Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA

APRIORI PADA INDOMARET INDRAPRASTA SEMARANG


Shona Chayy Bilqisth1, Setia Astuti2
Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Imam Bonjol No. 207, Semarang, 50131, Telp. (024) 3517261
E-mail : sekretariat@dinus.ac.id1, nayachayy@gmail.com2

Abstrak
Data mining adalah disiplin ilmu yang mempelajari sebuah teknik dari pola, statistik, database
untuk menggali informasi yang berguna dan berharga. Suatu Swalayan Indomaret pasti
mempunyai data transaksi penjualan. Data transaksi penjualan ini seringkali diperlakukan
hanya sebagai rekaman tanpa pengolahan lebih lanjut sehingga tidak mempunyai nilai guna
lebih, dari data transaksi penjualan dapat diketahui informasi yaitu mengetahui pola pembelian
konsumen dengan teknik aturan asosiasi menggunakan metode algoritma apriori. Penelitian ini
memanfaatkan data primer yang masih baru yaitu data transaksi penjualan dari bulan
September sampai Oktober tahun 2015. Hasil yang didapat dari pengolahan data transaksi
penjualan berupa itemset dengan penerapan konsep analisis asosiasi mining diketahui nilai
support pada tiap item,kombinasi item, nilai confidence dalam pembentukan frequent itemset.
Maka, diketahui barang yang paling banyak dibeli secara bersamaan oleh konsumen indomaret
yaitu jika membeli mie instan maka membeli air mineral dengan nilai confidence 77%, jika
membeli rokok maka membeli air mineral dengan nilai confidence 60%, jika membeli air
mineral maka membeli rokok dengan nilai confidence 27%, dan jika membeli air mineral maka
membeli mie instan dengan nilai confidence 20%. Informasi ini sangat berguna bagi pihak
pengelola indomaret untuk menyusun strategi dengan menambah persediaan barang dan
menyusun tata letak barang secara berdekatan.

Kata Kunci : Data Mining, Algoritma Apriori, Aturan Asosiasi, Transaksi penjualan indomaret

Abstract
Data mining is a discipline that learns about the techniques of pattern, Statistics and database
to find out information which is useful and valuable. A minimarket, for example Indomaret,
must has sales transaction data. The longer daily sales transaction data, the more it will lead to
accumulation of data. The accumulation of data can be an useful information to determine
consumer purchasing patterns with the technique of association rules using a priori algorithm.
This study utilizes newer primary data, it is the sales transaction data from September to
October 2015. The results of the data processing is the form of itemset with the application of
the concept of mining association analysis support in the unknown value of each item, a
combination of items, the value of confidence in the establishment frequent itemset. Thus, it will
be known what is the most purchasing items by customers. For example, if someone buys noodle
then he will buy mineral water in 77% confidence level, if he buys mineral water then he will
buy cigarettes in 60% confidence level, if he buys mineral water then he will buy cigarettes in
27% confidence level, and if he buys mineral water then he will buy instant noodles with 20 %
confidence level. This information is very useful for the Indomaret manager to develop
strategies to increase the supply of goods and arrange the layout of the adjacent goods.

Keywords : Data Mining, Apriori Algorithm, Association Rules, Indomaret Sales Transaction

1. PENDAHULUAN dalam dunia bisnis perdagangan serta


kemajuan teknologi informasi
1.1. Latar Belakang merupakan suatu hal yang saling terkait,
Perkembangan dan persaingan dalam ketatnya persaingan pasar untuk
1
memenuhi tuntutan pelanggan yang salah satu masalah yang sering dihadapi
semakin tinggi.Perusahaan memerlukan adalah kurangnya stok barang yaitu
strategi dan kecerdasan bisnis untuk ketersediaan barang sering kali tidak
dapat terus memenuhi keinginan memadai kebutuhan pelanggan.
pelanggan dan tuntutan pasar. Sehingga Misalnya jumlah stok barang terlalu
kemajuan teknologi sangat dibutuhkan sedikit permintaan banyak, atau
untuk mengembangkan bisnis sebaliknya stok barang yang banyak
perdagangan [1]. tetapi permintaan sedikit, hal ini dapat
Dalam persaingan di dunia bisnis, menyebabkan kekecewaan pelanggan
khususnya industri swalayan, menuntut karena barang yang diinginkan sering
para pengembang untuk menemukan kali habis dan juga kerugian bagi
suatu strategi yang tepat supaya dapat pengelola swalayan karena beberapa
meningkatkan penjualan barang, salah barang yang tidak laku bisa semakin
satu cara yaitu dengan mengetahui pola menumpuk.
pembelian belanja konsumen sehingga Setiap hari data transaksi penjualan di
kita bisa menerapkan langkah-langkah Indomaret semakin bertambah banyak
yang tepat untuk memberikan fasilitas sehingga data tersebut menumpuk,
yang lebih, guna meningkatkan daya Namun data ini seringkali diperlakukan
jual [2]. hanya sebagai rekaman tanpa
Swalayan Indomaret merupakan pengolahan lebih lanjut sehingga tidak
swalayan yang menjual bahan-bahan mempunyai nilai guna lebih untuk bisa
pokok dan kebutuhan barang rumah dimanfaatkan dengan baik. Analisis dari
tangga, swalayan Indomaret selalu tiap koleksi data tersebut akan
berusaha memberikan pelayanan terbaik menghasilkan pengetahuan atau
agar kepuasan bagi konsumen dapat informasi, misalnya berupa pola dan
terwujud dengan menyediakan produk kaidah asosiasi yang terjadi pada data
yang berkualitas, layanan yang unggul, [3].
dan harga bersahabat, serta dalam Metode yang sering digunakan untuk
suasana belanja yang menyenangkan, melakukan analisis pola perilaku
namun karena terjadi persaingan dengan belanja konsumen adalah analisis
swalayan lainnya maka diperlukan keranjang belanja atau Market Basket
strategi – strategi untuk Analysis (MBA). Analisis ini
mempertahankan bisnis ritel tersebut. merupakan salah satu metode dalam
Sehubungan dengan hal itu suatu penambangan data (data mining) yang
swalayan harus bisa mengerti apa yang mempelajari tentang perilaku kebiasaan
sebenarnya diinginkan oleh konsumen dalam membeli barang
konsumennya untuk memberikan secara bersamaan dalam satu waktu..
kenyamanan dalam berbelanja di Metode analisis pola perilaku belanja
swalayan tersebut, terutama dalam MBA menggunakan bantuan algoritma
memberikan kemudahan untuk memilih apriori, yang merupakan algoritma
barang belanjaan yang diinginkan oleh MBA yang digunakan untuk
kosumen dengan mudah. Sebagai menghasilkan association rule, dengan
contoh dalam peletakan barang-barang pola “if then ”. Teknik tersebut bisa
belanjaan yang tersusun di dalam rak diterapkan dalam data yang sangat besar
sebaiknya disesuaikan dengan pola seperti data transaksi penjualan pada
belanja konsumen untuk memudahkan Indomaret Indraprasta Semarang [1].
konsumen mencari barang-barang yang Algoritma apriori salah satu dari jenis
diinginkan [1]. aturan asosiasi yang ada pada data
Setiap hari Indomaret melayani mining, Algoritma apriori bertujuan
transaksi penjualan yang banyak, dan untuk menemukan sebuah frequent

2
itemset yang dijalankan pada pada Indomaret Indraprasta Semarang,
sekumpulan data. Analisis apriori berdasarkan data transaksi penjualannya
adalah suatu proses untuk menemukan ?”.
semua aturan apriori yang memenuhi 1.3. Batasan Masalah
syarat minimum untuk support dan Sesuai dengan rumusan masalah diatas
syarat minimum untuk confidence [3]. maka batasan masalah yang dibahas
Penerapan Algoritma Apriori dapat hanya meliputi :
membantu dalam membentuk kandidat 1.Data yang digunakan adalah data
kombinasi item, kemudian dilakukan transaksi penjualan pada bulan
pengujian apakah kombinasi tersebut September sampai Oktober 2015.
memenuhi parameter support dan 2.Penelitian menggunakan metode
confidence minimum yang merupakan market basket analysis dengan
nilai ambang yang diberikan oleh algoritma apriori.
peneliti. Jika memenuhi parameter 3.Penerapan konsep analisis asosiasi
support dan confidence maka hasil mining melalui support dan confidence.
tersebut dapat membantu dalam 4.Penerapan kaidah asosiasi dalam
penentuan pola pembelian barang dan bentuk frequent itemset.
membantu tata letak barang berdasarkan 1.4. Tujuan Penelitian
kencenderungan konsumen membeli Berdasarkan rumusan masalah diatas
barang[2]. tujuan penelitian ini adalah, sebagai
Market Basket Analysis dengan berikut :
algoritma apriori dapat meningkatkan 1.Analisis data transaksi penjualan di
penjualan karena dengan Indomaret Indraprasta Semarang.
menerapkannya dapat diketahui pola 2.Menerapkan algoritma apriori dalam
kebiasaan belanja pelanggan, sehingga menemukan pola pembelian konsumen.
barang - barang yang sering dibeli 1.5. Manfaat Penelitian
pelanggan ditempatkan secara strategis 1.Membantu perusahaan dalam
dan stoknya akan diperbanyak agar mengetahui pola keterkaitan barang
mencukupi, supaya tidak cepat habis yang sering dibeli pelanggan secara
dan barang - barang yang kurang bersamaan.
diminati pelanggan stoknya dikurangi 2.Membantu perusahaan untuk
agar tidak me numpuk yang bisa mengatur stok barang dan dapat
mengakibatkan kerugian bagi pengelola mempermudah mengatur peletakan
serta barang-barang yang sering dibeli barang berdasarkan pola keterkaitan
secara bersamaan oleh pelanggan akan barang yang satu dengan yang lainnya.
ditempatkan berdekatan.
Oleh karena itu peneliti akan II. LANDASAN TEORI
menggunakan metode Market Basket 2.1. Tinjauan Pustaka
Analysis dengan menerapkan algoritma a)Penelitian yang dilakukan oleh (Dewi
apriori dalam penelitian, untuk Kartika Pane, 2013)
mengetahui kebiasaan belanja Dalam penelitian ini menerapkan data
pelanggan sehingga memudahkan mining pada penjualan produk
dalam stok barang dan order barang. elektronik dengan algoritma apriori
1.2. Rumusan Masalah (studi kasus : kreditplus).
Dari latar belakang permasalahan yang b)Publikasi majalah ilmiah (Kennedi
sudah diuraikan diatas, dapat Tampubolon , Hoga Saragih, dan Bobby
dirumuskan masalah yang akan di cari Reza 2013)
solusinya yaitu : “Bagaimanakah Implementasi Data Mining Algoritma
melakukan analisis pola pembelian Apriori pada Sistem Persediaan alat-alat
konsumen dengan Algoritma Apriori kesehatan

3
c)Penelitian yang dilakukan oleh peninjauan kumpulan data untuk
(Almon Junior Simanjuntak, 2013) menemukan hubungan yang tidak
Aplikasi Data Mining Untuk Pemodelan diduga dan meringkas data dengan cara
Pembelian barang dengan menggunakan yang berbeda dengan sebelumnya, yang
Algoritma Apriori dapat dipahami dan bermanfaat bagi
d)Penelitian yang dilakukan oleh (A.A pemilik data.” (Larose, 2006). “Data
Gede Bagus Mariana dan I Made Dwi mining merupakan bidang dari beberapa
Putra Asana 2013) keilmuan yang menyatukan teknik dari
Analisis Keranjang Belanja dengan pembelajaran mesin, pengenalan pola,
Algoritma Apriori pada Perusahaan statistik, database, dan visualisasi untuk
Retail penanganan permasalahan pengambilan
e)Penelitian yang dilakukan oleh informasi dari database yang besar.”
(Wijhah Islamika 2014) (Larose, 2006).
Analisis Asosiasi Data Dengan 2.5. Algoritma Apriori
Algoritma Apriori Untuk Sistem Apriori termasuk jenis aturan asosiasi
Pendukung Keputusan Penjualan pada data mining. Aturan yang
Barang Berbasis Web menyatakan asosiasi antara beberapa
f)Penelitian yang dilakukan oleh (Robi atribut sering disebut affinity analysis
Yanto, Riri Khoiriah 2015) atau market basket analysis. Analisis
Implementasi Data Mining dengan asosiasi atau association rule mining
Metode Algoritma Apriori dalam adalah teknik data mining untuk
Menentukan Pola Pembelian Obat menemukan aturan asosiatif antara
2.2. Analisis suatu kombinasi item. Contoh analisis
Menurut KBBI (kamus besar bahasa asosiatif dari analisis pembelian di suatu
Indonesia) analisis adalah kata benda pasar swalayan adalah dapat
yang berarti penyelidikan terhadap diketahuinya berapa besar kemungkinan
suatu peristiwa untuk mengetahui seseorang pelanggan membeli roti
keadaan yang sebenarnya. Nosi lain bersamaan dengan susu. Dengan
untuk analisis adalah penjabar an pengetahuan tersebut, pemilik pasar
sesudah dikaji sebaik-baiknya dan swalayan dapat mengatur penempatan
pemecahan persoalan yang dimulai barangnya atau merancang kampanye
dengan dugaan akan kebenarannya. pemasaran dengan memakai kupon
2.3. Pola Pembelian Konsumen diskon untuk kombinasi barang tertentu.
Pola adalah bentuk atau model (atau, Karena analisis asosisasi menjadi
lebih abstrak, suatu set peraturan) yang terkenal karena aplikasinya untuk
bisa dipakai untuk membuat atau untuk menganalisis isi keranjang di pasar
menghasilkan suatu atau bagian. swalayan, analisis asosiasi juga sering
Definisi Pembelian adalah Suatu disebut market basket analysis. (Kusrini
pristiwa atau tindakan yang dilakukan dan Emha Taufiq Luthfi, 2009:149)
oleh dua belah pihak dengan tujuan Algoritma apriori merupakan algoritma
menukarkan barang atau jasa dengan yang paling terkenal untuk menemukan
menggunakan alat transaksi yang sah pola frekuensi tinggi. algoritma apriori
dan sama-sama memiliki kesepakatan dibagi menjadi beberapa tahap yang
dalam transaksinya. Konsumen adalah disebut narasi atau pass (Efori Buulolo,
setiap orang pemakai barang dan atau 2013) yaitu:
jasa yang tersedia dalam masyarakat, 1.Pembentukan kandidat itemset,
baik bagi kepentingan diri sendiri, kandidat k-itemset dibentuk dari
keluarga, maupun orang lain. kombinasi (k-1)-itemset yang didapat
2.4. Data Mining dari iterasi sebelumnya. Satu cara dari
Data mining merupakan analisis dari algoritma apriori adalah adanya

4
pemangkasan kandidat k-itemset yang dengan total transaksi yang terjadi pada
subset-nya yang berisi k-1 item tidak dataset.
termasuk dalam pola frekuensi tinggi 2.Pembentukan Aturan Asosiasi
dengan panjang k-1. Langkah yang dilakukan setelah
2.Penghitungan support dari tiap menentukan nilai support pada itemset
kandidat k-itemset. Support dari tiap berfrekuensi tinggi lalu dibentuk aturan
kandidat k-itemset didapat dengan asosiasi yang menyatakan kuatnya
menscan database untuk menghitung hubungan kombinasi itemset pada
jumlah transaksi yang memuat semua transaksi. Untuk menentukan aturan
item didalam kandidat k-itemset asosiasi yang terbentuk minimal itemset
tersebut. Ini adalah juga ciri dari harus memiliki dua kandidat X dan Y.
algoritma apriori dimana diperlukan Untuk menentukan aturan X → Y
penghitungan dengan cara seluruh digunakan rumus:
database sebanyak k-itemset terpanjang. Confidence(X→Y)=
3.Tetapkan pola frekuensi tinggi. Pola Σ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌
frekuensi tinggi yang memuat k item Σ Transaksi mengandung X
atau k-itemset ditetapkan dari kandidat Pada rumus diatas untuk menentukan
k-itemset yang supportnya lebih besar nilai confidence pada aturan asosiasi,
dari minimum support. jumlah transaksi yang mengandung
4.Bila tidak didapat pola frekuensi item X dan Y dibagi dengan jumlah
tinggi baru maka seluruh proses transaksi yang mengandung item X.
dihentikan. Bila tidak, maka k ditambah 2.6. Swalayan Indomaret
satu dan kembali bagian 1. Supermarket atau pasar swalayan adalah
Metode dasar analisis asosiasi terbagi sebuah toko yang menjual segala
menjadi dua tahap : kebutuhan sehari-hari. Indomaret adalah
1.Pola frekuensi tinggi jaringan peritel waralaba di Indonesia.
Adalah tahap dimana pembentukan Indomaret merupakan salah satu anak
kombinasi antar item yang telah perusahaan Salim Group.Indomaret
memenuhi syarat minimum support merupakan jaringan minimarket yang
yang telah ditentukan sebelumnya. Nilai menyediakan kebutuhan pokok dan
support pada suatu itemset dapat kebutuhan sehari-hari.
diperoleh dengan menggunakan sebuah 2.7. WEKA
rumus di bawah ini: Weka adalah aplikasi data mining open
Support(X)
source berbasis Java. Aplikasi ini
Σ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑋 dikembangkan pertama kali oleh
= Total Transaksi
(1)
Universitas Waikato di Selandia Baru
Rumus diatas memiliki arti untuk sebelum menjadi bagian dari Pentaho.
menentukan nilai support pada satu item Weka terdiri dari koleksi algoritma
jumlah transaksi yang mengandung machine learning yang dapat digunakan
item X dibagi dengan jumlah transaksi untuk melakukan generalisasi atau
yang ada pada database. formulasi dari sekumpulan data
Sedangkan pada dua itemset atau lebih sampling.
diperoleh dengan rumus:
Support(X,Y)= III.METODOLOGI PENELITIAN
Σ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌 3.1. Objek Penelitian
(2)
Total Transaksi Pada Penelitian ini objek yang akan di
Pada rumus diatas untuk menentukan ambil adalah sebuah swalayan
nilai support pada dua itemset atau Indomaret Indraprasta Semarang,
lebih, jumlah transaksi yang dengan mengambil data primer yaitu
mengandung item X dan Y dibagi data transaksi penjualan barang periode

5
bulan September dan Oktober tahun dalam bentuk 1 dan 0 atau format data
2015. dalam bentuk biner.

3.2. Tahapan Penelitian Cross-


Industry Standard Process for Data 7.Fase Pemodelan
Mining (CRISP-DM)
Tahapan-tahapan yang penulis lakukan
dalam penelitian ini menggunakan Indomaret Indraprasta
metode CRISP-DM dengan langkah- Semarang
langkah sebagai berikut :
1.Fase Pemahaman Bisnis
Tujuan dari penelitian ini yaitu mencari Dataset
keterkaitan antar barang yang sering
dibeli oleh pelanggan Indomaret secara
bersamaan, untuk mempermudah
mengatur stok barang.
Pada tahap awal peneliti mencari Market basket analysis
dataset dengan mengetahui struk belanja dengan algoritma apriori
konsumen di Indomaret indraprasta
pada bulan September 2015 sampai
bulan Oktober 2015.
2.Fase Pemahaman Data Coding
Sumber data yang digunakan pada
penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh langsung dari struk belanja
pelanggan Indomaret indraprasta pada
bulan September 2015 sampai bulan Hasil
oktober 2015. Mengetahui kebiasaan belanja konsumen
3.Fase Pengolahan Data untuk prediksi stok barang dan order barang
Dari data transaksi yang ada, tidak pada indomaret indraprasta
semua yang diolah. Pada penelitian ini
data yang digunakan hanya transaksi
yang lebih dari 1 jenis barang, bukan
berapa jumlah barang yang dibeli Keterangan :
karena yang dicari adalah keterkaitan Dataset
barang. a.Pemilihan transaksi lebih dari satu
4.Pemilihan data yang diolah barang
Data yang diolah yaitu transaksi yang b.Diskritisasi nama_barang
lebih dari 1 jenis barang dan yang c.Representasi biner
digunakan adalah no dan nama barang. Market basket analysis dengan
5.Diskritisasi variabel algoritma apriori
Perlu dilakukan diskritisasi a.Penggabungan
(memecahkan domain atau daerah b.Pemangkasan dengan minimum
perhitungan menjadi beberapa daerah- support
daerah kecil) karena kolom pada data c.Minimum confidence
diatas memiliki range yang cukup luas. Coding
Aturan range ini dapat diubah sesuai a.Implementasi dengan Weka 3.7
dengan keinginan peneliti. 8.Fase Evaluasi
6.Format Tabular Data Transaksi Tahap fase evaluasi dilakukan untuk
Format tabular data adalah format data mendapatkan kualitas dan efektifitas
sebelum disebarkan. Apakah model
6
sudah memenuhi tujuan awal dan sudah variable nama barang, peneliti
memecahkan permasalahan dalam mengelompokan nama-nama barang
penelitian ini, serta mengambil yang ada menjadi 26 kategori.
keputusan berkaitan dengan 4.3 Proses Dalam Algoritma Apriori
penggunaan hasil dari data mining. Algoritma apriori bertujuan untuk
9.Fase Penyebaran menemukan sebuah aturan asosiasi
Setelah melakukan evaluasi, fase dengan mengetahui minimum support
selanjutnya adalah fase penyebaran (nilai penunjang) yang menunjukan
yaitu hasil dari penelitian ini dapat kombinasi tiap item dalam database.
dijadikan rekomendasi oleh pihak Dan mengetahui minimum confidence
pengelola swalayan Indomaret (nilai kepastian) yang menunjukan
Indraprasta Semarang dalam kuatnya hubungan antar item dalam
menentukan strategi bisnis mengatur aturan asosiasi, dengan syarat minimum
stok barang dan peletakan posisi suatu support dan minimum confidence
barang dengan memperhatikan barang semua aturan apriori dalam suatu data
yang paling sering dibeli secara dapat ditemukan.
bersamaan. 4.3.1 Analisis Pola Frekuensi Tinggi
Menghitung nilai support pada tiap item
dan menetapkan nilai minimum support
IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN 13% maka barang dengan frekuensi
DAN PEMBAHASAN tinggi akan diketahui, dengan
4.1. Sumber Data menggunakan rumus
Sumber data yang digunakan pada Support(X)
penelitian ini adalah data yang Σ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑋
= ,
diperoleh langsung dari struk belanja Tot al Transaksi
transaksi yang mengandung air mineral
pelanggan Indomaret Indraprasta
berjumlah 165 dan total transaksi 315
Semarang pada bulan September dan
maka 165÷315= 52,38 jadi nilai support
Oktober 2015. Untuk mengetahui pola
dari air mineral yaitu 52,38% dan
pembelian barang yang sering dibeli
seterusnya. Berikut tabel nilai support
oleh konsumen Indomaret yang
dari itemset :
nantinya menghasilkan informasi yang
berguna bagi pengelola Indomaret Minimum Support 13%
sehingga tepat dalam menyediakan stok
NO NAMA ITEM SUPPORT SUPPORT
barang.Ada 527 transaksi, tidak semua %
data akan di olah, pada penelitian ini 1 AIR 165/315 52,38%
hanya transaksi yang lebih dari 1 jenis MINERAL
barang yang akan di olah artinya jika 2 AIR TEH 45/315 14,28%
ada transaksi yang hanya berjumlah 1
3 ES KRIM 8/315 2,54%
barang yaitu orang yang membeli hanya
1 item barang maka tidak akan diproses, 4 ISOTONIK 26/315 8,25%
dari 527 transaksi ada 315 yang dalam 1
5 KOPI 9/315 2,86%
transaksi mengandung 2 item atau lebih.
4.2. Diskritisasi Variabel 6 LARUTAN 12/315 3,80%
Setelah pengolahan data perlu dilakukan
diskritisasi variabel untuk memecahkan 7 MAKEUP 1/315 0,32%
domain menjadi bagian-bagian kecil, 8 MIE INSTAN 43/315 13,65%
karena data transaksi penjualan diatas
memiliki range yang cukup luas. Aturan 9 MINUMAN 6/315 1,90%
ENERGI
range ini dapat diubah sesuai dengan 10 MINUMAN 6/315 1,90%
keinginan peneliti. Dari hasil diskritisasi RASA

7
15÷315 = 4,76 jadi nilai support (air
11 MINYAK 1/315 0,32% mineral,air teh) yaitu 4,76% dan
12 PEMBALUT 3/315 0,95%
seterusnya. Berikut ini adalah nilai
support dari 2 kombinasi item:
13 PERMEN 23/315 7,30%
Support(X,Y)=
14 OBAT 3/315 0,95% Σ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌
15 ORANGE 36/315 11,43% Total Transaksi
Minimum support kombinasi 2 item
16 ODOL 32/315 10,15%
yang ditentukan adalah 10% jadi barang
17 ROKOK 73/315 23,17% yang memiliki nilai support dibawah
18 ROTI 47/315 14,92% 10% akan dihilangkan, berikut ini
19 SABUN 40/315 12,70% barang yang memenuhi minimum
20 SABUN CUCI 4/315 1,27% support :
21 SABUN 27/315 8,57% No Itemset Jumlah MS 10%
WAJAH 1 Air mineral, 33 10,47%
22 SHAMPOO 17/315 5,40% Mie instan
23 SNACK 55/315 17,46% 2 Air mineral, 44 14%
24 SOFT DRINK 21/315 6,67% Rokok
25 SUSU 22/315 6,98%
26 TISSUE 27/315 8,57% 4.3.2 Pembentukan Aturan Asosiasi
Minimum support yang ditentukan Langkah yang dilakukan setelah
adalah 13% jadi barang yang memiliki mengetahui nilai support pada itemset
nilai support dibawah 13% akan berfrekuensi tinggi dengan minimum
dihilangkan, berikut ini barang yang support yang sudah ditentukan lalu
memenuhi minimum support : dibentuk aturan asosiasi yang
NO ITEM SET JUMLAH MS menyatakan kuatnya hubungan
13% kombinasi itemset pada transaksi yaitu
1 AIR 165 52,38% confidence. Untuk menentukan aturan
MINERAL
2 AIR TEH 45 14,28%
asosiasi yang terbentuk minimal itemset
harus memiliki dua kandidat X dan Y
3 MIE 43 13,65%
INSTAN pada tabel diatas sudah ditunjukan 2
4 ROKOK 73 23,17% kombinasi item, karena setelah
5 ROTI 47 14,92% dilakukan 3 kombinasi item tidak ada
yang memenuhi minimum support
6 SNACK 55 17,46%
maka 2 kombinasi yang memenuhi
Setelah itu barang yang memenuhi untuk pembentukan asosiasi peneliti
minimum support akan dikombinasikan menetapkan minimum confidence 20%.
lagi menjadi 2 item, peneliti
menetapkan nilai minimum support Rumus Confidence(X→Y) =
Σ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌
sebesar 10 % untuk 2 item, mencari Σ Transaksi mengandung X
nilai support 2 item menggunakan Pada rumus diatas untuk menentukan
rumus Support(X,Y) = nilai confidence pada aturan asosiasi,
Σ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌
Total Transaksi jumlah transaksi yang mengandung
, untuk menentukan nilai support pada item X dan Y dibagi dengan jumlah
dua item atau lebih, jumlah transaksi transaksi yang mengandung item X,
yang mengandung item X dan Y dibagi transaksi yang mengandung mie instan
dengan total transaksi yang ada pada dan air mineral berjumlah 33 sedangkan
dataset, transaksi yang mengandung air transaksi yang mengandung mie instan
mineral dan teh berjumlah 15 ada 43 maka 33÷43=0,77. Jadi, nilai
sedangkan total transaksi 315 maka confidence mie instan maka air mineral

8
yaitu 77%, berikut ini hasil akhirnya :
MS MC
HASIL AKHIR
10% 20%
MIE INSTAN,AIR
33/43 10,47% 77%
MINERAL
ROKOK,AIR
44/73 14% 60%
MINERAL
AIR
44/165 14% 27,00%
MINERAL,ROKOK
AIR
MINERAL,MIE 33/165 10,47% 20%
INSTAN
4.4. Pengujiam Menggunakan Weka
Untuk membuktikan data – data
yang telah dihasilkan berupa pola
hubungan kombinasi antar item dan
rule-rule asosiasi sesuai dengan
algoritma apriori yang sudah dihitung
secara manual maka dilakukan
pengujian dengan menggunakan suatu
aplikasi. Aplikasi yang digunakan
adalah Weka versi 3.7.13 sebagai Hasil Pengujian dengan WEKA dan
berikut : rule yang di tampilkan pada aplikasi
sama dengan perhitungan manual yang
dilakukan dengan algoritma apriori.

V.KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan
dari uraian dalam skripsi ini, maka
dapat peneliti simpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1.Proses penentuan pola pembelian
barang oleh konsumen pada Indomaret
Tampilan diatas adalah merupakan Indraprasta Semarang dapat dilakukan
tampilan utama aplikasi Weka. dengan menerapkan data mining dengan
Tampilan bagian atas horizontal terdiri metode algoritma apriori berdasarkan
dari Explorer, Experiment, kombinasi 2 item barang.
KnowledgeFlow, Simple CLI. Untuk 2.Hasil dari perhitungan manual dan
mengujinya kita masuk ke menu pengujian aplikasi pada data transaksi
Explorer. Setelah muncul halaman penjualan pada bulan September dan
explorer pada WEKA, lalu pilih tombol Oktober 2015, barang yang paling
open file kemudian cari dataset CSV sering dibeli konsumen secara
yang akan diolah. bersamaan adalah jika membeli mie
instan maka membeli air mineral
dengan support 10,47% dan confidence
77%, jika membeli rokok maka
membeli air mineral dengan support
14% dan confidence 60%,jika membeli
air mineral maka membeli rokok
dengan support 14% dan confidence
27%, jika membeli air mineral maka
9
membeli mie instan dengan support [4].Almon Junior Simanjuntak,
10,47% dan confidence 20% dengan "Aplikasi Data Mining untuk
mengetahui produk yang paling banyak Pemodelan Pembelian Barang
terjual dan produk yang dibeli secara Menggunakan Algoritma Apriori",
bersamaan oleh konsumen maka 2013.
perusahaan dapat memperbanyak stok [5].Kennedi Tampubolon, Hoga
barang yang paling banyak terjual dan Saragih, dan Bobby Reza,
menyususun tata letak barang secara "Implementasi Data Mining algoritma
berdekatan. Apriori pada Sistem Persediaan alat-alat
5.2 Saran Kesehatan", 2013.
Berdasarkan simpulan dari analisis yang [6].A.A Gede Bagus Mariana dan I
telah dilakukan, terdapat beberapa hal Made Dwi Putra Asana, "Analisis
yang perlu diperhatikan supaya menjadi Keranjang Belanja dengan Algoritma
lebih baik kedepannya, diantaranya Apriori pada Perusahaan retail", 2013.
sebagai berikut: [7].Wijhah Islamika, "Analisis Asosiasi
1.Penelitian dapat dilanjutnya dengan Data dengan ALgoritma Apriori untuk
menggunakan data yang lebih banyak Sistem Pendukung Keputusan Penjualan
untuk menemukan pola pembelian yang barang berbasis WEB," Universitas
lebih akurat. Islam Negeri Sunan Kalijaga,
2.Untuk menemukan sifat pembelian Yogyakarta, Skripsi Fakultas Sains dan
konsumen yang lebih akurat dengan Teknologi Universitas Islam Negeri
menggunakan algoritma apriori Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014.
dibutuhkan kombinasi lebih dari 2 item. [8].Larose,Daniel T,2006.Data Mining
3.Penelitian lebih lanjut dapat Meyhods and Models.John Willey &
menggunakan metode asosiasi lainnya Sons,Inc.New Jersey.
seperti Generalized Rule Iduction, [9]. Kusrini, Luthfi, E. T., 2009,
Algoritma FP-Growth. Algoritma Data Mining, Andi Offset,
Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
[1].Heru Dewantara, Purnomo Budi
Santoso, and Nasir Widha Setyanto,
"Perancangan Aplikasi Data Mining
dengan algoritma Apriori untuk
Frekuensi Analisis Keranjang Belanja
pada Data Transaksi Penjual " jrmsi,
vol., 1 no.3,pp.415-426, 2013.
[2].Robi Yanto, Riri Khoiriah,
"Implementasi Data Mining dengan
Metode Algoritma Apriori dalam
Menentukan Pola Pembelian Obat,"
STMIK BINA NUSANTARA, Jaya
Lubuklingau, Citec Journal, Vol. 2, No.
2, Februari 2015 – April 2015 .
[3].Dewi Kartika Pane, "Implementasi
Data Mining pada Penjualan Produk
Elektronik dengan Algoritma Apriori
(Studi Kasus : Kreditplus),"STMIK
BUDIDARMA, Medan, Pelita
Informatika Budi Darma, Volume : IV,
Nomor: 3, Agustus 2013.

10

Anda mungkin juga menyukai