Manajemen Proses
Jawaban:
Register
Register mikroprosesor. Ukurannya yang paling kecil tetapi memiliki
waktu akses yang paling cepat, umumnya hanya 1 siklus CPU saja.
Cache
Cache mikroprosesor, yang disusun berdasarkan kedekatannya
dengan prosesor (level-1, level-2, level-3, dan seterusnya). Memori
cache mikroprosesor dikelaskan ke dalam tingkatan-tingkatannya
sendiri:
1) level-1: memiliki ukuran paling kecil di antara semua cache,
sekitar puluhan kilobyte saja. Kecepatannya paling cepat di
antara semua cache.
2) level-2: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan
cache level-1, yakni sekitar 64 kilobyte, 256 kilobyte, 512
kilobyte, 1024 kilobyte, atau lebih besar. Meski demikian,
kecepatannya lebih lambat dibandingkan dengan level-1,
dengan nilai latency kira-kira 2 kali hingga 10 kali. Cache level-2
ini bersifat opsional. Beberapa prosesor murah dan prosesor
sebelum Intel Pentium tidak memiliki cache level-2.
Memory Utama
Memori utama memiliki akses yang jauh lebih lambat dibandingkan
dengan memori cache, dengan waktu akses hingga beberapa ratus
siklus CPU, tetapi ukurannya mencapai satuan gigabyte. Waktu akses
pun kadang-kadang tidak seragam, khususnya dalam kasus mesin-
mesin Non-uniform memory access (NUMA).
2. Sebuah sistem mikroprosesor memiliki ukuran bus alamat 32 bit dan ukuran
bus data 8 bit (1 byte). Jangkauan pengalamatannya = 2^32 lokasi yaitu:?
Berapa kilobyte.
Jawaban:
3. Jelaskan perbedaan sistem operasi 32 bit dan 64 bit ? sertakan sumber yang
di ambil
Jawaban:
Kompatibilitas Software
Perbedaan yang cukup berpengaruh juga adalah kompatibilitas
software yang dapat digunakan. Windows 32 bit tidak akan bisa
menjalankan pada software 64 bit. Sedangkan Windows 64 bit lebih
leluasa karena dapat menjalankan software 32 maupun 64 bit.
Sumber:
https://diskominfo.tanjabtimkab.go.id/artikel/detail/6/perbedaan-
windows-32bit-dan-64bit-yang-pasti-belum-kamu-ketahui
Jawaban:
1) I/O Terprogram
I/O dilengkapi dengan bit status yang menandai apakah I/O,
membutuhkan layanan prosesor atau idle. Pemroses secara periodik
memeriksa status I/O, dan melakukan tindakan jika status
membutuhkan layanan.
2) I/O Interupsi
I/O terprogram, menimbulkan pemborosan waktu pemroses yang
secara periodik harus mengalokasikan waktu pemroses untuk
memeriksa status I/O. Dengan teknik interupsi, pemroses memberikan
layanan berdasarkan sinyal permintaan yang dibangkitkan I/O device.
Ketika pemroses menerima sinyal permintaan layanan, maka
pemroses akan menyelesaikan instruksi (sub proses) yang sedang
dilakukannya dan menunda instruksi berikutnya dan mengalihkan
proses ke proses layanan I/O.
3) DMA
Pada proses-proses tertentu terjadi transfer data dalam volume yang
besar antara I/O buffer dengan memory utama. Pada konsep asal,
setiap terjadi transfer data antara I/O buffer dengan memory selalu
dibawah kendali pemroses, padahal aktifitas tersebut merupakan
aktifitas dengan logika sederhana dan berulang. Untuk efisiensi
pemroses, maka kendali transfer data antara I/O buffer dan memory
dialihkan ke DMAC.
Jawaban: