Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GASTRITIS

(RADANG LAMBUNG) MENGGUNAKAN


TEOREMA BAYES

SEMINAR PROPOSAL

Diajukan Oleh:

DONNA DAHLIA LUMBAN TORUAN


2018021094

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer


TRIGUNA DHARMA
MEDAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Gastritis merupakan penyakit pada lambung yang terjadi akibat

peradangan dinding lambung. Pada dinding lambung atau lapisan mukosa

lambung ini terdapat kelenjar yang menghasilkan asam lambung dan enzim

pencernaan yang bernama pepsin. Untuk melindungi lapisan mukosa lambung

dari kerusakan yang diakibatkan asam lambung, dinding lambung dilapisi oleh

lendir (mukus) yang tebal. Apabila mukus tersebut rusak, dinding lambung rentan

mengalami peradangan [1].

Masalah utama yang perlu ditangani pada penderita gastritis adalah nyeri

lambung. Nyeri adalah pengalaman sensori yang tidak menyenangkan dan

merupakan salah satu gejala yang terjadi pada pasien gastritis. Bila penyakit

gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya asam

lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang di kenal tukak lambung, bisa

disertai muntah darah, kanker lambung, hingga kematian. Meski terlihat sepele,

gastritis bisa membuat penderitanya mengalami berbagai komplikasi yang

berujung pada kehilangan nyawa [2].

Pencegahan sebelum terjadinya tukak lambung dapat dilakukan dengan

diagnosa/deteksi dini. Untuk melakukan deteksi dini biasanya pasien harus

mengunjungi dokter atau rumah sakit sehingga membutuhkan waktu, tenaga dan

biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu diperlukan aplikasi yang sederhana,

1
2

mudah digunakan, reliable, dan tidak menyita waktu dalam melakukan pengkajian

terhadap penyakit gastritis yaitu aplikasi sistem pakar yang dapat diakses secara

online sehingga semua orang dapat melakukan diagnosa secara dini terhadap

penyakit gastritis. Hal tersebut dapat mempercepat proses pencegahan sebelum

mengalami tukak lambung (luka lambung) yang berujung pada kehilangan nyawa.

Sistem pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan Artificial

Intelligence (AI). Salah satu definisi populer dari kecerdasan buatan adalah

“membuat komputer berpikir seperti manusia.” Ketika suatu sistem berhasil

melalui tes yang diujikan, maka sistem tersebut dianggap sebagai strong AI.

Istilah strong AI digunakan dengan anggapan bahwa AI harus berdasarkan dasar

logika yang kuat daripada yang disebut sebagai weak AI, yaitu berdasarkan

jaringan neural buatan, algoritma genetic, dan metode evolusioner [3]. Salah satu

metode yang dapat digunakan untuk melakukan diagnosa terhadap penyakit

gastritis adalah Teorema Bayes.

Teorema Bayes adalah cara untuk mengetahui probabilitas bersyarat.

Probabilitas bersyarat adalah probabilitas dari suatu peristiwa yang terjadi,

mengingat bahwa itu memiliki beberapa hubungan dengan satu atau lebih

peristiwa lainnya [4]. Teorema Bayes merupakan salah satu metode yang

mengidentifikasi ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan untuk

menggambarkan tingkat keyakinan terhadap masalah yang sedang dihadapi [5].

Berdasarkan deskripsi di atas maka penelitian ini diberikan sebuah judul

“Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Gastritis (Radang Lambung)

Menggunakan Teorema Bayes”.


3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalahnya adalah:

1. Bagaimana menganalisa permasalahan yang terjadi dalam mendiagnosa

penyakit gastritis berdasarkan gejala atau keluhan pasien?

2. Bagaimana merancang aplikasi yang mengadopsi metode Teorema Bayes

yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit gastritis secara cepat dan

akurat?

3. Bagaimana menguji sistem yang telah dirancang untuk melihat sejauh mana

kinerjanya di dalam memecahkan permasalahan dalam mendiagnosa penyakit

gastritis?

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan ini sesuai dengan permasalahan yang

dibahas, maka diberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Data kepakaran yang digunakan dalam sistem bersumber dari RSU Mitra

Sejati.

2. Data-data gejala dan nilai hipotesa dari gejala tersebut di peroleh dari seorang

pakar yaitu dr. Edwin Martin Asroel Sp. OG (K).

3. Aplikasi sistem pakar yang dibangun berbasis WEB.

1.4 Tujuan Penelitian

Agar penelitian yang dilakukan ini sesuai dengan permasalan yang dibahas,

maka tujuan penelitian ini dibentuk berdasarkan rumusan permasalahan yaitu:


4

1. Untuk menganalisa permasalahan yang terjadi dalam mendiagnosa penyakit

gastritis berdasarkan gejala atau keluhan pasien.

2. Untuk merancang aplikasi yang mengadopsi metode Teorema Bayes yang

dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit gastritis secara cepat dan

akurat.

3. Untuk menguji sistem yang telah dirancang untuk melihat sejauh mana

kinerjanya di dalam memecahkan permasalahan dalam mendiagnosa penyakit

gastritis.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terkait dengan mendiagnosa penyakit gastritis yaitu

sebagai berikut:

1. Secara teoris, penelitian ini dapat menjadi rujukan atau referensi untuk dapat

menerapkan metode Teorema Bayes dalam aplikasi sistem pakar lainnya.

2. Secara Akademis, penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi strata-1 di program studi sistem informasi dan juga dapat

menjadi referensi bagi pembaca dalam memahami konsep metode Teorema

Bayes dan juga bagaimana menerapkan metode tersebut dalam sebuah

aplikasi atau sistem.

3. Secara praktis, yaitu :

a. Dapat membantu masyarakat luas untuk mendiagnosa penyakit gastritis.

b. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penderita gastritis untuk

melakukan tindakan yang harus diambil jika mengetahui seberapa besar

kemungkinan penyakit yang diderita.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah suatu bidang ilmu bagian dari kecerdasan buatan yang

mengandung pengetahuan-pengetahuan dan pengalaman-pengalaman yang

dimasukkan oleh satu atau banyak pakar kedalam sebuah mesin atau perangkat

lunak sehingga mesin tersebut mampu menyelesaikan masalah-masalah yang

membutuhkan kepakaran atau keahlian manusia [6].

Penggunaan kecerdasan buatan diberbagai disiplin ilmu tersebut

menyebabkan rumitnya untuk mengklasifikasikan kecerdasan buatan menurut

disiplin ilmu yang digunakannya. Untuk memudahkan hal tersebut maka

pengklasifikasian lingkup kecerdasan buatan didasarkan pada output yang

diberikan.

2.1.1 Struktur Sistem Pakar

Ada dua bagian penting dari sistem pakar, yaitu ligkungan pengembangan

(development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation

environment). Lingkungan pengembangan digunakan oleh pembuat sistem pakar

untuk membangun komponen-komponennya dan memperkenalkan pengetahuan

ke dalam basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna

untuk berkonsultasi sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan nasihat

dari sistem pakar layaknya berkonsultasi dengan pakar. Gambar dibawah ini

menunjukkan komponen-komponen yang penting dalam sebuah sistem pakar [6].

5
6

Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar

2.1.2 Lingkup Kecerdasan Buatan

Penggunaan kecerdasan buatan diberbagai disiplin ilmu tersebut

menyebabkan rumitnya untuk mengklasifikasikan kecerdasan buatan menurut

disiplin ilmu yang digunakannya. Untuk memudahkan hal tersebut maka

pengklasifikasian lingkup kecerdasan buatan didasarkan pada output yang

diberikan. Lingkup utama dalam kecerdasan buatan adalah [7]:

1. Sistem pakar (expert system)

komputer digunakan untuk menyimpan pengetahuan pakar sehingga

komputer akan memiliki keahlian utuk menyelesaikan permasalahan dengan

meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.

2. Pengolahan bahasa alami (natural language processing)

User dapat berkomunikasi dengan sistem menggunakan bahasa sehari-hari.

3. Pengenalan ucapan (speech recognition)

Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan

komputer dengan menggunakan suara.


7

4. Robotika dan sistem sensor (robotic and sensory system)

5. Computer vision

Mencoba menginterpretasikan gambar atau objek tampak melalui komputer.

6. Intelligent computer – aided instruction

Komputer digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar

7. Game playing

Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas

pemecahan masalah, diantaranya pembuatan keputusan (decision making),

pemanduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing),

perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating),

pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing),

penjelasan (explaining), pemberian nasehat (advising) dan pelatihan

(tutoring).

2.2 Gastritis

Pencernaan merupakan serangkaian organ tubuh yang bertanggung jawab

dalam proses pencernaan makanan. Pencernaan ini dapat terkena gangguan atau

terinfeksi penyakit sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat [8].

Gastritis merupakan penyakit pada lambung yang terjadi akibat

peradangan dinding lambung. Pada dinding lambung atau lapisan mukosa

lambung ini terdapat kelenjar yang menghasilkan asam lambung dan enzim

pencernaan yang bernama pepsin. Untuk melindungi lapisan mukosa lambung

dari kerusakan yang diakibatkan asam lambung, dinding lambung dilapisi oleh

lendir (mukus) yang tebal. Apabila mukus tersebut rusak, dinding lambung rentan

mengalami peradangan [1].


8

Gangguan pencernaan merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat

terganggunya sistem pencernaan manusia. Penyebab utama dari penyakit

gangguan pencernaan ini biasanya terjadi karena pola makan yang tidak teratur

dan kurang sehat, serta stres, infeksi bakteri, cacing dan bisa juga karena adanya

gangguan pada lambung [9].

2.3 Teorema Bayes

Metode Teorema Bayes ditemukan oleh Reverend Thomas Bayes,

Teorema Bayes digunakan sebagai metode dalam perhitungan suatu probabilitas

dari gejala-gejala penyakit berkaitan dari hasil penelitian yang dilakukan. Pada

umumnya, digunakan untuk menghitung nilai kebenaran probabilitas dari suatu

evidence. Probabilitas pada Teorema Bayes menjelaskan relasi Antara probabilitas

terjadinya hipotesis Hi dengan terdapat fakta (evidence) E telah terjadi dan

probabilitas terjadinya evidence E dengan syarat hipotessis Hi telah terjadi [10].

Teorema Bayes adalah cara untuk mengetahui probabilitas bersyarat.

Probabilitas bersyarat adalah probabilitas dari suatu peristiwa yang terjadi,

mengingat bahwa itu memiliki beberapa hubungan dengan satu atau lebih

peristiwa lainnya [4].

Tahap-tahap nengerjakan suatu kasus pada metode Teorema Bayes yaitu

sebagai berikut [11]:

1. Teorema Bayes untuk membenahi evidence tunggal E dan hipotesis tunggal

H, dinotasikan sebagai berikut :

P(E|H) 𝑋 𝑃(𝐻)
𝑝(𝐻|𝐸) = ............................................................................... .(2.1)
P(E)

Dimana :

P(H|E) : Probabilitas hipotesis H terjadi jika evidence E terjadi


9

P(E|H) : Probabilitas munculnya evidence E, jika hipotesis H terjadi

p(H) : Probabilitas Hipotesis H tanpa memandang evidence apapun

p(E) : Probabilitas Evidence E tanpa memandang apapun

2. Teorema Bayes untuk menangani evidence tunggal E dan hipotesis ganda H1,

H2, H3… Hn, dinitasikan sebagai berikut

(𝐸 |𝐻𝑖 )𝑋 𝑝(𝐻𝑖)
𝑝(𝐻𝑖|𝐸) = ∑𝑛 ................................................................. (2.2)
𝑘=1 𝑝(𝐸 |𝐻𝑘 )𝑥 𝑝(𝐻|𝑘)

Dimana :

P(Hi|E) : Probabilitas hipotesis Hi terjadi jika evidence E terjadi

P(E|Hi) : Probabilitas munculnya evidence E, jika hipotesis Hi terjadi

P(Hi) : Probabilitas Hipotesis Hi tanpa memandang evidence apapun

N : jumlah hipotesis yang terjadi

3. Teorema Bayes untuk menangani evidence ganda E1,E2..En dan hipotesis

ganda H1, H2, H3..Hn, dinotasikan sebagai berikut :

𝑃(𝐸1𝐸2…𝐸𝑚\𝐻𝑖) 𝑥 𝑝(𝐻𝑖)
𝑃(𝐻𝑖\𝐸1𝐸2 … 𝐸𝑚 = ∑𝑛 ......................................... (2.3)
𝑘=1 𝑝(𝐸1𝐸2…𝐸𝑚\𝐻𝑘 𝑋 𝑝(𝐻𝑘)

Persamaan di atas bisa diaplikasikan jika nilai probabilitas bersyarat dari

semua kombinasi evidence diketahui untuk seluruh hipotesis, sehingga

persamaan menjadi :

𝑝(𝐸1\𝐻𝑖 𝑥 𝑃(𝐸2\𝐻𝑖)𝑥…𝑥 𝑝(𝐸𝑚\𝐻𝑖)𝑥 𝑝(𝐻𝑖)


p(Hi\E1E2 … Em = ∑𝑛 .................. (2.4)
𝑘=1 𝑝(𝐸1\𝐻𝑘)𝑥 𝑝(𝐸2\𝐻𝑘)𝑥…𝑥 𝑝 (𝐸𝑚\𝐻𝑘𝑥𝑃(𝐻𝑘)

2.4 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) merupakan suatu alat untuk

menggambarkan pemodelan sistem. UML merupakan notasi grafis berupa meta-

model, yang dapat digunakan untuk menggambarkan dan mendesain sistem

perangkat lunak, khususnya sistem pemprograman yang berorientasi objek.


10

Dengam menggunakan UML, pendefinisian masalah dapat dilakukan dengan

notasi grafis, sehingga memudahkan dalam pemahaman sistem kompleks [12].

Unified Modelling Language (UML) dirilis tahun 1987 sebagai sebuah

metode untuk menggambarkan desain software. Unified Modelling Language

(UML) sebagai notasi pemodelan standar industri untuk visualisasi system

berorientasi obyek dan juga sebagai platform untuk mempercepat proses

pengembangan aplikasi. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang

model sebuah sistem. Keuntungan menggunakan UML adalah:

1. Software terdesain dan terdokumentasi secara profesional sebelum dibuat, dan

dapat diketahui secara persis apa yang nantinya didapatkan.

2. Oleh karena mendesain terlebih dahulu, reusable code dapat dikode dengan

tingkat efesiensi tinggi.

3. Lubang dapat diketemukan pada saat menggambar desain.

4. Dengan UML, dapat dilihat gambaran besarnya

UML menjanjikan untuk menghasilkan hasil dengan biaya rendah,

software lebih efesien, lebih cepat dipercaya dan hubungan antar bagian yang

terlibat menjadi lebih baik. UML terdiri atas beberapa elemen grafik yang

dikombinasikan menjadi diagram. Tujuan dari diagram tersebut untuk

mempresentasikan bagian sudut pandang dari sistem atau disebut juga dengan

model.

UML adalah salah satu tool atau model untuk merancang pengembangan

software yang berbasis object oriented. UML sendiri juga memberikan standar

penulisan sebuah sistem blueprint, yang meliputi konsep proses bisnis, penulisan
11

kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen

yang diperlukan dalam sistem software [13]. Tujuan desain UML adalah:

1. Menyediakan bagi pengguna (analisis dan desain sistem) suatu bahasa

pemodelan yang ekspresif sehingga mereka dapat mengembangkan dan

melakukan pertukaran model data yang bermakna.

2. Menyediakan mekanisme yang spesialisasi untuk memperluas konsep inti.

3. UML bersifat independen terhadap bahasa pemrograman tertentu.

4. Memberikan dasar formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.

5. Mendorong pertumbuhan pasar terhadap penggunaan alat desain sistem yang

berorientasi objek (OO).

6. Mendukung konsep pembangunan tingkat yang lebih tinggi seperti

kolaborasi, kerangka, pola dan komponen terhadap suatu sistem.

2.4.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan external view dari sistem yang akan

dibuat modelnya. Model use case dapat dijabarkan dalam diagram use case tetapi

diagram tidak indetik dengan model karena model lebih luas. Use case harus

mampu mengambarkan urutan aktor yang menghasilkan nilai terukur [14].

Use case bekerja dengan menggunakan scenario yang merupakan

deskripsi dari urutan atau langkah - langkah yang menjelaskan apa yang dilakukan

oleh user terhadap sistem maupun sebaliknya. Use case mengidentifikasi

fungsionalitas yang dipunya sistem, interaksi user dengan sistem dan

keterhubungan antara user dengan fungsionalitas system [9].

Simbol-simbol yang ada pada diagram Use Case dapat dilihat pada

tabel dibawah ini [15].


12

Tabel 2.1 Simbol-Simbol Use Case Diagram

No Nama Simbol Deskripsi

Menspesifikasian paket yang


1 System menampilkan sistem secara
terbatas.
Fungsionalitas yang disediakan
sistem sebagai unit yang saling
bertukar proses antar unit atau
2 Use Case
aktor, biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja di awal
frase nama use case.
Orang, proses, atau sistem lain
yang berinteraksi dengan sistem di
luar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri. Jadi walaupun
3 Aktor / Actor simbol dari aktor adalah gambar
orang, tapi belum tentu merupakan
orang, biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda di awal
frase nama aktor.
Komunikasi antara aktor dan use
Asosiasi / case yang berpartisipasi pada use
4
association case atau use case memiliki
interaksi dengan aktor.
Relasi use case tambahan ke
sebuah use case dimana use case
5 Ekstensi / extend yang ditambahkan dapat berdiri
sendiri walau tanpa use case
tambahan itu
Relasi use case tambahan ke
sebuah use case di mana use case
yang ditambahkan memerlukan use
6 Include
case ini untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai syarat
dijalankan use case ini.
Hubungan generalisasi dan
spesialisasi (umum - khusus)
Generalisasi/
antara dua buah use case dimana
7 Generalitation
fungsi yang satu adalah fungsi
yang lebih umum dari yang
lainnya.
13

2.4.2 Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggunakan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau men yang ada pada

perangkat lunak. Dibawah ini terdapat beberapa simbol activity diagram yaitu

sebagai berikut [15]:

Tabel 2.2 Simbol-Simbol Activity Diagram

No Nama Simbol Deskripsi


Status awal aktivitas sistem, sebuah
1 Status Awal diagram aktivitas memiliki sebuah
status awal.

Aktivitas yang dilakukan sistem,


2 Aktivitas
biasanya diawali dengan kata kerja.

Asosiasi percabangan dimana jika


3 Decision
ada pilihan aktivitas lebih dari satu.
Fork atau percabangan, digunakan
untuk menunjukan kegiatan yang
4 Fork dilakukan secara paralel untuk
menggabungkan dua kegiatan paralel
menjadi satu.
Join (penggabungan) atau rake,
5 Join digunakan untuk menunjukan adanya
dekomposisi.
Status akhir yang dilakukan sebuah
5 Status Akhir sistem, sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status akhir.

Memisahkan organisasi bisnis yang


6 Swimlane bertanggung jawab terhadap aktivitas
yang terjadi.

2.4.3 Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang

disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang
14

dimiliki oleh suatu kelas dan operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang

dimiliki oleh suatu kelas [17].

Simbol-simbol yang ada pada diagram kelas dapat dilihat pada tabel

dibawah berikut [15].

Tabel 2.3 Simbol-Simbol Class Diagram

No Simbol Simbol Deskripsi

Nama Class
+atribut
1 Kelas +atribut Kelas pada struktur sistem
+method
+method

Sama dengan konsep interface


Antarmuka /
2 dalam pemrograman berorientasi
Interface
objek.

Relasi antarkelas dengan makna


Asosiasi / kelas yang satu digunakan oleh
3
Association kelas yang lain, asosiasi biasanya
juga disertai dengan multipilicy.
Relasi antarkelas dengan makna
4 Generalisasi generalilsasi-spesialisasi (umum
khusus).
Kebergantungan/ Relasi antarkelas dengan makna
5
dependency kebergantungan antarkelas.

Agregasi / Relasi antarkelas dengan makna


6
aggregation semua-bagian (whole-part)

2.5 Tools Pendukung

Dalam membangun sistem secara online diperlukan beberapa tool dan

sofware pendukung seperti WEB, HTML, CSS, PHP, XAMPP, Adobe

Dreamweaver dan Mysql.


15

2.5.1 Website

Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan

informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video dan gabungan dari

semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu

rangkaian bangunan yang saling terkait, dimana masing-masing dihubungkan

dengan jaringan-jaringan halaman (Hyperlink) [18]. World Wide Web adalah suatu

program yang ditemukan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991. Awalnya

Berners-Lee hanya ingin menemukan cara untuk menyusun arsip-arsip risetnya

[18].

Untuk menyediakan sebuah website, maka harus tersedia unsur-unsur atau

komponen penunjangnya, yaitu [19]:

1. Nama domain (Domain name/URL – Uniform Resource Locator)

Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah

alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah

website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan

untuk menemukan sebuah website pada dunia internet.

2. Rumah tempat website (Web hosting)

Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk

tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar, video, data email,

statistik, database dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website.

3. Bahasa Program (Scripts Program)

Adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam

website yang pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat menentukan

statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website.


16

4. Desain website.

Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta

penguasaan bahasa program (scripts program), unsur website yang penting

dan utama adalah desain. Desain website menentukan kualitas dan keindahan

sebuah website. Desain sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung

akan bagus tidaknya sebuah website.

5. Program transfer data ke pusat data.

Para web designer mengerjakan website dikomputernya sendiri. Berbagai

bahasa program, data informasi teks, gambar, video, dan suara telah menjadi

file-file pendukung adanya website. File tersebut bisa dibuka menggunakan

program penjelajah (browser) sehingga terlihatlah sebuah website utuh di

dalam komputer sendiri (offline).

6. Publikasi website.

Publikasi situs di masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti

dengan pamlet-pamlet, selebaran, baliho, kartu nama dan lain sebagainya tapi

cara ini bisa dikatakan masih kurang efektif dan sangat terbatas. Cara yang

biasanya dilakukan dan paling efektif dengan tak terbatas ruang atau waktu

adalah publikasi langsung di internet melalui search engine-search engine

(mesin pencari, spt : Yahoo, Google, MSN, Search Indonesia, dsb).

7. Pemeliharaan Website

Untuk mendukung kelanjutan dari situs diperlukan pemeliharaan setiap waktu

sesuai yang diinginkan seperti penambahan informasi, berita, artikel, link,

gambar atau lain sebagainya.


17

8. Perpanjangan Masa Sewa Domain Name dan Web Hosting

Perlu dipahami bahwa domain name dan web hosting berstatus sewa. Selama

kedua hal itu dibayarkan masa sewa perpanjangannya, maka Anda berhak

untuk memilikinya dan mempergunakannya.

2.5.2 HTML (Hyper Text Markup Language)

HTML adalah bahasa standard yang digunakan untuk menampilkan

halaman web”. Yang bisa dilakukan dengan HTML yaitu [17]:

1. Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.

2. Membuat tabel dalam halaman web.

3. Mempublikasikan halam web secara online.

4. Membuat form yang bisa digunakan untuk menangani registrasi dan transaksi

via web.

2.5.3 CSS (Cascading Style Sheet)

CSS adalah suatu cara untuk membuat format atau layout halaman web

menjadi lebih menarik dan mudah dikelola. CSS muncul karena sulitnya mengatur

layout tampilan dokumen yang dibuat dengan HTML murni meskipun telah

menggunakan berbagai kombinasi format [18].

Ada 3 (tiga) cara memasang kode CSS ke dalam kode HTML/halaman web

yaitu:

1. Inline style sheet (memasukkan kode CSS langsung pada tag HTML)

2. Internal style sheet (memasang kode CSS ke dalam bagian <head>)

3. Me-link ke external CSS.


18

2.5.4 PHP (Personal Home Page)

PHP atau kependekan dari Hypertext Preprocessor adalah salah satu bahasa

pemrograman open source yang sangat cocok atau dikhususkan untuk

pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah skripsi HTML. Bahasa

PHP dapat dikatakan menggambarkan beberapa bahasa pemrograman seperti C,

Java, dan Perl serta mudah untuk dipelajari. PHP merupakan bahasa scripting

server – side, dimana pemrosesan datanya dilakukan pada sisi server.

Sederhananya, serverlah yang akan menerjemahkan skrip program, baru

kemudian hasilnya akan dikirim kepada client yang melakukan permintaan.

Adapun pengertian lain PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu

suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode – kode (script) yang digunakan

untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi

kode HTML” [19].

2.5.5 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem

operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat

sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia

dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang

mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
19

Gambar 2.2 Xampp

2.5.5.1 Apache

Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada

request-reponse HTTP dan loogging informasi secara detail. Selain itu apache

juga diartikan seagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar

protokol HTTP dan tentu saja sangat digemari [20].

2.5.5.2 Mysql

MySQL merupakan sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public License).Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan

MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan

produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan

salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya yaitu SQL

(Structured Query Language) [20].


20

Gambar 2.3 Mysql

2.5.6 Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver CS6 merupakan Adobe Dreamweaver yang

sebelumnya adalah Adobe Dreamweaver CS5. Aplikasi Adobe Dreamweaver CS6

memberikan tampilan yang lebih baik dan tentu saja semakin mudah dalam

penggunaannya. Aplikasi ini mengintegrasikan beragam fitur untuk memenuhi

kebutuhan pengembangan website, termasuk pembuatan halaman web dan

pengelolaannya [21].

Gambar 2.4 Adobe Dreamweaver


DAFTAR PUSTAKA

[1] H. Marfalino, T. Novita dan D. Djesmedi, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit


Saluran Pencernaan Pada Manusia Dengan Metode Cased Based Reasoning,”
Jurnal Sains Informatika Terapan (JSIT), vol. 1, pp. 83-86, 2022.

[2] W. Ambarsari, W. Sulastri dan N. Lasmadasari, “PenerapanAkupresur dan


Kompres Hangat Dalam Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gastritis,” Jurnal
Riset Media Keperawatan, vol. 5, pp. 6-11, 2022.

[3] Viviliani, “Perancangan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Bayi Dengan
Metode Forward Chaining Berbasis Android,” Teknik Informatika dan Sistem
Informasi, vol. 5, pp. 1-13, 2019.

[4] N. Paramitha, “Penerapan Teorema Bayes Untuk Diagnosis Penyakit Pada


Ibu Hamil Berbasis Android,” Informatika, vol. 6, pp. 53-61, 2019.

[5] D. P. Tarigan, P. S. Ramadhan dan S. Yakub, “Penerapan Teorema Bayes


Untuk Mendeteksi Kerusakan Mesin Sepeda Motor,” Jurnal Sistem Informasi
TGD, vol. 1, pp. 73-79, 2022.

[6] Yuswandi, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kepiting Bakau Menggunakan


Metode Forward Chaining,” Perangkat Lunak, vol. 1, pp. 22-32, 2019.

[7] M. Septiani, “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Saluran Pernapasan


Pada Anak (Studi Kasus : RSAB Harapan Kita Jakarta),” Sinkron, vol. 2, pp.
23-27, 2019.

[8] D. E. Purba dan R. M. Simanjorang, “Sistem Pakar Diagnosa Gangguan


Pencernaan Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor,” Jurnal
Sains dan Teknologi, vol. 3, pp. 36-42, 2022.

[9] D. Andreswari, J. P. Sari dan V. Asmika, “Implementasi Case Based


Reasoning Untuk Mendiagnosis Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia
Menggunakan Algoritma Similaritas Neyman Berbasis Web,” Jurnal
Rekursif, vol. 10, pp. 12-22, 2022.

[10] T. H. A. dan J. S. Mila, “Sistem Pakar Untuk Pendiagnosaan Karies Gigi


Menggunakan Teorema Bayes,” Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan
Sistem Komputer TGD, vol. 4, pp. 103-111, 2021.

[11] F. A. Sianturi, “Analisa Metode Teorema Bayes Dalam Mendiagnosa


Keguguran Pada Ibu Hamil Berdasarkan Jenis Makanan,” Tekinkom, vol. 2,
pp. 87-92, 2019.

[12] M. Arif, “Perancangan Sistem Informasi Pusat Karir Sebagai Upaya


Meningkatkan Relevansi Antara Lulusan Dengan Dunia Kerja Menggunakan

21
22

Uml,” Ic-Tech, pp. 42-49, 2017.

[13] F. Sonata dan V. W. Sari, “Pemanfaatan Uml (Unified Modeling Language)


Dalam Perancangan Sistem Informasi E-Commerce Jenis Customer-To-
Customer,” Komunika, vol. 8, pp. 22-31, 2019.

[14] Suendri, “Implementasi Diagram Uml (Unified Modelling Language) Pada


Perancangan Sistem Informasi Remunerasi Dosen Dengan Database Oracle
(Studi Kasus: UIN Sumatera Utara Medan),” Ilmu Komputer dan
Informatika, vol. 3, pp. 1-9, 2018.

[15] Y. Heryanto, “Perancangan Sistem Informasi Rental Mobil Berbasis Web


Pada PT.Apm Rent Car,” Intra-Tech, vol. 2, pp. 64-77, 2018.

[16] M. Destiningrum, “Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis Web


Dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus: Rumah Sakit
Yukum Medical Centre),” Teknoinfo, vol. 11, pp. 30-37, 2017.

[17] F. Ayu, “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Praktek Kerja


Lapangan (PKL) Pada Devisi Humas PT. Pegadaian,” Intra-Tech, vol. 2, pp.
12-26, 2018.

[18] D. Pranata, “Rancang Bangun Website Jurnal Ilmiah Bidang Komputer


(Studi Kasus : Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman),”
Informatika Mulawarman, vol. 10, pp. 25-29, 2015.

[19] A. Firman, “Sistem Informasi Perpustakaan Online Berbasis Web,” E-


Journal Teknik Elektro, pp. 29-36, 2016.

[20] Harison, “Sistem Informasi Geografis Sarana Pada Kabupaten Pasaman


Barat,” Teknoif, vol. 4, pp. 40-50, 2016.

[21] Saifudin, “Sistem Informasi Pemesanan Tiket Shuttle Berbasis Web Pada
PO. Sumber Alam Purwokerto,” IJNS, vol. 7, pp. 10-16, 2017.

Anda mungkin juga menyukai