Anda di halaman 1dari 3

V – RULE BASED EXPERT SYSTEM 1

RULE BASED EXPERT SYSTEM

 Representasi Pengetahuan dengan Rules (aturan) sering disebut juga dengan


Sistem Produksi

 Suatu Rule Terdiri dari 2 bagian, yaitu:


 Antacedent, yaitu bagian yang mengekspresikan situasi atau premis
(Pernyataan berawalan IF)
 Konsekuen, yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau
konklusi yang diterapkan jika situasi atau premis bernilai benar (Pernyataan
berawalan THEN).
Misalnya:
IF lalulintas pagi ini macet
THEN saya naik sepeda motor saja

 Konsekuensi atau konklusi pada bagian THEN akan dinyatakan benar jika bagian
IF pada sistem tersebut juga benar atau sesuai dengan aturan tertentu

 Dua metode reasoning (penalaran) pada rules:


 Forward Chaining : pelacakan dimulai dari keadaan (informasi, fakta atau
data) awal, dan kemudian mencocokan dengan tujuan yang diharapkan
 Backward Chaining: Penalaran ini dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru
dicocokan dengan keadaan awal atau fakta yang ada.

Arsitektur Sistem Berbasis Aturan

User Interface: bagian dimana user bisa melihat dan berinteraksi dengan sistem.
Biasanya dalam bentuk display teks ataupun grafik yang interaktif.

Developer Interface: bagian dimana knowledge engineer mengembangkan sistem,


biasanya dalam bentuk pengembangan source code dari sistem.

Explanation Facility: merupakan subsistem yang bertanggung jawab untuk


menyediakan explanation (penjelasan) dari proses reasoning dari sistem.

External Program: program lain seperti database, algoritma ataupun spreedsheat


yang bisa digunakan untuk mendukung sistem

TKE-392 Sistem Pakar Herman Tolle, ST.,MT.


V – RULE BASED EXPERT SYSTEM 2

KEUNTUNGAN SISTEM BERBASIS ATURAN:


 Ekspresi yang alamiah (natural)
 Bagian Pengendali yang terpisah dengan Pengetahuan
 Modularitas Pengetahuan
 Mudah melakukan ekspansi sistem
 Menggunakan pengetahuan yang relefan
 Dapat menggunakan Pengetahuan Heuristik
 Dapat menggunakan Pengetahuan yang Uncertainty
 Dapat menggunakan variabel

KEKURANGAN/KERUGIAN SISTEM BERBASIS ATURAN:


 Membutuhkan kondisi yang harus benar-benar tepat (exact matching) agar suatu
rule dapat di-firing.
 Tidak dapat melakukan override
 Sistem bisa menjadi lambat pada set of rules yang besar

DISAIN SISTEM BERBASIS ATURAN

Gambar Daigram Blok Proses Pengambangan Aplikasi Sistem Pakar Bebasis Aturan

Proses pengembangan sistem pakar sama seperti layaknya pengembangan perangkat


lunak, dilakukan dalam beberapa tahap.

1. Mengidentifikasi Masalah dan Kebutuhan. Mengkaji situasi dan memutuskan


dengan pasti tentang masalah yang akan dikomputerisasi dan apakah dengan
sistem pakar bisa lebih membantu atau tidak.

2. Menentukan masalah yang cocok. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
agar sistem pakar dapat bekerja dengan baik, yaitu:

Kebutuhan
a. Domain masalah tidak terlalu luas
b. Kompleksitasnya menengah, artinya jika masalah terlalu mudah atau
masalah yang sangat kompleks, maka tidak perlu menggunakan sistem
pakar

TKE-392 Sistem Pakar Herman Tolle, ST.,MT.


V – RULE BASED EXPERT SYSTEM 3

c. Tersedianya Ahli ataupun sumber kepakaran


d. Menghasilkan solusi mental bukan fisik, artinya sistem pakar hanya
memberikan anjuran, tidak bisa melakukan aktifitas fisik seperti
membau atau merasakan
e. Tidak melibatkan hal-hal yang bersifat common-sense.

3. Menghitung pengembalian investasi. Termasuk diantaranya biaya pembuatan


sistem pakar, biaya pemeliharaan dan biaya training.

4. Memilih alat pengembangan. Bisa menggunakan software pembuat sistem


pakar (seperti: SHELL) atau dirancang dengan bahasa pemrograman AI (Lisp
dan PROLOG) maupun pemrograman konvensional (Basic, Pascal, C, dll)

5. Rekayasa Pengetahuan. Perlu dilakukan penyempurnaan terhadap aturan-


atauran yang sesuai.

6. Merancang sistem. Bagian ini termasuk pembuatan prototype, serta


menerjemahkan pengetahuan menjadi aturan-aturan

7. Melengkapi proses pengembangan.

8. Menguji dan memperbaiki kesalahan

9. Dokumentasi Aplikasi. Jika sistem yang diuji telah memberikan hasil yang
sesuai, maka dilakukan dokumentasi dari sistem yang dikembangkan.

10. Memelihara sistem

TUGAS
Suatu set of rules diberikan sebagai berikut:
– R1: IF A THEN B
– R2: IF C THEN A
– R3: IF D THEN ~C ELSE C
– R4: IF E THEN F
– R5: IF F AND B THEN G
– R6: IF G THEN H
– R7: IF H THEN I

Selesaikan 3 kasus berikut (masing-masing independent)


1. Diketahui fakta bahwa: ~D dan E.
Lakukan dengan cara Forward Chaining untuk membuktikan apakah I TRUE?
2. Diketahui fakta bahwa: A.
Lakukan dengan cara Backward Chaining untuk membuktikan apakah I TRUE?
3. Diketahui fakta bahwa: C dan E
Apakah H True? (pilih apakah menggunakan forward atau backward chaining)

Jawaban diberikan dengan format sbb:


a) Penjelasan step-step yang ditempuh
b) Gambarkan step-step tersebut, dan
c) Gambarkan Inference Tree atau Decision Tree-nya.

TKE-392 Sistem Pakar Herman Tolle, ST.,MT.

Anda mungkin juga menyukai