Anda di halaman 1dari 19

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

EXPERT SYSTEM – SISTEM PAKAR

Dosen pengampu : Drs. I Gusti Lanang Putra, M.M

NAMA KELOMPOK:

1. Made Adinda Anugrah Deva Pramaiswari (202133121149)


2. Ni Made Devi Payanti (202133121170)
3. Ayu Riska (202133121171)
4. Ni Made Dwi Nresti (202133121172)
5. Ni Putu Acinthia Dewi (202133121189)

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmatnya maka kami dapat menyelesaikan tugas paper tentang “Expert System –
Sistem Pakar” dengan tepat waktu. Paper ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain itu, paper ini disusun bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai Expert System atau Sistem Pakar.

Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun


berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas
ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih kepada:

1. Drs. I Gusti Lanang Putra, M.M, selaku dosen pengampu mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen.
2. Teman – teman kelompok 3, dan
3. Semua teman – teman kelas D3.

Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari Tuhan Yang Maha Esa, meski begitu tentu tugas
paper ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik
yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada
tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 18 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 Definisi Sitem Pakar (Expert System)..........................................................3


2.2 Tujuan Penggunaan Sistem Pakar (Expert System)...................................3
2.3 Model Sistem Pakar (Expert Siystem)..........................................................5
2.4 Metode Sistem Pakar (Expert System).........................................................7
2.5 Hubungan Sistem Pakar (Expert System) Dengan Kecerdasan Buatan...9
2.6 Penerapan Sistem Pakar (Expert System) Dalam Beberapa Bidang.........10
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar (Expert System)......................11

BAB III
PENUTUP............................................................................................................13

3.1 Kesimpulan....................................................................................................13
3.2 Saran...............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan kecerdasan manusia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Manusia kemudian diciptakan berbagai macam karya termasuk salah satunya
adalah komputer. Dalam era komputer, peran komputer sangat besar untuk
meringankan pekerjaan manusia karena dapat mengolah data dalam jumlah
yang besar dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Penerapan komputer juga
dilakukan pada berbagai bidang ilmu termasuk diantaranya dalam bidang
ketenaga-kerjaan. Perusahaan membutuhkan seorang pakar yang dapat
menangani masalah dibagian-bagian perusahaan. Akan tetapi perusahaan
belum tentu dapat memakai seorang pakar karena dipandang dari segi
keuangan perusahaan maupun waktu pakar tersebut. Dengan adanya masalah
diatas, maka peranan komputer akan sangat diperlukan dalam membantu
perusahaan khususnya bagian personalia untuk mengatasi masalah tersebut.
Oleh karena itu, maka dibuatlah suatu sistem pakar untuk memudahkan
perusahaan dalam merekrut karyawan secara baik berdasarkan kriteria-kriteria
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Solusi dari permasalahan ini
adalah penggunaan sistem pakar yang berbasis komputer.
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar
ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar
mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh
dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat
membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan
mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang
dibutuhkan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Definisi Sistem Pakar (Expert System)?
2. Apa Saja Tujuan Penggunaan Sistem Pakar (Expert System)?
3. Apa Saja Model Sistem Pakar (Expert System)?
4. Bagaimana Metode Sistem Pakar (Expert System)?
5. Bagaimana Hubungan Sistem Pakar (Expert System) Dengan Kecerdasan
Buatan?
6. Bagaimana Penerapan Sistem Pakar (Expert System) Dalam Beberapa
Bidang?
7. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar (Expert System)?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Sistem Pakar (Expert System)
2. Untuk Mengetahui Tujuan Penggunaan Sistem Pakar (Expert System)
3. Untuk Mengetahui Model Sistem Pakar (Expert System)
4. Untuk Mengetahui Metode Sistem Pakar (Expert System)
5. Untuk Mengetahui Hubungan Sistem Pakar (Expert System) Dengan
Kecerdasan Buatan
6. Untuk Mengetahui Penerapan Sistem Pakar (Expert System) Dalam
Beberapa Bidang
7. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar (Expert
System)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sitem Pakar (Expert System)


Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem
pakar yang baik dirancang agar dapat menyelelasikan suatu permasalahan
tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang
awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya
hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem
pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat
berpengalaman.
Berikut ini definisi sistem pakar (expert system) menurut beberapa ahli,
yaitu:
1. Menurut (Martin, J, & Oxman 1988), Sistem Pakar adalah sistem yang
berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik
penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya dapat
diselesaikan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu.
2. Menurut (Ignizio 1991). Sistem Pakar merupakan bidang yang
didirikan oleh sistem berbasis pengetahuan (Knowledge Base System),
memungkinkan komputer dapat berfikir dan mengambil keputusan dari
sekumpulan kaidah.
3. Menurut (John Durkin 1994). Sistem Pakar adalah program komputer
yang didesign untuk meniru kemampuan memecahkan masalah dari
seorang pakar.

2.2 Tujuan Penggunaan Sistem Pakar (Expert System)


Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas
pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud
seperti (Lestari, 2012):

3
1. Interpretasi.
Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.
Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan,
analisis citra, interpretasi sinyal, dll.
2. Prediksi.
Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi
tertentu. Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
3. Diagnosis.
Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan
pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.
4. Perancangan (desain).
Menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan
tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu.
Contoh: perancangan layout sirkuit, bangunan.
5. Perencanaan.
Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah
tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh: perencanaan keuangan,
militer, dll.
6. Monitoring.
Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan.
Contoh: computer aided monitoring system.
7. Debugging.
Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi
malfungsi. Contoh: memberikan resep obat terhadap kegagalan.
8. Instruksi.
Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek.
Contoh: melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.
9. Kontrol.
Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh:
melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan
monitoring kelakukan sistem.

4
2.3 Model Sistem Pakar (Expert System)
Model sistem pakar (Expert System) terdiri dari 4 bagian utama yang
dapat dilihat pada gambar berikut:

Model yang terdapat dalam sistem pakar dapat dilihat pada gambar diatas.
Berikut akan dijelaskan model tersebut.
1. User Interface (Antarmuka Pengguna)
User Interface memungkinkan manajer untuk memasukkan instruksi
dan informasi kedalam sistem pakar dan menerima informasi dari sistem
pakar. Instruksi tersebut menentukan parameter yang mengarahkan sistem
pakar melalui proses penalaran. Informasi itu berbentuk nilai yang
diberikakan pada variable tertentu. Menurut Raymond McLeod (1995),
pada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang
memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi (input) dari
pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai.
1) Input Sitem Pakar
Format interface paling popular saat ini adalah graphical user
interface yang merupakan sistem komponen visual interaktif untuk
software computer yang menampilkan objek yang bisa menyampaikan
informasi dan merepresentasikan aksi dari pengguna. Sebagian sistem
menggunakan custom interface yang disesuaikan dengan masalah yang

5
sedang dipecahkan. Misalnya, layar mungkin menampilkan gambar
suatu perakitan mekanis.
2) Output Sistem Pakar
Sistem pakar dirancang untuk menyarankan pemecahan. Pemecahan
ini dilengkapi dengan penjelasan. Ada 2 jenis penjelasan:
1. Penjelasan atas pertanyaan. Manajer mungkin menginginkan
penjelasan sementara sistem pakar melakukan penalarannya.
Sistem pakar akan meminta manajer untuk memasukan sejumlah
informasi. Manajer menanyakan mengapa informasi itu diperlukan,
dan sistem pakar menyediakan penjelasannya.
2. Penjelasan atas penyelesaian masalah. Setelah sistem pakar
memberikan suatu pemecahan masalah, manajer dapat meminta
penyelesaian mengenai bagaimana itu dicapai. Sistem pakar akan
menampilkan tiap Langkah-langkah penalaran yang menuju pada
penyelesaian.

Walau cara kerja di dalam sistem pakar mungkin rumit, user interface-
nya sangat memudahkan pemakai. Manajer yang terbiasa berinteraksi
dengan computer tidak akan menemui kesulitan menggunakan sistem
pakar.

2. Knowledge Base (Basis Pengetahuan)


Knowledge base memuat fakta-fakta yang menjelaskan area masalah,
dan juga Teknik menerangkan masalah yang menjelaskan bagaimana
fakta-fakta tersebut cocok satu dengan yang lain dalam urutan yang logis,
istilah problem domain digunakan untuk menjelaskan area masalah. Ada 2
bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan,
yaitu:
1. Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning). Pada penalaran
berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan
aturan berbentuk: IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita
memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan
tertentu, dan si pakar dapat menelesaikan msalah tersebut secara

6
berurutan. Disamping

7
itu, bentuk ini juga digunakan apabila dibutuhkan penjelasan tentang
jejak (langkah-langkah) pencapaian solusi.
2. Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning). Pada penalaran
berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah
dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk
keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini digunakan
apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada kasus-
kasus yang hampir sama (mirip). Selain itu, bentuk ini juga digunakan
apabila kita telah memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam
basis pengetahuan.
3. Inference Engine (Mesin Inferensi)
Inference engine adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan
penalaran dengan menggunakan isi knowledge base berdasarkan urutan
tertentu. Selama kunsultasi, inference engine menguji aturan-aturan dari
knowledge base satu demi satu, dan saat kondidi aturan itu benar tindakan
tertentu diambil. Mesin inferensi sendiri merupakan program komputer
untuk memberikan metodologi yang ada dalam workplace, dan nantinya
akan diolah menjadi sebuah kesimpulan.
4. Development Engine (Mesin Pengembangan)
Development engine merupakan bagian dari sistem pakar yang berfungsi
sebagai fasilitas untuk mengembangkan mesin inferensi dan penambahan
basis pengetahuan yang dilakukan oleh knowledge engineer bersama –
sama pakar. Knowledge engineer harus memiliki keahlian dalam mengerti
bagaimana pakar menerapkan pengetahuan dalam menyelesaikan masalah,
mampu mengekstraksi penjelasan mengenai pengetahuan dan aturan yang
baru dari pengalaman ia bekerja.

2.4 Metode Sistem Pakar (Expert System)


Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam menggunakan sistem
pakar, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. AHP (Analytical Hierarchy Process)

8
AHP merupakan salah satu metode yang menerapkan sistem pakar untuk
dapat mengambil keputusan dengan melakukan perbandingan antara
beberapa pasangan, serta kriteria yang berada dalam suatu variabel.
Teknik analisa program yang digunakan adalah menggunakan variabel
untuk dianalisa menjadi bentuk hierarki berdasarkan sebuah urutan.
Kemudian, akan dibandingkan untuk ditarik sebuah kesimpulan
berdasarkan metrik yang ada guna menentukan nilai pada setiap kriteria
maupun variabel yang digunakan.
2. Breadth First Search
Breadth first search merupakan algoritma yang berfungsi untuk
melakukan pencarian data secara luas atau melebar dalam expert system.
Pada metode ini menerapkan proses antrian data (queue) untuk
menyimpan informasi yang telah dianalisa sebelumnya. Selain itu, juga
membutuhkan tabel boolean untuk menyimpan informasi ke dalam sebuah
simpul sehingga, tidak ada informasi yang dikunjungi lebih dari sekali.
3. BFS (Best First Search)
Metode best first search merupakan hasil kombinasi dari metode DFS
dan breadth first search yang membuat sistem pakar mampu menyajikan
tampilan output dari hasil analisa variabel yang telah diproses sebelumnya.
4. DFS (Depth First Search)
Metode DFS juga menerapkan sistem pakar, dimana algoritma yang
digunakan merupakan proses penelusuran menggunakan struktur pohon
atau graf, dan berpatokan pada tingkat kedalaman data.
5. Penelusuran ke Depan (Forward Chaining)
Merupakan teknik penalaran yang termasuk dalam sistem pakar, yang
mana diawali dari proses pencarian fakta. Dimana, fakta tersebut
digunakan untuk menguji nilai suatu kebenaran terhadap hipotesis yang
dikembangkan. Kemudian dicari dibasis pengetahuan lalu dicari rule yang
sesuai dengan fakta – fakta. Setelah itu diadakan hipotesa untuk
memperoleh kesimpulan. Metode Penelusuran ke Depan (Forward
Chaining) bisa dilihat pada gambar berikut:

9
6. Penelusuran ke Belakang (Backward Chaining)
Backward chaining merupakan kebalikan dari forward chaining, dimana
metode ini melakukan pelacakan sistem keputusan dimulai dari tahap
menarik kesimpulan pada sebuah titik penalaran. Kemudian, dilanjutkan
dengan penyusunan hipotesis hingga fakta yang ditemukan untuk
memberikan value dan penguatan dari hasil kesimpulan.
Metode Penelusuran ke Belakang (Backward Chaining) bisa dilihat pada
gambar berikut:

2.5 Hubungan Sistem Pakar (Expert System) Dengan Kecerdasan Buatan


Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan yang sudah cukup
tua, sistem pakar dirancang oleh spesialis informasi yang memiliki keahlian
khusus dalam bidang kecerdasan buatan. Sistem pakar disebut juga
sebagai aplikasi atau sistem kecerdasan buatan yang banyak dikembangkan
dan paling banyak digunakan.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah simulasi proses
kecerdasan manusia yang dilakukan oleh mesin, terutama sistem komputer. Di
dalam kecerdasan buatan terdapat dua bagian utama yang dibutuhkan yaitu
Knowledge Base dan Inference Engine. Lingkup utama dalam kecerdasan

1
buatan salah satunya adalah sistem pakar. Dengan penggunaan teknik-eknik
kecerdasan buatan, kemampuan-kemampuan yang menunjukkan kecerdasan
dimiliki sebuah system pakar. Kemampuan-kemampuan ini membuat sebuah
system pakar mampu meniru perilaku seorang pakar dalam menghadapi
masalah di bidang tertentu, sehingga dapat membantu manusia memecahkan
persoalan-persoalan yang sebelumnya hanya dapat diselesaikan oleh seorang
pakar.

2.6 Penerapan Sistem Pakar (Expert System) Dalam Berberapa Bidang


Aplikasi penerapan sistem pakar (expert system) dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari contohnya dalam bidang kesehatan, kedokteran,
manajerial, bidang terapi dan farmakologi, pisikologi dan lain-lain.
1. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang Kesehatan
Aplikasi E2gLite yaitu sistem yang didesain untuk menerima masukan
konsultasi dari user atau pengguna, sistem ini di develop oleh
Expertise2Go (berbasis internet). Aplikasi ini memiliki kelebihan yaitu
mengedepankan usability dari user atau pengguna dalam mengakses
aplikasi ini. Dan aplikasi ini dapat diakses menggunakan browser yang
terintegrasi fitur java.
2. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang medical
Pada bidang kedokteran, sistem pakar digunakan untuk mendiagnosis
penyakit sesuai dengan gejala, dan berdasarkan itu Greader dapat
memberikan solusi dalam menyembuhkan penyakit tersebut. Dalam
bidang ini, dilakukan analisis berdasarkan jenis penyakit menggunakan
algoritma program yang sudah dikembangkan oleh tim dan ahli dalam
mengatasi penyakit seseorang.
3. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang manajerial
Pada bidang manajerial, sistem pakar melakukan analisis, sintesa, dan
integrasi untuk membangun perusahaan dengan analisis pada expert
system.
4. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang kesehatan
(farmakologi & terapi)

1
Pada bidang terapi dan farmakologi merupakan sistem yang besar dan
kompleks karena sistem diharuskan untuk menganalisa penggunaan obat
secara benar, tepat, dan akurat dalam tindakan medis
5. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang psikologis
Pada bidang psikologis digunakan sistem pakar salah satunya untuk
menganalisis gangguan pada pertumbuhan anak. Analisis yang dilakukan
menggunakan certainty factor untuk mengetahui gangguan yang terjadi
pada pertumbuhan anak.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar (Expert System)


1. Kelebihan Sistem Pakar (Expert System)
Pembahasan selanjutnya, masuk pada penyajian informasi seputar
keunggulan dari sistem pakar.
1) Meningkatkan produktivitas kerja, yang mana dapat membantu
dalam menyelesaikan setiap pekerjaan dalam waktu yang lebih
cepat.
2) Mampu meningkatkan kualitas dari sisi pemberian nasihat yang
lebih konsisten.
3) Memiliki tingkat keandalan yang relatif tinggi, serta dapat bekerja
secara real time.
4) Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah karena
sistem pakar mengambil sumber pengetahuan dari banyak pakar.

2. Kekurangan Sistem Pakar (Expert System)


Kekurangan yang dimiliki oleh sistem pakar adalah sebagai berikut.
1) Terdapat kendala dalam mendapatkan pengalaman atau insight
baru dengan menggunakan berbagai pendekatan yang dimiliki oleh
beberapa pakar.
2) Di dalam proses pembuatan pakar sendiri, memerlukan biaya yang
besar dengan tetap memperhatikan faktor kualitas dari pengetahuan
yang dihasilkan.

1
3) Hasil tingkat evaluasi dari expert system tidaklah bernilai
kebenaran mutlak 100%, namun masih memerlukan tahap
pengujian secara berkala untuk dapat menghasilkan kesimpulan
terbaik

1
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.
Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua generasi yaitu generasi
pertama dan kedua. Pada dasarnya tujuan dari sistem pakar (Expert System)
untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Model sistem pakar (Expert
System) terdiri dari 4 bagian yaitu User Interface (Antarmuka Pengguna),
Knowledge Base (Basis Pengetahuan), Inference Engine (Mesin Inferensi),
dan Development Engine (Mesin Pengembangan).
Adapun metode yang digunakan dalam menggunakan sistem pakar yaitu
terdiri dari metode AHP (Analytical Hierarchy Process), Breadth First
Search, BFS (Best First Search), DFS (Depth First Search), Penelusuran ke
Depan (Forward Chaining), dan Penelusuran ke Belakang (Backward
Chaining). Hubungan sistem pakar dengan kecerdasan biatan yaitu dimana
lingkup utama dalam kecerdasan buatan salah satunya adalah sistem pakar.
Dengan penggunaan teknik-eknik kecerdasan buatan, kemampuan-
kemampuan yang menunjukkan kecerdasan dimiliki sebuah system pakar.
Adapun aplikasi penerapan sistem pakar (expert system) dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam bidang kesehatan, kedokteran,
manajerial, bidang terapi dan farmakologi, pisikologi dan lain-lain.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan untuk pengembangan sistem pakar
(expert system), yaitu:
1. Diharapkan hal-hal penting perlu diperhatikan dalam sistem pakar
(expert system), karena secanggih apapun sistem atau sebesar apapun
basis pengetahuan dimiliki, tentu saja ada kelemahannya sebagai

1
konsekuensi logis kelemahan manusia sebagai penyusun elemen-
elemennya. Bahwa sistem tidak memiliki inisiatif untuk melakukan
suatu tindakan diluar dari apa yang telah diprogramkan untuknya.
2. Diharapkan aplikasi sistem pakar ini dapat dikembangkan lebih baik
lagi, sehingga fungsi dan kegunaannya dapat dipakai secara luas oleh
banyak orang dimanapun dan kapanpun.

1
DAFTAR PUSTAKA

Adani, M. R. (2021, April 27). Sistem Pakar dan Metode Pengembangannya.


Retrieved from sekawanmedia.co.id:
https://www.sekawanmedia.co.id/blog/sistem-pakar/
Arni, U. D. (2018, Juni 29). contoh penerapan sistem pakar dalam kehidupan
sehari-hari. Retrieved from garudacyber.co.id:
https://garudacyber.co.id/artikel/782-contoh-penerapan-sistem-pakar-
dalam-kehidupan-sehari-hari
Larasati, S. (2017, November 22). Sistem Berbasis Pengetahuan Tentang Sistem
Pakar. Retrieved from blogspot.com:
http://shintaalarasati.blogspot.com/2017/11/sistem-pakarexpert-
system.html
Riadi, M. (2016, Oktober 12). Pengertian, Tujuan dan Struktur Sistem Pakar.
Retrieved from kajianpustaka.com:
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-dan-struktur-
sistem-pakar.html

Siadari, C. (2015, April 16). Pengertian Sistem Pakar Menurut Para Ahli .
Retrieved from kumpulanpengertian.com:
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-sistem-pakar-
menurut-para.html
Jr, R. M., & Schell, G. (2004). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT Indeks.

Anda mungkin juga menyukai