Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menciptakan organisasi yang semakin efektif,
efisien, dan produktif merupakan salah satu tantangan
yang dihadapi manusia masa depan dan yang perlu
dicermati adalah bagaimana sehingga mutu dan
pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan benar-
benar terpenuhi. Pelayaan yang dilakukan oleh
organisasi yang baik harusah sesuai dengan tuntutan
zaman yang semakin dinamis.1
Demi menciptakan organisasi yang efektif,
efisien, dan produktif dibutuhkan sebuah manajemen
yang baik. Implementasi Manajemen yang dijalankan
oleh setiap anggota akan menentukan kinerja
organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen
2. Bagaimana perkembangan teori manajemen
3. Apa fungsi-fungsi manajemen
4. Apa saja unsur-unsur Manajemen
5. Apa pengertian dari organisasi
6. Apa saja prinsip organisasi

1
Muhammad Rifa’I & Muhammad FadhlI , MANAJEMEN ORGANISASI, Citapustaka Media
Perintis, Bandung, 2013, Hal. V
C. Tujuan Penulisan

A. Pengertian Manajemen
Pengertian Manajemen dalam bahasa Inggris
“management” dari kata manage yang berarti mengurusi atau
mengelola. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
manajemen adalah “penggunaan sumber daya secara efektif
mungkin untuk mencapai sasaran”.
Para ahli memiliki pendapat masing-masing dalam
mendefinisikan Manajemen, Pertama Thoha, berpendapat
bahwa manajemen diartikan sebagai “suatu proses pencapaian
tujuan organisasi lewat usaha orang lain2”.
Kedua menurut nawawi menyatakan bahwa: “Manajemen
adalah kegiatan yang memerlukan kerja sama orang lain untuk
mencapai tujuan”.3
Ketiga Menurut Ricky W. Griffin mendefinisikan
“manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran”.4
Dan terakhir menurut James A.F Stoner, “Manajemen
adalah proses perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan
pengewasan terhadapa usaha-usaha anggota organisasi dan

2
Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1995, hal. 8.
3
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Jahi Masagung,
1993), hal. 13
4
Lilia Sulastri, Manajemen Sebuah Pengantar.La Goods Publishing, 2014, hal 10
penggunaan semua sumber-sumber organisasi dan penggiunaan
sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tuuan yang
telah di tetapkan”5
Dari definisi manajemen menurut para ahli diatas dapat
disimpukan bahwa manajemen adalah suatu seni dan ilmu
dalam mengatur proses pemanfaatan sumber daya baik manusia
atau lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya

B. Perkembangan Teori Manajemen


a. Teori Manajemen Ilmiah
Gerakan manajemen ilmiah sebenarnta dimulai sekitar
akhir bad yang lalu, dimana para insinyur Amerika serikat dan
eropa mencari dan mengembangkan cara-cara baru untuk
mengelola suatu perusahaan. Beberapa variebel yang
diperhatikan dalam manajemen ilmiah adalah sebagai berikut6:
a. Pentingnya peranan manajer dalam menegakkan
dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
b. Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja
dengan persyaratan-persaratannya
c. Tanggung jawab kesejahteraan peggawai
d. Konsdii yang cukup untuk meningkakan
produktivitas kerja

5
Lilia Sulastri, Manajemen Sebuah Pengantar.La Goods Publishing, 2014, hal 11
6
Priyono, Pengantar manajemen, Sidoarjo, Zifatama Publisher, 2007, hal. 3
Frederick W. Taylor (1856-1917) merupakan
tokoh penting dalam Toeri Manajemen ilmiah
bahkan dianggap sebagai bapak manajemen ilmiah.7
Hasil penelitiannya tentang studi waktu kerja pada
bagian produksi kerja dimana ia bekerja menjadi
titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah.

b. Teori Birokrasi
Tokoh yang menggagas Teori birokrasi adalah
max waber seorang sosiolog jerman menunjukan
perhatian khusus bagi apa yag disebut struktur birokrasi.
Ada beberapa karakteristik utaman teori birokrasi,
yaitu8:
1) Tugas organisasi dialokasikan sebagai
kewaiban resmi dianatara berbagai
posisi/kedudukan
2) Perlaksanaan pembagian struktur pekerja
3) Hirarki kewenangan bekerja dalam
organisasi, kantor dan kedudukan
4) Keseragaman keputusan dan tindakan dicapai
melalui system formal yang dibangun dari
aturan dan peraturan bersama dengan itu ada
suatu struktur kewenangan memungkinkan
koordinasi berbagai ancaman aktivitas dalam
organisasi

7
Muhammad Rifa’I & Muhammad FadhlI , MANAJEMEN ORGANISASI, Citapustaka Media
Perintis, Bandung, 2013, Hal. 16
8
Ibid., hal. 17.
5) Suatu orientasi personal diharapkan dari
pegawai dalam menangni klien dan pegawai
lain. Rancangan ini untuk menghasilkan
penilaian rasional oleh pegawai dalam
kinerja pekerjaan pegawai
6) Pekerjaan oleh organisasi yang berdasarka
kualifikasi teknikal dan karir sepajang hidup
para pegawai

3. Pendekatan Hubungan manusia


Pendekatan hubungan manusia ini adalah sebagai
reaksi terhadap gaya manajemen ilmiah dan birokrasi
yang kurang memperhatikan aspek kejiwaan sebagai
pekerja. Maka tahun 1920-an tekanan besar dan
perhatian besar diberikan kepada factor social pekerja
dan perilakau pegawai dalam organisasi hal ini disebut
“hubungan manusia”.9
Titik tolak dalam pengembangan gerakan
hubungan manusia dan informal adalah dimulai dari
hasil penelitian Hawthorne pada Western Electrik
Company di maerika tahun 1924-1933.

4. Pendekatan Sistem

Tokoh utama pendekatan sistem ini adalah


Ludwig Von Bertalanffy yang menggunakan
9
Muhammad Rifa’I & Muhammad FadhlI , MANAJEMEN ORGANISASI, Citapustaka Media
Perintis, Bandung, 2013, Hal. 18
istilah teori sistem dalam artikelnya tahun 1951.
Dalam konteks pendekatan ini, organisasi bisnis
tidak dipandang sebagai sistem tertutup, karena
ituada hubungan antara berbagai unsur internal dan
eksternal organisasi. Dengan kata lain, organisasi
adalah sistem terbuka(open sistem). Pendekatan
sistem memandang organisasi dalam suatu
lingkungan organisasi yang juga menampatkan
pentingnya jaringan berganda dalam interaksi.10

C. Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi manajemen memiliki banyak versi
yang berbeda menurut para ahli manajemen,
berikut ini dalam table 1 dapat dilihat fungsi-
fungsi manajemen dalam pendapaat beberapa
ahli manajemen :

10
Muhammad Rifa’I & Muhammad FadhlI , MANAJEMEN ORGANISASI, Citapustaka Media
Perintis, Bandung, 2013, Hal. 19
Tabel 2.1 Fungsi-fungsi Manajemen11

Ahli (Pakar) Fungsi-Fungsi


No
Manajemen Manajemen

1 G.R terry Planning


Organizing
Actuating
Controlling

11
Ibid., hal. 20.
Ahli (Pakar) Fungsi-Fungsi
No
Manajemen Manajemen

2 Jhon F.Mee Planning


Organizing
Motivating
Controlling

3 Louis A.A Leading


Planning
Organizing
Controlling

4 MC.Namara Planning
Programmin
g Budgeting
System

5 Henry fayol Planning


Organizing
Commandin
g
Coordinating
Controlling
6 Harold & Cyrill Planning
Organizing
Staffing
Directing
Controlling
Ahli (Pakar) Fungsi-Fungsi
No
Manajemen Manajemen

7 S.P. Siagian Planning


Organizig
Motivating
Controllig
Evaluating

8 W.H.Newman Planning
Organizig
Assembling
Resources Directing
Controling

9 Luther Gullick Planning


Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgeting

10 Lyndall F. Forcasting
Planning
Organizing
Commandin
g
Coordinating

10
Controlling

Tabel diatas menunjukan Fungsi manajemen memiliki banyak perbedaan


menurut pendapat para ahli namun yang paling populer adalah pendapat dari G.R
Terry yang lebih dikenal dengan Fungsi Manajemen P.O.A.C (Planning, Organizing,
Actuating, Controling)

a. Planing (Perencanaan)
Perencanaan bermakna bahwa Pemimpin suatu organisasi bersama
bawahannya harus berfikir untuk menentukan sasaran-sasaran yang akan
dicapai dengan didasari atas metode , pemikiran logis, dan analisis.12
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian merupakan usaha penciptaan hubungan tugas yang
jelas antar personalia, sehingga dengan demikian setiap orang dapat
bekerja bersama-sama dalam kondisi yang baik untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi.13
c. Actuating (Pelaksanaan)
Actuating merupakan suatu kegiatan untuk menggerakkan orang-orang
dalam suatu organisasi agar dapat bekerja untuk mencapai suatu tujuan
yang sudah menjadi goal organisasi tersebut.14
d. Controlling (Pengawasan)

12
Sudarwan denim & Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasi Kekepalasekolahan, PT
Rineka Cipta, 2009, Hal. 9
13
Muhammad Rifa’I & Muhammad FadhlI , MANAJEMEN ORGANISASI, Citapustaka Media Perintis, Bandung, 2013, Hal. 34
Alfiana Zarofah, Skripsi: Implementasi fungsi actuating pada program hafalan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Modern
14

Khafidul Qur’an Jatirejo Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang. UIN Walisongo Semarang, 2016 hal 20

11
Pengawasan dan pengendalian dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan. Kegiatan pengawasan dan pengendalian ini harus
dilakukan secara Kontinyu, objectif, transparan, dan akuntabel.15

D. Unsur-unsur manajemen
Memahami Unsur manajmen sangat diharuskan bagi setiap pemimpin
sebuah organisasi, katrna yang ada di organsisasi itulah yag harus diatur
sedemikian rupa. Sehingga dapat diketahui unsur yang manakah yang
belum atau kurang atau tidak ada. Adapun usnur-unsur manajemen itu
terdiri dari oranng (men), metode, (metods), bahan-bahan (Material),
mesin-mesin, (Machines), dan pemasaran (Market) disingkat 6M berikut
ini pemapara masing-masing unsur dari manajemen tersebut16:
1. Men yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun
tenaga kerja operasional/pelaksana.
2. Money yaitu dana atau uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
3. Methods yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai
tujuan.
4. Materials yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
5. Machines yaitu mesin-mesin/alat-alat yang diperlukan atau
dipergunakan untuk mencapai tujuan.
6. Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan.

15
Sudarwan denim & Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasi Kekepalasekolahan, PT
Rineka Cipta, 2009, Hal. 11
16
Muhammad Rifa’I & Muhammad FadhlI , MANAJEMEN ORGANISASI, Citapustaka Media Perintis, Bandung, 2013, Hal. 56

12
E. Pengertian Organisasi

Organisasi diambil dari bahasa Yunani, Organon yang berarti “alat”.17 Dalam
KBBI organisasi diartikan sebagai sekelompok manusia yang bekerja sama dalam
rangka mencapai tujuan bersama. Definisi yang lebih komprehensif misalnya
diberikan oleh beberapa para ahli seperti Stephen F. Robbins mendefinisikan
organisasi sebagai berikut.:
“Organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangka waktu
yang relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja bersama-sama
dan terkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur, serta didirikan
untuk mencapai tujuan bersama atau satu set tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.”18
Sejalan dengan definisi di atas, David Cherrington (1989) juga memberikan
definisi organisasi yang kurang lebih sama sebagai berikut.:
“Organisasi adalah sistem sosial yang mempunyai pola kerja yang teratur dan
yang didirikan oleh manusia serta beranggotakan sekelompok manusia dalam rangka
mencapai satu
set tujuan tertentu.”
Handoko (2000) mendifinisikan organisasi sebagai:
“ suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan dan
pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan-hubungan kerja dari orang-orang
dalam suatu kelompok kerja”.

17
Kusdi, Teori Organisasi dan Administrasi, Salemba Humanika, Jakarta, 2009, Hal. 4
18 Achmad Sobirin, Modul 1: Organisasi dan Perilaku Organisasi , Universitas Terbuka Repository, 2015, Hal. 1.7

13
Dari berberapa definisi menurut para ahli diatas dapat ditarik keseimpulan
bahwa Karakteristik utama organisasi memiliki 3 aspek atau sering disebut 3-P yaitu
Porpuses (Tujuan), People (Anggota), dan Plan (Perencanaan). Sesuatu tidak bisa
dikatakan sebuah organisasi bila tidak memiliki ke 3 aspek tersebut.
Hatch (1996) menjerlaskan bahwa organsasi memang memiliki beragam
definisi yang berbeda namun unsur yang menentukan sebuah organisasi adalah 3-P
sebagaimana yang telah dijelaskan.19

F. Prinsip Organisasi
Henry Fayol, mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara
universal dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas. Banyak dari prinsip
organisasi tersebut, meskipun kurang keuniversalannya, diikuti secara luas oleh para manajer
dewasa ini:20

1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi
menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.

2. Wewenang,Manajerharusdapatmemberperintah.Wewenang memberikan hak ini kepadanya,.


Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan,
timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan
tanggung jawabnya.

3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi.
Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian
yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan
hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.

19
Kusdi, Teori Organisasi dan Administrasi, Salemba Humanika, Jakarta, 2009, Hal. 5
20
Muhammad Rifa’I & Muhammad FadhlI , MANAJEMEN ORGANISASI, Citapustaka Media Perintis, Bandung, 2013, Hal. 74

14
4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.

5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus
dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.

6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai


atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.

7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.

8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan
keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau
disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada
bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.

9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah
merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti
rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh
semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.

10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.

11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan

12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak
efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan
bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti

13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan
berusaha keras

14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di
dalam organisasi

15
16

Anda mungkin juga menyukai