Anda di halaman 1dari 84

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada Era Globalisasi seperti saat ini semua bidang kehidupan manusia sudah

mulai dibuat terknologi untuk memudahkan dalam pengolahan datanya, serta

meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelesaian suatu sistem kerja karena

informasi yang dihasilkan jauh lebih cepat, akurat bila dibandingkan denga sistem

yang belum terkomputerisasi. Salah satunya untuk menggunakan basis

pengetahuan seorang ahli dibidangnya, seperti dokter, teknisi dan lain sebagainya

atau lebih dikenal dengan nama sistem pakar ( expert system ).

Sistem pakar merupakan bagian dari software yang dapat menduplikasi fungsi

seorang pakar dalam suatu bidang keahlian. Hal ini dilakukan dengan cara

memberikan basis pengetahuan dan inferensi yang kemudian dapat menggunakan

penalaran dalam menyelesaikan suatu masalah. Program ini bertindak sebagai

seorang nasehat dalam suatu lingkungan keahlian tertentu. Metode inferensi

dalam Penelitian ini menggunakan metode Dempster Shafer yang merupakan

representasi, kombinasi dan propogasi ketidakpastian, dimana teori ini memiliki

karakteristik yang secara instutif sesuai dengan cara berfikir seorang pakar,

dengan dasar matematika yang kuat. Dengan metode tersebut pengguna dapat

mengetahui tingkat kepastian kerusakannya. Penerapan metode ini sangat baik

digunakan pada sistem pakar diagnosa kerusakan mesin sehingga dapat diketahui

hasil tingkat kepastian diagnosa kerusakan mesin.


Android merupakan system operasi yang popular di dunia, karena android

merupakan aplikasi yang open source, selain itu perangkatnya juga beragam mulai

yang low end (murah) sampai dengan high end (mahal) serta fiturnya yang

lengkap .

penulisan ini menggunakan metode backward chaining yang merupakan

pendekatan yang dimulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan dan

penalarannya secara deduktif, yang menentukan fakta spesifikasi dari aturan-

aturan yang umum untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih khusus.

Beberapa Penelitian yang serupa mengenai sistem pakar dalam mediagnoas

kerusakan pada printer dalah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Fitri

Luluk (2009) dengan judul Aplikasi Sistem Pakar berbasis Web Untuk Medeteksi

Kerusakan Perangkat Keras Komputer Dengan Metode Backward Chaining,

menyatakan bahwa “sebuah sistem pakar dapat dibuat untuk mendeteksi

kerusakan yang terjadi pada perangkat keras komputer serta menemukan solusi

atas permasalahan yang diahadapi”.

Penulis bekerja sama dengan pakar servis printer dengan cara mengamati dan

menguji apa saja yang menyebabkan hal-hal kerusakan pada printer, kerusakan

tersebut hanya meneliti komponen seperti : tray, mainboard, tinta (toner),

cartridge, scanner, sensor dan mekanik pada mesin printer saja dan bukan

perangkat lunaknya. Dan membuatnya kedalam sebuah sistem pakar yang

memberikan informasi mengenai kerusakan yang dialami oleh perangkat keras

pada mesin printer, penyebab, perbaikan kepada pengguna, sehingga user dapat
mengetahui penyebab permasalahan yang dialami mesin printer tanpa perlu dulu

membawa ke tempat servis.

Dengan demikian peneliti mengharapkan masyarakat awam pun dapat

menggunakan sistem pakar untuk memecahkan berbagai permasalahan yang

dihadapi. Salah satu aplikasi sistem pakar adalah dalam bidang teknik khusunya

printer yang digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan pada printer tersebut.

Untuk itu dari permasalah yang dihadapi penulis akan membuat atau mengangkat

tugas akhir yaitu “Sistem Pakar Mengidentifikasi Kerusakan Printer Canon

L805 Berbasis Android Dengan Menggunakan Metode Dempster Shafer”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka diambil suatu

rumusan masalah yaitu bagaimana membuat sistem pakar mengindefikasi

kerusakan Printer Canon L805 Berbasis Android.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. penelitian ini berfocus pada Printer Canon L805

2. Aplikasi ini berjalan pada android versi 4.1.0 ke atas.

3. Aplikasi ini digunakan oleh pengguna Printer Canon L805 dan tidak

mendukung bagi pengguna dengan printer jenis lain.


1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang sistem pakar mengidentifikasi

kerusakan Printer Canon L805 berbasis android dengan menggunakan metode

Dempster Shafer.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari peneliltian ini yaitu:

1. Agar aplikasi dapat memudahkan pengguna untuk mengetahui kerusakan

kerusakan apa saja yg sering terjadi pada Printer Canon L805 dan cara

mengatasinya.

2. Memenuhi salah satu syarat kelulusan mahasiswa program studi sistem

komputer Sebagai cerminan dalam dunia kerja kedepannya dari hasil yang

didapat di bangku perkuliahan.

1.5.1 Manfaat Bagi Peneliti

1. Memberikan infomasi akurat mengenai kerusakan pada Printer Canon L805

dan cara mengatasi kerusakan tersebut.

2. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan serta pemahaman.

3. Memenuhi syarat kelulusan mahasiswa program studi sistem komputer,

STMIK Bina Bangsa Kendari.

1.5.2 Manfaat Bagi Pelaku Usaha Atau Pengguna

1. Memberikan Kemudahan bagi pengguna atau pelaku usaha Printer Canon

L805 untuk mengidentifikasi kerusakan yang terjadi.

2. Sistem pakar dapat membantu pakar atau teknisi ketika tidak di tempat

untuk mengidentifikasi kerusakan pada Printer Canon L805.


1.5.3 Manfaat Bagi Akademik

1) Dapat di jadikan referensi bagi penelitian yang akan datang.

2) Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa memahami materi selama

berkuliah.

1.6 Sistematika Penulisan


1.6.1 Halaman Sampul
Halaman sampul memuat: Judul Penelitian, Logo STMIK Bina Bangsa

Kendari, Nama dan Stambuk Peneliti, Program Studi, Nama Kampus, dan

Tahun pengajuan proposal penelitian.

1.6.2 Lembar Pengesahan


Halaman ini menunjukkan bahwa naskah laporan proposal telah disetujui

oleh pembimbing. Halaman ini memuat : Judul Penelitian, Nama dan

Stambuk Peneliti, Nama dan Nidn pembimbing, Nama Ketua Prodi, dan

tanggal persetujuan.

1.6.3 Daftar Isi


Halaman ini berisi judul bab dan sub bab beserta halamannya.

1.6.4 Daftar Tabel


Halaman ini berisi Nomor tabel, Judul Tabel, serta Nomor Halaman

dimana Gambar di cantumkan dalam proposal.

1.6.5 Daftar Gambar


Halaman ini berisi Nomor Gambar, Judul Gambar, seta Nomor

halamannya di mana Gambar dicantumkan dalam proposal.


1.6.6 Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang

Bagian ini menjelaskan argummen atau alasan yang perlu diperiksa untuk

masalah yang di teliti. Menyebutkan penelitian serupa yang telah diselesaikan,

serta kekurangan dan saran yang dari penelitian sebelumnya. Deskripsi

dimulai dengan sesuatu yang pada dasarnya berkaitan dengan topik diskusi.

2. Rumusan Masalah

Rumusan malasah bagian ini menunjukkan inti masalah yang akan dikaji

dalam rencana penelitian ini.

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan

penelitian terkait erat dengan pertanyaan.

4. Batasan Masalah

Batasan masalah terkait dengan aktivitas dan pemilihan masalah, dan

membatasi penelitian pada detail kemungkinan dan argumen yang ada.

5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak perbaikan yang dapat diperoleh

setelah tercapainya tujuan.

1.6.7 Bab II Tinjauan Pustaka


Bagian ini memperkenalkan teori yang berkaitan erat dengan topik

penelitian. Teori yang dipelajari berjaitan dengan sistem yang akan

dikembangkan. Tujuan yang diperoleh dari tinjauan teoritis ini adalah untuk

mengembangkan batasan sistem berdasarkan teori-teori yang ada.


1.6.8 Bab III Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan langkah sistematis untuk mencapai tujuan

dari topik yang dibahas. Metode penelitian meliputi : waktu dan tempat

penelitian, jenis dan sumber data, Teknik pengumpulan data, teknik

pengembangan sistem dan tahap penelitian.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan suatu program komputer atau sistem informasi
yang mengandung beberapa pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia
terkait suatu bidang yang cenderung spesifik. Pakar yang dimaksudkan
merupakan seseorang yang memiliki keahlian khusus di bidangnya masing –
masing, contohnya dokter, psikolog, mekanik, dan lain sebagainya.

Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan

masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang

sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem

pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang

berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Ada beberapa

definisi tentang sistem pakar, diantaranya

1. Menurut Durkin (2012): “Sistem pakar adalah suatu program komputer


yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah
yang dilakukan seorang pakar.”

2. Menurut Ignizo (2012) : “Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur
yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat
keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.”

3. Menurut Giarratano dan Riley (2012): : “Sistem pakar adalah suatu


sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang
pakar.”
4. Istilah sistem pakar berasal dari istilah knowledge-based expert system.
Istilah knowledge-based expert system muncul karena untuk memasukkan
masalah, sistem pakar menggunakan pengetahuan seorang pakar yang
dimasukkan ke dalam computer. Sutojo (2011).

2.2 Tujuan Penggunaan Sistem Pakar

Sistem pakar (expert system) sendiri merupakan paket perangkat lunak atau
paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana
bantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti
sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya.
Sistem pakar merupakan merupakan subset dari Artificial
Intelegence (Arhami, 2005). Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk
mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan masalah
yang dimaksud seperti (Lestari, 2012):

1) Interpretasi. Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data


mentah. Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan
ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal, dll. 
2) Prediksi. Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-
situasi tertentu. Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll. 
3) Diagnosis. Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang
didasarkan pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis,
mekanis, dll. 
4) Perancangan (desain). Menentukan konfigurasi komponen-komponen
sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi
kendala-kendala tertentu. Contoh: perancangan layout sirkuit, bangunan.
5) Perencanaan. Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat
mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh:
perencanaan keuangan, militer, dll. 
6) Monitoring. Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang
diharapkan. Contoh: computer aided monitoring system. 
7) Debugging. Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk
mengatasi malfungsi. Contoh: memberikan resep obat terhadap
kegagalan. 
8) Instruksi. Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman
domain subjek. Contoh: melakukan instruksi untuk diagnosis dan
debugging.
9) Kontrol. Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.
Contoh: melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan
monitoring kelakukan sistem.

2.3 Metode Dalam Sistem Pakar

Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam menggunakan sistem pakar,


diantaranya adalah sebagai berikut.

1) AHP (Analytical Hierarchy Process)

AHP merupakan salah satu metode yang menerapkan sistem pakar untuk dapat
mengambil keputusan dengan melakukan perbandingan antara beberapa pasangan,
serta kriteria yang berada dalam suatu variabel. 

Teknik analisa program yang digunakan adalah menggunakan variabel untuk


dianalisa menjadi bentuk hierarki berdasarkan sebuah urutan. Kemudian, akan
dibandingkan untuk ditarik sebuah kesimpulan berdasarkan metrik yang ada guna
menentukan nilai pada setiap kriteria maupun variabel yang digunakan.

2) Breadth First Search

Breadth first search merupakan algoritma yang berfungsi untuk melakukan


pencarian data secara luas atau melebar dalam expert system. Pada metode ini
menerapkan proses antrian data (queue) untuk menyimpan informasi yang telah
dianalisa sebelumnya. Selain itu, juga membutuhkan tabel boolean untuk
menyimpan informasi ke dalam sebuah simpul sehingga, tidak ada informasi yang
dikunjungi lebih dari sekali.
3) BFS (Best First Search)

Metode best first search merupakan hasil kombinasi dari metode DFS


dan breadth first search yang membuat sistem pakar mampu menyajikan
tampilan output dari hasil analisa variabel yang telah diproses sebelumnya.

4) DFS (Depth First Search)

Metode DFS juga menerapkan sistem pakar, dimana algoritma yang digunakan
merupakan proses penelusuran menggunakan struktur pohon atau graf, dan
berpatokan pada tingkat kedalaman data.

5) Penelusuran ke Depan (Forward Chaining)

Merupakan teknik penalaran yang termasuk dalam sistem pakar, yang mana
diawali dari proses pencarian fakta. Dimana, fakta tersebut digunakan untuk
menguji nilai suatu kebenaran terhadap hipotesis yang dikembangkan.

6) Penelusuran ke Belakang (Backward Chaining)

Backward chaining merupakan kebalikan dari forward chaining, dimana metode


ini melakukan pelacakan sistem keputusan dimulai dari tahap menarik kesimpulan
pada sebuah titik penalaran. Kemudian, dilanjutkan dengan penyusunan hipotesis
hingga fakta yang ditemukan untuk memberikan value dan penguatan dari hasil
kesimpulan.

2.4 Struktur yang Digunakan pada Sistem Pakar

Di dalam pengembangan expert system, tersusun atas beberapa komponen atau


struktur pembentuk sebuah sistem informasi yang komprehensif. Berikut ini
merupakan beberapa bagian penyusun arsitektur dari sistem ini.
1. User Interface (Antarmuka Pengguna)

sarana komunikasi Unsplash Antarmuka atau interface merupakan mekanisme


yang digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan
pengguna (user). Antarmuka akan menerima informasi dari pengguna, dan akan
mengubahnya ke dalam instruksi yang dapat diterima oleh sistem.
2. Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan mengandung pemahaman mengenai formulasi dan skema


penyelesaian masalah.

3) Knowledge Acquisition (Akuisisi Pengetahuan)

Knowledge acquisition adalah proses akumulasi, transformasi, dan transfer tiap


keahlian untuk dapat menyelesaikan permasalahan dari sumber pengetahuan, ke
dalam suatu sistem komputer. Pada tahap ini, seorang engineer bertugas untuk
menyerap segala pengetahuan untuk dikirim ke dalam basis pengetahuan (insight).

4) Inference Engine (Mesin atau Motor Inferensi)

Pada komponen ini mengandung mekanisme penalaran dan pola pikir yang
dimanfaatkan oleh para pakar untuk dapat memecahkan suatu masalah dengan
baik. Mesin inferensi sendiri merupakan program komputer untuk memberikan
metodologi yang ada dalam workplace, dan nantinya akan diolah menjadi sebuah
kesimpulan.

5) Workplace / Blackboard

Workplace merupakan area dari kumpulan memori kerja yang digunakan untuk
merekam setiap kejadian yang ada, termasuk pembuatan keputusan sementara.
6) Fasilitas Penjelasan

Fasilitas penjelasan termasuk ke dalam komponen tambahan untuk meningkatkan


penggunaan sistem pakar, serta melacak respon dan hasil penjelasan mengenai
tingkah laku pada expert system secara interaktif.

7) Perbaikan Pengetahuan

Pakar juga mempunyai kemampuan analisis yang baik untuk dapat meningkatkan
kinerjanya sedemikian rupa. Kemampuan tersebut terdiri atas, keahlian dalam
pembelajaran yang terkomputerisasi. Sehingga, program dapat membedakan
antara kesuksesan dengan kegagalan yang dialami, berdasarkan pengetahuan yang
masih relevan untuk diaplikasikan di masa mendatang.

2.5 Contoh Dari Expert System

Berikut ini terdapat beberapa contoh program yang menerapkan sistem pakar,
yaitu:

1) Dendral, aplikasi untuk mengidentifikasi struktur molekul pada campuran


kimia yang tidak dikenal.
2) MYCIN, merupakan software yang dibangun untuk mendiagnosis
berbagai jenis penyakit.
3) Prospector, aplikasi yang diterapkan untuk kebutuhan pada bidang
geologi.
4) XCON dan XSEL, merupakan software digunakan untuk mengkonfigurasi

sistem komputer besar.


2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Expert System

Sistem pakar sekarang banyak digunakan baik pada aplikasi bisnis maupun
apikasi lainnya. Akan tetapi perlu juga diketahui bahwa seperti halnya sistem
yang lainnya, selain memberikan banyak kelebihan, sistem pakar juga mempunyai
beberapa kelemahan.

Kelebihan-kelebihan dari sistem pakar secara umum adalah sebagai berikut:

1) Memberikan pengambilan keputusan yang lebih baik. Karena sistem pakar


memberikan jawaban yang konsisten dan logis dari waktu ke waktu. Jawaban
yang diberikan logis karena alasa logiknya dapat diberikan oleh sistem pakar
dalam proses konsultasi.
2) Memberikan solusi tepat waktu. Kadang kala seorang manajer membutuhkan
jawaban dari pakar, tetapi pakar yang dibutuhkan tidak berada ditempat,
sehingga keputusan menjadi terlambat. Dengan sistem pakar, jawaban yang
dibutuhkan oleh pengambil keputusan selalu tersedia setiap saat dibutuhkan.
3) Menyimpan pengetahuan di organisasi. Pengetahuan pakar merupakan hal
yang penting dan kadang kala pengetahuan iniakan hilang jika pakar keluar
atau telah pensiun dari perusahaan. Dengan sistem pakar, pengetahuan dari
pakar dapat disimpan di sistem pakar dan tersedia terus selama dibutuhkan.

Kekurangan-kekurangan dari sistem pakar adalah sebagai berikut:

1) Sistem pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten. Sistem


pakar dirancang dengan aturan-aturan yang hasilnya sudah pasti dan
konsisten sesuai dengan alur di diagram pohonnya. Untuk pengetahuan yang
cepat berubah-rubah dari waktu ke waktu, maka knowledge base di sistem
pakar harus selalu diubah (perbaruired), yang tentu cukup merepotkan.
2) Sistem pakar tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement. Sistem
pakar memberikan hasil yang pasti, sehingga keputusan akhir pengambilan
keputusan jika melibatkan kebijaksaaan dan institusi masih tetap di tangan
manajemen.
3) Format knowledge base sistem pakar terbatas. Knowledge base pada sistem
pakar berisi aturan-aturan (rules) yang ditulis dalam bentuk statemen if-then.

2.7 Konsep Dempster Shafer


Teori Dempster Shafer adalah representasi, kombinasi dan propogasi

ketidakpastian, dimana teori ini memiliki beberapa karakteristik yang secara

instutitif sesuai dengan cara berfikir seorang pakar, namun dasar matematika yang

kuat (Elyza Gustri, 2013). Secara umum teori Dempster Shafer ditulis dalam suatu
interval: [Belief, Plausibility]. Belief Bel adalah ukuran kekuatan evidence dalam

mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan

bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. 

Teori Dempster-Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian

berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan

pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan

informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu

peristiwa. Teori ini dikembangkan oleh Arthur P. Dempster dan Glenn Shafer.

Secara umum Teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval: [Belief,

Plausibility] (Dempster, A. P. 1967). Adapun kelebihan dan kekurangan dari

metode Dempster Shafer antara lain :

Kelebihan :

1) Dapat menggabungkan evidence (bukti) sekaligus dari beberapa sumber.

2) Dapat membedakan antara ketidakpastian dan ketidaktahuan.

3) Memiliki karakteristik sesuai dengan cara berfikir seorang pakar.

4) Sangat cocok digunakan pada system pakar yang mengukur sesuatu yang

belum pasti ataupun tidak pasti.

Kekurangan :

1) Metode ini hanya berlaku untuk sekali hitung.

2) Nilai atau data evidence (bukti) kepercayaan harus dari seorang pakar.

3) Apabila hanya menggunakan hanya satu probabilitas saja maka tidak bias

mengukur seberapa dalam tingkat keakuratannya.


4) Bila kekurangan data evidence (bukti) maka perhitungan tidak akan

akurat.

5) Dapat menghasilkan beberapa keputusan dalam sekali pengujian.

Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence (bukti) dalam mendukung

suatu himpunan proposisi.Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidakada

evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkanadanya kepastian. Plausability (Pl)

dinotasikan sebagai : Pl(s)=1-Bel(-s)

Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan ⌐H, maka dapat

dikatakan bahwa Bel(⌐H)=1, dan Pl(⌐H)=0. Pada teori Dempster-Shafer dikenal

adanya frame of discrement yang dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan

semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis. Tujuannya adalah mengaitkan

ukuran kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung

mendukung tiaptiap elemen. Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi densitas

(m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen-elemen θ saja, namun juga

semua subsetnya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka subset θ adalah 2n .

Jumlah semua “m” dalam subset θ sama dengan 1. Apabila tidak ada informasi

apapun untuk memilih hipotesis, maka nilai : m{θ} = 1,0 .

Apabila diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi

densitasnya, dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi

densitasnya, maka dapat dibentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3,

dengan rumus seperti pada persamaan 2 berikut :

ΣxᴒY =z m1( X ). m2(Y )


m 3(Z )=
1−ΣXᴒY =∅ m1 ( X ) . m2(Y )
Dimana :

m3(Z) = mass function darievidence (Z)

m1 (X) = mass function dari evidence (X)

m2 (Y) = mass function dari evidence (Y)

Zm1(X).m2(Y) = ada hasil irisan dari m1 dan m2

Ø Zm1(X).m2(Y) = tidak ada hasil irisan (irisan kosong (Ø))

2.8 Pengertian Identifikasi

Identifikasi (penelaahan) berasal dari kata Inggris Identify yang artinya

meneliti, menelaah. Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan,

mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari

“kebutuhan” lapangan. Secara intensitas kebutuhan dapat dikategorikan menjadi

dua macam yakni kebutuhan terasa yang sifatnya mendesak dan kebutuhan

terduga yang sifatnya tidak mendesak. Fungsi dan tujuan identifikasi kebutuhan

program untuk mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan program yang

diinginkan masyarakat. Untuk mengetahui berbagai sumber yang dapat

dimanfaatkan untuk pendukung pelaksanaan program dan mempermudah dalam

menyusun rencana program yang akan dilaksanakan. Fungsi agar program yang

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Data yang dikumpulkan

dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana program yang dapat di

pengaruhi pengelola program. Sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang

membutuhkan.
2.9 Konsep Mesin printer
Printer merupakan alat cetak yang umum dijumpai dimana saja, baik dikantor,
tempat usaha, maupun penggunaan pribadi. Diantara semua hardware komputer,
printer merupakan hardware yang paling mudah rusak dengan gejala seperti tinta
kering atau cartridge bocor. Untuk itulah penulis membuat mengenai sistem pakar
yang mampu mendiagnosa dan memberikan solusi pada masalah-masalah yang
sering terjadi pada printer. Karena banyak orang yang lebih memilih untuk
langsung membeli printer baru dari pada memperbaiki sendiri printer mereka yang
sebenarnya hanya merupakan masalah sederhana dan bisa diselesaikan sendiri.
Perancangan sistem pakar ini merupakan solusi yang bisa diambil bagi mereka
yang lebih memilih untuk memperbaiki sendiri printernya serta untuk membantu
orang-orang yang ingin mengetahui cara dan solusi untuk memperbaiki sebuah
printer. Sistem pakar diagnosa kerusakan ini menggunakan metode Dempster
Shafer, sehingga memudahkan user agar dapat lebih cepat dalam mendeteksi
kerusakan yang dialami. Sistem pakar ini dirancang dengan menggunakan Flow
Of System (FOS), Contect Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Entity
Relationship Diagram (ERD), dan menggunakan Tools Tets Editor Visual Studio
Code dengan bahasa pemerogramand PHP Fremwork Laravel, Bahasa HTML,
CSS Menggunakan Bootstrap dan Database menggunakan MySql.

1) Pengertian Printer
Pengertian printer berasal dari kata print yang berarti cetak, dengan
demikian printer adalah sebuah alat untuk mencetak. Dalam dunia komputer,
printer termasuk perangkat peripheral output yang menyajikan representasi tulisan
atau grafis pada sebuah kertas atau media semacamnya. Desain printer komputer
pertama kali dibuat secara mekanik pada abad 19. Sedangkan printer elektronik
pertama dibuat oleh Epson dengan nama EP-101, perusahaan Jepang itu
merilisnya pada tahun 1968.
Printer komersial awalnya menggunakan mekanisme dari mesin ketik
elektrik, namun banyaknya permintaan untuk kecepatan yang lebih tinggi
akhirnya membawa printer menuju perubahan yang lebih baik, pengembangan
printer dengan sistem baru digunakan secara spesifik hanya untuk komputer.
Pada tahun 1980-an muncul beberapa sistem seperti daisy wheel, line
printer, dan dot matrix. Daisy wheel masih memiliki konsep yang hampir sama
dengan mesin ketik, line printer menghasilkan output yang sama tetapi lebih cepat
prosesnya, sementara dot matrix dapat mencampur antara tulisan dan grafis, tetapi
dengan kualitas output yang agak rendah. Bagi yang menginginkan output
berkualitas tinggi biasanya memakai plotter.

Pada tahun 1984 mulai muncul printer laser yang berharga murah, diawali
dengan kemunculan HP LaserJet. Tahun berikutnya tambahan PostScript yang
dibuat pada Apple LaserWriter menciptakan revolusi di dunia percetakan yang
dikenal dengan sebutan desktop publishing. Printer laser yang memakai PostScript
dapat mencampurkan tulisan dan grafis seperti halnya dot matrix, tetapi dengan
kualitas yang jauh lebih baik.

Sejak tahun 1990, berbagai pekerjaan percetakan dibuat di komputer


pribadi sebelum dicetak dengan menggunakan printer laser, sehingga membuat
sistem percetakan yang mahal mulai ditinggalkan. Sebelumnya di tahun 1988, HP
Deskjet menawarkan kelebihan yang sama dengan printer laser dari sisi
fleksibelnya dan memiliki harga lebih murah, tetapi dengan kualitas output yang
sedikit lebih rendah dari printer laser. Sistem Inkjet ini ternyata mampu
menggantikan dot matrix dan daisy wheel di pasaran. Bahkan sejak tahun 2000-an
mulai banyak printer berkualitas tinggi yang memakai sistem ini sehingga sistem
ini menjadi hal yang umum digunakan.

Sekitar tahun 2010, percetakan 3D mulai menjadi bahan pembahasan.


Printer yang digunakan untuk mencetak 3D masih dalam tahap pengembangan
dan belum menjadi hal yang umum. Sementara itu perkembangan yang cepat
dari email dan internet menjadikan printer bukan lagi hal yang wajib dimiliki
untuk saat ini.
Berbagai macam dokumen penting atau semacamnya kini tak lagi harus
dicetak secara langsung, melainkan dicetak dalam bentuk pdf dan sebagainya
sehingga bisa digunakan secara fleksibel. Apalagi dengan semakin banyaknya
usaha percetakan membuat printer bukan lagi peripheral yang wajib dimiliki oleh
peorangan.

2) Fungsi Printer

Fungsi printer yang paling utama tentu saja untuk mencetak atau
menyajikan data dari komputer kepada penggunanya secara langsung. Data yang
dicetak ini bisa bermacam-macam, yang pertama biasanya berupa dokumen
seperti surat, arsip, dan dokumen penting lainnya. Kebanyakan jenis dokumen
seperti ini dibuat dengan Microsoft Office, bisa dengan Word, Excel,
atau Powerpoint. Namun ada juga yang hanya menggunakan notepad sederhana.
Jenis data berikutnya adalah gambar atau foto. Untuk mencetak foto atau
gambar tentu berbeda dengan mencetak dokumen biasa, baik dari ukuran maupun
kualitas kertas yang dipakai untuk mencetak. Biasanya untuk mencetak foto juga
dibutuhkan printer yang berkualitas tinggi sehingga hasil cetakan fotonya juga
menjadi lebih baik.

Perkembangan printer membuatnya bisa mencetak media yang lebih besar


lagi, ukuran printer yang dipakai juga lebih besar dari printer pada umumnya.
Kulihat hasil cetakan juga lebih baik sehingga bisa mencetak berbagai macam
data yang diinginkan. Biasanya printer semacam itu dipakai di percetakan dan
digunakan untuk mencetak spanduk, banner, stiker, dan sablon. Media yang
dipakai untuk mencetak juga bukan hanya kertas saja, tetapi bisa memakai akrilik,
kain, bahkan kaca.

Fungsi berikutnya yang sedang populer saat ini adalah menambahkan fitur
lain pada printer sehingga tidak hanya digunakan untuk mencetak. Fitur yang
dimaksud adalah fungsi untuk membaca dokumen dan merubahnya menjadi
bentuk digital, atau istilahnya adalah scan. Selain sebagai scanner, beberapa
printer jaman sekarang juga bisa dipakai sebagai mesin fotokopi.

3) Jenis-Jenis Printer
Printer bisa dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung dari
pemakaiannya dan teknologi yang digunakan.

1. Berdasarkan pemakaian
Jika ditinjau dari segi pemakaian, printer bisa digolongkan menjadi printer
perorangan, printer jaringan, printer virtual, dan printer 3D. Printer
perorangan didesain untuk mendukung seorang pengguna atau di satu
komputer saja, sedangkan printer jaringan bisa digunakan lebih dari satu
komputer yang berada dalam jaringan yang sama.
Printer virtual sebenarnya bukan berupa hardware tetapi software yang
berfungsi sama dengan printer dan dipakai untuk mencetak dalam bentuk pdf
atau image, inilah yang saat ini mulai sering digunakan. Sedangkan printer
3D dipakai untuk menghasilkan obyek 3D dari model 3D yang telah dibuat.

2. Berdasarkan teknologi
Jenis printer berdasarkan teknologi telah sedikit dibahas di atas, mulai dari
printer daisy wheel, line printer, dot matrix, inkjet, dan laserjet. Setiap sistem
printer tentu memiliki karakter masing-masing yang telah dijelaskan pada
bagian sebelumnya.

Untuk saat ini yang banyak dipakai adalah sistem inkjet dan laserjet. Inkjet
menggunakan tinta sedangkan laserjet memakai tinta bubuk atau toner.
Laserjet menghasilkan cetakan yang lebih bagus dan lebih cepat, tentunya
dengan harga yang lebih mahal pula. Beberapa merek printer yang
menggunakan sistem laserjet ini adalah Canon, Brother, HP, dan Epson.
2.10 Printer Epson L805 
Printer Epson L805 adalah printer inkjet yang dapat digunakan oleh consumer
maupun industri dan bisnis, dimana printer ini menawarkan performa cetak yang
cepat, hasil cetak berkualitas dengan cost atau biaya yang efisien. Epson
L805 menggunakan teknologi ink tank yang terintegrasi serta berkapasitas tinggi
yang dapat mencetak dengan kualitas sempurna, bahkan untuk mencetak foto A4
hingga mencetak di permukaan CD / DVD.
Kelebihan dari ink tank yang terintegrasi adalah Anda tidak perlu repot
mengganti tinta (ink tank) dengan kualitas ink tank yang belum tentu terjamin.
Epson L805 memungkinkan Anda mengisi ulang tinta melalui botol yang praktis
digunakan. Botol tinta ini juga dilengkapi sistem dimana tinta tidak akan tumpah
atau menetes berantakan saat Anda selesai mengisi ulang tinta kedalam ink tank.
Anda dapat mencetak hingga 1.800 foto dari set tinta Epson L805 ini
Epson L805 memungkinkan Anda mencetak secara langsung dari
smartphone dan tablet. Cukup koneksikan printer ke jaringan wi-fi dan gunakan
bantuan Epson Connect. Kelebihan lain dari printer ini adalah ukurannya yang
ringkas dan minimalis sehingga mudah diletakkan di mana saja. Untuk mencetak
foto, printer ini dapat mencetak foto borderless hingga ukuran A4, serta dapat
mencetak langsung ke CD dan DVD dengan kecepatan cetak foto sekitar 12 detik
per foto.

Gambar 2.1 Printer Epson L805


2.11 Kelebihan Dan Kekurangan Printer Epson L805

Sebagai perusahaan global, Epson sering menerapkan inovasi baru untuk setiap
produk printer sebelum di pasarkan. Seri L805 menjadi produk terkini dengan
upgrade pada beberapa aspek tertentu dan tambahan fitur.

Berikut beberapa kelebihan dari printer Epson L805:

1) Gamut 6 Warna

Unit Epson L805 memiliki keunggulan dalam aspek kualitas cetak foto dengan
resolusi optik tinggi. Hasil printing tampak nyata dan natural karena produk ini
menggunakan sistem gamut tinta dengan 6 warna dasar.

Epson L805 mendukung proses pencetakan tanpa bingkai (borderless) dengan


resolusi maksimal 5760 dpi. Berikut daftar warna dari printer ini:

Kode Warna
C Cyan
LC Light Cyan
M Magenta
LM Light Magenta
Y Yellow
BK Black
2) Support WiFi

Unit Epson L805 terbilang canggih yang dibekali konektivitas nirkabel


terintegrasi melalui jaringan WiFi. Sistem ini memungkinkan pencetakan mudah
dan fleksibel dari jarak jauh menggunakan perangkat selular.
Ucapkan selamat tinggal pada rumit nya pengkabelan yang memiliki keterbatasan
jarak operasional. Pasalnya, melalui Epson Connect kamu mampu mencetak pada
printer yang kompatibel di manapun melalui internet.

3) Hemat Tinta

Jangan pernah berkompromi dalam hal operasional dan beban biaya pemakaian
printer setiap hari. Pasalnya, printer Epson ini termasuk produk yang hemat
konsumsi tinta dengan tangki tabung kapasitas besar.

Botol tinta original Epson memungkinkan pengguna untuk melakukan proses


pencetakan sampai 1800 foto ukuran 4R. Artinya, printer ini memang cocok untuk
kalangan usaha mikro dan bisnis perkantoran formal.

4. Cetak Cepat

Epson L805 juga memiliki kinerja operasional yang terbilang cepat bahkan bisa
langsung ke permukaan DVD. Ini menghilangkan kebutuhan akan label perekat
tambahan sehingga menghemat beban pengeluaran.

Kekurangan Printer L805

Dalam mencari printer dengan kualitas terbaik, calon konsumen sering mengamati
kekurangan produk. Sebagai bahan pertimbangan tersendiri yang menentukan
apakah mereka membeli perangkat tersebut atau tidak.

Berikut beberapa kekurangan dari printer Epson L805:

1) Harga Mahal

Epson L805 merupakan kategori printer modern untuk penggunaan aspek bisnis
usaha mikro dan perkantoran. Nah, fitur dan spesifikasi produk memang
mendukung operasional cepat dengan hasil maksimal.
Tak heran apabila harga printer ini terbilang cukup mahal bagi kalangan entri
level untuk penggunaan rumahan. Selain itu, mereka harus menyediakan budget
lebih apabila menginginkan unit Epson L805 dari toko terdekat.

2) Tidak Multifungsi

Sebagai printer canggih, Epson L805 cenderung beroperasi hampir setiap hari
dengan intensitas tinggi. Hal ini wajar, mengingat printer ini memang cocok untuk
mendukung opeasional usaha dan meningkatkan produktivitas.

Namun, Epson L805 tidak bersifat multifungsi yang hanya mampu melakukan
satu tugas cetak foto saja. Artinya, printer ini belum mendukung proses scanning
maupun fotokopi dokumen untuk aktivitas perkantoran.

2.11 Jenis Jenis Kerusakan Pada Printer Epson L805 

Berikut bagian-bagian komponen printer yang sering rusak :

1) Mainboard

Mainboard merupakan komponen inti dan induk dari sebuah


printer. Harganya juga tidak murah alias mahal. Mainboard bertugas
dalam mengatur semua perintah kerja dan merupakan tempat dimana
pergerakan mekanik dan olahan semua data berada disini.Kerusakan
printer pada mainboard : Diode yang terdapat pada mainboard mengalami
kerusakan dan menyebabkan system pada mainboard mati total,
Mainboard yang rusak juga akan bermasalah, karena mainboard tidak
dapat mendeteksi tinta printer. Hal ini ditandai dengan bagian fusenya
yang rusak.
2) Head and Catridge

Bisa disebut sebagai otak dari outpu/keluaran printer. Perintah print text
maupun gambar dicetak dalam bentuk hardfile disini. Permasalahan
kerusakan printer yang sering terjadi di head catridge adalah hasil cetakan
hardfile terdapat garis-garis. Bahkan akibat kerusakannya tinta tidak keluar
sama sekali. Hal ini tentunya merupakan permasalahan yang akan sangat
merepotkan. Sehingga dibutuhkan perawatan yang rutin terhadap
komponen ini.
3) Encoder

Encoder bertugas sebagai timer pada head. Komponen ini tidak terdapat
pada beberpa jenis printer. Letaknya berada dibelakang head dan menepel
pada catridge.Kerusakan printer yang terjadi pada bagian ini biasanya :
Head atau catridge bergerak ke kanan dan kekiri sangat cepat, Hasil cetak
berupa text atau gambar menyerong dan berbayang kesamping. Hal ini
biasanya terjadi karena bagian ini kotor atau rusak.
4) Sensor Paper

Prinsip kerja dari alat ini adalah sebegai detector atau pendeteksi ada atau
tidak adanya kertas yang akan diprint. Alat ini juga bertugas dalam
mendeteksi ukuran sebuah kertas.  Alat ini terdapat pada bagian atas rol
atau samping penarik kertas.Kerusakan printer yang sering terjadi :“paper
jam” merupakan informasi yang muncul pada layar. Hal ini berarti
terdapat bekas kertas yang tersangkut didalam printer. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya masalah pada printer. Terdapat peringatan lampu
led dibagian kertas menyela bila permasalahan ini terjadi.
5) Rol Penarik Kertas

Alat ini berfungsi untuk menarik kertas pada printer. Permasalahan yang
biasa terjadi pada bagian ini ssperti :Karet pada roll sudah menipis dan
akibatnya printer akan menarik kertas lebih dari satu lembar bahkan tidak
bisa menarik kertas sama sekali.
6) Power Supply

Power supply berperan penting dalam pengoperasian printer. Bertugas


untuk memberikan tenaga untuk menghidupkan printer selain itu
komponen printer juga disuplay tegangannya dari bagian ini.Kerusakan
printer yang sering terjadi pada power supply :Tidak fungsinya power
supply akan berakibat tidak berfungsinya printer sama sekali.
7) Kabel Flexible

Sangat jarang bagian ini sering terjadi masalah. Tetapi kerusakan printer

pada bagian ini yang kemungkinan terjadi seperti : Tidak bisa mendeteksi

katrid meski sudah diganti katrid yang lain, Apabila sensor encoder belum

dipastikan kelayakannya. Hal ini akan berpengaruh pada Head catridge

yang akan bergeser geser kanan kiri secara cepat.


8) Timing Disk

Kualitas kertas sedang dan foto sangat berpengaruh pada kecepatan


jalannya saat mencetak. Komponen ini bertugas sebagai pengatur jeda
waktu saat printer mulai menarik kertas. Itulah gunannya timing disk
berada walaupun tidak semua printer memasang komponen ini
kedalamnya.Kerusakan printer yang sering terjadi : Gambar atau teks hasil
cetakan berbayang-bayang kearah bawah, Pengaturan waktu rol menjadi
sangat cepat. Hal ini ditandai dengan lampu indicator menyala selama
kira-kira 3 detik. Mencuci noda tinta yang menempel pada timing disk bisa
menurunkan dan meminimalisir masalah yang terjadi pada komponen ini.
2.12 Android
Menurut Juhara (2016:1), “Android adalah sistem operasi berbasis Linux

yang dimodifikasi untuk perangkat bergerak (mobile devices) yang terdiri dari

sistem operasi , middleware, dan aplikasi-aplikasi utama.

menurut safat dalam (Ariyanto, 2018) “ android adalah sebuah kumpulan

perangkat lunak untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi

middleware dan aplikasi utama mobile

tujuan pembuatan sistem operasi ini adalah untuk menyediakan platform

yang terbuka, yang memudahkan orang mengkakses internet menggunakan

telpon seluler. Salah satu penyebab mengapa sistem operasi android begitu

gampang diterima oleh pasar dan dengan cepatnya berkembang, itu dikarenakan
android menggunakan bahasa pemrograman java serta kelebihannya sebagai

software yang menggunakan basis kode komputer yang bisa didistribusikan

secara terbuka (open source) sehingga pengguna dapat membuat apli kasi baru di

dalamnya.

Dan hal tersebut mengakibatkan banyaknya pengembang software yang

berbondong untuk mengembangkan aplikasi berbasis android.

1) Android studio

Menurut (Efmi,2018) “Android Studio merupakan sebuah IDE

(integrated Development Environment) untuk pengembangan aplikasi android,

aplikasi ini dipublikasikan oleh Geoogle pada tanggal 16 mei 2013 dan tersedia

secara gratis dibawa lisensi Apache 2.0. Android Studio ini mengantikan

software pengembangan android sebelumnya yaitu Eclipse

”Sedangkan menurut (Android, 2020)“ android stududio adalah

lingkungan pengembangan Terpadu (Integrated Development

Environment/IDE) resmi untuk pengembangan aplikasi Android, yang

didasarkan pada Intelellij IDEA. Selain sebagai editor kode fitur developer

intellij yang andal, Android Studio menawarkan banyak fitur yang meningkatkan

produktivitas anda dalam membuat aplikasi android .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahawa android studio adalah

integretad Development Environment ( IDE) yang digunakan untuk membuat

dan mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat dijalankan pada platform

android. Android studio berbasis IntelliJ IDEA, dimana IDE ini digunakan

untuk bahasa pemrograman java, untuk layout atau tampilannya menggunakan


bahasa XML. Untuk deploy ke perangkat android studio telah terintegrasi

dengan Android Software development kit (SDK).

2) Android SDK (Software Develoment Kit)

Android SDK adalah Tools API (Aplication Programming Interface)

yang diperlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platfrom Android

menggunakan bahasa pemrograman java. Beberapa fitur android yang penting

adalah sebagai berikut:

1. Fremework aplikasi yang mendukung pengantian komponen dan

reusable.

2. DVM dioptimalkan untuk perangkat mobile.

3. Integrated browser berdasarkan engine open source webkit.

4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh lebraries grafis 2D, grafis

3D berdasarkan spesifikasi openGL ES 1.0.

5. SQLite untuk penyimpanan data.

6. Dukungan untuk audio, vidio, dan gambar.

7. Bluetooth, Edge, 3D, dan Wifi.

8. Kamera, GPS, kompas, dan accelometer. Lingkungan developmen yang

lengkap dan kaya termasuk perangkat emulator, tools untuk debuggin,

profil dan kinerja memori serta plugings untuk IDE Eclips

3) Pemrograman Dart
Bahasa pemrograman multiguna (bahasa pemrograman dengan tujuan

umum), Dart, yang dapat digunakan dalam mengembangkan berbagai jenis

aplikasi dan program yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi web,


aplikasi seluler, aplikasi desktop, server, dll.

Dart merupakan programming language lintas platform atau platform

independen yang artinya dapat dijalankan pada sistem operasi yang berbeda

seperti Windows, Linux, Unix dan MacOS, dll yang awalnya dikembangkan oleh

Google dan kemudian disetujui sebagai standar oleh Ecma, yang saat ini

digunakan untuk membangun aplikasi web, server, desktop, dan seluler.

Dart awalnya dirancang sebagai programming language yang

dioptimalkan klien untuk pengembangan cepat aplikasi web dan seluler. Sebagai

salah satu dari banyaknya programming language yang mendukung multi

paradigma, Dart, bersifat imperatif, fungsional, reflektif dan berorientasi objek.

Selain itu, Dart juga mengikuti semua konsep pendekatan pemrograman

berorientasi objek seperti kelas, pewarisan, abstraksi, enkapsulasi, dan

polimorfisme, dll. Dart juga merupakan tipe bahasa pemrograman yang sangat

kuat yang menyediakan fitur pengumpul sampah otomatis. Bahasa Dart sendiri

bersifat open source yang dilisensikan di bawah BDS. Sintaks nya merupakan

sintaksis gaya-C sederhana.

2.13 Daftar Simbol

1) Flowmap Diagram

Flowchart atau diagram alir adalah bagan yang secara logis menampilkan

aliran dari suatu program atau proses system. Diagram alir ini digunakan untuk

memodelkan masukan, keluaran, proses dan transaksi dengan menggunakan

symbol-simbol tertentu. Pembuatan flowchart ini diharapkan dapat memudahkan

pengguna dalam memahami alur system atau transaksi.


Table 2. 1 Flowmap Diagram

Simbol Nama Keterangan

Terminator Simbol untuk memulai dan


Awal / Program mengakhiri suatu program

Menunjukkan dokumen
berupa dokumen input dan
Dokumen output pada proses manual
dan proses berbasis
computer

Menunjukkan kegiatan
Proses Manual proses yang dilakukan
secara manual

Menunjukkan kegiatan
Proses Komputer proses yang dilakukkan
secara komputerisasi

Menjukkan arah aliran


Arah Aliran Data dokumen antar bagian
yang terkait pada suatu
sistem

Penyimpanan Menunjukkan media


Manual penyimpanan data /
informasi secara manual

Simbol input/output
Data digunakan untuk mewakili
data input/output
2) Blok Diagram

Table 2. 2 Daftar Symbol Diagram


Simbol Nama Keterangan
Biasanya Diagram blok
adalah diagram system
dimana bagian utama atau
fungsi yang diwakili oleh blok
dihubungkan dengan garis,
dan garis ini mewakili
hubungan antar blok. Ini
banyak digunakan dalam
Blok/kotak desain perangkat keras, desain
elektronik, desain perangkat
lunak dan diagram alir proses
dalam dessain teknik.
berisikan uraian dan nama
elemennya, atau symbol untuk
operasi matematis yang harus
dilakukan pada masukkan
untuk menghasilkan keluaran.

INPUT
Tanda anak Menyatakan arah informasi
panah isyarat atau unilateral
OUTPUT

3) Flowchart

Flowchart atau bagian proses adalah adlah diagram (bagan) yang secara logis

menampilkan proses (proses) dalam program atau system proses. Diagram Alir

terutama digunakan untuk bantuan komunikasi dan dokumentasi.

Table 2. 3 Daftar Symbol Flowchart

Simbol Nama Keterangan


Permulaan atau
Terminator
akhiran program

Flow Line Arah aliran program

Proses inisialisasi
Preparation atau pemberian
harga awal

Proses perhitungan
Proses atau proses
pengolahan data

Proses input atau


Input/Ou
output data,
tput Data
parameter, informasi
Permulaan sub
Predefined program atau proses
Process menjalankan sub
program
Perbandingan
pernyataan,
penyeleksian data
Decision
yang memberikan
pilihan untuk
langkah selanjutnya
Penghubung bagian
On Page – bagian flowchart
Connector yang ada pada satu
halaman

Penghubung bagian
– bagian flowchart
Off Page
yang ada pada
halaman berbeda
2.15 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep yang di gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Fenomena atau Teori / Studi Literatur


Permasalahan

Identifikasi masalah

Pengumpulan data

Analisis Data Perancangan Sistem

Metode yang
digunakan

Pembuatan /
Pembangunan Sistem

Uji Coba Sistem

Implementasi Sistem

Gambar 2.9 kerangka konseptual


Keterangan:

3) Fenomena atau permasalahan dalam penelitian ini adalah sebuah peristiwa yang

menjadikan seorang peneliti mampu untuk merumuskan masalah dan tujuan

penelitian.

4) Identifikasi permasalahan adalah masalah didefinisikan sebagai upaya untuk

menjelaskan masalah dan membuat penjelasan dapat diukur. Identifikasi ini

dilakukan sebagai langkah awal penelitian.

5) Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan

digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.

6) Analisis data adalah adalah sebuah proses untuk mengelompokan, melihat

keterkaitan, membuat perbandingan, persamaan dan perbedaan atas data yang

telah siap untuk dipelajari untuk menemukan informasi yang bermanfaat

sehingga dapat memberikan petunjuk untuk mengambil keputusan terhadap

permasalahan atau pertanyaan penelitian yang diangkat.

7) Pembuatan/ pembangunan sistem adalah proses pengembangan sistem dapat

berarti Menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama

secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

8) Uji coba system adalah proses pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

apakah system layak di gunakan atau tidak.

9) Implementasi sistem adalah prosedur sistem yang dilakukan untuk menyelesaikan

perancangan sistem yang telah disetujui seperti menguji, menginstal, dan

memulai menggunakan sistem yang baru atau sistem yang diperbaiki.


Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk

dioperasikan.

2.16 Peneliti Terdahulu

Beberapa penelitian terkait mengenai sistem pakar dalam mendiagnosa

kerusakan printer menggunakan metode demster shafer salah satunya adalah

penelitian yang dilakukan Rosmawati Tamin (2015) yang membahas tentang

sistem pakar dalam mediagnosa kerusakan printer menggunakan metode Forward

Chaining

Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan Jajang Nurjaman, Kusrini,

(2018) yang melakukan penelitian mengenai Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan

Printer Menggunakan Metode Certainty Factor

Dari kedua penelitian terdahulu, belum ada yang membahas mengenai

kerusakan printer canon L805 padahal printer jenis ini banyak skali di gunakan

pada usaha kalangan kecil menengah. Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul Sistem Pakar Mengidentifikasi Kerusakan Printer Canon

L805 Berbasis Android Dengan Menggunakan Metode Dempster Shafer.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian

Waktu perencanaan penelitian dilaksanakan selama 2 bulan yakni dari bulan Desember 2022 sampai Januari 2023, di toko

fotocopy hafiz, bertempat di Jl. HEA Mokodompit, Lalolara, Kec. Kambu, Kota Kendari.

3.2 Jenis Penelitian dan Sumber Data

1) Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono(2020) Metode penelitian

kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menggambarkan, menjelaskan, menemukan kualitas atau

keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.. Metode ini

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-

anggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan arti dari pada

generalisasi.
2) Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi
kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah.
Pengertian sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2013) adalah: “Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek
dari mana data dapat diperoleh”.
Menurut Lofland (dalam Moleong, 2013) “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,

selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Sumber data akan diambil dari dokumen, hasil wawancara, catatan

lapangan dan hasil dari observasi. Namun untuk melengkapi data penelitian dibutuhkan dua sumber data, yaitu sumber data primer

dan sumber data sekunder.

1) Sumber Data Primer

Data primer adalah pengambilan data dengan instrumen pengamatan, wawancara, catatan lapangan dan penggunaan

dokumen. Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung dengan teknik wawancara informan atau sumber

langsung. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2015).

Adapun dalam penelitian ini sumber data primer adalah warga sekolah yang meliputi; Kepala sekolah, guru, karyawan, siswa,
dan orang dewasa yang tidak mengajar (satpam, petugas kebersihan, petugas rumah tangga, dan pengelola kantin dan koperasi

sekolah).

2) Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer yaitu melalui studi kepustakaan,

dokumentasi, buku, majalah, koran, arsip tertulis yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti pada penelitian ini.

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang

lain atau dokumen (Sugiyono, 2015). Sumber data sekunder ini akan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data-data

dan menganalisis hasil dari penelitian ini yang nantinya dapat memperkuat temuan dan menghasilkan penelitian yang

mempunyai tingkat validitas yang tinggi.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam hal ini adalah sebagai berikut:

1) Metode Observasi

Observasi dilakukan secara langsung guna mendapatkan informasi awal mengenai kerusakan yang terjadi pada printer canon

L805
2) Metode Wawancara

penulis melakukan wawancara langsung kepada teknisi di toko fotocopy hafiz untuk mendapatkan hal-hal yang dibutuhkan

dalam proses pembuatan aplikasi.

3) Penelitian Kepustakaan

Untuk mendukung data-data yang diperoleh, informasi lain di ambil dari berbagai bahan referensi berupa buku, artikel dan

sumber lain maupun internet yang berhubungan dengan sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan printer canon L805 sebagai

bahan referensi dalam sistem pakar berbasis android.

3.4 Teknik pengembangan Sistem

sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan pada printer canon L805 berbasis android dirancang untuk memberikan

kemudahan kepada pengguna printer, apabila teknisi atau ahli sedang tidak berada di lokasi. Dalam metode pengembangan sistem

penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah

proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem.

SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahaptahap: rencana

(planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).
planning analisa

implementation design

maitenanc
e

Gambar 3. 1 tekhnik pengembangan system dengan metode


dempster shafer
Keterangan :

1) Planning adalah tahap dimana peneliti merencanakan sistem yang ingin dikembangkan dengan cara mengumpulkan semua

data yang diperlukan.

2) Analisa merupakan teknik atau metode untuk memecahkan suatu masalah dengan mendeskripsikan sistem sebagai

komponen pembentuknya untuk mengetahui bagaimana komponen tersebut bekerja dan berinteraksi satu sama lain untuk

mencapai tujuan sistem.

3) Design Tahap peneliti membuat desain sistem dari hasil analisis yang dibutuhkan dalam perancangan aplikasi
4) Implementation Tahap dimana peneliti mengimpelementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan

sistem yang dikembangkan

5) maitenance Yaitu melakukan perawatan terhadap sistem agar tetap bekerja dengan baik dalam kemampuan sistem.

3.5 Tahap penelitian


Tahapan penelitian adalah langkah-langkah dimana peneliti melakukan penelitian, pengembangan dan perancangan alat.

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain meliputi analisis kebutuhan, pengumpulan data, perancangan system,

analisa hasil pengujian dan penarikan kesimpulan. Desain tahapan penelitian ada pada gambar 3.2

Mulai
Analisis
kebutuhan
Mulai

AnalisisGambar 4.
9 Rancangan
Pengumpulan
Menu Kerusakan
Data
kebutuhan
Pengumpulan Data
Perancangan system

Perancangan system
Pengujian System
T Sistem
sesuai
Pengujian System
T perancangan

Sistem
sesuai
perancangan
Gambar 4. 9 Y
Rancangan
Menu
Implementasi Y
Diagnosa
Kesimpulan
Selesai

Selesai

Keterangan :
1. Analisis kebutuhan Gambar 3. 2 diagram penelitian
Analisis kebutuhan adalah tahap dimana peneliti melakukan pengujian untuk membuktikan data / informasi yang ada.

2. Mengumpulkan data

Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan data informasi atau fakta-fakta yang ada di lapangan dengan metode

wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang di lakukan oleh Teknisi.

3. Perancangan sistem
Perancangan sistem adalah tahap di mana peneliti menggambakan atau merancang tentang aplikasi yang ingin di buat

sehingga ketika data sudah terkumpul dapat di olah menjadi rancangan file.

4. Pengujian sistem

Dalam pengujian sistem ini menggunakan metode Black Box untuk menguji perangkat lunak Selanjutnya jika aplikasi

berhasil langsung diimplementasikan, tapi jika aplikasi gagal maka akan dilakukan perbaikan kemudian lanjut implemntasi

dan kesimpulan.

5. Implementasi

Setelah dilakukan pengujian sistem kemudian sistem atau aplikasi yang telah dibuat di terapkan atau di implementasikan

sehingga sistem tersebut dapat menjadi solusi .

6. Kesimpulan

Tahap ini adalah tahan akhir yang di lakukan peneliti untuk membuat laporan berupa hasil kesimpulan dari perancangan

aplikasi pendiagnosaan.
BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahap menguraikan sistem informasi tertentu yang telah ada ke dalam bagian-bagian

komponennya yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan pada sistem sehingga memberi

kemudahan dalam tahap perbaikan maupun pengembangan.

4.1.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Table 4. 1 Gambaran Sistem Yang Sedang Berjalan


Pengguna printer Teknisi
Menunggu Pakar

Pengguna printer melakukan melakukan


konsultasi terhadap kerusakan identifikasi
yang muncul pada printer

hasil identifikasi
kerusakan pada
printer canon L805
dan cara
mengatasinya
pengendaliannya

Pada table di atas dapat dijelaskan bahwa saat ini sistem yang sedang berjalan masih manual di karenakan para pengguna

printer canon L805 masih menunggu sang pakar terlebih dahulu untuk melakukan konsultasi kepada pakar, jika pakar tidak berada di

tempat, terlebih dahulu menunggu pakar sampai berada di tempat dan pengguna printer melakukan konsultasi dengan menjelaskan
kerusakan-kerusakan yang dialami, lalu pakar memberikan hasil diagnosa serta cara mengatasinya. Analisis sistem ini bertujuan

untuk mempermudah para pengguna atau orang awam yang ingin mengetahui kerusakan apa yang terjadi pada printer canon L805

tersebut sehingga dengan cepat di tangani tanpa harus menuggu seorang pakar atau teknisi.

4.1.1 Analisis Sistem Yang di Usulkan

Berdasarkan hasil analisis sistem yang berjalan berikut adalah hasil dari sistem yang diusulkan:

Table 4. 2 Analisis Sistem Yang Diusulkan


Pengguna Printer Aplikasi
Mulai

Menampilkan tampilan
Membuka aplikasi
awal

Memilih menu
diagnosa

memilih kerusakan yang Menampilkan hasil


terjadi pada printer canon diagnosa
L805

Menampilkan solusi

selesai

Dari table di atas dijelaskan bahwa proses yang di lakukan pengguna printer canon L805 untuk melakukan identifikasi terhadap

printer canon L805, pengguna pertama kali membuka aplikasi kemudian aplikasi akan menampilkan tampilan utama atau halaman

utama, setelah itu memilih menu diagnosa di dalam menu diagnosa terdapat beberapa kerusakan, pengguna memilih ciri-ciri

kerusakan yang terdapat di setiap jenis-jenis kerusakan kemudian men tab hasil pemeriksaan maka aplikasi akan menampilkan hasil

diagnosa dan memberikan solusi atas kerusakan apa yang di alami oleh printer canon L805 tersbut.
4.1.1. Identifikasi Data

sebelum mengetahui solusi perbaikan pada kerusakan di printer canon L805, perlu diketahui terlebih dahulu kerusakan atau

ciri-ciri kerusakan pada printer canon L805. Sistem pakar ini mengidentifikasi kerusakan pada printer canon L805 yang dialami

kemudian akan di dapatkan kesimpulan berupa jenis kerusakan apa yang terjadi beserta cara perbaikan yang harus dilakukan.

4.1.4 Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data di lakukan dengan melakukan wawancara secara langsung kepada pakar atau teknisi, teknisi yang

dimaksud Bernama Fariz sekalilgus pemilik dari toko fotocopy yang di jadikan objek penelitian. Ada dua katagori data yang di

perlukan yaitu data kerusakan dan gejala. Untuk data kerusakan ada 8 dan terdapat 17 gejala keruskan.

Table 4. 3 Data kerusakan

NO Kode Nama kerusakan


Kerusakan
1 K01 Mainboard
2 K02 Head and Catridge
3 K03 Encoder
4 K04 Sensor Paper
5 K05 Rol Penarik Kertas
6 K06 Power Supply
7 K07 Kabel Flexible
8 K08 Timing Disk

Table 4. 4 Data gejala


Kode Nama
Gejala Gejala
G1 Mainboard mati total
G2 Mainboard tidak dapat mendeteksi tinta printer
G3 Fusenya yang rusak
G4 Hasil cetakan hardfile terdapat garis-garis
G5 Tinta tidak keluar sama sekali
G6 Head atau catridge bergerak ke kanan dan kekiri sangat cepat
G7 Hasil cetak berupa text atau gambar menyerong dan berbayang
kesamping
G8 Paper jam
G9 Terdapat peringatan lampu led dibagian kertas menyela
G10 Karet pada roll sudah menipis
G11 Printer menarik kertas lebih dari satu lembar
G12 Printer tidak bisa menarik kertas sama sekali
G13 Printer tidak berfungsi sama sekali
G14 Tidak bisa mendeteksi katrid

G15 Head catridge bergeser geser kanan kiri secara cepat


G16 Gambar atau teks hasil cetakan berbayang-bayang kearah bawah
G17 Pengaturan waktu rol menjadi sangat cepat
Table 4.5 Tabel Solusi
No Nama Kerusakan Gejala Kerusakan Solusi
1) Mainboard mati total
2) Mainboard tidak dapat
1 Mainboard
mendeteksi tinta printer
3) Fusenya yang rusak
1) Hasil cetakan hardfile terdapat
2 Head and Catridge garis-garis
2) Tinta tidak keluar sama sekali
1) Hasil Head atau catridge
bergerak ke kanan dan kekiri
sangat cepat
3 Encoder
2) Hasil cetak berupa text atau
gambar menyerong dan
berbayang kesamping
1) Paper jam
4 Sensor Paper
2) Terdapat peringatan lampu led
dibagian kertas menyela
5 Rol Penarik Kertas 1) Karet pada roll sudah menipis
2) Printer menarik kertas lebih
dari satu lembar
3) Prinetr tidak bisa menarik
kertas sama sekali
6 power supply 1) Printer tidak berfungsi sama
sekali
1) Tidak bisa mendeteksi katrid
7 kabel Flexible
2) Head catridge bergeser geser
kanan kiri secara cepat
1) Gambar atau teks hasil cetakan
berbayang-bayang kearah
8 Timing disk bawah
2) Pengaturan waktu rol menjadi
sangat cepat
4.1.5 Aturan (Rule)
Dalam perancangan basis pengetahuan ini digunakan kaidah produksi

sebagai sarana untuk representasi pengetahuan. Kaidah produksi dituliskan dalam

bentuk pernyataan JIKA [premis] MAKA [konklusi]. Pada perancangan basis

pengetahuan sistem pakar ini premis adalah gejala-gejala yang terlihat pada

printer canon L805 dan konklusi adalah jenis kerusakan printer canon L805,

sehingga bentuk pernyataannya adalah JIKA [gejala] MAKA [kerusakan].

Bagian premis dalam aturan produksi dapat memiliki lebih dari satu proposisi

yaitu berarti pada sistem pakar ini dalam satu kaidah dapat memiliki lebih dari

satu gejala. Gejala-gejala tersebut dihubungkan dengan menggunakan operator

logika DAN. Bentuk pernyatannya adalah:

JIKA [gejala 1]

DAN [gejala 2]

DAN [gejala 3]

MAKA [kerusakan]

Adapun contoh kaidah sistem pakar mendeteksi kerusakan printer canon L805

adalah sebagai berikut :

1. Rule 1

If Mainboard mati total (G1) atau Mainboard tidak dapat mendeteksi tinta

printer (G2) and Fusenya yang rusak (G3) Then kerusakan pada

mainboard (K01)

2. Rule 2
If Hasil cetakan hardfile terdapat garis-garis (G4) and Tinta tidak keluar

sama sekali (G5) Then Bisa di prediksi Head and Catridge (K02)

3. Rule 3

If Hasil Head atau catridge bergerak ke kanan dan kekiri sangat cepat

(G6) and Hasil cetak berupa text atau gambar menyerong dan berbayang

kesamping (G7) Then kerusakan pada Encoder (K03)

4. Rule 4

If Paper jam (G8) and Terdapat peringatan lampu led dibagian kertas

menyela (G9) Then kerusakan pada Sensor Paper (K04)

5. Rule 5

If Karet pada roll sudah menipis (G10) atau Printer menarik kertas lebih

dari satu lembar (G11) and Prinetr tidak bisa menarik kertas sama sekali

(G12) krusakan pada Rol Penarik Kertas (K05)

6. Rule 6

If Printer tidak berfungsi sama sekali (G13) Then kerusakan pada power

supply (K06)

7. Rule 7

If Tidak bisa mendeteksi katrid (G14) and Head catridge bergeser geser
kanan kiri secara cepat (G15) Then kerusakan pada kabel Flexible
(K07)

8. Rule 8

If Gambar atau teks hasil cetakan berbayang-bayang kearah bawah (G16)

and Pengaturan waktu rol menjadi sangat cepat (G17) then kerusakan pada

Timing disk (K08)


Berdasarkan aturan atau rule diatas dapat di buat tabel keputusan yang

dapat dilihat pada tabel

Tabel 4.6 Table Keputusan

K01 K02 K03 K04 K05 K06 K07


G1 *
G2 *
G3 *
G4 *
G5 *
G6 *
G7 *
G8 *
G9 *
G10 *
G11 *
G12 *
G13 * *
G14 *
G15 *
G16 *
G17 *

4.1.6 Nilai DF Pakar

Nilai DF(rule) didapat dari interprestasi “term” dari pakar yang diubah

menjadi nilai DF tertentu. Pada tabel di bawah menunjukkan kepastian dan

ketidakpastian pada suatu data atau aturan, yang memiliki nilai tertinggi 1.0
(pasti) dan nilai terendah -1.0 (pasti tidak). Untuk nilai positif menunjukkan

ukuran keyakinan dan nilai negatif menunjukkan ukuran ketidakyakinan terhadap

suatu gejala.

Table 4. 7 Tabel Interprestasi term menjadi nilai DS(pakar)


Uncertain term DS
Definetely not (pasti tidak) -0.1
almost certainly not (hampir pasti tidak) -0.8
Probably not (kemungkinan besar tidak) -0.6
Mayby not (mungkin tidak) -0.4
Unknown (tidak tahu) 0.2 to 0.2
Maybe (mungkin) 0.4
Probably (kemungkinan benar) 0.6
Almost certainly (hampir pasti) 0.8
Definetely (pasti) 1

Table 4. 8 Nilai Bobot Pakar


Nama kerusakan Gejala dan bobot pakar

Mainboard mati total G1 (0.6),


Mainboard Mainboard tidak dapat mendeteksi tinta printer G2
(0.8),
Fusenya yang rusak G3 (1)
Head and Catridge Hasil cetakan hardfile terdapat garis-garis G4 (0.6),
Tinta tidak keluar sama sekali G5 (0.8),
Hasil Head atau catridge bergerak ke kanan dan kekiri
sangat cepat G6 (0.6),
Encoder
Hasil cetak berupa text atau gambar menyerong dan
berbayang kesamping G7 (0.4),
Sensor Paper Paper jam G8 (1),
Terdapat peringatan lampu led dibagian kertas menyela
G9 (0.7),
Karet pada roll sudah menipis G10 (0.5),
Rol Penarik Kertas Printer menarik kertas lebih dari satu lembar G11 (0.7)
Prinetr tidak bisa menarik kertas sama sekali G12 (0.7)
power supply Printer tidak berfungsi sama sekali G13 (0.6)

Tidak bisa mendeteksi katrid G14 (0.8)


kabel Flexible Head catridge bergeser geser kanan kiri secara cepat
G15 (0.7)
Gambar atau teks hasil cetakan berbayang-bayang
Timing disk kearah bawah G16 (0.7)
Pengaturan waktu rol menjadi sangat cepat G17 (0.8)

4.1.7 Penerapan Dempster Shafer

Pada metode Dempster-shafer dibutuhkan seorang pakar untuk

menentukan nilai densitas, kemudian dengan andanya nilai densitas maka akan

ada nilai plausibility, untuk mengetahui nilai kemungkinan hasil dari diagnosa

perhitungan nilai dengan mengimplementasikan metode Dempster-shafer.

Diberikan sebuah kasus printer canon L805 memiliki gejala kerusakan antara

lain :

G1 = Mainboard mati total (0.6)

G2 = Mainboard tidak dapat mendeteksi tinta printer (0.8)

G3 = Fusenya yang rusak (1)

Gejala pertama yaitu Mainboard mati total yang merupakan kerusakan

pada Mainboard (K01).

m1 {K01} = 0.6

m1 {Ø} = 1-0.6 = 0.4


Gejala kedua yaitu Mainboard tidak dapat mendeteksi tinta printer yang

merupakan kerusakan dari kerusakan pada fuser flim(K01).

m2{K01} = 0.8

m2 {Ø} = 1-0.8 = 0.2

munculnya kerusakan baru maka harus dihitung dentitas baru dengan

menggukan rumus:

ΣxᴒY =z m1( X ). m2(Y )


m 3(Z )=
1−ΣXᴒY =∅ m1 ( X ) . m2(Y )

untuk mempermudah perhitungan maka himpunan-himpunan bagian

dibawa ke bentuk tabel 4.7. kolom pertama berisi semua himpunan pada gejala

pertama dengan m1 sebagai fungsi densitas. Sedangkan baris pertama berisi semua

himpunan pada gejala kedua dengan m2 sebagai fungsi densitas

Table 4. 9 Aturan Kombinasi untuk m3


m 2 { K 01 } =0,8 m2 { Ø }=0,2
m 1 { K 01 }=0,6 {K01} = 0,48 {K01} = 0,12
m 1 { Ø }=0,4 {K01} = 0,32 { Ø } = 0,08

{K01} diperoleh dari irisan antara {K01} dan {K01}. Nilai 0,48 diperoleh

dari hasil perkalian 0,6 x 0,8. Demikian pula {K01} pada baris kedua kolom

ketiga merupakan irisan dari Ø dan {K01} pada baris kedua kolom pertama. Hasil

0,32 merupakan perkalian dari 0,4 x 0,8. sehingga dapat dihitung densitas baru

untuk kombinasi (m2):

0,48+ 0,12+ 0,32


m3 { K 01 }= =0.92
1−0
0,08
m3 { Ø } = =0,08
1−0
Gejala ketiga yaitu Fusenya yang rusak yang merupakan gejala dari corona wire

putus atau K01, yang gejala dari mainboard {K01}

m4 { K 01 }=1
m4 { Ø }=1−1=0

Selanjutnya adalah kita menghitung kembali nilai densitas baru untuk setiap

himpunan bagian dengan fungsi densitas m2. Seperti pada langkah sebelumnya

kita susun pada tabel 4.7 dengan kolom pertama berisi himpunan bagian hasil

kombinasi gejala 1 dan dan gejala 2 dengan fungsi m3. Sedangkan baris pertama

berisi himpunan pada bagian pada gejala 3 dengan fungsi densitas m4 .

Table 4. 10 Aturan Kombinasi untuk m5

m4 { K 01 }=1 m 4 { Ø }=0
m 3 { K 01 }=0,92 {K01} = 0,92 {K01} = 0
m 3 { Ø } =0,08 {K01} = 0,08 {Ø }=0

Kemudian dihitung nilai densitas baru untuk m5:

0,92 ± 0 ±0,08
m5 { K 01 }= =1
1−0

0
m5 { Ø } = =0
1−0

Dengan menggunakan perhitugan dempster-shafer maka kerusakan pada printer

canon L805 dengan gejala kerusakan Mainboard mati total, Mainboard tidak dapat

mendeteksi tinta printer, Fusenya yang rusak dengan nilai densitas 1 jika

dikonfersi kedalam persen menjadi 100% kecocokan.


4.2 Flowchart

Flowchart sistem merupakan alur yang dirancang dalam bentuk desain

dengan menggunakan symbol-simbol tertentu. dalam sistem pakar

pengidentifikasi kerusakan printer canon L805 berbasis android menggunakan

diagram flowchart seperti yang ditampilkan sebagai berikut :

mulai

Tidak
Pilih menu
Identifikasi

Tidak
Macam-macam Pilih jenis
Kerusakan kerusakan
ya

Tidak
Ciri-ciri Pilih ciri
kerusakan kerusakan

ya
Hasil
pengujian

solusi

selesai

Gambar 4. 1 Flowchart Konsultasi Pengguna


4.3 Desain Dan Pengumpulan Bahan

Untuk memulai pembuatan sistem di perlukan beberapa data rinci yang

dibutuhkan untuk pembuatan sistem ini :

1. Beranda

Menu beranda berisikan tentang informasi mengenai apa itu printer canon

L805

2. Data Kerusakan

Data Kerusakan berisikan mengenai jenis jenis kerusakan yang terdapat

pada printer canon L805 serta cara mengatasi kerusakan tersebut.

3. Diagnosa

Berisikan mengenai konsultasi yang ingin pengguna lakukan yang di

rancang sedemikian rupa sehingga seperti layaknya seorang pakar.

4. Tentang

Berisikan mengenai hal-hal yang menyangkut tentang pembuatan dan

menyangkut cara menggunakan aplikasi sistem pakar pengidentifikasi

kerusakan printer canon L805

4.4 Rancangan Sistem Antar muka

Desain ini di buat untuk menggambarkan perubahan alur aplikasi yang di

buat kepada pengguna sehigga dapat memahami alur yang terdapat pada aplikasi

sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan pada printer canon L805


1. Rancangan menu hompage

Rancangan menu hompage merupakan bentuk rancangan yang

menampilkan hompage awal atau tampilan awal aplikasi. Pada tampilan awal

aplikasi ini terdapat beberapa menu yaitu, menu beranda , kerusakan ,


BERANDA KERUSAKAN DIAGNOSA TENTANG
diagnosa dan Tentang.

SISTEM PAKAR KERUSAKAN PRINTER CANON L805

Gambar 4. 2 Rancangan Antar Muka

4.4.1 Rancangan Menu Beranda

Pada bagian menu diibawah merupakan rancangan menu pertama yang ada di

dalam aplikasi yang di mana di dalamnya berisikan beberapa penjelasan aplikasi.

BERANDA

Penjelasan
printer
canonL805

Gambar 4. 3 Rancangan Menu Beranda


4.4.2 Rancangan Menu Kerusakan
Rancangan di bawah merupkan rancangan menu ke dua yang ada di dalam

aplikasi yang dapat di akses oleh pengguna mesin fotocpopy tentang beberapa
kerusakan yang terdapat pada printer canon L805 serta di dalamnya terdapat

beberapa penjelasan tentang kerusakan serta cara mengatasinya.

KERUSAKAN

Nama
Kerusakan

Gambar

Penjelasan

Gambar 4. 4 Rancangan Menu Kerusakan

4.4.3 Rancangan Menu Diagnosa


Pada bagian di bawah ini merupakan rancangan menu diagnosa yang di

dalamnya berisikan data gejala kerusakan yang dapat di konsultasikan oleh user

yang kemudian akan menghasilkan solusi untuk para user yang masih kesusahan

dalam mengetahui kerusakan yamg terjadi pada mesin printer. Dalam rancangan

ini juga tidak dapat menampilkan solusi jika user tidak memili gejala atau

mengosongkan gejala maka tidak akan muncul apa yang menjadi kendala user

Pili gejala Kerusakan yang terdapat pada


mesin fotocopy

Nama gejala !
Kondisi belum di pilih

Nama gejala
!
Kondisi belum di pilih

Tombol Reset Tombol Proses

Gambar 4. 5 Rancangan Menu Diagnosa


4.4.4 Rancangan hasil diagnosa
Pada rancangan ini, akan menampilkan hasil diagnosa dari kerusakan

mesin printer canon L805 melalui gejala yang di pilih oleh user. berikut informasi

yang di sajikan yaitu berupa nama kerusakan, presentasi keyakinan, jenis

kerusakan, detail kerusakan, gejala kerusakan yang telah di pilih, serta

kemungkinan lain.

Hasil Diagnosa

Kerusakan
Nama Kerusakan
presentasi keyakinan

Gambar

Jenis Kerusakan
Detail Kerusakan
Saran solusi perbaikan

Gejala yang terpilih

Kemungkinan kerusakan lain

Gambar 4. 6 Rancangan Hasil Diagnosa

4.4.5 Rancang Menu Tentang


Menu tentang ini berisi mengenai cara penggunaan aplikasi serta berisi
tentang biodata pembuat aplikas

TENTANG

Cara penggunaan
printer canon
L805

Gambar 4.7 Rancangan Menu Tentang


BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Implementasi Perangkat Keras

Adapun hardware yang diperlukan guna pengembangan dan pengujian

antara lain :

1. Leptop Dell Inspiron N4050, PROCESSOR INTEL CORE I5, Ssd 500

Gb, Ram 8 Gb.

2. Keyboard , mouse dan monitor.

3. Xioami Redmi 9 PROCECOR 2,30 Ghz Octa Core, Ram 32, Gb

4. Teknologi jaringan berupa LAN/internet

5.1 Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak atau software yang di butuhkan untuk pemilihan android

yang digunakan dalam pengembangan sistem, diantaranya :

1. Android Studio Arc di gunakan untuk pembuatan program aplikasi

2. Adobe XD di gunakan untuk perancangan interface aplikasi

3. Bahasa pemrograman yang dapat menghubungkan langsung database

coddingan program

4. Database di gunakan untuk menyimpan data

Spesifikasi untuk perangkat lunak adalah sebagai berikut :

1. Sistem Operasi : Windows 10 pro 64 bit

2. Editor codding : Android Studio Arc

3. Bahasa pembrograman : Dart


4. Database : MySQL

5. Software pendukung :

1. Xampp

Program aplikasi XAMPP berfungsi sebagai server lokal untuk mengampu

berbagai jenis data website maupun android yang sedang dalam proses

pengembangan. XAMPP bisa digunakan untuk mengatur halaman database

pada PhpMyAdmin, dengan hanya mengakses server lokal komputer tanpa

koneksi internet. PhpMyAdmin memungkinkan kamu untuk bebas mengedit,

menghapus, memperbarui atau menambahkan user, dan juga database dengan

mudah.

Cara penginstalan :

1. Siapkan file XAMPP

2. Siapkan ruang pada harddisk di laptop atau komputer kamu, yaitu

menyisakan storage yang besar untuk menampung gambar, teks, video,

dan dokumen website.

3. Setelah file berhasil terunduh, jalankan file installer XAMPP untuk

memulai tahap instalasi sesuai dengan petunjuk dan instruksi yang

tertera.

4. Buka jendela baru untuk proses instalasi, setelah itu kamu akan

diminta memilih komponen yang akan digunakan. Untuk standar untuk

server web berbasis CMS, centang menu Server. Jika kamu butuh fitur

programming languages, centang kedua menu Program Languages.

Kemudian klik next.


5. Kemudian pilih lokasi file XAMPP yang akan diinstal untuk

menentukan file direktori penyimpanan XAMPP, gunakan local disk

system dan pilih pengaturan default lalu klik next/install.

6. Tunggu beberapa menit sampai proses instalasi XAMPP selesai, yaitu

jika bar proses telah sepenuhnya berubah menjadi hijau.

2. Adobe XD

Adobe XD adalah software yang digunakan oleh UI/UX designer dan

developer untuk mendesain user-interface pada aplikasi iOS atau Android.

Berikut cara instalasinya:

3. Unduh Adobe XD di website resmi adobe

4. Matikan koneksi internet dan antivirus

5. Gunakan WinRAR terbaru untuk mengekstrak file

6. Jalankan file Installer Setup.exe

5. Install Adobe XD 2020 layaknya menginstall aplikasi lainnya

(Agree/Acept dan Next...)

6. Adobe XD Preactive tidak perlu key aktivasi langsung full version

7. Tunggu sampai penginstalan selesai

5.3 Impelementasi Antar Muka

Implementasi merupakan suatu tahapan yang di mana sistem sudah siap di

oprasikan pada keadaan sebenarnya secara umum tujuannya adalah untuk

melaksanakan ujicoba atas konsep pengembangan sistem yang telah di susun.

Implementasi antarmuka juga dilakukan dengan setiap halaman program yang

dibuat dan pengkodeannya dalam bentuk file program untuk mengetahui apakah
bagian program dapat berfungsi dengan baik, dan ketika dimasukkan atau untuk

menampilkan data.

1.3.1 Instalasi Aplikasi

Untuk dapat menggunakan aplikasi Sistem pakar mengidentifikasi kerusakan

printer canon L805 ini, user harus melakukan pengisntalan terlebih dahulu.

Berikut cara penginstalannya:

 upload dulu ke google driver

 setelah itu download filenya yang terdapat pada google drive

( menggunakan link yang di share)

 klik tombol install untuk mengintall aplikasinya

 klik next

 tunggu sampai terlihat tombol finish

 aplikasi siap di jalankan

1.3.2 Tampilan Halaman Utama

Gambar 5. 1 Tampilan Menu Utama


Pada tampilan menu utama merupakan tampilan awal dari aplikasi yang dimana

didalamnya terdapat beberapa fitur yang disediakan oleh pembuat untuk pengguna

agar lebih mempermudah dalam mengakses, baik itu orang awam sekalipun.

Keterangan:

a. Tombol beranda

Pada bagian ini berisikan tentang sedikit penjelasan tentang apa itu printer

canon L805

b. Tombol kerusakan

Pada bagian ini berisikan tentang informasi kerusakan yang dapat di

konsultasikan oleh pengguna.

c. Tombol diagnosa

Pada bagian ini berisikan beberapa gejala kerusakan pada printer canon

L805 yang dapat di konsultasikan oleh pengguna.

d. Tombol tentang

Pada bagian ini berisikan mengenai hal-hal yang menyangkut cara

menggunakan aplikasi sistem pakar pengidentifikasi kerusakan printer

canon L805
1.3.3 Tampilan Menu Beranda

Gambar 5. 2 Tampilan Menu Beranda

Pada tampilan di atas merupakan tampilan menu utama dari aplikasi

sistem pakar pada printer canon L805, Klik menu beranda maka akan

muncul halaman penjelasan tentang printer canon L805

seperti yang terlihat pada gambar diatas.

1.3.4 Tampilan Menu Kerusakan Pada Printer Canon L805

Gambar 5. 3 Tampilan Menu Kerusakan


Pada tampilan ini merupakan tampilan menu ke dua dari aplikasi sistem

pakar pengidentifikasi kerusakan printer canon L805, Klik menu

kerusakan maka akan menampilkan beberapa kerusakan serta penjelasan

mengenai kerusakan printer canon L805, seperti gambar di atas.

1.3.5 Tampilan Menu Diagnosa

Gambar 5. 4 Tampilan Menu diagnosa

Tampilan di atas merupakan menu ke tiga dari aplikasi sistem pakar

pengidentifikasi kerusakan printer canon L805, Klik menu diagnosa maka

akan muncul beberapa gejala kerusakan yang terdapat printer canon L805,

kemudian muncul beberapa pilihan kondisi untuk mengukur tingkat

keyakinan seorang user terhadap gejala yang terlihat, seperti yang terlihat

pada gambar di atas.


Keterangan :

a. Tombol Reset

pada rancangan tombol ini di berfungsi untuk menghapus data gejala yang

telah di pilih apabila tidak sesuai pada kondisi mesin yang dimiliki.

b. Tombol Proses

Pada rancangan Tombol ini berfungsi sebagai tombol mendiagnosaan dari

gejala-gejala kerusakan yang telah di pilih sehingga menampilkan

kerusakan yang terdapat pada printer canon L805 serta menampilkan

berapa presentasi tingkat keyakinan dari gejala kerusakan tersebut serta

mendapatkan solusi dari permasalahan-permasalahan yang di hadapi oleh

user.

1.3.6 Tampilan Menu Hasil Diagnosa

Gambar 5. 5 Tampilan Hasil Diagnosa


Pada tampilan ini merupakan tampilan halaman diagnosa yang bersikan

hasil konsultasi user terhadap masalah yang sedang di hadapi . isi dalam hasil

diagnosa berupa nama keruskan, presentasi keyakinan, detail kerusakan, serta

gejala yang sudah di pilih, Seperti yang terlihat pada gambar di atas.

1.3.7 Tampilan Menu Tentang

Gambar 5. 6 Tampilan Menu Tentang

Pada tampilan ke empat ini merupakan tampilan halaman tentang yang

bersikan mengenai fungsi aplikasi dan menyangkut cara menggunakan

aplikasi sistem pakar pengidentifikasi kerusakan printer canon L805,

Seperti yang terlihat pada gambar di atas.

1.4 Hasil Pengujian Black Box

Hasil pengujian di lakukan dengan menggunakan metode black Box Testing,

merupakan metode testing penguji yang dilakukan hanya mengamati hasil

eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Dengan
menggunakan metode pengujian black box, perekayasaan sistem dapat

menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1) Fungsi tidak benar atau hilang

2) Kesalahan antar muka

3) Kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data)

4) Kesalahan inisialisasi dan akhir program

5) Kesalahan kinerja

NAMA PROSEDUR HASIL YANG DI HASIL


NO
PROSES PENGUJIAN HARAPKAN PENGUJIAN
Menampilkan penjelasan
menu Menekan tombol
1 mengenai printer canon OK
beranda beranda
L805
Menu Memilih jenis Menampilkan jenis
2 OK
kerusakan kerusakan kerusakan
Menu Memilih beberapa Menampilkan hasil
3 OK
diagnosa jenis gejala diagnosa
Menampilkan penjelasan
Menekan menu
4 Menu tentang mengenai cara OK
tentang
penggunaan aplikasi
Tabel 5. 5 Pengujian Sistem

5.5 Tingkat Akurasi Aplikasi


Keakuratan dari informasi yang di hasilkan suatu sistem sangat di

harapkan dan ini tentu tidak terlepas data data yang di proses oleh sistem dan

metode yang di terapkan pada sistem tersebut. Sehingga data yang di

hasilkan sistem dapat di ketahui akurasinya serta dapat menghindari

terjadinya kesalahan informasi yang di hasilkan sistem


No Kode Gejala Hasil Diagnosa Hasil Diagnosa Keterangan Pakar
Pakar Sistem Pakar
1 G1,G2,G3 Mainboard Mainboard Sesuai Fariz ( pemilik fotocopy
Fariz Jaya)
2 G4,G5 Head and Head and Sesuai Fariz ( pemilik fotocopy
Catridge Catridge Fariz Jaya)
3 G76,G7 Encoder Encoder Sesuai Fariz ( pemilik fotocopy
Fariz Jaya)
4 G8,G9 Sensor Paper Sensor Paper Sesuai Fariz ( pemilik fotocopy
Fariz Jaya)
5 G10,G11,G12 Rol Penarik Rol Penarik Tidak Fariz ( pemilik fotocopy
Kertas Kertas Sesuai Fariz Jaya)
6 G13 power supply power supply Sesuai Fariz ( pemilik fotocopy
Fariz Jaya)
7 G14,G15 kabel Flexible kabel Flexible Sesuai Fariz ( pemilik fotocopy
Fariz Jaya)
8 G16,G17 Timing disk Timing disk Sesuai Fariz ( pemilik fotocopy
Fariz Jaya)

Pengujian akurasi sistem dilakukan untuk mengetahui hasil akhir atau output

yang merupaka kemungkinan keruskaan yang dihasilkan oleh sistem pakar dengan

yang dihasilkan oleh pakar. Pengujian ini menggunakan 8 jenis kerusakan yang di

peroleh dari pakar dan dianalisa, selanjutnya data tersebut akan dimasukkan ke

sistem untuk memperoleh hasil analisis sitstem. Seperti tabel 5.5

analisi hasil sesuai


Nilai Akurasi = x 100%
kasus kerusakan
7
= x100%
8

= 87,5 %

Dari perhitungan di atas, dapat di ketahui nilai akurasi sistem pakar untuk

mengidentifikasi kerusakan printer canon L805 adalah sebesar 87,5%


BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari beberapa pengujian yang telah di lakukan sistem pakar untuk

mengidentifikasi kerusakan pada Printer Canon L805 berbasis android

mengguakan metode dempster shafer dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Sistem dapat menganalisis jenis kerusakan berdasarkan gejala yang

diinput oleh pengguna dengan persentasi keyakinan terhadap diagnosa

dan memberikan solusi terhadap kerusakan tersebut.

2. Sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan pada Printer Canon L805

telah berhasil dilakukan dengan menggunakan metode dempstrer shafer

pada 8 jenis kerusakan. Dari 8 jenis kerusakan yang di periksa di

dapatkan hasil yang sesuai dengan diagnosa pakar sebanyak 7 kerusakan.

Dengan demikian sistem pakar Printer Canon L805 ini memiliki

ketepatan diagnosa sebanyak 87,5 % dengan hasil tersebut maka sistem

pakar ini dapat di gunakan oleh pemilik dan pengguna Printer Canon

L805 sebagai alat bantu dalam mengidentifikasi kerusakannya.

3. Pada penelitian sistem pakar ini telah berhasil dilakukan dengan

menyanding kan perhitungan manual dan sistem terdapat satu jenis


penyakit dan gejala-gejala yang timbul menghasilkan tangkat persentasi

keyakinan sebesar 100%

4. Sistem pakar ini juga dapat memberikan saran serta solusi perbaikan

berdasarkan jenis penyakit dan gejala kerusakan pada PRINTER

CANON L805

6.2 Saran

Berasarkan penelitian yang telah di lakukan agar sistem dapat berjalan

dengan lancar seperti yang di harapkan maka di sarankan sebgai berikut:

1. Penelitian ini dapat mengidentifikasi kerusakan pada 8 kasus kerusakan

pada mesin fotocopy Kyocera M2040dn dengan kesesuain sistem 7 data

kerusakan mendapatkan nilai akurasi aplikasi sebesar 87,5%. Di harapkan

pada peneliti selanjutnya dapat memperbanyak data kerusakan Printer

Canon L805 sehingga dapat meningkatkan nilai akurasi aplikasi lebih

tinggi di bandingkan pada penelitian ini.

2. Objek penelitian ini hanya di fokuskan pada Printer Canon L805 saja yang

mana hanya satu dari banyak jenis mesin fotocopy lainnya. Sehingga di

harapkan pada peneliti selanjutnya dapat menambahkan kerusakan lain

selain pada Printer Canon L805.

3. Penelitian ini menggunakan metode Dempster Shafer untuk

mengapresiasikan tingkat keyakinan seorang pakar. Di harapkan pada

peneliti selanjutnya dapat menerapkan metode lain dengan kerusakan yang

sama untuk melihat nilai akurasi terhadap sistem.

Anda mungkin juga menyukai