka berada didepan
baik pada dewasa nanti. Perkembangan anak memiliki layar gadget atau game console secara berlebih.
banyak aspek yang memperngaruhinya. Beberapa Kurangnya kemampuan interaksi dengan lingkungan
aspek tersebut antara lain perkembangan moral, fisik sekitarnya membuat anak memiliki sikap egosentris
motorik, kognitif, dan sosial emosional. Namun pada dalam diri mereka. Kurang bergerak atau disebut
masa ini, anak-anak masih memiliki masalah dalam sedentary lifestyle juga merupakan masalah yang
memenuhi aspek-aspek tersebut. Banyak berita yang sedang banyak dihadapi pada saat ini. Kebiasaan
memuat masalah-masalah dalam perkembangan hidup kurang bergerak ini dikarenakan penyakit
mereka. duduk (sitting disease) dimana anak-anak lebih
Banyak berita yang menunjukkan adanya banyak melakukan aktifitas diam atau yang hanya
degradasi moral pada kalangan anak-anak seperti hanya duduk saja dibandingkan kegiatan yang
membutuhkan gerak tubuh.
2

Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan perkembangan emosi sosial anak usia 6 -11 tahun
pertumbuhan anak baik secara moral, sosial termasuk kedalam tahap perkembangan IV:
emosional, maupun gerak motorik anak adalah kompetensi dimana anak belajar untuk berkompetensi
bermain. Permainan merupakan hal yang digemari dalam kelompok. Pada tahap ini anak lebih belajar
dan dicari oleh anak, terutama disaat waktu senggang dalam memahami aturan dan kaitannya dalam
atau waktu luang mereka. Melalui bermain anak dapat hubungan mereka dalam berteman. Pada tahap ini
melakukan gerak dan sosialisasi dengan teman tanpa anak juga lebih bermain dengan stuktur dan aturan
merasa adanya paksaan. tertentu. (Erikson, 2010).
Salah satu permainan yang dekat dengan Rumusan masalah pada perancangan ini
budaya kita sendiri dan memiliki kelebihan dalam adalah bagaimana merancang media yang dapat
meningkatkan gerak motorik, sosial emosional, dan memperkenalkan permainan tradisional kepada anak
memiliki nilai moral anak adalah permainan usia 6-9 tahun yang dapat mendukung tumbuh
tradisional. Permainan tradisional merupakan hasil kembang anak.
penggalian dari budaya Indonesia, didalamnya banyak
mengandung nilai-nilai pendidikan, moral, sosial
emosional, dan masih banyak lagi. Jenis-jenis Metode Penelitian
permainan tradisional di Indonesia juga beragam
antara lain gobak sodor, gasing, engkle, layang- Metode yang digunakan adalah metode
layang, petak umpet, enggrang, bakiak, cublak cublak kualitatif. Metode mengumpulkan data dilakukan
suweng, dan masih banyak lagi. melalui observasi terhadap perilaku dan kebiasaan
Permainan tradisional dilakukan secara anak usia 6-9 tahun dalam bermain dan visual yang
berkelompok sehingga menimbulkan rasa demokrasi menarik begi mereka, wawancara langusng terhadap
antar teman main dan alat permainan yang digunakan beberapa sumber, dan studi pustaka untuk mencari
pun relatif sederhana (BP-PLSP, 2006). Permainan informasi tentang kebiasaan dan masalah sosial anak
tradisional juga mengasah kemampuan anak dalam usia 6-9 tahun serta tentang jenis-jenis permainan
berpikir kreatif untuk memenangkan permainan ini, tradisional yang dapat diterima oleh anak.
menambah kemampuan besosialisasi untuk permainan
secara berkelompok.
Permainan tradisional banyak mengandalkan Pembahasan
gerak dasar yang diperlukan untuk anak usia 6-9
tahun dalam membantu pertumbuhan motorik seperti Menurut Kartono pertumbuhan merupakan
berlari, melompat, dan lain sebagainya. perubahan tubuh secara fisik baik ukuran maupun
Permainan ini memiliki nilai moral yang bentuk tubuh. Dan Perkembangan adalah perubahan
dapat dipetik dalam setiap permainannya, baik moral yang dialami oleh individu menuju tingkat
dasar seperti bekerjasama, jujur maupun moral tiap kedewasaannya atau kematangannya (Syamsu, Yusuf,
permainan yang disampaikan seperti makna lagu 2002). Pengertian tumbuh kembang menurut
cublak cublak suweng yang berarti dalam hidup dan Soetjiningsih (2010) adalah proses berkelanjutan dari
mencari rezeki, manusia mesti bersabar dan tidak konsepsi sampai imaturitas yang dipengaruhi oleh
mengedepankan hawa nafsu (Wildan, 2017). Bahkan faktor lingkungan dan bawaan.
permainan tradisional ini memiliki nilai sejarah Tumbuh kembang merupakan kata yang
dibaliknya seperti permainan bantengan yang makna saling berkaitan namun berbeda artinya. Tumbuh
dibaliknya adalah mencerminkan akan perjuangan lebih mengacu pada ukuran, jumlah, dan dimensi sel
bangsa Indonesia melawan pejajah (Ruangguru, tubuh seseorang, sesuatu yang dapat diukur. Kembang
2017). (berkembang) berkaitan dengan penyempurnaan
Namun pada kenyataannya, permainan organ atau anggota tubuh, peningkatan emosional,
tradisional mulai ditinggalkan. Pada generasi dahulu intelektual serta kematangan atau kedewasaan. Oleh
anak-anak banyak yang bermain permainan karena itu tumbuh kembang anak merupakan
tradisional di halaman rumah mereka, namun pada perubahan yang terjadi pada anak baik merupakan
saat ini hal tersebut semakin jarang terlihat lagi perubahan fisik anak maupun pertumbuhan metal
sehingga permainan tradisional mulai terkikis kedewasaan anak.
(Wildan, 2017). Tumbuh kembang anak perlu diperhatikan
Memperkenalkan permainan tradisional agar khususnya oleh orang tua, agar dewasanya nanti anak
lebih dekat pada anak-anak cukup penting, oleh dapat bertumbuh dengan baik dan memiliki pribadi
karena itu perlulah dibuat media yang dapat yang baik pada orang disekitarnya.
membantu anak dalam mengenal permainan Tumbung kembang memiliki beberapa aspek
tradisional, cara memainkannya, dan manfaat yang didalamnya antara lain tumbung kembang kognitif,
didapat dalam setiap permainannya. tumbung kembang moral, tumbuh kembang sosial
Perancangan ini ditargetkan untuk anak usia emosional, dan tumbuh kembang fisik motorik.
6-9 tahun dimana usia tersebut merupakan usia Menurut Hurlock moral merupakan sopan
tumbuh. Menurut psikolog Erik Erikson santun, kebiasaan, adat istiadat dan aturan perilaku
3

yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu makan sendiri, memakai pakaian sendiri, dan lain
budaya. sebagainya.
Kolhberg mengemukakan bahwa moral Menurut Erikson tahap perkembangan
merupakan sesuatu yang tidak dibawa sejak lahir, psikososial atau sosial emosional seseorang dibagi
namun sesuatu yang dapat dipelajari. Perkembangan menjadi 8 tahap, anak usia 6-9 tahun masuk ke dalam
moral merupakan proses internalisasi nilai atau norma tahap competence, industry vs. inferiority.
masyarakat sesuai dengan kemampuan seseorang Pada tahap ini anak sudah masuk kedalam
dalam menyesuaikan diri agar sesuai dengan aturan tahap sekolah dan anak berinteraksi sosial dengan
nilai atau norma yang berlaku dalam kehidupannya. orang diluar keluarga. Pada tahap ini anak akan
Perkembangan moral ini mencakup pengetahuan akan membandingkan Kompetensi diri mereka dengan
baik atau buruk suatu tindakan dan sikap perilaku orang lain. Mengerti kemampuan yang mereka miliki
moral apa yang dipraktekan. dibanding dengan teman yang lain. Anak belajar
Menurut Kohlberg tahap perkembangan untuk berkompetensi dalam kelompok. Anak lebih
moral dibagi kedalam tiga tingkatan yaitu: pra- belajar dalam memahami aturan dan kaitannya dalam
konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. hubungan mereka dalam berteman. Pada tahap ini
Tingkat pra-konvensional merupakan tingkat anak juga lebih bermain dengan stuktur dan aturan
paling rendah. Dalam tahap ini umumya terdapat pada tertentu. Pada tahap ini anak memerlukan dukungan
anak-anak (walaupun orang dewasa juga dapat agar mereka rajin dan mau bekerja keras untuk
menunjukkannya). Dalam tahap ini anak menunjuk- mencapai target tujuan mereka. Jika tidak anak
kan penalaran moral yang dikendalikan oleh imbalan tersebut dapat merasa inferior atau diri anak tersebut
(hadiah) dan hukuman. seseorang menilai moralitas rendah.
berdasarkan konsekuensi yang didapat. Tingkat pra- Perkembangan fisik motorik merupakan
konvensional ini dibagi menjadi tahap 1: orientasi salah satu aspek dalam tumbuh kembang.
kepatuhan dan hukuman dan tahap 2: orientasi minat Pertumbuhan fisik merupakan pertumbuhan yang
pribadi. memperhatikan ukuran dan bentuk tubuh manusia.
Pada tahap 1, seseorang berfokus terhadap Sedangkan perkembangan motorik merupakan
konsekuensi langsung dari tindakan yang dilakukan perkembangan pengendalian tubuh melalui kegiatan
individu tersebut. Seseorang akan menilai suatu yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan otak.
tindakan yang mereka lakukan salah jika semakin Pertumbuhan fisik motorik ini merupakan pertumbu-
keras hukuman yang dirasakan. Dan juga sebaliknya han yang memperhatikan bentuk fisik tubuh seseorang
seseorang akan tahu bahwa tindakan yang mereka dan juga kemampuan atau kecerdasan seseorang
lakukan benar dari imbalan atau hadiah yang mereka dalam motorik atau kemampuan gerak seseorang.
dapat. Menurut Hurlock anak usia 6-11 tahun masuk
Pada tahap 2, individu lebih berfokus pada kedalam masa kanak-kanak akhir.
keuntungan apa yang didapat untuk diri mereka. Perkembangan motorik sendiri dibagi
Mereka lebih melakukan suatu tindakan berdasarkan menjadi perkembangan motorik kasar dan
keuntungan diri sendiri bukan pada kebutuhan orang perkembangan motorik halus. Perkembangan motorik
lain. Sebagai contoh seseorang mau menolong orang kasar merupakan perkembangan gerakan tubuh yang
lain dengan tujuan ia menerima pertolongan yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi anggota
serupa dari orang lain. tubuh dengan menggunakan otot-otot besar seperti
Menurut Hurlock (2013) perkembangan duduk, berlari, menendang, dan jalan. Sedangkan
sosial merupakan mereka yang berada didalam 3 perkembangan motorik halus merupakan perkemba-
proses sosialisasi yakni bersosialisasi agar mereka ngan yang memperhatian kemampuan dengan
cocok dengan kelompok tempat mereka keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan
menggabungkan diri dan diterima sebagai anggota koordinasi mata-tangan seperti melipat, bermain
kelompok. puzzle, dan menyusun balok.
Menurut Lawrence E Saphiro (dalam Suyadi, Masa kecil anak merupakan masa yang ideal
2010, p. 109) emosi merupakan kondisi kejiwaan untuk melakukan keterampilan motorik diantaranya
manusia. Emosi ini hanya dapat dikaji melalui letupan karena tubuh anak lebih lentur dibanding dengan
emosional, gejala, atau fenomena seperti gembira, remaja dan dewasa sehingga lebih mudah menerima-
sedih, gelisah, benci, dan sebagainya. nya, anak belum banyak memiliki keterampilan yang
Aspek sosial emosional ini mengacu pada berbenturan dengan keterampilan baru dipelajarinya,
perkembangan kemampuan dalam berinteraksi dan anak lebih berani pada waktu kecil dibanding ketika
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. besar, anak suka mengalami pengulangan aktivitas,
Hubungan antara kondisi sosial seseorang dengan dan anak memiliki tanggung jawab dan kewajiban
kesehatan emosionalnya sering disebut dengan lebih kecil dibanding waktu bertambah besar.
psikososial. Selain berinteraksi perkembangan ini juga Menurut Piaget bermain terdiri atas
mengacu pada tingkat kemandirian seseorang, tanggapan yang diulang untuk memenuhi kesenangan
contohnya seperti pada anak, mereka mampu untuk fungsional. (dalam Hurlock, 320). Bermain
merupakan kegiatan untuk kesenangan. Kegiatan
4

bermain umumnya dilakukan secara senang hati, untuk bermain permainannya maupun permainan
sukarela, tanpa adanya paksaan atau tekanan akan yang hanya perlu mengerti aturan-aturan di dalamnya.
adanya kewajiban. Menurut Buhler, Scenk, dan Ziger Permainan tradisional ini memiliki makna dan
bermain merupakan kegiatan yang menimbulkan manfaat yang didapat dalam setiap permainannya.
kenikmatan. Dan menurut Charlotte bermain Beberapa permainan tradisional dan manfaatnya :
merupakan pemicu kreativitas, semakin seorang anak a. Bentengan
banyak bermain semakin meningkat pula Manfaat moral dari permainan bentengan
kreativitasnya. adalah melatih minat anak untuk saling kerjasama
Menurut Heinich (2002) ada sangat banyak dalam anggota kelompok, taat pada peraturan yang
media yang digunakan dalam proses pembelajaran berlaku. Manfaat sosial emosionalnya adalah anak
dan permainan merupakan salah satu dari media mampu berinteraksi baik dalam kelompok maupun
tersebut. Dalam permainan terdapat suasana dimana dengan kelompok lawan, mampu menyusun rencana
pemainnya harus mengikuti aturan-aturan yang telah bersama anggota kelompok untuk memengkan
ada. Permainan juga memotivasi seseorang untuk permainan, belajar berorganisasi dengan membagi
melakukan sesuatu pembelajaran yang bersifat peran dalam permainan dan berpikir bersama, dan
membosankan. Permainan juga dapat mengasah belajar untuk menjaga temannya dari serangan lawan.
seseorang untuk menggunakan kemampuan problem- Manfaat gerak motoriknya adalah anak melatih
solving mereka. motorik kasar dengan berlari dan ketangkasan terlatih
Permainan ini memiliki fungsi dan nilai dengan menghindar dan menyerang kelompok lawan.
didalamnya yaitu untuk melatih fisik, belajar hidup b. Boi-boian
berkelompok, dan menggali potensi diri sendiri. Manfaat moral dari permainan boi-boian
Bermain melatik fisik karena dengan bermain anak- adalah anak berlatih untuk menerima konsekuensi jika
anak melakuakn aktivitas yang menggunakan gerak terkena bola, ia akan menjadi bagian dari tim lawan,
tubuh serta membina kecerdasan dan ketangkasan belajar untuk menyusun kembali tumpukan yang di
otak. Bermain membuat anak untuk berkumpul identikan dengan masalah yang mereka buat sendiri,
bersama teman-temannya dan belajar untuk dan anak belajar mengambil peran, baik peran yang
menyesuaikan diri didalamnya. Bermain menggali dilakukan sendiri maupun peran dalam bagian
potensi diri karena melalui bermain, mereka dilatih kelompok. Manfaat sosial emosionalnya adalah anak
kemandiriannya dalam menyelesaikan masalah bekerja sama untuk berhasil membuat tumpukan
dengan kemampuannya sendiri. bersama, belajar untuk membuat taktik agar berhasil
Menurut James Danandjaja permainan menghindar dan menyusun tumpukan, dan
tradisional adalah salah satu bentuk permainan berupa mengajarkan anak untuk bermain secara sportif
permainan anak-anak yang beredar baik secara lisan selama permainan berlangsung. Manfaat gerak
maupun secara anggota kolektif yang berbentuk motorik dari permainan boi-boian adalah melatih
tradisional yang di wariskan secara turun temurun motorik kasar dengan berlari, menghindar dari
hingga memiliki berbagai variasi dalam satu jenis serangan lawan, selalu waspada, dan membidik agar
permainan. (Hendratno, 2016) lawan kena bola dan melatih motorik halus dengan
Permainan tradisional ini merupakan salah berusaha menyusun potongan genteng.
satu kebudayaan yang dimiliki Indonesia. Permainan c. Bekel
tradisional juga merupakan salah satu seni hasil Manfaat moral dari permainan bekel adalah
budaya masyarakat Indonesia sendiri. Permainan anak diajarkan kejujuran jika melanggar peraturan
tradisional ini telah ada dan diwariskan secara turun yang ada. Manfaat sosial emosionalnya adalah anak
menurun. dapat mengendalikan emosinya dengan menunggu
Pada kenyataannya, berbeda dengan generasi giliran dengan temannya dan juga bersabar dalam
terdahulu yang memainkan permainan tradisional melewati tahapan permainan dan anak bersosialisasi
sebagai permain yang sering dimainkan sehari-hari, dengan melakukan permainan ini bersama dengan
anak pada generasi sekarang jarang terlihat teman secara adil. Manfaat gerak motorik dari
memainkan permain ini, bahkan tidak tahu cara permainan bekel adalah kemampuan motorik halus
memainkannya. Permainan tradisional ini seharusnya dan koordinasi dapat terlatih dengan baik dan secara
merupakan jenis permainan yang seharusnya dekat bertahap.
dan dapat dimanfaatkan dengan baik. d. Kelereng
Perminan tradisional memiliki beragam Manfaat moral dari permainan kelereng
jenisnya dan memiliki berbagai fungsi dan makna adalah anak dilatih untuk jujur jika berhasil
didalamnya. Permainan tradisional juga mengasah menembak kelereng atau tidak. Manfaat sosial
kemampuan seseorang untuk bermain dalam emosionalnya adalah kepercayaan diri meningkat
kelompok maupun perorangan dan melatih individu karena kemauan mereka akan berkompetisi, anak
untuk berpikir penyelasaian masalah maupun mampu mengatur emosinya agar lebih fokus pada
melakukan kegiatan fisik. sasaran mereka, kesabaran dalam bermain membuat
Permainan tradisional sangatlah banyak anak tidak gegabah dalam mengambil keputusan,
ragamnya, baik permainan yang memerlukan alat melatih keterampilan sosial dan sikap kepedulian
5

dengan temannya, dan anak bersosialisasi dengan Informasi yang disampaikan tentang cara
melakukan permainan ini bersama dengan teman memaikan permainan tradisional serta manfaat
secara adil. Manfaat gerak motoriknya adalah melatih tumbuh kembang yang didapat dalam setiap
keterampilan motorik halus anak. permainannya yang dibutuhkan oleh anak-anak usia
e. Engklek 6-9 tahun. Materi dan cara penyampaiannya akan
Manfaat moral dari permainan engklek disesuaikan dengan kemampuan daya tangkap anak
adalah anak berusaha untuk menaati peraturan usia 6-9 tahun.
bersama yang telanh menjadi kesepakan bermain Pokok-pokok bahasan yang akan dibahas
antar pemainnya, dan anak belajar jujur jika mereka sesuai dengan tujuan dalam perancangan ini adalah
melakukan kesalahan selama permainan. Manfaat memperkenalkan jenis-jenis permainan tradisional
sosial emosionalnya adalah mengasah kemampuan yang akan diangkat. Kemudian menyampaikan cara
sosialisasi anak dan mengajarkan kebersamaan, bermain permainan tersebut beserta peraturan-
melatih emosi anak, kesabaran dalam bermain, sabar peraturan yang berlaku didalamnya. Bahasa yang
dalam menghadapi lawan mereka serta mengetahui akan digunakan adalah Bahasa yang mudah dipahami
pribadi teman bermain mereka, dan anak belajar untuk oleh anak-anak usia 6-9 tahun. Alat atau bahan-bahan
memecahkan suatu masalah, apa yang harus mereka yang dibutuhkan akan disediakan secara langsung
pilih sebagai rumah mereka, petak mana yang boleh agar anak dapat mempraktekan permainan secara
dan tidak boleh mereka lalui, dan strategi apa yang langsung bersama dengan teman sekitarnya. Manfaat
dapat mereka gunakan. Manfaat gerak motoriknya atau makna tumbuh kembang yang dapat diambil
adalah mengasah kemampuan fisik motorik karena dalam setiap permainan akan dijelaskan baik untuk
sangat melibatkan gerak tubuh, melatih gerak motorik anak-anak yang bermain maupun orang tua dari anak
kasar dengan melompat dan membidik dengan tepat, tersebut.
dan melatih keseimbangan tubuh anak.
f. Lompat Tali
Manfaat moral dari permainan lompat tali Perancangan
adalah anak dilatih untuk menyepakati peraturan yang
telah ada dan anak dapat belajar untuk menggunakan Jenis media yang akan dirancang adalah
kesempatan di saat yang mereka butuhkan. Manfaat game kit permainan tradisional yang ditujukan untuk
sosial emosionalnya adalah aosialisasi anak terlatih melatih tumbuh kembang anak. Media ini melatih
dengan bermain bersama dan anak belajar untuk tumbung kembang moral, sosial emosional, dan gerak
berkompetisi melalui level-level yang harus dilewati. motorik anak. Media ini dapat digunakan baik dengan
Manfaat gerak motoriknya adalah melatih gerak bibimbingan orang tua atau guru, maupun digunakan
motorik kasar dengan berlari dan melompat serta secara mandiri oleh individu anak tersebut.
melatih kelenturan, koordinasi gerak, dan otot tungkai Pada perancangan ini ada 6 permainan
kaki. tradisional yang dibahas antara lain bentengan, boi-
Tujuan perancangan media interaktif sebagai boian, bekel, kelereng, lompat tali, dan engklek.
pengenalan permainan tradisional untuk Didalam game kit ini akan berisikan buku
meningkatkan tumbuh kembang anak usia 6-9 tahun panduan tetang permainan tradidional. Buku panduan
khususnya di Surabaya. Tujuan utamanya adalah ini berisikan sejarah atau fakta singkat tentang
untuk meningkatkan tumbuh kembang anak baik permianan tradisional yang diangkat. Cara merangkai
dalam perkembangan moral, sosial emosional, atau membuat objek permainan yang akan dimainkan
maupun gerak motorik anak. dari tujuan ini maka, (misalnya membuat tali lompat tali dari karet).
media ini akan memperkenalkan permainan Kemudian cara memainkan permainan itu sendiri.
tradisional dan cara bermainnya agar anak dapat Peraturan khusus yang berlaku dalam setiap
memahami manfaat dan cara bermain permainan permainan. Kemudian pesan atau manfaat baik moral,
tradisional ini. Selain itu, tujuan jangka panjang dari sosial emosional, maupun gerak motorik dalam setiap
perancangan ini adalah agar anak-anak dapat permainan.
memainkan permainan ini dapat kehidupan keseharian Selain buku panduan, game kit ini juga
mereka sehingga kemampuan tumbuh kembang berisikan objek permainan nyata dari setiap per-
mereka dapat terlatih dalam keseharian mereka. mainan sehingga anak dapat memainkan permainan
Topik bahasan yang dipakai untuk itu langsung tanpa perlu mencari objek permainan itu
perancangan ini adalah permainan tradisional untuk lagi.
meningkatkan tumbuh kembang anak. Pada umumnya
topik ini ingin memperkenalkan permainan Pengarahan visual
tradsisional yang ada di Indonesia, bagaimana cara Warna yang digunakan untuk perancangan
memainkannya, alat-alat apa yang dibutuhkan untuk ini adalah warna yang disukai dan dekat dengan anak-
memainkan permainan tersebut, serta manfaat yang anak. Warna yang cocok dengan anak-anak adalah
terkandung dalam permainan tradisional ini baik warna yang colorfull & bright. Warna yang terang dan
dalam perkembangan moral, perkembangan sosial bermacam-macam ini sangat menarik minat anak-
emosional, maupun perkembangan gerak motorik. anak.
6

Gambar 2. Illustrasi

Gambar 1. Warna Layout


Page Layout Style yang digunakan adalah
manuscript grids. Layout jenis ini digunakan karena
Tipografi
jenis layout yang paling sederhana dan berfungsi
Pemilihan typography untuk perancangan ini
sangat baik dalam menampilkan layout dengan
menyesuaikan dengan karakter anak-anak dan juga
illustrasi ukuran besar. Page layout ini banyak
memperhatikan keterbacaan dari tipografi tersebut.
dijumpai pada layout buku cerita bergambar anak-
Keterbacaan ini merupakan hal yang perlu diperhati-
anak.
kan agar pesan atau maksud yang disampaikan dapat
tersampaikan dengan jelas kepada pembacanya.

TimKid
THE QUICK BROWN FOX
JUMPS OVER THE LAZY DOG
the quick brown fox jumps over the lazy dog

Naomis Hand

THE QUICK BROWN FOX


JUMPS OVER THE LAZY DOG Gambar 3. Page layout buku

the quick brown fox jumps over the lazy dog Game kit
Game kit ini berupa kotak yang berisikan
Gaya desain & illustrasi langsung objek-objek permianannya. Dalam kotak ini
Gaya desain yang dipakai untuk perancangan sudah berisikan lengkap baik dengan buku panduan,
ini adalah Custom graphic art & illustration. Gaya ini poster reward serta objek 6 permianannya.
merupakan gaya yang sering dipakai dalam beberapa
media desain. Gaya ini sesuai dengan perancangan ini
karena melibatkan banyak visual atau illustrasi dalam
desainnya. Penggunaan illustrasi ini sangat membantu
anak untuk memahami suatu materi dan gambar-
gambar dapat menarik minat untuk melihat dan
mempelajari sesuatu. Gaya illustrasi pada
perancangan ini akan mengikuti gaya yang disukai
anak.
Gaya illustrasi yang digunakan dalam
perancangan ini adalah Hand-drawn graphics atau
freehand digital illustration. Penggambaran karakter
dan suasana lingkungan dalam illustrasi digambarkan
dengan dengan karakter yang simple namun imut Gambar 4. Game kit dan isinya
sesuai dengan karakter dan jenis illustrasi yang
disukai dan dipahami oleh anak-anak. Buku panduan 6 permianan yang diangkat
berisikan fakta atau sejarah singkat permianan,
7

membuat objek permainan yang belum terangkai, cara besar. Setiap box ini memiliki warna yang berbeda
bermain, serta manfaat yang didapat. dan keterangan pada setiap box, sehingga ketika
bermain pertama kalinya anak mampu membedakan
objek dari keenam permianan tradisional yang
berbeda. Selain itu memudahkan anak untuk
menyimpan kembali permainan mereka berdasarkan
warna dan keterangan yang dapat dicocokan pada
lembar petunjuk penyimpanan.

Gambar 5. Buku panduan permainan

Reward poster dan sticker ini difungsikan


agar anak tertarik untuk memainkan permainan ini
terus menerus karena anak berusaha mendapatkan
reward yang mereka dapat ketika memainkannya.

Gambar 8. Packaging utama game kit

Gambar 6. Reward poster & sticker Gambar 8. Box kecil setiap objek permainan

Dibalik kotak packaging permianan terdapat Promosi


lembar petunjuk penyimpanan dengan tujuan agar Promosi menggunakan beberapa media
anak dapat menyusun kembali permain setelah antara lain poster promosi, merchandise, dan sosial
bermain. Selain itu, sebagai poin tambahan dalam media. Poster digunakan untuk menunjukkan produk
mengajak anak untuk bertanggung jawab mau game kit. Sedangkan media sosial digunakan agar
membereskan mainnan setelah bermain. Selain itu masyarakat kenal akan game kit ini. Untuk
jika buku petunjuk hilang, petunjuk dapat diakses merchandise dipilih alat tulis yang sering digunakan
melalui link pada lembar ini. oleh anak terutama usia 6-9 tahun. Agar terdapat
media yang mengingatkan mereka pada game kit ini
dalam keseharian mereka.

Gambar 7. Lembar petunjuk penyimpanan


Gambar 9. Media Promosi
Pada setiap objek permainan terdapat
packaging kecil/box kecil untuk masuk kedalam 1 box
Kesimpulan
8

anak serta memilki satu kesatuan dalam penyampaian


Dalam masa pertumbuhan anak, pertum- pesan permainan pada setiap sisinya.
buhan karakter dan pribadi anak penting untuk
kehidupan dewasanya nanti. Tumbuh kembang yang
perlu diperhatikan antara lain tumbuh kembang moral, Daftar Pustaka
sosial emosional, dan fisik motorik. Oleh karena
media ini dirancang untuk melatih tumbuh kembang Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah Dan
tersebut. Selain melatih tumbuh kembang mereka, Pemuda Regional II Jayagiri. (2006). Model
anak diajak untuk belajar melestarikan kebudayaan Pembelajaran Anak Usia Dini Melalui Permainan
Indonesia. Tradisional. Bandung: BP-PLSP Regional II Jayagiri
Game kit ini berisikan objek permainan serta
panduannya sehingga anak dapat mengenal, tahu Erikson, Erik H. (2010). Childhood and Society.
bentuk permainan, serta mempratekkan langsung Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
permainan ini. Dalam permainan ini juga terkandung
pesan-pesan moral dalam setiap kit yang disediakan Heinich, Robert, et al. (2002). Instuctional Media and
seperti terdapat lembar cara penyimpanan pada kotak Technologies for Learning. New Jersey: Pearson
permainan dengan tujuan agar anak bertanggung Education, Inc.
jawab setelah bermain, mau membereskan mainan
yang telah dimainkan. Juga terdapat poster reward Hendratno. (2016, September 24). Pengertian dan
sehingga anak mau terus mau berlatih untuk Manfaat Permainan Tradisional Menurut Para Ahli.
mendapatkan poin-poin kemenangan secara jujur. Retrieved March 1, 2018. From https://gopena.net/
Setelah dilakukan uji coba terhadap beberapa pengertian-permainan-tradisonal/
anak usia antara 6-9 tahun, anak-anak tertarik untuk
memainkan permainan ini. Anak-anak senang Hurlock E.B. (2013). Perkembangan Anak Jilid 1 (6th
memainkan permainan ini karena permainan ini ed.). Jakarta: Erlangga.
menarik dan beberapa permainan belum pernah
dicoba olehnya. Baginya visual pada buku cara Ruangguru. (2017, July 21). 7 Permainan Tradisional
bermain dan objek permainan ini menarik, sehingga ia Seru yang Dapat Kamu Coba. Retrieved December 2,
ingin memilikinya. Ia bahkan tidak bosan memainkan 2017, from https://blog.ruangguru.com/7-permainan-
permainan ini karena setelah mencoba pemainan ini, tradisional-seru-yang-dapat-kamu-coba
baginya permainan ini menyenangkan. Ketertarikan
anak untuk mau mencoba dan memainkan permainan Suyadi. (2010). Psikologi Belajar PAUD. Bandung:
ini menunjukkan bahwa permainan ini dapat menjadi PT Remaja Rosdakarya.
media bagi anak untuk melatih kemampuan sosial
emosional, gerak motorik, dan moral yang terkandung Wildan, M. (2017, September 10). Makna Dibalik
dalam permainan. Lagu Permainan Tradisional yang Mulai
Melatih tumbuh kembang melalui permainan Ditinggalkan. Retrieved December 6, 2017, from
tradisional masih dapat digali lebih dalam lagi. Masih http://ublik.id/makna-penting-dibalik-lagu-permainan-
banyak jenis permainan tradisional lain yang memiliki tradisional-yang-mulai-ditinggalkan/
manfaat untuk meningkatkan tumbuh kembang.
Permainan ini dapat dibuat serial dimana permainan Yusuf, Syamsu. (2001). Psikologi Perkembangan
tradisional lainnya juga dapat diangkat dalam game Anak dan Remaja. Bandung:PT. Remaja Rosda Karya
kit ini. Packaging permainan ini juga dapat dibuat
lebih simple dan mudah untuk dipahami oleh anak-

Anda mungkin juga menyukai