JUDUL
1.1.Judul Penelitian
2. ABSTRAKSI
1
Disamping itu, perkembangan dunia IT yang semakin pesat menuntut
perkembangan pula dalam hal sistem berbasis web. Saat ini telah banyak
ditemukan teknologi – teknologi baru sebagai pengembangan dari teknologi
sebelumnya untuk menjawab tantangan dan kebutuhan pengguna yang semakin
2
interaktif. Oleh sebab itu, rasanya perlu juga adanya pengembangan dalam SISFO
AKADEMIK MAHASISWA BSI PONTIANAK untuk memudahakan pengguna
dalam memanfaatkan sistem sekaligus menambahkan fitur – fitur baru yang
dulunya belum ada dan dibutuhkan oleh pihak pengguna sistem.
4. RUMUSAN MASALAH
5. TINJAUAN PUSTAKA
4
tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara
otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah
dilakukan. Ada dua gambaran dari Waterfall Model, biarpun berbeda
dalam menggunakan fase tapi intinya sama.
Keterkaitan dan pengaruh antar tahap ini ada karena output sebuah tahap
dalam Waterfall Model merupakan input bagi tahap berikutnya, dengan
demikian ketidak sempurnaan hasil pelaksanaan tahap sebelumnya adalah
awal ketidak sempurnaan tahap berikutnya. Memperhatikan karakteristik
ini, sangat penting bagi tim pengembang dan perusahaan untuk secara
bersama-sama melakukan analisa kebutuhan dan desain system
sesempurna mungkin sebelum masuk kedalam tahap penulisan kode
program. Secara garis besar
Berikut penjelasan mengenai fase fase dalam waterfall.
5
2. Design sistem (System Design)
Kelemahan waterfall
Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak
dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak
awal pengembangan yang berakibat pada tahapan selanjutnya.
Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak
dapat mengakomodasi ketidak pastian pada saat awal pengembangan.
4
Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan
dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap
sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.
Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada
teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
5.2.Jquery Ajax
DOM yang diakses dengan client side scripting language, seperti VBScript
dan implem6entasi ECMAScript seperti JavaScript dan JScript,
menampilkan secara dinamis dan berinteraksi dengan informasi yang
untuk
Ditampilkan
Objek XMLHTTP dari Microsoft atau XMLHttpRequest yang lebih umum di
implementasikan pada beberapa browser. Objek ini berguna sebagai
kendaraan pertukaran data asinkronus denganweb server. Pada
beberapa framework AJAX, element HTML IFrame lebih dipilih daripada
XMLHTTP atau XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data
dengan web server.
XML umumnya digunakan sebagai dokumen transfer, walaupun format lain
juga memungkinkan, seperti HTML, plain text. XML dianjurkan dalam
pemakaian teknik AJaX karena kemudahan akses penanganannya dengan
memakai DOM
JSON dapat menjadi pilihan alternatif sebagai dokumen transfer, mengingat
JSON adalah JavaScript itu sendiri sehingga penanganannya lebih mudah
Seperti halnya DHTML, LAMP, atau SPA, Ajax bukanlah teknologi
melainkan
spesifik, merupakan gabungan dari teknologi yang dipakai bersamaan.
Bahkan, teknologi turunan/komposit yang berdasarkan Ajax,
seperti AFLAX sudah mulai bermunculan.
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
5
satu strategi dalam mengembangkan sistem informasi akademik mahasiswa BSI
PONTIANAK. Namun dalam prakteknya, tidak semua tahap dari waterfall
diterapkan dalam project
6
tersebut. Hal itu dikarenakan proses yang terjadi hanyalah pengembangan sistem
berdasarkan sistem yang usdah jadi, sehingga tidak diperlukan lagi untuk
mendesain ulang kerangka sistem. Hanya perlu menambahkan beberapa hal pada
basis data dan beberapa fitur tambahan pada sistem yang ada. Berikut detail
langkahnya berdasarkan analisis yang dilakukan penulis.
Dalam prakteknya, terdapat satu orang pimpinan proyek (pimpro)dan
dua anggota yang bekerja dimana selain kontrol terhadapa pengerjaan, pimpro
juga bertugas untuk melakukan analisis ke pihak client. Proyek memang
dikerjakan secara tim dengan pertimbangan mempersingkat waktu pengerjaan dan
fungsionalitas sistem.
Secara detail, berikut langkah fase – fase pengerjaan proyek
pengembangan Sistem Informasi AMIK BSI Pontianak :
1. Analisis kebutuhan
Pada tahap ini, pihak AMIK BSI Pontianak melalui pimpinan proyek
mengajukan form request kepada Pelanggan tentang apa saja point
tambahan yang diperlukan dalam sistem yang sudah berjalan
sebelumnya. Melalui form tersebut Pelanggan memasukkan semua
permintaan baik dari segi perubahan bais data maupun perubahan dari segi
aplikasi.
Perubahan yang ada akan dianalisa oleh Pimpro untuk dikordinasikan
kembali dengan pihak Pelanggan terkait perubahan yang dibutuhkan dan
relevansi permintaan dari pihak Pelanggan. Jika semua poin perubahan
telah jelas dan relevan, maka poin tersebut selanjutnya dipetakan dalam
sebuah dokumen untuk menentukan jadwal dan target penyelesaian,
sekaligus pebagian tugas masing-masing anggota tim.
2. Coding / penulisan program
Dalam tahap ini, setiap anggota tim (programmer) akan mengerjakan poin
yang telah menjadi tanggung jawabnya. Tidak hanya penulisan program,
setiap programmer juga mempunyai tanggung jawab untuk melalukan test
pada hasil kerjanya sendiri. Test yang dimaksud adalah pencarian eror dan
efektifitas dari poin tersebut. Dengan tes tersebut, maka poin tersebut siap
untuk dites pada tahap berikutnya dengan cara di integrasikan dengan poin
7
– poin yang lain.
8
3. Penerapan program (tes dan implementasi)
Tahap ini adalah tahap dimana proyek yang dibuat akan dipasang pada
server milik pelanggan untuk menggantikan aplikasi sebelumnya. Sebelum
diimplementasikan, biasanya sistem akan diuji coba terlebih dahulu
dengan data asli yang diambil dari server milik pelanggan. Hal tersebut
untuk memastikan program berjalan dengan baik dan efektif. Jika
proses ini berjalan lancar, maka barulah dilakukan pemasangan di sisi
server milik pelanggan. Setelah dilakukan pemasangan, sistem akan dites
sekali lagi untuk memastikan tidak ada masalah yang muncul. Setelah
semua tes selesai, barulah sistem siap untuk digunakan dalam kondisi yang
sebenarnya.