APLIKASI SISTEM
TEKNOLOGI INFORMASI
DI LEVEL-LEVEL
ORGANISASI
PENDAHULUAN
➢ Setiap level manajemen melakukan aktivitas yang
berbeda sehingga kebutuhan akan informasi juga
berbeda, maka sistem informasi yang digunakan akan
berbeda pula.
SISTEM PAKAR
(EXPERT SYSTEM)
TEKNOLOGI INFORMASI
APLIKASI SISTEM
DI LEVEL-LEVEL
ORGANISASI
CARA KERJA
memastikan bahwa aturan tersebut dalam kondisi benar.
2. Backforward Reasoning atau disebut juga dengan backward
chaining atau reverse reasoning, inference engine akan
DI LEVEL-LEVEL
ORGANISASI
TEKNOLOGI INFORMASI
Pengetahuan yang disimpan di knowledge base ini
APLIKASI SISTEM
diambil dari kepandaian pakar
DI LEVEL-LEVEL
ORGANISASI
Sistem Pakar Dan Multimedia
Proses interaksi antara pemakai dengan sistem
menggunakan interface keyboard untuk kasus-kasus
tertentu dianggap kurang efektif. Oleh karena itu,
pemakian multimedia akan menjadi interface yang
efektif. Misalnya seorang dokter yang melakukan
operasi dapat memasukan data ke sistem pakar lewat
media suara dan sistem pakar memberikan hasil juga
dengan media suara.
Kelebihan
Sistem Pakar
1. Memberikan pengambilan keputusan yang lebih
baik untuk manajer. Yang dimaksud dengan
keputusan yang lebih baik adalah karena sistem
pakar memberikan jawaban yang konsisten dan
logis dari waktu ke waktu. Jawaban yang diberikan
logis karena alasan logikanya dapat diberikan oleh
sistem pakar dalam proses konsultasi.
2. Memberikan solusi tepat waktu. Kadangkala 3. Pelayanan konsumen lebih baik. Pelayanan
manajer membutuhkan jawaban dari pkar, tetapi
pakar yang dibutuhkan tidak berada ditempat,
yang lebih baik kepada konsumen dapat
sehingga pengambilan keputusan menjadi diberikan karena sistem pakar dapat
terlambat. Dengan sistem pakar, jawaban yang memberikan jawaban yang lebih cepat dan
dibutuhkan oleh manajer selalu tersedia setiap saat tepat.
dibutuhkan. 4. Menyimpan pengetahuan di organisasi.
Pengetahuan pakar merupakan hal yang penting
dan kadang kala pengetahuan ini akan hilang
jika pakar telah keluar atau pensiun dari
perusahaan. Dengan sistem pakar, pengetahuan
dari pakar dapat disimpan di sistem pakar dan
tersedia selama dibutuhkan.
Kekurangan
Sistem Pakar
1. Sistem Pakar Hanya Dapat Menangani
Pengetahuan Yang Konsisten. Sistem pakar
dirancang dengan aturan-aturan yang hasilnya
sudah pasti dan konsisten sesuai dengan alur
diagram pohonnya. Untuk pengetahuan yang
cepat berubah-ubah dari waktu ke waktu, maka
knowledge base di sistem oakar harus selalu
diubah, dan ini akan merepotkan sekali.
2. Sistem Pakar Tidak Dapat Menangani Hal Yang
3. Format Knowledge Base Sistem Pakar Terbatas. Bersifat Judgement. Sistem pakar memberikan
Knowledge base di sistem pakar berisi aturan- hasil yang pasti, sehingga keputusan akhir
aturan (rules) yang ditulis dalam bentuk statemen pengambil keputusan jika melibatkan
if-then. Format seperti misalnya pengetahuan kebijaksanaan dan intuisi masih tetap ada di
dibuku teks atau pengetahuan berupa gambar dan tangan manajemen.
grafik suli dibuat dalam bentuk if-then.
4. Aplikasi Sistem Pakar Di Bisnis Sangat Terbatas.
Karena sifatnya yang konisten, sistem pakar hanya
berguna untuk manajer menengah ke bawah.
APLIKASI-APLIKASI PENGEMBANGAN SISTEM
PAKAR
SISTEM PAKAR DI BISNIS
Berikut ini adalah contoh aplikasi -
aplikasi sistem pakar di bisnis :
1. Untuk keputusan manajemen: analisis manajemen
dan evaluasi kinerja manajemen.
2. Diagnostik: analisis varian dan diagnostic program
perangkat lunak.
3. Penjadwalan: penjadwalan produksi dan
penjadwalan proyek.
4. Konfigurasi: konfigurasi computer yang diinginkan
dan konfigurasi susunan pabrik.
5. Pemilihan: pemilihan materi bahan mentah dan
pemilihan mesin.
6. Pengendalian: pengendalian mesin produksi,
pengendalian sediaan.
7. Internal audit: pemeriksaan kas, pemeriksaan
piutang dagang
8. Pajak: pengisisan Pajak.
Pengembangan sistem pakar melibatkan empat pihak, yaitu analis sistem,
PENGEMBANGAN knowledge engineer, pakar dan pemakai sistem. Keempat pihak ini akan
terlibat dalam tahapan pengembangan sistemnya sebagai berikut ini :
SISTEM PAKAR 1. Studi Awal. Studi awal ini bertujuan untuk mempelajari domain dari
permasalahannya dan kelayakannya apakah dapat dibuatkan sistem pakarnya atau
tidak.
2. Pemilihan Perangkat Lunak. Menentukan perangkat lunak sistem pakar yang akan
digunakan, apakah akan membangun sendiri inference engine atau menggunakan
ES shell.
3. Pemilihan Pakar. Tahap ini merupakan pemilihan pakar yang akan
diambil pengetahuaanya.
4. Pengambilan Pengetahuan.Tahap ini dilakukan dengan
mengumpulkan dokumen-dokumen yang ada dan mewawancarai
pakar yang akan diambil pengetahuannya.
PENGEMBANGAN
5. Membangun Sistem Pakar. Melibatkan ke empat pihak dengan
langkah-langkah sebagai berikut mengidentifikasi sasaran,
SISTEM PAKAR
mengidentifikasi atribut item-item dan nilainya, menderivasi
aturan-aturan, membuat prototip
2. Soma (pemroses)
APLIKASI SISTEM
3. Axon (output)
DI LEVEL-LEVEL
ORGANISASI
perangkat lunak.
a. Menggunakan data base a. Menggunakan knowledge base
5. Komponen kontrol.
b. Berbasis pada permodelan b. Berbasis pada konsultasi.
PERBEDAAN SISTEM PENUNJANG
KEPUTUSAN DAN SIM :
System Information Eksecutive (SIE) a. Berada di level atas atau level a. Berada di level menengah atau
atau Executive Information System stratejik. level taktis.
(EIS) adalah sistem informasi yang b. Digunakan oleh manager atas. b. Lebih digunakan oleh manajer
digunakan oleh manajer tingkat atas c. Untuk keputusan tidak terstruktur menengah
d. Untuk permasalahan- c. Untuk keputusan semi
untuk membantu pemecahan
permasalahan perencanaan dan terstruktur
masalah yang tidak terstruktur perumusan strategic. d. Untuk membantu permasalahan
(unstructured). e. Kurang menggunakan model- permasalahan tertentu.
Adapun Perbedaan antara SIE dan model analitikal. e. Lebih menggunakan model
SPK f. Banyak menngunakan data analitikal.
eksternal. f. Lebih banyak menggunakan data
internal.
KARAKTERISTIK SIE
Karakteristik dari SIE adalah sebagai
berikut :
Silfie Daniyah
Program Studi Magister Ilmu Farmasi
Universitas Setia Budi Surakarta