Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KECERDASAN BUATAN

“SISTEM PAKAR”

Disusun Oleh :

Muhammad Imam Zuhdi (2155201072)

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUMAI

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah tentang Sistem Pakar ini dengan lancar. Makalah sistem Pakar ini bertujuan untuk
melengkapi Tugas Kecerdasan Buatan dan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan Sistem Pakar. Dalam
Makalah ini menjelaskan Sistem Pakar secara detail dari mulai pengertian sampai tahap pembuatan sisten pakar dan
implementasinya untuk dapat bekerja seperti halnya yang dilakukan manusia.

Dengan adanya Makalah ini kami berharap dapat menambah wawasan atau pun menambah Referensi
dalam kaitannya dengan Sistem Pakar. Kami mohon maaf, jika terdapat suatu kekurangan karena pengetahuan yang
masih kurang. mohon bimbingan Ibu Dosen selaku dosen kami agar kami lebih mengerti banyak tentang Hal tersebut.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Dumai, 03 Januari 2024

Penyusun

2
Daftar Isi

Halaman judul..……………………………………………………………………

,,…..1 Kata

Pengantar…………………………………………………………………… ,,,…..2

Daftar Isi............................................................................................................................................................................,,,….3

PENDAHULUAN……………………………………………………………… ,,, 4

PEMBAHASAN………………………………………………………………… ,,, 5

Pengertian dan Tujuan Sistem Pakar................................................................................. 5

TEORI SISTEM PAKAR.........................................................................................................7

KONSEP DASAR SISTEM PAKAR.....................................................................................8

KOMPONEN SISTEM PAKAR..............................................................................................9

ARSITEKTUR SISTEM PAKAR..........................................................................................11

AKUISISI PENGETAHUAN..................................................................................................12

TAHAPAN PEMBUATAN SISTEM PAKAR...................................................................13

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR.......................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………,,.......16

3
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas Kecerdasan Buatan yang ditugaskan selama
satu minggu. Sistem pakar merupakan cabang dari salah satu mata kuliah kecerdasan buatan.kami juga
dalam proses membuat Implementasi yang terwujud aplikasi berbentuk
desktop atau pun website. Dalam konteks yang lebih lanjut sistem pakar sulit berkembang karena sudah
terpaku pada sistem yang sudah ada.

Rumusan Masalah

Dari makalah Sistem pakar timbul pertanyaan-pertanyaan:

1. Apa itu Sistem Pakar itu?


2. Bagaimana cara kerja Sistem Pakar?
3. Untuk apa sistem pakar?

Tujuan Penulisan

Dalam Makalah ini terdapat berbagai tujuan antara lain:

1. Pembaca dapat mengetahui Sistem Pakar secara lebih detail.


2. Penulis dapat memenuhi tugas.

3. Pembaca dapat menilai isi makalah Sistem Pakar ini

4
PEMBAHASAN

I. Pengertian dan Tujuan Sistem Pakar

Sistem pakar atau Expert Sistem adalah program yang berisi pengetahuan manusia atau bertingkah laku
seperti manusia expert (manusia pakar) yang pada aplikasinya membantu menyelesaikan masalah – masalah
didunia nyata. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan sekumpulan rule atau kaidah yang didapat
dari pakar, lalu dijadikan pertanyaan – pertanyaan untuk mendapat solusi atau kesimpulan. Berikut ini beberapa
pengertian sistem pakar menurut beberapa orang ahli:

1. Menurut William Stubblefield dan George F. Lugger (1993), menjelaskan bahwa sistem pakar adalah suatu
program yang dapat menirukan seorang pakar.

2. Menurut E. Fraim Turban (1992), menjelaskan bahwa sistem pakar adalah sebuah program yang
mengkomputerisasikan laporan yang mencoba untuk menirukan proses pemikiran dan pengetahuan dari

pakar – pakar dalam menyelesaikan masalah.

3. Menurut Garratano dan Riley (1989), menjelaskan bahwa sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa
menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.

Dari pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pakar adalah suatu aplikasi dari
kecerdasan tiruan yang dapat menyelesaikan masalah dalam bidang tertentu dan dapat bertindak sebagai
penasehat seperti seorang pakar dimana solusi atau jalan keluar yang dihasilkan sistem pakar berkualitas seperti
seorang pakar.

Sistempakarmerupakansalahs
atucontohpengembangankece
rdasanbuatanyang
menggabungkan
pengetahuan dan
dilakukan oleh
penelusuran orang
data banyak.
untuk
memecahkan yang secara
Karakteristik Sistem Pakar
normal memerlukan
keahlian manusia. Tujuan
pengembangan sistem pakar
sebenarnya bukan untuk
menggantikan peran
manusia, tetapi untuk
mensubtitusikan
pengetahuan manusia ke
dalam bentuk sistem,
sehingga dapat

Sistem Pakar memiliki Karakteristik sebagai berikut :


5

High performance (Performa yang Tinggi)


• Educuate Respon Time (Waktu Respon)
Good realibility (Reliabilitas Baik)

• Understandable (Dapat Dimengerti)


Flexibility (Flexibel)

➢ Ciri – ciri Sistem Pakar

Sistem Pakar memiliki ciri – ciri :

1) Terbatas pada domain keahlian tertentu.

2) Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti.

3) Dapat mengemukakan rangkaian alasan – alasan yang diberikan dengan cara yang bisa dipahami.

4) Berdasarkan aturan atau rule tertentu.

5) Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap agar bisa menghasilkan informasi yang lebi baik dan akurat.

6) Pengetahuan dan mekanisme penalaran jelas terpisah.

7) Keluarnya bersifat anjuran.

➢ Keuntungan Sistem Pakar

Sistem Pakar memiliki beberapa keuntungan, yaitu :

1. Membuat orang yang masih awam dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar.

2. Meningkatkan produktifitas akibat meningkatnya kualitas hasil kerja.ni

3. Menghemat waktu kerja.

4. Menyederhanakan pekerjaan.

5. Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian.

6
6. Memperluas jangkauan dari keahlian seorang pakar.

7. Bisa melakukan proses secara berulang dan otomatis.

8. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

9. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar

10. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

11. Memiliki reliabilitas.

➢ Kelemahan Sistem Pakar

Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan,
yaitu :

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.

2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar dibidangnya.

3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.

I. TEORI SISTEM PAKAR

Tiap-tiap orang mempunyai keahlian masing-masing yang mungkin satu orang dengan yang lainnya
mempunyai keahlian berbeda, tergantung dari pengetahuannya masing-masing, ada yang ahli kimia, fisika,
komputer, dokter dan lain sebagainya.

Komputer dapat diprogram untuk berbuat seperti orang yang ahli dalam bidang tertentu. Komputer yang
demikian dapat dijadikan seperti konsultan atau tenaga ahli di bidang tertentu yang dapat menjawab pertanyaan dan
memberikan nasehat-nasehat yang dibutuhkan. Sistem demikian disebut dengan Sistem Pakar (Expert Sistem).
Sistem ini dapat digunakan untuk bidang yang tertentu seperti misalnya mendeteksi penyakit, menganalisis kimia
dan lain sebagainya. Sistem Pakar ini sangat berguna disebabkan masih langkanya orang yang berkualifikasi
dalam bidang tertentu. Salah satu sistem pakar yang pertama adalah MACYSMA yang digunakan untuk tugas
matematika. Sistem pakar yang lainnya

diantaranya adalah MYCIN untuk mendiagnosa penyakit infeksi pada darah, CADUCEUS untuk

7
mendeteksi penyakit. PUFF untuk mengukur fungsi dari paru-paru, PROSPECTOR digunakan untuk memberikan
nasehat dalam eksplorasi mineral, XCON yang digunakan perusahaan DEC untuk menggambarkan konfigurasi
dari sistem komputer bagi para langganannya, DENDRAL untuk mengidentifikasikan struktur molekul suatu
komposisi kimia dan lain sebagainya. Untuk mengembangkan sistem pakar, harus diciptakan terlebih dahulu suatu
knowledge base atau dasar pengetahuan yang

dibutuhkan oleh aplikasinya.

Suatu knowledge base terdiri dari kumpulan data tertentu untuk permasalahan yang spesifik dan aturan-
aturan bagaimana memanipulasi data yang tersimpan tersebut. Berbeda dengan database biasa, knowledge base
mungkin dapat juga terdiri dari asumsi-asumsi. Kepercayaan-kepercayaan, pendugaan- pendugaan dan metode-
metode heuristic (heuristic merupakan metode pemecahan masalah yang biasanya dilakukan secara trial and error atau
secara rule of thumb). Untuk membuat knowledge base perencana sistem harus bekerja sama atau meminta
nasehat dari ahli di bidangnya. Orang yang menciptakan sistem pakar disebut dengan knowladge engineer.

II. KONSEP DASAR SISTEM PAKAR

Konsep Dasar Sistem Pakar mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain :

➢ siapa yang disebut pakar


➢ apa yang dimaksud dengan keahlian
➢ bagaimana keahlian dapat ditransfer
➢ bagaimana sistem bekerja..

Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus, serta
kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan masalah. Pakar biasa memiliki
beberapa konsep umum. Pertama, harus mampu memecahkan persoalan dan mencapai tingkat performa yang
secara signifikan ebih baik dari orang kebanyakan. Kedua, pakar adalah relatif. Pakar pada satu waktu atau satu
wilayah mungkin tidak menjadi pakar di waktu atau wilayah lain. Misalnya, mahasiswa kedokteran mungkin
disebut pakar dalam penyakit dibanding petugas administrasi, tetapi bukan pakar di rumah sakit terkemuka.

Biasanya pakar manusia mampu melakukan hal berikut : Mengenali dan merumuskan persoalan,
Memecahkan persoalan dengan cepat dan tepat, Menjelaskan solusi tersebut, Belajar dari pengalaman, Menyusun
ulang pengetahuan, Membagi-bagi aturan jika diperlukan, Menetapkan relevansi Keahlian adalah pengetahuan
ekstensif yang spesifik terhadap tugas yang dimiliki pakar.

8
Keahlian sering dicapai dari pelatihan, membaca, dan mempraktikkan. Keahlian mencakup pengetahuan
eksplisit, misalnya teori yang dipelajari dari buku teks atau kelas, dan pengetahuan implisit yang diperoleh dari
pengalaman. Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua generasi. Kebanyakan sistem pakar generasi pertama
menggunakan aturan jika-maka untuk merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya. Sistem pakar generasi
kedua jauh lebih fleksibel dalam mengadopsi banyak representasi

pengetahuan dan metode pertimbangan.

Pengalihan keahlian dari para ahli ke media elektronik seperti komputer untuk kemudian dialihkan lagi
pada orang yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu:
tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan (ke komputer),
inferensi pengetahuan, dan pengalihan pengetahuan ke user. Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut
sebagai basis pengetahuan, yaitu: fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan). Salah satu fitur yang harus dimiliki
oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis
pengetahuan dan tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat diprogram
untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Dan
setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi sistem tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.

Terdapat beberapa alasan bagi suatu perusahaan untuk mengadopsi sistem pakar. Pertama, pakar di suatu
perusahaan/instansi bisa pensiun, keluar, atau telah meninggal. Kedua, pengetahuan perlu didokumentasikan atau
dianalisis. Ketiga, pendidikan dan pelatihan adalah hal penting tetapi merupakan tugas yang sulit. Sistem pakar
memungkinkan pengetahuan ditransfer lebih mudah dengan biaya lebih rendah.

III. KOMPONEN SISTEM PAKAR

Dalam membangun sistem pakar dipengaruhi oleh beberapa komponen, yaitu :

1) Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Knowledge base merupakan inti program dari sistem pakar yang berisi representasi pengetahuan yang
didapat dari seorang pakar. Komponen ini tersusun dari fakta yang berupa objek dan kaidah atau rule yang
merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang sudah ada.

9
2) Mesin Inferensi (Interfence Engine)

Mesin inferensi merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan penalaran sistem
yang digunakan oleh seorang pakar, secara dedukatif mesin inferensi memiliki pengetahuan yang relevan dalam
rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaan

pemakai. Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan kaidah – kaidah dalam basis pengetahuan dan
menggunakan fakata – fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Ada 2 teknik yang menjadi dasar untuk
pembentukan mesin inferensi, yaitu :

O Forward Chaining

Forward Chaining adalah sebuah metode pelacakan kedepan, dimana diawali dari fakta – fakta yang
diberikan user kemudian dicari dibasis pengetahuan lalu dicari rule yang sesuai dengan fakta – fakta. Setelah itu
diadakan hipotesa untuk memperoleh kesimpulan.Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah
kiri. Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu, lalu

dicari rule yang sesuai dengan fakta – fakta yang diberikan untuk menguji kebenaran hipotesa.

O Backward Chaining

Backward Chaining adalah suatu teknik pelacakan yang dimulai dari sekumpulan kesimpulan, lalu
hipotesa yang diinginkan, kemudian dengan mempergunakan kaidah – kaidah yang ada akan dicari sejumlah besar
kondisi awal fakta – fakta yang mendukung kaidah – kaidah tersebut. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai
dari bagian sebelah kanan.

Dengan kata lain, penalaran dimulai dari kesimpulan, lalu hipotesa terlebih dahulu, dan untuk

menguji kebenaran hipotesa tersebut harus dicari rule yang sesuai, lalu fakta yang ada dalam basis pengetahuan.

O Antar Muka Pemakai (User Interface)

User interface merupakan bagian sistem pakar yang berfungsi sebagai penghubung antar pemakai (user)
dengan sistem pakar, agar suatu program sistem pakar dapat dimanfaatkan oleh pemakai diperlukan sebuah penghubung
yang bertindak sebagai seorang konsultan dengan pemakai. Pada bagian inilah dialog antara pemakai dengan sistem
pakar terjadi, dimana sistem pakar akan memberikan pertanyaan dan pemakai akan menjawab. Pertanyaan akan
terus ditampilkan sampai akhirnya didapat suatu kesimpulan
yang sesuai.

10
O Development Engine

Development engine merupakan bagian dari sistem pakar yang berfungsi sebagai fasilitas untuk
mengembangkan mesin inferensi dan penambahan basis pengetahuan yang dilakukan oleh knowledge engineer
bersama – sama pakar. Knowledge engineer harus memiliki keahlian dalam mengerti bagaimana

pakar menerapkan pengetahuan dalam menyelesaikan masalah, mampu mengekstraksi penjelasan mengenai
pengetahuan dan aturan yang baru dari pengalaman ia bekerja.

IV. ARSITEKTUR SISTEM PAKAR

Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama, yaitu antarmuka pengguna (user interface), basis data
sistem pakar (expert sistem database), fasilitas akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition mechanism), dan
mekanisme inferensi (inference mechanism). Selain itu ada satu komponen yang hanya ada pada beberapa sistem
pakar, yaitu penjelasan (explanation facility) (Martin dan Oxman, 1988).
Antarmuka pengguna adalah perangkat yang menyediakan media komunikasi antara pengguna dan

sistem. Basis data sistem pakar berisi pengetahuan setingkat pakar pada subyek tertentu. Berisi pengetahuan yang
dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyeleseikan masalah. Basis data ini
terdiri dari 2 elemen dasar :
a. Fakta, situasi masalah dan teori terkait.
b. Heuristik khusu atau rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyeleseikan masalah khusus.

Pengetahuan ini dapat berasal dari pakar, jurnal, majalah, dan sumber pengetahuan yang lain. Fasilitas
akuisisi pengetahuan merupakan perangkat lunak yang menyediakan fasilitas dialog antara pakar dengan sistem.
Fasilitas akuisisi ini digunakan untuk memasukkan fakta-fakta dan kaidah-kaidah sesuai dengan perkembangan
ilmu. Meliputi proses pengumpulan, pemindahan, dan perubahan dari kemapuan pemecahan msalah seorang pakar
atau sumber pengetahuan terdokumentasi ke program komputer, yang bertujuan untuk memperbaiki dan atau
mengembangkan basis pengetahuan.

Mekanisme inferensi merupakan pernakat lunak yang melakukan penalaran denga menggunaka pengetahuan
yang ada untuk menghsilkan kesimpulan atau hasil akhir. Dalam komponen ini dilakukan pemodelan proses berpikir
manusia. Fasilitas penjelasan berguna dalam memberikan penjelasan kepada pengguna mengapa koputer meminta suatu
informasi tertentu dari pengguna dan dasar apa yang digunakan computer sehingga dapat menyimpulkan suatu
kondisi.

Ada 4 tipe penjelasan yang digunakan dalam sistem pakar, yaitu (Schnupp, 1989):

11
a. Penjelasan mengenai jejal aturan yang menunjukan status konsultasi.
b. Penjelasan mengenai bagaimana sebuah keputusan diperoleh.
c. Penjelasan mengenai bagaimana sistem menanyakan suatu pertanyaan.
d. Penjelasan mengapa sistem tidak memberikan keputusan seperti yang dikehendaki pengguna.

Arsitektur dasar dari sistem pakar dapat dilihat pada gambar dibawah (Giarrantano dan Riley, 1994):
Memori kerja dalam arsitektur sistem pakar merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-
fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi, berisi fakta-fakta tentang suatu masalah yang ditemukan dalam
proses konsultasi.

V. AKUSISI PENGETAHUAN

Akuisisi pengetahuan adalah akumulais, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah
dari sumber pengetahuan ke dalam program computer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap
pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan.

Menurut Turban (1988), terdapat tiga metode utama dalam akuisisi pengetahuan yaitu :
1. Wawancara
Wawancara adalah metode akuisisi yang paling banyak digunakan. Metode ini melibatkan pembicaraan
dengan pakar secara langsung dalam suatu wawancara.
2. Analisis protocol
Dalam metode ini pakar diminta untuk melakukan suatu pekerjaan dan mengungkapkan proses pemikirannya
dengan menggunakan kata-kata. Pekerjaan tersebut direkam, dituliskan dan dianalisis.
3. Observasi pada pekerjaan pakar
Dalam metode ini pekerjaan dalam bidang tertentu yang dilakukan pakar diobservasi.
4. Induksi aturan dari contoh
Dalam metode ini sistem diberi contoh dari suatu masalah yang hasilnya telah diketahui. Setelah diberikan
beberapa contoh, sistem induksi dapat membuat aturan yang benar untuk kasus contoh. Selanjutnya aturan
dapat digunakan untuk menilai kasus lain yang hasilnya tidak diketahui.

Akuisisi pengetahuan dilakukan sepanjang proses pembangunan sistem. Menurut Firebaugh (1989) proses
akuisisi pengetahuan dibagi ke dalam 6 tahap yaitu : Identifikasi, Konseptualisasi, Formalisasi, Implementasi,
Pengujian dan Revisi Prototipe.

12
VI. TAHAPAN PEMBUATAN SISTEM PAKAR

Dalam mengembangkan sistem pakar ada 5 (lima) tahapan yang harus dilakukan menurut Sri Kusumadewi
(2003), yaitu :

a. Tahapan Identifikasi : Tahapan identifikasi merupakan tahapan untuk menganalisa permasalahan yang ada.
Ditentukan batasan masalah yang akan dianalisa, sistem pakar yang terlibat, sumber daya yang diperlukan dan
tujuan yang akan dicapai.

b.Tahapan Konseptualisasi : Tahapan konseptualisasi merupakan tahapan dimana pengetahuan dan pakar menentukan
konsep yang kemudian dikembangkan menjadi suatu sistem pakar. Dari konsep tersebut unsur – unsur yang
terlibat akan dirinci dan dikaji hubungan antara unsur serta mekanisme pengendalian yang diperlukan untuk
mencapai sebuah solusi yang terbaik.

c. Tahapan formalisasi : Tahapan formalisasi merupakan tahapan dimana hubungan antara unsur – unsur
digambarkan dalam bentuk format yang biasa digunakan dalam sistem pakar. Tahap ini juga menentukan alat
pembangunan sistem, teknik inferensi dan struktur data yang digunakan pada sistem pakar.

d. Tahapan Implementasi : Tahapan implementasi merupakan tahap yang sangat penting karena disinilah sistem pakar
yang dibuat akan diterapkan dalam bentuk program komputer.

e. Tahapan Pengujian : Tahapan pengujian merupakan tahap dimana sistem akan dipakai dan diuji
keakuratannya serta kinerja sistemnya, sehingga didapat hasil yang efisien.

VII. IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR

Dalam berbagai aplikasi sistem pakar digunakan sebagai sarana untuk mempermudah dalam suatu
analisis sebagai contoh kami sertaka implementasi dalam analisi penyakit THT.

Analisis Jenis Penyakit THT dan gejala-gejalanya.


Daftar jenis penyakit THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan) beserta gejala-gejalanya, yang
digunakan untuk membangun sistem pakar yang dijelaskan pada paper ini disajikan pada Tabel 1. Pada
tabel ini, terdapat 23 jenis penyakit THT yang diberikan notai A, B, C......................................W
dengan 38 gejala. Jenis penyakit A, B, C.…W berturut-turut adalah contract ulcers, abses
parafaringeal, abses peritonsiler, barotitis media, deviasi septum, faringitis, kanker laring,

13
kanker leher dan kepala, kanker leher metastatik, kanker nasofaring, kanker tonsil, laryngitis, neuronitis
vestibularis, osteosklerosis, otitis media akut, meniere, tonsillitis, tumor syaraf pendengaran, vertigo
postular, sinusitis maksilaris, sinusitis frontalis, sinusitis etmoidalis, dan sinusitis sfenoidalis. Sebagai
contoh, penyakit faringitis (F) mempunyai gejala: demam, nyeri saat bicara atau menelan, nyeri
tenggorokan, nyeri leher dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Tabel 1. Jenis Penyakit THT dan Gejala-gejalanya.

14
E2gLite Expert Sistem Shell
Pengembangan sebuah sistem pakar dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara pertama adalah dengan
membangun sendiri semua komponen di atas, sedangkan cara kedua adalah dengan memakai semua
komponen yang sudah ada, kecuali isi basis pengetahuan. Penggunaan cara kedua disebut sebagai
membangun sistem pakar dengan shell. E2gLite adalah sebuah shell sistem pakar yang dikembangkan
oleh Expertise2Go yang berbasis internet dan dilengkapi applet Java. E2gLite memberikan kemudahan
dalam hal pembangunan sistem pakar serta pelaksanaan konsultasi oleh pengguna. Basis pengetahuan
berupa file teks yang berisi fakta dan aturan yang dapat dibuat dengan editor teks dan disimpan sebagai
file *.kb, sedangkan pengguna cukup menggunakan browser umum yang memiliki fitur Java seperti
Netscape Navigator dan Internet Explorer. Jika Internet Explorer yang terinstall tidak mempunyai fitur
Java, dapat ditambah dengan menginstall Microsoft Virtual Machine Proxy Server. E2gLite dapat
didownload dari http://www.Expertise2go.com secara gratis. Kelebihan e2gLite terletak pada kemudahan
akses

dan penggunaannya. Kemudahan akses, karena e2gLite yang berisi applet Java dan basis
pengetahuan dapat didownload ke browser pengguna. Kemudahan penggunaan, karena suatu
applet Java sangat mudah untuk diikutsertakan di dalam sebuah halaman web sebagai objek grafis, dan
dapat disisipkan kedalam sebuah sel dalam tabel HTML untuk memfasilitasi pengaturan halaman secara
fleksibel serta integrasi sistem pakar dengan halaman web yang lain. Namun demikian e2gLite juga
memiliki kekurangan, antara lain waktu startup yang lama, sehingga lebih cocok untuk sistem pakar
berskala kecil dengan basis pengetahuan yang mengandung kurang dari 100 aturan. Kekurangan kedua,
adalah basis pengetahuan yang berupa file teks dapat dibaca oleh siapapun karena bersifat publik atau
dapat diakses oleh siapapun.
Dengan demikian desain dari basis pengetahuan sistem pakar yang dibuat tidak dapat dijaga
kerahasiaannya. Kekurangan lainnya berhubungan dengan kompatibilitas browser. Microsoft telah
mengumumkan pemisahan antara JVM ( Java Virtual Machine) dari versi Internet Explorer yang
diinstall mulai sistem operasi Windows XP. Hal ini akan menyebabkan semua halaman web yang
mengandung applet menjadi gagal untuk diakses, kecuali pengguna secara khusus menginstall JVM.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://bungsu-tabalagan.blogspot.com/2012/10/pengertian-dan-tujuan-sistem-pakar_27.html
http://muhtarul12.blogspot.com/2010/02/sistem-pakar-dan-kecerdasan-buatan.html
http://nurulhayatii.blogspot.com/2010/11/sistem-pakar.html
http://sistem-pakar-universitas.blogspot.com/2011/10/ciri-ciri-sistem-pakar.html

16

Anda mungkin juga menyukai