Anda di halaman 1dari 7

Nama : M.

ariguna

Nim : 180121147

Soal
1.Bandingkan kedua jurnal tersebut

 Jurnal pertama : Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Mata

1. Jumlah penyusun
 Disusun oleh 1 orang
2. Abstrak
 Mata merupakan salah satu dari panca indra yang memiliki peran
yang sangat penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai organ
penglihatan. Jika terjadi gangguan pada mata atau penyakit mata,
maka akan sangat menggangu dan jika tidak ditindaklanjuti dapat
berakibat sangat fatal bagi kehidupan manusia. Jadi sudah mestinya
mata merupakan anggota tubuh yang perlu dijaga dalam kesehatan
seharihari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
merancang sistem pakar diagnosa penyakit pada mata yang
mencakup informasi penyakit, baik gejala maupun solusinya, dan
berperan untuk menggantikan dan menirukan proses penalaran dari
seorang pakar dalam memecahkan masalah spesifikasi. Metode yang
digunakan untuk penalaran adalah metode forward chaining Hasil
dari penelitian adalah sistem pakar diagnosa penyakit pada mata
yang terkomputerisasi yang dapat digunakan untuk memberikan
informasi yang berguna dalam pendiagnosaan penyakit.
3. Pendahuluan
 Sistem pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan
(Artificial Intelligence), yang merupakan suatu aplikasi komputerisasi
yang berusaha menirukan proses penalaran dari seorang ahli dalam
memecahkan masalah spesifik dan membuat suatu keputusan atau
kesimpulan karena pengetahuannya disimpan di dalam basis
pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah. Dasar dari sistem
pakar adalah bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki
oleh seorang pakar ke komputer, dan bagaimana membuat
keputusan serta mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan
itu. Seiring berkembangannya zaman, bidang kedokteran telah
memanfaatkan teknologi dalam upaya peningkatan pelayanan yang
lebih baik dalam pendiagnosaan penyakit, salah satunya penyakit
mata. Mata adalah salah satu panca indra yang sangat penting, yaitu
untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Jika mata mengalami
gangguan dan kita mengabaikannya, bisa saja itu merupakan gejala
awal penyakit mata yang dapat berakibat fatal. Mengingat bahwa
tenaga ahli dan jam praktek yang terbatas, sehingga pasien tidak
dapat berkonsultasi dengan pakar kapan dan di mana saja, maka
diperlukan sebuah sistem pakar yang dapat menggantikan peranan
seorang pakar. Adapun disebabkan luasnya masalah yang akan
dibahas dalam penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang
akan dibahas adalah sebagai berikut. 1. Sistem pakar dirancang
dengan menggunakan metode forward chaining. 2. Jumlah penyakit
yang dibahas pada penelitian ini berjumlah 20 penyakit dengan
gejala yang diamati berjumlah 44 gejala. 3. Basis pengetahuan
direpresentasikan dalam bentuk If-Then Rules
4. Model, Analisis, Desain, dan Implementasi
 Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan
tergantung satu sama lain, bekerjas bersama-sama untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Semua
sistem memiliki input, proses, output, dan umpan balik.[5] Pakar
adalah seorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan
metode khusus, serta mampu menerapkannya untuk memecahkan
masalah atau memberi nasehat. Seorang pakar harus mampu
menjelaskan dan mempelajari hal-hal baru yang berkaitan dengan
topik permasalahan, jika perlu harus mampu menyusun kembali
pengetahuanpengetahuan yang didapatkan, dan dapat memecahkan
aturan-aturan serta menentukan relevansi kepakarannya.[10]
Sistem pakar (expert system) adalah suatu sistem yang dirancang
untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab
pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Sistem pakar akan
memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog
dengan pengguna. Dengan bantuan Sistem Pakar seorang yang
bukan pakar/ahli dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan
masalah serta mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh
seorang pakar.[10] Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut
dengan nama basis pengetahuan. Ada 2 tipe pengetahuan, yaitu
fakta dan prosedur. Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem
pakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian
sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan sudah tersedia
program yang mampu mengakses basisdata, maka komputer harus
dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini
dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Sebagian
besar sistem pakar komersial dibuat dalam bentuk rule-based
systems, yang mana pengetahuannya disimpan dalam bentuk
aturan-aturan. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF-THEN. Fitur
lainnya dari sistem pakar adalah kemampuan untuk merekomendasi.
Kemampuan inilah yang membedakan sistem pakar dengan sistem
konvensional
5. Jenis aplikasi
 Form dengan penginputan data
6. Kesimpulan

1.Pengembangan aplikasi sistem pakar ini ditujukan untuk


mensubstitusikan pengetahuan dari seorang pakar ke dalam bentuk
suatu sistem, sehingga dapat digunakan oleh masyarakat secara
bebas.
2. Perangkat lunak sistem pakar ini dapat digunakan untuk
memberikan keterangan dan solusi tentang penyakit mata.
3. Perangkat lunak sistem pakar ini didukung dengan adanya proses
penambahan dan penyimpanan daftar data penyakit, gejalagejala,
dan solusi yang dapat dilakukan.
4. Dengan adanya sistem pakar ini, diagnosa penyakit mata dapat
dilakukan dengan cepat dan mudah.
7. Saran
 Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
1. Sistem yang dirancang hanya berupa sistem diagnosa yang
sederhana dan sebagai pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan
adanya pengembangan sumber informasi untuk mempermudah
dalam melakukan identifikasi penyakit mata, sehingga dapat
dijadikan sebagai media pemberi informasi yang akurat, terpercaya,
dan memiliki nilai yang efektif serta efisien bagi pengguna.
2. Perawatan juga perlu dilakukan agar program ini dapat digunakan
semaksimal mungkin serta perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem
sehingga dapat dilakukan penyesuian terhadap sistem
 Jurna kedua = SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES NEFROPATHY
MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
1. Jumlah penyusun
 Disusun oleh 4 orang
2. Abstrak
 Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang
kesehatan karena dipandang sebagai cara penyimpanan
pengetahuan pakar dalam program komputer sehingga keputusan
dapat diberikan. Salah satu implementasi yang diterapkan system
pakar dalam bidang kesehatan yaitu diagnose penyakit diabetes
nefropathy dan pencengahannya menggunakan metode Certainty
factor. Memahami pentingnya kesehatan untuk seluruh ummat
manusia dan semakin meningkatnya manusia yang terkena penyakit
diabetes menjadikan sistem ini sangat membantu para dokter dalam
diagnosa penyakit diabetes nefropathy untuk mengakomodasi
ketidakpastian atau keputusan dokter berbasis web.
3. Pendahuluan
 Ilmu Komputer khususnya teknologi informasi saat ini sudah
sedemikian luas penggunaannya. Hampir semua bidang sudah
menggunakannya, misalnya pendidikan, bisnis, ekonomi perbankan,
sarana promosi, sarana sosial, dan lain sebagainya (Arliando, 2015).
Kecerdasan buatan (Artificial Inteligent) merupakan bagian dari ilmu
komputer yang membuat agar komputer dapat melakukan pekerjaan
yang dilakukan oleh manusia. Sistem cerdas (intelligent system)
adalah sistem yang dibangun dengan menggunakan teknik-teknik
artificial inteligent. Salah satu yang diketahui pada kecerdasan
buatan adalah teori kepastian. Sistem pakar adalah program berbasis
pengetahuan yang menyediakan solusi-solusi dengan kualitas pakar
untuk masalah-masalah dalam domain yang spesifik. Implementasi
sistem pakar banyak digunakan dalam bidang kesehatan karena
sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan
pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga
keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara
cerdas. Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam
bidang kesehatan yaitu sistem pakar untuk melakukan diagnosa
penyakit diabetes nefropathy dan pencegahannya menggunakan
metode Certainty factor. Certainty Factor merupakan suatu metode
yang menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta atau
hipotesis) berdasarkan bukti
 atau penilaian pakar. Faktor kepastian diperkenalkan untuk
mengakomodasi ketidakpastian pemikiran seorang pakar. Oleh
sebab itu pentingnya metode Certainty Factor dalam
menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap permasalahan.
Diabetes Nefropathy adalah penyakit ginjal yang disebabkan karena
diabetes yang merupakan penyebab terbesar dari gagal ginjal, Orang
dengan diabetes dan penyakit ginjal akan lebih buruk dibandingkan
hanya menderita ginjal saja (Lim, 2014). Hal ini disebabkan orang
yang diabetes cenderung untuk memiliki penyakit lain yang
menahun seperti tekanan darah tinggi, kolestrol dan penyakit
pembuluh darah. Orang dengan diabetes cenderung memiliki
penyakit yang berhubungan dengan ginjal seperti infeksi saluran
kemih dan rusaknya syaraf yang berhubungan dengan saluran kemih
dan lainnya. Kemampuan analisa yang tepat dan akurat merupakan
hal yang penting yang diperlukan dalam melakukan diagnosa
(Maharani, Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web
Pada Sekolah Islam Modern Amanah, 2015). Sistem pakar berbasis
web akan membantu dokter dan paramedis dalam mengambil
keputusan tentang penyakit apa yang diderita oleh pasien
berdasarkan masukan yang diberikan pada sistem (Maharani,
Penerapan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Sebagai Sistem
Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Ketua Organisasi Kampus.,
2015)

4. Model dengan Unified Modeling Language (UML)


 UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi
mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks -
teks pendukung yang berfungsi untuk melakukan pemodelan
(Maharani & Dimas, Penerapan E-Education Berbasis Web Pada
Kampus STMIK ROYAL KISARAN, 2017).
5. Jenis aplikasi
 Berbasis Web
6. Kesimpulan
 Berdasarkan dari pembahasan, peneliti dapat menarik beberapa
kesimpulan, Seperti: Sistem ini dapat mempermudah pakar pada
Puskesmas Hessa Air Genting dalam pengolahan proses seleksi,
pencarian dan pembuatan laporan data diagnosa penyakit Diabetes
Nefropathy, dengan adanya sistem pakar yang telah dibuat
menggunakan metode Certainty Factor dapat membantu proses
diagnosa penyakit Diabetes Nefropathy, Program aplikasi yang
digunakan dalam merancang sistem pakar diagnosa penyakit
Diabetes Nefropathy pada Puskesmas Hessa Air Genting adalah
Adobe Dreamweaver CS3 dan database MySql.
7. Saran
 Tidak ada saran dalam jurnal ini

2 . Bandingkan Metode yang digunkan Oleh peneliti

 Jurnal pertama : Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Mata

Metode yang digunakan


a. forward chaining

 Jurna kedua : SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES NEFROPATHY


MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Metode yang digunakan


a. Metode Certainty Factor

3. Solusi dan gambaran pengembangan penelitian selanjutnya dengan penerapan


metode-metode yang telah ada

 Menurut saya pada jurnal yang pertama menggunkan metode forward chaining
adalah metode yang cukup bagus di karenakan untuk mendapatkan hasil perlu
ditarik kesimpulan akan tetapi kurang akurat jika hanya berdasarkan gejala akan
lebih akurat jika menggukan image processing agar komputer tidak perlu
menerima inputan tetapi lebih ke menganalisa user..

 Untuk jurnal yang kedua menggunakan metode certainly factor yang dimana
menetukan hasil diagnosa berdasarkan kemungkinan seperti “ya” atau
“kemungkinan besar” ,dengan metode fuzzy logic juga dapat diterapkan untuk
menganalisa penyakit akan tetapi lebih baik aplikasi dapat mendiagnosa user
tanpa harus ada inputan.

4. jurnal yang pertama : Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Mata

1. Judul jurnal : Perancangan Sistem pakar diagnosa penyakit pada mata


2. Penulis : Erianto Ongko
3. Tahun : 2013
4. Review

Latar belakang : mendiagnosa penyakit pada mata


Tujuan : untuk mengetahui penyakit mata manakah yang dialami oleh
user
Metode : Forward chaining
Hasil : Mata merupakan salah satu dari panca indra yang memiliki peran
yang sangat penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai organ penglihatan.
Jika terjadi gangguan pada mata atau penyakit mata, maka akan sangat
menggangu dan jika tidak ditindaklanjuti dapat berakibat sangat fatal bagi
kehidupan manusia. Jadi sudah mestinya mata merupakan anggota tubuh yang
perlu dijaga dalam kesehatan sehari hari.dalam jurnal ini dijelaskan bagaimana
sistem pakar mendiagnosa penyakit pada mata dengan visual basic akan tetapi
dalam aplikasi tersebut , penulis tidak membuatkan keamanan nya yang mana
akan berbahaya jika ada user jahat

jurnal yang kedua : SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES NEFROPATHY


MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

1. Judul jurnal : SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES NEFROPATHY


MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
2. Penulis : Erianto Ongko
3. Tahun : 2013
4. Review

Latar belakang : mendiagnosa penyakit pada mata


Tujuan : untuk mengetahui penyakit mata manakah yang dialami oleh
user
Metode : Forward chaining
Hasil : Mata merupakan salah satu dari panca indra yang memiliki peran
yang sangat penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai organ penglihatan.
Jika terjadi gangguan pada mata atau penyakit mata, maka akan sangat
menggangu dan jika tidak ditindaklanjuti dapat berakibat sangat fatal bagi
kehidupan manusia. Jadi sudah mestinya mata merupakan anggota tubuh yang
perlu dijaga dalam kesehatan sehari hari.dalam jurnal ini dijelaskan bagaimana
sistem pakar mendiagnosa penyakit pada mata dengan visual basic akan tetapi
dalam aplikasi tersebut , penulis tidak membuatkan keamanan nya yang mana
akan berbahaya jika ada user jahat

Anda mungkin juga menyukai