METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan pengembangan metode waterfall,
metode waterfall sendiri merupakan salah satu bagian dari model pengembangan
perangkat lunak yang ada pada metode SDLC (Sequencial Development Life
Cycle).
17
18
1. Analisis
2. Desain
3. Pengkodean
4. Pengujian
Tahapan ini menjelaskan tentang uji coba pada aplikasi sistem. Di sini akan
diketahui kekurangan, kelebihan dan kesalahan yang terdapat pada aplikasi dan
dilakukanlah pengujain untuk metode certainty factor yang akan dinilai tingkat
kepercayaan metode tersebut pada aplikasi ini saat digunakan oleh seorang
pengguna.
19
a. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan melakukan pembicaraan dengan
melakukan pembicaraan langsung dengan pakar atau guru
bimbingan konseling. Wawancara dilakukan sebagai landasan
dalam merancang dan menyusun segala kebutuhan dalam
pembuatan perangkat lunak, sehingga informasi yang didapatkan
sesuai dengan yang ada pada lapangan. Adapun hasil wawancara
dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
b. Studi Literature
Alat bantu dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa perangkat antara lain
sebagai berikut:
1. Laptop spesifikasi
a. Processor Intel(R) Core(TM) i5-8265U CPU @ 1.60Hz(8
CPUs), ~ 1.80Hz.
b. Memori 12 gigabyte
c. Operating system windows 10 profesional 64-bit
2. Perangkat lunak yang dibutuhkan
a. Sistem operasi windows 10
b. MySql database
c. PHP sebagai bahasa pemerograman web
d. Web browser
e. Visual studio code sebagai text editor
f. Laragon
Berikut proses kerja sistem dengan menggunakan metode certainty factor pada
sebuah kasus dengan mempresentasikannya kedalam sebuah tabel:
G-013
G-014
Berikut rule yang didapatkan dari Tabel 3.4 dalam mendiagnosa nilai menggunakan
metode certainty factor:
Rule 1 : If kesulitan dalam matapelajaran tertentu and lingkungan dan sarana kurang
kondusif and tidak memiliki motivasi belajar then malas atau kurangnya
motivasi belajar.
Rule 2 : If kurangnya konsentrasi and lingkungan dan sarana kurang kondusif and
tidak menyukai mata pelajaran tertentu and terlambat mengerjakan tugas
atau mengikuti kegiatan pembalajaran then kesulitan konsentrasi dalam
belajar.
Rule 3 : If merasa tidak mampu dalam mengerjakan tugas and terlalu banyak tugas
yang diberikan and tidak dapat menguasai materi pelajaran and tidak
menyukai matapelajaran tertentu and waktu mengumpulkan sedikit then
menyontek
27
Rule 4 : If hilang semangat belajar and kurangnya konsentrasi and lingkungan dan
sarana kurang kondusif and malu atau tidak dapat bertanya materi
pelajaran and tidak dapat menguasai materi pelajaran then merasa tidak
memahami materi pelajaran.
Rule 6 : If merasa tidak mampu menyelesaikan tugas and suka menunda nunda and
terlalu banyak tugas yang diberikan and tidak dapat menguasai materi
pelajaran and tidak mengerjakan tugas dalam matapelajaran tertentu and
waktu mengumpulkan sedikit then telat dalam mengumpulkan tugas atau
tidak mengumpulkan tugas
1. Pilihan 2 jawaban
2. Pilihan 5 Jabawan
Rule 1.1
Rule 1.2
Rule 1.3
Lalu user atau pengguna memilih cf user seperti Tabel 3.7 dibawah ini.
Rule 2.1
Rule 2.2
30
Rule 2.3
Lalu user atau pengguna memilih cf user seperti Tabel 3.8 dibawah ini.
If kurang percaya diri and merasa tidak mampu mengerjakan tugas and
terlalu banyak diberikan tugas and tidak dapat menguasai materi pelajaran
and tidak menyukai mata pelajaran tertentu and waktu mengumpulkan
sedikit then menyontek
Rule 3.1
Rule 3.2
Rule 3.3
Rule 3.4
Rule 3.5
Rule 3.6
Lalu user atau pengguna memilih cf user seperti Tabel 3.9 dibawah ini.
Rule 4.1
Rule 4.2
Rule 4.3
Rule 4.4
Rule 4.5
If Malu atau tidak dapat bertanya materi pelajaran then tidak memahami
materi pelajaran.
Rule 4.6
Lalu user atau pengguna memilih cf user seperti Tabel 3.10 dibawah ini.
Rule 5.1
Rule 5.2
Rule 5.3
If terlalu banyak tugas yang diberikan then merasa berat dalam mengerjakan
tugas.
Rule 5.4
Rule 5.5
Lalu user atau pengguna memilih cf user seperti Tabel 3.11 dibawah ini.
If merasa tidak mampu mengumpulkan tugas and suka menunda nunda and
terlalu banyak tugas yang diberikan and tidak dapat menguasai materi
pelajaran and tidak mengerjakan tugas dalam mata pelajaran tertentu and
waktu mengumpulkan sedikit then telat dalam mengumpulkan tugas atau
tidak dapat mengumpulkan tugas.
Rule 6.1
Rule 6.2
If suka menunda nunda then telat dalam mengumpulkan tugas atau tidak
dapat mengumpulkan tugas.
Rule 6.3
If terlalu banyak tugas yang diberikan then telat dalam mengumpulkan tugas
atau tidak dapat mengumpulkan tugas.
Rule 6.4
Rule 6.5
If tidak mengerjakan tugas dalam mata pelajaran tertentu then telat dalam
mengumpulkan tugas atau tidak dapat mengumpulkan tugas.
Rule 6.6
Lalu user atau pengguna memilih cf user seperti Tabel 3.6 dibawah ini.
3.5.1 Flowchart
Adapun alur dari sistem bimbingan dan konseling dari gambar 3.2
sebagai berikut, jika pengguna merupakan seorang siswa maka pengguna
akan berada dihalaman utama dan melakukan konseling dengan cara
memasukkan nama, kelas dan gejala dari permasalahan yang dialami,
setelah itu sistem akan melakukan perhitungan certainty factor dan
menyimpan hasilnya ke dalam data base lalu di tampilkan kepada siswa.
Jika pengguna adalah guru maka para guru diharuskan login terlebih dahulu
jika level guru adalah admin maka guru tersebut dapat mengelola data basis
data dan data guru, sedangkan jika level guru tersebut adalah user, maka
guru tersebut hanya dapat melakukan pengelolahan data saja.
40
Pada Gambar 3.2 di atas terdapat 2 pengguna yang terlibat dalam proses
berjalannya aplikasi sistem pakar. Kedua pengguna tersebut antara lain:
1. Guru BK, bertugas untuk megelola data utama seperti data gejala,
permaslahan dan basis data untuk berjalannya aplikasi sistem pakar.
2. Siswa, merupakan pengguna aplikasi sistem pakar yang melakukan
kegiatan konseltasi menggunakan aplikasi ini.
3.5.3 Data Flow Diagram
Data flow diagram adalah diagram yang menggunakan notasi simbol
untuk menggambarkan rangkaian arus kerja pada sistem(Solikhin et al., 2018).
Adapun data flow diagram yang digunakan dalam pembuatan sistem dapat
dilihat dalam Gambar 3.3 berikut.
41
Pada Gambar 3.3 diatas merupakan diagram alir yang lebih terperinci.
Yang mana pada setiap lingkaran merupakan penggambaran dari sebuah proses
yang ada pada aplikasi sistem pakar, untuk lebih detailnya sebagai berikut:
1. Admin
Admin melakukan pengelolahan data mengenai permasalahan
siswa, yang selanjutnya data permasalahan tersebut akan menjadi
sebuah tabel yang berada didalam database dan akan ditampilkan
kepada siswa.
2. Siswa
Pada aplikasi ini siswa memasukkan data gejala yang dialami,
gejala gejala inilah yang akan diproses oleh sistem dan akan
menghasilkan sebuah solusi dari masalah yang dialami, kemudian
solusi tersebut akan ditampilkan kepada siswa dan menyimpan hasil
dari proses konsultasi siswa kedalam sebuah database.
Gambar 3. 4 ERD
Pada Gambar 3.5 diatas diketahui bahwa dalam menggunakan sistem pakar
ini guru bimbingan konseling diharuskan login terlebih dahulu setelah login guru
bimbingan konseling dapat megelola data permasalahan dan riwayat konsultasi
yang telah dilakukan siswa
Pada Gambar 3.6 diatas dapat dilihat siswa dapat melakukan kegiatan
konsultasi dengan memasukan data pengguna serta gejala-gejala yang diderita,
setelah memasukkan semua hal yang diperlukan sistem secara automatis akan
melakukan proses perhitungan dan menampilkan hasil konsultasi tersebut kepada
siswa dan menyimpan hasilnya.
44
Keterangan :
1. Siswa memasukan nama lengkap dan kelas.
2. Pada halaman konseling sistem akan melakukan prosen
konselig
3. Setelah selesai melakukan proses konseling sistem akan
menyimpan hasilnya kedalam database dan menampilakn
hasilnya kepada siswa
b. Sequence Diagram Login
Keterangan:
1. Guru memasukkan username dan password pada
halaman login
2. Jika password dan username salah maka guru akan
dikembalikan ke halaman login dan memasukkan
kembali password hingga benar
3. Jika login berhasil maka guru akan di alihkan menuju
halaman admin
4. Jika sudah selesai guru dapat keluar dari halaman admin
dan kembali menuju halaman login.
Keterangan:
1. Guru memasukkan data gejala pada halaman gejala.
2. Sistem akan memperoses masukkan tersebut dan
menambahkannya kedalam database
3. Halaman gejala akan menampilkan data terbaru yang telah
ditambahkan sebelumnya.
50
Keterangan:
Keterangan :
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
1. Grur akan memilih data permasalahan yang akan diahapus
2. Sistem akan memperose data yang dipilih oleh guru
kemudian menghapusnya dari database.
3. Sistem akan mengembalikan data terbaru dan
menampilkannya kepada guru.
i. Sequence Tambah Basis Data
Keterangan:
Keterangan:
1. Guru akan memasukkan data gejala dan permasalahan yang baru pada
halaman basis pengetahuan.
2. Sistem akan memperoses masukkan yang dimasukkan oleh guru dan
mengganti atau memperbaharui data yang ingin diperbaharui.
3. Sistem menampilkan data terbaru setelah diperbaharui.
b. Sequence Hapus Data Basis Pengetahuan
Keterangan:
Pada halaman ini hasil dari siswa yang telah melakukan konsultasi akan
dapat ditampilkan melalui tabel yang diurutkan dari data terbaru atau data
terakhir dari siswa yang melakukan konseling.
STS TS RG ST SS
1. Saya berpikir akan menggunakan sistem ini
lagi. 1 2 3 4 5
SUS memiliki output berupa skor yang mudah dipahami, dengan range skor
dari 0 sampai dengan 100, berarti dengan semakin besarnya skor SUS maka
semakin baik usability-nya (H.N et al., 2015). Adapun rumus dalam menghitung
nilai dari SUS adalah setiap pertanyaan yang bernomor urut ganjil bobot
penilaiannya dikurangi 1 dan setiap pertanyaan yang bernomor urut genap maka
skor konstribusinya adalah 5 dikurangi dengan skor pertanyaan yang didapat dari
pengisian kuisioner responden. Hasil dari jumlah skor konstribusinya dikalikan
dengan 2,5 untuk mendapatkan nilai keseluruhan SUS berikut rumus
perhitungannya menurut (Ependi & Panjaitan, 2018) sebagai berikut:
𝑥̅
∑𝑥
𝑛
Keterangan :
60
𝑥̅ = Skor rata-rata
n = Jumlah responden