Oleh sebab itu, suatu fenomena sosial barulah bisa dipahami bila (berhasil)
memahami dunia makna yang tersimpan dalam diri para pelakunya.
Bogdan dan Taylor (Furchan, hal.18) mengemukakan bahwa ada 2 perspektif
teoritis yang menguasai dunia ilmu sosial:
1. Positivisme (abad 19 dan awal abad 20), terutama Aguste Comte dan Emile
Durkheim. Penganut paham ini mencari fakta atau sebab-musabab gejala
sosial dengan tidak banyak mempertimbangkan keadaan subyektif individu.
Fakta sosial atau gejala sosial bersifat memaksa terhadap perilaku manusia.
2. Fenomenologis yang berasal dari Max Weber. Paham ini ingin memahami
perilaku manusia dari kerangka berfikir perilaku itu sendiri. Realita adalah
bagaimana imajinasi orang terhadap dunia ini.
Dengan adanya perbedaan tsb, maka metodologi yang digunakan berbeda pula.
melalui pengalaman
partisipan
4.PENGUMPULAN DATA