Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SYOK

ANAFILAKTIK
No. Dokumen : /PUSK/SL/SOP/XI/2022
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : November 2022
Halaman : 1/3

UPT
PUSKESMAS ELI ERNA, S.Kep. Ners
SELESAI NIP.19710205 199603 2 003

1. Pengertian Suatu keadaan dimana pasien mengalami reaksi/syok setelah penyuntikan


(dengan tanda-tanda : sesak, pingsan, kelainan kulit).
2. Tujuan Sebagai acuan dan pedoman penerapan langkah-langkah untuk memberikan
pertolongan yang cepat dan tepat
3. Kebijakan  SK Kepala UPT Puskesmas Selesai No. 0363/PUSK/SL/SK/I/2022 tentang
Jenis Pelayanan di UPT Puskesmas Selesai
 SK Kepala UPT Puskesmas Selesai No. 2131/PUSK/SL/SK/V/2022 tentang
Standar Pelayanan Publik Puskesmas di UPT Puskesmas Selesai
 SK Kepala UPT Puskesmas Selesai No. 3842/PUSK/SL/IX/2022 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Selesai
4. Referensi 1. Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Buku Pedoman Umum Manejemen Buku KIA, Departemen Kesehatan 2009.
3. Buku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Dasar Dan Rujukan,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013.
4. Buku Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas di Masa Pandemi Covid-19,
Kemenkes, 2020
5. Alat dan 1. Infus set, abocath, Plaster
Bahan 2. Cairan Infuse RL, Nacl 0,9%, dextrose 10%
3. Efinephrin (Adrenalin) 1 : 1000
4. Depenhidramin 50 mg
5. Amynophylin injeksi
6. Dexamethasone
7. Tensimeter
8. O2
6. Prosedur/ 1. Penanganan utama dan segera :
Langkah- a. Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab.
langkah
b. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala dan
berikan oksigen 2 lpm
c. Berikan Adrenalin 1 : 1000 (1 mg/ml)/ Efinephrin
- Segera secara IM pada otot detoideus, dengan dosis 0,3 – 0,5 ml
(anak : 0,01 ml/kgbb), dapat diulang tiap lima menit,
- Pada tempat suntikan atau sengatan dapat diberikan 0,1 – 0,3 ml
- Pemberian adrenalin/ Efinephrine IV apabila terjadi tidak ada respon
pada pemberian secara IM, atau terjadi kegagalan sirkulasi dan
syok, dengan dosis (dewasa) : 0,5 ml adrenalin 1: 1000 (1 mg/ml)
diencerkan dalam 10 ml larutan garam faali dan diberikan selama 10
menit.
d. Bebaskan jalan napas dan awasi vital sign (Tensi, Nadi, Respirasi)
sampai syok teratasi.
e. Pasang infus dengan larutan Glukosa faali bila tekanan darah systole
kurang dari 100 mmHg
f. Bila diperlukan rujuk pasien ke RSU terdekat dengan pengawasan
tenga medis.
2. Penanganan Tambahan :
a. Pemberian Antihistamin :
Difenhidramin injeksi 50 mg, dapat diberikan bila timbul urtikaria.
b. Pemberian Kortikosteroid :
- Hydrokortison inj 7-10 mg/kg BB, dilanjutkan 5 mg/kg BB setiap 6
jam deksametason 2-6 mg/kg BB. Untuk mencegah reaksi berulang .
- Pemberian Aminofilin IV, 4-7 mg/kg BB selama 10-20 menit bila
terjadi tanda- tanda bronkospasme
3. Penanganan penunjang :
a. Tenangkan penderita, istirahat dan hindarkan pemanasan .
b. Pantau tanda- tanda vital secara ketat sedikitnya pada jam pertama
Penanganan Penunjang
4. Melakukan Pendokumentasian dengan tepat pada catatan perawatan

2/3
7. Bagan Alir

Petugas menanyakan keluhan pasien,


menjelaskan kondisi atau permasalahan
kekurangan zat besi.

Menjelaskan pengertian zat besi, menjelaskan kegunaan zat


besi.

Menjelaskan dosis/hari, dosis selama kehamilan, watu


minum tablet.

Menjelaskan cara minum tablet zak besi, menjelaskan cara


penyimpanan zat besi, menjelaskan efek samping tablet zat
Besi.

Menjelaskan bahan makanan yang mengandung zat besi.

Menjelaskan bahan makanan yang membantu penyerapan at besi (vit,


C, vit, B12).

Menjelaskan bahan makanan yang dapat menghambat penyerapan zat


besi (teh, kopi, susu).

Menjelaskan cara mengolah makanan sehinggah zat besi yang


terkandung didalamnya tidak banyak hilang.

Evaluasi. Catat dibuku KIA.

8. Hal-hal yang Apakah pasien sudah cukup mengerti dengan semua penjelasan yang
harus diberikan oleh petugas.
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Loket pendaftaran.
2. Ruang Pelayanan KIA-KB.
10. Dokumen 1. Rekam Medis.
terkait 2. Catatan Tindakan.

3/3
11. Rekaman
Historis
Tanggal dimulai
No. Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1 dr. Juliana Eli Erna, S.Kep.Ners November 2022
2 SK Lihat di SK November 2022
3 Referensi Lihat di Referensi November 2022

4/3

Anda mungkin juga menyukai