Anda di halaman 1dari 56

Makalah Kecerdasan Buatan

Sistem Pakar

Dosen Pengampu:
Victor Amrizal, M.Kom

Di Susun Oleh:

Alam Wahyu Hutomo (11170910000023)

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb,.

Puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kami rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Kecerdasan Buatan ini. Sholawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabatnya, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
menuju zaman yang lebih baik.
Makalah ini kami buat untuk menyelesaikan tugas Kecerdasan Buatan,
dalam makalah ini kami akan membahas tentang Sistem Pakar dalam Kecerdasan
Buatan. Dengan harapan agar kita semua mengetahui pandangan terhadap
komputer.
Alhamdulillah pada kesempatan ini akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Sistem Pakar” dimana makalah ini adalah salah satu
tuntutan dalam memenuhi salah satu tugas yang diberikan dengan mata kuliah
Kecerdasan Buatan. Adapun harapannya dengan terselesaikannya makalah ini
diharapkan juga dapat meningkatkan pengetahuan kita khususnya penulis tentang
hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang diberikan karena dengan itu kita dapat
belajar lebih baik lagi.
Dalam penulisan makalah ini pastinya terdapat kekurangan serta kesalahan
yang tidak disengaja, oleh karena itu kami mengharapkan partisipasinya serta kritik
dan sarannya yang bersifat membangun, agar menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Wassalamualaikum Wr, Wb,.

Tangerang, 10 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ....................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. SISTEM DAN POSISI SISTEM PAKAR


1. Pengertian Sistem ............................................................. 4
2. Posisi Sistem Pakar pada Sistem Informasi ..................... 7
B. SISTEM PAKAR
1. Sejarah dan Perkembangan Sistem Pakar ......................... 11
2. Pengertian Sistem Pakar .................................................... 12
3. Konsep Dasar Sistem Pakar ............................................... 14
4. Struktur Sistem Pakar ........................................................ 16
5. Ciri – ciri Sistem Pakar ...................................................... 19
6. Pengembangan Sistem Pakar ............................................ 19
7. Langkah -langkah Pengembangan Sistem Pakar .............. 20
8. Tipe – tipe Sistem Pakar .................................................... 22
9. Kategori Masalah Sistem Pakar ......................................... 23
10. Komponen Sistem Pakar ................................................... 26
11. Kemampuan Tambahan Sistem Pakar .............................. 29
12. Keuntungan Sistem Pakar .................................................. 30
13. Kelemahan Sistem Pakar .................................................... 32
14. Modul Penyusunan Sistem Pakar ....................................... 33

ii
15. Cara Representasi ............................................................... 33
16. Winexsys (Perangkat Lunak Sistem Pakar) ....................... 34
17. Aplikasi Sistem Pakar ........................................................ 34

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 50
B. Saran ...................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keunggulan manusia dibanding dengan makhluk lainnya terletak
pada kecerdasannya. Dengan kecerdasan manusia menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Manusia kemudian diciptakan berbagai macam
karya termasuk salah satunya adalah komputer. Dalam era komputer, peran
komputer sangat besar untuk meringankan pekerjaan manusia karena dapat
mengolah data dalam jumlah yang besar dengan tingkat ketelitian yang
tinggi. Penerapan komputer juga dilakukan pada berbagai bidang ilmu
termasuk diantaranya dalam bidang ketenaga-kerjaan. Sebagai salah satu
negara yang yang sedang berkembang, sudah tentu indonesia membutuhkan
tenaga kerja yang potensial dan memiliki kriteria yang sesuai dengan
pekerjaannya untuk mendukung perkembangan dan kemajuan negara
indonesia.
Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan seorang pakar yang dapat
menangani masalah dibagian-bagian perusahaan. Akan tetapi perusahaan
belum tentu dapat memakai seorang pakar karena dipandang dari segi
keuangan perusahaan maupun waktu pakar tersebut. Dengan adanya
masalah diatas, maka peranan komputer akan sangat diperlukan dalam
membantu perusahaan khususnya bagian personalia untuk mengatasi
masalah tersebut. Oleh karena itu, maka dibuatlah suatu sistem pakar untuk
memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan secara baik
berdasarkan kriteria-kriteria yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan sistem pakar yang berbasis
komputer.
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem
pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya

1
sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat
diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan
dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman
dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan
yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan
kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis
pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam
bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam
komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pakar?
2. Apa manfaat dari Sistem Pakar?
3. Apa saja komponen dari Sistem Pakar?
4. Apa saja aplikasi dan pengembangan dari Sistem Pakar?
5. Jelaskan Ciri-ciri Sistem Pakar?
6. Jelaskan keuntungan dari Sistem Pakar?
7. Jelaskan kelemahan dari Sistem Pakar?

C. Tujuan
1. Agar pembaca bisa mengerti pengertian tentang Sistem pakar
dan mengapa perlunya penggunaan Sistem Pakar.
2. Pembaca mengerti bagaimana pengembangan Sistem Pakar
3. Pembaca mengerti komponen atau Bagain Utama Sistem Pakar
4. Pembaca mengerti Ciri-ciri Sistem Pakar
5. Pembaca mengerti Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar
6. Pembaca mengerti Kategori Problema Sistem Pakar

2
D. Manfaat
Manfaat kecerdasan buatan yang diimplementasikan dalam
pengembangan sistem pakar adalah : Memberikan penyederhanaan solusi
untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang. Masyarakat awam
non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa
kehadiran langsung seorang pakar. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu
bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja. Penghematan
waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks. Memungkinkan
penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk
dikombinasikan. Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan
tanpa ada batas waktu.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM DAN POSISI SISTEM PAKAR


Bab ini mendiskusikan pengertian dasar dan definisi sistem,
tahapan, keunggulan dan kelemahan pendekatan sistem, serta posisi sistem
pakar pada sistem informasi berbasis komputer.

1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian


yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan
dalam suatu lingkungan kompleks. Pengertian tersebut mencerminkan
adanya beberapa bagian dan hubungan antara bagian, ini menunjukkan
kompleksitas dari sistem yang meliputi kerja sama antara bagian yang
interdependen satu sama lain. Selain itu dapat dilihat bahwa sistem
berusaha mencapai tujuan. Pencapaian tujuan ini menyebabkan
timbulnya dinamika, perubahan-perubahan yang terus menerus perlu
dikembangkan dan dikendalikan. Definisi tersebut menunjukkan bahwa
sistem sebagai gugus dari elemen-elemen yang saling berinteraksi
secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau subtujuan. Pengertian
sistem secara skematis dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Elemen

Tujuan/
Sub Tujuan

Interaksi

Gambar 1.1. Pengertian sistem

4
Sifat-sifat dasar dari suatu sistem antara lain :

1. Pencapaian tujuan, orientasi pencapaian tujuan akan memberikan sifat


dinamis kepada sistem, memberi ciri perubahan yang terus menerus dalam
usaha mencapai tujuan.
2. Kesatuan usaha, mencerminkan suatu sifat dasar dari sistem dimana hasil
keseluruhan melebihi dari jumlah bagian-bagiannya atau sering disebut
konsep sinergi.
3. Keterbukaan terhadap lingkungan, lingkungan merupakan sumber
kesempatan maupun hambatan pengembangan. Keterbukaan terhadap
lingkungan membuat penilaian terhadap suatu sistem menjadi relatif atau
yang dinamakan equifinality atau pencapaian tujuan suatu sistem tidak
mutlak harus dilakukan dengan satu cara terbaik. Tetapi pencapaian tujuan
suatu sistem dapat dilakukan melalui berbagai cara sesuai dengan tantangan
lingkungan yang dihadapi.
4. Transformasi, merupakan proses perubahan input menjadi output yang
dilakukan oleh sistem. Proses transformasi diilustrasikan pada Gambar 1.2.

Input Transformasi Output

Gambar 1.2. Proses transformasi input menjadi output

5. Hubungan antar bagian, kaitan antara subsistem inilah yang akan


memberikan analisa sistem suatu dasar pemahaman yang lebih luas.
6. Sistem ada berbagai macam, antara lain sistem terbuka, sistem tertutup, dan
sistem dengan umpan balik.
7. Mekanisme Pengendalian, mekanisme ini menyangkut sistem umpan balik
yang merupakan suatu bagian yang memberi informasi kepada sistem
mengenai efek dari perilaku sistem terhadap pencapaian tujuan atau

5
pemecahan persoalan yang dihadapi. Skema proses transformasi sistem
dengan mekanisme pengendalian disajikan pada Gambar 1.3.

Ditinjau dari komponen input, proses, dan output, suatu sistem dapat
diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu sistem analisis, sistem desain, dan sistem
kontrol. Apabila input dan proses dari suatu sistem sudah dapat diidentifikasi
dengan jelas sedangkan outputnya yang perlu dilihat/dianalisa, maka sistem
tersebut disebut sistem analisis. Suatu sistem diklasifikasikan ke dalam sistem
desain apabila komponen input dan outputnya sudah jelas kharakteristiknya
sedangkan prosesnya masih perlu dirumuskan/direkeyasa. Suatu sistem disebut
sistem kontrol apabila kharakteristik proses dan outputnya sudah jelas
diidentifikasi sedangkan inputnya perlu diatur secara pas agar target outputnya
tercapai. Gambar 1.4. mengilustrasikan ketiga kategori sistem tersebut.

Sistem Input Proses Output

Analisis √ √ ?

Desain √ ? √

Kontrol ? √ √

Keterangan : √ = Kharakteristiknya sudah diketahui

? = Kharakteristiknya perlu dianalisa/ direkayasa/ diatur.

6
2. Posisi sistem pakar pada sistem informasi
Pada umumnya perkembangan teknologi perangkat keras (hardware)
komputer dari generasi ke generasi ditandai dengan mengecilnya ukuran
komputer, rendahnya harga dan biaya operasi komputer, cepatnya operasi
internal komputer (throughput time) dan mudahnya pengoperasian komputer
oleh pemakai (user). Hal tersebut telah membuat meluasnya penggunaan
komputer, baik untuk proses pengolahan data dan keperluan lain seperti
permainan, simulasi, proses belajar sendiri, inventaris barang-barang,
perencanaan keuangan dan bangunan, pembuatan laporan atau pengolahan kata.

Perkembangan penggunaan komputer yang semakin meluas telah memacu


industri komputer untuk mengembangkan generasi komputer yang semakin
canggih. Sebagai ilustrasi, industri komputer Jepang membuat klaim bahwa era
komputer telah memasuki generasi kelima sejak tahun 1984, dengan dimulainya
penelitian dan pengembangan di bidang mesin kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence Machine) dan penelitian dalam konsep "array processor" (parallel
processing) yang merupakan perkembangan dari sistem multi-programming dan
multi-processing.

Sebenarnya perkembangan teknologi komputer, baik di bidang perangkat


keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) dipercepat karena adanya
tekanan-tekanan dan permintaan oleh para pemakai. Sebagai ilustrasi, industri
hardware dan software berkembang dengan cepat, karena meningkatnya
permintaan pasar oleh para pemakai, baik yang berselera fungsional maupun
yang cenderung menuntut kecanggihan dan kinekerja.

Perkembangan komputer yang begitu cepat dan dinamis, ternyata diikuti oleh
semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi dunia industri, baik secara
manajerial maupun teknis-teknologis. Hal tersebut membuat bidang – bidang
lain juga ikut memanfaatkan perkembangan itu. Pemanfaatan inilah yang
mempercepat perkembangan sistem informasi berbasis komputer dan sistem
pengaturan proses dan produksi. Bidang -bidang yang tercangkup pada sistem
informasi berbasis komputer adalah pengolahan data elektronis (electronic data

7
processing), sistem manajemen data dasar (data based management), sistem
informasi manajemen (management information systems), sistem penunjang
keputusan (decision support systems) dan sistem pakar atau ahli (expert systems).
Sedangkan bidang yang tercakup pada pengaturan proses dan produksi sangat
luas, yaitu mulai dari pengaturan komposisi proses, kondisi proses hingga ke
otomatisasi proses.

Perkembangan bidang sistem pakar ditujukan untuk memenuhi keinginan


sophistication (kecanggihan) komputer oleh para pemakai yang semakin
meningkat dan bahkan menginginkan adanya komputer yang dapat mengerjakan
tugas-tugas yang memerlukan daya nalar atau kecerdasan buatan. Perkembangan
sistem pakar ini merupakan hasil dari penelitian dalam bidang artificial
intelligence (AI) yang sedang berlangsung dengan cepat. Penerapan penelitian
di dalam bidang ini sudah mulai menunjukkan hasil yang memuaskan, walaupun
masih dalam taraf perkembangan awal atau prototipe.

Pada dasarnya penelitian dan penerapan AI ini mencakup tiga bidang, yaitu:

1. Bahasa alamiah manusia (natural language)


2. Pengembangan dan penggunaan robot (robotic)
3. Sistem Pakar

Penerapan dari natural language synthesizer belum dilaksanakan, karena


tingkat akurasinya masih rendah, tetapi telah diterapkan dalam permainan video
elektronis (video games). Di bidang robotic, penerapannya sudah dimulai secara
terbatas di laboratorium-laboratorium, pabrik-pabrik dan rumah tangga.

Penerapan AI dalam bidang pengembangan dan penggunaan robot sudah


cukup luas. Dengan AI, robot akan bekerja lebih efisien, lebih pintar dan lebih
cerdik untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam berbagai bidang industri.

Penerapan sistem pakar dimulai di bidang kedokteran untuk keperluan


diagnostik para pasien dan juga saat ini sudah dimulai dalam skala kecil di bidang

8
industri (quality control, equipment/vehicle diagnostics) dan di bidang
manajemen (pendidikan untuk seleksi penerimaan dan pemberian beasiswa
mahasiswa, di bank untuk persetujuan pinjaman, dll). Namun demikian secara
operasional (industrialisasi dan komersialisasi) dapat dikatakan bahwa sistem
pakar baru dikenal luas pada tahun 1987, karena sebagai perangkat baru di
bidang informatik masih memerlukan proses pembakuan, adaptasi dan
sistematika di dalam teknik pemprogramannya, terutama yang berkaitan dengan
bahasa program, hardware dan software.

Kecerdasan buatan sebagai bagian dari informatika telah dikembangkan


sejak kira-kira 30 tahun yang lalu. Pionir-pionir AI adalah John McCharty,
Marvin Minsky, Allen Newel, Hebert Simon dan lain-lain. Salah satu tujuan AI
adalah merealisasi komputer yang memiliki kecerdasan seperti manusia,
sehingga dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memecahkan
masalah yang dihadapi atau dalam me- lakukan kegiatan yang memerlukan
penalaran dinamik (bukan sekedar menghitung pada konsep informatik
klasik). Berbagai jalur AI telah berkembang seperti computer vision, pattern
understanding, planning, bahasa alamiah, problem solving, computer learning,
expert systems dan sebagainya. Bidang AI ini maju pesat di Amerika Utara
(Amerika Serikat dan Canada), Eropa (Perancis, Inggeris, Jerman, Swiss, dll)
dan Jepang.

Salah satu jalur AI yang telah mulai dimasuki industri adalah expert
systems, yaitu suatu sistem komputer yang berbasis pada pengetahuan yang
terpadu di dalam suatu sistem informasi dasar yang ada, sehingga memiliki
kemampuan untuk memecahkan berbagai masalah dalam bidang tertentu
secara cerdas dan efektif, sebagaimana layaknya seorang pakar. Sebagai
ilustrasi, sistem pakar telah digunakan untuk menjawab masalah sistem
pabrikasi, yaitu mulai dari tahap konsepsi dan produksi di pabrik hingga ke
optimisasi produksi yang didasarkan pada pra-studi pemasaran.

Permasalahan yang dikemukakan secara umum dari penerapan sistem


pakar diberbagai bidang, juga dihadapi di dalam penanganan dan
pengembangan teknologi manajerial yang cenderung bersifat spesifik, sehingga

9
seorang yang berkecimpung di dalam teknologi manajerial sering dituntut
untuk memahami hal-hal yang di luar bidang atau disiplin ilmunya, karena
penelitian di bidang tersebut melibatkan pengetahuan lain.

Sistem pakar merupakan salah satu pemecahan yang potensial dalam


mengatasi berbagai masalah yang telah dikemukakan sebelumnya. Namun
demikian telah diketahui secara umum bahwa penggabungan ilmu dan
pengalaman para tenaga ahli bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah,
khususnya untuk tenaga ahli yang berbeda bidang keahliannya. Dalam hal
ini, sistem pakar dapat dirancang untuk merekam dan menggunakan ilmu
pengetahuan, pengalaman dan keahlian dari berbagai tenaga ahli yang
memiliki disiplin ilmu yang berbeda.

Sistem pakar akan sesuai diterapkan pada tataran persoalan yang bersifat
taktis, strategik, dan direktif. Namun demikian rumah perihalnya harus jelas dan
spesifik. Gambar 1.9. merupakan piramida sistem informasi berbasis komputer
dalam penentuan posisi sistem pakar (ES) pada sistem informasi (IS).

10
B. SISTEM PAKAR

1. Sejarah dan Perkembangan Sistem Pakar

Expert System atau sistem pakar dikembangkan pada pertengahan


tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian
artificial intelligence ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang
digabungkan dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau
manusia super. Suatu usaha kearah ini adalah General Purpose Problem-Solver
(GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan Allen Newell,
John Cliff Show dan Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist, merupakan
sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri
merupakan sebuah Predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha
untuk menyusun langkah – langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi
awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba


bisa yang biasa dikenal bernama General-purpose ke program yang spesialis
yang bernama Special-purpose dengan dikembangkannya DENDRAL oleh
E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN.
Problem yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak sekali
tentang area problem. Pada tertengan tahun 1970-an, beberapa sistem pakar
mulai muncul, sebuah pengetahuan kunci yang dipelajari saat itu adalah
kekuatan dari sistem pakar berasal dari pengetahuan spesifik yang dimilikinya
bukan dari formalism khusus dan pola penarikan kesimpulan yang digunakan.
Awal 1980-an teknologi Sistem pakar yang mula – mula dibatasi oleh suasana
akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL
yang dikembangkan dari R-1 oleh Digital Equipment Corp dan CATS-1 yang
dikembangkan oleh General Electric. Sistem Pakar untuk untuk melakukan
diagnosis pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di
Stanford University. Sistem ini diberinama MYCIN. MYCIN merupakan
program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi

11
bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu
memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia
mampu menunjukkan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun
MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan
referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lain.

Sistem Pakar dapat digunakan oleh :

1. Orang awam yang bukan pakar untuk meningkatkan kemampuan mereka


dalam memecahkan masalah.
2. Pakar sebagai asisten yang berpengetahuan.
3. Memperbanyak atau menyebarkan sumber pengetahuan yang semakin
langka.

Sistem pakar merupakan program yang dapat menggantikan


keberadaan seorang pakar. Alasan mendasar mengenai Sistem pakar
dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar :

1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi.


2. Secara otomatis mengerjakan tugas – tugas rutin yang membutuhkan
seorang pakar.
3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
4. Menghadirkan / menggunakan jasa seorang pakar memerlukan biaya yang
mahal.

Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat (hostile


environtment).

2. Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar berasal dari dua kata yaitu sistem dan pakar. Sistem
adalah beberapa elemen yang ditekankan pada keefektifitasannya untuk
menacapai suatu tujuan. Sedangkan pakar adalah seseorang yang ahli pada
suatu bidang. Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang
dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar

12
pada suatu bidang keahlian tertentu. Sistem pakar merupakan salah satu
bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati karena
penerapannya diberbagai bidang baik bidang ilmu pengetahuan maupun
bisnis yang terbukti sangat membantu dalam mengambil keputusan dan
sangat luas penerapanya.

Berikut ini beberapa pengertian sistem pakar menurut beberapa orang ahli:
1. Menurut William Stubblefield dan George F. Lugger (1993),
menjelaskan bahwa sistem pakar adalah suatu program yang dapat
menirukan seorang pakar.
2. Menurut E. Fraim Turban (1992), menjelaskan bahwa sistem pakar
adalah sebuah program yang mengkomputerisasikan laporan yang mencoba
untuk menirukan proses pemikiran dan pengetahuan dari pakar – pakar
dalam menyelesaikan masalah.
3. Menurut Garratano dan Riley (1989), menjelaskan bahwa sistem pakar
adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan
seorang pakar.

Sistem pakar adalah program komputer yang :


 Menangani masalah dunia nyata, masalah yang komplek
yang membutuhkan interpretasi pakar.
 Menyelesaikan masalah dengan menggunakan komputer
dengan model penalaran manusia dan mencapai kesimpulan
yang sama dengan yang dicapai oleh seorang pakar jika
berhadapan dengan masalah.

Komputer berbasis sistem pakar adalah program komputer yang


mempunyai pengetahuan yang berasal dari manusia yang berpengetahuan
luas(pakar) dalam domain tertentu, di mana pengetahuan di sini adalah
pengetahuan manusia yang sangat minim penyebarannya, mahal serta
susah didapat. Di sini keahlian dari manusia dimasukkan ke pengetahuan
tersebut untuk menyelesaikan masalah, seperti yang dilakukan manusia.

13
Walaupun sistem pakar dapat menyelesaikan masalah dalam domain
yang terbatas berdasarkan pengetahuan yang dimasukkan ke dalamnya,
tetapi sistem pakar tidak dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikan manusia. Oleh sebab itu keandalan dari sistem pakar terletak
pada pengetahuan yang dimasukkan ke dalamnya.

Kondisi-kondisi dimana sistem pakar dapat membantu manusia dalam


menyelesaikan masalahnya, antara lain:

 Kebutuhan akan tenaga ahli(pakar) yang banyak, tetapi pakar


yang tersedia jumlahnya sangat terbatas.
 Pemakaian pakar yang berlebihan dalam membuat keputusan,
walaupun dalam suatu tugas yang rutin.
 Pertimbangan kritis harus dilakukan dalam waktu yang singkat
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
 Hasil yang optimal, seperti dalam perencanaan atau konfigurasi.
 Sejumlah besar data yang harus diteliti oleh pakar secara
kontinu.

3. Konsep Dasar Sistem Pakar

1. Kepakaran
Kepakaran adalah pengetahuan yang ekstensif, spesifik
yang didapatkan dari training, membaca, dan pengalaman.
Beberapa jenis pengetahuan di bawah ini adalah contoh dari
kepakaran:
a. Fakta mengenai area/daerah masalah
b. Teori mengenai area masalah
c. Aturan dan prosedur berkaitan dengan area masalah secara
umum
d. Rules (heuristic) dari apa yang harus dikerjakan pada situasi
masalah tertentu (contoh aturan yang berkaitan dengan
penyelesaian maslah)

14
e. Strategi global untuk menyelesaikan masalah tertentu
f. Meta-knowledge (pengetahuan mengenai pengetahuan itu
sendiri).

2. Pakar
Pakar adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan,
mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, menyusun
kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah
dengan cepat dan tepat.
Umumnya, kepakaran seorang manusia terdiri dari aktivitas sebagai
berikut:
a. Mengenali dan merumuskan masalah
b. Menyelesaikan masalah secara cepat dan layak
c. Menjelaskan solusinya
d. Belajar dari pengalaman
e. Me-restrukturisasi pengetahuan
f. Breaking rules
g. Menentukan relevansi
h. Menguraikan dengan bijak (sesuai dengan
keterbatasannya).
3. Pengalihan Keahlian
Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari
seorang pakar ke dalam computer kemudian ke masyarakat. Proses
ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli
atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan ke
komputer, kesimpulan dari pengetahuan, dan pengalihan
pengetahuan ke pengguna.
4. Mengambil keputusan
Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk
menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan.
Kemampuan computer untuk mengambil kesimpulan dilakuakan

15
oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi
prosedur tentang pemecahan masalah.
5. Aturan
Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada
aturan-aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan
sebagai prosedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya
berbentuk IF-THEN.
6. Kemampuan Menjelaskan
Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam
menjelaskan atau memberi saran/rekomendasi serta juga
menjelaskan mengapa beberapa tindakan/saran tidak
direkomendasikan.

4. Struktur Sistem Pakar


Sistem pakar dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu lingkungan
pengembangan (development environment) : digunakan oleh pembangun
sistem pakar untuk membangun komponen dan untuk membawa
pengetahuan ke dalam knowledge base. Dan lingkungan konsultasi
(consultation environment) : digunakan oleh orang yang bukan ahli untuk
mendapatkan pengetahuan dan saran serta pakar.

16
Komponen-komponen yang ada dalam sistem pakar:
1. Knowledge Acquisition Subsystem
Pengetahuan dapat diperoleh dari seorang pakar, buku teks (textbook)
atau laporan penelitian, dengan dukungan dari seorang knowledge
engineer (seorang pakar yang memiliki spesialisasi dalam akuisisi
pengetahuan).
2. Knowledge Base
Dua jenis knowledge basse adalah fakta (yaitu situasi dan teori) dan
heuristics atau rule.
3. Inference Engine
Ia adalah otak dari suatu sistem pakar, bias juga disebut dengan struktur
control (control structure) atau penerjemah rule (rule interpreter dalam
Rule-Based System). Ia adalah program kompouter yang memiliki
metodologi untuk melakukan reasoning (pertimbangan) mengenai
informasi yang tersimpan dalam knowledge base dalam “blackboard
(workplace)”, dan ia digunakan untuk memformulasikan konklusi. Ia
memiliki 3 elemen utama, yaitu interpreter, scheduler, consistency
enforcer.
4. Blackboard (workplace)
Ia adalah tempat menyimpan sementara untuk memproses rencana,
agenda, solusi, dan deskripsi masalah yang didapat dari knowledge dase
selama sesi konsultasi.
5. User
Umumnya user yang dimaksud adalah:
a. Klien (bukan pakar) yang menginginkan advis/nasehat. Disini,
sistem pakar bertinadak seperti seorang konsultan atau penasehat.
b. Learner (pelajar) untuk mempelajari bagaimana sistem pakar
menyelesaikan permasalahan. Disini, sistem pakar bertindak sebagai
instruktur.
c. Expert system builder (pembangun sistem pakar) yang ingin
meningkatkan knowledge base-nya. Disini, sistem pakar bertindak
sebagai seorang rekan.

17
d. Pakar. Disini, sistem pakar bertindak sebagai seorang bkolega atau
asisten.
6. User Interface
Sistem pakar haruslah user friendly dan berorientasi pada masalah
dalam hal antarmukanya.
7. Explanation Subsystem
Ini adalah kemampuan penelusuran kebenaran dari konklusi yang
didapat dari sumber-sumbernya. Hal ini krusial untuk transformasi
kepakaran dan penyelesaian masalah. Komponen ini mampu menelusuri
kebenaran dan untuk m,enerangkan perilaku sistem pakar, secara
interaktif, menjawab pertanyaan.
8. Knowledge Refining System
Dengan komponen ini, pakar mampu untuk menganalisis kinerja dari
sistem pakar, belajar daripadanya, dan meningkatkannya pada
konsultasi selanjutnya.

18
5. Ciri -Ciri Sistem Pakar

Ciri-ciri sistem pakar adalah sebagai berikut:


1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk data data yang tidak pasti.
3. Dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya
dengan cara yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada kaidah/Rule tertentu.
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6. Keluaranya bersifat anjuran.
7. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai dituntun
oleh dialog dengan user
8. Pengetahuan & mekanisme penalaran (inference) jelas terpisah.

6. Pengembangan Sistem Pakar

Menurut Joseph Giarratano (Expert system principles and programing,


course technologies:2000) . Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua
generasi :
1. Sistem pakar generasi pertama menggunakan aturan jika-maka untuk
merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya.
2. Sistem pakar generasi kedua jauh lebih fleksibel dalam mengadopsi
banyak representasi pengetahuan dan metode pertimbangan.
Pengalihan keahlian dari para ahli ke media elektronik seperti komputer
untuk kemudian dialihkan lagi pada orang yang bukan ahli, merupakan tujuan
utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu:
1. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya),
2. Representasi pengetahuan (ke komputer),
3. Inferensi pengetahuan, dan
4. Pengalihan pengetahuan ke user.

19
Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut sebagai basis pengetahuan,
yaitu: fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan). Salah satu fitur yang harus
dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-
keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan tersedia program yang
mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat diprogram untuk
membuat inferensi.
Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference
engine). Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan
suatu fungsi sistem tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

7. Langkah – langkah Pengembangan Sistem Pakar

1. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan

Mengkaji situasi dan memutuskan dengan pasti tentang masalah yang


akan dikomputerisasi dan apakah dengan sistempakar bisa lebih membantu atau
tidak

2. Menentukan problema yang cocok

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sistem pakar dapat
bekerja dengan baik, yaitu :
- domain masalah tidak terlalu luas
- kompleksitasnya menengah
jika masalah terlalu mudah atau masalah yang terlalu kompleks tidak perlu
menggunakan sistem pakar
- tersedianya ahli
- menghasilkan solusi mental bukan fisik
Sistem pakar hanya memberikan anjuran tidak bisa
melakukan aktifitas fisik, seperti membau atau merasakan

20
3. Mempertimbangkan alternatif
Kaji alternatif lain yang lebih mudah, cepat dan sesuai dengan
masalah yang ingin diselesaikan, menggunakan sistempakar atau komputer
tradisional
4. Menghitung pengembalian investasi
Termasuk diantaranya biaya pembuatan sistem pakar, biaya
pemeliharaan,biaya training
5. Memilih alat pengembangan
Bisa menggunakan software pembuat sistempakar (seperti
SHELL0 atau dirancang dengan bahasa pemrograman sendiri (misal
dengan PROLOG)

6. Merekayasa pengetahuan
Memperoleh pengetahuan dan menyempurnakan banyak kaidah
yang paling sesuai
7. Merancang sistem
Pembuatan prototype dan menterjemahkan pengetahuan menjadi
aturan-aturan
8. Melengkapi pengembangan
Perluasan prototype ke dalam sistem yang final yaitu dengan
meluaskan bagian demibagian dan setiap bagian diuji apakah sudah
berjalan sesuai.
9. Menguji dan mencari kesalahan sistem
Lakukan percobaan dengan user yang menginginkannya, user akan
menunjukkan bagian mana yang harus dirobah/dikoreksi/dikurangi sesuai
dengan keinginannya.
10. Memelihara sistem
Memperbaharui pengetahuan, mengganti pengetahuan yang sudah
ketinggalan, meluweskan sistem agar bisa lebih baik lagi dalam
menyelesaikan masalah.

21
8. Tipe – tipe Sistem Pakar
Tipe-tipe sistem pakar berdasarkan struktur program, ada 3(tiga) tipe :
(Syamsudin aries.2004 )
A. Program Mandiri
Sistem pakar yang murni dan berdiri sendiri, artinya program
utamanya tanpa mengandung subroutine yang memakai algoritma
konvensional.

B. Program Terkait

Sistem pakar yang dikelilingi program lainnya, artinya


sebuah subroutine yang akan dipanggil oleh program utama.

Misalnya memiliki subroutine untuk:


- perhitungan matematik
- pembuatan grafik algoritma konvensional
- keperluan lainnya

C. Program Terhubungkan

Sistem pakar merupakan program yang dapat berhubungan


dengan paket program lainnya, misalkan:

- Spreadsheet (lotus, excel, quatro pro, dan sebagainya)

- Database Management System (dBase III+, foxbase, dan


sebagainya)

- atau pembuat Grafik.

D. Tergabung

Sistem ini merupakan bagian program yang terkandung di


dalam suatu algoritma (konvensional).

22
9. Kategori Masalah Sistem Pakar

Masalah – masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar, diantaranya:

1. Interpretasi
 membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.
 Untuk menganalisa data yang tidak lengkap, tidak teratur, dan data
yang kontradiktif. Misal: untuk interpretasi citra

2. Prediksi

 memproyeksikan akibat – akibat yang dimungkinkan dari situasi –


situasi tertentu.
 Contoh : - Bagaimana seorang pakar meteorologi memprediksi
cuaca besok berdasarkan data-data sebelumnya.
 Untuk peramalan cuaca.
 Penentuan masa tanam.

3. Diagnosis :

 menentukan penyebab malfungsi dalam situasi kompleks yang


didasarkan pada gejala – gejala yang teramati.
 Digunakan untuk merekomentasikan:
- obat untuk orang sakit ,kerusakan mesin, kerusakan
rangkaian elektronik.
 Menemukan apa masalah/kerusakan yang terjadi.
 Menggunakan pohon keputusan (decision tree) sebagai
representasi pengetahuannya

4. Desain – menentukan konfigurasi komponen – komponen sistem yang


cocok dengan tujuan – tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala –
kendala tertentu.
5. Perencanaan

23
 merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai
sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.
 mulai dari perencanaan mesin-mesin s/d manajemen bisnis.
 Untuk menghemat biaya, waktu & material, sebab pembuatan
model

6. Debugging dan Repair – menentukan dan menginterpretasikan cara – cara


untuk mengatasi malfungsi.
7. Intruksi – mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman
domain subyek.
8. Pengendalian

 mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.


 Digunakan untuk mengontrol kegiatan yang membutuhkan presisi
waktu tinggi. Misal : pengontrolan pada industri-industri
berteknologi tinggi.

9. Selection – mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list)


kemungkinan.
10. Simulation – permodelan interaksi antara komponen – komponen sistem.
11. Monitoring – membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang
diharapkan.
12. Pengajaan :

 Digunakan untuk pengajaran, mulai dari SD s/d PT.


 Membat diagnosa apa penyebab kekuranagn dari siswa, kemudian
memberikan cara untuk memperbaikinya.

24
25
10. Komponen Sistem Pakar

Komponen sistem pakar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan)


Knowledge Base merupakan inti dari program sistem pakar karena
basis pengetahuan itu merupakan presentasi pengetahuan atau knowledge
representation basis pengetahuan adalah sebuah basis data yang
menyimpan aturan-aturan tentang suatu domain knowledge/pengetahuan
tertentu. Basis pengetahuan ini terdiri dari kumpulan objek beserta aturan
dan atributnya (sifat atau cirinya). Contoh : If hewan merupakan sayap dan
bertelur then hewan jenis burung.
Knowledge base terdiri 2 bentuk:
1. Obyek : kesimpulan yang didefinisikan oleh kelompok aturan.
2. Atribut : kualitas tertentu di mana bersama-sama dengan aturan
membantu mendefinisikan obyek.

2. Development Engine
Bagian dari sistem pakar sebagi fasilitas untuk mengembangkan
mesin inferensi dan penambahan basis pengetahuan yang akan dilakukan
oleh knowledge engineer(harus punya keahlian dalam mengerti bagaimana
pakar menerapkan pengetahuan mereka dalam memecahkan masalah,
mampu mengekstrasi penjelasan(knowledge acquisition) mengenai
pengetahuan dari pakar), bila si pakar menemukan pengetahuan dan aturan
yang baru dari pengalaman ia bekerja.
Working memory adalah bagian yang mengandung semua fakta-
fakta baik fakta awal pada saat sistem beroperasi maupun fakta-fakta pada
saat pengambilan klesimpulan sedang dilaksanakan selama sistem pakar
beroperasi basis data berada di adalam memori kerja.

26
3. Inference Engine (Mesin Inferensia)
Inference Engine adalah bagian yang menyediakan mekanise
fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh
seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan
selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Mesin
ini akan dimulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam
basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.
dua teknik Inference, yaitu:

a. Backward Chaining (Pelacakan kebelakang)


Melalui penalaranya dari sekumpulan hipotesis menuju fakt
a-fakta yang mendukung tersebut, jadi proses pelacakan berjalan
mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan yang akan dicari
baru kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan atau a Goal
Driven.
CONTOH 1 :

27
b. Forward Chaining (Pelacakan ke depan)
Forward Chaining merupakan kebalikan dari Backward
Chaining yaitu mulai dari kumpulan data menuju kesimpulan. Suatu
kasus kesimpulannya dibangun berdasarkan fakta-fakta yang telah
diketahui atau data driven.
CONTOH 1 :

4. User Interface (Antarmuka Pemakai)


Antarmuka pemakai adalah bagian penghubung antara program
sistem pakar dengan pemakai. Pada bagian ini memungkinkan pengguna
untuk memasukkan instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar serta
menerima penjelasan dan kesimpulan. Akan terjadi dialog antara program
dan pemakai. Program akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
jawaban berbentuk “ya”/”tidak”, berbentuk panduan menu(menu driven),
pernyataan-pernyataan bahasa alami (natural language), dan graphics

28
Interface style. Program sistem pakar akan mengambil kesimpulan
berdasarkan jawaban-jawaban dari pemakai tadi.

11. Kemampuan Tambahan diperlukan Sistem Pakar

Untuk lebih meningkatkan kemampuan ES, diperlukan


komponenkomponen tambahan:

a. Fasilitas penjelasan

 untuk menjelaskan bagaimana prosesnya sampai kesimpulan-


kesimpulan tersebut diperoleh.
 dengan cara memperlihatkan rule – rule yang digunakan

b. Kemudahan memodifikasi (K Bs)

 dikarenakan ilmu pengetahuan berkembang


 kemampuan seorang pakar bertambah terus

c. Kompatibilitas

 dapat dijalankan pada berbagai jenis komputer.


c. Kemampuan belajar
 kemampuan ES untuk menambah sendiri pengolahannya,
selama interaksi dengan pemakainya.

29
12. Keuntungan Sistem Pakar

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya
sistem pakar, antara lain :

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli


2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakai
4. Meningkatkan output dan produktivitas
5. Meningkatkan kualitas
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
9. Memiliki realibilitas
10. Meningkatkan kapabilitas system computer
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak
lengkap dan mengandung ketidak pastian
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan
13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah
14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
15. Sifatnya yang permanen.
16. Mudah untuk ditransfer atau direproduksi.
17. Mudah didokumentasikan.
18. Menghasilkan keluaran yang konsisten.
19. Biaya yang murah.
20. Dapat digunakan untuk 24 jam sehari
21. Dapat dibentuk semenjak ada keterbatasan dari manusia pakar
22. Sulit mendapatkan seorang yang expert/pakar sehingga sistem pakar
dapat menggantikan tugas tersebut.
23. Pengetahuan pada sistem pakar mudah disimpan dan dicopy
24. Pengetahuan yang ada tidak mudah hilang
25. Selalu membentuk opini terbaik dalam batas pengetahuannya.

30
 Keuntungan Sistem Pakar Bagi Manajer
- Mempertimbangkan lebih banyak alternatif
- Menerapkan logika tingkat tinggi
- Mempunyai lebih banyak waktu untuk mengevaluasi aturan
pengambilan keputusan
- Logika Konsisten
 Keuntungan Sistem Pakar Bagi Perusahaan
- Kinerja Lebih baik dari tim manajemen
- Mempertahankan sumber daya pengetahuan perusahaan

Dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan, beberapa


manfaat yang dapat diberikan oleh sistem pakar kepada manajer
perusahaan antara lain :
 Solusi
Aternatif solusi yang dihasilkan melalui sistem pakar
umumnya lebih banyak, lebih beralasan dengan beberapa
pertimbangan teknis, penyajiannya lebih sistematis dan
terkadang dilengkapi fitur-fitur tambahan seperti grafik,
diagram dan alat-alat penunjang lainnya sehingga lebih
merepresentasikan keadaan sebenarnya. Hal ini sangat
diperlukan oleh seorang manajer
mengingat keputusan yang diambil berbasis multi-kriteria.
 Logika
Penerapan logika pada kode-kode program dimungkinkan
dalam tingkatan yang cukup rumit sekalipun. Hal serupa apabila
dibebankan kepada manusia, maka akan membutuhkan waktu
yang lama dengan kemungkinan kesalahan analisa dan faktor-
faktor kelemahan manusiawi lainnya yang cenderung tinggi.
Sistem pakar memberikan hasil dalam waktu yang cepat
melalui penalaran yang terstruktur.
 Waktu

31
Cepatnya hasil analisa dikeluarkan oleh suatu aplikasi sistem
cerdas membuat para pengambil keputusan memiliki waktu
yang banyak untuk mengevaluasi hasil keluaran sistem tersebut.
Hal ini tentunya cukup membantu mempercepat kerja manajer
khusunya dan perusahaan umumnya.
 Konsisten
Keputusan yang dihasilkan akan lebih konsisten dan terarah,
mengingat bahwa algoritma yang digunakan dalam
pengeksekusian data adalah tetap dan konsisten.

13. Kelemahan Sistem Pakar

Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki


beberapa kelemahan, antara lain :

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat


mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan
ketersediaan pakar di bidangnya.
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.
4. Kurang personalitinyace
5. Tidak dapat menyelesaikan masalah yang membutuhkan intuisi

32
14. Modul Penyusun Sistem Pakar

Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama
yaitu :
1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode)
Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari
pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan
digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan
knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai
penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.

2. Modul Konsultasi (Consultation Mode)


Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas
permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul
konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.

3. Modul Penjelasan (Explanation Mode)


Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system
(bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).

15. Cara Representasi

Cara representasi dalam sistem pakar (Turban,1992) terbagi dalam tiga


teknik, yaitu:
1. Production Rule
Production Rule adalah model ide dasar dari sistem yang
mempresentasikan pengetahuan dengan bentuk pasangan kondisi aksi
(Jika-Maka).
2. Semantic Network
Semantic Network adalah gambaran grafis dari pengetahuan yang terdiri
dari node atau symbol dan hubungan atau link yang memperlihatkan
hubungan hirarkis antar objek.

33
3. Frame
Frame adalah struktur data yang berisi semua pengetahuan tentang objek
tertentu.

16. Winexsys (Perangkat Lunak Sistem Pakar)

Perangkat lunak yang sudah dikhususkan guna merancang dan


membangun sistem pakar salah satunya ialah WinExsys. Basis pengetahuan
dalam WinExsys dibentuk dengan kaidah IF-THEN- ELSE.Suatu bentuk
kaidah dalam WinExsys dapat memiliki keterangan berupa node dan
reference, node berisi keterangan mengenai kaidah tersebut dan reference
berisi sumber tertulis dari kaidah tersebut.

Kaidah-kaidah dalam WinExsys diantaranya:


1. Pengkualifikasian (Qualifier)
Pengkualifikasian adalah suatu pengetahuan interaktif untuk mengetahui
data dan fakta beserta seluruh kemungkinan jawaban.
2. Perubah (Variabel)
Perubah atau variable berbentuk numeric dan memiliki batas atas dan batas
bawah
3. Pilihan Solusi (Choice)
Pilihan solusi adalah seluruh kemungkinan solusi yang dapat dihasilkan
oleh sistem.

17. Aplikasi Sistem Pakar

Beberapa sistem pakar yang terkenal :

 Mycin , dirancang oleh Edward Short life of Standford University dalam


tahun 70-an.
 Dendral , merupakan produk peneliti di Universitas Standford.

34
- dengan menggunakan pengetahuannya struktur molekular dan
kimia. - Berusaha mengidentifikasi struktur molekul campuran yang
tak dikenal.
 XCON & XSEL
XCON dikenal sebagai RI dalam tingkat prototype dini.
- Membantu konfigurasi sistem komputer besar.
- Dikembangkan bersama dengan digital Equipment Corporation
(DEC) & para peneliti, Carnegia Mellon University (CNU).
- Membantu melayani order langganan sistem computer DEC VAX
II/780 le dalam sistem spesikasi final yang lengkap.
XSEL : ES DEC-CMU lainnya.
- Dirancang untuk membantu karyawan bagian penjualan dalam
memilih komponen sistem VAX (dengan pengetahuannya sistem
komputer VAX II/780).
- Pengetahuan yang ada dalam XSEL membantu untuk memilih
konfigurasi yang dikehendaki, kemudian XSEL memilih CPU,
memori, peripheral, dalam menyarankan paket Software tertentu
yang paling tepat dengan konfigurasinya.
- Bisa merancang Layout dasar suatu sistem kompeter.
 Prospector
- Membantu ahli geologi dalam mencari & menemukan hasil
tambang di bumi.
- Berisi taxonomi berbagai macam mineral & batu-batuan.
- Berisi bentuk-bentuk kandungan mineral/ batu-batuan yang
diperoleh dari para ahli geologi.
- Mengevaluasi areal dalam bentuk pertanyaan dan menentukan
apakah jenis batu-batuan tertentu potensial itu terdapat di tempat
tertentu.

Contoh aplikasi sistem berbasis pengetahuan komersial (Commercial


Knowledge Base System Applications) yang lainnya :

 ACE (AT & T)

35
Digunakan untuk memberikan laporan trouble-shooting dan analisa
untuk perawatan kabel telepon.
 AS/ASQ (Arthur Young)
Digunakan untuk membantu dalam prosedur auiditing
 AUDITOR(University of Illinois)
Memilihkan prosedur audit untuk memverifikasi rekening pendapatan
sebuah perusahaan.
 AUTHORIZER’S ASSISTANT( American Express)
Membantu dalam meninjau penipuan kartu kredit.
 BUSINESS PLAN(Sterling Wentworth Corp.)
Membantu pegawai professional dan pemilik bisnis tentang semua
aspek yang menyangkut perencanaan keuangan.
 CASH VALUE(Heuros Ltd.)
Mendukung perencanaan proyek modal.
 COMPASS(GTE Corp.)
Troubleshoots tidak berfungsinya sirkuit telepon
 CONCEPT(Tyashare)
Memproduksi model-model dari pasar yang disenangi konsumen
 DELTA(GE)
Membantu mendiagnosa dan memperbaiki kereta api listrik diesel.
 EL
- Digunakan untuk menganalisa sirkuit elektronik yang terbuat dari
transistor, dioda & resistor.
- Bekerja melalui diagram skematik dari sirkuit yang telah dimasukkan
dalam komputer & EL menentukan karakteristik sirkuit, nilai voltage
dan strum yang ada pada semua titik sirkuit.
- Sangat baik untuk rekayasa rancangan & bantuan belajar operasi
sirkuit elektronik & rancangan.

 EXPERT TAX(Coopers & Lybrand)


Memberikan bimbingan menghitung pajak.
 FIN PLAN(Wright Patterson Air Force Base)

36
Mendukung perencanaan keuangan pribadi.
 FINANCIAL ADVISOR(Palladian)
Memberikan bimbingan keuangan pada proyek, produk dan
penggabungan serta akuisisi.
 FOLIO(University of Stanford),
Membantu manajer investasi portfolio memutuskan sasaran investasi
kliennya dan memilihkan portfolio yang terbaik yang dibutuhkan .
 SOPHIE
Untuk membantu mahasiswa belajar memecahkan masalah atau
kesulitan sirkuit elektronik.(Dengan cara mensimulasikan sirkuit &
masalahnya).
 GENESIS(Intelli Corp.)
Membimbing insiyur genetic dalam menganalisa molekul DNA.
 INTELLIGENT SECRETARY(Nippon T & T)
Menangani jadwal dari personel dalam sebuah perusahaan.
 TRADER’S ASSISTANT(A.D. Little)
Membimbing pedagang sekuritas dalam mengakses pasar modal.
 Aplikasi Sederhana: Sistem Pakar Bengkel Mobil
Ini adalah contoh Sistem Pakar sederhana, yang bertujuan untuk
mencari apa yang salah sehingga mesin mobil pelanggan yang tidak mau
hidup, dengan memberikan gejala-gejala yang teramati. Anggap Sistem
Pakar kita memiliki aturan-aturan berikut:

1. JIKA mesin_mendapatkan_bensin DAN


starter_dapat_dihidupkan MAKA
ada_masalah_dengan_pengapian
2. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN
TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA
ada_masalah_dengan_aki
3. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN
lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_starter
4. JIKA ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar MAKA

37
mesin_mendapatkan_bensin

Terdapat 3 masalah yang mungkin, yaitu: ada_ masalah_ dengan


_pengapian, ada_ masalah_ dengan_ aki dan ada_ masalah_ dengan_
starter. Dengan sistem terarah-tujuan (goal-driven), kita hendak
membuktikan keberadaan setiap masalah tadi.
Pertama, Sistem Pakar berusaha untuk membuktikan kebenaran
ada_masalah_dengan_pengapian. Di sini, aturan 1 dapat digunakan,
sehingga Sistem Pakar akan menset goal baru untuk membuktikan
apakah
mesin_mendapatkan_bensin serta starter_dapat_dihidupkan. Untuk
membuktikannya, aturan 4 dapat digunakan, dengan goal baru untuk
membuktikan mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada aturan lain
yang dapat digunakan menyimpulkannya, sedangkan sistem belum
memperoleh solusinya, maka Sistem Pakar kemudian bertanya kepada
pelanggan: “Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?”. Sekarang,
katakanlah jawaban klien adalah “Ya”, jawaban ini kemudian dicatat,
sehingga klien tidak akan ditanyai lagi dengan pertanyaan yang sama.
Nah, karena sistem sekarang sudah dapat membuktikan bahwa
mesin mendapatkan bensin, maka sistem sekarang berusaha mengetahui
apakah starter_dapat_dihidupkan. Karena sistem belum tahu mengenai
hal ini, sementara tidak ada aturan lagi yang dapat menyimpulkannya,
maka Sistem Pakar bertanya lagi ke klien: “Apakah starter dapat
dihidupkan?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”, maka tidak ada
lagi aturan yang dapat membuktikan ada_masalah_dengan_pengapian,
sehingga Sistem Pakar berkesimpulan bahwa hal ini bukanlah solusi dari
problem yang ada, dan kemudian melihat hipotesis berikutnya:
ada_masalah_dengan_aki. Sudah diketahui (dibuktikan) bahwa mesin
tidak dapat distarter, sehingga yang harus dibuktikan adalah bahwa
lampu tidak menyala. Sistem Pakar kemudian bertanya: “Apakah lampu
menyala?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”, maka sudah terbukti
bahwa ada masalah dengan aki. Sistem ini mungkin berhenti sampai di

38
sini, tetapi biasanya ada kemungkinan terdapat lebih dari satu solusi
(misalnya terdapat lebih dari satu kerusakan), atau ada kemungkinan
terdapat solusi lain yng lebih tepat, sehingga biasanya semua hipotesis
diperiksa kebenarannya. Sistem Pakar ini kemudian mencoba
membuktikan bahwa ada_masalah_dengan_starter, namun dari fakta
yang sudah diperoleh, yaitu lampu tidak menyala, maka pembuktiannya
menjadi gagal. Dengan demikian solusi yang diberikan oleh Sistem
Pakar adalah ada masalah dengan aki.

Secara lengkap, interaksi antara Sistem Pakar dengan klien


mungkin seperti ini:
System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien: Ya
System Pakar: Apakah starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan
aki
Fasilitas Penjelasan
Kebanyakan Sistem Pakar mempunyai fasilitas penjelasan yang
mengijinkan klien untuk bertanya mengapa dia diberi suatu pertanyaan atau
bagaimana dapat mencapai suatu kesimpulan.
Pertanyaan dari klien tersebut dijawab dengan mengacu pada goal,
aturan yang dipakai, dan data-data yang ada. Contoh pemakaian fasilitas
penjelas dalam Sistem Pakar di atas dapat dilihat pada percakapan berikut
System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien: Ya
System Pakar: Apakah starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah lampu menyala?
Klien: Mengapa?

39
System Pakar: Saya mencoba membuktikan bahwa ada masalah dengan
aki. Sudah ditunjukkan adalah tidak benar starter dapat dihidupkan.
Sehingga jika tidak benar bahwa lampu menyala, maka ada masalah dengan
aki. Apakah lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki
Klien: Bagaimana bisa?
System Pakar: Hal ini sesuai dengan aturan no 2: JIKA TIDAK BENAR
starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA
ada_masalah_dengan_aki bahwa tidak benar starter_dapat_dihidupkan
sudah dijawab, bahwa tidak benar lampu_menyala sudah dijawab, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada_masalah_dengan_aki.
Fasilitas penjelasan berhubungan dengan pencatatan aturan apa saja
yang digunakan untuk mengambil kesimpulan, dan menggunakan catatan
tersebut untuk menyusun penjelasan. Pembangkitan penjelasan sederhana
seperti contoh di atas bukanlah persoalan yang sulit, namun pemahaman
klien terhadap penjelasan tersebut tidaklah sama, sehingga seringkali klien
tetap tidak mengerti maksudnya.
Hal ini karena biasanya penjelasan hanya meliputi pengetahuan
yang dangkal atau hanya permukaan saja sebagaimana tercantum dalam
autran yang dipunyai, bukannya pengetahuan yang mendalam yang
mendasari aturan tersebut. Dalam contoh di atas, Sistem Pakar hanya
mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan aturan no 2, tetapi tidak
menjelaskan secara lebih detil mengenai aturan 2 tersebut.
Mungkin klien perlu diberi pengertian bahwa lampu dan starter dua-
duanya menggunakan aki untuk menyalakannya. Hal penting lain adalah
ketika klien gagal mengerti atau menerima penjelasan yang diberikan,
biasanya Sistem Pakar tidak dapat memberi penjelasan dengan cara lain
(tidak begitu halnya dengan seorang pakar yang mampu menggunakan
kalimat yang lain untuk mencoba menjelaskannya).

40
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi sistem pakar dalam berbagai bidang
:
1. Aplikasi Sistem Pakar Dalam Bidang Ekonomi
Sistem pakar sangat berguna di bidang ekonomi, terutama dalam hal
pengambilan keputusan untuk memulai suatu investasi usaha. Apalagi pada saat
sekarang orang awam banyak kurang memahami pasar modal sehingga mereka
cenderung menggunakan intuisi daripada analisa dalam berinvestasi. Kondisi
ini mengakibatkan mereka harus menghadapi resiko yang tinggi dalam
berinvestasi.

Untuk meminimumkan resiko tersebut diperlukan suatu alat seperti


sistem pakar yang mampu menganalisa sesuai dengan keadaan yang terjadi di
pasar modal, sehingga investor menjadi lebih yakin dalam berinvestasi.

Kasus yang terjadi pernah diimplementasikan ke bursa efek Surabaya.


Umumnya, dalam berinvestasi, kita akan berada pada 2 masa depan yaitu
investasi kita akan sukses dan menghasilkan uang banyak atau kita akan gagal
dan kehilangan investasi kita. Untuk memperkecil kegagalan dalam
berinvestasi perlu diadakan suatu analisa sebelum menanamkan modal.

Pengembangan sistem ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu


menganalisa dalam proses pengambilan keputusan di bursa efek. Oleh karena
itu aplikasi system pakar yang dibuat untuk menganalisa bursa efek Surabaya
yaitu Portofolio Management System (PMS) diharapkan dapat melakukan :

 Mampu mengambil keputusan.


 Langkah-langkah pengambilan keputusan jelas.
 Mudah dikembangkan lebih lanjut.

Sebagaimana ciri-ciri umum sistem pakar, maka di PMS terdapat


knowledge base sebagai landasan pijak dalam pengambilan keputusan.
Knowledge base ini mengandung dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan.
Karena kondisi bursa sebagai tempat studi kasus selalu berkembang
berfluktuasi, maka perancangan PMS ini harus memperhatikan keluwesan
sistem terhadap perubahan baik kondisi bursa maupun lingkungan yang

41
mempengaruhi bursa. Sistem harus dapat mengikuti kejadian yang berkembang
di bursa saham dengan melakukan update untuk memantau perubahan nilai
(value) efek atau atribut.

Situasi bursa yang penuh dengan berfluktuasinya harga saham, penghasilan


deviden, perubahan kondisi perusahaan ataupun perubahan kebijaksanaan
pemerintah. Informasi-informasi tersebut disimpan di database dalam bentuk
data mentah. Data-data ini kemudian diolah dalam data processing dengan
algoritma-algoritma metode analitik, yaitu analisa regresi, analisa sekuritas,
analisa portofolio dan pembobotan faktor.

2. Aplikasi Sistem Pakar Dalam Bidang Manajerial


a. Analisis
o Interpretasi
o Analisa pasar untuk komoditi tertentu.
o Identifikasi media iklan yang sesuai.
o Identifikasi kebutuhan pelatihan.
o Diagnostik.
o Diagnosa kelesuan perusahaan dan usaha penyembuhan.
b. Sintesa
o Penarikan tenaga kerja.
o Strategi penentuan harga
o Strategi pengembangan produk.
c. Integrasi
o Prediksi perkembangan nilai pada bursa saham efek.
o
3. Aplikasi Sistem Pakar Dalam Bidang Farmakologi Dan Terapi
Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai
pendukung pengambilan keputusan berbasis web dibuat dengan dasar
pemikiran sebagai berikut : farmakologi dan terapi merupakan suatu sistem
yang besar dan komplek. Tugas farmakologi dan terapi adalah mencari
dasar penggunaan obat secara rasional untuk tindakan medis yang tepat,
cepat dan akurat pada saat diperlukan. Dasar penggunaan obat tersebut
disesuaikan dengan diagnosis penyakit yang dilakukan secara cermat

42
berdasarkan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pasien. Kenyataannya
dengan menggunakan buku panduan terdapat beberapa kelemahan
diantaranya :

 Prosedur yang tertulis sangat baku sehingga memasung inovasi dan


improvisasi operator.
 Perlu dilakukan revisi secara berkala menyesuaikan kondisi yang
ada.
 Kurang komunikatif bagi para operator yang belum berpengalaman.

Kelemahan seperti ini menyebabkan tidak jarang para operator


melaksanakan tugasnya hanya didasarkan pada pengetahuannya masing-
masing,

Secara garis besar sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi dibuat
dengan tuntutan untuk melakukan tugas sebagai berikut :

 Mengambil datadata hasil pemeriksaan kondisi pasien.


 Memasukan dan membandingkan data-data tersebut ke dalam
kaidahkaidah yang telah dituliskan dalam basis pengetahuan.
 Mendeskripsikan kondisi pasien berdasarkan kesimpulan yang
didapat.
 Deskripsi kondisi pasien sebagai output sistem pakar dalam bidang
farmakologi dan terapi memuat kondisi umum pasien, diagnosis
penyakit dan terapi-terapi yang dapat dilakukan, baik dengan obat,
herbal maupun suplemen.

4. Aplikasi Sistem Pakar Dalam Bidang Psikologis


Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang
psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan
perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan
dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya.
Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder.
Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit

43
membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak
bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya akan sangat buruk
bagi perkembangan sosial anak tersebut.
Contoh lain implementasinya adalah tes kepribadian. Aplikasi tes
kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat
dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu,
sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu,
tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur
kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini
dikemas dengan tampilan yang cukup menarik.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya,
mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para
mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan
tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang
pengukuran kepribadian.
Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar
ini tidak bisa menggantikan seorang ahli karena dia pakar di bidangnya.
Aplikasi sistem pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada
data-data yang di-input oleh seorang programmer sehingga aplikasi sistem
pakar ini haruslah selalu dikembangkan.
5. Aplikasi Sistem Pakar Dalam Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Implementasi sistem pakar di bidang pertahanan militer. Bentuk


implementasi system pakar di bidang ini antara lain pada radar. Fungsi radar
secara umum ialah mendeteksi keberadaan benda di lingkungan dimana
radar berada. Jarak jangkauan radar bermacam-macam.

Semakin berkembangnya teknologi kemampuan radar semakin canggih.


Radar saat ini dapat mendeteksi keberadaan awak yang tidak dikenal, dan
menampilkan informasi yang mendukung tentang benda yang ditangkap
pada radar. Bentuk lain aplikasi sistem pakar dalam pertahanan adalah pada
pesawat tempur. Pesawat tempur memiliki kemampuan yang sangat
canggih. Pada persenjataanya dapat mengunci sasaran, rudal secara
otomatis akan mengenai sasaran yang telah ditunjuk. Pada sistem keamanan

44
setiap perusahaan juga menerapkan sistem pakar pada kasus otorisasi
menggunakan sidik jari, pemindai retina, bahkan suara.

Sistem memiliki data pada database, setiap input yang dimasukkan akan
dicocokkan pada database apakah user memiliki hak untuk menggunakan
sesuatu yang dilindungi oleh alat ini. Alat ini biasanya menggunakan sensor
yang canggih. Tetapi kendala yang dihadapi kasus ini adalah kemiripan cirri
yang dimiliki seseorang sehingga mungkin saja orang yang memiliki
kemiripan akan dapat menggunakan fasilitas yang dilindungi. Kemiripan
inilah yang menjadikan kendala pada perkembangan di bidang ini.

Keuntungan penggunaan sistem pakar pada bidang ini adalah:

1. Mempertahanan sebuah instansi atau bahkan Negara.


2. Membantu dalam sistem keamanan yang terbatas dapat dilakukan
oleh manusia.
3. Mengurangi penyalahgunaan alat yang penting.

Kerugian penggunaan sistem pakar pada bidang ini:

1. Penyalahgunaan dari kelemahan sistem ini akan berakibat fatal.


2. Tingkat keamanan harus sangat diutamakan.
3. Rawan penjebolan.

6. Aplikasi Sistem Pakar Dalam Bidang Pertanian


Sistem pakar pemupukan PKDSS merupakan suatu aplikasi
komputer yang dapat membantu atau menggantikan pakar dalam
memecahkan masalah kesuburan tanah, terutama dalam menentukan
takaran pupuk. Dengan PKDSS, perhitungan pupuk yang selama ini
dilakukan oleh ahlinya dapat dilakukan oleh semua orang. Pengguna hanya
tinggal mengikuti petunjuk dan menekan tombol-tombol perintah, dan
PKDSS pun dengan cepat akan memrosesnya. Sistem pakar ini mirip
dengan kalkulator , dimana petani bisa dengan cepat menentukan
perbandingan dari bahan pupuk sehingga pupuk menjadi bagus dan hasil
tani meningkat.

45
7. Aplikasi Sistem Pakar Dalam Bidang Robotika

Pada bidang robotika penerapan sistem pakar sangat jelas. Sebagaimana


yang kita ketahui selama ini, robot merupaka suatu benda yang dapat
bekerja secara otomatis. Baik bekerja berdasarkan program yang sudah
diinputkan atau menerima input dalam bentuk sensor (gerak, cahaya, suhu,
dan lain-lain).

Salah satu contoh yang sangat familiar di telinga kita adalah telah
diciptakannya robot asimo oleh perusahaan otomotif berlabel Honda. Robot
yang diciptakan perusahaan ini suatu bentuk implementasi dari sistem
pakar. Salah satu tujuan pembangunan proyek ini adalah membangun robot
yang pada masa mendatang dapat membantu manusia dalam mengerjakan
tugas sehari-hari.

Asimo dirancang dengan sangat canggih menyerupai tingkah laku manusia.


Asimo yang terakhir diciptakan dapat membantu tugas manusia dalam
beberapa bentuk. Asimo dapat membuatkan minuman. Asimo juga dapat
mengisi baterai sendiri, asimo akan men-charge dirinya jika baterai mulai
lemah. Asimo yang lain akan meneruskan tugasnya secara bergantian.

Asimo terbaru juga sudah deprogram untuk proses sopan santun. Pada saat
berpapasan dengan manusia pada jalan yang sempit, asimo akan
mempersilakan manusia berjalan terlebih dahulu. Teknologi canggih lagi
dari asimo adalah asimo dapat berjalan pada bidang yang miring dan
menyeimbangkan dirinya.Sehingga pada saat membawa suatu barang pada
bidang miring asimo dapat menjaga keseimbangannya agar tidak jatuh.

Karya anak bangsa adalah robot penjinak bom yang digunakan oleh gegana.
Tetapi robot ini bekerja berdasarkan input dari remote control. Bentuk lain
adalah mesin-mesin pada pabrik. Pada barang elektronik seperti mesin cuci,
pendingin ruangan, lemari es dan sebagainya. Pada elektronik rata-rata
menggunaka fuzzy logic dalam mekanisme kerjanya.

46
Pada contoh-contoh impementasi di sekitar kita. Kita dapat menyimpulkan
bahwa terdapat beberapa keutungan dan kerugian sistem pakar pada bidang
ini.

Keuntungannya antara lain :

1. Tugas manusia semakin ringan.


2. Tugas yang mengancam nyawa dapat diminimalisir dengan
memanfaatkan robot.
3. Efisiensi waktu.
4. Membantu rumah tangga.
5. Kemajuan teknologi akan membuat generasi muda untuk berusaha
menciptakan robot yang lebih pintar lagi.

Kerugiannya antara lain:

1. Manusia akan semakin malas, dengan era yang serba otomatis.


2. Pengurangan SDM jika pabrik-pabrik menggunakan mesin serba
otomatis.
3. Jika tidak dapat mengambil positif dari teknologi robot ini maka
akan membuat kehidupan yang ketergantungan.

8. Aplikasi Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran

Bidang kedokteran sangat erat hubungannya dengan kesehatan. Penerapan


sistem pakar pada bidang ini akan sangat membantu dalam kelangsungan
hidup sesorang. Beberapa alat kedokteran saat ini sudah memanfaatkan
sistem pakar.

Ada yang sebagai penentu keputusan dan ada juga yang bekerja untuk
menyembuhkan suatu penyakit mulai yang sederhana hingga yang kronis.
Contoh alat kedokteran yang menerapkan sistem pakar di dalamnya antara
lain USG (ultrasonografi). Alat ini bekerja berdasarkan pantulan gelombang
suara ultrasonik. Banyak digunakan untuk mendeteksi janin dalam

47
kandungan. Alat ini bekerja dengan menerima input berupa suara yang lalu
diolah menjadi sebuah informasi berupa visual.

Alat lain yang menerapkannya adalah pengukur kadar lemak dalam darah.
Alat ini berfungsi untuk mengetahui kadar lemak dalam darah seseorang.
Terlebih dahulu diberi input yang mendukung perhitungan. Perhitungan alat
ini telah dirumuskan dengan rule base yang telah terprogram. Setelah input
dimasukkan maka alat ini secara otomatis mengolah datanya dan hasilnya
berupa keputusan.

Alat terapi kanker yang menghasilkan keputusan berupa bentuk terapi yang
otomatis dilakukan oleh alat ini. Sangat membantu memang bila tidak
terjadi kesalahan. Tetapi karena kesalahan dalam pengambilan keputusan
maka menimbulkan korban jiwa. Hal ini yang tidak diinginkan dari
penerapan sistem pakar pada dunia kesehatan.

Seharusnya alat-alat yang dilengkapi sistem pakar pada bidang ini hanya
bersifat membantu menghasilkan keputusan bukan secara otomatis
melakukan tindakan. Bagaimana pun keputusan final tetap berada pada
tangan ahlinya. Dan sistem pakar tercanggih adalah manusia. Sistem pakar
yang diterapkan semata-mata hanya sebagai pendukung keputusan. Bila
mana dimungkinkan untuk kerja otomatis, itu juga hanya mengerjakan input
yang merupakan keputusan dari ahli di bidangnya (dokter/spesialis).

Dari berbagai contoh sistem pakar di bidang kedokteran tampak beberapa


keuntungan dan kerugian dalam penerapannya. Keuntungan dan kerugian
inilah yang sebaiknya dicermati dalam pembuatan dan penggunaannya di
bidang kedokteran ini.

Keuntungan yang dapat diambil antara lain:

1. Membantu dalam menghasilkan keputusan berupa analisa suatu


penyakit.
2. Membantu tugas yang tidak dapat dilakukan secara manual oleh
manusia.
3. Memudahkan untuk penyembuhan.

48
Kerugian yang dapat terjadi antara lain:

1. Error yang terjadi saat pengambilan keputusan.


2. Rule base yang harus sesuai dengan kondisi setiap pasien.
3. Efek samping dari tindakan yang dilakukan oleh alat.

49
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami susun, kami dapat menarik
kesimpulan bahwa Sistem Pakar adalah Sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. Ada beberapa hal penting
yang perlu diperhatikan bahwa, secanggih apapun suatu sistem atau sebesar
apapun basis pengetahuan yang dimiliki, tentu saja ada kelemahannya
sebagai konsekuensi logis kelemahan manusia sebagai penyusun elemen-
elemennya. Bahwa sistem tidak memlliki inisiatif untuk melakukan suatu
tindakan diluar dari apa yang telah diprogramkan untuknya, kemungkinan
terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja (bugs), ketidak mampuan
sistem mengotomasi semua proses atau sekedar mengindera proses tertentu
memang menjadi kendala sekaligus tantangan bagi para pengembang IT
kedepan. Sering juga keputusan final yang diambil oleh seorang manajer
justru tidak sesuai dengan apa yang telah disarankan oleh sistem dengan
memperhatikan berbagai analisa dan pertimbangan dari banyak fihak. Hal
tersebut di atas sangat mungkin terjadi di dunia nyata, ketika penerapan
aplikasi dirasa tidak begitu mendukung produktivitas atau apa yang populer
dikenal sebagai produktivity paradox, yaitu suatu kondisi dimana penerapan
teknologi yang menghabiskan biaya besar justru tidak bisa mencapai target
yang diinginkan dan bahkan pada beberapa kasus, fihak perusahaan
memutuskan untuk menghentikan pengembangan proyek IT tersebut
setelah setengah berjalan dengan alasanalasan tertentu dan terpaksa harus
menelan ludah pahit kerugian. Permasalahan di atas sesungguhnya telah
lama menghantui fihak perusahaan terutama dalam konteks investasi pada
dunia IT sebagai salah satu faktor penentu keputusan. Karena ada banyak
hal yang bisa mempengaruhi diambilnya suatu kebijakan dan proses-proses
lain yang menyertainya. Namun IT pada banyak kasus memang menjadi

50
kambing hitam, kelinci percobaan atau sekedar sapi perah. Asumsi salah
seperti ini tampaknya perlu dibenahi dalam rangka pemberdayaan
sumberdaya produktif perusahaan.

B. Saran
Dengan berkembangya zaman yang penuh dengan inovasi dan
kecanggihan teknologi kita harus mampu memanfaatkan apa yang ada untuk
meringankan aktivitas kita yang mungkin tidak mampu kita jangkau dengan
kemampuan kita.

51
DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.Ir.Marimin,Msc. 2007. Teori dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi


Manajerial. Bogor :IPB Press.
Syamsuddin, Aries , PENGANTAR SISTEM PAKAR , 2004.
http://en.wikipedia.org/wiki/Expert_system

52

Anda mungkin juga menyukai