Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DEPLOYING MODEL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah :
SAINS DATA

Dosen Pengampu :
Rizky Nafaida, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
Novelia Lumban Batu ( 210407002 )
Najla Dwi Putri ( 210407008 )
Theresia Inka Christin Aritonang ( 210407011 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMUDRA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya,
sehingga tugas makalah tentang “ DEPLOYING MODEL ” dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini juga sebagai tugas yang harus dikerjakan untuk sarana pembelajaran
bagi kita.

Makalah ini saya buat berdasarkan apa yang telah saya terima dan juga saya ambil
dari berbagi sumber baik dari buku maupun dari media internet. Semoga isi dari makalah ini
dapat berguna bagi kita dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa
saja yang ada di dalam DEPLOYING MODEL.

Selayaknya manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan, maka dalam
pembuatan makalah ini masih banyak yang harus di koreksi dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dianjurkan guna memperbaiki dalam makalah ini.
Demikian, apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam isi makalah ini, saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Langsa, 17 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
2.1 Pengertian Proses Pengembangan Perangkat Lunak....................................................................2
2.2 Model-Model Pengembangan Pada Perangkat Lunak..................................................................2
2.2.1 Model Waterfall....................................................................................................................3
2.2.2 Model Prototipe....................................................................................................................4
2.2.3 Model Spiral.........................................................................................................................4
2.2.4 Model RAD..........................................................................................................................5
2.2.5 Model Agile..........................................................................................................................6
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model-Model Pengembangan Perangkat Lunak..............................7
2.3.1 Model Waterfall...................................................................................................................7
2.3.2 Model Prototipe....................................................................................................................8
2.3.3 Model Spiral.........................................................................................................................8
2.3.4 Model RAD..........................................................................................................................9
2.3.5 Model Agile..........................................................................................................................9
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pengembangan perangkat lunak ( Software development process ) adalah suatu
struktur yang diterapkan pada pengembangan suatu produk perangkat lunak yang bertujuan
untuk mengembangkan sistem dan memberikan panduan yang bertujuan untuk
menyukseskan proyek pengembangan sistem melalui tahap demi tahap. Proses ini mencakup
aktivitas penerjemahan kebutuhan pemakai menjadi kebutuhan perangkat lunak, transformasi
kebutuhan perangkat lunak menjadi desain, penerapan desain menjadi kode program, uji coba
kode program, dan instalasi serta pemeriksaan kebenararan perangkat lunak untuk
operasional. Di dalam pengembangan perangkat lunak terdapat model-model yang dapat
digunakan para pengembangan untuk mengembangkan aplikasi mereka. Model-model ini
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada model yang dapat diterapakan
untuk semua aplikasi ada juga yang tidak, ada model yang pengerjaannya cepat ada juga
model yang pengerjaannya lambat. Metode ini mempunyai beberapa model pengembangan,
yang paling populer diantaranya adalah metode waterfall, prototype, spiral, rad, scrum dan
agile.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan proses pengembangan perangkat lunak ?
2. Bagaimanakah model-model pengembangan pada perangkat lunak ?
3. Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan pada model-model pengembangan
perangkat lunak ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian proses pengembangan perangkat lunak.
2. Untuk mengetahui model-model pengembangan pada perangkat lunak.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada model-model pengembangan
perangkat lunak.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Pengembangan Perangkat Lunak


Perangkat lunak merupakan istilah dalam ilmu komputer. Perangkat lunak merupakan
serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk merancang, membuat, mengaplikasikan, dan
mendukung atau meningkatkan fungsi perangkat lunak. Komponen komputer terdiri dari dua
jenis, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras merupakan komponen fisik,
sedangkan perangkat lunak berupa material tidak kasat mata. Saat mengoperasikan komputer,
kedua komponen ini bekerja secara bersamaan. Perangkat keras atau hardware menjadi
wadah dari perangkat lunak yang membutuhkan media untuk dapat bekerja. Sebaliknya,
perangkat keras komputer tidak dapat berfungsi tanpa adanya perangkat lunak. Jadi, kedua
komponen ini saling membutuhkan satu sama lain. Perangkat lunak sering disebut dengan
istilah software, berisi serangkaian program yang membuat perangkat keras bisa berfungsi
sehingga komputer dapat dioperasikan. Program ini berisi instruksi dalam format digital yang
dibuat dengan bahasa pemrograman.
Pengertian metode pengembangan perangkat lunak adalah sebuah cara teratur untuk
merancang atau meningkatkan fungsi sebuah program agar pengguna lebih mudah dalam
mengoperasikan komputer. Pengembangan perangkat lunak sendiri dapat dilakukan melalui
berbagai metode. Sedikitnya ada enam metode yang paling banyak digunakan oleh para
pengembang perangkat lunak. Keenam metode tersebut adalah metode waterfall, prototype,
spiral, rad, scrum dan agile.

2.2 Model-Model Pengembangan Pada Perangkat Lunak


Model proses perangkat lunak merupakan cara untuk memproses sebuah perangkat lunak
dari nol menjadi sebuah perangkat lunak yang siap untuk digunakan. Berikut merupakan
beberapa contoh model proses perangkat lunak yang biasa digunakan. Model proses
perangkat lunak merupakan cara untuk memproses sebuah perangkat lunak dari nol menjadi
sebuah perangkat lunak yang siap untuk digunakan. Berikut merupakan beberapa contoh
model proses perangkat lunak yang biasa digunakan.

2
2.2.1 Model Waterfall
Model Air Terjuan ( Waterfall ), waterfall adalah salah satu model pengembangan
aplikasi klasik yang sifatnya top down ( dari atas ke bawah ). Seluruh tahap dikerjakan satu
persatu secara berurutan dan tidak boleh mengerjakan tahapan lain sebelum tahap itu selesai.
Di antara tahap-tahap waterfall adalah sebagai berikut.

( Gambar 1. Model Waterfall )

Waterfall merupakan metode pengembangan perangkat lunak tradisional yang


sistematis. Metode ini memiliki lima tahapan proses :
 Analisis dan Definisi Persyaratan : Batasan dan tujuan sistem ditentukan melalui
konsultasi dan wawancara dengan stakeholder atau dengan pengguna sistem.
 Perancangan Sistem Perangkat Lunak : Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem
secara keseluruhan. seperti flowchart, relasi database, kemudian alur data ( DFD )
hingga gambaran-gambaran halaman pada aplikasi yang akan dibangun.
 Implementasi Setelah Dirancang : Pada tahap perancangan programmer dapat
memahami aplikasi seperti apa yang harus dibuat, pada tahap ini programmer
menuangkan hasil perancangan ke dalam kodingan-kodingan untuk dihasilkan
aplikasi yang utuh sesuai dengan peracangan.
 Integrasi dan Pengujian Sistem : Setelah programmer berhasil membuat aplikasi,
aplikasi tersebut tidak boleh langsung digunakan sebelum diintegrasikan dan diuji
terlebih dahulu.

3
 Operasi dan Pemeliharaan : Jika aplikasi yang dibangun telah memenuhi kebutuhan
organisasi dan dinyatakan layak untuk dipakai, barulah masuk ke tahap pemeliharaan,
tujuannya adalah mengwasi dan meninjau kebutuhan apa yang perlu di tambah nanti
di masa depan.

2.2.2 Model Prototipe


Metode Prototipe merupakan suatu paradigma baru dalam metode pengembangan
perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia pengembangan
perangkat lunak, tetapi juga merevolusi metode pengembangan perangkat lunak yang lama
yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama SDLC atau waterfall development
model.

( Gambar 2. Model Prototipe )

Secara ideal prototipe berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi


kebutuhan perangkat lunak. Kuncinya adalah mendefinisikan aturan-aturan main pada saat
awal, yaitu pelanggan dan pengembang. Keduanya harus setuju bahwa prototipe dibangun
untuk berfungsi sebagai mekanisme pendefinisian kebutuhan. Prototipe kemudian
disingkirkan dan perangkat lunak actual direkayasa dengan tertuju kepada kualitas dan
kemampuan pemeliharaan.

2.2.3 Model Spiral

Merupakan model proses perangkat lunak yang memadukan wujud pengulangan dari
model prototyping dengan aspek pengendalian dan sistematika dari linear sequential model.

4
Dalam model ini perangkat lunak dikembangkan dalam suatu seri  incremental release. Spiral
model dibagi menjadi 6 aktivitas kerangka kerja sebagai berikut:

( Gambar 3. Model Spiral )

Tahap-tahap model ini dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut :

 Tahap Liason : Pada tahap ini dibangun komunikasi yang baik dengan calon
pengguna atau pemakai.
 Tahap Planning (Perencanaan) : Pada tahap ini ditentukan sumber-sumber
informasi, batas waktu dan informasi-informasi yang dapat menjelaskan proyek.
 Tahap Analisis Resiko : Mendefinisikan resiko, menentukan apa saja yang menjadi
resiko baik teknis maupun manajemen.
 Tahap Rekayasa (Engineering) : Pembuatan prototipe.
 Tahap Konstruksi dan Pelepasan (Release) : Pada tahap ini dilakukan
pembangunan perangkat lunak yang dimaksud, diuji, diinstal dan diberikan sokongan-
sokongan tambahan untuk keberhasilan proyek.
 Tahap Evaluasi : Pelanggan, pemakai, atau pengguna biasanya memberikan
masukan berdasarkan hasil yang didapat dari tahap engineering dan instalasi.

2.2.4 Model RAD


Rapid Aplication Development ( RAD ) adalah sebuah model proses perkembangan
perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek
( kira-kira 60 sampai 90 hari ). Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “ Kecepatan
tinggi ” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan
menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.

5
( Gambar 4. Model RAD )

Pendekatan RAD melingkupi fase-fase sebagai berikut :


 Pemodelan Bisnis : Aliran informasi diantara fungsi-fungsi bisnis dimodelkan
dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Informasi apa
yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang dimunculkan? Siapa yang
memunculkannya? Kemana informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya?
 Pemodelan Data : Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase
business modelling disaring kedalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk
mendukung bisnis tersebut.
 Pemodelan Proses : Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling
ditransfirmasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi
sebuah fungsi bisnis.
 Pembentukan Aplikasi : RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi keempat.
Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman
generasi ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk
memakai lagi komponen program yang ada atau menciptakan komponen yang bisa
dipakai lagi.

2.2.5 Model Agile

Pembahasan tentang scrum telah sedikit menyinggung metode agile. Metode agile
merupakan induk dari scrum. Jika scrum adalah kerangka kerja, agile adalah pelaksanaan
proyek secara keseluruhan yang berskala besar. Metode ini tergolong modern, karena

6
menekankan pada improvisasi dan adaptasi. Meskipun begitu, alur kerjanya masih
menerapkan pola tradisional yang sistematis. Dimulai dari perencanaan, analisis kebutuhan,
perancangan, uji coba, implementasi, dan pemeliharaan. Salah satu kunci dari agile adalah
dokumentasi pekerjaan. Dokumentasi harus tersusun rapi dan terstruktur. Hal ini berkaitan
erat dengan metode agile yang bersifat adaptif terhadap perubahan fenomena pengguna
perangkat lunak.

( Gambar 5. Model Agile )

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model-Model Pengembangan Perangkat Lunak


Adapun kelebihan dan kekurangan pada model-model pengembangan perangkat lunak
diantaranya, yaitu :

2.3.1 Model Waterfall


Kelebihan Model Waterfall :

 Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.


 Cocok untuk sistem software yang bersifat generik.
 Pengerjaan projek sistem akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.

Kekurangan Model Waterfall :

 Persyaratan sistem harus digambarkan dengan jelas.


 Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah ubah.

7
 Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan
pengembangan.

2.3.2 Model Prototipe


Kelebihan Model Prototipe :
 Prototipe melibatkan user dalam analisa dan desain.
 Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak.
 Untuk digunakan secara standalone.
 Digunakan untuk memperluas SDLC.
 Mempersingkat waktu pengembangan Sistem Informasi

Kekurangan Model Prototipe :


 Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
 Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
 Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
 Prototipe yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah.

2.3.3 Model Spiral

Kelebihan Model Spiral :

 Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
 Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak
komputer. 
 Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko
setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.
 Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap
keadaan di dalam evolusi produk.

Kekurangan Model Spiral :

 Banyak konsumen ( Client ) tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner


dapat dikontrol oleh kedua pihak. 
 Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh konsumen
dan developer.

8
 Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya
supaya sukses.
 Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang
serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
 Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.

2.3.4 Model RAD


Kelebihan Model RAD :

 Lebih efektif dari Pengembangan Model waterfall atau sequential linear dalam
menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan.
 Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat.
 Model RAD mengikuti tahap pengembangan sistem seperti pada umumnya, tetapi
mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada sehingga
pengembang tidak perlu membuatnya dari awal lagi sehingga waktu pengembangan
menjadi lebih singkat dan efisien.

Kekurangan Model RAD :


 Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD, bila system tidak dapat dimodulkan dengan
teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan menjadi sangat bermasalah.
 RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi.
 Membutuhkan Tenaga kerja yang banyak untuk menyelesaikan sebuah proyek dalam
skala besar.

2.3.5 Model Agile


Kelebihan Model Agile :
 Keunggulan metode agile juga terletak pada adaptasi dan kebebasan bagi pengembang
untuk melakukan improvisasi.
 Tidak ada batasan baku bagi pengembang ketika ingin menerapkan ide-ide barunya
dalam menjawab tantangan zaman.

Kekurangan Model Agile


 Tantangan terbesar akan dihadapi pengembang yang terus dipacu untuk beradaptasi
dengan perubahan zaman.
 Tim pengembangan pun tidak boleh asal pilih, harus solid dan sama-sama
berkomitmen kuat.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses pengembangan perangkat lunak (Software Process atau Development Paradigma)
adalah sekumpulan tahap, tugas dan aktivitas yang dibutuhkan untuk secara effisien
mentransformasikan kebutuhan pemakai ke suatu solusi perangkat lunak yang efektif.
Pemodelan proses perangkat lunak (Software Process Modeling) bertujuan untuk
merepresentasikan aktivitas yang terjadi selama pembuatan perangkat lunak dan perubahan-
perubahannya (evolusi). Model-Model Proses Pengembangan Perangkat Lunak yaitu :
1) Model Waterfall
2) Model Prototipe
3) Model Spiral
4) Model RAD
5) Model Agile

10
DAFTAR PUSTAKA

Basuki, A. (2016). Model Proses Perangkat Lunak. PENS-ITS.


Catenary Febrianto, Eka Dinata Permata Putra, M. A. R. (2020). Penjelasan Model-Model
Proses Pengembangan Perangkat Lunak.
https://ilmurplkitabersama.blogspot.com/2020/03/penjelasan-model-model-
proses.html
Mukhayatudin, I. (2019). Makalah Model Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak.
Pujaz, G. (2018). Model Proses Pengembangan Perangkat Lunak.
https://gurupujaz.wordpress.com/2018/08/16/model-proses-pengembangan-
perangkat-lunak/
Putra. (2020). 6+ Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Waterfall, Rad, Agile, Prototype
dll). https://salamadian.com/metode-pengembangan-perangkat-lunak/
Sahretech. (2018). Mengenal Model Pengembangan Perangkat Lunak.
https://www.sahretech.com/2018/11/mengenal-model-pengembangan-
perangkat.html

11

Anda mungkin juga menyukai