Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi sudah semakin berkembang pesat disegala

bidang kehidupan. Banyak sekali data yang dapat dihasilkan teknologi informasi

yang sangat canggih. Begitu pula dalam bidang bisnis penjualan, proses penjualan

dituntut untuk meningkatkan kinerja dengan persaingan teknologi dengan bisnis

lain misalnya, meningkatkan manajemen produk, kualitas produk, penambahan

jenis produk dan pengurangan biaya operasional.

Penjualan merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang cukup penting

dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Penjualan adalah ilmu dan seni

mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain

agar bersedia membeli barang yang ditawarkan. Pencapaian tingkat penjualan

perusahaan adalah salah satu indikator dari tingkat kemajuan perusahaan, untuk

mampu mencapai tingkat penjualan yang telah ditargetkan perusahaan itu berarti

perusahaan harus mampu menciptakan produk dan jasa yang sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen juga bagaimana produk ini menjadi sumber

profit bagi perusahaan sebagai fokus perusahaan dalam memasarkan produknya

[1].

Toko Subur Delitua adalah merupakan salah satu toko yang bergerak

menyediakan pupuk pertanian. Data-data penjualan, pembelian pupuk maupun

pengeluaran tidak terduga tidak tersusun dengan baik, sehingga data tersebut

1
2

hanya berfungsi sebagai arsip toko dan tidak dapat dimanfaatkan untuk

pengembangan strategi pemasaran, sehingga data-data yang tersedia dapat

disimpan sebagai pengambilan keputusan untuk solusi bisnis serta dukungan

infrastruktur teknologi. Maka pihak manajemen Toko Subur Delitua dituntut

untuk mencari solusi dalam pengelolaan barang fashion dan menemukan strategi

yang dapat meningkatkan usaha dibidang penjualan terutama harus meningkatkan

pelayanan terbaik. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah mencari

asosiasi dari produk yang tersedia dengan cara mengikuti pola pembelian yang

sering dilakukan pelanggan tersebut guna untuk mempermudah pengambilan

keputusan persediaan stok produk yang ada di Toko Subur Delitua.

Dalam Ilmu Komputer atau Ilmu Statistika, terdapat cara untuk

mengetahui pola dari penambangan data transaksi yang menumpuk untuk menjadi

sebuah informasi yang bermanfaat. Ilmu tersebut adalah Data Mining, dimana

data mining merupakan bidang ilmu yang mengajarkan tentang pengolahan data-

data yang besar dengan tujuan untuk mencari informasi yang bermanfaat dari data

tersebut sehingga data yang menumpuk itu dapat bermanfaat. Menurut Yuli Mardi

“Data Mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data

terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik-teknik, metode-

metode, atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode

atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses Knowledge

Discovery in Database (KDD) secara keseluruhan” [2].

Pengelompokan teknik Data Mining dibagi menjadi 6 bagian yaitu :

(1)Deskripsi, (2)Estimasi, (3)Prediksi, (4)Klasifikasi, (5)Pengklasteran,

(6)Asosiasi [3]. Teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui pola penjualan
3

pupuk di Toko Subur Delitua adalah teknik asosiasi, dimana teknik ini dapat

mengolah data untuk mengetahui keterkaitan antar pupuk yang dipesan. Maka

dari itu teknik yang akan digunakan pada karya ilmiah ini adalah asosiasi dengan

menggunakan algoritma Apriori. Metode Apriori ini merupakan suatu cara

mengukur data kedekatan antar pupuk yang disediakan. Apriori adalah metode

yang sering memanfaatkan itemset dalam pertambangan data atau produk [4].

Dalam masalah yang dibahas dalam penelitian ini akan dirancang sebuah

perangkat lunak berbasis Dekstop Programming yang diharapkan dapat menjadi

solusi pemecahan.

Berdasarkan deskripsi masalah di atas maka diangkat judul

“PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISIS DATA

PENJUALAN PADA TOKO SUBUR DELITUA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE APRIORI”. Diharapkan dengan diangkatnya

judul tersebut, dapat membantu pihak Toko dalam mengelola persediaan pupuk

dari pola pembelian oleh konsumen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dibuat perumusan

masalahnya yaitu :

1. Bagaimana menganalisis data penjualan oleh konsumen di Toko Subur

Delitua?

2. Bagaimana merancang aplikasi sistem yang mengadopsi algoritma Apriori

untuk menganalisis data penjualan pupuk di Toko Subur Delitua ?

3. Bagaimana menguji dan mengimplementasikan sistem yang dirancang

sehingga membantu pihak Toko Subur Delitua ?


4

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam skripsi ini dibuat agar penulisan skripsi yang

dilakukan lebih terarah, sehingga pembahasannya tidak menyimpang dari tujuan

yang ingin dicapai, maka diberi batasan sebagai berikut.

1. Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah pembelian oleh

konsumen pada bulan Februari – Maret 2022.

2. Metode yang digunakan sebagai solusi pemecahan masalah adalah Apriori .

3. Data transaksi yang dipilih adalah data transaksi dengan minimal 3 item per 1

transaksi.

4. Sistem yang dibangun adalah aplikasi Visual berbasis Desktop

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis data penjualan oleh konsumen di Toko Subur Delitua.

2. Untuk merancang aplikasi sistem yang mengadopsi algoritma Apriori untuk

pola menganalisis data penjualan pupuk di Toko Subur Delitua.

3. Untuk menguji dan mengimplementasikan sistem yang dirancang sehingga

membantu pihak Toko Subur Delitua

1.5 Manfaat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan agar dapat memberikan

manfaat untuk semua pihak yang membutuhkannya, diantaranya


5

1. Dapat membantu Toko Subur Delitua dalam membangun strategi penjualan

pupuk dan mengetahui keterdekatan tiap produknya sehingga dapat membantu

dalam mengatur stok pupuk nantinya.

2. Dapat membantu dalam mengetahui hal yang mempengaruhi pembelian oleh

konsumen di Toko Subur Delitua.

3. Dapat membantu mahasiswa dalam memahami metode Apriori serta

penerapannya di dalam kasus penjualan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penjualan Toko UD. Subur Delitua

Penjualan adalah suatu bentuk kegiatan dengan cara mempengaruhi

pribadi yang dilakukan oleh penjual / pemilik barang dan jasa untuk mengajak

orang lain agar mau dan bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan guna

untuk mencari keuntungan untuk si penjual dengan harga yang telah disepakati.

Pada umumnya transaksi jual beli akan melibatkan dua pihak, yaitu pihak

penjual dan pihak pembeli. Tujuan utama dari kegiatan penjualan adalah dapat

meyakinkan pembelinya untuk melakukan kegiatan transaksi pembelian akan

barang yang ditawarkan, dengan demikian penjual dapat berhasil mencapai

sasaran penjualan [1].

Strategi penjualan merupakan sebuah rencana yang dirancang dan

dipertimbangkan oleh perusahaan untuk menentukan bagaimana perusahaan

tersebut dapat meningkatkan jumlah penjualan produknya selain itu juga untuk

dapat memenuhi dan memberikan kepuasan dari permintaan konsumen

perusahaan tersebut. Berikut adalah pertimbangan-pertimbangan yang harus

dilakukan sebuah perusahaan dalam menentukan atau memperbaharui strategi

penjualan yang tepat [5]:

1. Keputusan tersebut akan ditentukan oleh lamanya wiraniaga berurusan dengan

pelanggan.

6
7

2. Apakah penekanan yang diutamakan dalam mempertahankan pelanggan-

pelanggan yang saat ini atau ingin menambah pelanggan yang ada.

3. Menaikkan dan meningkatkan produktivitas wiraniaga dengan cara

meningkatkan motivasi, kemajuan teknologi seperti cybermarketing, dan

teknik penjualan inovatif seperti prensentasi dengan video banyak

menguntungkan pemasar dalam hal memproduktifkan sumber-sumber armada

penjualnya. Siapa yang harus dihubungi bila berurusan dengan pelanggan

organisasi.

Toko UD. Subur Delitua merupakan salah satu agen pupuk yang

diperlukan oleh petani. Pupuk pada dasarnya selalu diperlukan dan menjadi salah

satu kebutuhan dasar oleh setiap petani. Sebagai salah satu contoh penting bahwa

pupuk merupakan kebutuhan dasar yaitu seperti pupuk urea yang sangat berperan

penting bagi tumbuhan.

Setiap hari data transaksi penjualan di Toko UD. Subur Delitua semakin

bertambah banyak. Dalam satu hari data transaksi yang tercatat sebanyak puluhan

transaksi dan data tersebut hanya dijadikan sebatas laporan saja dan tidak

dimanfaatkan untuk mengatur strategi penjualan. Banyaknya data tersebut

dipengaruhi oleh banyaknya barang yang dibeli konsumen dan untuk

meminimalisir banyaknya data yang tersimpan dalam jumlah yang sangat besar,

maka harus dimanfaatkan untuk melihat keterkaitan setiap jenis barang yang

dibeli konsumen secara bersamaan, salah satunya adalah transaksi penjualan toko

UD. Subur Delitua. Dari data transaksi penjualan tersebut akan dilihat dan dicari

keterkaitan antar item produk satu dengan produk yang lainnya yang akhirnya

dapat diketahui jenis produk atau barang yang sering dibeli oleh konsumen.
8

Dalam penelitian ini penulis akan mencoba menerapkan data mining

terhadap data transaksi penjualan pupul pada Toko UD. Subur Delitua dengan

menggunakan metode apriori untuk melihat hubungan asosiasi antara sejumlah

atribut penjualan. Diharapkan dengan diterapkannya data penjualan produk pupuk

ini dapat mengetahui jenis produk pupuk sebagai informasi ini dapat digunakan

oleh pihak toko dalam memanajemen produk yang dijual.

Tabel 2.1 Produk Pupuk

No Tanggal Nama Barang


Dolomite (Kapur Karbonat)
1 01-Feb-22 EXCOW (pupuk organik)
nitrea( pupuk Urea)
KCL KUJANG
02-Feb-22 Dolomite (Kapur Karbonat)
2 SP36 (Super Phospate)
KURIZA
04-Feb-22 KCL KUJANG
3 Dolomite (Kapur Karbonat)
NPK PHONSKA (Nitrogen
05-Feb-22 Phospate Kalium)
4 Dolomite (Kapur Karbonat)
SP36 (Super Phospate)
SP36 (Super Phospate)
06-Feb-22
5 KCL KUJANG
BION-UP (pupuk Hayati)
Dolomite (Kapur Karbonat)
KURIZA
NPK PHONSKA (Nitrogen
07-Feb-22
6 Phospate Kalium)
SP36 (Super Phospate)
KCL KUJANG
BION-UP (pupuk Hayati)
09-Feb-22 SP36 (Super Phospate)
7 KCL KUJANG
10-Feb-22
8 KCL KUJANG
Dolomite (Kapur Karbonat)
11-Feb-22
9 KCL KUJANG
KURIZA
Dolomite (Kapur Karbonat)
12-Feb-22
10 NPK PHONSKA (Nitrogen
Phospate Kalium)
9

Tabel 2.1 Produk Pupuk (Lanjutan)

No Tanggal Nama Barang


KCL KUJANG
SP36 (Super Phospate)
13-Feb-22
11 BION-UP (pupuk Hayati)
NPK PHONSKA (Nitrogen
Phospate Kalium)
Dolomite (Kapur Karbonat)
14-Feb-22
12 EXCOW (pupuk organik)
KCL KUJANG
15-Feb-22 KCL KUJANG
13
JERANTI(pupuk NPK
tablet)
16-Feb-22 KCL KUJANG
14
Dolomite (Kapur Karbonat)
NPK PHONSKA (Nitrogen
Phospate Kalium)
17-Feb-22 KCL KUJANG
15
NPK PHONSKA (Nitrogen
18-Feb-22
16 Phospate Kalium)

Dolomite (Kapur Karbonat)


JERANTI(pupuk NPK
tablet)
19-Feb-22 NPK PHONSKA (Nitrogen
17 Phospate Kalium)
ZA (Zwavelzure
Amonium)
SP36 (Super Phospate)
Dolomite (Kapur Karbonat)
20-Feb-22 JERANTI(pupuk NPK
18 tablet)
KCL KUJANG
NPK PHONSKA (Nitrogen
Phospate Kalium)
KCL KUJANG
ZA (Zwavelzure
21-Feb-22 Amonium)
19
Dolomite (Kapur Karbonat)
EXCOW (pupuk organik)
SP36 (Super Phospate)
JERANTI(pupuk NPK
tablet)
NPK PHONSKA (Nitrogen
Phospate Kalium)
22-Feb-22
20 ZA (Zwavelzure
Amonium)
Dolomite (Kapur Karbonat)
10

Tabel 2.1 Produk Pupuk

No Tanggal Nama Barang


KCL KUJANG
Dolomite (Kapur Karbonat)
NPK PHONSKA (Nitrogen
23-Feb-22
21 Phospate Kalium)
SP36 (Super Phospate)
ZA (Zwavelzure
Amonium)
EXCOW (pupuk organik)
24-Feb-22
22 Dolomite (Kapur Karbonat)
KCL KUJANG
SP36 (Super Phospate)
EXCOW (pupuk organik)
25-Feb-22
23 nitrea( pupuk Urea)
BION-UP (pupuk Hayati)
Dolomite (Kapur Karbonat)
26-Feb-22 Dolomite (Kapur Karbonat)
24
KURIZA
KCL KUJANG
27-Feb-22 NPK PHONSKA (Nitrogen
25 Phospate Kalium)
EXCOW (pupuk organik)
Dolomite (Kapur Karbonat)
Dolomite (Kapur Karbonat)
EXCOW (pupuk organik)
28-Feb-22
26 NPK PHONSKA (Nitrogen
Phospate Kalium)
SP36 (Super Phospate)
Dolomite (Kapur Karbonat)
EXCOW (pupuk organik)
1- Mar -22 nitrea( pupuk Urea)
27 KCL KUJANG
ZA (Zwavelzure
Amonium)
KURIZA
Dolomite (Kapur Karbonat)
2- Mar -22
28 ZA (Zwavelzure
Amonium)
SP36 (Super Phospate)
Dolomite (Kapur Karbonat)
3-Mar-22
29 NPK PHONSKA (Nitrogen
Phospate Kalium)
11

2.2 Data Mining

Data mining adalah suatu proses penambangan atau penemuan informasi

baru yang dilakukan dengan cara mencari sebuah pola atau aturan tertentu dari

sejumlah data yang menumpuk dan dikatakan data besar. Data mining juga dapat

diartukan sebagai serangkaian suatu proses dalam mencari atau menggali nilai

tambah suatu data yang berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui

secara manual yang pengetahuannya dapat bermanfaat [3].

Data mining bukan merupakan suatu bidang yang dapat dikatakan baru.

Data mining adalah sebuah pengembagan dan pencabangan dari ilmu Statistik.

Oleh sebab itu data mining dan ilmu statistik sangat memiliki keterkaitan satu

sama lain Salah satu hal yang menjadi kesulitan dalam mengartikan data mining

adalah kenyataan bahwa data mining mewarisi sangat banyak bidang, aspek dan

teknik dari bidang-bidang ilmu lainnya yang sudah mapan terlebih dahulu [6].

Dimulai dengan beberapa disiplin ilmu terdahulu, data mining bertujuan

dalam memperbaiki sebuah teknik manual sehingga bisa menangani [3]:

1. Data yang menumpuk.

2. Ukuran dan dimensi data yang tinggi.

3. Data yang tidak memiliki kecenderungan atau kesamaan dan berbeda sifat.

Pengelompokan data mining dapat dibagi menjadi beberapa kelompok

yaitu :

1. Deskripsi

Deskripsi merupakan cara untuk menggambarkan pola dan kecenderungan

yang terdapat dalam data yang dimiliki.


12

2. Estimasi

Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, hanya saja nilai peubah atau

variable target estimasi lebih ke arah data angka atau numerik daripada ke

arah kategori.

3. Prediksi

Prediksi adalah suatu cara dalam menerka/menebak sebuah nilai yang belum

diketahui sebelumnya dan juga memperkirakan nilai untuk masa depan.

4. Klasifikasi

Dalam klasifikasi terdapat target variable bertipe kategori, contohnya adalah

penggolongan pendapatan yang dapat dipisahkan kedalam tiga kategori, yaitu

tinggi, sedang, dan rendah.

5. Pengklasteran

Pengklasteran adalah pengelompokan data record, pengamatan, atau

memperhatikan dan membentuk kelas objek-objek atau titik-titik yang

memiliki kemiripan satu dengan yang lainnya.

6. Asosiasi

Asosiasi bertugas menemukan atribut yang muncul dalam satu waktu. Dalam

dunia bisnis lebih umum disebut analisis keranjang belanja.

Suatu sifat yang menjadi sebuah ciri- ciri dari suatu objek disebut dengan

karakteristik. Ada beberapa karakteristik yang dimiliki Data mining yaitu sebagai

berikut :

1. Proses dalam menemukan sesuatu objek, informasi atau hal yang belum

terlihat dan pola suatu data tertentu yang belum diketahui sebelumnya tanpa

menjalankan proses penambangan oleh sipengguna.


13

2. Data yang menumpuk atau data yang besar sering dipergunakan untuk

memperoleh hasil penambangan yang lebih akurat dan bermanfaat karena

menggunakan data yang tergolong menumpuk dan sangat besar.

Dapat berguna dalam membuat, merancang ataupun menganalisis sebuah

keputusan yang kritis terutama dalam strategi. Dari beberapa penjelasan tersebut

dapat ditarik sebuah pernyataan bahwa Data mining bisa dikatakan suatu cara atau

teknik dalam menggali sebuah informasi berharga yang diperoleh melalui data

yang banyak dan tersembunyi pada suatu koleksi data (database) yang sangat

besar atau menumpuk sehingga ditemukan suatu pola yang menarik dan

bermanfaat yang sebelumnya tidak diketahui pemilik data.

2.2.1 Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Pada proses data mining yang biasanya disebut Knowledge Discovery

Database (KDD). Knowledge Discovery Databases (KDD) adalah penerapan

metode saintifik pada data mining. Knowledge Management (KM) merupakan

suatu tindakan untuk menciptakan nilai bisnis dan menghasilkan keunggulan daya

saing pada sebuah perusahaan. Tujuan perusahaan menerapkan KM adalah untuk

menjaga agar pengetahuan tersebut tidak hilang begitu saja dan bisa di sharing

dengan pegawai lain di perusahaan. KM dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu

Document Management (level 1), Information creation, sharing andmanagement

(level 2), dan Enterprise intelligence (level 3). Dalam penjelasan ini data mining

merupakan satu langkah dari proses KDD, terdapat beberapa proses seperti

terlihat pada gambar dibawah ini [7].


14

Gambar 2.1 Proses Knowleadge Discovery Database

Penjelasan pada gambar proses Knowledge Discovery Database (KDD)

terdapat beberapa proses dari tahap menjalankan KDD yaitu sebagai berikut:

1. Seleksi Data (Selection)

Selection berarti proses seleksi/pemilihan dari data yang dilakukan sebelum

menuju pada tahap penelusuran dalam Knowledge Discovery Database (KDD)

dimulai dengan ketentuan data dipilih berdasarkan tujuan. Data yang di

kumpulkan akan digunakan dalam menjalankan proses yang dilakukan oleh

data mining.

2. Pemilihan Data (Preprocessing/Cleaning)

Proses preprocessing adalah suatu proses yang meliputi antara lain menghapus

atau membuang data ganda yang tidak digunakan, memeriksa data yang

dianggap tidak konsisten, dan memperbaiki kesalahan pada data, seperti

kesalahan penulisan (tipografi).


15

3. Transformasi (Transformation)

Pada fase ini yang dilakukan adalah mengubah suatu bentuk data yang belum

mempunyai beberapa entitas yang jelas ke dalam data yang siap untuk

dilakukan proses data mining.

4. Data mining

Pada proses ini, yang dilakukan adalah melakukan penerapan algoritma atau

metode pencarian pengetahuan dari data yang dihasilkan pada proses

transformasi.

5. Interpretasi/Evaluasi (Interpretation/Evaluation)

Pada fase ini yang paling terakhir ini, proses yang dilakukan adalah proses

membentuk sebuah output atau hasil yang mudah dimengerti dan berbentuk

sebuah informasi yang bermanfaat.

Tahapan proses dalam cara kerja data mining yang merupakan suatu

pengolahan dalam tahapan yang ada pada tahap Knowledge Discovery in

Databases (KDD) [8] seperti yang terlihat pada gambar dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Paham terhadap sumber aplikasi dalam mengetahui, mencari dan menggali

pengetahuan awal sesuai dengan yang diharapkan dan menjadi sasaran

pengguna.

2. Merancang target data-set yang dibutuhkan dalam proses data mining yang

meliputi pemilihan sebuah data yang diperlukan

3. Pembersihan dan transformasi data meliputi penghapusan bagian - bagian yang

dianggap tidak perlu.


16

4. Penggunaan algoritma data mining yang bertujuan mendapatkan hasil berupa

evaluasi dan informasi

5. Interpretasi, evaluasi dan visualisasi pola untuk melihat apakah ada sesuatu

yang baru dan menarik.

Himpunan data (data-set) adalah sebuah kompilasi dari objek dan

atributnya. Atribut dapat dibedakan kedalam jenis-jenis yang sangat berbeda.

Categorical Attribute atau bisa disebut juga dengan atribut kategorikal merupakan

salah satu jenis atribut yang sumber asanya merupakan suatu himpunan simbol

yang memiliki batas atau simbol berhingga. Atribut kategorikal dapat digolongkan

kedalam dua tipe [9], yaitu :

1. Nominal, atribut yang memilikin nilai tidak dapat diurutkan dan bersifat verbal.

Contoh : Jenis kelamin.

2. Ordinal, atribut yang dapat diurutkan dan memiliki sifat angka.

Contoh : Ranking (misal, rasa dari keripik kentang pada skala 1-10).

Tipe atribut kedua adalah atribut numerik (numeric attribute)yang domainnya

berupa bilangan nyata atau integer.

Contoh : Umur dan gaji. Atribut numerik juga dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Interval

b. Rasio

Jenis-jenis metode atau teknik data mining adalah sebagai berikut :

1. Klasifikasi

Klasifikasi adalah proses dalam melakukan penentuan sebuah data record baru

menjadi salah satu dari beberapa katagori (kelas) yang telah digunakan untuk

mendefinisikan data sebelumnya.


17

2. Regresi atau prediksi

Mencari nilai dari suatu variabel yang memiliki sifat berkelanjutan atau biasa

disebut kontinyu dan yang dapat diberikan berdasarkan nilai yang berasal dari

variabel yang lain, dengan syarat sebuah variabel model memiliki

ketergantungan nonlinier atau linier.

3. Klasterisasi (clustering)

Membagi atau memilah-milah data-set menjadi beberapa sub-data atau

kelompok dengan sedemikian rupa sehingga terbentuklah elemen-elemen

dalam suatu kelompok tertentu mempunyai nilai atau set properti yang

mempunyai kedekatan.

4. Asosiasi (associationrules)

Menganalisis suatu atribut-atribut pada sebuah data yang muncul bersamaan

(co-occur)dalam frekuensi yang tinggi dan membentuk beberapa aturan dari

data tersebut.

5. Pencarian pola sekuensial (sequence mining)

Menganalisis sejumlah event atau kejadian dalam sebuah dataset yang secara

umum dapat terjadi secara bersama-sama. Skuensial ini juga dilakukan untuk

mencari pola yang memprediksi ketergantungan objek atribut yang kuat

diantara kejadian-kejadian yang berbeda.

2.3 Algoritma Apriori (Assosiation Rule)

Analisis Asosiasi dikenal juga sebagai salah satu teknik data mining yang

menjadi dasar dari berbagai teknik data mining lainnya”. Secara khusus, salah

satu tahap dari analisis asosiasi yang menarik perhatian banyak peneliti untuk
18

menghasilkan algoritma yang efisien adalah analisi pola frekuensi tinggi (frequent

pattern mining [10]. Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi menjadi dua yaitu :

2.3.1 Analisis Pola Frekuensi Tinggi

Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai

support dalam database. Nilai support sebuah item diperoleh dengan rumus

berikut [11]:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 (𝐴)


𝑆𝑢𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡 𝐴 = 𝑥 100%
𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖

Sedangkan nilai support dari dua item diperoleh dari rumus berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 (𝐴 → 𝐵)
𝑆𝑢𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡 (𝐴, 𝐵) = 𝑃(𝐴 → 𝐵) = 𝑥 100%
𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖

2.3.2 Pembentukan Aturan Asosiatif

Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, barulah dicari aturan asosiatif

yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung confidence

aturan asosiatif A → B.

Nilai confidence dari aturan A→B diperoleh dari rumus berikut :

confidence aturan asosiatif A →B. Nilai aturan A →B diperoleh rumus [12]:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 (𝐴 → 𝐵)
𝐶𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 (𝐴, 𝐵) = 𝑃(𝐴 → 𝐵) = 𝑥 100%
𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝐴

Analisis Asosiasi dikenal juga sebagai salah satu teknik data mining yang

menjadi dasar dari berbagai teknik data mining lainnya. Secara khusus, salah satu

tahap dari analisis asosiasi yang menarik perhatian banyak peneliti untuk

menghasilkan algoritma yang efisien adalah analisi pola frekuensi tinggi.

Algoritma apriori termasuk jenis aturan asosiasi pada data mining. Selain

apriori, yang termasuk pada golongan ini adalah metode Geralized Rule Induction
19

dan Algoritma Hash Based. Yang menyatakan asosiasi antara beberapa atribut

sering disebut affinity analysis atau market basket analysis [13].

Aturan asosiasi biasanya dinyatakan dalam bentuk:

{roti, mentega} -> {susu} (support = 40%, confidence = 50%)

Aturan tersebut berarti : “50% dari transaksi di database yang memuat item

roti dan mentega juga memuat item susu. Sedangkan 40% dari seluruh transaksi

yang ada di database memuat ketiga item itu.

Dapat juga diartikan: “Seorang konsumen yang membeli roti dan mentega

punya kemungkinan 50% untuk juga membeli susu. Aturan ini cukup signifikan

karena mewakili 40% dari catatan transaksi selama ini.”

Analisis asosiasi didefinisikan suatu proses untuk menemukan semua aturan

assosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk support (minimum support) dan

syarat minimum untuk confidence (minimum confidence).

Penting tidaknya suatu aturan asosiatif dapat diketahui dengan dua parameter,

yaitu support dan confidence. Support (nilai penunjang) adalah presentase

kombinasi item tersebut dalam database, sedangkan confidence nilai kepastian)

adalah kuatnya hubungan anta item dalam aturan asosiasi.

2.4 UML (Unified Modeling Language)

Pada perkembangan teknologi peranti lunak, memerlukan adanya bahasa

yang digunakan untuk memodelkan peranti lunak yang akan dibuat dan perlu

adanya standarisasi agar orang di berbagai negara dapat mengerti pemodelan

perangkat lunak [14]. Seperti yang diketahui bahwa menyatukan banyak kepala

untuk menceritakan sebuah ide dengan tujuan untuk memahami hal yang sama

tidaklah mudah.
20

Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang

digunakan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi

objek. Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari structural classification, dynamic

behavior, dan model management dapat dipahami main concepts sebagai term

yang akan muncul pada saat membuat diagram dan view adalah kategori dari

diagram tersebut [15].

2.4.1 Use Case Diagram

Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan yang digunakan

untuk menggambarkan sebuah kasus interaksi antara aktor dan sistem meliputi

apa yang dapat dilakukan seorang pengguna terhadap sistem yang dijalankan.

Suatu use case diagram akan ditujukan untuk menyatakan visualisasi

interaksi yang terjadi diantara pengguna (aktor) dengan sistem. Diagram ini bisa

menjadi gambaran yang sangat bagus dalam menjelaskan konteks dari sebuah

sistem yang ingin dibangun sehingga terlihat jelas batasan dari sistem. Ada 2

elemen penting yang harus digambarkan, yaitu aktor dan use case. Berikut ini

adalah simbol simbol use case diagram [16]:

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram

No Nama Simbol Dekripsi


Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar
Use Nama use pesan antar unit atau aktor; biasanya
1 case
case dinyatakan dengan menggunakan kata
kerja di awal di awal frase nama use case
21

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram (Lanjutan)

No Nama Simbol Dekripsi

Orang, proses, atau sistem lain yang


berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat di luar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri,
Aktor /
2 actor jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu

Nama aktor merupakan orang; biasanya dinyatakan


menggunakan kata benda di awal frase
nama aktor.
Komunikasi antara aktor dan use case
yang berpartisipasi pada use case atau
Asosiasi /
3
association use case memilki interaksi dengan
aktor.
Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use case tambahan itu;
mirip dengan prinsip inheritance pada
pemograman berorientasi objek;

Ekstensi / biasanya use case tambahan memilki


4
extend <<extend>> nama depan yang sama dengan use
case yang ditambahkan; misal
22

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram (Lanjutan)

No Nama Simbol Dekripsi


Relasi use case tambahan ke sebuah use
case yang ditambahkan memerlukan
use case ini untuk menjalankan
<<include>> fungsinya atau sebagai syarat dijalankan
include / use case ini. Ada dua sudut pandang
5 uses
((uses)) yang cukup besar mengenai include di
use case : Kedua interpretasi di atas
dapat dianut salah satu atau keduanya
tergantung pada pertimbangan dan
interpretasi yang dibutuhkan.
Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use
case dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum dari lainnya,
misalnya :

generalizati
6
on

Arah panah mengarah pada use case


yang menjadi generalisasinya (umum)
23

2.4.2 Activity Diagram

Diagram ini menggambarkan berbagai aktifitas dalam sistem yang

sedang dirancang, mulai dari titik awal, melalui kondisi (decision) yang mungkin

terjadi, kemudian sampai pada titik akhir. Diagram ini tidak menggambarkan

perilaku/proses internal sebuah sistem maupun interaksi antar subsistem, tetapi

lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas secara umum atau

global [17].

Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram

No Nama Simbol Dekripsi


status awal aktivitas sistem, sebuah
1. Status awal Diagram aktivitas memiliki sebuah
status awal
aktivitas yang dilakukan sistem,
2. Aktivitas aktivitas baisanya diawali dengan
kata kerja
asosiasi percabangan pemisahan
Percabangan / jalan dari aktifitas sistem jika ada
3.
decision
keputusan
asosiasi penggabungan dimana
Penggabungan lebih dari satu aktivitas
4.
/ join
digabungkan menjadi satu
status akhir yang dilakukan sistem,
5. Status akhir sebuah Diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir
24

Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram

No Nama Simbol Dekripsi


memisahkan aktivitas yang
bertanggung jawab terhadap
6. Swimlane
aktivitas yang terjadi.
Atau

Pemisahan / asosiasi pemisahan dimana ada satu


7. aktivitas dipisah menjadi beberapa
Fork
aktivitas.

2.4.3 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram adalah diagram yang menggambarkan

struktur yang berjalan pada sistem dari segi pendefinisisan kelas-kelas yang akan

dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan

metode atau operasi [18].

Tabel 2.3 Simbol Class Diagram

No Nama Simbol Dekripsi

kelas pada struktur system

1 Kelas

Sama dengan konsep interface


Antarmuka /
2 dalam pemrograman
interface
nama_Interface berorientasi objek
relasi antarkelas meliputi
Asosiasi / makna umum, asosiasi
3
association biasanya juga disertai dengan
multiplicity
25

Tabel 2.3 Simbol Class Diagram (Lanjutan)

No Nama Simbol Dekripsi

Asosiasi berarah relasi antarkelas yang satu


/ directed digunakan oleh kelas yang
4
association lain, asosiasi biasanya juga
disertai dengan multiplicity
relasi antarkelas meliputi
makna generalisasi-spesialisasi
5 generalisasi (umum-khusus)

relasi antarkelas meliputi


kebergantungan. makna kebergantungan
6 antarkelas
/. dependency

relasi antarkelas meliputi


Agregasi /
7 makna semua-bagian (whole-
aggregation
part)

2.5 Aplikasi Pendukung

Pemrograman Visual Berbasis Desktop adalah suatu pemrograman yang

dilakukan dengan menggunakan manipulasi dari elemen-elemen visual yang di

lakukan pada sebuah perangkat komputer tunggal secara offline yang

pengoperasiannya tidak bergantung pada komputer lain dalam jaringan maupun

web.

2.5.1 Microsoft Visual Basic 2008

Visual basic adalah sebuah bahasa pemrograman yang sering dikatakan

bahasa pemprograman tingkat tinggi yang sudah banyak dikenal dikalangan

pemrograman, dimulai dengan BASIC yang terdapat pada komputer “angkatan

tua”, seperti AT286. Bahasa Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang

sangat diandalkan dalam membangun beberapa aplikasi penting. Alasan bahasa


26

Basic digemari adalah karena susunan dalam proses penulisan programnya yang

membebaskan kita untuk melompat dari satu baris program ke baris

lainnya.bahasa Basic banyak terdapat di masa penggunaan sistem operasi DOS.

Sejalan dengan berkembangnya teknologi dalam sistem operasi biasa ke sistem

operasi berbasis grafik, para pengguna DOS beralih ke WINDOWS [19].

Visual basic 2008 sering disebut juga Visual basic 9. Visual basic ini

terdapat dalam produk Microsoft, yaitu Visual Studio 2008. Visual studio 2008

dan semua anggotanya, yang terdiri dari : Visual basic, Visual C++, Visual C#,

Visual Web Developer, memerlukan platform pemrograman yang tepat, yaitu :

Net 3 atau yang terbaru. Visual Studio 2008 memiliki beberapa versi, yaitu :

Professional, Visual Studio Tools Team Edition, dan Express. Berikut ini adalah

sebuah lembar kerja Microsoft Visual basic 2008 [20].

Gambar 2.2 Lembar kerja Microsoft Visual basic 2008

Berikut ini adalah keterangan dari gambar 2.2:

1. ToolBox :adalah tempat menyimpan control yang akan kita gunakan pada

program yang dipasang pada form.


27

2. Form :adalah jendela untuk mendesain suatu form yang terpilih.

3. Solution Explorer :adalah sekumpulan komponen yang terkait pada suatu

projek (solution) yang sedang kita buat. Kita dapat bernavigasi komponen dari

projek kita buat atau tambahan (form, module, reference) melalui jendela

Solution Explorer ini.

4. Properties Windows :adalah jendela yang menunjukkan sekumpulan property

dari suatu komponen yang sedang kita pilih. Di sini kita dapat mengubah nilai

properti suatu komponen sesuai yang kita inginkan saat proses desain aplikasi.

Untuk menggunakan properti yaitu klik terlebih dahulu control yang ingin kita

setting.

5. Errorlist : Daftar error, peringatan dan pesan dari Visual basic untuk pengguna

sehingga kita dapat mengantisipasi kesalahan dalam berbagai penulisan kode

serta pengoptimalan penulisan kode karena Visual basic 2010 dilengkapi

dengan kecerdasan dalam memberikan pesan peringatan atau kesalahan dalam

penulisan kode oleh penggunanya.

6. ToolBar :adalah peralatan yang berfungsi mewakili suatu perintah yang ada

pada Menu bar.

2.5.2 Microsoft Access 2010

Microsoft Access adalah sebuah program yang digunakan untuk mengolah

database dengan model relasional karena pada aplikasi ini terdapat lajur kolom

dan lajur baris. Selain itu Microsoft access merupakan sebuah program aplikasi

yang tergolong sangat mudah dalam pengaplikasiannya dan sangat familiar untuk

digunakan dalam pembuatan dan perancangan sistem manajemen database [17].

Melalui Microsoft access user dapat menggunakannya untuk merancang dan


28

mengolah database yang saling terkait antara pembuatan Table, Form, Query,

Report, Macro, Modul sehingga dapat dikoordinasikan dalam pembuatan :

Tombol Macro, Menu Drop Down, dan Menu Switchboard. Untuk menjalankan

Microsoft access 2010 dapat dilakukan dengan memilih tombol Start pada

taskbar, pilih All Program, kemudian pilih Microsoft office access 2010 [21].

2.5.3 Crystal report

Crystal report adalah program yang dapat digunakan untuk membuat

laporan yang terpisah dengan program Microsoft Visual basic. Kelebihan dari

Crystal report ini adalah hasil cetaknya lebih baik dan pembuatan laporannya pun

lebih mudah disusun, hal ini dikarenakan pada Crystal report banyak tersedia

objek dan komponen yang mudah digunakan [22].

Gambar 2.2Crystal report

Gambar 2.3 Crystal report


DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Gusrizaldi, E. Komalasari, M. Dan, D. Program and S. Administrasi,


"ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
PENJUALAN DI INDRAKO SWALAYAN TELUK KUANTAN," vol. 2,
no. 2, pp. 286-303, 2016.
[2] Yuli Mardi, "Data Mining : Klasifikasi Menggunakan Algoritma C4.5 Yuli
Mardi," Jurnal Edik Informatika, no. ISSN : 2407-0491.
[3] A. M. Alfannisa Annurullah Fajrin1, "PENERAPAN DATA MINING
UNTUK ANALISIS POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN
ALGORITMA FPGROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN
SPARE PART MOTOR," Kumpulan jurnaL Ilmu Komputer (KLIK), vol. 5,
no. ISSN: 2406-7857, 2018.
[4] D. Listriani, A. H. Setyaningrum and F. Eka, "PENERAPAN METODE
ASOSIASI MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA APLIKASI
ANALISA POLA BELANJA KONSUMEN (Studi Kasus Toko Buku
Gramedia Bintaro)," vol. 9, no. 2.
[5] M. Willy Pratama Widharta dan Sugiono Sugiharto, S.E., "PENYUSUNAN
STRATEGI DAN SISTEM PENJUALAN DALAM RANGKA
MENINGKATKAN PENJUALAN TOKO DAMAI," JURNAL
MANAJEMEN PEMASARAN PETRA, vol. 2, 2015.
[6] D. Firdaus, "Penggunaan Data Mining dalam Kegiatan Sistem Pembelajaran
Berbantuan Komputer," 2017.
[7] A. Asroni, H. Fitri and E. Prasetyo, "Penerapan Metode Clustering dengan
Algoritma K-Means pada Pengelompokkan Data Calon Mahasiswa Baru di
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Studi Kasus: Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)," Semesta
Teknika, vol. 21, no. 1, 2018.
[8] H. Sulastri and A. I. Gufroni, "PENERAPAN DATA MINING DALAM
PENGELOMPOKAN PENDERITA THALASSAEMIA," Jurnal Nasional
Teknologi dan Sistem Informasi, vol. 3, no. 2, pp. 299-305, 26 9 2017.
[9] F. A. Hermawati, "Data Mining," in Data Mining , Surabaya, Penerbit Andi,
2013, p. 1.
[10] Nurbayti, "Tren Pengguna Aplikasi Go-Food di Era Digital," K O M A S K A
M, vol. 1, no. 1, 2019.
[11] H. Kusumo, "Analisis Algoritma Apriori Untuk Mendukung Strategi Promosi
Perguruan Tinggi," Walisongo Journal of Information Technology, vol. 1, no.
1, 2019.
[12] I. P. Astuti, "ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN
HUBUNGAN ANTARA JURUSAN SEKOLAH DENGAN TINGKAT
KELULUSAN MAHASISWA," JURNAL TEKNIK INFORMATIKA, vol. 12,
no. 1, 2019.
[13] F. A. Sianturi, "PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK
PENENTUAN TINGKAT PESANAN," Jurnal Mantik Penusa, vol. 2, no. 1,
2

2018.
[14] Suendri, "Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) Pada
Perancangan Sistem Informasi Remunerasi Dosen Dengan Database Oracle
(Studi Kasus: UIN Sumatera Utara Medan)," ALGORITMA: Jurnal Ilmu
Komputer dan Informatika, p. 1, 2018.
[15] Sutejo, "Pemodelan UML Sistem Informasi Geografis Pasar Tradisional Kota
Pekanbaru," Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi Digital Zone,
`Universitas Lancang Kuning , vol. 7, 2016.
[16] A. Hendini, "PEMODELAN UML SISTEM INFORMASI MONITORING
PENJUALAN DAN STOK BARANG (STUDI KASUS: DISTRO ZHEZHA
PONTIANAK)," JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, vol. 4, no. 1,
2016.
[17] R. Nurmalina, J. A. Yani Km, T. Laut and K. Selatan, "Perencanaan dan
Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card
Guna Pengembangan Kampus Cerdas (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah
Laut)," Jurnal Integrasi, vol. 9, no. 1, pp. 84-91, 2017.
[18] T. B. Kurniawan, "PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMESANAN
MAKANAN DAN MINUMAN PADA CAFETARIA NO CAFFE DI
TANJUNG BALAI KARIMUN MENGGUNAKAN BAHASA
PEMOGRAMAN PHP DAN MYSQL," Jurnal TIKAR, vol. 1, no. 2, pp. 192-
206, 2020.
[19] N. E. Putri and S. Azpar, "Sistem Informasi Pengolahan Data Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD ) Terpadu Amalia Syukra Padang,"
JurnalEdikInformatika, vol. 2, 2016.
[20] S. Sulastri, "ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PEMESANAN KAMAR PADA HOTEL JATI WISATA
PANGKALPINANG DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI
OBJEK," Jurnal Teknologi Komunikasi , no. ISSN. 2302-2795, 2014.
[21] A. Nahlah*, "Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Ms Access pada
Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ujung Pandang," Jurnal
Sainsmat, vol. IV, no. 2, pp. 175-195, 2015.
[22] M. Deval Gusrion, S.Kom, "MEMBUAT APLIKASI PENYIMPANAN
DAN PENGOLAHAN DATA DENGAN VB.NET," UPI YPTK Jurnal
KomTekInfo , vol. 5, no. ISSN :2356-0010 | eISSN :2502-8758, 2018.

Anda mungkin juga menyukai