#13 • • • • Ketua KK-Teknologi Multimedia dan Game Kepala Lab Riset-Teknologi Multimedia dan Game Dosen Informatika Unsil Keilmuan: Sistem Pakar Image Processing Multimedia (Expert System) Computer Graphics Game Developer Menjelaskan definisi, tujuan, metode, struktur, kelebihan Digital Art dan kekurangan dari Sistem Pakar (Expert System) Orcid ID: https://orcid.org/0000-0002-2857-5311 Scopus ID: 57192649551 Google Scholar ID : Z5ng_VMAAAAJ Sinta ID : 6012203 Email : ekawahyu@unsil.ac.id Review • Pemodelan dan Simulasi memiliki tujuan yaitu: Pelatihan (training), Studi perilaku sistem (behaviour), Hiburan / Permainan (game) • Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan dari banyak persoalan yang dihadapi dalam dunia nyata (real world) • Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses- proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah Review • Dalam melakukan simulasi terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan: • Pendefinisian Sistem, menentukan batasan sistem dan identifikasi variabel yang signifikan. • Formulasi Model, yakni merumuskan hubungan antar komponen model. • Pengambilan Data, yakni identifikasi data yang diperlukan model sesuai tujuan pembuatannya. • Pembuatan Model, yakni menyesuaikan penyusunan model dengan jenis bahasa simulasi yang digunakan. • Verifikasi Model, yakni proses pengecekan terhadap model apakah sudah bebas dari kesalahan. Dalam tahap ini perlu disesuaikan dengan bahasa simulasi yang digunakan. • Validasi Model, yakni proses pengujian terhadap model apakah sudah sesuai dengan sistem nyatanya. • Skenariosasi. Setelah model dianggap valid, maka berikutnya adalah membuat beberapa skenario atau eksperimen untuk memperbaiki kinerja sistem sesuai dengan keinginan. Review • Karena pemodelan dan simulasi disarankan dengan pendekatan berbasis komputer yang mampu memecahkan banyak masalah, maka Sistem Pakar yang merupakan sistem berbasis pengetahuan dapat dimasukan sebagai bagian dari sistem simulasi. • Pemodelan dan Simulasi dalam Sistem Pakar artinya mampu Memodelkan ragam pemecahan masalah yang biasa dilakukan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu kedalam suatu program komputer dan program komputer mampu menghasilkan luaran sebagaimana hasil pengambilan keputusan oleh pakar saat dilakukan Simulasi Sistem. Sistem Pakar (Expert System) Pengertian • Sistem pakar adalah suatu program komputer atau sistem informasi yang mengandung beberapa pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia terkait suatu bidang yang cenderung spesifik. • Pakar yang dimaksudkan merupakan seseorang yang memiliki keahlian khusus di bidangnya masing-masing, contohnya dokter, psikolog, mekanik, dan lain sebagainya. • Perangkat lunak Sistem Pakar pertama kali dikembangkan oleh periset program kecerdasan buatan (AI) sekitar tahun 1960-1970 dan diterapkan pada tahun 1980-an. Pengertian • Sistem Pakar merupakan kumpulan pengetahuan (basis pengetahuan) dari beberapa pakar yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah • Pada sistem pakar digunakan representasi pengetahuan berupa RULE (IF.. THEN), sehingga suatu sistem pakar merupakan kumpulan dari beberapa RULE Tujuan Penggunaan Sistem Pakar Sistem pakar memiliki kemampuan untuk merekomendasikan rangkaian tindakan atau behaviour pengguna untuk dapat menjalankan sistem koreksi yang tepat dan akurat. Dengan cara memanfaatkan kapabilitas proses penalaran untuk dapat mencapai hasil simpulan berdasarkan data dan fakta yang ada. Aplikasi dan Tujuan penggunaan sistem pakar adalah untuk kebutuhan: 1. Interpretasi, Expert system bertujuan untuk membuat sebuah kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data yang masih mentah (raw data). Pengambilan keputusan tersebut berdasarkan hasil observasi, mulai dari analisis citra, pengenalan kata melalui ucapan, interpretasi sinyal, dan lain sebagainya. 2. Prediksi, Mampu untuk memproyeksikan akibat dari situasi dan kondisi tertentu, contohnya prediksi terkait data demografi, ekonomi, finance, dan lain – lain. 3. Diagnosis, Dapat menentukan penyebab terjadinya malfungsi di dalam situasi yang kompleks berdasarkan gejala yang dapat teramati dengan diagnosis yang tepat. Tujuan Penggunaan Sistem Pakar 4. Perencanaan, Expert system juga bertujuan untuk merencanakan serangkaian tindakan yang mendapat tujuan pada tahap kondisi awal tertentu. 5. Monitoring, Melaksanakan hasil pengamatan berdasarkan suatu kondisi yang diharapkan, contoh dari proses implementasinya adalah computer aided monitoring system (CAMS). 6. Debugging, Mampu untuk menentukan serta menginterpretasikan berbagai cara untuk mencegah terjadinya malfungsi atau kegagalan pada fitur tertentu. 7. Instruksi, Mempunyai kemampuan untuk mendeteksi tingkat defisiensi terhadap pemahaman mengenai domain subjek. 8. Kontrol, Memiliki keahlian untuk mengatur pola tingkah laku suatu lingkungan (environment) yang kompleks. Contohnya adalah kontrol terhadap interpretasi, perbaikan, dan prediksi (forecast). Metode dalam Sistem Pakar Beberapa metode yang digunakan dalam menggunakan sistem pakar 1. Breadth First Search Breadth first search merupakan algoritma yang berfungsi untuk melakukan pencarian data secara luas atau melebar dalam expert system. Pada metode ini menerapkan proses antrian data (queue) untuk menyimpan informasi yang telah dianalisa sebelumnya. Selain itu, juga membutuhkan tabel boolean untuk menyimpan informasi ke dalam sebuah simpul sehingga, tidak ada informasi yang dikunjungi lebih dari sekali. 2. DFS (Depth First Search) Metode DFS juga menerapkan sistem pakar, dimana algoritma yang digunakan merupakan proses penelusuran menggunakan struktur pohon atau graf, dan berpatokan pada tingkat kedalaman data. Metode dalam Sistem Pakar 3. BFS (Best First Search) Metode best first search merupakan hasil kombinasi dari metode DFS dan breadth first search yang membuat sistem pakar mampu menyajikan tampilan output dari hasil analisa variabel yang telah diproses sebelumnya. 4. Penelusuran ke Depan (Forward Chaining) Merupakan teknik penalaran yang termasuk dalam sistem pakar, yang mana diawali dari proses pencarian fakta. Dimana, fakta tersebut digunakan untuk menguji nilai suatu kebenaran terhadap hipotesis yang dikembangkan. 5. Penelusuran ke Belakang (Backward Chaining) Backward chaining merupakan kebalikan dari forward chaining, dimana metode ini melakukan pelacakan sistem keputusan dimulai dari tahap menarik kesimpulan pada sebuah titik penalaran. Kemudian, dilanjutkan dengan penyusunan hipotesis hingga fakta yang ditemukan untuk memberikan value dan penguatan dari hasil kesimpulan. Struktur dalam Sistem Pakar • Di dalam pengembangan expert system, tersusun atas beberapa komponen atau struktur pembentuk sebuah sistem informasi yang komprehensif. 1. User Interface (Antarmuka Pengguna) Antarmuka atau interface merupakan mekanisme yang digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pengguna (user). Antarmuka akan menerima informasi dari pengguna, dan akan mengubahnya ke dalam instruksi yang dapat diterima oleh sistem. 2. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan mengandung pemahaman mengenai formulasi dan skema penyelesaian masalah. Struktur dalam Sistem Pakar 3. Knowledge Acquisition (Akuisisi Pengetahuan) Knowledge acquisition adalah proses akumulasi, transformasi, dan transfer tiap keahlian untuk dapat menyelesaikan permasalahan dari sumber pengetahuan, ke dalam suatu sistem komputer. Pada tahap ini, seorang engineer bertugas untuk menyerap segala pengetahuan untuk dikirim ke dalam basis pengetahuan (insight). 4. Inference Engine (Mesin atau Motor Inferensi) Pada komponen ini mengandung mekanisme penalaran dan pola pikir yang dimanfaatkan oleh para pakar untuk dapat memecahkan suatu masalah dengan baik. Mesin inferensi sendiri merupakan program komputer untuk memberikan metodologi yang ada dalam workplace, dan nantinya akan diolah menjadi sebuah kesimpulan. 5. Workplace / Blackboard Workplace merupakan area dari kumpulan memori kerja yang digunakan untuk merekam setiap kejadian yang ada, termasuk pembuatan keputusan sementara. Struktur dalam Sistem Pakar 6. Fasilitas Penjelasan Fasilitas penjelasan termasuk ke dalam komponen tambahan untuk meningkatkan penggunaan sistem pakar, serta melacak respon dan hasil penjelasan mengenai tingkah laku pada expert system secara interaktif. 7. Perbaikan Pengetahuan Pakar juga mempunyai kemampuan analisis yang baik untuk dapat meningkatkan kinerjanya sedemikian rupa. Kemampuan tersebut terdiri atas, keahlian dalam pembelajaran yang terkomputerisasi. Sehingga, program dapat membedakan antara kesuksesan dengan kegagalan yang dialami, berdasarkan pengetahuan yang masih relevan untuk diaplikasikan di masa mendatang. Organisasi Sistem Pakar Sistem Pakar dapat diorganisasikan menjadi • Knowlegde base : berisi rule/kaidah Knowledge Engineers pemecahan masalah, prosedur dan data intrinsik yang berhubungan dengan problem Inference Engine domain • Working memory : Tempat menyimpan data Users Expert dari masalah yang akan dikerjakan Working Knowledge • Inference engine : Mekanisme yang mencari Memory Base kesimpulan dengan cara mencocokkan pengetahuan di knowlegde base dan terhadap masalah yang muncul Pemodelan Basis Pengetahuan Pengetahuan (Knowledge Based) yang dimiliki seorang pakar dapat dimodelkan dengan berbagai metode yaitu metode: 1. Jaringan Semantik 2. Frame 3. Script 4. Rule If-then 5. Logika Predikat Knowledge Based menggunakan Rule IF-THEN • Rule (Kaidah) dinyatakan dalam bentuk perintah If-Then: IF premis THEN Kesimpulan IF input THEN Output IF kondisi THEN aksi IF antecedent THEN konsekuensi IF data THEN Hasil • Beberapa premis atau antecendent dapat dihubungkan dengan logika AND atau OR Knowledge Based menggunakan Rule IF-THEN • Contoh penggunaan operator AND dalam Rule: Rule 1 Rule 2 IF sakit kepala IF sakit kepala AND batuk AND batuk AND pilek AND demam dan menggigil kedinginan. AND bersin-bersin AND sesak napas. AND sakit tenggorokan AND kelelahan. THEN gejala covid-19 varian omicron AND nyeri otot. AND anosmia AND lidah tidak peka rasa THEN gejala covid-19 varian delta Knowledge Based menggunakan Decission Tree • Merupakan jaringan semantik khusus yang penalarannya dimulai dari atas puncak A: Apakah anda sakit? A B: Apakah sakitnya di tulang C: Jika sehat apakah sering cek kesehatan B C D: Jika di gigi berarti berlubang E: Jika di kulit atau bagian lain hubungi dokter F: Hati-hati penyakit dalam E F D Kelebihan dan Keuntungan Sistem Pakar Kelebihan Sistem Pakar: 1. Meningkatkan produktivitas kerja, yang mana dapat membantu dalam menyelesaikan setiap pekerjaan dalam waktu yang lebih cepat. 2. Mampu meningkatkan kualitas dari sisi pemberian nasihat yang lebih konsisten. 3. Memiliki tingkat keandalan yang relatif tinggi, serta dapat bekerja secara real time. Keuntungan Sistem Pakar: 1. Memungkinkan orang awam mengerjakan pekerjaan para ahli 2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis 3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar (khususnya untuk pengetahuan yg langka) 4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian pakar 5. Memasukkan faktor ketidakpastian 6. Menghemat waktu dalam mengambil keputusan Kekurangan dan Kelemahan Sistem Pakar Kekurangan Sistem Pakar: 1. Terdapat kendala dalam mendapatkan pengalaman atau insight baru dengan menggunakan berbagai pendekatan yang dimiliki oleh beberapa pakar. 2. Di dalam proses pembuatan pakar sendiri, memerlukan biaya yang besar dengan tetap memperhatikan faktor kualitas dari pengetahuan yang dihasilkan. 3. Hasil tingkat evaluasi dari expert system tidaklah bernilai kebenaran mutlak 100%, namun masih memerlukan tahap pengujian secara berkala untuk dapat menghasilkan kesimpulan terbaik. Kelemahan Sistem Pakar: 1. Sistem pakar biasanya dipakai hanya pada bidang tertentu sesuai dengan kepakaran 2. Penambahan pengetahuan baru bisa mengubah program secara keseluruhan 3. Kepastian dalam sistem pakar hanya berupa pendekatan saja. Contoh Aplikasi Sistem Pakar Berikut ini terdapat beberapa contoh program yang menerapkan sistem pakar, yaitu: 1. Dendral, aplikasi untuk mengidentifikasi struktur molekul pada campuran kimia yang tidak dikenal. 2. MYCIN, merupakan software yang dibangun untuk mendiagnosis berbagai jenis penyakit. 3. Prospector, aplikasi yang menerpakan sistem pakar untuk kebutuhan pada bidang geologi. 4. XCON dan XSEL, merupakan software digunakan untuk mengkonfigurasi sistem komputer besar. Dekade terakhir Sistem Pakar masuk dalam domain Sistem Informasi dimana secara Teori Pengetahuan menjadi bagian dari Kecerdasan Buatan. Saat ini berkembang dan menjadi bias dengan Sistem Pendukung Keputusan. Sebagai contoh konsep AHP dalam SPK dianggap contoh implementasi dari Sistem Pakar.