Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

Pendekatan Sistem Pendidikan Teknologi Kejuruan


“Konsep Sistem, Organisasi, Pendekatan Sistem dan
Manajemen”

OLEH :

DENO PUYADA
14138084

NOVI HENDRI ADI


141381800

PROGRAM PASCA SARJANA


PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
KATA PENGANTAR

Segala puji kami hanturkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa


mencurahkan segala nikmat dan karuniaNya kepada kami, yang dengan nikmat dan
karunia itu kami senantiasa diberi kekuatan untuk menyelesaikan segala tugas dan
kewajiban kami. Yang salah satunya adalah kami bisa menyelesaikan tugas
membuat makalah dalam mata kuliah Pendekatan Sistem Pendidikan Teknologi
Kejuruan ini selesai pada waktunya. Salam shalawat dan sejahtera senantiasa kita
sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga kita kelak
diberi syafaatnya di hari kiamat nanti.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Khususnya kami ucapkan
kepada guru kami Dr. Indrati Kusumaningrum, M.Pd dan Dr. Ridwan, M.Sc.Ed
selaku dosen mata kuliah Pendekatan Sistem Pendidikan Teknologi Kejuruan yang
telah memberi tugas makalah ini sehingga sangat memberi kami pelajaran akan hal-
hal yang baru buat kami dalam penyusunan sebuah makalah. Juga kami ucapkan
kepada Orang tua dan teman-teman kami yang senantiasa mendukung dan
memotivasi kami, serta memberi masukan-masukan yang sangat berguna dalam
penyelesaian tugas makalah ini.
Makalah ini diberi judul Konsep Sistem, Organisasi, Pendekatan Sistem,
Dan Management yakni makalah yang menerangkan bagaimana konsep sistem
dan pendekatan sistem membantu seseorang dalam memanajemen pekerjaan atau
permasalahan yang dihadapi oleh pribadi maupun organisasi. Yang kita lihat disini
tidak hanya mengenai konsep sistem dan pendekatan tapi juga dibahas mengenai
organisai dan management.
Oleh karena itu kami berharap dari pembaca sekalian mampu mengambil
pelajaran dari tulisan kami ini, dan mau melakukan akan hal-hal positif yang mampu
kita lakukan yang disampaikan di dalam tulisan kami ini. Adapun bila didalam tulisan
kami ini ada kekurangan dalam penulisan ataupun ada kata-kata yang tidak patut
disampaikan, mohon diberi maaf. Melihat ini adalah suatu pembelajaran dari kami,
dan harap pembaca memakluminya. Dan kami sangat mengharapkan saran dan
pendapat dari pembaca sekalian yang mungkin akan kami perbaiki pada tugas-tugas
kamikemudian.

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Tujuan Penulisan .................................................................. 1

BAB II LANDASAN TEORI

A. KONSEP SISTEM DAN ORGANISASI .................................. 2


1. SISTEM .............................................................................. 2
a. Syarat-syarat sistem ..................................................... 3
b. Sistem dan Subsistem .................................................. 3
c. Elemen sistem ............................................................... 4
d. Klasifikasi Sistem .......................................................... 6
e. Deterministik Sistem...................................................... 8
f. Probalistik Sistem ......................................................... 8
g. Open Sistem ................................................................ 8
h. Closed Sistem ............................................................. 9
i. Artificial Sistem ............................................................. 9
j. Natural Sistem .............................................................. 9
k. Manned Sistem ............................................................ 10
l. Model Umum Sistem ................................................... 11
m. Karakterisik Sistem ....................................................... 11
2. ORGANISASI .................................................................... 12
a. Definisi Organisasi ....................................................... 12
b. Unsur Organisasi ......................................................... 13
c. Struktur Organisasi ...................................................... 14

ii
d. Bentuk-bentuk Organisasi ............................................ 14
B. PENDEKATAN SISTEM DAN MANAJEMEN .................. 18
1. Pendekatan Sistem ..................................................... 18
2. Filsafat Sistem .............................................................. 19
3. Sistem Manajemen....................................................... 20
4. Sistem Analisis ............................................................ 23

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 30

B. Saran ................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di era yang serba modern ini, kini banyak aktivitas manusia yang
berhubungan dengan sistem informasi. Tidak hanya di Negara-negara maju, di
Indonesia pun sistem informasi telah banyak diterapkan dimana-mana. Seperti di
kantor, dipasar-pasar swalayan, di bandara, bahkan dirumah ketika pemakai sedang
bercengkerama dengan dunia internet. Entah disadari atau tidak, sistem informasi
telah banyak membantu manusia dalam banyak hal.
Dewasa ini, sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
suatu organisasi atau lembaga. Dengan adanya sistem informasi suatu lembaga
atau perusahaan akan lebih dimudahkan dalam segala aktivitas lembaganya
tersebut. Dalam sebuah perusahaan, sistem informasi dianggap sebagai senjata
dalam melakukan persaingan bisnis. Dengan adanya sistem informasi, maka suatu
lembaga atau perusahaan dapat mencapai suatu keunggulan yang kompetitif.
Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara, partai politik,
perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling kecil yaitu keluarga
dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu
sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit,
perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain
sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian dan
penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif.

B. Tujuan Penulisan
Dengan membahas materi tentang “ Sistem dan Organisasi ” ini, penulisan bertujuan
agar :
a) Lebih mengerti dan paham tentang gambaran sistem dan organisasi.
b) Lebih mengetahui apa itu sistem dan organisasi.
c) Lebih mengerti dan paham tentang pendekatan sistem dan manajemen

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP SISTEM DAN ORGANISASI

1. SISTEM
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
unsur atau variabelvariabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi,
dan saling bergantung sama lain. Sistem adalah sekumpulan unsur-unsur
atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri
dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Contoh : Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware.
Software ( Perangkat lunak/piranti lunak ) adalah proggam yang berisi
perintah -perintah untuk melakukan pengolahan data. Hardware ( perangkat
keras/piranti keras ) adalah peralatan di sistem computer yang secara pisik
terlihat dan dapat dijamah. Brainware adalah manusia yang terlibat di dalam
mengoperasikan serta mengatur sistem computer.
Ketiga elemen sistem computer tersebut harus saling berhubungan
dan membentuk satu kesatuan. Hardware tanpa adanya Software, maka
tidak akan berpungsiseperti yang diharapkan, hanya berupa benda mati saja.
Software yang akan mengoperasikan Hardware –nya. Hardware yang sudah
didukung oleh Software juga tidak akan berpungsi kalau tidak ada manusia
yang mengoperasikannya. Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling
terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan
lingkungan. Sistem sebagai sekelompok elemenelemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan
Sistem terdiri dari unsure-unsur seperti masukan (input), pengolahan
(processing), serta keluaran (output). Menurut Ludwig Von Bartalanfy, Sistem
merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi
diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Menurut Anatol Raporot,
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama
lain. Menurut L. Ackof, Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual
2
3

atas fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung
satu sama lainnya. Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan
yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan
Dapat disimpulkan bahwa, sistem adalah suatu elemen-elemen yang
saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem terdiri dari komponen – komponen yang saling berkaitan dan bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem terdiri dari system alamiah
(sistem tata surya, sistem galaksi) dan sistem yang dibuat manusia (sistem
penjualan, sistem akuntansi).

a. Syarat-syarat sistem :
a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
c. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
d. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih
penting dari pada elemen sistem.
e. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

b. Sistem dan Subsistem


Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebannyakan orang.
Sering kali sistem mengacu pada komputer seperti IBM PC atau
Machintosh, tetapi juga bisa ke arah yang lebih luas seperti sistem
tatasurya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti sistem
respirasi mamalia.
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling
terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang
tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka
elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sebagai
contoh, raket dan pemukul bola kasti (masing-masing sebagai elemen)
tidak bisa membentuk sebuah sistem, karena tidak ada sistem
permainan olahraga yang memadukan kedua peralatan tersebut.
4

c. Elemen sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :

a. Masukan
b. Keluaran
c. Proses
d. Mekanisme pengendalian dan Umpan balik
e. Tujuan

1. Masukan
Masukan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk
kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.
Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik)
maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah
bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan).
Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi,
dan data non-transaksi (misalnya surat pemberitahuan) serta
instruksi.
2. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transfer misi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya
berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa hal-hal yang tidak
berguna. Misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik
kimia, proses dapat berupa pemanasan bahan mentah. Pada rumah
sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan
yang bermacam-macam. Meringkas data, melakukan perhitungan,
dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.
3. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada
sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informai, saran,
cetakan laporan dan sebagainya.
5

4. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik


Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan
dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik
keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik
masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang
sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan
keluaran yang dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimpangan,
maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan
penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikutnya mendekati
standar. Bila penyebab penyimpangan terletak pada proses, maka
prosesnyalah yang diperbaiki. Pada sistem informasi, cara yang
pertama dapat memberikan masukan pada setiap individu atau
memberikan ringkasan kinerja terakhir untuk kegiatan manajemen.
Adapun, hal yang terakhir sering terjadi pada sistem informasi karena
program komputernyalah yang salah atau keluarannya dikehendaki
untuk diubah.
Umpan balik seperti yang diutarakan di depan, yaitu
menyesuaikan penyimpangan terhadap standar biasa disebut
umpan balik negative (negative feedback).

5. Tujuan Sistem
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan
tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan lain
berbeda-beda.
Begitu pula yang berlaku pada sistem informasi. Setiap sistem
informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda-
beda. Walaupun begitu, tujuan utama yang umum ada tiga macam
(Hall, 2001) yaitu :
1) Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen
2) Untuk mendukung pengambilan keputusan
3) Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan
6

Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada


kegiatan yang ditangani. Namun, kecenderunga penggunaan sisem
informasi lebih ditunjukkan pada usaha menuju keunggulan
kompetitif, yang artinya mampu bersaing dan mengungguli pesaing.
Pada pasar swalayan, tujuan sistem informasi adalah untuk
mengurangi antrian (karena pemasukan data dapat dilakukan
dengan cepat oleh kasir melalui pembacaan barcode),
meningkatkan keakurasian dan sekaligus palayanan kepada
pelanggan, serta mempercepat pemantauan terhadap sediaan
barang. Pada bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan
kepuasan nasabah. Misalnya, nasabah dipermudah dalam
memperoleh informasi tabungan melalui fasilitas telepon,
mengambil uang di counter-counter ATM, dan bahkan melakukan
transfer via internet. Perusahaan buku online dapat membantu
pembeli untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan dengan
mudah dan sekaligus dapat mengurangi biaya operasional karena
tidak perlu menyediakan toko atau ruang pemeran secara fisik.

d. Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem dapat dibedakan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik ( Physical System ) :
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan
atau konsep. Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang
hubungan manusia dan Tuhan. Sistem fisik adalah sistem yang
secara fisik dapat dilihat. Misalnya: sistem komputer, sistem sekolah,
sistem akuntansi, dan sistem transportasi.
Contoh :
 Sistem transportasi, elemen : petugas,mesin, organisasi yang
menjalankan transportasi.
 Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi
bersamasama untuk menjalankan pengolahan data.
7

2. Sistem Deterministik dan Probabilistik


Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat
diprediksi secara tepat. Misalnya, sistem komputer. Sistem
probabilistik adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti
karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem arisan dan
sistem sendian. Kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan
jumlah sendian dapat ditentukan, tetapi nilai yang tepat sesaat tidak
dapat ditentukan dengan pasti.

3. Sistem Tertutup dan Terbuka


Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak
bertukar materi, informasi, atau energy dengan lingkungan. Dengan
kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan tidak diperngaruhi oleh
lingkungan. Misalnya, reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
Dalam fisika, sistem tertutup biasa disebut sistem yang mandiri.
Selain sistem yang tertutup terdapat pula sistem yang telatif tertutup.
Ciri-ciri sebuah sistem yang relatif tertutup, antara lain sistem
hanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu, terkendali,
dan gejolak di luar sistem (lingkungan) tidak mempengaruhinya.
Misalnya, SPMB (Sistem penerimaan mahasiswa baru) di lingkungan
Universitas negeri.
Sistem tebuka (open sistem) adalah sistem yang berhubungan
dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-cirinya,
sistem menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak,
maupun gangguan. Selain itu, umumnya sistem melakukan adaptasi
terhadap lingkungan. Pada umumnya, sistem perusahaan dagang
merupakan contoh sistem yang tebuka. Perusahaan akan berusaha
menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Misalnya dengan mengikuti
permintaan pasar, agar eksistensinya tetap dapat dipertahankan.
Sistem sediaan barang yang ditangani oleh komputer dapat
berbentuk sistem terbuka ataupun relatif tertutup. Sebagai contoh,
penentuan pemesanan kembali barang dapat ditentukan secara
manual (oleh manusia) maupun oleh komputer itu sendiri. Jika
penentuannya dilakukan oleh manusia, sistem tersebut tergolong
8

sebagai sistem terbuka. Namun jika penentuannya adalah komputer,


sistem tergolong sebagai sistem penutup.

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia


Sistem alamian (natural sistem) adalah sistem yang terjadi karena
alam (tidak dibuat oleh manusia). Misalnya, sistem tata surya. Sistem
buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat
oleh manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem mobil.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks


Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem
yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks
(misalnya otak manusia).

e. Deterministik Sistem
Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya
dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti.
Contoh :
 Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan
rangkaian instruksinya.
 Sistem penggajian.

f. Probalistik Sistem
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang
dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit
kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).
Contoh :
 Sistem penilaian ujian
 Sistem pemasaran.

g. Open Sistem
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan
lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat
9

menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan


eksistensinya.
Contoh :
Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi.(Bisnis dalam
menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang
tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).

h. Closed Sistem
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran
materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.
Contoh : reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.

Relativelity Closed Sistem, Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup


sama sekali untuk menerima pengaruh - pengaruh lain. Sistem ini dalam
operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan
dalam batas-batas tertentu .
Contoh :
Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah
ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang
juga telah ditentukan sebelumnya. Tidak terpengaruh oleh gejolak di luar
sistem).

i. Artificial Sistem
Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk
berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu
melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam.
Contoh :
 Sistem AI, yaitu program komputer yang mampu membuat
komputer seolah-olah berpikir.
 Sistem robotika.
 Jaringan neutral network.

j. Natural Sistem
Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam.
10

Contoh : laut, pantai, atmosfer, tata surya, dll.

k. Manned Sistem
Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikutsertaan manusia.
Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut :
 Sistem manusia-manusia. Sistem yang menitik beratkan hubungan
antar manusia.
 Sistem manusia-mesin. Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk
suatu tujuan.
 Sistem mesin-mesin. Sistem yang otomatis dimana manusia
mempunyai tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem,
sementara itu manusia dilibatkan juga untuk memonitor sistem.
Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan beberapa
aktifitas. Pengotomatisan ini menjadikan bertambah pentingnya
konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan dari tugas-tugas
rutin atau tugas-tugas fisik yang berat. Perancang sistem lebih
banyak menggunakan metode " Relatively Closed dan Deterministik
Sistem ", karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah
meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan
diawasi.
Contoh :
Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer
biasanya " Relatively Closed dan Deterministik ", tetapi faktor manusia
sebagai pengelolanya adalah " Open dan Probabilistik Sistem ".
Sistem ini adalah sistem buaran manusia karena manusialah yang
merancang dan mengoprasikannya. Tergolong sebagai sistem terbuka
karena menerima masukan dan keluaran bagi lingkungann, serta
beradaptasi dengan perubahan atau permintaan lingkungan. Termasuk
sebagai sistem fisik, karena secara fisik dapat dilihat. Sistem informasi
dapat tergolong sebagai sistem kompleks atau sederhana tergantung
pada implementasinya. Sistem informasi digolongkan sebagai sistem
probabilistik karena kondisi masa depan sistem ini tidak dapat
diramalkan dengan pasti, namun bagian tertentu seperti sistem
11

pemrosesan transaksi dapat dianggap sebagai sistem yang


deterministik.

l. Model Umum Sistem


a. Model sistem sederhana
Contoh :
 Program perhitungan basic kita masukkan, setelah dijalankan
kita dapatkan hasilnya.
 Data mahasiswa (nama, nilai) diproses menjadi daftar nilai
semester (berupa laporan).
b. Sistem dengan banyak input dan output
Contoh :
Matriks ,masukannya banyak, keluarannyapun banyak

m. Karakterisik Sistem
 Organisasi.
 Interaksi.
 Interdependensi.
 Integrasi.
 Tujuan pokok.

1. Organisasi
Mencakup struktur dan fungsi organisasi
Contoh :
 Struktur.
 Fungsi
Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya fungsi dari setiap
bagian maupun sub bagian.
Contoh :
 Fungsi direktur utama. Bertanggung jawab penuh terhadap mati
atau hidupnya perusahaan yang dipimpinnya.
 Fungsi departemen marketing. Bertanggung jawab penuh atas
kelancaran pembuatan produk dengan jalan mencari langganan
pembeli.
12

 Fungsi departemen keuangan dan administrasi. Bertanggung


jawab atas kelancaran pengeluaran keuangan perusahaan.

2. Interaksi.
Saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya.
Contoh : SA dengan P dengan DE dan sebaliknya. SA : Sistem
Analis, P : Programmer, DE : Data entry.

3. Interdependensi.
Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang
lainnya.
Contoh : Bagian marketing saling bergantung dengan bagian
produksi dan bagian keuangan dan administrasi dalam hal
penagihan pada customer.

4. Integritas.
Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai
tujuan.
Contoh : Bagian marketing mendapat pesanan 100 buah mobil tapi
hanya mampu menyediakan 50 unit. Untuk menangani masalah ini
diadakan kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak dalam
bidang yang sama.

5. Main objection ( tujuan utama ).


Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem.
Contoh : suatu perusahaan memerlukan pemusatan tujuan

2. ORGANISASI
a. Definisi Organisasi
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan
anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam
organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan
13

dasar proses pengorganisasian. Secara umum organisasi adalah sebuah


sistematis dalam pengembangan kerja ,dalam rangka mencapai tujuan
yang telah di tetapkan secara struktur dan sistematis.
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara
formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Organisasi merupakan proses untuk merancang
struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas
diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Jadi organisasi dapat
didefinisikan sebagai berikut :
a. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang
hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam
organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersana, “ sedang Chester
I. Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system
aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para
anggota untuk mencapai tujuan. Jadi organisasi dapat didefinisikan
sebagai berikut :
a. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang
hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi
untuk mencapai tujuan bersama.

b. Unsur Organisasi
Dalam organisasi terdapat unsure – unsure sebagai berikut
a. Sekelompok manusia yang diarahkan untuk berkerjasama
b. Melakukan kegiatan yang telah ditetapkan
c. Kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
14

a. Adanya tujuan bersama


b. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
c. Adanya pembagian tugas
d. Adanya kehendak untuk bekerja sama

c. Struktur Organisasi
Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah.
Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran
satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan
membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka
juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan
struktur perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur
organisasi.

Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :


1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja

d. Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan
departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
15

4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan


5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G.
Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1) Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh
Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil,
jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum
tinggi.
Kebaikannya :
a) Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada
pada satu tangan.
b) Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan
langsung dengan bawahan.
c) Proses pengambilan keputusan cepat.
d) Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah
dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas. Rasa
solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
a) Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak
mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam
kehancuran.lokp[;
b) Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c) Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

2) Organisasi Garis dan Staf


Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang
tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak.
16

Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat
dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
a) Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta
apapun tujuan perusahaan.
b) Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana
sebagai akibat adaya staf ahli.
c) Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan
menjadi suatu spesiali-sasi.
d) Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e) Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang
diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f) Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g) Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan
dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Kelemahannya :
a) Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak
saling mengenal.
b) Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena
atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal
kewenangannya berbeda.
c) Kesatuan komando berkurang.
d) Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya
hambatan pelaksanaan tugas.

3) Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan.
Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat
dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
a) Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
b) Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
c) Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
17

d) Koordinasi berjalan lancar dan tertib.

Kelemahannya :
a) Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
b) Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c) Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama
sehingga sering timbul konflik.

4) Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas
selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
a) Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam
pembahasan yang dalam dan terperinci.
b) Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c) Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.

Kelemahannya :
a) Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-
larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
b) Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c) Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan,
karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.

5) Organisasi Formal dan Informal


Ragam arti organisasi banyak sekali seperti organisasi statis, organisasi
dinamis, organisasi formal, organisasi informal, organisasi tunggal,
organisasi jamak, organisasi daerah, organisasi regional, organisasi negara,
organisasi internasional dan lain sebagainya. Ada beberapa saja yang akan
dibahas di sini, yaitu :
a) Organisasi Statis : Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan
kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu
tujuan.
18

b) Organisasi Dinamis : Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan usaha


merencanakan skema organisasi, mengadakan departementasi dan
menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab.
c) Organisasi Formal : Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang
ditetapkan secara rasional.
d) Organisasi Informal : Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari
tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan dan
fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.

B. PENDEKATAN SISTEM DAN MANAJEMEN


Dalam bab-bab sebelumnya kita telah terkait organisasi, perencanaan,
pengendalian, dan informasi mengalir ke konsep sistem. Dalam bab ini kita
mengintegrasikan fungsi-fungsi manajemen ke dalam kerangka umum dari
pendekatan sistem. Pendekatan ini menambah fleksibilitas organisasi untuk
melakukan perubahan, mengasingkan tanggung jawab individu, dan
mempromosikan keuntungan dalam efektivitas dan efisiensi dengan
mengoptimalkan total sistem daripada bagian-bagiannya. Materi dalam bab ini
akan diselenggarakan di bawah bidang topik berikut:
1. Pendekatan system
2. Filsafat sistem
3. Sistem Manajemen
4. Analisis Sistem

1. Pendekatan Sistem
Istilah sistem telah digunakan dalam berbagai cara. Kebanyakan orang
menerima istilah ini sebagai ungkapan sehari-hari dan menggunakannya
untuk menggambarkan apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka
hidup. Manajer menganggap ungkapan-ungkapan seperti filosofi sistem,
sistem manajemen, dan sistem analisis sebagai istilah sinonim. Kami telah
menemukan itu paling berarti untuk mencakup semua aspek dari sistem di
bawah klasifikasi umum dari pendekatan sistem, dan dimasukkan ke dalam
19

kerangka kerja ini berbagai penggunaan sistem yang sesuai, misalnya, sistem
teori, sebagai himpunan konsep terkait atau badan pengetahuan yang
mendasari aplikasi filsafat sistem (cara berpikir), manajemen sistem (desain
dan operasi organisasi sebagai sistem), dan analisis sistem (teknik
pemecahan masalah).
2. Filsafat Sistem
Teori sistem umum telah digambarkan sebagai pengembangan,
kerangka teori yang sistematis untuk menggambarkan hubungan dari dunia
empiris. Model telah dikembangkan yang berlaku untuk banyak sistem, baik
fisik, biologis, perilaku, dan sosial. Banyak kesamaan dalam pembangunan
teoritis berbagai disiplin ilmu menjadi jelas setelah pemeriksaan. Salah satu
aliran pemikiran berkaitan sistem untuk ilmu pengetahuan, yang dapat
digambarkan sebagai badan sistematis pengetahuan, sebuah rangkaian
prinsip-prinsip penting atau fakta diatur dalam ketergantungan rasional atau
koneksi, sebuah kompleks ide, prinsip, hukum, membentuk satu kesatuan
yang koheren.
Dalam konteks teori umum, sistem adalah suatu keseluruhan yang
terorganisasi atau kompleks, satu himpunan atau kombinasi hal-hal atau
bagian membentuk keseluruhan yang kompleks atau kesatuan. Dalam
penggunaan ini mencakup spektrum yang sangat luas konsep dalam dunia di
sekitar kita, ada sistem pegunungan, sistem sungai, dan tata surya. Tubuh
manusia adalah organisme kompleks yang terdiri dari sistem kerangka,
sistem peredaran darah, sistem saraf, dan sistem lainnya. Kami datang ke
dalam kontak harian dengan fenomena seperti sistem transportasi, sistem
komunikasi, dan sistem ekonomi.
Ketika berkaitan sistem untuk organisasi mungkin - lebih berarti untuk
mengatakan bahwa sistem adalah berbagai komponen yang dirancang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu sesuai dengan rencana. Definisi ini
mengandung tiga bagian yang signifikan. Pertama, harus ada tujuan atau
tujuan yang sistem ini untuk melakukan. Kedua, ada desain (dan kadang-
kadang konstruksi) komponen dalam susunan yang berarti. Akhirnya,
masukan informasi, energi, dan bahan dialokasikan sesuai dengan rencana
operasi.
20

3. Sistem Manajemen
Kita bisa menerapkan konsep sistem dalam pengelolaan sumber
daya. Ketika unit organisasi diatur dan dioperasikan sebagai sistem, kita lihat
ini sebagai sistem manajemen atau pengelolaan oleh sistem. Setiap segmen
dari total, atau masing-masing subsistem, dipandang sebagai entitas yang
berbeda dan hubungannya atau kontribusi ke tingkat berikutnya dalam hirarki
diprogram dan diukur, tetapi selalu dalam pertimbangan total sistem.
Ada empat karakteristik yang berlaku untuk manajemen sistem: (1)
itu adalah berorientasi pada tujuan, dengan penekanan terus-menerus pada
pencapaian tujuan (efektivitas), (2) itu adalah berorientasi total sistem,
sebagai strategi keputusan menekankan optimalisasi total sistem (3) itu
adalah berorientasi tanggung jawab, karena setiap manajer harus diberi tugas
tertentu di mana input dan output dapat diukur, dan (4) itu adalah orang-
berorientasi, karena para pekerja diberi menantang tugas dan diidentifikasi
dengan output (prestasi diakui dan dihargai). Meskipun tugas kerja mungkin
lebih spesifik dalam sistem manajemen, kemampuan sistem untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan harus mendorong
pertumbuhan intelektual dan pengembangan karyawan.
Ada empat tahap keputusan dalam pengelolaan sistem, masing-
masing berbeda, tetapi terkait erat dengan yang lain:
1. Penentuan sistem
2. Desain dan penciptaan
3. Operasi dan kontrol
4. Review dan evaluasi
Pertama, keputusan dibuat untuk menciptakan sebuah sistem. Ini
adalah keputusan pengusaha membuat ketika ia memutuskan untuk
membuka toko kelontong sudut, keputusan organisasi kedirgantaraan besar
membuat dalam membangun divisi rudal, atau keputusan yang dibuat untuk
menciptakan suatu badan untuk membantu memecahkan masalah-masalah
kota.
Kedua, sistem harus dirancang, yaitu, komponen harus diatur dalam
beberapa kombinasi untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Sebagai
contoh, sebuah sistem yang dirancang untuk mempersiapkan faktur untuk
surat mungkin termasuk mesin penagihan dan operator. Komponen-
21

komponen ini akan diatur dalam urutan yang direncanakan untuk memberikan
pemanfaatan yang optimal. Perhatikan bahwa ia memerlukan informasi untuk
menentukan cara yang tepat dan benar untuk mengatur sehingga untuk
mencapai tujuan (desain dan prosedur), dan untuk memanfaatkan bahan
(mesin) dan energi (waktu yang dihabiskan merancang sistem) secara efisien.
Ketiga, setelah sistem telah dirancang sudah siap untuk beroperasi.
Akan ada masukan informasi (misalnya, data pelanggan, kuantitas, harga,
diskon, dan tanggal pengiriman), masukan bahan (misalnya, bentuk faktur
dan pita mesin), dan masukan energi (energi yang digunakan oleh para
pekerja dan energi listrik disediakan untuk mesin).
Masukan usaha dialokasikan sesuai dengan rencana. Sebagai
contoh, seorang supervisor dapat menentukan jenis faktur untuk digunakan,
ketika berbagai pelanggan harus ditagih, ketika operator harus bekerja
lembur, dan ketika mesin harus diperbaiki. Hal ini dimungkinkan untuk
menghilangkan bagian-bagian perencanaan yang diperlukan selama operasi
dengan merancang sistem dengan alokasi masukan yang telah ditentukan,
penataan sistem untuk beroperasi dalam mode tertentu dan dengan hasil
yang lebih dapat diprediksi. Semakin pengoperasian sistem terencana,
semakin otomatis menjadi. Selalu ada dua tahap perencanaan, pertama
dalam perencanaan strategi dan desain, dan kemudian dalam
mengoperasikan sistem.
Dasar teori sistem adalah premis yang diberikan input tertentu,
prosesor akan memberikan output tertentu atau beroperasi dalam batas yang
ditetapkan. Namun, sebuah organisasi bukanlah sistem yang terstruktur atau
diprediksi. Keseimbangannya tidak dapat ditentukan dengan persamaan, dan
itu akan berubah, dalam batas-batas, sebagai komponen dari sistem yang
disusun kembali atau sebagai input dialokasikan kembali.
Dalam bentuk yang lebih maju, sistem akan mencakup beberapa alat
kontrol, yaitu, sensor untuk mengukur keluaran atau karakteristik terkait, cara
membandingkan pengukuran dengan standar, dan unit mengaktifkan
menyesuaikan masukan untuk memperbaiki kekurangan yang ditunjukkan.
Tujuannya adalah untuk mengontrol semua variabel sehingga sistem akan
cenderung stabil di dekat titik ekuilibrium yang ideal. Tujuan ini hanya
22

mungkin jika standar yang dapat ditentukan dan jika nilai operasi dapat
diukur.
Tahap keempat dengan seberapa baik sistem telah dioperasikan .
Apakah sudah efektif dan / atau efisien? Sebuah sistem yang efektif jika untuk
mencapai tujuan , sedangkan efisiensi adalah hubungan input sumber daya
ke output . Sebuah sistem dapat efektif saat buang sumber daya ( tidak
efisien ) , dan sebaliknya , dapat mengubah masukan efisien tanpa mencapai
tujuan sebagaimana dimaksud ( misalnya , lebih sepatu per orang-jam input ,
tetapi semua untuk kaki kiri , atau produk beberapa orang ingin untuk
membeli ) . Jawabannya adalah untuk menentukan keseimbangan antara
efektivitas dan efisiensi setiap kali keduanya saling berlawanan . Ini menjadi
tindakan yang tepat dan kami mengatakan sistem dioptimalkan . Sejauh
keseimbangan ini tidak terjadi , ada kondisi non optimal. Untuk
menggambarkan , selalu ada pertanyaan yang berkaitan dengan kualitas
produk dan biaya produksi. Kami akan berusaha untuk mencapai kualitas
terbesar ( efektivitas) dan masih menjaga biaya ( efisiensi) dapat diterima
oleh lingkungan yang kompetitif .
Review dan evaluasi terjadi pada waktu berkala selama siklus hidup
sistem dan dapat menyebabkan perubahan desain dalam sistem ini, atau
rekomendasi untuk perubahan yang dapat dimasukkan dalam sistem masa
depan. Informasi untuk proses review dan evaluasi sering dikumpulkan
sebagai data kontrol untuk operasi. Umpan balik informasi operasi
melengkapi bukti bagaimana sistem melakukan, dan apakah atau tidak
perubahan desain diperlukan. Ulasan A atau analisis audit dapat membawa
perubahan dalam desain, di mana sebagai tindakan yang berkaitan dengan
mengontrol menyebabkan perubahan terjadi dalam operasi masukan.
Input informasi, energi, dan bahan-bahan dasar untuk semua empat
tahap. Sebagai contoh, perhatikan informasi yang diperlukan selama tahap
desain dan penciptaan untuk menentukan bagaimana tujuan ditetapkan dapat
dicapai (penentuan proses transformasi), energi (usaha yang dihabiskan
merancang dan membuat sistem) yang diberikan oleh orang-orang, dan
bahan-bahan dalam berupa peralatan dan mesin menjadi bagian dari sistem.
Dalam operasi dan kontrol, semua masukan yang baik input informasi
(misalnya, data pelanggan, kuantitas, harga, diskon, dan tanggal pengiriman),
23

input energi (energi yang digunakan oleh para pekerja atau energi yang
digunakan untuk mengoperasikan mesin), atau input bahan (bahan baku,
bentuk faktur, dan pita mesin, misalnya).
Perlu dicatat bahwa perencanaan atau pengambilan keputusan
terjadi di keempat tahap. Jenis dan luasnya pada setiap tahap,
bagaimanapun, akan bervariasi dengan sifat atau jenis sistem. Sebagai
contoh, sebuah kilang minyak otomatis (sistem yang kaku) harus hati-hati
direncanakan sebelumnya akan. Kebanyakan keputusan operasi yang
diprogram ke dalam sistem. Sebuah department store (sistem yang fleksibel)
menetapkan tujuan dan rencana yang lebih umum, dan menggunakan
pengambilan keputusan manusia dalam subsistem operasi untuk
menyesuaikan organisasi untuk berbagai pengaruh lingkungan.

4. Sistem Analisis
Analisis sistem merupakan masukan penting bagi perencanaan
strategis. Pertanyaan yang berkaitan dengan misi yang tepat dari sistem,
jenis atau sifat fasilitas untuk menggunakan, dan pengaturan fasilitas dan
orang-orang yang menggunakan mereka semua melibatkan studi rinci.
Efektivitas analisis akan ditunjukkan oleh. respon sistem dengan tuntutan
lingkungannya. Sifat analisis akan mengatur pola untuk studi lebih rutin
operasi.
Selama operasi dari suatu sistem, penting untuk menganalisis
berbagai unit input dan untuk memutuskan kombinasi yang akan memberikan
output yang paling efektif dan efisien. Selama proses ini, analisis terbuat dari
waktu input relatif terhadap keluar-menempatkan (penjadwalan), dan
pementasan material pada input, proses, atau output (manajemen
persediaan). Selama operasi, analisis operasi relatif terhadap rencana
(kontrol) juga merupakan bagian penting dari operasi. Akhirnya, analisis dapat
dilakukan operasi untuk mencari tahu mengapa sistem ini tidak bekerja
dengan baik (trouble shooting), atau dalam mengevaluasi desain sistem relatif
terhadap efektivitas dan efisiensi. Selama setiap tahap proses penelitian
harus dibuat tentang sifat dan jenis informasi yang harus disediakan untuk
mencapai jenis analisis yang diperlukan.
24

1. Pengambilan Keputusan
Hasil analisis sistem dalam proses pengambilan keputusan.
Sebagai bagian dari proses ini, perlu untuk menguraikan kemungkinan
alternatif, menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan setiap
alternatif, dan menetapkan koefisien nilai variabel.
Hierarki keputusan telah diilustrasikan dalam sistem manajemen
dengan menunjukkan bahwa beberapa keputusan melibatkan strategi
organisasi, yang lain melibatkan desain dan konstruksi sistem, yang lain
berhubungan dengan operasi dan pengendalian, dan akhirnya, proses
review dan evaluasi dimana perubahan desain dapat diindikasikan.
2. Model Bangunan
Model bangunan, merupakan representasi abstrak dari suatu
sistem, adalah salah satu cara penting untuk memahami hubungan yang
kompleks dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Hal ini
digunakan untuk menangkap esensi, tetapi belum tentu detail dari sistem.
Ini memungkinkan eksperimen di antara berbagai strategi keputusan untuk
menguji hasil pemberian nilai berbeda kepada variabel yang terlibat.
Sejauh bahwa model adalah representasi yang tepat, mereka bisa sangat
berharga dalam analisis.
Model harus menjadi representasi akurat dari sistem, garis besar
berbagai bagian dalam hubungan satu sama lain. Membangun model
yang tepat mungkin adalah kunci untuk pengambilan keputusan yang baik,
untuk masalah didefinisikan dengan baik adalah setengah dipecahkan.

3. Sebuah Model untuk Analisis Sistem


Sebuah kerangka umum atau Moriel dapat menjadi kendaraan
berharga analisis metode sistematis untuk pemecahan masalah. Dengan
demikian, menjadi metode tertib yang digunakan untuk meninjau dan
menilai cara-cara alternatif untuk menggunakan sumber daya yang langka
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Mengingat sifat integratif masalah
(yaitu, hubungan sebab dan akibat antara unsur-unsur), lingkungan yang
terus berubah di mana perencanaan harus dirumuskan, dan sumber daya
yang terbatas dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan sebuah
25

penelitian, menjadi jelas mengapa logika pendekatan sistematis dapat


membantu dan memperbaiki proses pengambil keputusan.
Analis harus (1) menentukan, pertama-tama, batas-batas dari
sistem didefinisikan, (2) menggambarkan sistem secara rinci, dan (3)
benar-benar obyektif, yaitu tidak membuat penilaian atau solusi bahaya
pada awal penelitian .
Logika model kita gunakan untuk menggambarkan nilai
pendekatan sistematis mengikuti urutan deduktif-induktif. Dengan kata
lain, itu, proses dimulai dengan tujuan atau pernyataan umum dari
masalah, dan kemudian mengembangkan detail-detail atau data yang
relevan untuk memecahkan masalah atau dalam menguraikan rencana
aksi. Pola pemikiran menghasilkan siklus untuk membuat, sedekat
mungkin, sebuah loop tertutup untuk umpan balik terus menerus dengan
input periodik.

Proses diilustrasikan pada Gambar 6-8 melewati beberapa tahap


perkembangan, dimulai dengan cluster yang mencakup tujuan umum,
terjemahan tujuan, kendala, dan analisis, dan kemudian melanjutkan melalui
klaster kedua yang meliputi alternatif, kriteria pemilihan, trade-off analisis, dan
sintesis. Gambar 6-8 menggambarkan hubungan erat antara tujuan dan
kriteria seleksi, dan juga kebutuhan untuk berhubungan rencana atau
keputusan kembali ke tujuan dalam prosedur evaluasi.
Tujuan luas menetapkan format awal, namun perlu untuk
menerjemahkan tujuan tersebut ke dalam istilah yang lebih spesifik. Semakin
spesifik tujuan dapat, semakin mudah untuk mengarahkan analisis sistem.
Hal ini tidak selalu mungkin untuk memiliki definisi yang jelas dan tepat
26

sasaran ini pada awal penelitian. Oleh karena itu, perlu untuk beralih dan
menyempurnakan definisi umum sebagai informasi lebih lanjut tersedia.
Seringkali, misalnya, analisis berbagai faktor akan memperjelas misi dan izin
analis untuk memperbaiki tujuan dalam istilah yang lebih tepat.
Kendala merupakan faktor-faktor yang membatasi jumlah solusi layak
atau rencana alternatif tindakan. Mereka menetapkan batas di mana solusi
harus ditemukan. Kendala mungkin teknis, pembatasan pada pengetahuan
negara-of-the-art, ekonomis, uang yang tersedia atau biaya pembatasan
solusi tertentu, politik, pembatasan hukum yang timbul dari hukum atau dari
bagian ketatanegaraan, pendidikan, kemampuan populasi untuk memahami
dan / atau melakukan tindakan tertentu, sosial, melibatkan pembatasan yang
dikenakan oleh agama, pekerjaan, atau organisasi informal dan waktu,
kebutuhan untuk menemukan solusi dalam waktu yang telah ditentukan yang
jelas akan menghilangkan dari pertimbangan beberapa solusi jangka panjang
Sedangkan cluster pertama dari model ini adalah sebuah cluster
organisasi dan studi , pengelompokan kedua melibatkan tindakan. Pertama
daftar alternatif disiapkan . Perlu dicatat bahwa setiap alternatif harus menjadi
rencana layak atau solusi untuk masalah ini . Dengan kata lain, harus
memenuhi tujuan dan tidak melanggar kendala yang telah digariskan. Setelah
alternatif yang dikembangkan mereka testecl berdasarkan kriteria seleksi .
Kriteria seleksi memberikan daftar prioritas . Ini adalah pengakuan bahwa
masing-masing dari berbagai alternatif akan memiliki karakteristik tertentu
yang memenuhi tujuan awal yang lebih baik daripada yang lain . Hal ini
diperlukan untuk menentukan karakteristik yang paling penting , dengan
asumsi bahwa tidak mungkin untuk memenuhi semua karakteristik ke tingkat
yang sama . The - daftar dan peringkat kriteria seleksi akan menentukan
solusi terbaik . Ini juga akan membentuk dasar bagi semua pihak yang di
atasnya keputusan itu dibuat . Jika manajer tidak setuju dengan kriteria
seleksi seperti yang tercantum , jelas bahwa solusi yang berbeda akan
tercapai . Di sisi lain , jika ada kesepakatan pada saat ini , dan logika dan
analisis yang suara , sebagian besar peneliti harus mencapai keputusan yang
sama .
Tradeoff adalah proses mengevaluasi setiap alternatif dalam hal
kriteria seleksi dan, sebagai proses terjadi, mencoba untuk mengembangkan
27

berbagai alternatif tambahan yang dapat berupa kombinasi baru atau yang
sudah disarankan. Penciptaan alternatif baru adalah perkembangan logis
setelah pro dan kontra dari daftar pertama alternatif dievaluasi.
Alternatif terbaik disintesis menjadi rencana aksi atau mendatang
iterasi, proses terus menyempurnakan tujuan, menyelidiki keterbatasan
sarana kendala tertentu, mengembangkan proses analitis, menyelidiki
alternatif lain, dan memperbaiki dan mensintesis rencana aktual atau
keputusan.
Contoh berikut hipotetis disajikan untuk menggambarkan "model
analisis sistem." Jelas, contoh nyata akan lebih komprehensif.
a. Tujuan 1
Memulai dan melaksanakan program daur ulang kertas untuk sebuah
universitas.
b. Penjabaran Tujuan
Merancang dan membuat untuk universitas sistem daur ulang kertas yang
mampu:
1) Efisien mengumpulkan 75 sampai 90 persen dari semua produk kertas
yang digunakan oleh universitas yang sekarang dianggap limbah.
2) Efektif penyaluran mengumpulkan limbah untuk fasilitas yang mampu
memilah kertas ke biodegradable dan non biodegradable kategori
untuk daur ulang sampah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat luas.
c. Kendala
1) Fasilitas teknologi daur ulang ini biaya sekitar $ 20 juta untuk
membangun.
2) Ketersediaan fasilitas air yang memadai menggunakan 10 juta galon
air setiap hari dan menghasilkan 2 juta galon limbah, ditambah limbah
padat dari operasi penghilangan tinta dan lainnya. !
3) Hanya nilai kertas tertentu dapat didaur ulang.
4) Kertas hanya dapat didaur ulang maksimal lima atau enam kali
sebelum serat menjadi terlalu pendek untuk diproses.
5) Hukum kendala-universitas dibatasi oleh hukum dalam jenis operasi
yang dapat melakukan.
28

6) Dukungan publik mungkin perlu untuk menerima dukungan dari


pengguna sebelum sistem layak dapat diuraikan.
d. Analisa
1) Investigasi berbagai skema pengumpulan
a) kontainer sampah
b) lokasi pembuangan sentral
c) konveyor
d) insinerator
e) kompresor / prosesor
2) Berbagai skema penghapusan
a) Truk
b) Konveyor
c) insinerator
3) Investigasi kebutuhan masa depan dan peluang
a) Pertumbuhan konsumsi kertas
b) Pending undang-undang pembuangan
c) Sikap pemasok kertas, pengguna, POISH, masyarakat
d) Teknik pembuangan dan pemulihan
e) Daftar instansi, organisasi berurusan dengan pembuangan dan
Pemulihan
4) Selidiki biaya dari berbagai jenis koleksi, menyortir, dan skema
pengolahan
e. Program Alternatif Aksi
1) Mengumpulkan, memilah, dan mendaur ulang kertas di. tanaman
universitas.
2) Mengumpulkan dan memilah, tapi menjual kertas untuk kontraktor luar
untuk didaurulang.
3) Kontrak pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan kertas untuk daur
ulang dengan organisasi luar.
4) Sama seperti poin 1, 2, 3, tapi pembelian untuk digunakan hanya
kertas yang telah didaur ulang.
29

f. Kriteria untuk Pemilihan


1) Seberapa efektif adalah program dalam memanfaatkan persentase
terbesar dari sampah untuk didaur ulang?
2) Berapa biaya dari berbagai alternatif ke universitas?
3) Bagaimana bisa diterima adalah sistem untuk mahasiswa, dosen, staf,
dan masyarakat?
4) Betapa sulitnya akan program akan menerapkan relatif terhadap waktu
dan tingkat perubahan dari sistem ini?
g. Timbal balik
Alternatif yang telah diusulkan adalah semua layak dalam bahwa mereka
akan mencapai tujuan dalam batasan yang telah digariskan. Sekarang
mereka perlu diuji berkaitan dengan yang satu alternatif tarif relatif
tertinggi dengan kriteria seleksi. Artinya, yang akan mendaur ulang jumlah
terbesar kertas, dengan biaya terendah, dengan sedikit keberatan, dan
dengan sedikit kesulitan implementasi? Setiap alternatif mungkin memiliki
keunggulan tertentu.
h. Sintesis
Pada tahap sintesis perlu untuk mengembangkan komposit atau program
alternatif yang dapat mencakup fitur dari semua alternatif atau, sebagai
alternatif
ditelaah dalam proses trade-off/synthesis, 'dimungkinkan untuk
menghasilkan
alternatif baru atau memperbaiki beberapa dari mereka yang telah
disarankan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
 Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang
memiliki satu tujuan.
 Elemen yang tidak memiliki manfaat atau tidak memberikan keuntungan bagi
elemen yang lain, maka elemen tersebut bukan merupakan bagian dari
sistem.
 Setiap sistem harus memiliki tujuan. Tanpa adanya tujuan dari sistem
tersebut, maka sistem menjadi tak terarah atau tidak terkendali.
 Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota
dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan
sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern
maupun ekstern.
 Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
 Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
 Sistem teori sebagai himpunan konsep terkait atau badan pengetahuan yang
mendasari aplikasi filsafat sistem (cara berfikir)

 Manajemen sistem merupakan desain dan operasi organisasi sebagai suatu


sistem

 Empat karakteristik yang berlaku untuk manajemen sistem :

1. Berorientasi pada tujuan


2. Berorientasi total sistem
3. Berorientasi tanggung jawab

30
31

4. Berorientasi pada pekerja

 Empat tahap keputusan dalam pengelolaan sistem :


1. Penentuan system
2. Design dan penciptaan
3. Operasi dan kontrol
4. Review dan evaluasi

B. Saran
Dengan sedikit memberikan gambaran tentang konsep dasar sistem dan
sistem informasi ini, penulis memberikan saran supaya, ketika kita berada pada
suatu lembaga atau organisasi, kita bisa memanfaatkan sistem informasi sebagai
media dalam aktivitas lembaga atau organisasi.
32

DAFTAR PUSTAKA

Danu Wira Pangestu, S.Kom; Ilmu Komputer, Yogjakarta. 2007


Bell, Davis., Grimson, Jane. 1999. Distributed Database Sistems.
Richard A. Johnson, Fremont E. Kast, dan James E. Rosenzweig.1973. The
Theory and Management Of Systems. McGraw-Hill
Kogakusha.Cet. Ke-3

H.M, Jogianto. 1999. Pengenalan Komputer. Penerbit Andi


Jimmy L.Gaol; Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, 2009
www.google.com
www.andeandelumutm3.blogspot.com//contohmakalahkonsepsisteminformai
http://ridho2.blogspot.com
Zulkifli AM; Sistem Informasi Manajemen, Bandung, 2009

Anda mungkin juga menyukai