Anda di halaman 1dari 13

< SHORTEST – REMAINING – TIME – FIRST >

DISUSUN OLEH;

KASEY NOOR A. “143218028“


INDRIANI “143218036“
NABILAH I. FAUZIYAH “143218034”
M. ISLACH “143218037“
PENGERTIAN
SRTF adalah algoritma penjadwalan yang dipengaruhi oleh
sisa waktu dari suatu proses. Jika sisa waktu
pengerjaannya lebih sedikit maka proses tersebut akan
dieksekusi terlebih dahulu. SRFT adalah bentuk penjadwalan
SJF yang preemptive (bisa disela pengerjaannya).
Dengan algoritma ini maka setiap proses yang ada di
antrian ready akan dieksekusi berdasarkan burst time
terkecil. Hal ini mengakibatkan waiting time yang pendek
untuk proses dan karena hal tersebut maka waiting time
rata-ratanya juga menjadi pendek, sehingga dapat diaktakan
bahwa algoritma ini adalah algortima yang optimal.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KELEBIHAN
• Kualitas layanan rata-rata yang diterima proses lebih baik.

• Throughput tinggi.

• Response time cepat.


KEKURANGAN

• Terjadi overhead akibat sceduler harus


menghitung/memperkirakan sisa waktu eksekusi setiap
proses untuk menentukan sisa waktu yang terkecil.

• Dapat terjadi starvation pada proses yang panjang.

• Proses yang panjang dikalahkan oleh proses yang kecil.


KONSEP ALGORITMA SRTF
(SHORTEST REMAINING TIMES FIRST)
CARA KERJA

• Menghitung average waiting time


yaitu dengan menghitung berapa
lama waktu tunggu yang dihasilkan
oleh proses tersebut.
• Untuk menghitungnya dapat
dilakukan dengan cara mengurangkan
waktu eksekusi dengan waktu
datang.
• Ketika CPU tidak melakukan apa-apa
datang P1 untuk meminta di proses.
Dimana P1 membutuhkan waktu 10
untuk menyelesaikan seluruh
prosesnya.

• Tetapi, P1 baru dikerjakan


sejumlah 3 sudah datang P2 yang
ingin di proses. P2 membutuhkan
waktu pengerjaan seluruh prosesnya
sejumlah 6. Karena P2 memiliki
waktu proses yang lebih sedikit
dibandingkan dengan P1 maka P2
akan diproses terlebih dahulu.
• Pada saat P2 sedang di proses, pada titik
ke 7 datng P3 yang mempunyai waktu
penyelesaian seluruh prosesnya sejumlah 12.
Pada waktu yang bersamaan P1 yang berjumlah
7 dan P2 yang berjumlah 2 sedang menunggu.
CPU kemudian melakukan pengecekan terhadap
ke tiga proses tersebut. Yang memiliki
waktu tunggu yang paling sedikit yaitu P2,
maka P2 akan dikerjakan sampai selesai
yaitu pada titik 9.

• Di titik 9 P2 sudah selesai di proses, maka


pada saat ini CPU akan melakukan pengecekan
kembali terhadap proses yang akan
dikerjakan. Pada titik 9 sudah ada P1 yang
mempunyai waktu pengerjaan 7 dan P3 yang
mempunyai waktu pengerjaan 12. Namun pada
saat yang bersamaan datang  P4 yang
mempunyai waktu pemrosesan 8.
• Setelah melakukan pengecekan dari tiga
proses tersebut, CPU memutuskan bahwa
yang akan di kerjakan pada titik 9 yaitu
P1, hal ini karena P1 memiliki waktu
pemrosesan paling sedikit disbanding
ketiga proses tersebut.
• Pada saat P1 dikerjakan di titik 10
datang P5 yang membutuhkan waktu
pengerjaan sejumlah 6. Disana juga masih
terdapat antrian proses yaitu ada
P3(12), P4(8). Jika dilihat P1 dan P5
memiliki waktu pengerjaan proses
sejumlah 6, sama seperti SJF jika ada
proses yang memiliki kesamaan waktu
pengerjaan, maka proses yang lebih awal
datang akan dikerjakan terlebih dahulu.
Disini CPU memilih P1 untuk dikerjakan
hingga berakhir pada titik 16.
• Di titik 16 saat P1 selesai
di proses oleh CPU, CPU
kembali melakukan pengecekan
terhadap proses-proses yang
sedang menunggu. Pada saat
itu CPU memilih P5 yang lebih
awal untuk di proses.

• Begitupun selanjutnya CPU


selalu memilih proses yang
memiliki waktu pengerjaan
lebih sedikit untuk di proses
lebih awal.
• Hal kedua yang dilakukan untuk
menghitung average waiting time
yaitu dengan menghitung berapa
lama waktu tunggu yang
dihasilkan oleh proses
tersebut. Untuk menhitungnya
dapat dilakukan dengan cara
mengurangkan waktu eksekusi
dengan waktu datang.

• Hal ketiga dan juga hal yang terakhir yang


harus dilakukan yaitu menghitung Average
Waiting Time dari semua proses tersebut,
yaitu dengan cara sebagai berikut:
THANKS

Anda mungkin juga menyukai