Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 7 EXPERT SYSTEM KELAS B

1. Fachreza Riyanda (202131116)


2. Marsela Tri Anggrainie (202031025)
3. Ahmad Fajri (202031040)
4. Airlangga Putri Hariyanto (202031064)
5. Puput Amaliyah (202031069)

RANGKUMAN

KONSEP DASAR SISTEM PAKAR

Sistem pakar merupakan cabang dari Artificial Itellegence (AI) yang cukup tua karena
sistem ini mulai dikembangkan pada pertengahan 1960. Sistem pakar yang muncul pertama
kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan
Simon. Sampai saat ini banyak sistem pakar yang dibuat, seperti, MYCIN untuk diagnosis
penyakit, DENDRAL untuk mengidentifikasi struktur molekul campuran yang tak dikenal,
XCON dan XSEL untuk membantu konfigurasi sistem komputer besar, SOPHIE untuk
analisis sirkuit elektronik, Prospector digunakan di bidang geologi untuk membantu mencari
dan menemukan deposit, FOLIO digunakan untuk membantu memberikan keputusan bagi
seorang manajer dalam stok dan investasi, DELTA dipakai untuk pemeliharaan lokomotif
listrik diesel, dan sebagainya.

Sistem pakar pertama kali dikembangkan pada 1965 oleh Edward Feigenbaum dan
Joshua Lederberg dari Stanford University di California.Dendral, sebutan untuk sistem pakar
tersebut, dirancang untuk menganalisa senyawa kimia.Sistem pakar adalah suatu program
komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan (solusi atau saran), seperti keputusan
yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar.Sistem pakar mengombinasikan
kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inferensi) dengan basis pengetahuan tertentu yang
diberikan oleh pakar dalam bidang yang spesifik.Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan
dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Tujuan utama sistem pakar bukan untuk menggantikan kedudukan seorang ahli atau
seorang pakar, tetapi hanya untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman dari para
pakar.Seseorang yang bukan pakar menggunakan sistem pakar untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah.Seorang pakar menggunakan sistem pakar untuk knowledge
assistant untuk bidang yang ditangani spesifik.

KELOMPOK 7 EXPERT SYSTEM KELAS B 1


Konsep Dasar Sistem Pakar

1. Kepakaran (Expertise)
Pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, membaca, dan pengalaman membantu
bagi para ahli untuk dapat mengambil keputusan lebih cepat dan lebih baik.

Kepakaran dapat meliputi:


 Teori dan fakta-fakta tentang bidang permasalahan tertentu.
 Aturan dan strategi global pemecahan masalah
 Pengetahuan tentang pengetahuan (meta knowledge)

2. Pakar (Expert)
Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan metode
khusus, serta mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah atau memberi
nasehat.
Seorang pakar harus mampu menjelaskan dan mempelajari hal-hal baru yang
berkaitan dengan topik permasalahan ;
 Menyusun kembali pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan
 Memecahkan aturan-aturan serta menentukan relevansi kepakarannya.

3. Pemindahan Kepakaran (Expertise Transfer)


Tujuan sistem pakar adalah memindahkan kepakaran dari seorang pakar ke dalam
komputer, kemudian ditransfer kepada orang lain yang bukan pakar.

Proses ini melibatkan empat kegiatan:


 Akuisisi pengetahuan (dari pakar atau sumber lain)
 Representasi pengetahuan (pada komputer)
 Inferensi pengetahuan
 Pemindahan pengetahuan ke pengetahuan

4. Inferensi (Inference)
Merupakan sebuah prosedur (program) yang mempunyai kemampuan dalam
melakukan penalaran.
Inferensi ditampilkan pada suatu komponen yang disebut mesin inferensi yang
mencakup prosedur-prosedur mengenai pemecahan masalah.

KELOMPOK 7 EXPERT SYSTEM KELAS B 2


Semua pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar oleh sistem pakar disimpan
pada basis pengetahuan.

Tujuan mesin inferensi:


 Mengambil keputusan berdasarkan basis pengetahuan.

5. Aturan (Rule)
 Kebanyakan program sistem pakar komersial adalah sistem yang berbasis aturan
(rule-based systems), di mana pengetahuan disimpan dalam bentuk rule, sebagai
prosedur-prosedur pemecahan masalah.
 Bentuk if-then.

6. Kemampuan Menjelaskan (Explanation Capability)


Sistem Pakar memiliki kemampuan untuk menjelaskan saran atau rekomendasi yang
diberikannya.
 Penjelasan dilakukan dalam subsistem yang disebut subsistem penjelasan
(explanation).
 Bagian dari sistem ini memungkinkan sistem untuk memeriksa penalaran yang
dibuatnya sendiri dan menjelaskan operasi operasinya.

Karakteristik Umum
 Kinerja sangat baik (high performance)
 Sistem harus mampu memberikan respon berupa saran dengan tingkat kualitas >
pakar.
 Waktu respon baik (adequate response time)
 Waktu kerja sistem > pakar.
 Dapat diandalkan (good reliability)
 Sistem tidak mudah rusak (crash).
 Dapat dipahami (understandable)
 Sistem harus mampu menjelaskan langkah-langkah penalaran yang dilakukan seperti
seorang pakar.
 Fleksibel (flexibility)
 Sistem harus dapat menyediakan mekanisme untuk menambah, mengubah, dan
menghapus pengetahuan.
KELOMPOK 7 EXPERT SYSTEM KELAS B 3
Kekurangan Sistem Pakar

 Biaya yang mahal dalam pembuatan dan perawatan


 Sulit dikembangakan karena keterbatasan keahlian dan ketersediaan pakar
 Sistem pakar tidak selalu 100% benar

KELOMPOK 7 EXPERT SYSTEM KELAS B 4


1. Antarmuka Pengguna (User Interface)
Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk
berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke
dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka juga menerima
dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.

2. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman formulasi dan
penyelesaian masalah.
Basis pengetahuan terdiri dari 2 elemen dasar, yaitu:
 Fakta : informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu.
 Aturan : informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta
yang telah diketahui.

3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)


Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi transfer dan transformasi keahlian dalam
menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.
Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk
selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar,
dilengkapi dengan buku, basis data laporan penelitian dan pengalaman pemakai.

Metode akuisisi pengetahuan :


 Wawancara : metode yang paling banyak digunakan, yang melibatkan
pembicaan dengan pakar secara langsung dalam suatu wawancara.
 Analisis protocol : merupakan suatu metode akuisisi pengetahuan dimana
pakar diminta untuk melakukan suatu pekerjaan dan mengungkapkan proses
pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. (direkam, ditulis, dan
dianailisis).
 Observasi pada pekerjaan pakar : merupakan suatu metode akuisisi dengan
cara merekam dan mengobservasi Sesuatu pekerjaan dalam bidang tertentu
yang dilakukan oleh pakar.
 Induksi aturan dari contoh : Induksi adalah suatu proses penalaran dari
khusus ke umum. Suatu sistem induksi aturan diberi contoh-contoh dari suatu
masalah yang hasilnya telah diketahui. Setelah diberikan beberapa contoh,

KELOMPOK 7 EXPERT SYSTEM KELAS B 5


sistem induksi aturan tersebut dapat membuat aturan yang benar untuk kasus-
kasus contoh. Selanjutnya aturan dapat digunakan untuk menilai kasus lain
yang hasilnya tidak diketahui.

4. Mesin/ Motor Inferensi (Inference Engine)


Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh
pakar dalam menyelesaikan suatu masalah.
Mesin inferensi merupakan program komputer yang memberikan metodologi untuk
penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace
dan untuk memformulasikan kesimpulan.

5. Workplace / Blackboard
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory) yang
digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan
sementara.

Ada 3 keputusan yang dapat direkam:


 Rencana : bagaimana menghadapi masalah
 Agenda : aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi
 Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan

6. Fasilitas Penjelasan
Fasilitas Penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan
kemampuan sistem pakar. Digunakan untuk melacak respond dan memberikan
penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan.

7. Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan kinerjanya serta
kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam
pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis
penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya dan juga mengevaluasi apakah
pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa
mendatang.

KELOMPOK 7 EXPERT SYSTEM KELAS B 6


Contoh Sistem Pakar
 MYCIN V
 Mendiagnosa penyakit infeksi dan merekomendasi pengobatan
 Membantu dokter yang belum berpengalaman dalam menangani penyakit
 DELTA
 Membantu karyawan bagian pemeliharaan mesin lokomotif diesel dalam
memantau mesin-mesin yang tidak berfungsi dengan baik dan membimbing ke
arah prosedur perbaikan
 EL
 Digunakan untuk menganalisa dan membantu rekayasa rancangan sirkuit
elektronik yang terbuat dari transistor, dioda dan resistor.

Pertanyaan Seputar Konsep Dasar Sistem Pakar :


1. Kenapa knowledge itu menjadi dasar dari sebuah sistem pakar dan bagaimana
peranannya dalam mendukung sistem pakar?
2. Bagaimana cara maintenance yang berkelanjutan pada sistem pakar?

Tahap-Tahap Pembuatan Sistem Pakar


Untuk membuat suatu program sistem pakar mulai dari konsep hingga memerlukan
banyak pemikiran, rancangan, pemrograman dan debugging. Sepuluh tahap pembuatan
sistem pakar terdapat pada gambar.

Gambar. Langkah-langkah dalam proses pengembangan sistem pakar

KELOMPOK 7 EXPERT SYSTEM KELAS B 7


Untuk memberikan gambaran langkah demi langkah dalam membuat sistem pakar
maka akan dijelaskan bagaimana bekerjanya, langkah-langkah itu termasuk prosedur dan
teknik yang digunakannya.

1) Identifikasi masalah dan kebutuhan.


Tahap pertama pembuatan sistem pakar ini adalah mengkaji situsi memutuskan dengan
pasti tentang masalah yang akan dikomputerisasi dan apakah sistem pakar dapat
membantu menjawab permasalahan tersebut.
2) Menentukan kesesuaian masalah
Langkah selanjutnya adalah dengan mengkaji lebih dalam mengenai apakah masalah
tersebut tepat untuk sistem pakar. Menganalisa masalah dimulai dengan jelas menulis
pertanyaan itu sendiri. Mewawancarai orang-orang agar memperoleh pandangan yang
berbeda.
3) Mempertimbangkan alternatif
Pertimbangan alternatif solusi lainnya adalah sistem manajemen basis data untuk masalah
yang akan dikerjakan. Dengan adanya Database Manajemen System proses yang
diutamakan adalah untuk penyimpan data atau informasi dan hanya mengakses jika
diperlukan.
4) Menghitung pengembalian investasi
Langkah berikutnya adalah menentukan apakah sistem pakar lebih menguntungkan atau
tidak. Perhitungan kembali tidaknya investasi dengan jalan menganalisis biaya dan
kemungkinan keuntungan. Hal ini akan membantu dalam investasi pembuatan sistem
pakar dan menentukan apakah biaya yang dikeluarkan itu akan sesuai dengan hasil yang
akan dicapai.
5) Menyeleksi alat pengembangan
Alat pengembangan sistem pakar adalah paket software dan hardware yang
memungkinkan dan cocok untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam komputer.
Yakni melalui suatu proses analisis dan desain yang kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan suatu prototipe. Hampir semua alat pengembang sistem pakar menggunakan
pangkalan kaidah, beberapa diantaranya menggunakan jaringan semantik atau matrik,
tetapi bisa juga lebih mahal dan hanya bisa dioperasikan dalam komputer besar.
Dalam pembuatan sistem pakar sangat disarankan untuk menggunakan software khusus
untuk sistem pakar (Prolog atau Visual Prolog, Lisp, Corvid). Hal ini karena software-
software tersebut mempunyai kekuatan untuk mengambil kesimpulan (jawaban) dari

KELOMPOK 7 EXPERT SYSTEM KELAS B 8


data-data yang ada. Seperti contoh dalam bahasa prolog tidak memerlukan prosedur
(algoritma), maka sangat ideal untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur dan
yang prosedurnya tidak diketahui. Khususnya untuk memecahkan masalah non numerik.
Selain itu pula tidak memerlukan spesifikasi dan kapasitas data yang sangat tinggi.
Sebagai contoh: Sistem Pakar yang pernah dibuat oleh penulis yaitu Sistem pakar untuk
diagnosis kerusakan TV, dengan jumlah 52 rule ternyata hanya membutuhkan kapasitas
sebesar 14 KB untuk file data dan 3 KB untuk file mesin inferensi serta 77 KB untuk file
aplikasinya. Sehingga dari kenyataan ini menunjukkan betapa sangat kecilnya kapasitas
yang dibutuhkannya dan cukup dimuat dalam disket ukuran kecil. Jadi lebih praktis dan
ekonomis serta dapat dengan mudah untuk diedarkan dan bermanfaat
6) Merekayasa pengetahuan
Pengembangan sistem pakar dimulai dengan merekayasa pengetahuan, yaitu bagaimana
caranya memperoleh pengetahuan. Seperti Kita ketahui, pengetahuan dapat diperoleh
dengan berbagai cara, yaitu melalui buku-buku, artikel-artikel ilmiah atau acuan lainnya
yang bisa diperoleh dengan mudah dan cepat.
Pengetahuan aktual dapat diperoleh dari individu atau seseorang yang memang ahli di
bidangnya. Walaupun bisa memperoleh pengetahuan dari buku-buku, tapi toh masih tetap
membutuhkan satu atau dua orang ahli yang khusus menekuni pekerjaan tersebut. Adapun
cara atau teknik-teknik untuk memperoleh pengetahuan dari pakar misalnya observasi,
diskusi masalah, diskripsi masalah, analsisi masalah dan tata cara perbaikan.
Format atau bentuk pengetahuan akan menuntun dan mengarahkan dalam memilih 
skema penampilan pengetahuan yang diperlukan. Jika itu merupakan pengetahuan yang
luar biasa, maka dapat digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan dalam bentuk
kaidah produksi. Untuk itu selama tahap rekayasa pengetahuan, hendaknya harus
berusaha menyempurnakan banyak kaidah yang paling sesuai. Dengan demikian akan
mempunyai banyak pilihan alat pengembangan yang paling tepat
7) Merancang system
Selanjutnya merancang system langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi suatu
fakta, angka dan informasi lainya yang memerlukan jawaban atau pemecahan masalah
yang diberikan sistem pakar, apabila sistem yang dirancang terlalu besar dan kompleks,
untuk memulai penulisan aturan secara langsung dan masukan serta keluaran, Jika
pengetahuan yang akan diolah telah sampai pada penyusunan prosedur selanjutnya dibuat
bagan alur (flowchat), Selanjutnya dengan mulai mengkonversi pengetahuan dalam

KELOMPOK 7 EXPERT SYSTEM KELAS B 9


bentuk kaidah IF-THEN. Apabila sudah selesai, baru menggunakan alat untuk
membuat prototype bagian sistem. Kemudian menerjemahkan bagian pengetahuan
kedalam kaidah dan menguji bagian yang sudah dibuat baru. Hal ini dimaksudkan untuk
menguji konsep sebelum melanjutkan pembuatan seluruh program.
8) Melengkapi pengembangan
Cara terbaik untuk mengerjakan hal ini adalah dengan jalan meluruskan bagian demi
bagian secara khusus, pengetahuan itu akan dibagi kedalam potongan-potongan yang
logis, masing-masing dengan blok aturan, setiap bagian diuji apakah sudah dapat berjalan
sesuai yang diinginkan.
9) Menguji dan mencari masalah system
Setelah sistem pakar dikembangkan, pemakai hanya perlu menyisihkan waktu untuk
menguji dan mencari kesalahan. Tahap pengujian ini diusahakan untuk melihat keabsahan
sistem pakar tersebut, agar jalannya sistem benar-benar sesuai dengan tujuan yang
dimaksud. Penguji sistem sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan suatu sistem,
dan melakukan perbaikan jika masih terjadi kesalahan.

KELOMPOK 7 EXPERT SYSTEM KELAS B 10

Anda mungkin juga menyukai