Abstract
Abstract prepared well, allowing the reader to identify the basic content of a document quickly and accurately, to determine its relevance to their interests, and thus
they can decide whether to read the document as a whole or not. Abstracts should be informative and really clear, providing a clear statement of what the existing
problems, approaches or solutions proposed, and shows the main findings and conclusions. The length of abstract should be 100 to 150 words. Abstracts must be
written in the form of passive / past. Standard nomenclature should be used and abbreviations should be avoided. There was no citation in the abstract. List of key
words provides an opportunity to add keywords, which are used to layaan's index pengabstrakan right and, in addition to the existing ones in the title. The use of the
right keywords can improve the convenience of interested parties to be able to find our articles.
Keywords: Certainty Factor, Hamster Disease, Expert System.
1. Pendahuluan
Hamster adalah binatang kecil yang tergolong dalam ordo rodentia atau hewan pengerat yang menyusui seperti halnya kelinci, marmut dan tikus. Hamster tergolong
hewan nocturnal, yaitu hewan yang aktif di malam hari, sifat alami tersebut layaknya seperti tikus. Hamster juga tidak lepas dari serangan hama dan penyakit seperti
hal hewan lainnya. Perkembangan hamster akan terganggu hingga menyebabkan penurunan produktivitas apabila hamster terjangkit suatu penyakit. Maka dari itu
peternak harus rajin meneliti kondisi kesehatan hamster, agar jika terserang penyakit atau hama dapat segera diatasi dengan baik. Jenis-jenis penyakit hamster
diantaranya yaitu, diare, flu, kutu kulit, Tumor, Ekor basah, Gangguan Pernafasan. Seorang pakar/ahli dalam hal ini biasanya dokter sering kali menganalisis informasi
yang ada dengan ungkapan seperti “mungkin”, “kemungkinan besar”, “hampir pasti”. Untuk mengkomodasi situasi ini maka dirancang lah sebuah sistem keputusan
dengan berbasis metode certainty factor yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Marifati and Hakim-UBSI 2020) diperoleh kesimpulan bahwa resiko yang dihadapi ketika memelihara hewan sapi
adalah serangan penyakit. Dengan mengetahui secara dini gejala penyakit yang terdapat pada hewan ternak, maka peternak dapat segera mengambil langkah
pencegahan sebelum menjadi lebih fatal. Dalam penelitian ini, penulis mengembangkan aplikasi sistem pakar yang berfungsi mendiagnosa penyakit pada sapi dengan
cara menganalisis gejala-gejala yang tampak pada hewan ternak sapi. Dalam menganalisis gejala, penulis menggunakan metode Certainity Factor.
2. Metode Penelitian
Atas dasar metodelogi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini maka dapat dibuat suatu alur kerja penelitian seperti gambar dibawah ini.
Rumusan masalah
Kajian Teori
Pengumpulan data
Analisis Data
Evaluasi
Berdasarkan dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa ada beberapa tahapanyang digunakan dalam pembuatan program aplikasi ini yaitu sebagai berikut.
1. Rumusan masalah
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam penelitian yaitu dengan menentukan latar belakang masalah, tujuan, dan manfaat dari penelitian yang dilakukan
dengan membatasi masalah agar tidak keluar dari fokus pembahasan atau penyusunan skripsi.
2. Kajian Teori
Tahapan ini adalah mencari informasi, sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi baik studi pustaka, jurnal dan internet sebagai pendukung
dan landasan dasar penulisan skripsi.
3. Pengumpulan Data
Tahapan ini merupakan pengumpulan data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi seperti wawancara, observasi, dan kemudian dapat diolah bertahap
selanjutnya.
: first_page – end_page
Akbar, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Hamster Dengan Metode Certainty Factor 3
4. Analisis Data
Tahap ini merupakan tahapan mengelolah dan menganalisis data yang telah diperoleh sehingga data tersebut dapat diklompokkan sesuai dengan variable yang
telah ditentukan.
5. Pengujian dan Implementasi
Tahap ini melakukan pengujian validasi implementasi data yang telah dianalisa sebelumnya serta penyusunan program.
6. Evaluasi
Tahap ini mengambil kesimpulan dan saran yang dapat dilakukan dalam penyusunan skripsi. Dengan adanya kesimpulan maka akan diketahui hasil dari
keseluruhan skripsi dan diharapkan dengan saran akan ada perbaikan-perbaikan dan manfaat lainnya.
Certainty Factor (CF) menunjukan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. Secara umum, aturan dapat direpresentasikan dalam bentuk
sebagai berikut (Z. Azmi, 2017) :
IF E1 AND E2 …. AND En THEN H (CF rule), atau
IF E1 AND E2 …. OR EnTHEN H (CF rule)
Dimana:
E1...En : Fakta- fakta (evidence) yang ada
H : Hipotesis atau konklusi dihasilkan
CF Rule : Tingkat kepercayaan terjadinya hipotesis H akibat adanya fakta- fakta E1… En
1. Certainty Factor untuk kaidah dengan premis tunggal (single premis rule):
IF E THEN H (CF rule)
CF (H,E) = CF (E) x CF (rule) = CF (user) x CF (pakar)
Secara praktik, nilai CF ditentukan oleh pakar, sedangkan nilai CF (E) ditentukan oleh pasien saat berkonsultasi dengan sistem pakar.
2. Rule dengan evidence E ganda dan hipotesis H tunggal
IF E1 AND E2… AND En THEN H (CF rule)
CF (A AND B) = Min [CF(a), CF(b),…, CF(N) x CF (rule)
IF E1 OR E2,… OR En THEN H (CF rule)
CF(A OR B) = Max ( CF (a), CF (b), …, CF(N) x CF(rule)
4 Seminar Nasional Informatika (SENATIKA)
3. Certainty Factor untuk kaidah dengan kesimpulan yang serupa (similarly concluded rule)
CF COMBINE (CF1,CF2)= CF1 + (CF2 * (1-CF1))
Rumus Certainty Factor dijelaskan sebagai persamaan berikut :
CF(H,E) = MB (H,E)-MD(H,E) (1)
MB (h, e1^ e2) = MB(h,e1)+MB(h,e2)* (1-MB[h,e1]) (2)
MD (h, e1^ e2) = MD(h,e1)+MB(h,e2)* (1-MD[h,e1]) (3)
Dalam pengimplementasian nya, CF(H,E) merupakan nilai kepastian yang diberikan pakar terhadap sebuah aturan, sedangkan CF(E,e) merupakan nilai kepercayaan
yang diberikan pasien terhadap gejala yang dialaminya.
2.3 Perancangan Sistem
Flowchart admin
: first_page – end_page
Akbar, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Hamster Dengan Metode Certainty Factor 5
Data Gejala
Gejala ≤ 1?
Menampilkan hasil
diagnosa berupa penyakit
dan persentase nilai CF
Selesai
Activity Diagram
Admin System
Menjalankan Aplikasi
Menu Login
Input ID / Password
Valid
Menu Utama
Proses Perhitungan
P1 Ekor basah
P2 Diare
P3 Flu
P4 Tumor
P6 Gangguan pernafasan
Kode Gejala
G6 Kotoran encer
G7 Bersin
G8 Nafas terengah-engah
: first_page – end_page
Akbar, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Hamster Dengan Metode Certainty Factor 7
ID Gejala P1 P2 P3 P4 P5 P6
G6 Kotoran encer *
G7 Bersin *
G8 Nafas terengah-engah * *
yaang tinggi
2. Memberikan dosis suntikan antibiotik susai pakar
3. Pisahkan hamster ke tempat isolasi
4. Tempatkan hamster pada ruangan yang bervolume
suhu sedang
5. Mengurangi tingkat stress pada hamster dengan
tidak sering memindahkan hamster lebih dari
seperlu nya.
Data-data yang diperlukan dalam proses analisis sistem pakar mendiagnosa penyakit dan menentukan menu makanan sehat bagi penderita diabetes dengan metode
Certainty Factor ini adalah data murni yang didapatkan dari hasil wawancara oleh dokter spesialis penyakit dalam dengan mengambil penyakit dan gejala yang sering
dialami oleh penderita diabetes. Nilai kepercayaan untuk tiap-tiap gejala dibuat pada Tabel 5.
: first_page – end_page
Akbar, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Hamster Dengan Metode Certainty Factor 9
Nilai CF Pakar
ID Gejala
P1 P2 P3 P4 P5 P6
G7 Bersin 0,8
G13 0,6
Menggesek-gesekkan tubuhnya ke kandang
Dilakukan pengujian konsultasi, seekor hamster memiliki beberapa gejala dan diperoleh nilai CF dari user, yaitu:
G7 Bersin 1
G8 Nafas terengah-engah 0,6
G9 Duduk selalu membungkuk 0,6
G15 Hidung terlihat basah 0,8
G4 Kotoran encer 0
G3 Ekor terlihat basah 0,2
G1 Tidak nafsu makan 0,4
G5 Jumlah kotoran banyak 0,4
Menghitung CF dengan mengalikan CF Pakar dengan CF User:
Tabel 6. Perhitungan Nilai CF Pakar dengan CF User Penyakit Ekor Basah
1 Bersin 0 1 0
5 Kotoran encer 0 0 0
= 36 %
Tabel 7. Perhitungan Nilai CF Pakar dengan CF User Penyakit Diare
1 Bersin 0 1 0
5 Kotoran encer 0 0 0
1 Bersin 0 1 0
5 Kotoran encer 0 0 0
: first_page – end_page
Akbar, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Hamster Dengan Metode Certainty Factor 11
Tabel 10. Perhitungan Nilai CF Pakar dengan CF User Penyakit Kutu Kulit
1 Bersin 0 1 0
5 Kotoran encer 0 0 0
Tabel 11. Perhitungan Nilai CF Pakar dengan CF User Penyakit Gangguan Pernapasan
1 Bersin 0 1 0
5 Kotoran encer 0 0 0
4. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang sistem pakar mendiagnosa penyakit hamster dengan metode certainty factor, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil konsultasi dapat digunakan secara umum oleh masyarakat maupun peternak, dengan user yang hanya mendapatkan informasi tanpa login sebagai
registrasii.
2. Dengan adanya sistem pakar untuk konsultasi ini, setelah implementasi dapat membantu masyarakat. Sistem ini dapat mendiagnosa penyakit hamster
dengan metode Certainty Factor berdasarkan tingkat keakuratan yang telah dilakukan oleh pakar menghasilkan tingkat keakuratan 94%.
3. Adanya fasilitas bagi admin atau pakar untuk melakukan pengelolaan artikel terkait penyakit ini, sehingga setelah penelitian ini selesai dapat dikelola
dan dikembangkan datanya. Sehingga data terkait penyakit dapat bertambah sesuai data kepakaran yang dimasukkan oleh admin. Aplikasi bersifat
fleksible dan disesuaikan dengan kebutuhan data yang mendukung, sehingga dapat dikembangkan secara berlanjut. Dapat bermanfaat secara luas oleh
masyarakat karena berbasis Online.
Daftar Pustaka
: first_page – end_page