STMIK-IM by PS
DAFTAR ISI
Definisi Sistem Pakar
Manfaat Sistem Pakar
Kelemahan Sistem Pakar
Perbedaan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar
Elemen pengembangan Sistem Pakar
Area permasalahan Sistem pakar
Arsitektur Sistem Pakar
DEFINISI SISTEM PAKAR
Sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru
kemampuan seorang pakar (Giarratano dan Riley : 1994).
Sistem ini bekerja untuk mengapdosi pengetahuan
manusia ke komputer yang menggabungkan dasar
pengetahuan (Knowledge base) dengan sistem inferensi
untuk menggantikan fungsi seorang pakar dalam
menyelesaikan suatu masalah
Menggabungkan pengetahuan dan fakta-fakta serta teknik
penelurusan untuk memecahkan permasalahan yang
secara normal memerlukan keahlian dari seorang pakar
TUJUAN SISTEM PAKAR
Suatu perangkat lunak yang dapat Hanya bekerja pada satu tempat dan pada
diperbanyak, kemudian dibagikan ke saat yang bersamaan
berbagai lokasi maupun tempat yang
berbeda-beda untuk dapat digunakan
Dapat diberi pengamanan untuk Bisa saja mendapat ancaman atau tekanan
menentukan siapa saja yang mempunyai pada saat menyelesaikan permasalahan
hak akses untuk menggunakannya dan
jawaban yang diberikan oleh sistem
terbebas dari proses intimudasi/ancaman
ALASAN PENGEMBANGAN
SISTEM PAKAR
1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai
lokasi
2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang
membutuhkan seorang pakar
3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi
4. Seorang pakar adalah mahal
5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak
bersahabat
SIFAT SISTEM PAKAR
A)Lingkungan pengembangan
Digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam
lingkungan sistem pakar
B)Lingkungan konsultasi
Digunakan oleh pengguna yang bukan pakar untuk
memperoleh pengetahuan pakar
KOMPONEN SISTEM PAKAR
No Tahap Keretangan
5 Tahap Pengujian Setelah prototip sistem yang dibangun dalam tahap
sebelumnya berhasil menangani dua atau tiga
contoh, prototip tersebut harus menjalani
serangkaian pengujian dengan teliti menggunakan
beragam sampel masalah.
1. Forward Chaining
Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri dulu
(IF dulu). Dengan kata lain penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu
untuk menguji kebenaran hipotesis.
2. Backward Chaining
Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan
(THEN dulu). Dengan kata lain penalaran dimulai dari hipotesis terlebih
dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari
fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.
Contoh MESIN INFERENSI
R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik
R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun
R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah
R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun
R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik
R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi
Apabila diketahui bahwa dolar turun, maka untuk memutuskan apakah
akan membeli obligasi atau tidak dapat ditunjukkan sebagai berikut :
Lihat modul lalu berkaitan Forward dan Backwrd Chaining
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR