Abstrak – Penerapan ilmu komputer semakin meluas ke berbagai bidang. Pesatnya perkembangan teknologi informasi
telah memberikan dampak positif pula pada bidang kesehatan saat ini. Pemanfaatan teknologi informasi pada bidang
kesehatan dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Salah satu implementasinya
adalah untuk melakukan diagnosa penyakit gigi dan mulut. Penyakit gigi menjadi hal yang penting untuk diperhatikan
oleh karena efek yang ditimbulkan penyakit gigi akan dirasakan juga oleh bagian tubuh yang lain. Selain dari itu,
keterbatasan informasi, kehadiran tenaga medis gigi dan biaya perawatan yang mahal merupakan salah satu penyebab
munculnya permasalahan yang lebih luas pada penanganan penyakit gigi. Pada penelitian ini dibangun suatu aplikasi
sistem pakar berbasis webguna membantu konsultasi bagi pasien penderita sakit gigi dan mulut. Metode yang
diterapkan adalah Forward Chaining dengan mempekerjakan pola algoritma. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini
dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit gigi dan mulut dimanapun dan kapanpun melalui device yang terhubung
internet.
Kata Kunci: Forward Chaining, Sistem Pakar, Penyakit Gigi dan Mulut
17
Jurnal PROSISKO Vol. 5 No. 1 Maret 2018 e-ISSN: 2597-9922, p-ISSN: 2406-7733
faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah dan Diagram komponen fokus pada komponen sistem
dapat mencari penyelesaian terbaik dengan yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.
memperhitungkan faktor-faktor tersebut. 3. Deployment Diagram
Diagram deployment atau deployment diagram
Struktur Dasar Pohon menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses
Pohon terbentuk dari suatu graph dimana eksekusi aplikasi.
pengertian dari graph itu sendiri adalah kumpulan dari 4. Activity Diagram
simpul dan ruas, sedangkan pohon adalah “sebuah graph, Diagram aktivitas atau activity diagram
tak-berarah, terhubung, yang tidak mengandung sirkuit”. menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
Berdasarkan teori graf, definisi pohon adalah aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau
“sebuah graph, tak-berarah, terhubung, yang tidak menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu
mengandung sirkuit”. Graph adalah suatu representasi diperhatikan di sini adalah bahwa diagram aktivitas
visual dari objek-objek diskrit yang dinyatakan dengan menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
noktah, bulatan, atau titik, serta hubungan yang ada dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan
antara objek-objek tersebut. oleh sistem.
2. Nama : drg.Heni Tri Setiyani menembus pulpa menimbulkan rasa sakit yang
Umur : 36 tahun spontan.
Jabatan : Dokter Gigi l. Karies Superfisial merupakan lubang pada sisi
Pengalaman Kerja : 6 tahun yang baru mencapai daerah email dan jarang
3. Nama : drg. Forprie Arifin memberi keluhan.
Umur : 35 tahun m. Kandidiasis merupakan infeksi jamur pada kulit
Jabatan : Dokter Gigi mukosa mulut spesis yang paling umum
Pengalaman Kerja : 5 tahun ditemukan adalah candida albicaus.
n. Kalkulus (Karang Gigi) merupakan plak atau
Hasil Wawancara Pakar sisa makanan yang melekat pada gigi dan terjadi
Berdasarkan dari tiga orang pakar yang telah karena kurangnya pembersihan.
diwawancarai dan diminta untuk mengisikan kuesioner, o. Nekrosis Pulpa merupakan proses kematian
di bawah ini merupakan kesimpulan yang telah diberikan pulpa yang merupakan lanjutan dari proses infeksi
oleh ketiga pakar tersebut, yaitu: atau peradangan pulpa baik kronik ataupun akut
1. drg. Eka Putri Oktarina yang tidak dirawat.
Mempunyai pendapat bahwa yang dimaksud dengan: p. Periodontitis merupakan infeksi gusi berat yang
a. Abses Periodontal merupakan infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan
terletak di sekitar poket periodontal dan dapat lunak dan tulang penyangga gigi.
menyebabkan kerusakan ligamentum atau Solusi atau saran untuk menangani penyakit gigi dan
jaringan periodontal dan tulang rahang. mulut adalah sebagai berikut:
b. Abses Peripikal merupakan pembentukan nanah a. Abses Periodontal dengan terapi antibiotik.
atau pus diujung akar gigi yang merupakan b. Abses Peripikaldengan terapi antibiotik.
kelanjutan dari infeksi pulpa gigi bermula dari c. Alveolar Osteitis dengan terapi antibiotik,
karies atau lubang yang dalam yang nebgebai membalut luka.
pulpa sehingga pulpa menjadi mati atau nekrosis. d. Abrasis Gigi dengan mengoleskan fluor,
c. Alveolar Osteitis sama dengan dry socket adalah melakukan penambalan gigi.
sakit pasca pencabutan satu sampai tiga hari yang e. Bruxism (Gigi Gemeretak) dengan
tidak umum karena bekuan darah di lokasi bekas menggunakan alat bantu saat tidur (nightguard).
pencabutan gigi telah lepas sebelum luka sembuh f. Gingivitis (Radang Gusi) dengan menggunakan
biasanya nyeri sedang sampai berat diikuti obat kumur, melakukan flossing.
peradangan di sekitar area bekas pencabutan. g. Gusi Bernanah dengan pemberian antibiotik.
d. Abrasis Gigi merupakan hilangnya struktur gigi h. Gangguan Gigi Bungsu dengan melakukan
akibat dari kebiasaan menyikat gigi yang terlalu pencabutan pada gigi bungsu.
keras, bagian yang terkikis adalah email kadang i. Angular Ceilitis (Radang Sudut Bibir) dengan
dentin yang menimbulkan rasa ngilu. memakai obat anti jamur.
e. Bruxism (Gigi Gemeretak) merupakan gerakan j. Karies Media dengan melakukan penambalan
yang tidak sengaja atau reflek dalam gigi.
menggerakkan gigi, menggerus gigi selama atau k. Karies Profunda dengan melakukan penambalan
saat tidur yang dapat menimbukan gigi terasah gigi.
atau terkikis hingga rusak dan kadang l. Karies Superfisial dengan melakukan
menyebabkan sakit kepala. penambalan gigi.
f. Gingivitis (Radang Gusi) merupakan radang m. Kandidiasis dengan menggunakan obat anti
yang terjadi pada gusi karena kurangnya jamur
perawatan atau pembersihan gigi serta mulut. n. Kalkulus (Karang Gigi) melakukan scalling /
g. Gusi Bernanah merupakan radang pada gusi pembersihan karang gigi.
disertai adanya infeksi dan pembentukan nanah o. Nekrosis Pulpa melakukan pencabutan gigi.
atau pus pada area sekitar gusi. p. Periodontitis dengan melakukan perbaikan pada
h. Gangguan Gigi Bungsu merupakan keadaaan akar gigi.
dimana gigi geraham terakhir tidak dapat keluar
dengan sempurna karena terhalang gigi di 2. drg.Heni Tri Setiyani
depannya atau kekurangan ruangan atau rahang Mempunyai pendapat bahwa yang dimaksud dengan:
sempit. a. Abses Periodontal merupakan suatu kondisi pada
i. Angular Ceilitis (Radang Sudut Bibir) gigi dimana kurangnya jaringan ikat pendukung
merupakan luka di sudut mulut atau peradangan dan tulang yang mengelilingi gigi geligi
yang terjadi karena banyak faktor seperti infeksi dikarenakan adanya bakteri dalam poket
bakteri, virus ataupun jamur. periodontal.
j. Karies Media merupakan lubang gigi yang sudah b. Abses Peripikal merupakan kumpulan nanah
mengenai email dan sebagian deutin yang yang sudah menyebar dari sebuah gigi ke jaringan
menyebabkan ngilu. di sekitarnya, biasanya berasal dari suatu infeksi.
k. Karies Profunda merupakan lubang pada gigi c. Alveolar Osteitis merupakan suatu kondisi yang
yang menjalar dari email deutin dan bahkan menyakitkan yang dapat terjadi setelah
pencabutan gigi permanen.
20
Jurnal PROSISKO Vol. 5 No. 1 Maret 2018 e-ISSN: 2597-9922, p-ISSN: 2406-7733
Kode Gejala G
G01 Sulit mengunyah 0
2 X X X X X
G02 Pembengkakan atau peradangan pada gusi G
G03 Gigi bergoyang 0
G04 Rahang terjadi pembengkakan 3 X
G05 Demam G
0
Pembengkakan kelenjar getah bening sekitar 4 X X
G06 rahang atau leher G
G07 Bau mulut tak sedap 0
G08 Rasa sakit atau nyeri di sekitar gusi 5 X X
Rasa sakit yang hebat selama beberapa hari G
0
G09 setelah pencabutan gigi 6 X X
G10 Tulang terlihat pada socket G
G11 Gigi terasa nyilu dan sensitif 0
G12 Bentuk gigi tampak terkikis 7 X X X X X X
G13 Sakit kepala G
0
G14 Insomnia atau merasa gelisah 8 X X
Suara gemeretak gigi yang terdengar ketika G
G15 tidur 0
G16 Gusi mu dah berdarah 9 X
G17 Bentuk gusi agak membulat G
1
G18 Konsistensi gusi mejadi lunak 0 X
G19 Gusi atau gigi bernanah G
G20 Gigi terasa sakit atau berdenyut 1
G21 Kemerahan pada sudut-sudut mulut 1 X X X
G
G22 Sudut mulut terasa nyeri 1
G23 Sudut mulut bersisik 2 X
G24 Ulkus (luka pada sudut mulut) G
G25 Dentin terlihat 1
G26 Gigi berlubang 3 X
G
G27 Pulpa terinfeksi/radang pada pulpa 1
G28 Sakit berdenyut tanpa rangsangan 4 X
G29 Bintik putih pada gigi G
G30 Bercak putih pada lidah 1
5 X
G31 Bercak putih pada rongga mulut
G
G32 Terdapat endapan plak 1
G33 Terdapat karang gigi 6 X X X
G34 Pembusukan gigi G
G35 Pulpa mati rasa 1
7 X
G36 Ruang pulpa terbuka G
G37 Gusi berwarna merah 1
Mengoleskan fluor, Penambalan gigi, 8 X
S04 Menggunakan sikat gigi yang berbulu halus G
1
Menggunakan night guard saat tidur, Melatih
9 X X
S05 postur tubuh yang baik G
Berkumur denganobat kumur, Konsumsi 2
S06 vitamin C, Konsumsi banyak air putih 0 X
S07 Pemberian antibiotik G
2
S08 Melakukan pencabutan gigi bungsu
1 X
Menggunakan obat anti jamur, Konsumsi G
S09 banyak air putih 2
S10 Melakukan penambalan gigi 2 X
G
2
Tabel 4. Tabel Pakar 3 X
G
Penyakit 2
K
P P P P P P P P P P P P P P P P 4 X
od
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 G
e
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 2
G 5 X X
0 G
1 X X X 2
6 X X X X
23
Jurnal PROSISKO Vol. 5 No. 1 Maret 2018 e-ISSN: 2597-9922, p-ISSN: 2406-7733
Gigi.
Rule 5:
Jika gigi terasa ngilu dan sensitif Dan sakit kepala Dan G07
Y Y Y Y Y Y
sekitar rahang atau leher Dan gusi atau gigi bernanah P06 P15 P02
G24 G15 G19
Dan gigi terasa sakit atau berdenyut Maka penderita
Y Y Y
mengalami Gusi Bernanah. P09 P05
G20
Rule 8:
Y
Jika bau mulut tak sedap Dan sulit menguyah Dan P07
24
Jurnal PROSISKO Vol. 5 No. 1 Maret 2018 e-ISSN: 2597-9922, p-ISSN: 2406-7733
M User Interface
Aturan Pohon Mempunyai Gejala id
M Pakar username
id M kd_aturan
password
Memiliki
kd_pohon Mempunyai kd_gejala
1 utama
kd_aturan N no_diagnosa
1
1
1 jawab
M N M M
Memiliki Penyakit Mempunyai Diagnosa Hasil Mempunyai
Gambar 7. Tampilan Halaman Home Pasien
Kd_penyakit
gambar kd_penyakit
V. PENUTUP
25
Jurnal PROSISKO Vol. 5 No. 1 Maret 2018 e-ISSN: 2597-9922, p-ISSN: 2406-7733
dialami sehingga pengguna yang masih awam dapat Merlina, Nita dan Rahmat Hidayat. 2012. Perancangan
mengetahui solusi dari penyakit tersebut. Sistem Pakar. Studi Kasus: Sistem Pakar
3. Aplikasi sistem pakar ini dapat digunakan untuk Kenaikan Jabatan. Bogor: Ghalia Indonesia.
mempercepat pencarian dan pengaksesan terhadap Nurzaman, dkk. 2012. Pembangunan Aplikasi Sistem
ilmu pengetahuan oleh orang yang membutuhkan Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Gigi Dan Mulut
informasi tentang seputar penyakit pada gigi dan Pada Manusia. ISSN: 2302-7339. Garut: Jurnal
mulut. Algoritma Vol. 09, No. 12 2012: 1-8
4. Aplikasi sistem pakar ini dapat diakses dengan Purnia, Silvi Dini. 2014. Pembanguna Aplikasi Sistem
menggunakan device yang terhubung dengan Pakar Diagnosa Penyakit Karies Pada Gigi
internet sehingga pemakai dapat menggunakan Manusia. Tasikmalaya:Jurnal Informatika Vol. 1,
aplikasi ini dimanapun dan kapanpun. No. 2 September 2014:73-81
Simarmata,Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak.
Saran Yogyakarta: Andi Offset.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka Suarga.2012.Algoritma dan pemrograman. Yogyakarta:
perlu diupayakan beberapa hal sebagai saran: Andi Offset.
1. Mengharapkan agar program sistem pakar ini Sukamto,Rosa Ariani dan M. Shalahuddin. 2013.
dikembangkan lebih lanjut dengan mempertajam Rekayasa Perangkat Lunak. Terstruktur dan
hasil wawancara dan data penyakit yang lain, Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
sehingga data yang didapatkan lebih baik dan Sulistyanto, Hernawan dan Nur Ali Arrosyid. 2015.
akurat. Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
2. Meningkatkan dan memperpanjang aspek security Untuk Mendiagnosa Penyakit Gigi Dengan
untuk melindungi aplikasi ini dari kemungkinan Metode Forward Chaining. ISSN: 2089-9815.
pencurian data oleh orang yang tidak bertanggung Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi
jawab, contohnya melakukan update password dan Informasi dan Komunikasi28 Maret 2015: 171-
backup data secara berkala. 176
3. Untuk meningkatkan kinerja serta untuk Sutojo, T, dkk.2010.Kecerdasan Buatan. Jakarta: Andi
mengembangkan aplikasi ini maka sebaiknya Offset
diadakan pengembangan bila terdapat penyakit,
gejala dan solusi baru yang ditemukan dari seorang
pakar.
DAFTAR PUSTAKA