Anda di halaman 1dari 12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Sebelumnya


Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Afifah pada tahun 2019 dengan
mengambil judul “Rancang Bangun Sistem Pakar Bimbingan Konseling Kesulitan
Belajar Siswa dengan Menggunakan Meotde Forward Chaining Studi Kasus
SMPN 1 Mejayan”. Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini ialah pada smpn
1 mejayan sebanyak 54% siswa mengalami masalah belajar akan tetapi dengan
terbatasnya waktu guru dalam melakukan bimbingan sehingga banyak siswa tidak
dapat melakukan kegiatan bimbingan dan konseling untuk menyelesaikan masalah
mereka.Dengan masalah yang ada penelitan ini memberikan solusi dengan
merancang sebuah sistem pakar dengan metode forward chaining yang di harapkan
akan mempermudah siswa dalam melakukan bimbingan konseling.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Luh Putu Ary Sri Tjahyani dan
Gede Danu Setiawan pada tahun 2018 dengan judul “Penerapan Teknologi Sistem
Pakar Konseling Alternatif Treatment Untuk Konsultasi Siswa Bermasalah”.
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini ialah bagaimana para guru
bimbingan dan konseling smpn 3 banjar dalam membantu siswa dalam melakukan
bimbingan selama 24 jam,di karenakan ketidakmampuan guru dalam melayani
bimbingan selama 24 jam, sehingga di bangunlah sebuah sistem pakar dengan
metode forward chaining yang bisa memberikan solusi bagi siswa untuk masalah
yang dihadapinya tanpa perlu bertatap muka.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh M.Novel Riswandha dan Nur


Hidayah dengan judul “Aplikasi E-Counseling Dalam Pemanfaatan Layanan
Bimbingan Dan Konseling Untuk Mengatasi Siswa Terisolir Menggunakan
Backward Chaining (Studi Kasus : Di Smp Negri 2 Bangil”, pada penelitian ini
masalah yang diangkat adalah bagaimana cara membantu siswa siswa yang terisolir
yang disebabkan oleh kurangnya minat dalam bersosialisasi dan menyesuaikan diri

5
6

dengan lingkungan sekitarnya. Masalah yang dimiliki oleh siswa terisolir ialah
kurangnya informasi yang diterima sehingga mereka akan semakin terasingkan
mereka dari pergaulan teman kelasnya.Untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah
sebuah sistem untuk membantu siswa yang tersisolir dengan metode backward
chaining sebagai pemanfaatan layanan bimbingan untuk membantu siswa yang
terisolir untuk membantu siswa tersebut untuk mendapatkan lebih banyak teman
sehingga berkurang siswa yang tersisolir.

2.2 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian adalah lokasi dimana penelitian dilakukan. Penentuan lokasi
penelitian merupakan langkah penting dalam proses penelitian, dikarenakan
penentuan lokasi penelitian menentukan maksud dan tujuan penelitian serta
membantu penulis melakukan penelitian dengan lebih mudah. Lokasi penelitian ini
bisa di wilayah tertentu atau lembaga tertentu dalam masyarakat. Untuk
mendapatkan data yang sesuai, pada penelitian kali ini mengambil lokasi yaitu
SMPN 4 Mataram.

SMPN 4 Mataram merupakan salah satu sekolah menegah pertama yang ada
di Kota Mataram, SMPN 4 Mataram beralamat di Jl.RA. Kartini No. 30
Cakranegara, sekolah ini memilik siswa sebanyak 472 orang dan siswi sebanyak
452 orang sehingga sekolah ini memiliki total siswa 924.

2.3 Bimbingan Konseling


Bimbingan adalah seuatu kegiatan bantuan yang di lakukan oleh seorang ahli
atau pakar kepada seorang individu atau kelompok dengan tujuan agar individu atau
kelompok tersebut memahami dirinya sendiri, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan meraka(Evi, 2020).

Konseling adalah hubungan antara dua orang yaitu konselor dan klien, yang
bertujuan untuk memberi bantuan atas masalah yang di alami oleh klien sehingga
klien dapat menyelesaikan masalah yang di hadapinya(Evi, 2020).

Dengan demikian bimbingan konseling dapat diartikan sebagai suatu layanan


bantuan yang di seorang konselor untuk klien yang bertujuan untuk menyelesaikan
7

masalah yang dialami oleh klien agar klien tersebut memahami dirinya sendiri,
mengambil keputusan dan memahami potensi yang mereka miliki sehingga meraka
dapat mengembangkan potensi tersebut serta bertanggung jawab atas setiap
keputusan yang di ambil.

2.3.1 Tujuan Dari Bimbingan Konseling


Adapun tujuan bimbingan dan konseling menurut (Evi, 2020) adalah
sebagai berikut :

1. Membantu para individu dalam mengembangkan diri secara maksimal


dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
2. Para individu yang melakukan bimbingan dan konseling di harapkan
dapat mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.
3. Serta para individu dapat menyesuaikan diri secara positif dengan
lingkungan sekitar mereka.

2.4 Sistem Pakar


Sistem pakar (Expert System) adalah suatu sistem komputer yang dapat
menandingi atau meniru kemampuan seorang pakar, sistem tersebut bekerja dengan
menggabungkan pengetahuan manusia ke dalam komputer yang menggabungkan
basis pengetahuan(Knowledge base) dengan sistem infrensi, sehingga dapat
menggantikan seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah(Fanny et al.,
2017).

Sistem pakar adalah bentuk dari kecerdasan buatan(Artificial Intelegence) atau


aplikasi kecerdasan buatan yang merupakan suatu program komputer yang di
rancang dari pengetahuan(Knowledge Based System) dan aturan yang dapat terlihat
atau berperilaku seperti seorang ahli(Ilmiah & Syahrizal, 2013).

(Hasibuan, N. A., Sunandar, H., Alas, S., & Suginam, S., 2017) mengatakan,
sistem pakar adalah salah satu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan
banyak pengalaman untuk memecahkan masalah di tingkat manusia. Seorang pakar
adalah seseorang yang memiliki pengalaman dalam bidang tertentu, yaitu seseorang
8

yang memiliki pengetahuan atau keterampilan tertentu yang tidak dimiliki orang
lain. (Saputri et al., n.d.).

Dengan demikian sistem pakar dapat diartikan sebagai suatu program yang
mengandung pengetahuan dari seorang pakar dalam bidang tertentu untuk
membantu menyelesaikan masalah dalam bidang tersebut.

2.4.1 Ciri – ciri Sistem Pakar


Menurut (Wamiliana, Aristoteles, 2013), sistem pakar yang baik
memiliki karekteristiek sebagai berikut:

1. Spesifik untuk area tertentu.


2. Dapat memberikan alasan untuk data yang tidak lengkap atau tidak
pasti.
3. Dapat mengungkapkan berbagai alasan dengan yang mudah di
pahami.
4. Berdasarkan suatu aturan atau rumusan tertentu.
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara berkala.
6. Outputnya mengeluarkan nasihat atau anjuran.
7. Outputnya tergantung pada interaksi pengguna.
8. Knowledge base dan inference engine bersifat independen.
9. Dapat digunakan di berbagai jenis komputer.

2.4.2 Keuntungan Pemakaian Sistem Pakar


Menurut (Ayu et al., 2017), ada beberapa keuntungan menggunakan
sistem pakar antara lain:

1. Waktu kerja akan lebih efisien.


2. Pekerjaan akan lebih mudah.
3. Hal ini memungkinkan seseorang yang masih amatir, bekerja seperti
seorang pakar.
4. Arsip terpercaya dari sebuah keahlian tertentu, menunjukkan bahwa
pengguna sistem pakar dapat berkonsultasi atau berkomunikasi
langsung dengan pakar, bahkan setelah pakar meninggal.
9

5. Produktifitas meningkat di sebabkan meningkatnya kualitas hasil


pekerjaan atau produksi, meningkatnya hal itu dikarenakan
meningkatnya efisiensi kerja.
6. Dapat menggabungkan kemampuan atau pengalaman seorang pakar
denga pakar lain. sehingga diperoleh sebuah hasil layaknya kita
berkonsultasi dengan banyak pakar.
7. Memperluas skala, dari keahlian seorang pakar. Setelah sistem pakar
setara dengan pakar masal, sistem dapat direplikasi dengan fungsi
yang sama dan dapat diambil dan digunakan dimana saja.

2.4.3 Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Pakar


Menurut Listiyono (2008:123), kelebihan-kelebihan dari sistem
pakar secara umum adalah sebagai berikut : (Nurfarianti et al., 2016)

1. Memberikan pengambilan keputusan yang lebih baik. Sistem pakar


terkadang memberikan jawaban yang koheren dan logis, sehingga
jawaban yang diberikan masuk akal dengan jawaban masuk akal,
memberikan solusi tepat waktu yang dapat diberikan sistem pakar
selama konsultasi.
2. Memberikan solusi tepat waktu. Terkadang seorang manajer
membutuhkan jawaban dari seorang pakar, tetapi tidak adanya pakar
akan menunda keputusan. Dengan adanya sistem pakar, jawaban
yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan akan tersedia setiap saat
ketika pengambil keputusan memerlukan jawaban yang dia
butuhkan.
3. Menyimpan pengetahuan di organisasi. Penting untuk menyimpan
pengetahuan dalam organisasi kepakaran, dan pengetahuan ini akan
hilang ketika pakar meninggal atau pakar tersebut meninggalkan
perusahaan, pengetahuan dari pakar dapat disimpan di sistem pakar
dan akan terus tersedia didalam pengetahuan organisasi.

Menurut Listiyono (2008:123), kekurangan dari sistem pakar secara


umum adalah sebagai berikut : (Ayu et al., 2017)
10

1. Sistem pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten.


Sistem pakar dirancang dengan aturan yang memberikan hasil yang
konsisten dan konsisten di seluruh aliran pohon. Untuk pengetahuan
yang berubah dengan cepat setiap waktu, basis pengetahuan sistem
pakar harus diperbarui setiap saat, yang tentunya sangat bermasalah
dan sistem pakar tidak dapat menjawab pertanyaan.
2. Sistem pakar tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement.
Sistem pakar memberikan hasil yang pasti, sehingga keputusan akhir
pengambilan keputusan jika melibatkan kebijaksanaan dan institusi
masih teteap ditangan manajemen.
3. Format knowledge base sistem pakar terbatas. Knowledge base pada
sistem pakar berisi aturan-aturan (rules) yang ditulis dalam bentuk
statemen if-then.

2.4.4 Arsitektur Sistem Pakar


Menurut(Ayu et al., 2017) arsitektur sistem pakar terdiri dari 3 bagian
yang berguna sebagai dasar dalam menyelesaikan suatu masalah sesuai
kriteria yang ditetapkan oleh seorang pakar. Adapun 3 bagian tersebut ialah:

1. Knowledge Acquisition Facility (fasilitas pengembangan basis


pengetahuan).
Banyak sistem pakar yang memiliki dedikasi modul untuk
memperbarui prosesnya. Modul ini merupakan sebuah Knowledge
Acquisition Facility (fasilitas pengembangan basis pengetahuan).
Informasi ini akan seringkali di perbaharui dan akan bertambah
semakin banyak, guna membantu sistem pakar dalam
menyelesaikan masalah.
2. Explanation Facility (fasilitas penjelasan)
Salah satu fitur dari kebanyakan sistem pakar termasuk alasan
untuk pertanyaan. Fungsi pembenaran mengijinkan kepada para user
berkonsultasi pada sistem pakar dalam membantu memberikan
jawaban pada permasalahan yang dialami oleh para user.
11

Explanation facility menyimpan kegiatan-kegiatan yang pernah


di lakukan dalam menyelesaikan suatu persoalan untuk
memberitahu solusi dengan suatu alasan menggunakan sebuah
Inferensi Engine(Mesin kesimpulan) untuk memberitahu hasil yang
didapatkan..
Selama sesi berkonsultasi kepada seistem pakar, para pengguna
dapat bertanya kepada sistem sehingga sistem tersebut dapat
memberikan kesimpulan atas pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan,
dan explanation facility akan menanggapi dengan cepat, dan akan
memberikan jawaban dengan baik.
3. Self Training Facility(Fasilitas belajar adaftif)
Ketika sistem pakar memperoleh fakta baru maka sistem pakar
akan mengeluarkan suatu kesimpulan. Fakta- fakta baru ini akan di
simpan dan kemudian akan di gunakan sebagai Knowledge
Base(Basis Pengetahuan) lalu akan di tampilkan kepada para
pengguna. Self training facility menerima data dari sistem pakar oleh
mesin inferensi, menghasilkan fakta dari basis pengetahuan,
membandingkannya, dan menciptakan basis pengetahuan baru.
Self training facility juga mencoba untuk mencari tau jika fakta
khusus untuk masalah secara umum dalam sistem pakar. Untuk lebih
jelasnya, arsitektur sistem pakar dapat dilihat pada Gambar 2.1.
12

Gambar 2. 1 Arsitektur Sistem Pakar

Ketiga arsitektur sistem pakar ini tergabung menjadi satu dalam


suatu sistem sehingga sistem pakar dapat membantu menyelesaikan
suatu masalah yang telah di konsultasikan oleh pengguna

2.5 Certainty factor


Certainty Factor merupakan sebuah metode yang di usulkan oleh Shortlife
dan Buchannan pada 1975 untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran
seorang pakar (Asih et al., n.d.). Ada beberapa cara untuk menentukan tingkat
ketidakpastian dari sebuah aturan yaitu, dengan menggunakan net belief dan
mewawancarai seorang pakar.

Certainty factor juga menggunakan suatu nilai dalam menghitung tingkat


kepercayaan dalam sebuah data. Certainty factor memperkenalkan konsep
kepercayaan dan ketidakpastian, yang menjadi rumusan dasar sebagai berikut.

CF(H,E)=MB(H,E)-MD(H,E)
13

Keterangan :

CF(H,E) = faktor kepastian e hipotesis h dipengaruhi oleh bukti gejala e. yang


besarnya CF ini berkisar dari -1 hingga 1. Nilai -1 menyatakan
ketidakpercayaan seutuhnya dan nilai 1 menyatakan kepercayaan.

MB(H,E) = menunjukan kenaikan tingkat kepercayaan (measure of increased


belief) yang berhubungan dengan hipotesis h yang terpengaruh oleh
hipotesis e.

MD(H,E) = menunjukan kenaikan ketidak percayaan (measure of increased


disbelief) yang berhubungan dengan hipotesis h yang terpengaruh
oleh hipotesis e.

Selain dengan menggunakan rumus diatas, perhitungan certainty factor juga


dapat menggunakan hasil dari wawancara terhadap ahli. Nilai CF(Rule) diperoleh
melalui interpretasi “term” dari seorang ahli, yang kemudian dijadikan suatu nilai
CF tertentu. Berikut merupakan tabel interpretasi “term”(Nurfarianti et al., 2016).

Tabel 2. 1Interprstasis CF (Sumber : Rizal, 2002)


Uncertain Term CF
Tidak 0
Kemungkina Kecil 0.1 sampai 0.4
Kemungkinan Besar 0.5 sampai 0.7
Hampir Pasti 0.8 sampai 0.9
Pasti 1.0
Menurut (T. Sutojo et al, 2011 : 198), berikut merupakan kombinasi 2 buat
kombinasi data dengan hipotesis yang sama.(Nurfarianti et al., 2016)

Jika CF1>0 dan CF2> 0, maka :

CF(CF1,CF2)= CF1+ CF2(1.0- CF1)

Jika CF1<0 dan CF2<0, maka:


CF1+ CF2
CF(CF1,CF2)= 1−min[CF1|,| CF2]
14

Jika CF1<0 dan CF2>0, maka:

CF(CF1,CF2)= CF1+ CF2(1.0+CF1)

Menurut (Fahmi, 2019) certainty factor memiliki beberapa kelebihan dan


kekurangan diantaranya sebagai berikut :

1. Certainty factor memiliki beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut :


1). Metode certainty factor sangat cocok di gunakan pada sistem pakar
yang mengandung ketidak pastian.
2). Keakuratan dalam metode certainty factor dapat terjaga,
dikarenakan di dalam perhitungan data certainty factor hanya dapat
mengolah 2 data saja.
2. Certainty factor juga memiliki beberapa kekurangan antara lain :
1). Pemodelan ketidak pastian pada certainty factor masih
diperdebatkan.
2). Harus melakukan beberapa kali pengolahan data jika data lebih dari
2 data.

2.6 Bahasa Pemerograman PHP


Hypertext Processor atau yang biasa dikenal dengan sebutan php adalah
sebuah bahasa pemerograman server side scripting atau bahasa pererograman yang
yang pengolahan datanya di lakukan oleh server atau komputer penyedia layanan.
Biasanya jenis server yang sering digunakan dalam pemerograman php antara lain
apache, nginx dan lain-lain.

Dengan menggunakan php maka mengelola dan memanejemen suatu web akan
menjadi semakin mudah. Php dirancang untuk kebutuhan website dinamis, yang
artinya php dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan keinginan seorang
programmer, misalnya seperti menampilkan database ke halaman website dan lain-
lain. Penulisan php ini menggunakan sebuah script.

Menurut Kadir (2001) script dalam php berkedudukan tag dalam bahasa
HTML(Hyper Text MarkUp Language) yakni sebuah standar dalam penulisan
sebuah program untuk membuat halaman halaman website(Soares, 2013). Dalam
15

penulisan script php harus diawali sebuah tag <?php sebagai awalan dan ?> sebagai
sebuah akhiran. Jika sebuah kode ditulis selain didalam tag tersebut maka tulisan
tersebut tidak akan diperhitungkan sebagai sebuah bahasa php oleh php engine,
melainkan php engine akan beranggapan bahwa tulisan tersebut sebagai text html.

1.6.1 Laravel

Laravel adalah sebuah sebuah kerangka jerja yang diciptakan oleh


Taylor Otwell yang memiliki banyak fitur untuk meningkatkan pengembangan
web secara cepat(Handika & Purbasari, 2018). Adapun keunggulan yang
dimiliki laravel dalam mempercepat pengembangan web adalah sebagai
berikut:

1. Performa lebih cepat.


2. Memiliki keamanan data.
3. Menggunakan fitur seperti blade yang menggunakan hirarki HMVC
(Hierarchical Model View Controller).
4. Terdapat library yang telah siap digunakan
5. Reload data lebih stabil.

2.7 MySQL
MySQL adalah sebuah DBMS (Database Management System) baris perintah
SQL (Structured Query Language) yang banyak digunakan saat ini membangun
aplikasi web. MySQL dibagi menjadi dua lisensi, yang pertama adalah perangkat
lunak gratis yang siapa saja dapat mengakses perangkat lunak tersebut. Dan kedua
adalah Shareware dimana perangkat lunak berpemilik memiliki batasan dalam
penggunaannya.

MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System


Server), RDBMS adalah program yang memungkinkan pengguna database untuk
membuat, mengelola, dan menggunakan data dalam model relasional(Soares,
2013). Dengan begitu pada sebuah database memungkina suatu data memilik relasi
antar tabel.
16

Kelebihan dari MySQL adalah memiliki sebuah bahasa Query standar yang
digunakan oleh SQL (Structure Query Language). SQL merupakan sebuah bahasa
tersetruktur yang digunakan dalam mengelola sebuah database seperti Oracle, SQL
dan lain lain.

Sebagai sebuah program pembuat basis data MySQL tidak dapat berjalan tanpa
bantuan aplikasi lainnya. MySQL kompatibel dengan sebagian besar program
aplikasi open source.

2.8 Apache
Serve HTTP Apache atau server WWW/Web Apache merupakan komponen
server web dari LAMP (Linux, MySQL, PHP/Pearl/Python) yang dapat dijalankan
dibanyak sistem operasi yang berguna melayani dan menjalankan fungsi sebuah
situs web.

Apache memilik berbagai macam fitur canggih seperti sebuah pesan yang dapat
dikonfigurasi sebelumnya, Otentikasi berbasis database dan lainnya. Apache juga
didukung berbagai macam antarmuka berbasi grafik atau GUI yang membuat
penggunaan server menjadi semakin mudah.

Anda mungkin juga menyukai