Anda di halaman 1dari 22

Silfie Daniyah

Program Studi Magister Ilmu Farmasi


Universitas Setia Budi Surakarta

APLIKASI SISTEM
TEKNOLOGI INFORMASI
DI LEVEL-LEVEL
ORGANISASI
PENDAHULUAN
➢ Setiap level manajemen melakukan aktivitas yang
berbeda sehingga kebutuhan akan informasi juga
berbeda, maka sistem informasi yang digunakan akan
berbeda pula.

➢ Jenis informasi yang dibutuhkan berbagai level dalam


organisasi berhubungan langsung dengan tingkat
pengambilan keputusan manajemen dan struktur
keputusannya.
Jenis-Jenis SI Dalam
Level Organisasi

SI Di Level Organisasi Bawah / Operasional :


Mendukung manajer operasi melakukan kegiatannya. Jenis
SI di level operasi : TPS (Transaction Processing Systems) dan
PCS (Process Control Systems)
Jenis-Jenis SI Dalam
Level Organisasi

SI Di Level Atas SI Di Level Menengah


Digunakan untuk perencanaan Digunakan untuk pengendalian dan pengambilan
strategik dan pemecahan masalah. keputusan semi terstruktur. Jenis SI tersebut :
Jenis SI dilevel ini adalah: ✓ Sistem pakar (Expert System)
sistem informasi eksekutif (EIS: ✓ Jaringan neural buatan (JNB)
Executive Information System) atau ✓ Artificial neural network (ANN)
(Executive Support Systemexecutive ✓ Sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision
System) support system (DSS) atau Group Support System (GSS)
✓ Sistem informasi geografik (GIS : Geogragraphic
Information System)
SI Yang Menghubungkan Ketiga Level Manajemen
Tersebut Adalah Sistem Otomatisasi Kantor
(OAS : Office Automation System)

Berikut adalah gambar SI di level-level


manajemen :
SISTEM PAKAR
(EXPERT SYSTEM)
SI berbasis pengetahuan yang menggunakan
pengetahuan pakar mengenai bidang aplikasi
khusus dan kompleks dimana sistem tersebut
bertindak sebagai konsultan bagi pemakai
akhir. Sistem pakar berisi pengetahuan dari
satu atau lebih pakar yang menyediakan
jawaban atas pertanyaan mengenai suatu
bidang masalah yang sangat khusus
APLIKASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

MANFAAT SISTEM PAKAR


DI LEVEL-LEVEL ORGANISASI

MANFAAT SISTEM PAKAR MANFAAT SISTEM PAKAR

Selalu tersedia diorganisasi, Dapat menyimpan dan


mengingat pengetahuan yang Lebih cepat dan lebih
dimana belum tentu pakar
sangat tidak terbatas dan konsisten
selalu berada ditempat. tidak kenal lelah.

SISTEM PAKAR
(EXPERT SYSTEM)
TEKNOLOGI INFORMASI
APLIKASI SISTEM

DI LEVEL-LEVEL
ORGANISASI

Pengetahuan dalam sistem pakar diwakili aturan-aturan


yang dihubungkan membentuk diagram pohon. Aturan-
aturan tersebut oleh inference engine diproses dengan
dua cara yaitu :
1. Forward Reasoning / Forward Chaining dimana aturan-aturan
diperiksa satu persatu urut mulai dari muka (forward) untuk

CARA KERJA
memastikan bahwa aturan tersebut dalam kondisi benar.
2. Backforward Reasoning atau disebut juga dengan backward
chaining atau reverse reasoning, inference engine akan

SISTEM PAKAR menganggap aturan sebagai suatu masalah atau hipotesis


yang akan diselesaikan permasalahannya. Inference
memeriksa aturan mulai dari aturan-aturan terakhir yang
memberikan hasil.
Komponen Sistem Pakar
1. User Interface (Komponen Input Dan Output).
Media yang digunakan untuk berhubungan input
(menerima data dan pertanyaan konsultasi) dan
output (menghasilkan jawaban) dengan pemakainya.
Umumnya interface yang dipakai adalah keyboard
dengan monitor atau perangkat suara digital.
TEKNOLOGI INFORMASI
APLIKASI SISTEM

DI LEVEL-LEVEL
ORGANISASI

Komponen Sistem Pakar


2. Inference Engine (Komponen Model).
Adalah perangkat lunak di sistem pakar yang akan
mengevaluasi aturan-aturan (rules) yang disediakan
oleh knowledge base dengan urutan-urutan
tertentu untuk memberikan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan pemakai sistem dan alasan-
alasan berkonsultasi dengan pemakai sistem.
Komponen Sistem Pakar
3. Knowledge Base (Komponen Basis
Pengetahuan Sebagai Pengganti Komponen Basis
Data)
Knowledge base dibentuk dari aturan-aturan
(rules) yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

TEKNOLOGI INFORMASI
Pengetahuan yang disimpan di knowledge base ini

APLIKASI SISTEM
diambil dari kepandaian pakar

DI LEVEL-LEVEL
ORGANISASI
Sistem Pakar Dan Multimedia
Proses interaksi antara pemakai dengan sistem
menggunakan interface keyboard untuk kasus-kasus
tertentu dianggap kurang efektif. Oleh karena itu,
pemakian multimedia akan menjadi interface yang
efektif. Misalnya seorang dokter yang melakukan
operasi dapat memasukan data ke sistem pakar lewat
media suara dan sistem pakar memberikan hasil juga
dengan media suara.
Kelebihan
Sistem Pakar
1. Memberikan pengambilan keputusan yang lebih
baik untuk manajer. Yang dimaksud dengan
keputusan yang lebih baik adalah karena sistem
pakar memberikan jawaban yang konsisten dan
logis dari waktu ke waktu. Jawaban yang diberikan
logis karena alasan logikanya dapat diberikan oleh
sistem pakar dalam proses konsultasi.
2. Memberikan solusi tepat waktu. Kadangkala 3. Pelayanan konsumen lebih baik. Pelayanan
manajer membutuhkan jawaban dari pkar, tetapi
pakar yang dibutuhkan tidak berada ditempat,
yang lebih baik kepada konsumen dapat
sehingga pengambilan keputusan menjadi diberikan karena sistem pakar dapat
terlambat. Dengan sistem pakar, jawaban yang memberikan jawaban yang lebih cepat dan
dibutuhkan oleh manajer selalu tersedia setiap saat tepat.
dibutuhkan. 4. Menyimpan pengetahuan di organisasi.
Pengetahuan pakar merupakan hal yang penting
dan kadang kala pengetahuan ini akan hilang
jika pakar telah keluar atau pensiun dari
perusahaan. Dengan sistem pakar, pengetahuan
dari pakar dapat disimpan di sistem pakar dan
tersedia selama dibutuhkan.
Kekurangan
Sistem Pakar
1. Sistem Pakar Hanya Dapat Menangani
Pengetahuan Yang Konsisten. Sistem pakar
dirancang dengan aturan-aturan yang hasilnya
sudah pasti dan konsisten sesuai dengan alur
diagram pohonnya. Untuk pengetahuan yang
cepat berubah-ubah dari waktu ke waktu, maka
knowledge base di sistem oakar harus selalu
diubah, dan ini akan merepotkan sekali.
2. Sistem Pakar Tidak Dapat Menangani Hal Yang
3. Format Knowledge Base Sistem Pakar Terbatas. Bersifat Judgement. Sistem pakar memberikan
Knowledge base di sistem pakar berisi aturan- hasil yang pasti, sehingga keputusan akhir
aturan (rules) yang ditulis dalam bentuk statemen pengambil keputusan jika melibatkan
if-then. Format seperti misalnya pengetahuan kebijaksanaan dan intuisi masih tetap ada di
dibuku teks atau pengetahuan berupa gambar dan tangan manajemen.
grafik suli dibuat dalam bentuk if-then.
4. Aplikasi Sistem Pakar Di Bisnis Sangat Terbatas.
Karena sifatnya yang konisten, sistem pakar hanya
berguna untuk manajer menengah ke bawah.
APLIKASI-APLIKASI PENGEMBANGAN SISTEM
PAKAR
SISTEM PAKAR DI BISNIS
Berikut ini adalah contoh aplikasi -
aplikasi sistem pakar di bisnis :
1. Untuk keputusan manajemen: analisis manajemen
dan evaluasi kinerja manajemen.
2. Diagnostik: analisis varian dan diagnostic program
perangkat lunak.
3. Penjadwalan: penjadwalan produksi dan
penjadwalan proyek.
4. Konfigurasi: konfigurasi computer yang diinginkan
dan konfigurasi susunan pabrik.
5. Pemilihan: pemilihan materi bahan mentah dan
pemilihan mesin.
6. Pengendalian: pengendalian mesin produksi,
pengendalian sediaan.
7. Internal audit: pemeriksaan kas, pemeriksaan
piutang dagang
8. Pajak: pengisisan Pajak.
Pengembangan sistem pakar melibatkan empat pihak, yaitu analis sistem,
PENGEMBANGAN knowledge engineer, pakar dan pemakai sistem. Keempat pihak ini akan
terlibat dalam tahapan pengembangan sistemnya sebagai berikut ini :
SISTEM PAKAR 1. Studi Awal. Studi awal ini bertujuan untuk mempelajari domain dari
permasalahannya dan kelayakannya apakah dapat dibuatkan sistem pakarnya atau
tidak.
2. Pemilihan Perangkat Lunak. Menentukan perangkat lunak sistem pakar yang akan
digunakan, apakah akan membangun sendiri inference engine atau menggunakan
ES shell.
3. Pemilihan Pakar. Tahap ini merupakan pemilihan pakar yang akan
diambil pengetahuaanya.
4. Pengambilan Pengetahuan.Tahap ini dilakukan dengan
mengumpulkan dokumen-dokumen yang ada dan mewawancarai
pakar yang akan diambil pengetahuannya.
PENGEMBANGAN
5. Membangun Sistem Pakar. Melibatkan ke empat pihak dengan
langkah-langkah sebagai berikut mengidentifikasi sasaran,
SISTEM PAKAR
mengidentifikasi atribut item-item dan nilainya, menderivasi
aturan-aturan, membuat prototip

6. Menguji Sistem. Menguji sistem dilakukan oleh analis sistem,


pakar untuk memberikan komentar, dan pemakai sistem.
7. Mengimplementasikan Sistem. Sistem pakar yang sudah diuji dan
diterima kemudian diimplementasikan.
8. Mengoperasikan Sistem. Pemakai sistem kemudian
mengoperasikan sistem pakar ini.
9. Merawat Sistem. Sistem pakar perlu dirawat dan dimodifikasi
untuk menyesuaikan dengan perkembangannya.
JARINGAN NEURAL ARTIFISIAL
Jaringan neural artifisial (artificial neural network) adalah
jaringan neural buatan yang mencoba meniru jaringan
neural manusia.
Neuron adalah sistem pengolah data. Neuron terdiri dari
tiga elemen, yaitu :
1. Dendrites (alat input)
TEKNOLOGI INFORMASI

2. Soma (pemroses)
APLIKASI SISTEM

3. Axon (output)
DI LEVEL-LEVEL
ORGANISASI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN


Suatu sistem penunjang keputusan (SPK) atau Decision
Support Systems (DSS) didefinisikan sebagai suatu sistem
informasi untuk membantu manajer level menengah
menengah untuk proses pengambilan keputusan
setengah tersruktur (semi structured) supaya lebih
efektif dengan menggunakan model-model analitis dan
data yang tersedia.
ORGANISASI
DI LEVEL-LEVEL
TEKNOLOGI INFORMASI
APLIKASI SISTEM
Tujuan Sistem Penunjang Keputusan
1. Membantu manajer mengambil keputusan setengah terstruktur
yang dihadapi oleh manajer level menengah.
2. Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan
bukan menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajemen
bukan untuk meningkatkan efisiensi. Walaupun waktu manajer
penting (efisien), tetapi efektivitas merupakan tujuan utama
penggunaan SPK.

Komponen Sistem Penunjang Keputusan


Sistem Penunjang Keputusan mempunyai 5 komponen utama yaitu:
1. Dialog manajemen (komponen input dan output) yaitu komponen
untuk berdialog dengan pemakai sistem.
2. Model management (komponen model) yaitu komponen yang
merubah data menjadi informasi yang relevan.
PERBEDAAN SISTEM PENUNJANG
3. Data management (komponen basis data) yaitu komponen basis DENGAN SISTEM PAKAR
data yang terdiri dari semua basis data yang dapat diakses.
4. Komponen teknologi yang terdiri dari perangkat keras dan Sistem Pesan (SPK) Sistem Pakar (SP)

perangkat lunak.
a. Menggunakan data base a. Menggunakan knowledge base
5. Komponen kontrol.
b. Berbasis pada permodelan b. Berbasis pada konsultasi.
PERBEDAAN SISTEM PENUNJANG
KEPUTUSAN DAN SIM :

Sistem Penunjang Keputusan Sistem Informasi Manajemen


(SPK) (SIM)
Dukungan Keputusan : Dukungan Keputusan :
a. Problem khusus a. Problem umum di
b. Mendukung tahapan perusahaan
pengambilan b. Mendukung tahapan
keputusan intelligence, pengambilan
design, keputusan intelligence dan
SISTEM PENUNJANG choice, dan implementation implementationmenurut
KEPUTUSAN BERBASIS menurut Herbert Simon. Herbert Simon.
c. Lebih mendukung c. Lebih mendukung
WEB keputussan stengah keputusan terstruktur
Sistem penunjang keputusan terstruktur dan tidak d. Mendukung keputusan
berbasis web sebenarnya adalah SPK terstruktur. banyak manajer.
biasa hanya dapat di akses lewat d. Mendukung keputusan
internet. Berguna bagi manajemen individual manajer tertentu.
Dukungan Informasi : Dukungan Informasi :
karena dapat diakses dari luar
a. Periode informasi tak tentu a. Informasi periodik
organisasi sewaktu manajer tidak b. Lingkup informasi sempit b. Lingkup informasi lebih luas
berada di kantor. SPK ini juga pada permasalahan spesifik. pada permasalah organisasi
berguna bagi pelanggan karena c. Akses informasi interaktif c. Akses informasi on
memberikan informasi yang benar danonline. line dan off line.
kepada pelanggan sebelum d. Informasi dihasilkan dari d. Informasi dihasilkan
model yang canggih. menggunakan model yang
memutuskan untuk membeli
sederhana.
produk.
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
GRUP (SPKG)
Sistem penunjang keputusan grup (SPKG) atau group decision
support system (GDSS) adalah SPK yang digunakan oleh beberapa
pengambil keputusan bersama-sama secara grup. Agar lebih
efektif, SPKG harus mempunyai karakteristik khusus, yaitu:

1. Fasilitas Fisik. Fasilitas fisik khususnya ruang


konfrensi yang dilengkapi dengan jaringan
perangkat keras komputer, multimedia, dan
display yang dirancang sedemikian rupa untuk
mendukung kolaborasi grup
2. Perangkat Lunak. Perangkat lunak yang
digunakan juga harus dirancang khusus yang
memungkinkan tiap tiap peserta berpartisipasi
dan berkolaborasi untuk mendapatkan keputusan
bersama.
3. Teknik Pengambilan Keputusannya. Teknik
pengambilan keputusan dapat berupa teknik
brainstorming dan teknik grup nominal.
SISTEM INFORMASI
EKSEKUTIF Sistem Informasi Eksekutif (SIE) Sistem Penunjang Keputusan (SPK)

System Information Eksecutive (SIE) a. Berada di level atas atau level a. Berada di level menengah atau
atau Executive Information System stratejik. level taktis.
(EIS) adalah sistem informasi yang b. Digunakan oleh manager atas. b. Lebih digunakan oleh manajer
digunakan oleh manajer tingkat atas c. Untuk keputusan tidak terstruktur menengah
d. Untuk permasalahan- c. Untuk keputusan semi
untuk membantu pemecahan
permasalahan perencanaan dan terstruktur
masalah yang tidak terstruktur perumusan strategic. d. Untuk membantu permasalahan
(unstructured). e. Kurang menggunakan model- permasalahan tertentu.
Adapun Perbedaan antara SIE dan model analitikal. e. Lebih menggunakan model
SPK f. Banyak menngunakan data analitikal.
eksternal. f. Lebih banyak menggunakan data
internal.
KARAKTERISTIK SIE
Karakteristik dari SIE adalah sebagai
berikut :

1. Dirancang untuk eksekutif puncak.


2. Menggunakan data internal dan eksternal.
3. Untuk pemecahan tidak terstruktur.
4. Untuk membantu perencanaan dan
perumusn stratejik.
5. Digunakan secara online oleh eksekutif.
6. Mempunyai kemampuan untuk mengambil
dan menyaring data.
7. Mempunyai kemampuan untuk mengambil
dan menggali data sampai ke data terkecil.
8. Harus mudah digunakan. APLIKASI SISTEM TEKNOLOGI
9. Menggunakan teks, grafik dan table yang INFORMASI
mudah dicerna. DI LEVEL-LEVEL ORGANISASI
TERIMA
KASIH

Silfie Daniyah
Program Studi Magister Ilmu Farmasi
Universitas Setia Budi Surakarta

Anda mungkin juga menyukai