Anda di halaman 1dari 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Udinus Repo

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN


ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR
ITEMSET PADA PONDOK KOPI

Fitri Nurchalifatun
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro,
Jl. Nakula I no.5-11 Semarang, Indonesia
Telp. (024) 3517261. Fax : (024) 3520165
www.dinus.ac.id // Email: Fitrichalifa@gmail.com

ABSTRAK

Inventory merupakan salah satu aspek penting dalam suatu perusahaan. Lokasi Pondok
Kopi yang sulit dijangkau membuat aktivitas distribusi bahan inventory menjadi kurang
lancar. Untuk itu, sebelumnya perlu melakukan perencanaan inventory dengan baik, sebab
inventory yang tidak mencukupi juga mempengaruhi tingkat penjualan. Untuk mengetahui
kebutuhan inventory, dapat dilakukan analisis pasar untuk mencari tahu serangkaian item-
item apa saja yang dibeli secara bersamaan oleh para konsumen melalui data transaksi.
Dengan penerapan metode Market Basket Analysis (MBA) dan algoritma Apriori, dapat
dilakukan analisis pada data transaksi sehingga menemukan informasi mengenai pola beli
konsumen dan direpresentasikan dalam bentuk aturan asosiasi. Berdasarkan data transaksi
penjualan pada Pondok Kopi, dilakukan analisis menggunakan algoritma apriori dengan
parameter minimum support sebesar 5% dan minimum confidence sebesar 30%. Hasil dari
penelitian tersebut menghasilkan 7 aturan asosiasi dengan kombinasi item terbesar sampai 2-
itemset.

Kata kunci : Algoritma Apriori, Data Mining, Market Basket Analysis, Inventory

1. PENDAHULUAN pengembangan bisnis tersebut dengan


diperlukannya pengelolaan dan
1.1 Latar Belakang
pemeriksaan yang memadai terhadap
Pada saat ini dalam dunia bisnis inventori berbagai jenis stok bahan
semakin berkembang pesat, Khusunya yang berada di gudang secara kontinu.
dalam dunia perdagangan. Adanya pengelolaan inventori stok bahan
persaingan yang semakin banyak dalam merupakan fungsi manajerial yang
dunia bisnis, maka setiap pebisnis sangat penting dalam mengelola
dituntut agar senantiasa dapat inventori bahan yang dapat
memikirkan cara-cara secara efektif dan mempengaruhi efektifitas dan efisiensi
efisien dalam pengembangan bisnis kegiatan perusahaan.
tersebut. Perusahaan bisnis dalam dunia Dengan melihat kebutuhan
hidangan merupakan perusahaan yang konsumen manajemen harus bisa
kegiatannya membeli bahan mentah dan memutuskan kapan akan melakukan
menjual bahan yang siap saji untuk pre-order pembeliaan pada suplier.
disajikan kepada konsumen, sehingga Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang
penjualan ini bertujuan untuk dapat membantu pihak pondok kopi
memperoleh keuntungan. Salah satu untuk memberikan kendali yang handal
yang berhubungan dengan untuk manajemen pondok kopi.
Pentingnya sistem persediaan bahan di 3. Objek penelitian ini adalah
suatu perusahaan dan jenis bahan yang kafe/restoran.
harus di stok untuk mengantisipasi 4. Metode data mining yang
kekosongan bahan. Karena minimnya digunakan adalah metode asosiasi
stok bahan yang di order serta lokasi (Market Basket analysis).
yang susah di jangkau akan dapat 5. Algoritma yang digunakan dalam
berpengaruh pada inventory bahan, membentuk aturan asosiasi adalah
pelayanan konsumen dan pendapatan algoritma apriori.
perusahaan.
Sistem yang dibutuhkan adalah
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
sistem yang mendukung pengambilan
keputusan, yang mana sistem dapat Berdasarkan perumusan masalah
meningkatkan penjualan pada dan pembatasan masalah yang ada,
perusahaan dan memberikan saran maka tujuan yang ingin dicapai pada
untuk persediaan stok bahan mentah tugas akhir ini adalah menentukan
dari data transaksi. dengan sistem aturan asosiasi menggunakan metode
pendukung keputusan menggunakan Market Basket Analysis dan algoritma
aturan asosiasi berdasarkan algoritma Apriori berdasarkan data transaksi
apriori. untuk mendapatkan informasi sebagai
langkah pengambilan keputusan dalam
memprediksi inventori untuk waktu
1.2 Rumusan Masalah
yang akan datang. Serta manfaatnya
Berdasarkan latar belakang yaitu memberikan pertimbangan untuk
permasalahan yang di uraikan diatas, menentukan keputusan akhir dalam
maka yang menjadi rumusan masalah mengendalikan inventori bahan dan
dari penelitian ini adalah sebagai memberi pertimbangan dalam
berikut : menyediakan inventori bahan untuk
1. Bagaimana menerapkan algoritma penjualan selanjutnya.
apriori dalam menentukan
kombinasi antar itemset untuk
2. LANDASAN TEORI
membantu memprediksi inventory
mendatang. 2.1 Definisi Data Mining
2. Bagaimana menerapkan metode
Data mining atau yang sering
MBA untuk menghasilkan rule dari
disebut sebagai knowledge discovery in
pola kombinasi antar itemset.
database (KDD) adalah kegiatan yang
meliputi pengumpulan data, pemakaian
data historis untuk menentukan
1.3 Batasan Masalah
keteraturan, pola atau hubungan dalam
Agar tidak terlepas dari latar data berukuran besar. Keluaran data
belakang dan perumusan masalah, maka mining ini bisa dipakai untuk membantu
penulis hanya membahas batasan pengambilan keputusan di masa
masalah sebagai berikut : mendatang (Subekti Mujiasih,
1. Metode data mining yang "Pemanfaatan Data Mining Untuk
digunakan adalah metode asosiasi Prakiraan Cuaca," 2011.)
(market basket analysis). Data
yang digunakan adalah data
2.2 Pengelompokan Data Mining
transaksi penjualan item.
2. Menggunakan informasi data Data mining dibagi menjadi
penjualan yang di peroleh beberapa kelompok berdasarkan tugas
berjumlah 108 data transaksi. yang dapat dilakukan yaitu (Emha
Taufiq Luthfi and Kusrini, Algoritma variabel target dalam
Data Mining. Yogyakarta: Andi Offset, pengklusteran. Pengklusteran tidak
2009.) : mencoba untuk melakukan
1. Deskripsi klasifikasi, mengestimasi, atau
Terkadang peneliti dan analisis memprediksi nilai dari variabel
secara sederhana ingin mencoba target. Akan tetapi, algoritma
mencari cara untuk pengklusteran mencoba untuk
menggambarkan pola dan melakukan pembagian terhadap
kecenderungan yang terdapat keseluruhan data menjadi
dalam data. Deskripsi dari pola kelompok-kelompok yang
kecenderungan sering memberikan memiliki kemiripan (homogen),
kemungkinan penjelasan untuk yang mana kemiripan record dalam
suatu pola dan kecenderungan. satu kelompok akan bernilai
2. Klasifikasi maksimal, sedangkan kemiripan
Dalam klasifikasi, terdapat target record dalam kelompok lain akan
variabel kategori. Sebagai contoh, bernilai minimal.
pengelompokkan pendapatan dapat 6. Asosiasi
dipisahkan dalam tiga kategori, Menemukan atribut yang muncul
yaitu pendapatan tinggi, dalam satu waktu. Dalam dunia
pendapatan sedang, pendapatan bisnis lebih sering disebut analisis
rendah. keranjang belanja.
3. Estimasi
Hampir sama dengan klasifikasi, 2.3 Metode Asosiasi
kecuali variabel target estimasi
Metode asosiasi adalah metode
lebih ke arah numerik dari pada
yang menemukan suatu kombinasi item
kategori. Model ini dibangun
yang muncul bersamaan. Dalam dunia
menggunakan record lengkap yang
bisnis, sering disebut dengan affinity
menyediakan nilai dari variabel
Analysis atau Market Basket Analysis.
target sebagai nilai prediksi.
Aturan Association rules biasanya
Selanjutnya, pada peninjauan
menggunakan pola “jika (if) “ mewakili
berikutnya estimasi nilai dari
antecendent dan “maka (then)” mewkili
variabel target dibuat berdasarkan
consequent, bersamaan dengan
nilai variabel prediksi.
pengukuran support (converage) dan
4. Prediksi
confidence (accuration) yang
Hampir sama dengan kalsifikasi
terasosiasi dalam aturan. Fungsi
dan estimasi, kecuali bahwa dalam
Association rules sering kali disebut
prediksi nilai dari hasil akan ada di
dengan “Market Basket Analysis”, yang
masa mendatang. Beberapa metode
digunakan untuk menentukan
dan teknik yang digunakan dalam
kombinasi diantara himpunan item-
klasifikasi dan estimasi dapat pula
item. Market Basket Analysis adalah
digunakan (untuk keadaan yang
kebiasaan membeli konsumen dengan
tepat) untuk prediksi.
mencari asosiasi dan kombinasi antara
5. Pengklusteran
item-item berbeda (Devi Dinda
Kluster merupakan sekumpulan
Setiawati).
record yang memiliki kemiripan
satu dengan yang lainnya dan
memiliki ketidak miripan dengan 2.4 Tahapan Association Rule
record-record dalam kluster lain.
Metodologi dasar analisis asosiasi
Pengklusteran berbeda dengan
sebagai berikut :
klasifikasi yaitu tidak adanya
a. Analisis Pola Frekuensi Tinggi
Tahap ini mencari kombinasi antar lingkup bisnis secara
item yang memenuhi syarat keseluruhan.
minimum dari nilai support dalam ii. Menyiapkan strategi awal
database. untuk mencapai tujuan.
Nilai support diperoleh dengan iii. Menerjemahkan tujuan dan
rumus : batasan menjadi formula dari
permasalahan data mining.

2. Fase Pemahaman Data (Data


Understading Phase)
Sementara nilai support dari 2-item i. Pengumpulan data.
diperoleh rumus : ii. Mencari pengetahuan awal dan
mengenali data lebih jauh
dengan cara melakukan
analisis peneyelidikan data.
b. Pembentukan Aturan Asosiasi
iii. Memilih sebagian group data
Setelah semua pola frekuensi
yang mungkin mengandung
tertinggi ditemukan, barulah dicari
pola dari permasalahan.
aturan asosiasi yang memenuhi
syarat minimum confidence dengan
3. Fase Pengolahan Data (Data
menghitung confidence aturan
Preparation Phase)
asosiatif A → B. Nilai aturan A →
i. Pilih kasus dan variabel yang
B diperoleh rumus :
ingin dianalisis.
ii. Dilakukan perubahan pada
variabel jika dibutuhkan.
iii. Data awal disiapkan untuk
2.5 CRISP-DM perangkat pemodelan.
CRISP-DM merupakan proses
strategi dalam pemecahan masalah secara 4. Fase Pemodelan (Modeling Phase)
umum dari bisnis atau unit penelitian. i. Pilih dan aplikasikan teknik
pemodelan yang sesuai.
ii. Kalibrasi aturan model untuk
mengoptimalkan hasil.
iii. Jika diperlukan, proses dapat
kembali ke fase pengolahan
data untuk menjadikan data ke
dalam bentuk yang sesuai
dengan spesifikasi kebutuhan
teknik data mining.
iv. Perlu di perhatikan bahwa
beberapa teknik mungkin
Gambar Proses CRISP-DM untuk digunakan pada
permasalahan data mining
Enam fase dalam CRISP- yang sama.
DM (Larose, 2005) : 5. Fase Evaluasi (Evaluation Phase)
1. Fase Pemahaman Bisnis (Business i. Menetapkan apakah terdapat
Understanding Phase) model yang memenuhi tujuan
i. Menentukan tujuan dan pada fase awal.
kebutuhan secara detail dalam ii. Mengevaluasi satu atau lebih
model yang digunakan dalam
fase permodelan untuk 3. METODOLOGI PENELITIAN
mendapatkan kualitas dan
3.1 Objek Penelitian
efektifitas sebelum disebarkan
untuk digunakan. Penelitian tugas akhir penulis
iii. Menentukan apakah terdapat melakukan penelitian pada data
permasalahan penting dari transaksi penjualan di Pondok Kopi
bisnis atau penelitian yang yang berlokasi di Desa Sidomukti
tidak di tangani dengan baik. Kecamatan Bandungan Kabupaten
iv. Mengambil keputusan Semarang.
berkaitan dengan penggunaan 3.2 Uraian Langkah Analisis
hasil dari data mining.
Asosiasi
6. Fase Penyebaran (Deployment
Phase) Mencari kombinasi pola item
i. Menggunakan model yang yang memenuhi syarat nilai minimum
dihasilkan. Terbentuknya support dan confidence. Untuk mencari
model tidak menandakan telah nilai support kandidat 1-itemset
terselesainya proyek. digunakan rumus :
ii. Contoh sederhana penyebaran :
pembuatan laporan.
iii. Contoh kompleks penyebaran :
penerapan proses data mining
secara pararel pada departemen
lain. Dimana nilai support(A) diperoleh dari
membagi jumlah transaksi yang
2.6 Algoritma Apriori mengandung nilai A (satu item) dengan
Algoritma apriori merupakan jenis total transaksi di kali 100%.
aturan asosiasi pada data mining yang Sedangkan untuk mencari nilai
digunakan untuk menentukan pola support untuk kandidat 2-itemset yaitu :
frekuensi tinggi. Pada tahun 1994
Agrawal dan Srikant mengusulkan suatu
algoritma dasar untuk menentukan
frequent itemset untuk aturan asosiasi
yaitu Algoritma Apriori. Suatu asosiasi Nilai support (A,B) diperoleh dengan
dikatakan penting atau tidak dapat membagi jumlah transaksi mengandung A
diketahui dengan cara mencari nilai dan B (dua item) dengan total seluruh
penunjang (support) dan nilai kepastian transaksi dikalikan 100%.
(confidence). Setelah menemukan Sedangkan untuk mencari aturan
frequent itemset, untuk menggali
asosiasi dengan mencari nilai minimum
informasi maka algoritma kemudian
meneliti knowledge dari frequent item confidencenya dengan rumus :
sebelumnya (Yuliana Dewi, 2015).
Analisis asosiasi biasanya didefinisikan
sebagai proses untuk menemukan semua
aturan asosiasi yang memenuhi syarat
minimum untuk support dan syarat
minimum untuk confidence.
Nilai confidence (A→B) diperoleh dengan
membagi jumlah transaksi mengandung A
dan B (dua item) dengan jumlah transaksi
mengandung A dikalikan 100% sehingga keputusan untuk
mengendalikan inventori
aturan asosiasi akan terbentuk dengan nilai
mendatang.
yang memenuhi syarat minimum 2. Hasil pola kombinasi yang
diperoleh dengan metode
confidence yang ditentukan.
asosiasi yaitu yang mempunyai
pola kombinasi confidence
tertinggi adalah chokimisu
4. Hasil Penelitian
maka tiramisu dengan nilai
Tabel hasil aturan asosiasi confidence 53,85%, roti umbul
maka vanila late dengan nilai
confidence 47,06%.
5.2 Saran
1. Disarankan agar dikembangkan
dengan menambah jumlah data
serta penggunaan confidence
dan support yang bervariasi
agar diperoleh hasil aturan
asosiasi yang efisien.
2. Disarankan agar program
aplikasi lebih dikembangkan
lagi dengan aplikasi yang lain
agar mudah dimengerti oleh
5. KESIMPULAN DAN SARAN pengguna.
5.1 Kesimpulan
6. Daftar Pustaka
1. Dengan penerapan algoritma
apriori dalam menentukan Dewi Yuliana, 2015, Penerapan
kombinasi antar itemset. Metode Market Basket Analysis
Ditemukan 7 aturan asosiasi dengan Algoritma Apriori Untuk
yaitu roti umbul → vanila late Menentukan Kebijakan Promosi Pada
dengan confidence 47,06%, roti Kedai Amarta.
umbul → tiramisu dengan Kusrini dan Emha Taufiq
Lutfhi, Algoritma Data Mining. Andi,
confidence 35,29%, tiramisu →
Yogyakarta, 2009.
vanila late dengan confidence
Larose, Daniel T, 2005,
33,33%, tiramisu → chokimisu
Discofering Knowledge in Data: An
dengan confidence 33,33%,
Introduction to Data Mining. New
pisang keju → vanila late Jersey : John Wiley &Sons.
dengan confidence 35,29%, Mujiasih Subekti, 2011,
chokimisu → tiramisu dengan Pemanfaatan Data Mining Untuk
confidence 53,85%, dan yang Prakiraan Cuaca.
terakhir kentang goreng → Setiawati Dewi Dinda,
tiramisu dengan confidence Penggunaan Metode Apriori Untuk
37,50%. Dari aturan yang Analisa Keranjang Pasar Pada Data
dihasilkan dapat dijadikan Transaksi Penjualan Minimarket
sebagai informasi yang sangat Menggunakan Java&MySql.
berharga dalam pengambilan

Anda mungkin juga menyukai