OLEH :
DOSEN PEMBIMBING
MARDENI,ST,M.Kom
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
PEKANBARU
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nyalah akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
ini, Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami tentang sistem pakar
dalam bidang kesehatan, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, mengingat pengetahuan dan
kemampuan yang kami miliki masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami juga
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun semangat, agar kedepan
kami bisa membuat makalah dengan lebih baik. Dan kami berharap makalah ini
akan bermanfaat bagi kita, khususnya pembaca dan pihak yang memerlukan pada
umumnya. Semoga Tuhan memberikan rahmat serta karunian-Nya kepada semua
pihak yang telah turut membantu penyusunan makalah.
KELOMPOK 3
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian Sistem Pakar dalam bidang kesehatan ?
1.2.2 Bagaimana Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Pakar dalam bidang
kesehatan?
1.2.3 Bagaimana Struktur Sistem Pakar Kesehatan ?
1.2.4 Jelaskan Jenis-Jenis Metode Pengembangan Sistem?
1.2.5 Bagaimana Jaminan Kualitas Sistem ?
1.2.6 Jelaskan Data dan Perangkat Lunak ?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata
kuliah TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN sekaligus sebagai
pengetahuan tambahan bagi mahasiswa atau pembaca yang ingin
menambah wawasan yang mencakup Penerapan Teknologi informasi
dalam bidang kesehatan .
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sistem pakar adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligences (AI)
yang membuat penggunaan secara knowledge yang khusus untuk
penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar.
2. Suatu sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang menyamai
(emulates) kemampuan pengambilan keputusan dari seorang pakar.
3. Sistem pakar (expert system) merupakan paket perangkat lunak atau
paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasehat dan
sarana bantuan dalam memecahkan masalah di bidang-bidang
spesialisasi tertentu seperti sains, prekayasaan, matematika,
kedokteran, pendidikan dan sebagainya.
6
3. Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar
4. Meningkatkan penyelesaian masalah menerusi panduan pakar,
penerangan, sistem pakar khas.
5. Meningkatkan realibilitas.
6. Memberikan respon (jawaban) yang cepat.
7. Merupakan panduan yang intelligence (cerdas).
8. Dapat bekerja dengan informasi yang kurang lengkap dan mengandung
ketidakpastian.
9. Intelligence database (basis data cerdas), bahwa sistem pakar dapat
digunakan untuk mengakses basis data dengan cara cerdas
(Kerschberg:86, Schur:88).
7
2.3 Struktur System Pakar
8
sistem. Selain itu antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke
dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.
B. Basis Pengetahuan
E. Workplace/Blackboard
F. Fasilitas Penjelasan
9
G. Perbaikan Pengetahuan
A. Waterfall Model
Metode ini merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa
sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu
sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu
belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3
dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap
ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
10
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah
perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.
Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan
menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah
yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan
sistemnya.
3. Coding & Testing,
11
diaplikasikan pada sistem pakar dengan penambahan rules yang
mengakibatkan bertambahnya kemampuan fungsional sistem. Keuntungan
dari model ini adalah bahwa penambahan kemampuan fungsional akan lebih
mudah diuji, diverifikasi, dan divalidasi dan dapat menurunkan biaya yang
dikeluarkan untuk memperbaiki sistem. Model incremental merupakan model
continous rapid prototype dengan durasi yang diperpanjang hingga akhir
proses pengembangan. Pada model prototipe biasa, prototipe hanya dibuat
pada tahap awal untuk mendapatkan kebutuhan user.
C. Code-and-Fix Model
Model ini mengembangkan software dengan cara membuat program
dan kemudian diperbaiki jika terdapat kesalahan. Model ini merupakan
model awal yang digunakan untuk mengembangkan software. Namun sejak
tahun 1970-an, model ini mulai ditinggalkan dan dikembangkan model
waterfall yang memberikan metodologi lebih sistematik dan sangat
membantu terutama pada proyek-proyek yang besar. Namun kesulitan pada
model waterfall adalah perlu adanya informasi yang lengkap pada setiap
tahapnya, dan bukan sesuatu hal yang mudah untuk mendapatkan informasi
tersebut. Pada prakteknya, sering tidak mungkin untuk menulis dokumentasi
kebutuhan yang lengkap sebelum dibangun prototipe. Sehingga yang terjadi
adalah “kerja dua kali”, membuat prototipe, kemudian dari prototipe
diperoleh informasi kebutuhan dan barulah dibangun sistem final.
D. Prototyping Model
Metode ini sering digunakan pada dunia riil. Karena metode ini secara
keseluruhan akan mengacu kepada kepuasan user. Bisa dikatakan bahwa
metode ini merupakan metode waterfall yang dilakukan secara berulang-
ulang.
1. Tahapan metode prototyping :
Pemilihan Fungsi. Mengacu pada pemilahan fungsi yang harus
ditampilkan oleh prototyping. Pemilahan harus selalu dilakukan
berdasarkan pada tugas-tugas yang relevan yang sesuai dengan contoh
kasus yang akan diperagakan.
12
Penyusunan Sistem Informasi. Bertujuan memenuhi permintaan
kebutuhan akan tersedianya prototype.
Evaluasi.
Penggunaan selanjutnya.
2. Jenis Jenis Prototyping
Feasibility prototyping. Digunakan untuk menguji kelayakan dari
teknologi yang akan digunakan untuk system informasi yang akan disusun.
Requirement prototyping. Digunakan untuk mengetahui kebutuhan
aktivitas bisnis user. Misalnya dalam sebuah perusahaan terdapat user
direktur, manajer, dan karyawan. Maka penggunaan sistem dapat dibedakan
berdasarkan user tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Desain Prototyping. Digunakan untuk mendorong perancangan system
informasi yang akan digunakan.
Implementation prototyping. Merupakan lanjutan dari rancangan protipe,
prototype ini langsung disusun sebagai suatu system informasi yang akan
digunakan.
E. Agile Model
(Widodo Journal : 2006:1) Pada dekade 90-an diperkenalkan metodologi baru
yang dikenal dengan nama agile methods. Metodologi ini sangat revolusioner
perubahannya jika dibandingkan dengan metode sebelumnya. Agile Methods
dikembangkan karena pada metodologi tradisional terdapat banyak hal yang
membuat proses pengembangan tidak dapat berhasil dengan baik sesuai
tuntutan user.
2.5 Jaminan kualitas system
Jaminan kualitas sistem adalah aktifitas pelindung yang diaplikasikan pada
seluruh proses sistem. Tujuannya adalah untuk memberikan data yang
diperlukan oleh manajemen untuk menginformasikan masalah kualitas sistem,
sehingga dapat memberikan kepastian bahwa kualitas sistem dapat memenuhi
sasaran. Dalam menentukan kualitas suatu sistem, dibutuhkan suatu aspek
ukuran yang bisa menjadi acuan seberapa puaskah pemakai terhadap
penggunaan sistem yang dibuat. Komponen yang digunakan untuk mengukur
13
seberapa baik suatu sistem tersebut sehingga pemakai merasa puas adalah
sebagai berikut International Standart Organization (ISO) 9241:11, 1998):
1. Kemudahan (learnability) didefinisikan seberapa cepat pemakai mahir
dalam menggunakan sistem serta kemudahan dalam penggunaan
menjalankan suatu fungsi serta apa yang pemakai inginkan dapat mereka
dapatkan.
2. Efisiensi (efficiency) didefenisikan sebagai sumber daya yang
dikeluarkan guna mencapai ketepatan dan kelengkapan tujuan.
3. Mudah diingat (memorability) didefinisikan bagaimana kemampuan
pemakai mempertahankan pengetahuannya setelah jangka waktu tertentu,
kemampuan mengingat didapatkan dari peletakkan menu yang selalu
tetap.
4. Kesalahan dan keamanan (errors) didefinisikan berapa banyak
kesalahankesalahan apa saja yang dibuat pemakai, kesalahan yang dibuat
pemakai mencangkup ketidaksesuaian apa yang pemakai pikirkan dengan
apa yang sebenarnya disajikan oleh sistem.
5. Kepuasan (satisfaction) didefinisikan kebebasan dari ketidaknyamanan,
dan sikap positif terhadap penggunaan produk atau ukuran subjektif
sebagaimana pemakai merasa tentang penggunaan sistem.
2.6 Data Dan Perangkat Lunak
Berikut ini adalah data dan alat penelitian yang digunakan dalam
membuat aplikasi sistem pakar diagnosa gangguan pernafasan:
14
berbentuk fisik dan dapat disentuh. Sedangkan perangkat lunak adalah
penerjemah perintah-perintah yangg dijalankan
pemakai komputer untuk diteruskan atau diproses oleh perangkat keras.
1. Perangkat keras:
Laptop dengan spesifikasi: Windows 7, Prosesor core i3 2,4 GHz,
RAM 2,00 GB, Sistem type 32-bit, Hardisk 500GB
Printer
2. Perangkat lunak:
MySQL
PHP
PhpMyAdmin
Apache
Adobe Dreamweaver
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Alat penelitian
Perangkat lunak:
MySQL,PHP, PhpMyAdmin, Apache, Adobe Dreamweaver
16
DAFTAR PUSTAKA
WWW//eprints,uum.ac.id
http://eprints.umpo.ac.id
http://eprints.uny.ac.id/27590/2/BAB%20II.pdf
http://kalana-jaya.blogspot.com/2013/06/laporan-pemeriksaan-hotel.html
17