Anda di halaman 1dari 12

Seminar Nasional Informatika (SENATIKA)

Vol. No. Tahun. 2022

Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Hamster Dengan Metode Certainty Factor


1 2 3
Putra Wirandi Akbar , Novriyenni , Magdalena Simanjuntak
1,2,3
Sistem Informasi, STMIK Kaputama, Jl. Veteran No 4A – 9A, Tangsi, Binjai, Kota Binjai, Sumatera Utara 20714
e-mail: putraakbar080@gmail.com
1 2 3
, xxx@xxxx.xxx, xxx@xxxx.xxx
Abstrak
Hamster adalah salah satu dari sekian banyak binatang peliharaan yang cukup diminati oleh banyak orang. Dengan penampilan yang lucu dan menarik, serta biaya
perawatannya yang relative murah banyak juga yang membuat hamster menjadi sumber pendapatan tambahan. Hamster juga tidak lepas dari serangan hama dan
penyakit seperti hall hewan lainnya. Perkembangan hamster akan terganggu hingga menyebabkan penurunan produktivitas apabila hamster terjangkit suatu
penyakit. Maka dari itu peternak harus rajin meneliti kondisi kesehatan hamster, agar jika terserang penyakit atau hama dapat segera diatasi dengan baik. Sistem
informasi tentang kesehatan hewan biasanya kita dapatkan dari dokter hewan. Tapi untuk itu kita harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Berdasarkan uraian
di atas, maka dilakukan peningkatan pelayanan dibidang informasi kesehatan hewan khususnya hamster dengan menggunakan metode Certainty Factor. Tujuan dari
perencanaan sistem ini adalah memberikan kemudahan dalam penyampaian informasi tentang diagnosa penyakit serta cara penanganannya tanpa harus ke dokter
hewan dan bisa di dapatkan secara gratis serta dapat di akses dimanapun secara on-line.
 
Kata kunci: Certainty Factor, Penyakit Hamster, Sistem Pakar.

Abstract
  Abstract prepared well, allowing the reader to identify the basic content of a document quickly and accurately, to determine its relevance to their interests, and thus
they can decide whether to read the document as a whole or not. Abstracts should be informative and really clear, providing a clear statement of what the existing
problems, approaches or solutions proposed, and shows the main findings and conclusions. The length of abstract should be 100 to 150 words. Abstracts must be
written in the form of passive / past. Standard nomenclature should be used and abbreviations should be avoided. There was no citation in the abstract. List of key
words provides an opportunity to add keywords, which are used to layaan's index pengabstrakan right and, in addition to the existing ones in the title. The use of the
right keywords can improve the convenience of interested parties to be able to find our articles.
Keywords: Certainty Factor, Hamster Disease, Expert System.

1. Pendahuluan
Hamster adalah binatang kecil yang tergolong dalam ordo rodentia atau hewan pengerat yang menyusui seperti halnya kelinci, marmut dan tikus. Hamster tergolong
hewan nocturnal, yaitu hewan yang aktif di malam hari, sifat alami tersebut layaknya seperti tikus. Hamster juga tidak lepas dari serangan hama dan penyakit seperti
hal hewan lainnya. Perkembangan hamster akan terganggu hingga menyebabkan penurunan produktivitas apabila hamster terjangkit suatu penyakit. Maka dari itu
peternak harus rajin meneliti kondisi kesehatan hamster, agar jika terserang penyakit atau hama dapat segera diatasi dengan baik. Jenis-jenis penyakit hamster
diantaranya yaitu, diare, flu, kutu kulit, Tumor, Ekor basah, Gangguan Pernafasan. Seorang pakar/ahli dalam hal ini biasanya dokter sering kali menganalisis informasi
yang ada dengan ungkapan seperti “mungkin”, “kemungkinan besar”, “hampir pasti”. Untuk mengkomodasi situasi ini maka dirancang lah sebuah sistem keputusan
dengan berbasis metode certainty factor yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Marifati and Hakim-UBSI 2020) diperoleh kesimpulan bahwa resiko yang dihadapi ketika memelihara hewan sapi
adalah serangan penyakit. Dengan mengetahui secara dini gejala penyakit yang terdapat pada hewan ternak, maka peternak dapat segera mengambil langkah
pencegahan sebelum menjadi lebih fatal. Dalam penelitian ini, penulis mengembangkan aplikasi sistem pakar yang berfungsi mendiagnosa penyakit pada sapi dengan
cara menganalisis gejala-gejala yang tampak pada hewan ternak sapi. Dalam menganalisis gejala, penulis menggunakan metode Certainity Factor.
2. Metode Penelitian
Atas dasar metodelogi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini maka dapat dibuat suatu alur kerja penelitian seperti gambar dibawah ini.

Rumusan masalah

Kajian Teori

Pengumpulan data

Analisis Data

Pengujian dan Implementasi

Evaluasi

Gambar 1. Alur Kerja Penelitian


2 Seminar Nasional Informatika (SENATIKA)

Berdasarkan dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa ada beberapa tahapanyang digunakan dalam pembuatan program aplikasi ini yaitu sebagai berikut.
1. Rumusan masalah
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam penelitian yaitu dengan menentukan latar belakang masalah, tujuan, dan manfaat dari penelitian yang dilakukan
dengan membatasi masalah agar tidak keluar dari fokus pembahasan atau penyusunan skripsi.
2. Kajian Teori
Tahapan ini adalah mencari informasi, sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi baik studi pustaka, jurnal dan internet sebagai pendukung
dan landasan dasar penulisan skripsi.
3. Pengumpulan Data
Tahapan ini merupakan pengumpulan data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi seperti wawancara, observasi, dan kemudian dapat diolah bertahap
selanjutnya.

: first_page – end_page
Akbar, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Hamster Dengan Metode Certainty Factor 3
4. Analisis Data
Tahap ini merupakan tahapan mengelolah dan menganalisis data yang telah diperoleh sehingga data tersebut dapat diklompokkan sesuai dengan variable yang
telah ditentukan.
5. Pengujian dan Implementasi
Tahap ini melakukan pengujian validasi implementasi data yang telah dianalisa sebelumnya serta penyusunan program.
6. Evaluasi
Tahap ini mengambil kesimpulan dan saran yang dapat dilakukan dalam penyusunan skripsi. Dengan adanya kesimpulan maka akan diketahui hasil dari
keseluruhan skripsi dan diharapkan dengan saran akan ada perbaikan-perbaikan dan manfaat lainnya.

2.1. Sistem Pakar


Sistem pakar didefinisikan sebagai program komputer yang menggabungkan ahli pengetahuan dalam bidang tertentu dan menyebarkannya kepada orang
lain. Cara kerja dari sistem pakar nantinya yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada user dan user diharapkan untuk menjawab dan memasukan jawaban
dengan memilih salah satu atau lebih dari pilihan yang disediakan oleh sistem. Interaksi tersebut akan berlanjut sampai sistem mencapai kesimpulan dan memberikan
hasil diagnosa (Olanloye, 2014).
Menurut (Turban, 1995) konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian (expertise), pakar (expert), pengalihan keahlian (trsanferring expertise),
inferensi (inferencing), aturan (rule), dan kemampuan menjelaskan (explanation copability). Sistem pakar ini menggabungkan basis pengetahuan (knowledge base)
dengan mesin pengambilan keputusan (inference engine).
2.2. Certainty Factor
Certainty Factor merupakan sebuah metode untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning) seorang pakar. Seorang pakar,
(misalnya dokter) sering kali menganalisa informasi yang ada dengan ungkapan seperti “mungkin”, ”kemungkinan besar”, “hampir pasti”. Metode Certainty Factor
(CF) merupakan suatu metode untuk membuktikan ketidakpastian pemikiran seorang pakar, dimana untuk mengakomodasi hal tersebut seseorang biasanya
menggunakan certainty factor untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi (Tutojo, Mulyanto, and Suhartono 2011).

Certainty Factor (CF) menunjukan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. Secara umum, aturan dapat direpresentasikan dalam bentuk
sebagai berikut (Z. Azmi, 2017) :
IF E1 AND E2 …. AND En THEN H (CF rule), atau
IF E1 AND E2 …. OR EnTHEN H (CF rule)
Dimana:
E1...En : Fakta- fakta (evidence) yang ada
H : Hipotesis atau konklusi dihasilkan
CF Rule : Tingkat kepercayaan terjadinya hipotesis H akibat adanya fakta- fakta E1… En 
1. Certainty Factor untuk kaidah dengan premis tunggal (single premis rule):
IF E THEN H (CF rule)
CF (H,E) = CF (E) x CF (rule) = CF (user) x CF (pakar)
Secara praktik, nilai CF ditentukan oleh pakar, sedangkan nilai CF (E) ditentukan oleh pasien saat berkonsultasi dengan sistem pakar.
2. Rule dengan evidence E ganda dan hipotesis H tunggal
IF E1 AND E2… AND En THEN H (CF rule)
CF (A AND B) = Min [CF(a), CF(b),…, CF(N) x CF (rule)
IF E1 OR E2,… OR En THEN H (CF rule)
CF(A OR B) = Max ( CF (a), CF (b), …, CF(N) x CF(rule)
4 Seminar Nasional Informatika (SENATIKA)
3. Certainty Factor untuk kaidah dengan kesimpulan yang serupa (similarly concluded rule)
CF COMBINE (CF1,CF2)= CF1 + (CF2 * (1-CF1))
Rumus Certainty Factor dijelaskan sebagai persamaan berikut :
CF(H,E) = MB (H,E)-MD(H,E) (1)
MB (h, e1^ e2) = MB(h,e1)+MB(h,e2)* (1-MB[h,e1]) (2)
MD (h, e1^ e2) = MD(h,e1)+MB(h,e2)* (1-MD[h,e1]) (3)
Dalam pengimplementasian nya, CF(H,E) merupakan nilai kepastian yang diberikan pakar terhadap sebuah aturan, sedangkan CF(E,e) merupakan nilai kepercayaan
yang diberikan pasien terhadap gejala yang dialaminya.
2.3 Perancangan Sistem
Flowchart admin

Gambar 2. Flowchart admin

: first_page – end_page
Akbar, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Hamster Dengan Metode Certainty Factor 5

Flowchart Proses Perhitungan


Gambar 3.Mulai
Flowchart Proses Perhitungan
Use Case Diagram
Menampilkan Data
Gejala Penyakit

Data Gejala

Gejala ≤ 1?

Proses Perhitungan Nilai CF

Mencari Nilai Maksimal CF


dari semua rule dengan
membandingkan dengan
masing-masing nilai CF

Menampilkan hasil
diagnosa berupa penyakit
dan persentase nilai CF

Selesai

Gambar 3. Use Case Diagram


6 Seminar Nasional Informatika (SENATIKA)

Activity Diagram

Admin System

Menjalankan Aplikasi

Menu Login

Input ID / Password

Valid

Menu Utama

Input Data Gejala


Pilih Menu
Input Data Jawaban

Proses Perhitungan

Gambar 4. Acitivity Diagram


3. Hasil dan Pembahasan
Pada penelitian ini dibutuhkan data penelitian untuk dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode certainty factor.
Tabel 1. Data Penyakit Hamster

Kode Nama Penyakit

P1 Ekor basah

P2 Diare

P3 Flu

P4 Tumor

P5 Kutu kulit (Skin Mites)

P6 Gangguan pernafasan

Tabel 2. Data Gejala Penyakit Hamster

Kode Gejala

G1 Tidak nafsu makan

G2 Bergerak sangat lamban

G3 Ekor terlihat selalu basah

G4 Kotoran Berwarna Hijau

G5 Jumlah kotoran banyak

G6 Kotoran encer

G7 Bersin

G8 Nafas terengah-engah

G9 Duduk selalu Membungkuk

G10 Terlihat lemas

G11 Benjolan pada tubuh

G12 Sering menggaruk-garuk

G13 Menggesek-gesekkan tubuhnya ke kandang

: first_page – end_page
Akbar, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Hamster Dengan Metode Certainty Factor 7

G14 Kulit memerah dan bulu rontok

G15 Hidung terlihat basah

G16 Nafas terlihat pelan

G17 Nafas menimbulkan bunyi

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Gejala Yang Ada

ID Gejala P1 P2 P3 P4 P5 P6

G1 Tidak nafsu makan *     *    

G2 Bergerak sangat lamban *          

G3 Ekor terlihat selalu basah * *        

G4 Kotoran Berwarna Hijau   *        

G5 Jumlah kotoran banyak   *        

G6 Kotoran encer   *        

G7 Bersin     *      

G8 Nafas terengah-engah     *     *

G9 Duduk selalu Membungkuk     *      

G10 Terlihat lemas       *    

G11 Benjolan pada tubuh       *    

G12 Sering menggaruk-garuk         *  

G13 Menggesek-gesekkan tubuhnya ke kandang         *  

G14 Kulit memerah dan bulu rontok         *  

G15 Hidung terlihat basah     *      

G16 Nafas terlihat pelan           *

G17 Nafas menimbulkan bunyi           *

Tabel 4. Tabel Solusi Penyakit Hamster

Kode Nama Penyakit Solusi

P1 Ekor basah 1. Mengurangi makanan yang memiliki kadar air

yaang tinggi
2. Memberikan dosis suntikan antibiotik susai pakar
3. Pisahkan hamster ke tempat isolasi
4. Tempatkan hamster pada ruangan yang bervolume
suhu sedang
5. Mengurangi tingkat stress pada hamster dengan
tidak sering memindahkan hamster lebih dari
seperlu nya.

P2 Diare 1. Mengurangi makanan yang memilki kadar air


tinggi misal sayuran dan buah-buahan
2. Meletak kan hamster pada tempat yang bersuhu
sedang.

P3 Flu 1. Menjaga kebersihan kandang


2. Tidak meletakkan hamster pada tempat yang

bersuhu besar (dingin)


3. Memberikan dosis antibiotik (fluhams) sesuai pakar
4. Sangat tidak dianjurkan memandikan hamster lebih
dari seperlunya

P4 Tumor 1. Menjaga kebersihan kandang


2. Menjauhkan hamster dari benda tanjam, karna di
khawtirkan benjolan kanker atau tumor pecah
3. Melakukan pengangkatan tumor kepada dokter
hewan.

P5 Kutu kulit (Skin Mites) 1. Menjaga kebersihan kandang


2. Tidak meletakkan hamster pada tempat yang
bersuhu besar (dingin)
3. Memberikan dosis antibiotik (fluhams) sesuai pakar
4. Sangat tidak dianjurkan memandikan hamster lebih
8 Seminar Nasional Informatika (SENATIKA)
dari seperlunya

P6 Gangguan pernafasan 1. Menjaga kebersihan kandang


2. Hidarkan dari asap dan debu
3. Memberikan dosis antibiotik sesuai anjuran dokter

3.1 Penerapan Metode


Adapun logika “term” Certainty Factor pada sisi konsultasi sistem, pengguna konsultasi diberi pilihan jawaban yang masing memiliki bobot sebagai berikut :
No Keterangan Nilai User
1 Tidak 0
2 Tidak Tahu 0.2
3 Sedikit Yakin 0.4
4 Cukup Yakin 0.6
5 Yakin 0.8
6 Sangat Yakin 1

Data-data yang diperlukan dalam proses analisis sistem pakar mendiagnosa penyakit dan menentukan menu makanan sehat bagi penderita diabetes dengan metode
Certainty Factor ini adalah data murni yang didapatkan dari hasil wawancara oleh dokter spesialis penyakit dalam dengan mengambil penyakit dan gejala yang sering
dialami oleh penderita diabetes. Nilai kepercayaan untuk tiap-tiap gejala dibuat pada Tabel 5.

: first_page – end_page
Akbar, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Hamster Dengan Metode Certainty Factor 9

Tabel 5. Tabel Nilai CF Pakar

Nilai CF Pakar
ID Gejala
P1 P2 P3 P4 P5 P6

G1 Tidak nafsu makan 0,6     0,4    

G2 Bergerak sangat lamban 0.8          

G3 Ekor terlihat selalu basah 0.8 0,6        

G4 Kotoran Berwarna Hijau   0,6        

G5 Jumlah kotoran banyak   0,4        

G6 Kotoran encer   0,8        

G7 Bersin     0,8      

G8 Nafas terengah-engah     0,6     0.4

G9 Duduk selalu Membungkuk     0,4      

G10 Terlihat lemas       0,2    

G11 Benjolan pada tubuh       0.8    

G12 Sering menggaruk-garuk         0,6  

G13 0,6
Menggesek-gesekkan tubuhnya ke kandang          

G14 Kulit memerah dan bulu rontok         0,8  

G15 Hidung terlihat basah     0,6      

G16 Nafas terlihat pelan           0,6

G17 Nafas menimbulkan bunyi           0,8

Dilakukan pengujian konsultasi, seekor hamster memiliki beberapa gejala dan diperoleh nilai CF dari user, yaitu:
G7 Bersin 1
G8 Nafas terengah-engah 0,6
G9 Duduk selalu membungkuk 0,6
G15 Hidung terlihat basah 0,8
G4 Kotoran encer 0
G3 Ekor terlihat basah 0,2
G1 Tidak nafsu makan 0,4
G5 Jumlah kotoran banyak 0,4
Menghitung CF dengan mengalikan CF Pakar dengan CF User:
Tabel 6. Perhitungan Nilai CF Pakar dengan CF User Penyakit Ekor Basah

No Gejala CF Pakar CF User Hasil

1 Bersin 0 1 0

2 Nafas terengah-engah 0 0,6 0

3 Duduk selalu membungkuk 0 0,6 0

4 Hidung terlihat basah 0 0,8 0

5 Kotoran encer 0 0 0

6 Ekor terlihat basah 0,8 0,2 0,16

7 Tidak nafsu makan 0,6 0,4 0,24

8 Jumlah kotoran banyak 0 0,4 0

Mengkombinasikan nilai CF pada penyakit Ekor Basah


CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1)
Jadi, nilai CF dari penyakit Ekor Basah adalah:
Persentase Keyakinan = CF[H,E] 7,8 * 100%
= 0,36 * 100%
10 Seminar Nasional Informatika (SENATIKA)

= 36 %
Tabel 7. Perhitungan Nilai CF Pakar dengan CF User Penyakit Diare

No Gejala CF Pakar CF User Hasil

1 Bersin  0 1 0

2 Nafas terengah-engah  0 0,6 0

3 Duduk selalu membungkuk  0 0,6 0

4 Hidung terlihat basah 0 0,8 0

5 Kotoran encer 0,8 0 0

6 Ekor terlihat basah 0,6 0,2 0,12

7 Tidak nafsu makan  0 0,4 0

8 Jumlah kotoran banyak 0,4 0,4 0,16

Mengkombinasikan nilai CF pada penyakit Diare


CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1)
Jadi, nilai CF dari penyakit Diare adalah:
Persentase Keyakinan = CF[H,E] 7,8 * 100%
= 0,26 * 100%
= 26%

Tabel 8. Perhitungan Nilai CF Pakar dengan CF User Penyakit Flu

No Gejala CF Pakar CF User Hasil

1 Bersin 0,8 1 0,8

2 Nafas terengah-engah 0,6 0,6 0,36

3 Duduk selalu membungkuk 0,4 0,6 0,24

4 Hidung terlihat basah 0,6 0,8 0,48

5 Kotoran encer 0 0 0

6 Ekor terlihat basah 0 0,2 0

7 Tidak nafsu makan 0 0,4 0

8 Jumlah kotoran banyak 0 0,4 0

Mengkombinasikan nilai CF pada penyakit Flu


CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1)
Jadi, nilai CF dari penyakit Flu adalah:
Persentase Keyakinan = CF[H,E] 7,8 * 100%
= 0,94 * 100%
= 94%
Tabel 9. Perhitungan Nilai CF Pakar dengan CF User Penyakit Tumor

No Gejala CF Pakar CF User Hasil

1 Bersin 0 1 0

2 Nafas terengah-engah 0 0,6 0

3 Duduk selalu membungkuk 0 0,6 0

4 Hidung terlihat basah 0 0,8 0

5 Kotoran encer 0 0 0

6 Ekor terlihat basah 0 0,2 0

7 Tidak nafsu makan 0 0,4 0

8 Jumlah kotoran banyak 0 0,4 0

Mengkombinasikan nilai CF pada penyakit Tumor


CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1)

: first_page – end_page
Akbar, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Hamster Dengan Metode Certainty Factor 11

Jadi, nilai CF dari penyakit Tumor adalah:


Persentase Keyakinan = CF[H,E] 7,8 * 100%
= 0 * 100%
=0

Tabel 10. Perhitungan Nilai CF Pakar dengan CF User Penyakit Kutu Kulit

No Gejala CF Pakar CF User Hasil

1 Bersin 0 1 0

2 Nafas terengah-engah 0 0,6 0

3 Duduk selalu membungkuk 0 0,6 0

4 Hidung terlihat basah 0 0,8 0

5 Kotoran encer 0 0 0

6 Ekor terlihat basah 0 0,2 0

7 Tidak nafsu makan 0 0,4 0

8 Jumlah kotoran banyak 0 0,4 0

Mengkombinasikan nilai CF pada penyakit Kutu Kulit


CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1)
Jadi, nilai CF dari penyakit Kutu Kulit adalah:
Persentase Keyakinan = CF[H,E] 7,8 * 100%
= 0 * 100%
=0
12 Seminar Nasional Informatika (SENATIKA)

Tabel 11. Perhitungan Nilai CF Pakar dengan CF User Penyakit Gangguan Pernapasan

No Gejala CF Pakar CF User Hasil

1 Bersin 0 1 0

2 Nafas terengah-engah 0 0,6 0

3 Duduk selalu membungkuk 0 0,6 0

4 Hidung terlihat basah 0 0,8 0

5 Kotoran encer 0 0 0

6 Ekor terlihat basah 0 0,2 0

7 Tidak nafsu makan 0 0,4 0

8 Jumlah kotoran banyak 0 0,4 0

Mengkombinasikan nilai CF pada penyakit Gangguan Pernapasan


CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1)
Jadi, nilai CF dari penyakit Gangguan Pernapasan adalah:
Persentase Keyakinan = CF[H,E] 7,8 * 100%
= 0 * 100%
=0
Berdasarkan hasil perhitungan CF, maka nilai yang tertinggi yaitu terdapat pada penyakit Flu dengan nilai 0,94 atau 94%. Dari hail yang di peroleh maka
sisstem mendiagnosa bahwa hamster mengalami penyakit Flu. Sehingga ditemukan solusi untuk penyakit flu adalah :

1. Menjaga kebersihan kandang.


2. Tidak meletakkan hamster pada tempat yang bersuhu besar (dingin).
3. Memberikan dosis antibiotik (fluhams) sesuai pakar.
4. Sangat tidak dianjurkan memandikan hamster lebih dari seperlunya.

4. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang sistem pakar mendiagnosa penyakit hamster dengan metode certainty factor, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil konsultasi dapat digunakan secara umum oleh masyarakat maupun peternak, dengan user yang hanya mendapatkan informasi tanpa login sebagai
registrasii.
2. Dengan adanya sistem pakar untuk konsultasi ini, setelah implementasi dapat membantu masyarakat. Sistem ini dapat mendiagnosa penyakit hamster
dengan metode Certainty Factor berdasarkan tingkat keakuratan yang telah dilakukan oleh pakar menghasilkan tingkat keakuratan 94%.
3. Adanya fasilitas bagi admin atau pakar untuk melakukan pengelolaan artikel terkait penyakit ini, sehingga setelah penelitian ini selesai dapat dikelola
dan dikembangkan datanya. Sehingga data terkait penyakit dapat bertambah sesuai data kepakaran yang dimasukkan oleh admin. Aplikasi bersifat
fleksible dan disesuaikan dengan kebutuhan data yang mendukung, sehingga dapat dikembangkan secara berlanjut. Dapat bermanfaat secara luas oleh
masyarakat karena berbasis Online.
Daftar Pustaka

: first_page – end_page

Anda mungkin juga menyukai