Anda di halaman 1dari 23

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

HIMPUNAN DA LOGIKA

“EKIVALENSI PROPOSISIONAL DAN LOGIKA PREDIKAT“

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd.

NAMA : IKKE FATMA

NIM : 4191111030

JURUSAN : MATEMATIKA

PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

KELAS : REGULER B 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019/2020
I. KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah swt. Karena berkat rahmat karunianya saya dapat
menyelesaikan makalah Critikal Journal Review yang mengulas materi kimia dimana
ini adalah mata kuliah HIMPUNAN DAN LOGIKA. Adapun critical Journal Review
saya ini yaitu yang jauh dari kata sempurna baik dari segi teknik penyajian maupun
dari segi penyusunan.

Dalam penulisan makalah saya ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik


pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki.Oleh karena itu, demi penyempurnaan Critical Journal Review ini, maka
penyusun siap menerima kritik dan saran dari pembaca yang dapat menunjang
perbaikan agar lebih baik kedepannya. Terima kasih kepada dosen yang membimbing
saya dalam penyusunan makalah critical Journal Review ini sehingga saya dapat lebih
mengerti dalam menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Medan, November 2019

Ikke Fatma
II. RINGKASAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN
1. RINGKASAN ARTIKEL
Sistem pakar adalah system yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia (pakar) ke computer sehingga computer dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut layaknya seorang pakar (kusmadewi,2003). Sampai saat ini sudah
banyak system pakar yang dibuat . Kemampuannya untuk memberikan keputusan seperti
seorang pakar dalam bidang tertentu merupakan salah satu hal yang diperlukan oleh manusia
dalam berbagai aspek kehidupan.
Ada beberapa pertimbangan menggunakan sistme pakar, Dibawah ini sebagian dari
perkembangan yang utama :
a. Membantu melestarikan cagar alam pengetahuan dan keahlian pakar.
b. Jika keahlian adalah langka,mahal,atau tak terbatas.
c. Mudah digunakan walaupun bukan seorang hli.

Beberapa model dari representasi pengetahuan (Kusumadwei,2003)

A. Reperensi Logika
Input untuk proses logika disebut premise atau fact, Fakta digunakan dalam proses
logika untuk memuat output yang merupakan kesimpulan (Counclusion) disebut
inferensi kesimpulan.
Ada dua teknik dalam komputasi Logika :
1.Logika Proposisional
Logika proposisioal adalah ogika yang menangani kalimat deklaratif atau
pernyataan yang bernilai benar atau salah. Logika proposisiona hanya dapat bekerja
terhadap pernyataan yang lengkap dan tidak dapat menganalisa struktur internal
sebuah pernyataan, sehingga untuk menganalisia kasus yang lebih diumum
dikembangkan logika predikat yang dapat menganalisis structural internal kalimat
(Giarratano Dan Riley,2004). Contoh : Bujur sangkar mempunyai 4 sisi
2.Logika Predikat
Logika Predikat adalah memberikan kebebasan unuk memecah statement menjadi
bebrapa bagian misalnya nama objek,sifat-sifat dari obek atau beberapa yang
menyangkut objek. Logika predikat menganalisa struktur interal suatu kalimat yang
difokuskan pada penggunan quantifier, Seperti “semua”. Contoh : semua persegi
panjang adalah polygon.
2. HASIL PENELITIAN
Hasil dari Progrma aplikasi system pakar untuk mendiagnosa penyakit infeksi TBC Paru ini
terdiri dari beberapa from yang memiliki fungsi sendiri-sendiri. From-from tersebut akan
muncul sesuai dengan menu yang dipilih.
II.1. Menu Utama
Pada From ini merupakan tampilan awal system pakar untuk mendiagnosa
penyakit infeksi TBC paru yang terdiri daro dua menu, yaitu menu pakar dan menu user.
Hasil dari menu utama dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Menu utama


II.2. Menu pakar
Menu diatas memiliki dua buah tombol yaitu tombol menu user dan pakar.
Menu pada gambar diatas adalah menu dari tombol pakar. Jika dipilih maka secara otomatis
system akan menampilkan menu logi pakar :

Gambar 2. Menu login pakar


Setelah pakar memasukkan user id dan password dan memiih tombol OK
maka menu basis pengetahuan kan aktif. Selanjutnya pakar dapat memanipuasi data-data
tentang penyakit.
II.3. Menu basis pengetahuan
Langkah berikut setelah pakar berhasl login ke dalam sistme adalah menu basis
pengetahuan. Dalam menu basis pengetahuan ini,pakar dapat memanipulasi,
menambah,menghapus dan memperbarui pengetahuan dan aturan-aturan yang dimilikinya

Gambar 3. Menu Basis Pengetahuan


II.4. Menu User
Menu user ini sekilas meilih kemiripan interface dengan menu basis pengetahuan
akan tetapi fungsiya berbeda . Menu user ini digunakan oleh pengguna untuk konsultasi
dengan system terkait penyakit dideritanya.

II.5. Menu konsultasi


Menu konsultasi merupakan menu pokok dalam sebuah system pakar. Menu
konsultasi dipakai oleh user untuk berkonsultasi dengan system pakar. Pengguna dapat
memasukkan gejala-gejala yang diberikan oleh system dengan menjawab ya atau tidak.
Setiap gejala yang dipilih oleh user akan disimpan dan direkam dalam working memory.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, semua pernyataan wajib dijawab oleh user.

Gambar 4. Menu konsultasi


III. KEUNGGULAN PENELITIAN
III.1. Kegayutan antar elemen
Setiap tulisan yang disertakan dalam penelitian mempunyai
karakter tulisan yang mumpuni dalam mengkomunikasikan pemahaman tentang
konsep Sistem Pakar unuk mendiagnosa penyakit infeksi TBC paru .Secara terperinci
dalam menjelaskan bahwa system ini menggunakan dialog interaktif juga antara
pemakai dengan system pakar,yaitu system untuk mendiagnosa penyakit gigi
pasienGejala-gejala penyakit gigi yang yan dialami pasien sebagai bahan
masukan,kemudianmesin inferensi akan mengolah selayaknya pakar sehingga akan
menghasilkan suatu kesimpulan.

III.2. Originalitas temuan


Setiap teori dan konsep yang dipakai dalam penelitian
menjelaskan bahwa ide dan gagasan para peneliti yang begitu cemerlang juga
mengadopsi pemikiran maju untuk menyelamatkan masyarakat dari buta informasi
sehingga tidak diragukan lagi tentang keorisinilnya temuannya.
Dalam strategi tentang system pakar untuk mendiagnosa penyakit infeksi TBC paru
yang diidentifikasi dapat mengurangi angka kematian pda manusia karena diagnose
yang dilakukan tidak membutuhkan waktu yang lama dan tidak harus menunggu
dokter.Seringkali kematian disebabka karena penanganan awal yang lambat.
III.3. Kemukhtahiram Masalah
Hal ini menjadi permasalah bagi mahasiswa Universitas
Gadjah Mada Yokyakarta. Untuk itu,pokok permasalahan yang diangkat dari
mahasiswa agar masyarakat melakukan diagnosa terhadap penyakit berdasarkan
gejala-gejala yang dideritanya yang akan disimoan dala basis..
III.4. Kohesi dan Koherensi isi penelitian
Dalam penulisan,peneliti telah menjelaskan system
pakar yang dibua untuk memindahkan pengetahuan yang dimiliki ole pakar dalam
suatu system dan mahasiswa dapat menambah wawasan dalam system pakar.
IV. KELEMAHAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN

4.1. Kegayutan antar elemen


Tiap elemen informasi yang dikemukakan membuat pembaca
bingung dengan istilah-istilah baru dalam perkembangan system pakar
menggunakan representasi logika.
4.2. Originalitas temuan
Penelitian sering diteliti oleh orang lain,sehingga mempunyai
kecenderungan untuk mengadopsi beberapa gagasan dari pakar informasi dan
pengelompokkan.
4.3. Kemukhtahiram Masalah

Masalah ini masih terbilang cukup untuk masyarakat yang


belum mengenal sisem computer dan menggunakan system pakar yang didalamnya
menyangkut representasi logika seperti Logika proposisional, dan logika predikat.

4.4. Kohesi dan Koherensi isi penelitian

Pemborosan teori dalam isi penelitian adalah bukti konkret


tidak adanya arah tujuan yang jelas dalam menyikapi model system pakar.
V . IMPLIKASI TERHADAP :

5.1. Teori

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yang bertujuan


menggambarkan secara sistematis dan fakta terkait objek yang akan diteliti. Pendekatan
yang digunakan adalah kualitatif dimana berfokus pada identifikasi miskonsepsi siswa
menggunakan Four-tier diagnostic test.sementara tekhnik pengumpulan data
menggunakan instrumen Four tier Diangnistic guna mengetahui kelayakan dari suatu
soalsebelum diberikan kepada siswa.

5.2. Program Pembangunan Di Indonesia

Pembangunan system pakar ini mengguakan basis pengetahuan


yang disimpan dalam basis data menggunakan n paradox ,berbasis aturan dengan
metode pelacakan kedepan (runut maju) . Hasil yang diperoleh dari konsultasi dengan
system ini menunjukkan bahwa system mampu menentukan penyakit dan saran
berdasarkan gejala yang diinputkan oleh pemakai.

5.3. Analisis Mahasiwa

Tulisan ini meyakinkan penulis akan kemajuan teknologi hari


ini,karena bisa membantu masyarakat untuk memecahkan solusi yang mempunyai
penyakit TBC paru-paru.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN :

1. Pembuatan system pakar untuk mendiagnosa penyakt infeksi TBC paru sudah
berhasil sesuai dengan rancangan.
2. Sistem pakar yang dibuat sudah dapat menghasilkan solusi yang dibutuhkan
sesuai dengan gejala yang diinptkan user.
3. Basis pengetahuan dapat direpresentasikan dengan kaidah prduksi berdasarkan
nama penyakit,gejala-gejala serta saran pengobatan.
4. Sistem pakar yang dibuat dapat digunakan untuk menambah dan meng-update
data gejala,data penyakit dan data saran berdasarkan gejala utama.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumadewi, S.(2003) Literatur perkuliahan ilmu penyakit Dalam: Tuberkulosis paru,


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
II. RINGKASAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN
A. Ringkasan Artikel
Berbeda dengan menggunakan konektif logika proposisi
yang secara langsung memberikan arti secara utuh dan memiiki unsur keenaran
dalam kalimat tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pendapat ahli lainnya,yaitu
dalam hal ini ahli logika memandang, kata yang menjadi konektif dalam sebuah
kalimat penghubung mampu memberikan kontribusi dalam sebuah kalimat seingga
kalimat bisa berterima secra logis dan tidak menimbulkan keambiguitisan atau
kerancuan makna oleh pembaca tuulisan tersebut.Pada logika Proposisional
pengkajian makna tidak dikaji secara procedural melainkan secara konseptual .
Selanjutnya Jaszcolt menyatakan bahwa pada logika predikat terdapat lima konektif
yang bisa mengkaji makna secara konseptual yaitu konjungsi, disjungsi,impikasi,
ekuivalen dan negasi. Sehubungan dengan itu soekadjo(1983:68) menyatakan bahwa
kata konektif tersebut juga perakit yang menghubungkan proposi-proposi tunggal
menjadi proposisi majemuk untuk menentukan nilai kebenaran dari proposisi-
proposisi tungga yang menjadi anggotanya maupun niai kebenaran proposisi
majemuk itu sendiri.
Pentingnya peneitian ini salah satunya adalah terletak pada pengertian konjungsi.
konjungsi selama ini hanya berkutat pada pengertian konjungsi sebagai penghubung
saja yang menurut chaer (2009) adalah konjungsi merupakan sebuah kata yang
menghubungkan kata dengan frasa, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, atau
kaimat dengan kalimat, paragraph dengan paragraph . Namun menurut Hayon
(2009) menyatakan bahwa ada pengertian dan fungsi lain dari konjungsi dalam
sebuah kalimat yaitu sebgaai kata konektf dalam logika proposisional yaitu konjungsi
yang bertindak sebagai operator yang lazim dinyatakan dengan kata “dan” yang
berfungsi untuk menghubungkan dua proposisi tunggal menjadi proposisi majemuk.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dalam penelitian ini disesuaikan dengan
subfokus penelitian yang kemudian dihubungkan denga teori konektif logika
proposisi, yaitu penggunaan konektif logika proposisi dalam kolom opini surat
kabar harian pagi padang Ekspresi edisi Maret 2016.
 KONJUNGSI
Pada penelitian ini ditemukan penggunaan kata dan sebagai
kata konektif dalam logika proposisi terdapat pada data dengan kalimat
sebagai berikut :
Ceramah yang mencerahkan dan dialog yang membangun merupakan
kebutuhan remaja yang mendesak. Pada kalimat tersebut terdapat dua
proposisi sebelum dan sesudah penggunaan kata konektif dan. Analisanya
sebagai berikut.
P : Ceramah yang mencerahkan merupakan kebutuhan remaja yang
mendesak.
K : (dan)
Q : Dialog yang membangun merupakan kebutuha remaja yang
mendesak.
P Merupakan sebuah proposisi pertama, sedangkan K adalah kata konektif
yang digunakan, Sedangkan Q merupakan sebuah proposisi kedua.
Berdasarkan teori, sebuah proposisi merupakan sebuah kalimat yang utuh,
yan terdidi dari minimal subjek dan predikat, tidak merupakan kalimat Tanya
perintah, dan seruan. Berdasarkan teori tersebut, Kalimat P dan Q memenuhi
criteria tersebut. Oleh sebab itu, kalimat tersebut dinyatakan kalimat
proposisi.
 DISJUNGSI
Disjungsi dalam logika proposisi juga tidak membandingkan
pemakaian kata atau dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia dengan
penggunaaan kata atau daam logika proposisi.Penggunaan disjungsi kedua
dalam sebuah kaimat tidak menyalahi aturan dalam ketata bahasan. Namun
dalam logika proposisi menjadi perhatian penting agar makna dari sebuah
kalimat it tidak ambigu dan memiliki unsure kebenaran.
Contohnya :
Jika mampu membaca surah Al-Baqarah atau surat lain yang
panjangnya kira-kira sama.
Kalimat tersebut tergolong disjungsi ekslusif. Pembahasannya yaitu
sebagai berikut :
P : jika mampu bacala surah Al-Baqaroh
K : (atau)
Q : bacalah surah lain yang panjangnya kira-kira sama.

III. KEUNGGULAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN


III.1. Kegayutan antar elemen
Kegayutan antar keterpautan antar elemen dikatakan baik apabila dari setiap
paragraph dan setiap sub materi yang disajikan merupakan materi yang berikatan satu
sama lain.Kegayutan pada jurnal ini sudah baik karena materi setiap paragraph saling
keterikatan contohnya pendahuan nya dijelaska apa itu logika proposisional dan jenis-
jenisnya.Setiap tulisan yang disertakan dalam penelitian mempunyai karakter tulisan
yang mumpuni dalam mengkomunikasikan pemahaman tentang konsep Penggunaan
konektif logika proposisional kolom opini surat kabar harian pagi padang Ekspresi
(Analisis Isi).

III.2. Originalitas Temuan

Sebuah karya tulis dikatakan origini apabila tidak ada elemen


dalam karya tulis tersebut yang memiliki kesamaan persis dengan karya tulis lainnya.
Begitu pula dengan jurnal. Sebuah jurnal dikatakan origini apabila semua elemen
yang ada didalam jurna tersebut terbukti. Salah satu tolak ukur dalam keaslian sebuah
jurnal adalah dilihat dari kutipan dari dan daftar rujuka. Jurnal ini merupakan jurnal
yang original/asli karena setiap kutipan yang ada didalamnya tertulis pada lembar
rujukan.
III.3. Kemukhtahiram Masalah
Sebuah karya tulis dikatakan mukhtahir apabila materi
sesuai dengan perkembangan imu,penggunaan contoh-contoh dialammnya
terkini/actual dan menggunakann rujukan baru . Jurnal ini dikatakan mukhtair karena
jurnal ini merupakan jurnal buatan tahun 2017 yang kurun waktunya kurang dari lima
tahun terakhir.
III.4. Kohesi dan Koherensi isi penelitian
Kohesi disebut juga keterpaduan bentuk,sedangkan
koherensi disebut juga keterpaduan makna .Jurnal ini adalah jurnal kohesi setiap
pembahasannya . Ha ini saya katakana karena entuk tulisan pada setiap paragraph
yaitu kalimat dan kata-katanya berkaitan satu sama lain.
Koherensi atau keterpaduan makna didalam jurnal juga baik. Hal ini karena di
setiap paragraph dan kalimat jurnalnya berpadu. Seperti halnya yang saya sampaikan
pada kohesi antar paragraph didalamnya . Hal ini merupakan keterpaduan makna
yang sangat tampak, yaitu penjelasan yang ada di poin-poin penerapann model
pembelajaran berdasarkan masalah.
IV. KELEMAHAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN

IV.1. Kegayutan antar elemen

Pada dasarnya pembahasan dari jurnal ini sudah terkait.


Jurnal ini misalnya ,kegayutan yang kurang baik ada pada bagian pendahuluan.

IV.2. Originalitas Temuan

Saya tidak menemukan kekurangan tentang keoriginalitas


temuan jurnal ini.

IV.3. Kemukhtahiram Masalah


Kemukhtahiran dalam jurnal ini terdapat pada bagian rujukan
jurnal . Hal tersebut saya katakana karena jurna ini menggunakan buku lama sebagai
rujukannya.

IV.4. Kohesi dan Koherensi isi penelitian


Kohesi dan koherensi didalam jurnal ini cukup baik. Kalimat
pada paragraph cukup kohesi dan koherensi.Pada kalimat-kalimatnya penelis
menjelaskan atau menuiskan penjelasan mengenai istilah asing di dalam kurung dan
memiringkan istilah asing tersebut ,sehingga pembaca mengerti dengan jelas apa yang
dituliskan oleh penulis jurnal,sehingga pembaca mengerti dengan jelas apa dituliskan
oleh penuis jurnal.

V. IMPIKASI TERHADAP
V.1. Implikasi Terhadap Teori atau Konsep
Jurnal Penggunaan konektif logika proposisional Kolom
opini surat kabar harian pagi padang Ekspress(Analisis Isi) berdasarkan teori-
teori yang dipaparkan dalam jurnal ini seeorang pembaca maupun reviewer
akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang lebih mengenai logika
proposisiona mengenai opini surat kabar harian dengan pemahaman teori
sampai mendapatkan sontoh apikasi dalam keidupan sehari-haridan daam
penelitian yang disampaikan jurnal Ini.
V.2. Implikasi terhadap Program pembangunan Di Indonesia
Program pembangunan di Indonesia sangat
tergantung pada logika yang mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
Kebebasan dalam berpendapat banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
menyampaikan pandangannya atau pendapatnya tentang apa saja di dalam
media massa. Dalam surat kabar contohnya. Dalam media ini,ada sejenis
kolom yang disediakan oleh redaksi untuk masyarakat yang ingin
menyampaikan pendapat(opini) tentang isu-isu yang tengah berkembang di
masyarakat. Ketersediaan media tersebut diharapkan mampu menghasilkan
pandangan yang positif bagi masyarakat pembaca media tersebut.
V.3. Analisis
Jurnal ini menerangkan permasalah dan pemecahan masalah
yang sekiranya terjadi dalam penerapan surat kabar. Berdasarkan hasil
peneitian yang telah dijabarkan daam jurnal ini sehingga jurnal ini layak
digunakan oleh masyarakat sebagai suatu referensi agar masyarakat bisa
menggunakan kata dan ,atau dalam peaksanaan bahasa setiap hari.
Secara tidak langsung dengan kritik jurnal ini mahasiwa teah meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam pengetahuan tentang penggunaan konektif
ogika proposisional kolom opini surat kabar harian pagi padang
ekspress(anaisis isi)
VI. KESIMPULAN
Kata konektif dan,atau jika-maka,jika dan tianya jika
merupakan kata hubung yang terdapat dalam tata bahasa baku Indonesia
yang dinamakan konjungsi. Namun,dalam logika proposisi kata konektif
tersebut tidak hanya sebagai kata hubung secara procedural, akan tetapi
berfungsi juga dalam memberikan makna secara konseptual.
Kalimat logika proposisi kategori konjungsi adalah mempunyai
cirri-ciri menggunakan kata konektif dan terdiri dari dua kalimat proposisi
yang utuh,baik secara gramatika (terdiri dari dua kaimat yang digabung)
maupun secra makna,berbentuk seperti kalimat majemuk setara,tidak
memiliki urutan waktu (tidak berbentuk kalimat majemuk bertingkat.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta,1990,
Hayon, Y.P. Logika Simbolik. Jakarta : Audi Grafika,2009.
Jaszcolt, K.M. Semantics and Pragmatics. Great Britain: Pearson Education,2002.
II. RINGKASAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN
A. RINGKASAN ARTIKEL
Bahasa merupakan suatu sarana berkomunikasi manusia.
Komunikasi dapat diakuka melalui sarana menuis. Menurut Kinayati(2007)
komunikasi menulis bisa diselaraskan sebagai alat komunikasi verba yang
digunakan daam proses berfikir ilmiah dimana bahasa mmerupakan alat
berfikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut
deduktif. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba merancan model logika
proposisional dan logika predikat untuk meningkatkan kemampuan menulis,
terutama dalam hal ini menulis paragraph.
Soesinto (2003) menyatakan bahwa logika proposisional disusun dari suatu
argument yang logis. Argumen yang logis berisi proposisi-proposisi atomic
(atomic propoitions) yang tak mungkin lagi dipecahkan. Menurut Riemer “ A
proposition is something which serves at the premise or conclision of an
argument”. Proposisional adalah sesuatu yang berfungsi sebagai premis atas
kesimpulan dari argument. Sedangkan logika predikat merupakan tingkatan
kedua dari ogika proposisional . Pernyataan-pernyataan atau argument yang
tidak bisa ditangani dengan logika proposisional akan ditangani oleh logika
predikat.
B. HASIL PENELITIAN
Hasil siklus 1 diperoleh nilai tertinggi 90 dan terendah 72, siklus diperoleh
nilai tertinggi 93 dan terendah 67 , Berikutnya pada siklus 3 diperoleh nilai
tertinggi 97 dan terendah 70. Upaya prose peningkatan paa siklus 1 ,menulis
paragraph antara kaimat 1 sampai kalimat 5 dalam 1 paragraf, mahasiwa
harus memfokuskan pada predikat pada kaimat 1, kemudian mencari diksi
lain dengan teknik menentukan sinonim,antonym, kata umum, dan kata
khusus. Ide ini diharapkan dalam paragraph yang ditulis tidak terjadi gagasan
yang berulang-ulang dalam satu paragraph.
III. KEUNGGULAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN
III.1. Kegayutan antar elemen
Kegayutan antar keterpautan antar elemen dikatakan baik
apabila dari setiap paragraph dan setiap sub materi yang disajikan merupakan materi
yang berikatan satu sama lain.Kegayutan pada jurnal ini sudah baik karena materi
setiap paragraph saling keterikatan contohnya pendahuan nya dijelaskan apa itu logika
proposisional dan jenis-jenisnya.Setiap tulisan yang disertakan dalam penelitian
mempunyai karakter tulisan yang mumpuni dalam mengkomunikasikan pemahaman
tentang konsep peningkatan kemampuan menuis paragraph melalui penerapan model
logika proposisional dan logika predikat.

III.2. Originalitas Temuan

Sebuah karya tulis dikatakan origini apabila tidak ada elemen


dalam karya tulis tersebut yang memiliki kesamaan persis dengan karya tulis lainnya.
Begitu pula dengan jurnal. Sebuah jurnal dikatakan origini apabila semua elemen
yang ada didalam jurna tersebut terbukti. Salah satu tolak ukur dalam keaslian sebuah
jurnal adalah dilihat dari kutipan dari dan daftar rujuka. Jurnal ini merupakan jurnal
yang original/asli karena setiap kutipan yang ada didalamnya tertulis pada lembar
rujukan.

III.3. Kemukhtahiram Masalah


Sebuah karya tulis dikatakan mukhtahir apabila materi
sesuai dengan perkembangan imu,penggunaan contoh-contoh dialammnya
terkini/actual dan menggunakann rujukan baru . Jurnal ini dikatakan mukhtair karena
jurnal ini merupakan jurnal buatan tahun 2017 yang kurun waktunya kurang dari lima
tahun terakhir.
III.4. Kohesi dan Koherensi isi penelitian
Kohesi disebut juga keterpaduan bentuk,sedangkan
koherensi disebut juga keterpaduan makna .Jurnal ini adalah jurnal kohesi setiap
pembahasannya . Ha ini saya katakana karena entuk tulisan pada setiap paragraph
yaitu kalimat dan kata-katanya berkaitan satu sama lain.
Koherensi atau keterpaduan makna didalam jurnal juga baik. Hal ini karena di
setiap paragraph dan kalimat jurnalnya berpadu. Seperti halnya yang saya
sampaikan pada kohesi antar paragraph didalamnya . membedakan pernyataan
fakta dan pernyataan pendapat,dimana pernayataan fakta dikembangkan melalui
beberapa system penalaran sehingga dari setiap paragraph akan terlihat cara-cara
berfikir yang berbeda-beda.
IV. KELEMAHAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN
IV.1. Kegayutan antar elemen

Pada dasarnya pembahasan dari jurnal ini sudah terkait.


Jurnal ini misalnya ,kegayutan yang kurang baik ada pada bagian pendahuluan.

IV.2. Originalitas Temuan

Saya tidak menemukan kekurangan tentang keoriginalitas


temuan jurnal ini.

IV.3. Kemukhtahiram Masalah


Kemukhtahiran dalam jurnal ini terdapat pada bagian rujukan
jurnal . Hal tersebut saya katakana karena jurna ini menggunakan buku lama sebagai
rujukannya.

IV.4. Kohesi dan Koherensi isi penelitian


Kohesi dan koherensi didalam jurnal ini cukup baik. Kalimat
pada paragraph cukup kohesi dan koherensi.Pada kalimat-kalimatnya penelis
menjelaskan atau menuiskan penjelasan mengenai istilah asing di dalam kurung dan
memiringkan istilah asing tersebut ,sehingga pembaca mengerti dengan jelas apa yang
dituliskan oleh penulis jurnal,sehingga pembaca mengerti dengan jelas apa dituliskan
oleh penulis jurnal.
V. IMPLIKASI TERHADAP
VI.1. Implikasi Terhadap Teori atau Konsep
Jurnal Penggunaan konektif logika proposisional Kolom
opini surat kabar harian pagi padang Ekspress(Analisis Isi) berdasarkan teori-
teori yang dipaparkan dalam jurnal ini seeorang pembaca maupun reviewer
akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang lebih mengenai logika
proposisiona mengenai opini surat kabar harian dengan pemahaman teori
sampai mendapatkan sontoh apikasi dalam keidupan sehari-haridan daam
penelitian yang disampaikan jurnal Ini.
VI.2. Implikasi terhadap Program pembangunan Di Indonesia
Program pembangunan di Indonesia sangat
tergantung pada logika yang mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
Kebebasan dalam berpendapat banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
menyampaikan pandangannya atau pendapatnya tentang apa saja di dalam
media massa.
VI.3. Analisis
Jurnal ini menerangkan permasalah dan pemecahan masalah
yang sekiranya terjadi dalam meningkatkan kemampuan menulis terutama
dalam hal menulis paragraph yang masih banyak mahasiswa semester 1 yang
belum memperhatikan secara dengan konsep model logika proposisional dan
logika predikat. . Berdasarkan hasil peneitian yang telah dijabarkan dalam
jurnal ini sehingga jurnal ini layak digunakan oleh mahasiwa supaya
berkemampuan dalam hal menulis paragraph dengan hasi yang berfikir tertib
dan kritis. Secara tidak langsung dengan kritik jurnal ini mahasiwa telah
meningkatkan mahasiwa agar mahasiwa belajar menulis paragraph dengan
benar. Langkah-langkah model logika ini memeberi kemudahan mahasiwa
untuk bekerja sendiri melalui jalur logika yang telah disediakan. Dengan
demikian,,model logika proposisional dan logika predikat dapat
meningkatkan kemampuan menulis paragraph . Mahasiwa lebih kreatif daam
mengembangkan gagasan daam menentukan ide.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penggunaan model logika proposisiona dan logika predikat
dapat meningkatkan memapuan menullis paragraph mahasiswa Mata Kuliah
Umum(MKU) bahasa indonesi,jurusan biologi, Universitas Negeri Jakarta.
Penggunaan model logika proposisional dan logika predikat dapat membuat
mahasiwa mengembangkan argument-argumennya pada pola penalaran
yang struktur.
Mahasiwa lebih teristematis untuk mengeluarka gagasan-
gagasannya lebih bervariasi temanya karena argument fakta diungkapkan
melalui pola terstruktur. Secara umum dengan model logika proposisional
dan logic predikat dapat mengembangkan idea tau pemikirannya melalui
ativitas menulis.Melalui proses model logika proposisional dan logika prdikat
mahasiswa lebih terpetakan kemampuan kognitifnya dalam mengungkapkan
pemahaman dalam mengungkapkan pemahaman dan pengetahuannya.
Sehingg langkah-langkah dalam model logika proposisiona dan logika
predikat efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraph
mahasiwa.

B. SARAN
Berdasarkan model logika proposisional dan logika predikat
yang telah diterapkan pada mahasiswa jurusan biologi angkatan 2014 ,
penelitian ini memperlihatkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model logika proposisional dan logika predikat.Penggunaan
model logika proposisional dan logika predikat ini memberikan sesuatu hal
yang berbeda , mahasiswa yang awalnya hanya mengungkapkan gagasan
secara bebas kini kini mereka sudah secara struktur dalam proses
pembelajaran menulis. Indikasi ini terlihat dari gagasan-gagasan yang
beragam hasil tulisan mereka dalam setiap siklus.
DAFTAR PUSTAKA
Heaton, J. B. (1989). Writing English Language Tests. London: Pearson Education.
Riemer, N. (2010). Introducing semantics, London: Cambridge University Press.

Anda mungkin juga menyukai