Anda di halaman 1dari 4

FEBRIAN PUTRA / 041100323 / UPBJJ JAMBI

TUGAS TUTORIAL II EKMA4424


PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Sebutkan dan jelaskan ketiga komponen utama sistem pakar. Berikan contoh penerapan sistem pakar pada kehidupan sehari-hari

JAWABAN :

 Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh
seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang
menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya
hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan.

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis
pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan
dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Modul Penyusun Sistem Pakar Suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama (Staugaard, 1987), yaitu :

1.  Modul Penerimaan Pengetahuan Knowledge Acquisition Mode)

Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-
pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran
knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya

2.  Modul konsultasi (Consultation Mode)

Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada
dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh sistem. 

3.  Modul Penjelasan (Explanation Mode)

Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).

Struktur Sistem Pakar Komponen utama pada struktur sistem pakar (Hu et al, 1987) meliputi:

1.  Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis
pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah
cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Menurut Gondran (1986) dalam Utami
(2002), basis pengetahuan merupakan representasi dari seorang pakar, yang kemudian dapat dimasukkan kedalam bahasa
pemrograman khusus untuk kecerdasan buatan (misalnya PROLOG atau LISP) atau shell sistem pakar (misalnya EXSYS,
PC-PLUS, CRYSTAL, dsb.) 

2.  Mesin Inferensi (Inference Engine)

Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran
terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk
memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai
solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.  
Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact
Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia,
sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya. Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah
dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining,
backward chaining, dan gabungan dari kedua tehnik pengendalian tersebut. 
FEBRIAN PUTRA / 041100323 / UPBJJ JAMBI
3.  Basis Data (Database)

Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari
kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi,
maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan
untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan. 

4.  Antarmuka Pemakai (User Interface)

Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan sistem

Contoh penerapan sistem pakar.


aplikasi penerapan sistem pakar atau expert system dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam bidang
kesehatan, kedokteran, manajerial, bidang terapi dan farmakologi, pisikologi dan lain-lain.
1. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang kesehatan 
Aplikasi E2gLite yaitu sistem yang didesain untuk menerima masukan konsultasi dari user atau pengguna, sistem ini di develop
oleh Expertise2Go (berbasis internet). Aplikasi ini memiliki kelebihan yaitu mengedepankan usability dari user atau pengguna
dalam mengakses aplikasi ini. Dan aplikasi ini dapat diakses menggunakan browser yang terintegrasi fitur java. E2gLite dapat
diunduh pada link berikut ini : www.Expertise2go.com (free)

2. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang medical 


Pada bidang kedokteran, sistem pakar digunakan untuk mendiagnosis penyakit sesuai dengan gejala, dan berdasarkan itu Greader
dapat memberikan solusi dalam menyembuhkan penyakit tersebut. Dalam bidang ini, dilakukan analisis berdasarkan jenis penyakit
menggunakan algoritma program yang sudah dikembangkan oleh tim dan ahli dalam mengatasi penyakit seseorang.

3. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang manajerial 


Pada bidang manajerial, sistem pakar melakukan analisis, sintesa, dan integrasi untuk membangun perusahaan dengan analisis pada
expert system.

4. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang kesehatan (farmakologi & terapi)
Pada bidang terapi dan farmakologi merupakan sistem yang besar dan kompleks karena sistem diharuskan untuk menganalisa
penggunaan obat secara benar, tepat, dan akurat dalam tindakan medis

5. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang psikologis


Pada bidang psikologis digunakan sistem pakar salah satunya untuk menganalisis gangguan pada pertumbuhan anak. Analisis yang
dilakukan menggunakan certainty factor untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada pertumbuhan anak.

Sumber :
https://garudacyber.co.id/artikel/782-contoh-penerapan-sistem-pakar-dalam-kehidupan-sehari-hari
https://sites.google.com/site/bariailmu/ilmu-komputer/sistem-pakar

Sebutkan dan jelaskan ketiga komponen utama sistem penunjang keputusan (SPK) tersebut. Berikan
contoh pada perusahaan yang Anda ketahui
JAWABAN :

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an
oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis
komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.

Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk
memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa difinisi mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa
FEBRIAN PUTRA / 041100323 / UPBJJ JAMBI
ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif,
yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang
sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an
oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis
komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.

Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk
memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa difinisi mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa
ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif,
yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang
sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.

Sub sistem pengelolaan data (database). Sub sistem pengelolaan data (database) merupakan komponen SPK yang berguna
sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh
suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System).

Sub sistem pengelolaan model (model base). Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan
model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model
adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil
tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga
fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian
keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.

Subsistem pengelolaan dialog (user interface) Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan
sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem
diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.

Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem dialog dibagi menjadi tiga komponen:

1. Bahasa aksi (action language), yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan
sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard, joystick dan keyfunction yang lainnya.
2. Bahasa tampilan (display and presentation language), yaitu suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk
menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk merealisasikan tampilan ini diantaranya adalah printer, grafik
monitor, plotter, dan lain-lain.
3. Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang
dapat berfungsi secara interaktif.

Contoh Kasus dan Metode Penyelesaian. 


1. Menjadikan Kerja HRD Lebih Strategis
-          Permasalahan
    Persoalan cuti atau lembur dapat diurus secara mandiri oleh karyawan. Divisi HRD berfokus dalam hal yang lebih strategis.
-             Penyelesaian
Pada permasalahan diatas dapat di selesaikan dengan metode MFEP, dimana dalam penganbilan keputusan dilakukan denga
memberikan pertimbangan subjektif dan intuitif terhadap factor yang dianggap penting. 
FEBRIAN PUTRA / 041100323 / UPBJJ JAMBI
2. Mempercepat Time Service Dan Tingkat Keamanan
-          Permasalahan
1.     Aplikasi mobile yang dikembangkan untuk surveyor rentan dari sisi sekuriti.
2.     Surveyor dapat membocorkan data nasabah dari dalam aplikasi ke pihak luar                                                         
 perusahaan.
3.      Perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap konten data nasabah di dalam aplikasi surveyor.
4.      Surveyor bisa menonaktifkan fitur GPS pada perangkat mobile-nya.

-          Penyelesaian
Dalam hal ini AHP (Analitycal Hierarchy Process) digunakan sebagai metode untuk membantu menentukan kriteria-kriteria
ideal yang akan digunakan pada saat proses seleksi. Kriteriakriteria disusun dengan struktur hirarki, untuk memudahkan proses
seleksi. Setelah menentukan kriteria ideal maka digunakan model keputusan yang lainnya, yaitu TOPSIS (Technique for Order
Preference by Similarity to Ideal Solution). Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian kandidat yang akan diseleksi

3. Penggunaan DSS Pada TELKOM E-SERVICE di dalam PT.TELKOM


-      Permasalahan
Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan
demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang
taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga
berubah dengan sangat cepat.
-             Penyelesaian
Dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam
pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang
menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai
kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan
dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin.
Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan
bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri.  

4. Kelompok penerimaan peserta CO-OP di PT. TELKOM GROUP DECISION 


-          Permasalahan
Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya
adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan
tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II). 
-          Penyelesaian
Untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi
sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan
menggunakan metode Accord dan MAUT
5. Pengembangan Model Konseptual Pengaruh Budaya Organisasi Pada Efektifitas Implementasi Sistem Pengukur Kinerja
Perusahaan.
-          Permasalahan
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan organisasi akan SPK, terutama untuk menghadapi perubahan lingkungan kerja,
meningkatnya persaingan, perubahan permintaan eksternal dan kekuatan teknologi informasi. Akan tetapi, penelitianpenelitian
yang berada dalam area implementasi SPK tercatat sedikit sekali jumlahnya. Hal ini disebabkan karena proses implementasi sistem
pengukuran kinerja pada suatu organisasi memerlukan waktu yang tidak sedikit dan instan.
-          Penyelesaian
Dalam penelitian ini akan dikembangkan suatu model konseptual pengaruh budaya organisasi terhadap efektifitas implementasi
Sistem Pengukuran Kinerja melalui suatu studi literatur yang komprehensif. Dihasilkan empat tipe budaya organisasi : group
culture, developmental culture, hierarchical culture dan rational culture yang mempengaruhi faktor-faktor implementasi dalam
menghasilkan efektifitas  implementasi SPK yang diukur dari organizational outcomes

Sumber :
https://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-keputusan-spk/
https://lifepal.co.id/media/sistem-pendukung-keputusan/
http://sejarahceritaduniakampus.blogspot.com/2017/09/contoh-spk-dalam-perusahaan.html

Anda mungkin juga menyukai