OLEH :
DENO PUYADA
14138084
Halaman judul
Daftar isi ..................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
A. Latar belakang ................................................................................................. 3
B. Tujuan penulisan makalah .............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 4
A. Pengenalan motor induksi 3 fasa .................................................................... 4
B. Direct Torque Control ...................................................................................... 6
C. Kontrol PI ......................................................................................................... 7
D. Keuntungan motor induksi 3 fasa .................................................................... 7
E. Kerugian motor induksi 3 fasa ......................................................................... 7
F. Prinsip kerja motor induksi 3 fasa .................................................................. 7
G. Kontruksi motor induksi 3 fasa ........................................................................ 8
H. Parts lainnya .................................................................................................... 14
I. Aplikasi motor induksi ada evarator ................................................................ 15
J. Perawatan ...................................................................................................... 19
BAB II KESIMPULAN ................................................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas
digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja
berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini
bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar
(rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi sangat
banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di rumah
tangga. Hal ini disebabkan karena motor induksi memiliki berbagai keunggulan
dibanding dengan motor listrik yang lain, yaitu diantaranya karena harganya yang
relatif murah, konstruksinya yang sederhana dan kuat serta karakteristik kerja yang
baik.
Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan motor
induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan
banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar.
Motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase dan banyak
digunakan terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es,
pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai
daya keluaran yang rendah.
B. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengerti dan memahami konsep untuk analisis motor induksi 3 fasa
2. Dapat memahami tentang aplikasi motor induksi 3 fasa di dalam dunia industry
3. Dapat memahami prinsip kerja dan kontruksi dari motor listrik 3 fasa
BAB II
PEMBAHASAN
Data-data motor induksi mengenai daya, tegangan dan data lain yang berhubungan
dengan kerja motor induksi dibuatkan pada plat nama (name plate) motor induksi.
Contoh data yang ditampilkan pada plat nama motor induksi ini diperlihatkan pada
gambar 3
C. Kontrol PI
Kontrol PI merupakan salah satu jenis pengatur yang banyak digunakan
pada kontrol loop tertutup. Selain itu sistem ini mudah digabungkan dengan metoda
pengaturan yang lain seperti Fuzzy dan Robust, Sehingga akan menjadi suatu
sistem pengatur yang semakin baik. Kontrol PI terdiri dari 2 jenis cara pengaturan
yang saling dikombinasikan, yaitu Kontrol P (Proportional) dan Kontrol I (Integral).
Masing-masing memiliki parameter tertentu yang harus diset untuk dapat
beroperasi dengan baik, yang disebut sebagai konstanta. Setiap jenis, memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
D. Keuntungan motor induksi 3 fasa :
Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor
sangkar.
Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi
gesekan kecil.
Bila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan stator, maka pada
kumparan stator akan timbul medan putar dengan kecepatan, ns = 120f/P , ns =
kecepatan sinkron, f = frekuensi sumber, p = jumlah kutup
Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor,
akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ( ggl ) sebesar
E2s = 44,4fnØ. Keterangan : E = tegangan induksi ggl, f = frekkuensi, N =
banyak lilitan, Q = fluks
Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk
memikul torsi beban, maka rotor akan berputar searah dengan arah medan
putar stator.
Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka diperlukan
adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan
kecepatan putar rotor (nr).
Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor,
dengan demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan
timbul apabila ns > nr.
Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak
serempak atau asinkron.
1. Stator
Stator pada motor induksi adalah sama dengan yang dimiliki oleh motor
sinkron dan generator sinkron. Konstruksi stator terbuat dari laminasi-laminasi
dari bahan besi silikon dengan ketebalan (4 s/d 5) mm dengan dibuat alur
sebagai tempat meletakan belitan/kumparan, secara detail ditunjukan pada
gambar 5 berikut.
2. Rotor
Ini adalah bagian yang berputar dari motor. Seperti dengan stator atas,
rotor terdiri dari satu set laminasi baja beralur ditekan bersama dalam bentuk
jalur magnetik silinder dan sirkuit listrik. Rangkaian listrik dari rotor dapat
berupa :
Menurut jenis rotor pada motor induksi dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
a. Rotor Sangkar Tupai (Squirrel Cage Rotor)
Rotor yang terdiri dari sejumlah lilitan yang berbentuk Batang tembaga
yang dihubungkan singkat pada setiap ujungnya kemudian disatukan (di
cor) menjadi satu kesatuan sebagaimana gambar 6.
H. Parts lainnya
Bagian lain, yang dibutuhkan untuk melengkapi motor induksi adalah:
Dua flensa di ujung untuk mendukung dua bantalan, satu di drive-end (DE) dan
yang lainnya di non drive-end (NDE)
Kipas pendingin yang terletak di NDE untuk memberi pendinginan yang kuat
untuk stator dan rotor
Kotak terminal di atas atau kedua sisi untuk menerima sambungan listrik
eksternal
Gambar 12. Komponen lainnya pada motor induksi
1. Control System
2. Geared Machine
3. Primary Velocity Tranducer
4. Governor
5. Hoisting Ropes
6. Roller Guide/ Guide Shoe
7. Secondary Possition Tranducer
8. Door Operator
9. Entrance Protection System
10. Load Weighing Tranducers
11. Car Safety Device
12. Traveling Cable
13. Elevator Rail
14. Counterweight
15. Compesation Ropes
16. Governor Tension Sheave
17. Counterweight Buffer
18. Car Buffer
2. Pulley
Sistem pulley dalam konstruksi mesin lift terdiri atas sistem tunggal dan
majemuk.
3. Tali Baja
Tali baja berfungsi untuk meneruskan gerakan dari putaran puli ke
gerakan naik turun sangkar pertama dan sangkar kedua. Jumlah dan diameter
tali baja ditentukan dari besarnya beban yang akan diangkat.
4. Sangkar / Kereta
Sangkar adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengangkut
penumpang maupun barang. sangkar elevator beroperasi pada ruang luncur
dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat
pemandu rail (sliding guide) yang berfungsi memandu atau menapaki rail.
Selain pemandu rail (sliding guide) juga terdapat karet peredam (silencer
rubber) yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti
maupun mulai start, selain itu pula terdapat pendeteksi beban (switch overload)
yang terdapat dibawah kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat
sensor gerak (safety ray) dan sensor sentuh (safety shoe) yang terpasang pada
pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu
elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan
lantai (floor button) yang akan dituju oleh pengguna elevator. Kereta elevator
memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja
berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity )
yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan
level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.
6. Rem
Mesin lift dilengkapi dengan rel elektromagnetik tertutup. Yang paling
umum adalah rem lift terdiri dari perakitan kompresi pegas , sepatu rem dengan
lapisan, dan perakitan sebuah solenoida . Bila solenoida tidak berenergi,
kekuatan pegas sepatu rem untuk mencengkeram drum rem yang
menimbulkan torsiatau tekanan pengereman. Magnet dapat mengerahkan gaya
horizontal untuk menahan rem terbuka dan kembali menutup saat tidak
digunakan. Hal ini dapat dilakukan secara langsung di salah satu lengan
operasi atau melalui sistem linkage. Dalam kedua kasus, hasilnya adalah
sama. Saat diaktifkan pegas sepatu rem ditarik magnet menjauh dari poros
drum rem bersamaan dengan putaran mesin elevator tersebut.
7. Governor
Governor ini dihubungkan ke kereta dengan menggunakan tali baja
pengaman. Tali pengaman ini meneruskan gerakan dari kereta ke governer dan
memutar roda governor. Apabila kecepatan kereta melebihi kecepaan aman
yang diijinkan, maka governor akan bekerja dengan cara sebagai berikut
a. Memutus jalur kontrol melalui saklar pembatas kecepatan.
b. Menjepit tali governor dan membuat rem pengaman bekerja
J. Perawatan
Hampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung dingin
yang dihilangkan karbonnya, sifat-sifat listriknya tidak berubah dengan usia. Walau
begitu, perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi motor karena umur
motor dan operasi yang tidak handal. Sebagai contoh, pelumasan yang tidak benar
dapat menyebabkan meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak transmisi
peralatan. Kehilangan resistansi pada motor, yang meningkat dengan kenaikan
suhu. Kondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh yang merusak pada kinerja
motor. Sebagai contoh, suhu ekstrim, kadar debu yang tinggi, atmosfir yang korosif,
dan kelembaban dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi; tekanan mekanis karena
siklus pembebanan dapat mengakibatkan kesalahan penggabungan. Perawatan
yang tepat diperlukan untuk menjaga kinerja motor. Sebuah daftar periksa praktek
perawatan yang baik akan meliputi sebagai berikut.
1. Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian bearings dan rumahnya
(untuk mengurangi kehilangan karena gesekan) dan untuk kotoran/debu pada
saluran ventilasi motor (untuk menjamin pendinginan motor)
2. Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan bahwa motor tidak kelebihan
atau kekurangan beban. Perubahan pada beban motor dari pengujian terakhir
mengindikasikan suatu perubahan pada beban yang digerakkan,
penyebabnya yang harus diketahui.
3. Pemberian pelumas secara teratur. Fihak pembuat biasanya memberi
rekomendasi untuk cara dan waktu pelumasan motor. Pelumasan yang tidak
cukup dapat menimbulkan masalah, seperti yang telah diterangkan diatas.
Pelumasan yang berlebihan dapat juga menimbulkan masalah, misalnya 90
minyak atau gemuk yang berlebihan dari bearing motor dapat masuk ke motor
dan menjenuhkan bahan isolasi motor, menyebabkan kegagalan dini atau
mengakibatkan resiko kebakaran.
4. Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan motor yang benar dan
peralatan yang digerakkan. Sambungan yang tidak benar dapat
mengakibatkan sumbu as dan bearings lebih cepat aus, mengakibatkan
kerusakan terhadap motor dan peralatan yang digerakkan.
5. Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran kotak terminal dan
pemasangannya benar. Sambungan-sambungan pada motor dan starter
harus diperiksa untuk meyakinkan kebersihan dan kekencangnya.
6. Penyediaan ventilasi yang cukup dan menjaga agar saluran pendingin motor
bersih untuk membantu penghilangan panas untuk mengurangi kehilangan
yang berlebihan. Umur isolasi pada motor akan lebih lama: untuk setiap
kenaikan suhu operasi motor 10oC diatas suhu puncak yang
direkomendasikan, waktu pegulungan ulang akan lebih cepat, diperkirakan
separuhnya.
BAB III
KESIMPULAN
Motor induksi 3 fasa merupakan motor yg paling banyak d gunakan dalam bidang
industri, karena memiliki keunggulan yang handal, tidak ada kontak antara rotor dan stator
kecuali bearing, tenaga yang besar, daya listrik yang rendah dan perawatan yang
minim.selain itu kontruksinya sangat sederhana sehingga tidak terlalu sulit dalam
perbaikannya apabila terjadi kerusakan pada motor sehingga tidak menggangu jalannya
produksi pada industri.