Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

TANGERANG SELATAN

PROPOSAL KARYA TULIS TUGAS AKHIR

TINJAUAN EFEKTIVITAS SOSIALISASI PP 23 TAHUN 2018

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA

JAKARTA KEBAYORAN BARU DUA

Diajukan oleh:

Iwan Hendriyanto

NPM 2301160394

Desember 2018
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN

PERSETUJUAN
PROPOSAL KARYA TULIS TUGAS AKHIR

NAMA : IWAN HENDRIYANTO


NOMOR POKOK MAHASISWA : 2301160394
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III PAJAK
JURUSAN : PAJAK
BIDANG STUDI : PAJAK PENGHASILAN
JUDUL KARYA TULIS TUGAS AKHIR : TINJAUAN EFEKTIVITAS
SOSIALISASI PP 23 TAHUN 2018
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
PAJAK DI KPP PRATAMA
JAKARTA KEBAYORAN BARU
DUA

Mengetahui Menyetujui

Ketua Jurusan Pajak Dosen Pembimbing,

Fadlil Usman, Ak., M.Acc., CA. Syehabudin ZM, S.E., M.B.A.


NIP 19621010 198302 1 001 NIP 198302022006021002

ii
DAFTAR ISI

BAGIAN PENDAHULUAN

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAGIAN ISI ...........................................................................................................1

A. Pendekatan dan Tujuan Penulisan Karya Tulis Tugas Akhir .......................1

B. Metode Penelitian .........................................................................................1

C. Rencana Daftar Isi Karya Tulis Tugas Akhir ...............................................2

D. Sinopsis .........................................................................................................4

E. Ringkasan Isi Tiap Bab .................................................................................7

F. Rencana Daftar Pustaka ................................................................................8

PENUTUP ...............................................................................................................9

A. Rencana Kegiatan .........................................................................................9

B. Kontinjensi ....................................................................................................9

iii
BAGIAN ISI

A. Pendekatan dan Tujuan Penulisan Karya Tulis Tugas Akhir

Pendekatan yang akan digunakan dalam menyusun Karya Tulis Tugas Akhir ini

adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Nasition (2008, 24) menyatakan bahwa dalam

penelitian kuantitatif peneliti lebih spesifik memusatkan perhatian kepada aspek-

aspek tertentu dan sering menunjukan hubungan antara berbagai variabel atau

memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial sehingga bersifat

deskriptif.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dengan Karya Tulis Tugas Akhir ini adalah:

1. Mengetahui efektivitas sosialisasi PP 23 Tahun 2018 di KPP Pratama Jakarta

Kebayoran Baru Dua.

2. Mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu di

KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua.

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh sosialisasi PP 23 Tahun 2018 terhadap

kepatuhan wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu di KPP Pratama Jakarta

Kebayoran Baru Dua.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh data yang digunakan

dalam rangka mendukung penulisan Karya Tulis Tugas Akhir (KTTA) ini terdiri dari

dua metode, yaitu :

1. Metode Studi Pustaka

1
Menurut Nazir (1998) studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan

melakukan penelaahan terhadap berbagai buku, literarutur, catatan, serta berbagai

laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.

2. Metode Studi Lapangan

Menurut Nigel Bevan dan Tomer Sharon (2009) studi lapangan adalah metode

pembelajaran melalui pengumpulan data secara langsung dengan pengamatan,

wawancara, mencatat, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

C. Rencana Daftar Isi Karya Tulis Tugas Akhir

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan penulisan

C. Pembatasan Masalah

D. Metode Penelitian

E. Sistematika Pembahasan

BAB II DATA DAN FAKTA

A. Program Kerja Sosialisasi PP 23 Tahun 2018 tentang Pajak

Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau

2
Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu

Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak

B. Program Kerja Sosialisasi PP 23 Tahun 2018 tentang Pajak

Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau

Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu

Kantor Wilayah Jakarta Selatan II Direktorat Jenderal Pajak

C. Program Kerja Sosialisasi PP 23 Tahun 2018 tentang Pajak

Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau

Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu KPP

Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua

BAB III PEMBAHASAN

A. Penjabaran atas Program Kerja Sosialisasi PP 23 Tahun 2018 tentang

Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau

Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu KPP

Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua

B. Hasil Survei Hubungan Antara Program Sosialisasi PP 23 Tahun

2018 yang Dilakukan KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua

dengan Kepatuhan Wajib Pajak

BAB IV SIMPULAN

A. Simpulan

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

3
D. Sinopsis

Pajak yang pada mulanya merupakan upeti yang diberikan oleh rakyat kepada

rajanya untuk kepentingan raja, pada perkembangannya digunakan untuk membiayai

kepentingan-kepentingan umum seperti pembangunan jalan, menjaga keamanan

rakyat, membangun sarana, dan fasilitas umum lainnya.

Sehubungan dengan hal itu, Susi Zulvina (2011, 6) menyatakan bahwa

perkembangannya dalam masyarakat mengubah sifat upeti (pemberian) yang semula

dilakukan cuma-cuma dan sifatnya memaksa tersebut, yang kemudian dibuat suatu

aturan-aturan yang lebih baik agar sifatnya yang memaksa tetap ada, namun unsur

keadilan lebih diperhatikan.

Pada zaman setelah kemerdekaan, Indonesia melakukan reformasi perpajakan

berupa penyederhanaan undang-undang perpajakan, dan perubahan sistem Official

Assesment menjadi Self Asessment. Hal ini bertujuan agar peraturan perpajakan lebih

mudah dipelajari, tidak menimbulkan duplikasi dalam praktek pemungutannya, dan

lebih mengutamakan unsur keadilan.

Di Indonesia, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang

terbesar. Berdasarkan data dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia realisasi

penerimaan negara dari sektor pajak pada tahun 2016 mencapai sekitar 83 persen dari

total pendapatan negara, pada tahun 2017 mencapai sekitar 81 persen dari total

pendapatan negara, dan pada tahun 2018 ditargetkan mencapai sekitar 88 persen dari

total pendapatan negara.

Salah satu jenis pajak yang ada di Indonesia adalah Pajak Penghasilan (PPh) yang

terdiri dari PPh Migas dan PPh Non Migas. PPh Non Migas terdiri dari beberapa jenis,

4
diantaranya adalah PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 17, PPh Pasal 21, PPh Pasal 22,

PPh Pasal 23, PPh Pasal 24, PPh Pasal 25, PPh Pasal 26, dan PPh Pasal 29. PPh Pasal

4 ayat (2) merupakan salah satu jenis Pajak Penghasilan yang bersifat final yang

berarti atas pembayaran Pajak Penghasilan tersebut bukanlah pembayaran di muka

atas Pajak Penghasilan yang terutang satu tahun akan tetapi langsung melunasi Pajak

Penghasilan yang terutang untuk penghasilan tersebut.

Pada tahun 2013, ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang

Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib

Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertenu. Hal ini dilakukan dengan

pertimbangan untuk memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak orang pribadi dan

badan yang memiliki peredaran bruto tertentu, sehingga perlu diberikan perlakuan

tersendiri mengenai perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan yang

terutang.

Besarnya tarif Pajak Penghasilan tersebut adalah 1 persen didasarkan pada

peredaran bruto usaha dalam 1 (satu) tahun dari tahun pajak terakhir sebelum tahun

pajak bersangkutan. Jumlah peredaran bruto tahun pajak terakhir sebelum tahun pajak

bersangkutan adalah tidak melebihi Rp4.800.000.000, 00 (empat miliar delapan ratus

juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun pajak.

Pada tahun 2018, dengan pertimbangan untuk mendorong masyarakat berperan

serta dalam kegiatan ekonomi formal, dengan memberikan kemudahan dan keadilan

kepada Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu untuk jangka waktu

tertentu, maka ditetapkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang

Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib

5
Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu untuk mengganti Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.

Besarnya tarif Pajak Penghasilan untuk Wajib Pajak yang memiliki peredaran

bruto tertentu tersebut adalah sebesar 0,5 persen atas penghasilan dari usaha yang

diterima atau diperoleh Wajib Pajak.

Jangka waktu pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final ini paling lama

adalah 7 (tujuh) tahun pajak bagi Wajib Pajak orang pribadi, 4 (empat) tahun pajak

bagi Wajib Pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan komanditer, atau firma, dan

3 (tiga) tahun pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk perseroan terbatas.

Berlakunya Peraturan Pemerintah 23 Tahun 2018 ini, menjadi peluang bagi

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) agar dapat memperluas basis data perpajakan yang

sudah ada. Untuk mendukung kegiatan tersebut maka perlu adanya strategi sosialisasi

yang tepat agar bisa mendorong masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas perpajakan

sesuai dengan PP 23 Tahun 2018.

Disamping itu, perlu dilakukan sebuah evaluasi atas sosialisasi yang telah

dilakukan agar kedepannya DJP dapat memberikan sosialisasi yang tepat sasaran

sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat,. Evaluasi yang dilakukan tidak hanya

dilihat dari sudut pandang pelaksana sosialisasi, tetapi juga harus menampung aspirasi

yang berasal dari masyarakat.

6
E. Ringkasan Isi Tiap Bab

BAB I PENDAHULIAN

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang, tujuan penelitian, pembahasan

masalah, metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data.

BAB II DATA DAN FAKTA

Pada bab ini berisi Program Kerja Sosialisasi PP 23 Tahun 2018 tentang

Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau

Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu dari

Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kantor Pusat Direktorat

Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Jakarta Selatan II Direktorat Jenderal Pajak,

Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru

Dua.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi mengenai penjabaran atas Program Kerja Sosialisasi PP

23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang

Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto

Tertentu di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua, dan Hasil Survei

Hubungan Antara Program Sosialisasi PP 23 Tahun 2018 yang Dilakukan

KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua dengan Kepatuhan Wajib Pajak

7
BAB IV KESIMPULAN

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis

pada bab-bab sebelumnya dan diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah

khususnya Direktorat Jenderal Pajak dan masyarakat.

F. Rencana Daftar Pustaka

S. Nasution. 2008. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara,


Cetakan Kesepuluh.

Susi Zulvina & Yosep P. 2014. Modul Pengantar Perpajakan. Tangerang Selatan:
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

Republik Indonesia. 2008. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan. Jakarta: Sekretariat Negara.

Republik Indonesia. 2013. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang


Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh
Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Jakarta: Sekretariat
Negara.

Republik Indonesia. 2018. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang


Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh
Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Jakarta: Sekretariat
Negara.

Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Kauangan Nomor 99 Tahun 2018


Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang
Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha Yang Diterima atau Diperoleh
Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Jakarta: Sekretariat
Jenderal Kementrian Keuangan.

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. 2007. Peraturan Direktur Sekolah Tinggi


Akuntansi Negara Nomor PER-001/PP.7/2007 Tentang Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Tangerang: Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara.

8
PENUTUP

A. Rencana Kegiatan

KEGIATAN TANGGAL

Penyusunan Proposal 8 Oktober – 14 Desember 2018

Pengumpulan Proposal 24 Desember – 18 Januari 2018

Penyusunan dan Pembimbingan KTTA 21 Januari – 14 Juni 2019

Pengumpulan KTTA 17 Juni – 21 Juni 2019

Penilaian dan Revisi KTTA 24 Juni – 9 Agustus 2019

Pengumpulan KTTA (Hard Cover) 12 Agustus – 16 Agustus 2019

B. Kontinjensi

Apabila dalam proses penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir ini ditemukan

hambatan baik dalam hal pengumpulan data maupun pembahasan pokok

permasalahan, maka perubahan-perubahan dapat terjadi terhadap rencana karya tulis

ini. Perubahan tersebut dapat meliputi perubahan judul karya tulis, metode penelitian,

judul bab, maupun subbab.

Sesuai dengan peraturan resmi penyusunan outline dan karya tulis, sebelum

melakukan perubahan-perubahan di atas, penulis akan mendiskusikannya dengan

dosen pembimbing terlebih dahulu dan melaporkannya ke sekretariat apabila terjadi

perubahan yang cukup signifikan.

Anda mungkin juga menyukai