Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

SISTEM PAKAR

Oleh :
Nama : Marselinus Turu padang
Nim : 195029

UNIVERSITAS DIPA MAKASSAR


2023
TUGAS 1

Sistem pakar adalah suatu program komputer atau sistem informasi yang
mengandung beberapa pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia terkait suatu
bidang yang cenderung spesifik.Pakar yang dimaksudkan merupakan seseorang yang
memiliki keahlian khusus di bidangnya.Sistem informasi mengalami perkembangan
setiap saatnya, dimana penerapannya sangat bermanfaat bagi kebutuhan dari sisi
bisnis dan mendukung aktivitas manusia. Istilah sistem pakar atau sering disebut
dengan expert system menjadi salah satu trend yang cukup sukses sekarang. Dimana,
tujuan utama dari pengembangan sistem informasi tentunya untuk memudahkan dan
mengotomasi setiap pekerjaan dari manusia.
Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar adalah suatu program komputer atau sistem informasi yang
mengandung beberapa pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia terkait suatu
bidang yang cenderung spesifik. Pakar yang dimaksudkan merupakan seseorang yang
memiliki keahlian khusus di bidangnya masing-masing, contohnya dokter, psikolog,
mekanik, dan lain sebagainya. Perangkat lunak ini pertama kali dikembangkan oleh
periset program kecerdasan buatan (AI) sekitar tahun 1960-an dan 1970-an, serta baru
diterapkan pada tahun 1980-an.

Profesor Edward Fieganbaum(1982 : 1) dari Universitas Stanford sebagai seorang


pelopor awal dari teknologi sistem pakar, mendefinisikan sistem pakar sebagai "...
suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge dan prosedur
inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga membutuhkan
seorang yang ahli untuk menyelesaikannya.
Suatu sistem pakar adalah suatu system komputer yang menyamai kemampuan
pengambilan keputusan dari seorang pakar. Suatu emulsi jauh lebih kuat daripada
suatu simulasi yang hanya membutuhkan sesuatu yang bersifat nyata dalam beberapa
bidang atau hal ( Muhammad Ahrami : 2005 : 1 )

Tujuan Sistem Pakar

Sistem pakar memiliki kemampuan untuk merekomendasikan rangkaian tindakan


atau behaviour pengguna untuk dapat menjalankan sistem koreksi yang tepat dan
akurat. Dimana, sistem ini juga memanfaatkan kapabilitas proses penalaran untuk
dapat mencapai hasil simpulan berdasarkan data dan fakta yang ada.

1. Interpretasi Expert system bertujuan untuk membuat sebuah kesimpulan atau


deskripsi dari sekumpulan data yang masih mentah (raw data). Pengambilan
keputusan tersebut berdasarkan hasil observasi, mulai dari analisis citra, pengenalan
kata melalui ucapan, interpretasi sinyal, dan lain sebagainya.

2. Prediksi Mampu untuk memproyeksikan akibat dari situasi dan kondisi tertentu,
contohnya prediksi terkait data demografi, ekonomi, finance, dan lain-lain.
TUGAS 1

3. Diagnosis Dapat menentukan penyebab terjadinya malfungsi di dalam situasi yang


kompleks berdasarkan gejala yang dapat teramati dengan diagnosis yang tepat.

4. Perancangan desain Mampu menentukan dan membuat rancangan konfigurasi


terkait komponen sistem yang cocok dengan tujuan kinerja tertentu dengan
memenuhi suatu kendala tertentu. Contohnya adalah perancangan desain bangunan,
lapangan, dan lainnya.

5. Perencanaan Expert system juga bertujuan untuk merencanakan serangkaian


tindakan yang mendapat tujuan pada tahap kondisi awal tertentu.

6. Monitoring Melaksanakan hasil pengamatan berdasarkan suatu kondisi yang


diharapkan, contoh dari proses implementasinya adalah computer aided monitoring
system (CAMS).

7. Debugging Mampu untuk menentukan serta menginterpretasikan berbagai cara


untuk mencegah terjadinya malfungsi atau kegagalan pada fitur tertentu.

8. Instruksi Mempunyai kemampuan untuk mendeteksi tingkat defisiensi terhadap


pemahaman mengenai domain subjek.

9. Kontrol Memiliki keahlian untuk mengatur pola tingkah laku suatu lingkungan
(environment) yang kompleks. Contohnya adalah kontrol terhadap interpretasi,
perbaikan, dan prediksi (forecast).

Metode Expert System Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam


menggunakan sistem pakar, diantaranya adalah sebagai berikut.

Penelusuran ke Depan (Forward Chaining)

Merupakan teknik penalaran yang termasuk dalam sistem pakar, yang mana diawali
dari proses pencarian fakta. Dimana, fakta tersebut digunakan untuk menguji nilai
suatu kebenaran terhadap hipotesis yang dikembangkan.

Penelusuran ke Belakang (Backward Chaining)

Backward chaining merupakan kebalikan dari forward chaining, dimana metode ini
melakukan pelacakan sistem keputusan dimulai dari tahap menarik kesimpulan pada
sebuah titik penalaran. Kemudian, dilanjutkan dengan penyusunan hipotesis hingga
fakta yang ditemukan untuk memberikan value dan penguatan dari hasil kesimpulan.

https://www.sekawanmedia.co.id/blog/sistem-pakar/
TUGAS 1

Implementasi sistempakar
SISTEM PAKAR DALAM BIDANG FARMAKOLOGI DAN TERAPI
Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung
pengambilan keputusan berbasis web dibuat dengan dasar pemikiran sebagai berikut :
farmakologi dan terapi merupakan suatu sistem yang besar dan komplek. Tugas
farmakologi dan terapi adalah mencari dasar penggunaan obat secara rasional untuk
tindakan medis yang tepat, cepat dan akurat pada saat diperlukan. Dasar penggunaan
obat tersebut disesuaikan dengan diagnosis penyakit yang dilakukan secara cermat
berdasarkan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pasien. Implementasi farmakologi
dan terapi di lapangan secara konvensional dituangkan dalam buku panduan yang
dikeluarkan oleh dokter yang bersangkutan dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang
bertanggungjawab terhadap masalah farmakologi dan terapi. Kenyataannya dengan
menggunakan buku panduan terdapat beberapa kelemahan diantaranya :
• Prosedur yang tertulis sangat baku sehingga memasung inovasi dan improvisasi
operator. • Perlu dilakukan revisi secara berkala menyesuaikan kondisi yang ada.
• Kurang komunikatif bagi para operator yang belum berpengalaman.
Kelemahan seperti ini menyebabkan tidak jarang para operator melaksanakan
tugasnya hanya didasarkan pada pengetahuannya masing-masing, padahal tidak ada
jaminan mereka memiliki kemampuan yang sama (Prakasa, 1996), khususnya dalam
hal farmakologi dan terapi.
Oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem pengolah informasi yang berkecerdasan
untuk membantu tugastugas dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit pada saat
diperlukan untuk kemudian diambil keputusan penggunaan obat yang sesuai.
Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung
pengambilan keputusan berbasis web diharapkan dapat digunakan untuk mendukung
terciptanya sistem informasi berkecerdasan berbasis komputer dalam bidang
kesehatan yang mendudukkan paramedis non dokter dan mahasiswa kedokteran
sebagai dokter pada saat diperlukan dan
membantu tugas-tugas dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
masyarakat. Secara garis besar sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi
dibuat dengan tuntutan untuk melakukan tugas sebagai berikut : (1). Mengambil
datadata hasil pemeriksaan kondisi pasien, (2). Memasukan dan membandingkan
data-data tersebut ke dalam kaidahkaidah yang telah dituliskan dalam basis
pengetahuan, (3). Mendeskripsikan kondisi pasien berdasarkan kesimpulan yang
didapat dari hasil membandingkan seperti yang telah dilakukan pada tugas (2).
Deskripsi kondisi pasien sebagai output sistem pakar dalam bidang farmakologi dan
terapi memuat kondisi umum pasien, diagnosis penyakit dan terapi-terapi yang dapat
dilakukan, baik dengan obat, herbal maupun suplemen. Implementasi sistem pakar
dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan
berbasis web merupakan suatu program yang terdiri dari dua jenis program. Kedua
jenis program tersebut adalah program konvensional dan program sistem pakar.
TUGAS 1

Program konvensional digunakan untuk proses iterasi dan untuk mengolah basis data,
sedangkan program sistem pakar digunakan dalam proses inferensial dan untuk
mengolah basis pengetahuan. Adapun gambaran sistem secara konseptual
ditunjukkan Gambar 1.

https://nazrul.staff.ugm.ac.id/pakar_farmakologi.pdf

Anda mungkin juga menyukai