Buku Siswa
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku ini
disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Agama, dan
dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang
senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman.
Masukan yang membangun, dari berbagai kalangan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
ii
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim.
A
lhamdulillah segala puji bagi Allah Swt Tuhan sekalian alam. Nikmat-Nya yang
begitu “deras” mengalir mengantarkan manusia pada “hilir” kesadaran bahwa kasih
yang Dia limpahkan bersifat universal menembus “belukar” sekat suku, agama, ras
antar
golongan juga adil kepada mereka yang patuh maupun yang inkar.
Sebagai ajaran agama yang sempurna, Islam harus diejawantahkan (dilaksanakan) dalam
kehidupan nyata sehari-hari sehingga akan tercipta kehidupan yang damai dan tenteram. Oleh
karena itu, dalam rangka mengoptimalkan layanan pendidikan Islam di madrasah, ajaran
Islam yang begitu sempurna dan luas perlu dikelompokkan menjadi beberapa mata pelajaran
yang secara linier akan dipelajari sesuai dengan jenjangnya.
Pengelompokkan ajaran Islam dalam bentuk mata pelajaran di lingkungan madrasah dimulai
dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah
(MA) di dalamnya dikhususkan pada peminatan Keagamaan, Matematika dan Ilmu Alam
(MIA), Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya (IIBB) serta Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK) meliputi: a). Al-Quran Hadis, b). Akidah Akhlak, c). Fikih, d). Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI).
Pada jenjang Madrasah Aliyah (MA) peminatan Ilmu-ilmu Keagamaan dikembangkan kajian
khusus mata pelajaran yaitu: a). Tafsir- Ilmu Tafsir, b). Hadis ilmu Hadis, c). Fikih-Ushul
Fikih, d). Ilmu Kalam, e). Akhlak. Kemudian dalam upaya mendukung pendalaman kajian
ilmu-ilmu keagamaan pada peminatan keagamaan, peserta didik dibekali dengan pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) serta Bahasa Arab.
Sebagi komitmen untuk menyiapkan generasi emas anak sholeh dan sholihah, mulai tahun
ajaran 2014-2015 seluruh Madrasah dibawah pembinaan Kementerian Agama RI telah siap
melaksanakan Kurikulum 2013. Untuk keperluan dimaksud, maka secara legal formal
Kementerian Agama RI telah menerbitkan Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang
Kurikulum 2013 yang berisi Kerangka Dasar Kurikulum Madrasah 2013, Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Standar Kompetensi Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian.
Pada saat yang sama sebagai panduan implementasi kurikulum madrasah 2013, Kementerian
Agama telah menyiapkan model silabus Pembelajaran PAI di Madrasah, menerbitkan buku
pegangan siswa dan buku pedoman guru. Kehadiran buku ditangan peserta didik dan guru
menjadi kebutuhan pokok untuk menerapkan kurikulum Madrasah 2013.
Sebagaimana kaidah Ushul Fikih, “Ma la yatimul-wajib illa bihi fahuwa wajib” (suatu
kewajiban tidak menjadi sempurna tanpa adanya hal lain yang menjadi pendukungnya, maka
hal lain tersebut menjadi wajib). Perintah menuntut ilmu berarti juga mengandung perintah
untuk menyediakan sarana pendukungnya, salah satu diantaranya buku ajar. Karena itu buku
pedoman guru dan pegangan siswa ini disusun dengan pendekatan ilmiah (scientific
approach) yang terangkum dalam proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan.
Akhirnya, semoga buku ini mampu menjadi “jembatan” antara harapan dengan cita-cita
tujuan pendidikan Islam secara khusus dan pendidikan nasional secara umum yakni
membentuk manusia Kaffah (utuh) yang memiliki tidak saja kecerdasan intelektual, namun
kecerdasan sosial ditengah kompleksitas kehidupan umat manusia. Amin.
Kata Pengantar...........................................................................................................................iii
Daftar Isi.....................................................................................................................................v
SEMESTER GANJIL
BAB I IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH...................................................................1
Kompetensi Inti..............................................................................................................1
Kompetensi Dasar...........................................................................................................1
Indikator..........................................................................................................................2
A. Amati Perhatikan!....................................................................................................3
B. Penasaran?................................................................................................................4
C. Buka Cakrawalamu!.................................................................................................4
D. Kembangkan Wawasanmu!...................................................................................13
E. Refleksi...................................................................................................................15
F. Rangkuman............................................................................................................16
SEMESTER GENAP
BAB I IMAN KEPADA RASUL............................................................................................73
Kompetensi Inti............................................................................................................73
Kompetensi Dasar.........................................................................................................73
Indikator........................................................................................................................74
A. Amati Perhatikan!..................................................................................................75
B. Penasaran?..............................................................................................................77
C. Buka Cakrawalamu!...............................................................................................77
D. Kembangkan Wawasanmu!...................................................................................84
E. Refleksi...................................................................................................................86
F. Rangkuman............................................................................................................87
C. Buka Cakrawalamu!.............................................................................................131
D. Kembangkan Wawasanmu!.................................................................................134
E. Refleksi.................................................................................................................134
F. Rangkuman..........................................................................................................135
Latihan-latihan........................................................................................................................136
Daftar Pustaka.........................................................................................................................142
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.1. Meyakini adanya dan kebenaran kitab-kitab Allah Swt.
2.1. Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada kitab Allah Swt.
3.1. Memahami hakikat beriman kepada kitab-kitab Allah Swt.
4.1. Menyajikan data dari berbagai sumber tentang kebenaran kitab-kitab Allah Swt.
2
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
A. Amati Perhatikan!
َأْم َﻳُـ ﻘ ْﻮُﻟ ْ َﻮ ن ْاَﻓﺘـ َﺮاُﻩ ُﻗ َ ْﻓ ﺄُﺗـ ْﻮا ُﺳ َﻮٍر ُ ْﻣ َﻔﺘـ ََﺮ َوا َﻣ ِﻦ ا ِﻣ ُ د ِﷲ ِإ ْن
ٍت ْد ُﻋ ْﺳَﺘ َ ْﻄ ﻌُﺘ ْﻦ ْ ِو نş ِْﻣ ِﺜ ﻠِﻪ ْﻞ َِﺑ ﻌ ْﺸ ِﺮ
ْﻢ ْﻮا
(٣١ : َﺻﺎ )ﻫﻮد ُ ْﻛﻨـُﺘ ْﻢ
ِ ِد ﻗ
َﲔ
Artinya: Bahkan mereka mengatakan: ”Muhammad telah membuat-buat al-Qur'an itu”,
Katakanlah:”(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang
dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup
(memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar”. (QS.
11:13)
ِﻠﺜﻣﻪ َوا َﻣ ِﻦ ا ِّﻣ ُدو ِﷲ ِإن َﺻﺎ ِ ِد ﻗَﲔ َِأْم َﻳُـ ﻘﻮُﻟ َﻮ ن ْاﻓَـﺘـ َﺮاُﻩ ُﻗ َ ْﻓ ﺄُﺗﻮا ﺑ
ِّْ
ْد ْﺳَﺘ َ ْﻄ ﻌُﺘﻢ ﻦ ن ُﻛﻨُﺘ ْﻢ ( ْﻞ ُﺴَﻮرٍة٨٣ : ) ﻳﻮﻧﺲ
ُﻋﻮا
Artinya: Atau (patutkah) mereka mengatakan: ”Muhammad membuat-buatnya”
Katakanlah:” (Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan
sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil
(untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar”. (QS. 10:38)
sumber: arrahmah.com
Gambar 1 Gambar 2
Kitab Injil 1500 tahun lalu Al-Qur'an
B. Penasaran?
Setelah kalian mengamati ayat-ayat al-Qur'an dan kalian perhatikan dan renungkan gambar-
gambar di atas, tentunya akan banyak hal yang menjadi pertanyaaan di benak kalian bukan?
2.
3.
4.
5.
C. Buka Cakrawalamu!
Untuk membuka cakrawala kalian tentang Iman kepada Kitab-Kitab Allah, ayo baca materi
berikut!
Artinya: Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Qur'an) yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu (QS. 2:4)
Setiap muslim wajib beriman kepada semua kitab-kitab yang telah diturunkan kepada
rasul-rasul Allah. Firman Allah Swt :
َواْﻟ اﻟﱠ ِﺬي َ َﻋ ﻠ َ ُر ﺳ َواْﻟ ِﻜَﺘﺎ ِب ََو ُر ﺳş ِ َأﱡﻳـ َﻬﺎ اﱠﻟ ِﺬﻳ َﻦ َءَاﻣُﻨﻮا َءاِﻣُﻨﻮاş َ
ِﻜَﺘﺎ َﻧـ ﱠ َﺰ ل ﻰ ﻮِﻟِﻪ ﻪﻠِﻟ ﻮِﻟِﻪ
ِب
ﻣو َﻼﺋِ َوُ َُور َواَْﻟﻴـ َﻷ َﻓَـ ﻘ َﺿ ﱠﻞş ِ اﱠﻟ ِﺬي َأﻧ َ َﺰ ل ِﻣ َﻗْـﺒ ََوﻣﻦ َﻳ
َ
ْ ُﻜ ﻔﺮْ ﻪﻠِﻟ َﻜﺘِِﻪ ﻛﺘُِﺒ ِﺳ ﻠِﻪ ْﻮمِ ْا ِﺧ ْﺪ ْﻦ ُﻞ
ِﺮ ِﻪ
(٦٣١ : َﺿ َﻼﻻً ﻴ ًﺪاﺑَِ)ﻌاﻟﻨﺴﺎء
Arinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. 4:136)
Macam-macam kitab-kitab Allah Swt. yang diwahyukan kepada para rasul adalah sebagai
berikut.
1. Kitab Zabur diwahyukan kepada Nabi Daud as. pada kira-kira abad ke-10 SM, di
daerah Israil
2. Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa as. pada kira-kira abad ke-12 SM, di
daerah Israil dan Mesir
3. Kitab Injil diwahyukan kepada Nabi Isa as. pada permulaan abad pertama Masehi
4. Kitab al-Qur'an diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. pada abad ke-6 Masehi di
Makkah dan Madinah
Di dalam sebuah riwayat hadis disebutkan ada beberapa suhuf yang masing-masing
diberikan kepada :
َوُﻣ َ َﻋ ﻠ َﻓﺎ ْﺣ ُﻜ ْﻢ َوَْأﻧـ َﺰْﻟَﻨﺎ ِإَْﻟﻴ َﻚ ْاﻟ َب ﻖ ُﻣ َﺼ ِّﺪً ﻗﺎ ﻳَ ِﻣ اﻟْ ِﻜَﺘﺎ
َ ْﻬ ﻴ ﻴِﻪ َِﻟ ﻤﺎ َﺑـ ََْﲔ َﺪﻳِْﻪ َﻦ ِب ﳊşَْ ِﻜَﺘﺎ
ِﻤًﻨﺎ
ُﷲ َﺗـﱠﺘِﺒ َأ ْﻫ ﻋﱠﻤﺎ َﺟَﺎ ء ِﻣ اْ ﻖ ﻟِ َ َﺟ ﻌ ِ ْﻣ ﻨ ِﺷ ْ َﺮﻋًﺔ َﻨـ ُﻬ ْﻢ َﺑِْـﲟَﻴـﺎ َْأﻧـ َ َﺰ ل
َ
َك َﻦ ﳊ ُﻜﻞ ﻠَﻨﺎ ُﻜ َوَﻻ ْﻊ َﻮَا ء ُﻫ
ْﻢ ْﻢ
»َوِْﻣﻨـ َﻬﺎ ًﺟﺎ َوﻟَ َﺷﺎَء ُﷲ َ َﳉ َﻌ ﻠ َوا َوَﻟ ِﻜ ْﻦ َِﻟﻴْـﺒُـ ﻠ َُﻮﻛ ْﻢ ِﰲ َﻣﺎ َ َآ
ُﻛ ْﻢ َﻓﺎ ْﺳَﺘُِﺒ ﻘﻮا ْاَ ْﳋﻴـ َﺮا ِت ُﻜ ْﻢ ُأﻣﱠًﺔ ِﺣ ْﻮ
َﺪًة
َْ ﲣَِﺘ ُﻠ ﻔ َﻮ ن )اﳌﺎﺋﺪة (٨٤
ِﻓﻴِﻪ َ ِﲟَﺎ ُْﻛﻨـُﺘ ْﻢ ِﲨًﻴ ﻌﺎ َﻓُـﻴَـﻨـِّﺒُﺌ ُﻜ ْﻢ
َﻣ ْ ِﺮ ُﺟ ﻌ ُﻜ ْﻢ ِ ِﱃإ ﷲ
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Qur'an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah- lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,” (QS. al-Maidah: 48)
dijadikan petunjuk dan bimbingan baginya dan umatnya. Secara bahasa, Zabur berasal dari kata Zabaro- yazburu-zabrun yang a
sumber: buktidansaksi.com
Zabur atau juga disebut Mazmur. Mazmur berisi 150 nyanyian dan pujian kepada
Allah Swt. atas segala nikmat-Nya, zikir, do’a, nasihat, dan hikmah.
إْﺳ
ِ ِﲏ
َﻟ
ﺒ ّ ﻩُﻫًﺪى
ِ ُﻨﺎ
َﺘﺎَبَوَﺟَﻌْﻠ
َﻟِﻜ
ْـﻨﺎُﻣﻮَﺳﻰ ا
َ ْﻴ
اﺗـ
َ وء
َ
ﻣﻦُد و
ِ (
sumber: buktidansaksi.com
Artinya : Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab
Taurat itu sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah
kalian mengambil penolong selain Aku”. (QS. al-Isra’ : 2 )
Isi utama dalam kitab Taurat adalah sepuluh perintah (The Ten Commandements)
yang berisi asas-asas keyakinan (aqidah) dan asas-asas kebaktian (syariat). Sepuluh
perintah itu adalah :
Adapun fungsi diturunkannya kitab Taurat adalah sebagai petunjuk bagi nabi Musa
dan bagi Bani Israil untuk beriman kepada Allah Swt. Sedangkan tujuannya adalah :
( Untuk meyakinkan kepada Bani Israil, bahwa Allah Swt. itu ada dan Maha Esa.
3. Kitab Injil
Injil adalah kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada nabi Isa as. sebagai
pedoman dan petunjuk hidup bagi Bani Israil.
ﱠاﻟﺘـ ََوءَاﺗْـﻴـَﻨﺎُﻩ ﻳَ ِﻣ ِِرﻫﻢ ِﺑ ﻌﻴ َﻣ ُﻣ َﺼ ِّﺪً ﻗﺎfi َءَا َوَﻗﱠـ ْﻔﻴـَﻨﺎ َ َﻋ ﻠ
َﺴﻰ اْﺑ ِﻦ َْﺮﱘَ َِّﻟ ﻤﺎ َﺑـ ََْﲔ َﺪﻳِْﻪ َﻦ ْﻮَراِة ﻰ
ًْاﻹِﳒﻴ َﻞ ِﻓﻴِﻪ ُ ﻫ َوﻧُ َوُﻣ َﺼ ِّ ًﺪ ﻗﺎ َِّﻟ ﻤﺎ ِﻣ َﻦ َوُ ﻫ َوَﻣ ْ ِﻮ ﻋ َﻈﺔ
ِّْﻟﻠ ُﻤﱠﺘِﻘَﲔ َﺑـ ََْﲔ َﻳ َﺪﻳِْﻪ اﻟﱠﺘـ َْﻮراِة ًﺪى ًﺪى ﻮٌر
(٦٤ : )اﳌﺎﺋﺪة
Artinya : Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra
Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami
telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang- orang yang bertakwa. (Q.S. al-Maidah 46)
Katab Injil semula berasal dari bahasa Yunani, Euangelion yang berarti kabar gembira.
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar
gembira yang dimaksud adalah karena Nabi Isa as. menggembirakan para umatnya
dengan berita akan kedatangan Muhammad saw. sebagai utusan Allah Swt. yang
terakhir untuk seluruh alam. Nabi Isa as. mengajarkan Injil
kepada para pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya
sejak usia 30 sampai usia 33 tahun. Lalu beliau diangkat/
diselamatkan oleh Allah Swt. dari pengejaran kaum Yahudi
yang ingin menyalibnya.
sumber: siaranalhayat.com
Isi yang terkandung dalam
Injil ini berbeda dengan
kitab-kitab terdahulu.
Kitab Taurat mengajarkan
tentang Tauhid (ke-Esa-an
Allah Swt), dan Kitab
Zabur mengajarkan puji-
pujian (zikir dan
doa) kepada Allah Swt,. sedangkan Injil mengajarkan tentang pembersihan jiwa-raga
dari kekotoran (nafsu duniawi). Dengan kata lain, Injil mengajak manusia untuk
hidup zuhud, yakni pola hidup yang tidak mengutamakan hal-hal yang bersifat
duniawi.
Sebagai umat Islam kita wajib mempercayai bahwa Injil merupakan kitab dari Allah
Swt. yang diturunkan kepada Nabi Isa as.
4. Kitab Al-Qur'an
Al-Qur'an menurut bahasa berarti bacaan . Adapun
menurut istilah adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan
sumber: opposingviews.com
kepada nabi Muhammad Saw. Sebagai mukjizatnya dan
bagi yang membacanya merupakan ibadah. Perlu dipahami
bahwa tidak semua firman Allah Swt. yang diturunkan
kepada nabi Muhammad Saw. adalah al-Qur'an, karena ada
juga yang disebut Hadis Qudsi.
Perbedaannya adalah bahwa isi dan redaksi al-Qur'an langsung dari Allah Swt. dan
apabila dibaca bernilai ibadah. Adapun Hadis Qudsi, isinya dari Allah Swt., namun
redaksi kalimatnya dari Nabi Muhammad saw.
Setelah Nabi Muhammad Saw. diutus oleh Allah Swt. untuk menyampaikan al-
Qur'an sebagai petunjuk hidup yang benar, sebagian mereka ada yang beriman
dan sebagian ada yang menolak.
Kitab suci al-Qur'an diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw.
berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi manusia (hudan linnas).
1. Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memilki
kedudukan di atas segala kitab yang lain.
2. Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain yang
meremehkannya.
3. Meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. yang telah mengutus para rasul untuk
menyampaikan risalahnya.
4. Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suci.
5. Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti
yang tertuang dalam kitab suci.
6. Menumbuhkan sikap optimis, karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah Swt.
untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.
7. Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi
semua larangan-Nya.
D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan 1 : Diskusi
c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas!
d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan
jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!
e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya!
Sajikanlah data dan fakta tentang kebenaran kandungan kitab suci al-Qur'an, Seperti contoh
berikut, lalu ceritakan (presentasikan di depan kelas!).
Contoh:
2 .................................................................... ..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
3 .................................................................... ..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
E. Refleksi
a. Setelah kalian belajar tentang materi di atas, coba renungkan dan jawab pertanyaan berikut!
1. Bagaimana pendapat kalian apabila ada orang mengatakan bahwasannya al-Qur'an
adalah karya nabi Muhammad saw.? jelaskan!
2. Mengapa nabi Muhammad dikatakan nabi yang Ummi? Apakah hubungannya dengan
kitab al-Qur'an? Jelaskan!
b. Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
No Pernyataan Setuju Tidak Setuju
1 Saya meyakini bahwa kitab-kitab Allah
Swt. diturunkan ke dunia sebagai
petunjuk kehidupan manusia
2 Saya meyakini bahwa kitab Zabur
diturunkan kepada nabi Daud as.
3 Saya meyakini bahwa kitab Taurat
petunjuk bagi umat Nasrani saja
4 Saya meyakini bahwa Allah Swt.
menurunkan kitab Injil kepada nabi
Musa as.
5 Saya meyakini bahwa Injil
mengabarkan berita gembira datangnya
nabi Muhammad saw.
6 Saya meyakini bahwa al-Qur'an adalah
kitab penyempurna dari kitab-kitab
sebelumnya (Zabur, Taurat, dan Injil)
7 Saya meyakini bahwa al-Qur'an adalah
perkataan nabi Muhammad Saw.
8 Saya meyakini bahwa kitab-kitab
(Zabur, Taurat, injil dan al-Qur'an)
diturunkan melalui para rasul Allah
Swt.
F. Rangkuman
Salah satu pokok kepercayaan atau rukun iman dalam Islam ialah meyakini adanya kitab-
kitab Allah Swt. Kitab-kitab Allah Swt. adalah himpunan wahyu yang diturunkan kepada para
rasul- Nya untuk disampaikan kepada sekalian manusia sebagai pedoman hidup.
Macam-macam kitab-kitab Allah Swt. yang diwahyukan kepada para rasul adalah sebagai
berikut: Kitab Zabur diwahyukan kepada nabi Daud as. abad ke-10 SM, di daerah Israil, Kitab
Taurat diwahyukan kepada nabi Musa as. kira-kira abad ke-12 SM, di daerah Israil dan Mesir,
Kitab Injil diwahyukan kepada nabi Isa as. pada permulaan abad pertama Masehi dan Kitab
al- Qur'an diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw. pada abad ke-6 Masehi di Makkah dan
Madinah.
Selain empat kitab tersebut, Allah Swt. juga telah menurunkan wahyu berupa wahyu berupa
suhuf kepada para nabi terdahulu. Suhuf menurut bahasa berarti lembaran. Adapun suhuf
menurut istilah adalah wahyu yang disampaikan kepada rasul, akan tetapi tidak wajib
disampaikan kepada manusia. Dengan demikian, jika kita bandingkan dengan kitab, suhuf
relatif lebih sedikit daripada kitab.
Di dalam sebuah riwayat hadis disebutkan ada beberapa suhuf yang masing-masing diberikan
kepada: Nabi Adam as., sebanyak 10 suhuf, nabi Syits as., sebanyak 50 suhuf, nabi Idris as.,
sebanyak 30 suhuf, nabi Ibrahim as., sebanyak 10 suhuf, nabi Musa as., sebabanyak 10 suhuf,
juga menerima kitab Taurat.
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.2. Menghayati nilai tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qanaa’ah sesuai perintah
syariat
2.2. Berperilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah sesuai perintah syariat
3.2. Memahami pengertian, contoh dan dampak positif sifat
tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qanaa’ah.
4.2. Menunjukkan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji pada diri
sendiri (tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah)
18
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
A. Amati Perhatikan!
S
ebuah kisah yang menarik tentang Hatim al-Asham. Suatu ketika Hatim ingin
kan anak-anaknya dan berkata:
“Saya akan pergi untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah. ”Anak-anaknya berkata:
api, salah seorang puterinya berkata dengan penuh keyakinan: “Wahai ayah, silahkan ayah pergi dan sempurnakanlah ibadah h
Hatim pun pergi, selang beberapa hari makanan di rumah habis. Lalu seluruh keluarga datang
kepada gadis bertakwa itu, dengan melontarkan cacian dan celaan. Kemudian gadis itu
menyepi dan menautkan permohonannya kepada Rabbnya yang telah berfirman: “Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah Swt. niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan
memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal
kepada Allah Swt. niscaya Allah Swt. akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya
Allah Swt. melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah Swt. telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (Q.S. ath-Thalaq: 2 – 3).
Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, Dia tidak akan mengabaikan seorang yang
bertakwa. Lalu Allah Swt. memenuhi permohonan si gadis. Pada saat yang bersamaan,
pemimpin negeri itu sedang meninjau kondisi rakyatnya, ketika sampai di depan rumah
Hatim, ia begitu didera rasa haus, yang hampir-hampir membunuhnya. Ia berkata kepada salah
satu pengawalnya: “Carikan aku segelas air dingin.” Maka pengawal itu masuk ke rumah
terdekat, yaitu rumah Hatim. Para penghuni rumah pun segera menyediakan gelas yang bersih
dan air yang dingin.
Sang Raja meminum air yang disediakan, ia bertanya: “Rumah siapa ini? “Mereka menjawab:
“Milik Hatim al-Asham.” Raja bertanya lagi: ” Ia seorang yang shaleh?” Mereka menjawab:
“Benar”. Raja berkata: “Segala puji hanya milik Allah yang telah memberi kami minum dari
rumah orang shaleh. Dimana dia sekarang, agar kita memberi salam kepadanya?” Mereka
menjawab: “Dia pergi untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah.” Raja berkata:” Kalau
demikian, demi Allah, kita wajib mencukupi kebutuhan anggota keluarganya ketika dia tidak
ada.”
Kemudian sang raja mengeluarkan sekantong uang emas dan melemparkannya ke rumah
Hatim al-Asham. Akan tetapi Allah Swt. yang Maha Memberi Rezeki hendak memberikan
tambahan rezeki yang lain, Dia gerakkan hati sang raja. Raja menoleh ke arah para prajuritnya
dan berkata: “Barangsiapa yang mencintaiku, hendaklah ia melakukan seperti tindakanku
tadi”. Maka, masing-masing prajurit melemparkan semua harta yang mereka bawa, sebagai
bentuk basa-basi kepada sang raja.
Akhirnya rumah si gadis penuh dengan emas. Si gadis masuk ke kamarnya sambil menangis
haru, saudara-saudaranya keluar mendengar tangisannya. “Kita telah menjadi manusia yang
paling kaya”. Seorang makhluk telah memandang ke arah kita sekali pandang, sehingga kita
pun menjadi kaya, lantas bagaimana jika Sang Khalik yang memandang ke arah kita? Allah
Swt. maha kaya dan Allah Swt. maha berkehendak, maka bertawakallah.
3.
4.
5.
C. Buka Cakrawalamu!
Akhlak Terpuji Pada Diri Sendiri
a. Tawakal
Tawakal berasal dari وّﻛﻞ yang berarti menyerahkan, mempercayakan dan
mewakilkan urusan kita kepada orang lain. Dalam kaitan ini penyerahan tersebut adalah
kepada Allah Swt. Tujuannya, untuk mendapat kemaslahatan dan menghilangkan
kemudharatan.
Orang yang mempunyai sikap tawakal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu
keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu
didapatkan atas izin dan kehendak Allah. Sementara itu, jika seseorang yang mempunyai
sifat tawakal mengalami sebuah kegagalan, maka mereka akan senantiasa merasa ikhlas
menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena ia
menyadari bahwa segala keputusan Allah pastilah yang terbaik.
Sikap tawakal harus di terapkan dalam kehidupan
sehari- hari setiap muslim. Sikap tawakal dalam
kehidupan sehari-hari dicapai dengan motivasi sebagai
berikut.
Dalam bertawakal hendaknya kita serahkan semuanya kepada Allah Swt., hal ini
diperintahkan Allah Swt. dalam surat al-Maidah ayat 23 sebagai berikut :
Tawakal terbaik adalah seperti yang dilakukan nabi Ibrahim as ketika ia dibakar oleh api
Namrudz, nabi Ibrahim saat itu berzikir “hasbiya Allahu wa ni’mal wakiil” artinya: cukup
untukku Allah saja, Dia penolong Terbaik. Imbasnya, Allah Swt. menolong secara
langsung nabi Ibrahim dengan berfirman pada api itu: “Wahai api, jadilah dingin, dan
selamatkanlah Ibrahim”. Sebagaiamana firman-Nya dalam QS. al-Anbiya ayat 69:
Sumber: twicsy.com
Dalil tentang ikhtiar dalam al-Quran:
) ... ﻧُـ ﻔ ِﺴ ِﻬ ْﻢfiَِْ
(١١ :اﻟﺮﻋﺪ َﻣﺎ َ ﱠﺣ ﱴ ِإ ﱠن َﷲ َﻻ َﻣﺎ
ُﻳَـ ِﻐُّ ﲑوا ُﻳَـ ّﻐُِﲑ َِﺑ ﻘ ْﻮٍم
Artinya : … Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri... ( QS. ar-Ra’du : 11 )
Sebagai seorang muslim diwajibkan untuk senantiasa berikhtiar sekuat tenaga dan sekuat
kemampuanya. setelah dia berikhtiar maka dia harus menyerahkan segala usahanya
kepada Allah Swt.
Contoh-contoh ihktiar yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali karena
Allah Swt. memberi kebebasan untuk manusia berikhtiar dengan syarat tidak melanggar
syariat Allah Swt. Contoh ikhtiar seperti belajar dengan tekun agar mendapat nilai yang
baik, seorang ayah bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, dan lain sebagainya.
c. Sabar
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah
dalam ba ha ﺻﱪ
sa Indonesia. Asal katanya adalah , yang membentuk infinitif (masdar)
menjadi ﺻ ﱪ . Dari segi bahasa, sabar berarti menahan, mencegah atau tabah.
han diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari pe
ng bertakwa sabar merupakan ikatan yg tak mungkin terpisah dari keimanan, ikatan antara sabar dengan iman bagaikan kepala
yang mendorong jiwa untuk menunaikan suatu kewajiban. Dan disamping itu pula bahwa sabar adalah suatu kekuatan yang m
Sifat yang paling dilarang oleh Allah adalah sifat lemah dan juga bersedih hati, oleh
karena itu sifat tersebut mempunyai arti tidak sabar, sebab sifat itu sangat dilarang oleh
Allah Swt.
Seorang bisa dikatakan sabar apabila dalam kehidupannya selalu memandang ke arah
kemajuan (positive thinking) serta memperkuat sabarnya dengan iman dan meyakini
kebenaran akan janji-janji Allah Swt. Sebagaimana janji-Nya pada surah az-Zumar: 10
(٠١ : ِﺣ )اﻟﺰﻣﺮ ﱠِإَﳕﺎ ُﻳـ َﱠﻮﰱ اﻟ ﱠﺼ ُِﺎﺑ ﺮوَ ن َأ ْﺟ َُﺮﻫﻢ َِﺑ ﻐ
َﺴﺎ ِِْﲑ
ٍب
Artinya: ”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang disempurnakan pahala
mereka tanpa batas”. (QS. az-Zumar: 10)
Sabar berarti berhati lapang kuat menderita berbagai cobaan hidup, namun tidak berarti
mudah patah dan kehilangan pengharapan. Sebaliknya penuh keyakinan pengharapan dan
berani menerima apa yang tergelar di jagad raya ini.
d. Syukur
Syukur adalah salah satu refleksi dari sikap tawakal. Syukur ialah sesuatu yang
menunjukkan kebaikan dan penyebarannya.
Sedangkan secara istilah, syukur ialah memberikan pujian kepada Allah Swt. dengan cara
taat kepada-Nya, tunduk dan berserah diri hanya kepada Allah Swt. serta beramar makruf
nahi mungkar.
Apabila manusia mau mensyukuri nikmat Allah Swt., maka Allah Swt. akan menambah
nikmat-Nya, dan apabila manusia itu tidak mau berterima kasih kepada nikmat-Nya,
maka sesungguhnya Allah Swt. akan mencabut dan juga mengurangi nikmat dari manusia
tersebut sebagai hukuman atas kekufurannya.
Æ Bersyukur itu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Bersyukur dengan lisan, maksudnya ialah mengucapkan “Alhamdulillah”
2. Bersyukur dengan hati, yaitu : menggunakan segala nikmat di jalan Allah Swt.
3. Bersyukur dengan badan, yakni bersikap selalu sepakat serta melayani
(mengabdi) kepada Allah Swt.
Sering sekali kita sebagai manusia lalai dalam mensyukuri nikmat Allah Swt. dan tidak
menyadari bahwa nilai suatu nikmat yang telah dianugerahkan Allah Swt. kepada dirinya.
Maka dia baru terasa apabila nikmat itu dicabut dari dirinya, maka dia barulah merasakan
dan menyadarinya. Contohnya adalah nikmat berupa kesehatan jasmani dan juga
kesehatan rohani.
e. Qana’ah
Qona’ah ialah menerima keputusan Allah Swt. dengan tidak mengeluh,
merasa puas dan penuh keridhaan atas keputusan Allah Swt., serta
senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya.
Dapat diartikan pula Qana’ah artinya merasa cukup terhadap
pemberian rezeki dari Allah Swt. Dengan sikap inilah maka jiwa akan
menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak.
Dari ayat di atas apa yang dapat kita ambil hikmahnya, bahwa Allah Swt. menjamin
makhluk-Nya, sehingga sedapat mungkin kita meningkatkan sifat qana’ah dan
menghilangkan sifat tamak.
َﻗ ْﺪ: ﻗﺎل رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ:ﻋﻦ ﻋﺒﺪﷲ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل
َْاﻓَـ ﻠ َﺢ َﻣ ْﻦ َُوِر َ َﻛ ﻔﺎ ََوﻗﱠـﻨـَﻌُﻪ ُﷲ ِﲟَﺎ َا»ُﻩ )رواﻩ
ﻣﺴﻠﻢ( َا ْ َﺳ ﻠ ز ﻓﺎ
َﻢ َق
Artinya : “Dari Abdillah bin Umar ra berkata Rasulullah Saw., “Sungguh beruntung
orang yang masuk Islam mendapat rizki secukupnya dan ia merasa cukup
dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya.”(HR. Muslim)
Di antara beberapa contoh yang mencerminkan sifat qana’ah adalah sebagai berikut:
D. Kembangkan Wawasanmu!
Setelah kalian belajar dan berdiskusi tentang tawakal, sabar, syukur, sabar dan qana’ah,
tentunya kalian akan mendapati fenomena-fenomena/peristiwa-peritiwa dalam kehidupan
yang berhubungan dengan perilaku tersebut. Selanjutnya bentuk kelompok diskusi, nama
kelompok sesuai dengan nama judul, yaitu: 1) kelompok tawakal, 2) kelompok ikhtiar, 3)
kelompok sabar,
4) kelompok syukur dan 5) kelompok qana’ah. Kemudian lakukan kegiatan berikut:
1. Carilah cerita/fenomena/peristiwa yang berhubungan dengan perilaku sesuai dengan tema
masing-masing yaitu: kelompok 1) kelompok tawakal, 2) kelompok ikhtiar, 3) kelompok
sabar, 4) kelompok syukur, dan 5) kelompok qana’ah dari literatur, buku, koran, majalah
atau internet.
2. Bagaimanakah cara-cara mengamalkan sikap terpuji tersebut? Jelaskan!
3. Apa sajakah hambatan/rintangan dalam mengamalkan sikap-sikap terpuji tersebut?
4. Bagaimana cara kalian untuk mengatasi rintangan-rintangan tersebut?
5. Apa saja manfaat mengamalkan sikap-sikap terpuji tersebut? Jelaskan!!
E. Refleksi
a. Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tdk
No Perilaku Selalu Sering Jarang
pernah
1 Saya berdoa kepada Allah Swt. sebelum
melakukan kegiatan
2 Saya berusaha dengan maksimal dalam semua
kegiatan
3 Saya berlapang dada dalam setiap hasil
pekerjaan yng sudah dikerjakan dengan baik
4 Saya tidak puas dengan hasil pekerjaan yang
tidak sesuai keinginan
5 Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan walau
meninggalkan shalat
b. Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tdk
No Perilaku Selalu Sering Jarang
pernah
Soal-soal Penalaran:
F. Rangkuman
atkan atas izin dan kehendak Allah Swt. Sementara itu, jika mengalami kegagalan orang yang mempunyai sifat tawakal akan se
eh apa yang dikehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya
buh dari perbuatan yang tidak terarah. Sabar merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertakwa. Sabar merupakan ikata
angkan secara syar’i syukur ialah memberikan pujian kepada Allah Swt. dengan cara taat kepada-Nya, tunduk dan berserah diri
erta senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya. Dapat diartikan pula qana’ah artinya merasa cukup te
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.3. Menolak perilaku ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak.
2.3. Membiasakan diri menghindari perilaku ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak.
3.3. Memahami pengertian, contoh, dan dampak negatif sifat ananiah, putus asa,
gadhab, dan tamak.
4.3. Mensimulasikan akibat buruk akhlak tercela ananiah,
putus asa, gadhab, dan tamak dalam kehidupan sehari-
hari.
32
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
A. Amati Perhatikan!
Amati cerita berikut !
Cerita :
Badu adalah anak pertama dari sebuah keluarga. Ia mempunyai dua orang adik yang
semuanya perempuan. Dalam kehidupan di rumah ia selalu ingin semua kebutuhannya
terpenuhi dan lebih dibandingkan dengan kedua adiknya. Ia selalu ingin menang sendiri.
Karena ia merasa dirinya adalah anak pertama dan anak laki-laki satu-satunya di keluarganya.
Perbuatan yang dilakukan Badu termasuk perbuatan yang tidak terpuji karena Badu hanya
mementingkan dirinya sendiri.
Gambar 1 Gambar 2
Sumber: catster.com Sumber: hidupdanmatiku.wordpress.com
Gambar 3 Gambar 4
Sumber: Sumber: bisnispropertiindonesia.blogdetik.com
B. Penasaran?
Buatlah komentar dan pertanyaan!
Setelah kalian mengamati cerita singkat dan kalian perhatikan dan renungkan gambar-gambar
di atas, tentunya akan banyak hal yang menjadi pertanyaaan di benak kalian bukan?
3.
4.
5.
C. Buka Cakrawalamu!
a. Ananiyah
Ananiyah disebut juga egois (keakuan), yaitu sifat yang menilai sesuatu berdasarkan
kepentingan diri sendiri dan meremehkan orang lain. Perilaku ini harus dihindari karena
tidak sesuai dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan agar kita senantiasa bertolong-
menolong antar sesama manusia.
Ananiyah adalah sifat sangat tercela, dan membahayakan dalam pergaulan di masyarakat.
Ananiyah termasuk penyakit hati, apabila dibiarkan akan berkembang menjadi sombong,
kikir, takabur yang diiringi sifat iri dan dengki.
Semua penyakit, pasti mendatangkan bahaya. Sifat ananiyah akan mendatangkan bahaya bagi
dirinya sendiri dan orang lain.
7. Sulit menerima petunjuk kebenaran, karena merasa dirinya adalah yang paling benar,
8. Berdosa kepada Allah Swt. karena Islam melarang sifat ananiyah.
b. Putus Asa
Putus asa adalah sikap/perilaku yang merasa bahwa dirinya telah gagal atau tidak akan
mampu dalam meraih suatu harapan atau cita-cita, dan ia tidak mau berusaha untuk
melanjutkan apa yang diinginkan.
Putus asa berarti habis harapan, tidak ada harapan lagi. Seseorang dikatakan putus asa
apabila tidak lagi mempunyai harapan tentang sesuatu yang semula hendak dicapai.
• Susah untuk mencapai kemajuan karena tidak berani berbuat, dan khawatir
menanggung kegagalan lagi.
Orang putus asa berarti kehilangan gairah dan semangat untuk mencapai sesuatu yang
semula diharapkan. Putus asa biasanya diikuti dengan sikap masa bodoh, tidak mau lagi
berusaha. Islam mendidik umatnya agar tidak putus asa dari rahmat Allah. Sebagaimana
firman Allah sebagai berikut:
: ) ﻳﻮﺳﻒ َْو َﻻَﺗْـﻴـَﺌ ُﺴﻮا ِ ﻣ ﱠ ْر و ِﷲِﱠإُﻧﻪ َﻻَﻳـ ُﺲ ﱠ ْر و ِﷲ ِإﱠﻻ اُْﻟ ﻘ ْﻮُم اﻟ
(٧٨ َﻜِﺎ ﻓ ُﺮ َو ن ﻴـﺌَ ِﻣﻦ ح ﻦ ح
Artinya: Dan janganlah kamu beputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang
berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang kafir (QS. Yusuf :87)
Berikut ini merupakan sikap seseorang yang mencerminkan orang berputus asa, antara lain:
c. Gadhab
Gadhab berarti marah atau pemarah. Gadhab termasuk sifat tercela, karena marah itu
bersumber dari setan. Rasulullah saw. bersabda :
Artinya: Sesungguhnya marah itu dari setan, dan sungguh, setan itu dijadikan dari api,
dan sungguh, api itu dapat padam dengan air. Jika seseorang kamu marah,
segeralah berwudu. (H.R. Abu Dawud)
Seseorang yang sedang marah memiliki kecenderungan tidak dapat mengontrol dirinya.
Untuk itulah, sebagai orang Islam harus pandai-pandai mengendalikan diri agar tidak
sampai mudah marah. Orang yang dapat menahan amarah merupakan salah satu ciri
orang yang bertakwa.
d. Tamak
Pengertian Tamak
Secara bahasa, tamak berarti rakus hatinya. Sedang menurut istilah, tamak adalah cinta
kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang
mengakibatkan dosa besar.
Orang yang tamak senantiasa lapar dan dahaga kehidupan dunia. Makin banyak yang
diperoleh dan menjadi miliknya, semakin terasa lapar dan dahaga untuk mendapatkan
lebih banyak lagi. Jadi, mereka sebenarnya tidak dapat menikmati kebaikan dari apa yang
dimiliki, tetapi sebaliknya menjadi satu beban hidup.
َُأﱡﻳـ َﻬﺎ اﱠﻟ ِﺬﻳ َﻦ ءاﻣﻨﻮا َﻻُﺗْـ ﻠ ِﻬ ُﻜ َوﻵَأ ْو َﻻ ِذ ِﷲ َوَﻣﻦ َذِﻟ َﻚ َﻓﺄş َ
ََُ
َﻳْـ َﻔ ﻌ ْﻞ ْوَﻟِﺌ َﻚ ْﻢ َْأ ﻣ َﻮاُﻟ ُﻜ ُُدﻛ ْﻢ َﻋﻦ ﻛ
ِﺮ ْﻢ
٩ : ُ ﻫ ُﻢ ْاَ ﳋﺎ ِﺳ ُﺮ َو ن ) اﳌﻨﺎﻓﻘﻮن
(
Artinya: “Wahai orang beriman, janganlah kamu dilalaikan oleh (urusan) harta benda
kamu dan anak-anak kamu dari mengingat Allah (dengan menjalankan
perintah- Nya) dan (ingatlah), sesiapa yang melakukan demikian, maka mereka
itulah orang yang rugi.” (QS. al-Munāfiqūn:9)
D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan: Diskusikan dan komunikasikan!
Langkah-langkah diskusi
Kelompok 3:
No Masalah Hasil Diskusi
1 Carilah dan sajikan kisah yang
menunjukkan sikap seseorang yang
pemarah! Sertakan dengan gambar,
bila diperlukan!
2 Apa saja dampak negatif dari
perbuatan yang ia lakukan? Jelaskan!
Kelompok 4:
No Masalah Hasil Diskusi
1 Carilah dan sajikan kisah yang
menunjukkan sikap seseorang yang
tamak! Sertakan dengan gambar, bila
diperlukan!
2 Apa saja dampak negatif dari
perbuatan yang ia lakukan? Jelaskan!
1. Lakukan, berilah tanda centang (✓) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku
kalian! (sikap ananiyah)
Tdk
No Perilaku selalu sering Jarang
pernah
1 Tidak memperdulikan teman yang dalam
kesusahan
2 Selalu mencontek dalam melaksanakan
tugas
3 Berusaha selalu mendahulukan
kepentingan orang lain
4 Melaksanakan shalat berjamaah bersama
warga sekitar
5 Berusaha menjalin hubungan baik
dengan sahabat dan warga sekitar
2. Berilah tanda centang (✓) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
1 Saya meyakini bahwa ananiyah adalah perilaku
terpuji
2 Saya meyakini bahwa egois dapat menyinggung
perasaan orang lain
3 Saya mendahulikan kepentingan orang lain
daripada kepentingan pribadi
3. Lakukan, berilah tanda centang (✓) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku
kalian! (tentang putus asa)
Tdk
No Perilaku selalu sering Jarang
pernah
1 Saya berusaha sekuat tenaga dalam
melaksanakan semua kegiatan
2 Saya berperangsangka baik kepada Allah
dan makhluknya
3 Saya kembali berusaha setelah
mendapatkan kegagalan
4 Saya berdoa sebelum melaksanakan
kegiatan dan sesudahnya
4. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! (putus
asa)
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
1 Meyakini bahwa putus asa adalah perilaku tercela
2 Meyakini bahwa setiap kegagalan mempunyai pelajaran
berharga
3 Meyakini bahwa semua ketentuan Allah tidak selalu
baik untuk dalam kehidupan manusia
4 Berusaha untuk berprasangka baik kepada Allah dalam
setiap kegagalan
5. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
(tentang menahan Gadhab)
Tdk
No Perilaku selalu sering Jarang
pernah
1 Saya berusaha selalu sabar dalam
semua kegiatan sehari-hari
2 Saya berwudhu apabila sedang marah
3 Saya berpuasa untuk menahan marah
6. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
(tentang menahan Gadhab)
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
1 Meyakini bahwa marah adalah perilaku tercela
2 Meyakini bahwa setiap kemarahan akan merugikan diri
sendiri
3 Meyakini bahwa kemarahan adalah sifat setan
7. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! (tamak)
Tdk
No Perilaku selalu sering Jarang
pernah
1 Saya bersyukur kepada Allah atas
nikmat yang dianggap sedikit.
2 Saya bershadaqah kepada orang
yang memerlukan
3 Saya tidak membeli barang-barang
yang tidak perlu
4 Saya berusaha rendah hati dalam
bersikap
8. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
1 Meyakini bahwa rakus kepada harta adalah perilaku
tercela
2 Meyakini bahwa mengambil hak orang lain adalah
salah satu sifat tamak
3 Meyakini bahwa sifat tamak akan dibenci Allah dan
masyarakat sekitar
4 Meyakini dengan bekerja keras saja akan mendapatkan
apa yang diinginkan
5 Meyakini bahwa manusia harus berusaha dan berdoa
Soal-soal Penalaran
F. Rangkuman
Ananiyah disebut juga egois, yaitu sifat yang menilai sesuatu berdasarkan kepentingan diri
sendiri dan meremehkan orang lain. Perilaku ini harus dihindari karena tidak sesuai dengan
ajaran Islam. Islam mengajarkan agar kita senantiasa tolong-menolong antar sesama manusia.
Ananiyah adalah sifat sangat tercela, dan membahayakan dalam pergaulan di masyarakat.
Ananiyah termasuk penyakit hati, apabila dibiarkan akan berkembang menjadi sombong,
kikir, takabur yang diiringi sifat iri dan dengki.
Adapun alya’su atau putus asa adalah sikap/perilaku yang merasa bahwa dirinya telah gagal
dalam meraih suatu harapan atau cita-cita, dan ia tidak mau berusaha untuk melanjutkan apa
yang diinginkan. Putus asa berarti habis harapan, tidak ada harapan lagi. Seseorang di katakan
putus asa apabila tidak lagi mempunyai harapan tentang sesuatu yang semula hendak dicapai.
Gadhab berarti marah atau pemarah. Gadhab termasuk sifat tercela, karena marah itu
bersumber dari setan. Seseorang yang sedang marah memiliki kecenderungan tidak dapat
mengontrol dirinya. Untuk itulah sebagai orang Islam harus pandai-pandai mengendalikan
diri agar tidak sampai mudah marah. Orang yang dapat menahan amarah merupakan salah
satu ciri orang bertakwa.
Adapun tamak adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat duniawi, sehingga
menyebabkan manusia menjadi hina. Sifat ini digambarkan seperti orang yang haus yang
hendak minum air laut, semakin banyak ia meminum air laut, semakin bertambah rasa
dahaganya. Maksudnya, bertambahnya harta tidak akan menghasilkan kepuasan hidup karena
keberhasilan dalam mengumpulkan harta akan menimbulkan harapan untuk mendapatkan
harta benda baru yang lebih banyak. sifat kebendaan tanpa memperhitungkan mana yang halal
dan haram.
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.4. Menghayati adab yang baik kepada kepada orang tua dan guru.
2.4. Terbiasa beradab yang baik kepada kepada orang tua dan guru.
3.4. Memahami adab kepada kepada orang tua dan guru.
4.4. Mensimulasikan adab kepada orang tua dan guru.
46
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
A. Amati Perhatikan!
Buatlah komentar dan pertanyaan sesuai dengan isi gambar dan kisah di atas!
Pertanyaan:...................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Pertanyaan:..................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
C. Buka Cakrawalamu!
Kedua orang tua merupakan sebab adanya manusia. Keduanya telah merasakan kelelahan
karena mengurus anak dan menyenangkan mereka. Allah Swt. mewajibkan hamba-hamba-
Nya berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan memposisikan bakti pada orang tua
setelah taat
kepada Allah Swt dan Rasulullah juga bersabda:
ِرِْزﻗﻪِ َواﻟِ َوْﻟﻴَ َرِ َﲪُﻪ )رواﻩ َﻣ ْﻦ َﺳ ُ ﱠَﳝ ﺪ ِﰲ ُﻋ َوُﻳـ َﺰا
(اﳍﻴﺘﻤﻲ َﻓْـ ﻠَِﻴﱠ ﱪ َﺪﻳِْﻪ ِﺼ ﱠﺮﻩُ َأ َﻟُﻪ ْﻤ ِﺮِﻩ َد ﻟَُﻪ ِﰲ
ْﻞ ْن
Artinya: “Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya,
maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan sambunglah tali silaturrahim.”
(HR. Al-Haitami)
Beliau Saw. juga bersabda,
ﻏَرﻢ َأﻧ ُﻒ َﻣ َ ُر ﺳ َﻮ ل ا َﻗﺎ َﻣ ْﻦ َْأ د ِ ْﻋ ﻨ َﺪ ِﻏَرﻢ َْأﻧ ُﻒ َرِﻏَﻢ أَْﻧ ُﻒ
ِْ
َل َرَ ك َأَﺑـ َﻮْﻳِﻪ اْﻟ ِﻜ. ِﱠﻪﻠﻟ ِﻗﻴ َﻞ ْﻦ ُﱠﰒ ُﱠﰒ
َِﱪ ş
ََأ َﺣ َﺪَُ ﳘﺎ َأ ْو ِ َﻛ ْﻠ ﻴ ِﻬ َﻤﺎ َﻓَـ ﻠ ْﻢ َﻳ ْﺪ ُﺧ ِﻞ ْاَ ﳉﱠﻨﺔ
()رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ
Artinya: “Hinalah ia, hinalah ia dan hinalah ia.” Lalu ada yang bertanya, “Siapa wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu orang yang mendapatkan orang tuanya
sudah tua; salah satunya atau kedua-duanya tetapi ia tidak masuk surga.” (HR.
Muslim).
Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim berbakti kepada kedua orang tuanya dan bergaul
dengan sikap yang baik. Di antara adab bergaul dengan orang tua adalah sebagai berikut.:
2. Menaati keduanya
Seorang muslim hendaknya menaati perintah kedua orang tuanya, kecuali apabila kedua
orang tua menyuruh berbuat maksiat kepada Allah Swt. Allah Swt. berfirman: “Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku,
kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan.” (Q.S. Luqman: 15)
َ ﻋ ْﻦ َﺟﺎﺑ ﺑْ َ ْﻋﺒ ا ﱠﻪﻠﻟِ َ ُر ﺟ َﻗﺎ َ ُر ﺳ ا ﱠﻪﻠﻟِ إِ َﻣﺎ َ َووَﻟ َوإِ أ ُِﻳ ﺮﻳ أَ ْن
ﻮَ ل ﱠن ِﱄ ﻻ ًﺪا ﱠن ﰊ ُﺪş َ ﺮ ِﻦ ِﺪ أَ ﱠن ﻼ َل
(َْ ﳚَﺘﺎ َح َﻣِﺎ ﱄ َﻓَـ ﻘﺎ َل ََوﻣﺎﻟُ َِ ﻷ َﻚ )رواﻩ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ
َأْﻧ َﺖ َﻚ ِﺑﻴ
Artinya: Dari Jabir bin Abdillah, bahwa seseorang berkata, “Wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku mempunyai harta dan anak, sedangkan bapakku ingin
menghabiskan hartaku.” Maka Beliau bersabda, “Engkau dan hartamu adalah
milik bapakmu.” (HR. Ibnu Majah).
4. Menjaga perasaan keduanya dan berusaha membuat ridha orang tuanya dengan
perbuatan dan ucapan
Seorang muslim juga harus menjauhi ucapan atau tindakan yang menyakitkan hati orang
tuanya meskipun sepele, seperti berkata “Ah.” Allah Swt. berfirman yang artinya:
“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.” (Q.S. al-Israa’: 23)
Hendaknya ia mengetahui, bahwa ridha Allah ada pada keridhaan orang tua, dan bahwa
murka-Nya ada pada kemurkaan orang tua. Rasulullah Saw. bersabda:
Tidaklah termasuk adab yang baik kepada kedua orang tua jika seorang anak duduk
sedangkan ibu-bapaknya berdiri atau meluruskan kedua kakinya, sedangkan keduanya
duduk di hadapannya. Bahkan hendaknya ia memiliki adab yang baik di hadapannya dan
merendahkan diri kepada keduanya. Allah Swt. berfirman yang artinya:
(٤٢) ًﲑا
َ َِوا ْ ِﺧ ﻔ ْﺾ َﺟَﻨﺎ ل ِﻣ َﻦ َوُﻗﻞ ب ا ْرﺣَْـ ﻤ َرﱠﺑـَﻴﺎﻧـ
َ َُﳍ ﻤﺎ َح اﻟ اﻟ ﱠﺮﺣَْـ ﻤِﺔ ﱠر ُﻬ َﻤﺎ َﻛ َﻤﺎ ﻲ ﺻ
ﻐ ﱡﺬ
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku waktu kecil.” ( Q.S. Al-Isrā’: 24)
ﻋَﻤﻠﻪ إﻻ ِﻣ ﺛ َﺻ َﺟِﺎ رَﻳﺔٍ ِ ْﻋ ﻠ ُﻳْـﻨَـﺘَـ ﻔ ِﺑﻪِ َأ ْو ِإََِذا َﻣﺎ ا ِﻹْﻧ ْاﻧَـ ﻘ َﻋ
َ َُُ ِﱠ
ْﻦ َﻼﺛ َ َﺪ ﻗٍﺔ َأ ْو ٍﻢ ُﻊ َت َﺴﺎ ُن َﻄ َﻊ ﻨُﻪ
ﺔ
)رواﻩ. َوَﻟ ٍﺪ َﺻﺎﻟِ ٍﺢ َﻳ ْﺪ ُﻋﻮ َﻟُﻪ
(ﻣﺴﻠﻢ
Artinya: “Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah amalnya selain tiga perkara;
sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan atau anak saleh yang
mendoakannya.” (HR. Muslim)
َوﻟَ ﻟَ َﻚş ِ :اﻟ َُﻟﺘـ َد ِﰲ َﻓَـﻴُـ ﻘﻮ َأّﻧِـﻲ ﻟِـﻰ َ ﻫ َﻓُـﻴَـ ﻘﺎ ُل ِإ ﱠن
ْﺳ ِْﺘ َﻐ ﻔﺎِر ِﺪ َﺬا؟ ل ﱠ ُﺮﺟ َْﺮﻓ َ َرﺟُﺘُﻪ ْاَ ﳉﱠﻨِﺔ
َك َﻞ ُﻊ
()رواﻩ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ
Artinya: “Sesunguhnya seseorang benar-benar diangkat derajatnya di surga, lalu ia
berkata, “Karena apa ini?” Lalu dikatakan kepadanya, “Karena permintaan
ampun anakmu untukmu.” (HR. Ibnu Majah).
Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim memohonkan ampunan untuk kedua orang
tuanya, membayarkan hutang dan nadzarnya dan sebagainya.
9. Berbuat baik kepada kawan-kawan orang tua setelah orang tua telah wafat
Dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar, bahwa seseorang dari kalangan Arab
Baduwi pernah ditemuinya di jalan menuju Mekah, lalu Abdullah mengucapkan salam
kepadanya dan menaikkannya ke atas keledai yang ditungganginya dan memberikan
sorban yang dipakainya kepada Arab badui tersebut. Abdullah bin Dinar berkata: Kami
pun berkata, “Semoga Allah memperbaikimu, sesungguhnya mereka adalah orang-orang
Arab baduwi, mereka biasanya puas dengan perkara yang sedikit, lalu Abdullah berkata,
“Sesunggunya bapak orang ini adalah teman Umar bin Khaththab, dan sesungguhnya aku
mendengar Rasulullah Saw. bersabda,
( ﺻ ﻠﺔُ اﻟْ َﻮﻟَ ُود َأﺑِِْﻴ ﻪ ) رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ
َ ِ ِإ ﱠن َأَﺑـ ﱠﺮ اِْﻟ ﱪ
ِﺪ َأ ْﻫ َﻞ
Artinya: “Sesungguhnya berbakti yang paling baik adalah ketika seorang anak
menyambung hubungan dengan kawan-kawan bapaknya.” (HR. Muslim)
10. Tidak Mencaci maki kedua orang tua
Rasulullah Saw.bersabda, “Termasuk dosa besar adalah seseorang mencaci maki orang
tuanya.” Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa ada orang yang mencaci maki
orang tuanya?’ Beliau menjawab, “Ada. ia mencaci maki ayah orang lain kemudian
orang tersebut membalas mencaci maki orang tuanya. Ia mencaci maki ibu orang lain
lalu orang itu membalas mencaci maki ibunya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
12. Menjawab panggilan mereka dengan jawaban yang lunak seperti “Labbaik, siap, atau
baiklah”.
13. Bersikaplah rendah hati dan lemah lembut kepada kedua orang tua seperti melayani
mereka menyuapi makan dengan tangannya bila keduanya tidak mampu, dengan
mengutamakan keduanya di atas diri dan anak-anaknya.
14. Tidak mengungkit-ungkit kebaikanmu kepada keduanya maupun pelaksanaan perintah
yang dilakukan olehnya. Seperti ia berkata “Aku beri engkau sekian dan sekian dan aku
lakukan begini kepada kamu berdua”. Karena perbuatan itu bisa mematahkan hati, ada
yang mengatakan menyebut-nyebut kebaikan itu bisa memutuskan hubungan.
15. Janganlah memandang kedua orang tua dengan pandangan sinis dan bermuka cemberut
kepada keduanya.
u terus dengan sosok guru.Seorang yang di-gugu (dipatuhi) dan ditiru ini menyalurkan ilmu pengetahuannya kepada muri - m
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bersikap selaku murid terha ap gurunya. Di antaranya adalah:
ai
d-
ya
aka
ang
dap
1) Menghormati dan menghargainya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw. “Bukan
dari golongan kami mereka yang tidak menghormati yang tua, tidak menyayangi yang
kecil dan tidak mengetahui hak orang yang alim”.
2) Tidak mencari-cari kelemahan dan kesalahannya.
3) Tidak membicarakannya dengan yang dia tidak senangi (ghibah), bahkan membelanya
ketika di-ghibah oleh orang lain.
4) Mendoakannya dari kejauhan semoga diberi pahala atas ilmu yang sudah ia ajarkan.
Memohon ampunan dan kesejahteraan untuk guru.
5) Mengambil manfaat dari kebaikan sang guru, dan tidak mencontohnya andai kata ia
melakukan kekhilafan.
6) Menisbatkan ilmu yang ia ajarkan kepadanya; karena hal itu mengangkat kedudukannya
di mata manusia
7) Menjaga adab berbicara saat berbincang dengannya
8) Taat kepada guru kita dalam semua perkara kecuali perkara yang maksiat kepada Allah
Swt dan Rasulullah Saw. Bertutur katalah dengan lemah lembut dan penuh rendah diri
kepada guru kita
9) Meminta izin kepada guru kita untuk bertanya atau pergi dari majelis.
Memberi salam kepada guru apabila berjumpa dan sentiasa hormat
kepadanya.
10) Memberi perhatian besar dalam pengajaran guru, duduk dengan sopan dan senantiasa
dalam keadaan tenang. Rendah hati di hadapan guru. Dengan rendah hati maka ilmu akan
mudah masuk dalam diri murid.
D. Kembangkan Wawasanmu!
Diskusikanlah dengan teman-temanmu! Carilah kisah
yang menunjukkan:
E. Refleksi
Renungkan makna kandungan hadis berikut. Nabi bersabda: “Barang siapa ingin rizekinya
tidak terputus, maka janganlah ia sampai memutus doa untuk kedua orang tuanya”.
Soal-soal Penalaran
1. Nabi bersabda bahwa salah satu dari dosa yang siksanya disegerakan di dunia adalah dosa
durhaka pada orang tua. Mengapa demikian? Jelaskan!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. Nabi bersabda, berbakti pada orang tua lebih utama dari pada beribadah haji atau umrah
juga jihad fi sabilillah. Mengapa demikian? Kemukakan alasan-alasan kalian!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
F. Rangkuman
Kedua orang tua merupakan sebab adanya manusia. Keduanya telah merasakan kelelahan
karena mengurus anak dan menyenangkan mereka. Allah Swt. mewajibkan hamba-hamba-
Nya berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan menyandarkan ridha-Nya pada ridha kedua
orang tua.
Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim berbakti kepada kedua orang tuanya dan bergaul
dengan sikap yang baik. Di antara adab bergaul dengan orang tua adalah sebagai berikut:
Mencintai dan sayang kepada kedua orang tua,menaati keduanya, menanggung dan
menafkahi
berdiri dan tidak mendahuluinya dalam berjalan, tidak mengutamakan istri dan anak daripada kedua orang tua, mendoakan ke
Adapun seorang guru, dengan perannya yang sangat besar dalam kehidupan kita, maka guru
wajib itu dihormati oleh kita. Dalam Islam pun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam bersikap selaku murid terhadap gurunya. Di antaranya adalah menghormati dan
menghargainya, tidak mencari-cari kelemahan dan kesalahannya. tidak membicarakannya
pada hal-hal yang dia tidak senangi (ghibah), bahkan membelanya ketika di-ghibah oleh orang
lain, mendoakannya semoga diberi pahala atas ilmu yang sudah ia ajarkan. Memohon
ampunan dan kesejahteraan untuk guru, mengambil manfaat dari kebaikan sang guru, dan
tidak mencontohnya andai kata ia melakukan kekhilafan dan lain sebagainya.
5
Keteladanan Nabi Yunus dan
Nabi Ayyub
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.5. Menghayati kisah keteladaan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as.
2.5. Terbiasa meneladani kisah keteladaan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as.
3.5. Menganalisis kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as.
4.5. Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as.
58
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
A. Amati Perhatikan!
B. Penasaran?
Mari bertanya!
3.
C. Buka Cakrawalamu!
Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal yang baru yang
belum pernah mereka dengar sebelumnya. Karenanya mereka tidak dapat menerimanya
untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang
mereka yang sudah menjadi adat kebiasaan mereka turun temurun. Apalagi pembawa
agama itu adalah seorang asing tidak seketurunan dengan mereka.
Mereka berkata kepada Nabi Yunus: “Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu dan
kedustaan apakah yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama barumu itu? Inilah
tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembah oleh nenek moyang kami
sejak dahulu. Alasan apakah yang membenarkan kami meninggalkan agama kami yang
diwariskan oleh nenek moyang kami dan menggantikannya dengan agama barumu?,
Engkau adalah orang asing yang datang pada kami agar kami mengubah keyakinan kami.
Apakah kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan sia-
siamu itu. Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu karena kami teguh dengan ajaran
moyang kami”.
Nabi Yunus berkata: “ Aku hanya mengajakmu beriman dan bertauhid sesuai dengan
amanah Allah yang wajibku sampaikan padamu. Aku hanyalah pesuruh Allah yang
ditugaskan mengeluarkanmu dari kesesatan dan menuntunmu di jalan yang lurus. Aku
sekali-kali tidak mengharapkan upah atas apa yang kukerjakan ini. Aku tidak bisa
memaksamu mengikutiku. Namun jika kamu tetap bertahan pada akidah moyangmu itu,
maka Allah akan menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku dengan
menurunkan adzab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum
kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, dan Tsamud. Mereka menjawab dengan menantang: “Kami
tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut ancamanmu. Tunjukkan
ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!” Nabi Yunus tidak tahan lagi dengan
kaum Ninawa yang keras kepala. Ialu pergi dengan marah dan jengkel sambil meminta
Allah
menghukum mereka.
Keadaan Yunus setelah pergi dari Ninawa tidak menentu. Ia mengembara tanpa tujuan
dengan putus asa dan merasa berdosa. Akhirnya ia tiba di sebuah pantai, dan melihat
sebuah kapal yang akan menyeberangi laut. Ia menumpang kapal itu, dan ketika telah
berlayar tiba-tiba terjadi badai yang hebat. Kapal bergoncang, dan para penumpang
sepakat untuk mengurangi beban dengan membuang salah seorang di antara mereka ke
laut. Undian pertama jatuh pada Yunus, namun undian diulang karena penumpang merasa
Yunus tidak layak dibuang karena ia orang yang mulia. Tapi pada pengulangan yang
kedua, dan ketiga, tetap nama Yunus yang keluar. Yunus sadar itu adalah kehendak Allah,
ia kemudian rela menjatuhkan diri ke laut. Allah kemudian mengirimkan Nun (paus)
untuk menelanYunus. Di dalam perut ikan Nun, Yunus bertobat meminta ampun dan
pertolongan Allah, ia bertasbih selama 40 hari dengan berkata: “Lāilāha illa Anta,
Subhanaka, innī kuntu min aḍ ḍālimīn (Tiada tuhan melainkan Engkau, Maha Suci
Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat zalim)”. Allah menjelaskan
dalam surat Aṣ-Ṣāffāt: 139-148:
“Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika ia lari ke kapal
yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah
dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau
sekiranya ia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan
tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kebangkitan. Kemudian Kami lemparkan dia
ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan kami tumbuhkan untuk dia
sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus orang atau lebih.
Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka
hingga waktu yang tertentu.” (Q.S. Aṣ-Ṣaffāt: 139-148)
Allah mendengar doa Yunus, dan memerintahkan ikan nun mendamparkan Yunus di
sebuah pantai. Allah Yang Maha Penyayang menumbuhkan pohon labu, agar Yunus yang
kurus dan lemah tak berdaya dapat bernaung dan memakan buahnya. Setelah pulih, ia
diperintahkan kembali ke Ninawa, dimana ia kemudian kaget melihat perubahan
penduduk Ninawa yang telah beriman kepadaAllah. Yunus kemudian mengajari mereka
tauhid dan menyempurnakan iman mereka.
Iblis kemudian menghadap Allah. Minta izin untuk menggoda Nabi Ayyub : “Wahai
Tuhan, sesungguhnya Ayyub yang senantiasa patuh dan berbakti menyembah-Mu,
senantiasa, memuji-Mu, tak lain hanyalah karena takut kehilangan kenikmatan yang telah
Engkau berikan kepadanya. Semua ibadah tidak ikhlas dan bukan karena cinta dan taat
kepada-Mu. Andaikata ia terkena musibah dan kehilangan harta benda, anak-anak dan
istrinya belum tentu ia akan teat dan tetap ikhlas menyembah-Mu.”
Allah berfirman kepada Iblis: “Sesungguhnya Ayyub adalah hambaKu yang sangat taat
kepada-Ku, ia seorang mu’min yang sejati. Apa yang ia lakukan untuk mendekatkan diri
kepada-Ku adalah semata-mata didorong iman yang teguh kuat dan taat yang bulat
kepada-Ku. Iman dan takwanya takkan tergoyah oleh perubahan keadaan duniawi.
Cintanya kepada-Ku dan kebajikannya tidak akan menurun dan menjadi berkurang
walau ditimpa musibah apapun yang melanda dirinya dan hartanya. la yakin bahwa
siapa yang ia miliki adalah pemberian-Ku yang sewaktu-waktu dapat Aku cabut
daripadanya atau menjadikannya berlipat ganda. la bersih dari segala tuduhan dan
prasangkamu. Engkau tidak rela melihat hamba-hamba-Ku anak cucu Adam berada di
atas jalan yang lurus. Untuk menguji keteguhan hati Ayyub dan keyakinannya pada
takdirKu. Kuizinkan kau menggoda dan memalingkannya dariKu. Kerahkanlah
pembantu-pembantumu untuk menggoda Ayyub melalui harta dan keluarganya. Cerai
beraikanlah keluarganya yang rukun damai sejahtera itu. Lihatlah sampai dimana
kemampuanmu untuk menyesatkan hamba-Ku, Ayyub itu.”
Demikianlah, Iblis dan para pembantunya kemudian mulai menyerbu keimanan Ayyub.
Mula-mula mereka membinasakan hewan ternak peliharaan Nabi Ayyub. Satu persatu
hewan-hewan itu mati bergelimpangan disusul lumbung-lumbung gandum dan lahan
pertanian Nabi Ayyub terbakar dan musnah. Iblis mengira Ayyub akan berkeluh kesah
setelah kehilangan ternak dan lahan pertaniannya itu. Namun Ayyub tetap berbaik sangka
kepada Allah. Segalanya ia serahkan kepada Allah. Harta adalah titipan Allah sewaktu-
waktu dapat saja diambil lagi. Berikutnya Iblis dan pembantu-pembantunya mendatangi
putra-putra Nabi Ayyub di gedung yang besar dan megah. Mereka goyang-goyangkan
tiang-tiang gedung sehingga gedung itu kemudian roboh dan anak-anak Nabi Ayyub mati
semua.
Iblis mengira usahanya berhasil menggoyahkan iman nabi Ayyub yang sangat
menyayangi putra-putranya itu, namun mereka kecewa. Nabi Ayyub, tetap berserah diri
kepada Allah. Nabi Ayyub bersedih hati dan menangis tapi jiwa dan hatinya tetap kokoh
dalam keyakinan bahwa jika Allah Yang Maha Pemberi menghendaki semua ini maka tak
ada seorang pun mampu menghalangi-Nya. Selanjutnya Iblis menaburkan baksil di
sekujur tubuh Nabi Ayyub sehingga beliau menderita sakit kulit yang menjijikkan.
Keluarga dan tetangganya menjauhinya. Istri-istrinya banyak yang melarikan diri. Hanya
seorang yang setia mendampinginya yaitu Rahmah.
Para tetangga Nabi Ayyub tidak mau ketularan penyakit, sehingga mereka - terutama
kaum ibu secara terang-terangan mengusir Nabi Ayyub dari perkampungan. Mereka pergi
ke ujung desa, dekat pembuangan sampah. Namun di sana orang-orang yang tidak terima.
Mereka tetap mengusir Nabi Ayyub. Maka pergilah Nabi Ayyub dan Rahmah ke sebuah
tempat yang sepi dari manusia. Waktu tujuh tahun dalam penderitaan terus-menerus
memang merupakan ujian berat bagi Ayyub dan Rahmah. Namun Nabi Ayyub bisa
bersabar dan tetap berzikir menyebut Asma Allah.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Rahmah terpaksa bekerja pada pabrik roti.
Pagi berangkat sorenya kembali ke rumah pengasingan. Namun lama-lama majikannya
mengetahui jika Rahmah adalah istri nabi Ayyub yang berpenyakitan. Mereka khawatir
Rahmah membawa baksil yang dapat menular melalui roti, maka Rahmah diberhentikan
dari pekerjaannya. Rahmah yang setia ini masih memikirkan suaminya. la meminta
majikannya agar memberinya hutang roti. Majikannya menolak. Majikannya hanya mau
memberi roti jika Rahmah rela memotong gelung rambutnya yang panjang, padahal
gelung rambut itu sangat disukai suaminya.
Setelah ditinggal Rahmah, satu-satunya orang yang masih menyayangi dan merawatnya
kini nabi Ayyub hidup seorang diri. Di dalam kamarnya ia bermunajat kepada Allah “Ya
Allah, aku telah diganggu oleh setan dengan kepayahan dan kesusahan serta siksaan Dan
Engkau wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang". Allah menerima do’a
Nabi Ayyub yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman dalam
menghadapi cobaan. Berfirman Allah kepada nabi Ayyub : “Hantamkanlah kakimu ke
tanah. Dari situ air akan-memancar dan dengan air itu kau akan sembuh dari semua
penyakitmu. Kesehatan dan kekuatanmu akan pulih kembali jika kau pergunakan untuk
minum dan mandi.”
Demikianlah, setelah nabi Ayyub minum dan mandi air yang memancar dari bawah
kakinya, maka ia sembuh seperti sediakala. Sementara itu Rahmah yang telah pergi
meninggalkan nabi Ayyub lama-lama merasa kasihan dan tak tega membiarkan nabi
Ayyub seorang diri. la datang menjenguk, namun ia tak mengenali suaminya lagi. Karena
nabi Ayyub sudah sembuh dan keadaannya jauh lebih baik daripada sebelumnya. Lebih
sehat dan lebih tampan. Nabi Ayyub gembira melihat istrinya kembali, namun ia ingat
sumpahnya yaitu ingin memukul istrinya seratus kali. la harus melaksanakan sumpah itu.
Kini ia bimbang, istrinya sudah turut menderita sewaktu bersama-sama dengannya selama
tujuh tahun ini; akankah ia memukulnya seratus kali. Dalam kebimbangan datanglah
wahyu Allah yang memberikan jalan keluar. Firman Allah : “Hai Ayyub, ambillah lidi
seratus buah dan
pukullah istrimu itu sekali saja, dengan demikian tertebuslah sumpahmu.”
Ya, dengan lidi seratus, dipukulkan pelan sekali, maka sumpahnya sudah terlaksana.
Berkat kesabaran dan keteguhan imannya nabi Ayyub dikaruniai lagi harta benda yang
melimpah ruah. Dari Rahmah ia mendapat anak bernama Basyar, di kemudian hari ia
mendapat julukan Dzulkifli artinya : Yang punya kesanggupan. Dzulkifli akhirnya juga
menjadi Nabi dan Rasul Allah Swt.
D. Kembangkan Wawasanmu!
ﺫDiskusikan kisah-kisah di atas dengan cara:
1. Ceritakan secara singkat kisah dakwah nabi Yunus dan nabi Ayyub!
2. Temukan perilaku apa saja yang bisa kita teladani dari:
a) Nabi Yunus
b) Nabi Ayyub
3. Temukan hikmah apa sajakah yang berada di balik kisah nabi Yunus?
4. Temukan hikmah apa sajakah yang berada di balik kisah nabi Ayyub?
5. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!
E. Refleksi
Ada sebuahpepatah yang bisa kita jadikan motto dalam kehidupan :
ﺻﺒ َ ِﻇ ﻔ َﺮ
َ َ َﻣ ْﻦ
ـ َﺮ
Artinya: Barang siapa yang bersabar, maka akan menang.
Sudahkah kalian mengamalkan?
Soal-soal Penalaran
1. Tulislah kisah nabi Yunus yang terdapat dalam surat aṣ-Ṣaffāt! Jelaskan!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. Apa yang akan terjadi andai kata nabi Yunus tidak mau bertasbih ketika berada dalam
perut ikan tersebut?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
3. Bagaimana protes setan ketika mereka tidak mampu menaklukkan keimanan nabi Ayyub?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
4. Ceritakan tentang istri nabi Ayyub yang paling taat pada nabi Ayyub?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
5. Bagaimana cara menguji keimanan nabi Ayyub? Apakah nabi Ayyub termasuk orang
yang lulus ujian dari Allah Swt? Sebutkan tanda-tandanya!
F. Rangkuman
Nabi Yunus bin Matta diutus oleh Allah untuk berdakwah menghadapi penduduk Ninawa,
suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Secara
berulang kali Yunus memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau berubah, apalagi
karena Yunus bukan dari kaum mereka. Hanya ada dua orang yang bersedia menjadi
pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh. Rubil adalah seorang yang alim bijaksana, sedang Tanuh
adalah seorang yang tenang dan sederhana.
Ajaran-ajaran nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal yang baru yang
belum pernah mereka dengar sebelumnya. Sehingga mereka menolak dakwah nabi Yunus as.
Hal tersebut membuat nabi Yunus marah terhadap perilaku kaumnya sehingga ia
meninggalkan kaumnya dan memberikan ancaman bahwa sebentar lagi azab Allah akan
datang. Tetapi setelah nabi Yunus meninggalkan kaumnya, justeru kaumnya saat itu langsung
bertaubat. Nabi Yunus tidak tahu bahwasanya mereka bertaubat dan ia meninggalkan
kaumnya dengan rasa gundah. Perasaan inilah yang kurang diridhai Allah Swt, sehingga
Allah memberi ujian baru pada nabi Yunus ia harus dilempar dan ditelan dalam perut ikan,
dalam perut ikan inilah nabi Yunus
memohon ampunan pada Allah dengan membaca tasbih Yunus, Allah berfirman andai kata
Yunus tidak bertasbih dan meemohon ampunan, pastilah ia akan terus berada dalam perut ikan
sampai hari kiamat.
Adapun nabi Ayyub as. adalah putra Ish bin Ishak bin Ibrahim. Nabi Ayyub adalah seorang
yang kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak hartanya melimpah ruah dan ternaknya tak
terbilang jumlahnya. Ia hidup makmur dan sejahtera. Walau demikian ia tetap tekun
beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang dikaruniakan kepadanya tak sampai
melupakannya kepada Allah. ia gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang
menderita terlebih dari golongan fakir miskin. Para Malaikat di langit terkagum-kagum dan
sama membicarakan ketaatan Ayyub dan keikhlasannya dalam beribadah kepada Allah.
Sementara itu Iblis yang mendengar pembicaraan itu merasa iri dan ingin menjerumuskan
Ayyub agar menjadi orang yang tidak sabar dan celaka. Tetapi keimanan nabi Ayyub lebih
kuat di banding godaan setan.
Ayo berlatih!
1. Inti beriman kepada kitab-kitab Allah Swt adalah ...
a. Mengamalkan ajarannya c. Tidak mengingat petunjukNya
d. Mempelajarinya d. Mengetahui ajaran-ajaranya
2. Percaya atau beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk rukun Iman yang ke ...
a. Empat b. Tiga c. Dua d. Satu
3. Perbedaan antara kitab dan shuhuf adalah ...
a. Sama-sama wahyu Allah b. Diturunkan kepada para Nabi
c. Isi kitab lebih lengkap dari shuhuf d. Kitab dan shuhuf di bukukan
4. Nabi yang menerima kitab Zabur adalah ...
a. Daud as. b. Isa as.
d. Musa as. d. Muhammad saw.
5. Wahyu Allah yang turun kepada Nabi Muhammad saw. itu pada ... Ramadhan
a. 1 b. 7
c. 17 d. 27
6. Ciri-ciri kitab suci sebelum al-Quran adalah sebagai berikut, kecuali ...
a.Untuk umat tertentu b. Hanya berlaku saat itu
d. Isinya singkat sederhana d. berlaku sepanjang masa
7. Nabi yang menerima kitab Taurat adalah ...
a.. Musa as b. Daud as c. Isa as d. Muhammad saw. . .
8. Wahyu Allah untuk Rasul, tetapi tidak wajib diajarkan pada manusia adalah ...
a. Wahyu b. Hadis c. Tarikh d. Shuhuf
9. Nabi yang menerima shuhuf adalah ...
a. Isa as. b. Muhammad saw. . .
c. Daud as. d. Adam as.
10. Nabi Idris mendapat shuhuf sebanyak ...
a. 10 shuhuf b. 20 shuhuf c. 30 shuhuf d. 40 shuhuf
11. Pokok kandungan al-Quran yaitu tabsyir dan inżar maksudnya yaitu ...
a. Kabar gembira dan ancaman b. ibadah dan syariah
c. Jual beli d. Benar dan salah
12. Salah satu fungsi kitab Allah bagi manusia adalah ...
a. Sebagai petunjuk dan pedoman hidup
b. Sebagai kumpulan kitab-kitab Allah
c. Sebagai ayat suci yang harus dibaca oleh penganutnya
d. Untuk dikirimkan kepada manusia
13. Al-Quran disebut juga al-Bayyinah yang artinya ...
a. Bacaan b. Mulia c. Penjelasan d. Pembeda
14. Orang yang bertawakal kepada Allah berarti dia memiliki sikap ...
a. Kekhawatiran gagal c. Su'uddzan kepada Allah
b. Husnuddzan kepada Allah d. Kelebihan dalam usaha
15. Dampak positif dari tawakal kepada Allah adalah sebagai berikut kecuali ...
a. Tidak menghadapi kendala akan berusaha
b. Tekun berusaha hasilnya bagus
c.Senantiasa berserah diri kepada Allah dan berdoa
37. Sifat yang paling menonjol dari perilaku nabi Ayyub adalah …
a. Kecerdasan b. ketabahan
c. Keperkasaan d. mukjizat kauniyah
38. Hal yang dianggap kekhilafan nabi Yunus adalah karena nabi Yunus …
a. Meninggalkan umat dalam berdakwah dalam keadaan memendam amarah
b. Lari karena takut ancaman umatnya
c. Lupa tidak berzikir kepada Allah
d. Ingin membuat jera umatnya
39. Yang bukan merupakan sebab dan upaya penolakan umat atas dakwah nabi Yunus adalah
karena …
a. Nabi Yunus ikhlas dalam berdakwah pada umatnya
b. Mereka mengatakan sudah beragama sesuai dengan agama nenek moyang
c. Nabi Yunus di anggap membawa ajaran baru
d. Nabi Yunus bukan senasab dengan mereka
40. Nabi Ayyub memiliki istri yang sangat setia bernama …
a. Sarah b. Zahra c. Salma d. Rahma
Essay
s
e
Kompetensi
s Dasar
u 1.1. Beriman kepada Rasul
a Allah Swt.
i
1.2. Meyakini sifat-sifat Rasul
Allah Swt.
d
2.1. Meneladani sifat-sifatnya
e
(Rasul) dalam kehidupan
n
3.1. Memahami pengertian, dalil
g
dan pentingnya beriman
a kepada Rasul Allah Swt.
n
3.2. Menguraikan sifat-sifat
Rasul Allah Swt.
y
a 4.1. Menyaj
n ikan
g peta
konsep
d pengert
i ian,
p dalil
e dan
l penting
a nya
j berima
a n
r kepada
i Rasul
Allah
d Swt.
i 4.2. Menyajikan peta konsep
sifat-sifat Rasul Allah Swt.
s
e
Indikator
1.1.1. Membiasakan diri menghayati nilai-nilai keimanan kepada Rasul-rasul Allah Swt.
2.1.1. Membiasakan perilaku yang bersesuaian dengan beriman kepada Rasul Allah Swt.
3.1.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada Rasul Allah Swt.
3.1.2. Mengidentifikasi dalil tentang beriman kepada Rasul Allah Swt.
4.1.1. Memaparkan pengertian, dalil, dan pentingnya beriman kepada Rasul Allah Swt.
1.2.1. Membiasakan meyakini sifat-sifat Rasul Allah Swt.
2.2.1. Membiasakan perilaku meneladani sifat-sifatnya dalam kehidupan.
3.2.1. Menguraikan sifat-sifat Rasul Allah Swt.
3.2.2. Menyebutkan sifat-sifat Rasul Allah Swt.
3.2.3. Menyimpulkan sifat-sifat Rasul Allah Swt.
4.2.1. Mencontohkan sifat amanah dalam kehidupan sehari-hari.
74
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
A. Amati Perhatikan!
Islamnya Khadijah
Ketika fajar menjelang, Rasul terakhir bagi umat manusia ini pun bergegas pulang ke
rumahnya. Saat bertemu dengan isterinya, Muhammad saw. segera menceritakan apa yang
terjadi di gua Hira dengan suara terputus-putus dan badan menggigil ketakutan. Khadijah
segera mendekapnya erat, menghibur, dan menenangkannya, “Ya Abul Qasim, Allah
melindungi kita, tenangkan dan mantapkanlah hatimu. Demi Allah, aku berharap engkau
akan menjadi Nabi bagi umat ini. Allah tidak akan menghinakanmu. Engkau adalah
seorang yang menjaga silaturahmi, selalu berkata benar, sanggup menghadapi kesukaran,
hormat kepada para tamu, dan menolong orang-orang di atas kebenaran.”Setelah
menenangkan suaminya, Khadijah segera menemui Waraqah bin Naufal untuk
menanyakan apa yang dialami oleh suaminya di gua Hira. Waraqah menyambutnya
dengan suka cita dan begitu antusias mendengarkan kisah Khadijah tentang suaminya.
Wajah Waraqah tampak cerah berseri-seri sesaat setelah Khadijah selesai bercerita tentang
peristiwa yang dialami suaminya di gua Hira. Dengan semangat, ia berkata, “Quddus …,
Quddus …, Demi Tuhan yang menentukan hidup dan matiku. Jika engkau percaya wahai
Khadijah, yang datang kepada Muhammad itu adalah malaikat terbesar yang dahulu
pernah datang kepada Musa dan Isa. Suamimu adalah Nabi bagi umat ini …. Katakan
kepadanya hendaknya ia tetap tabah dan mantap”. Begitu bahagianya Khadijah
mendengar kabar tentang suaminya itu, ia pun segera meminta diri kepada Waraqah untuk
memberitahukan tentang penjelasan itu kepada suaminya. Itulah Khadijah, istri Nabi
Muhammad yang langsung percaya dengan risalah kenabian suaminya, sementara orang
lain pada akhirnya nanti akan mencemooh dan menghina Nabi. Hal ini dikarenakan
Khadijah tahu betul sifat-sifat suaminya yang sangat jujur dan amanah.
Perhatikan berikut ini !
Sumber: destianadwi.blogspot.com
B. Penasaran?
Setelah kalian mengamati kisah dan gambar-gambar di atas, tentunya akan banyak hal yang
menjadi pertanyaaan di benak kalian bukan?. Nah, sekarang coba tulis, kemudian ungkapkan
pertanyaan-pertanyaan kalian tersebut!. Gunakan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa,
bagaimana, dsb.
C. Buka Cakrawalamu!
Untuk menambah wawasan kalian tentang iman kepada rasul-rasul Allah, ayo, baca materi
berikut!
Allah berfirman:
ََوﻣﻼﺋِ َوُ َوُ ُر ِﺳ ﻠِﻪ َﻻş ِ َآ ﻣ َآ ﻣ َﻦ اﻟ ﱠ ُﺮ ﺳ ُﻮ ل ِﲟَﺎ ُأْﻧ َِْﻟإ ِﻣ ﻪَِِّرﺑ َواْﻟ ُﻤ
ﻛ ُ
َﻦ ﻪﻠِﻟ َﻜِﺘِﻪ ﻛُﺘِﺒ ِْﺆﻣُﻨ َﻮ ن ِ َﺰ ل ِﻪﻴ ْﻦ
ﻞ ﱞ
ِﻪ
٥:ُﻧَـ ﻔ ِّﺮ ُق َﺑـ ََْﲔ َأ َﺣ ٍﺪ ِﻣ ُ ُر ﺳ َوَﻗﺎُﻟﻮا َوأَ ُ ْﻏ ﻔ َﺮاَﻧ َوِإ َﻚ اﻟْ ُُﲑ )اﻟﺒﻘﺮة
(٨٢ ﲰ ﻌَﻨﺎ َ ْﻃ ﻌَﻨﺎ َﻚ َرﱠﺑـَﻨﺎ َْﻟﻴ َﻤ ِﺼ
ْ َِ ْﻦ ﻠِﻪ
Artinya: Rasul telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabb-
nya, demikian pula orang-orang yang beriman.Semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan
yang lain) dari rasul-rasul-Nya,” dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan
kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan kepada
Engkaulah tempat kembali”. [Q.S. Al-Baqarah:285].
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt yang di
tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan
akhirat.
Rasul-rasul itu adalah manusia biasa yang berlaku pada mereka sifat-sifat kemanusiaan,
seperti makan, minum, tidur, sehat, sakit, ingat, lupa, hidup, mati, dan sebagainya. Iman
kepada rasul-rasul Allah adalah salah satu rukun iman. Jadi seseorang tidak dikatakan
beriman kalau tidak mempercayai rasul-rasul Allah.
ِب اﱠﻟ َ َﻋ ﻠ َ ُر ﺳ َواﻟْ ِب اﱠﻟ ِﺬي َْأﱡﻳـ َﻬﺎ اﱠﻟ ِﺬﻳ َﻦ َٰا ُﻣﻨـ ِٰا ُﻣﻨـ ْﻮا َوَ ُر ﺳ َواﻟş َ
ِﺬي َﻧـ ﻰ ﻮِﻟِﻪ ِﻜَﺘﺎ ﻪِﻠﻟ ﻮِﻟِﻪ ِﻜَﺘﺎş ِ ْﻮا
ﱠ َﺰ ل
(٦٣١ : َأﻧ َ َﺰ ل ِﻣ ْﻦ َﻗْـ ﺒ ُﻞ )اﻟﻨﺴﺎء
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. (Q.S.An-Nisa’ :136)
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan):”Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut (Q.S.An-Nahl :36).
Pengiriman nabi dan rasul kepada umat manusia sangatlah diperlukan, karena akal
manusia sangatlah terbatas untuk mengetahui rahasia kehidupan, baik kehidupan dunia
dan
kehidupan akhirat
Para rasul diutus untuk mengajarkan bagaimana mengerjakan ibadah dengan benar dan
tepat sesuai pedoman pelaksanaannya agar manusia tidak merasa teraniaya (dizalimi) di
akhirat nanti, maka perlu dijelaskan mengenai perbuatan baik yang harus dikerjakan dan
perbuatan buruk yang harus ditinggalkan.
Firman Allah :
اﻟ َوَ ُﷲَﻋِﺰﻳًﺰا ِﻟَﺌﻼﱠ ﻳَ ِﻟﻠﻨﱠﺎ َ َﻋﻠﻰ ُﺣ ﱠﺠٌﺔ َُوﻣﻨ ﱡ ُر ﺳﻼً ﱡﻣﺒَ ِّﺸ
ﷲِ َﺑْـ ﻌ َﺪ ﱡ ُﺮ ﺳ ﻛﺎ ُﻜﻮَ ن ِس ِﺬِ رﻳ ِﺮﻳ َﻦ
ِﻞ َن َﻦ
(٥٦١ : َﺣ ِﻜﻴ ًﻤﺎ )اﻟﻨﺴﺎء
Artinya : (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan agar supaya tidak alasan bagi manusia membantah Allah sesudah
diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (Q.S. An-Nisa :165)
SIFAT WAJIB RASUL ALLAH SIFAT MUSTAHIL RASUL ALLAH SIFAT JAIZ RASUL ALLAH
Allah mengangkat orang-orang yang terpilih untuk menjadi rasul di muka bumi ini.Tugas
yang diemban oleh para rasul amatlah berat. Untuk suksesnya tugas yang dipercayakan
Allah, para rasul didukung oleh sifat-sifat yang sangat istimewa yang di antaranya tidak
sama dengan sifat-sifat manusia biasa. Sifat-sifat tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu:
sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.
Dalam arti lain apa yang disampaikan kepada manusia pasti benar
adanya.
4. Fathonah (Cerdas)
Dalam menyampaikan risalah Allah, tentu dibutuhkan kemampuan, diplomasi,
dan strategi khusus agar wahyu yang tersimpan di dalamnya hukum hukum Allah
dan risalah yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh manusia.
Rasul-rasul Allah adalah manusia-manusia pilihan Allah.Maka para rasul Allah tidak
mungkin mempunyai sifat mustahil sebagaimana
manusia biasa. Karena para rasul Allah adalah manusia
yang ma’sum (terjaga).
Sifat para rasul Allah ini telah membuat mereka melakukan aktifitas sebagaimana
manusia lainnya sudah tentu yang dimaksud di sini adalah prilaku dan sifat yang tidak
mengurangi derajat kerasulan mereka di mata manusia. Jadi sifat sifat ini boleh
dikatakan jaiz bagi para rasul, yaitu sifat-sifat yang boleh dilakukan dan boleh pula
ditinggalkan Seperti makan, minum, tidur, menikah, istirahat, sakit yang ringan,
pingsan, berniaga dan semacamnya.
Sedangkan prilaku dan sifat yang bisa merendahkan derajat kerasulan, mereka akan
terpelihara dan dipelihara oleh Allah dan sudah pasti perilaku dan sifat itu tidak
pernah dilakukannya. Dan inilah yang membedakan mereka dengan manusia yang
lain.
3. Dalil tentang adanya rasul-rasul Allah
Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam al-Quran dan ada juga yang
tidak diceritakan .
Makam Rasulullah berada di dalam masjid Nabawi. Makam Rasulullah adalah rumah
rasulullah dengan istrinya Siti Aisyah. Sedangkan masjid Nabawi terdapat di samping
rumah Rasulullah dan Siti Aisyah.
HIKMAH
Hikmah beriman kepada rasul Allah Swt dalam kehidupan, antara lain
sebagai berikut :
1. Bertambah iman kepada Allah Swt dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar
manusia pilihan-Nya.
2. Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul.
3. Bersyukur kepada Allah Swt atas segala nikmat yang diberikan.
4. Memercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya.
5. Lebih mencintai, menghormati, dan mengagungkan rasul atas perjuangannya dalam
menyampaikan agama Allah Swt. kepada umatnya.
6. Akan selamat di dunia dan di akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul.
7. Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup.
D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan 1
DISKUSIKAN
c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas!
d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan
jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!
e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya!
Kegiatan 2
Menyajikan
Kisah
Setelah kalian belajar dan berdiskusi tentang iman kepada rasul-rasul Allah, tentunya kalian
akan mendapati fenomena-fenomena dalam kehidupan yang berhubungan dengan kebenaran
akidah Islam. Sekali lagi,bentuk kelompok 5-6 orang, lalu lakukan kegiatan berikut :
a. Carilah satu kisah/fenomena yang didukung dan fakta tentang kebenaran adanya rasul-
rasul Allah dari berbagai sumber (misalnya adanya maqam Ibrahim).
b. Cari dan tunjukkan dan tampilkanlah perilaku seorang muslim yang sudah mencerminkan
beriman pada rasul Allah dan sifat-sifat rasul? lengkapi dengan dokumentasi
(gambar/foto) jika ada/memungkinkan!
c. Ceritakan secara berantai di depan kelas! (semua anggota kelompok diberi bagian untuk
bercerita DI DEPAN KELAS!
Kegiatan 3
Setelah kalian belajar tentang bab ini (beriman kepada rasul-rasul Allah), coba renungkan!,
apa saja yang telah kalian dapatkan. Tulis rangkuman/kesimpulan kalian!. Jangan lupa, buat
peta konsep dengan panduan guru kalian!
E. Refleksi
1. Penerapan
Berilah tanda centang (() pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
Dalam waktu satu minggu berapa kali kah anda melakukan hal-hal berikut ?
NO Sifat rasul Allah Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
1 Shiddiq ( jujur )
2 Amanah (dipercaya)
1. Bagaimana tanggapan kalian tentang kisah adanya nabi baru di negara kita beberapa
tahun lalu yang mengaku sebagai nabi, ia bernama Lia Eden?
2. Bagaimana keputusan pemerintah menghadapi masalah ini? Jelaskan, bila perlu bukalah
internet!
3. Apa yang diperbuat oleh orang-orang yang mengaku sebagai nabi baru tersebut?
4. Apakah mereka sudah bertaubat? Bagaimana prosesnya? Jelaskan!
5. Mengapa di negara kita termasuk rawan akan adanya aliran-aliran yang dianggap sesat
oleh Agama Islam? Jelaskan!
F. Rangkuman
Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim untuk suatu tugas. Menurut
istilah agama, Rasul adalah seorang lelaki yang terpilih untuk menerima wahyu dari Allah dan
ditugaskan risalah kepada manusia.
Iman kepada para nabi dan rasul Allah, merupakan salah satu rukun iman. Keimanan
seseorang itu tidak sah, sampai ia mengimani semua nabi dan rasul Allah dan membenarkan
bahwa Allah telah mengutus mereka untuk menunjuki, membimbing dan mengeluarkan
manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran.
Allah mengangkat orang-orang yang terpilih untuk menjadi rasul di muka bumi ini.Tugas
yang di emban oleh para rasul amatlah berat. Untuk suksesnya tugas yang dipercayakan
Allah, para rasul didukung oleh sifat-sifat yang sangat istimewa yang di antaranya tidak sama
dengan sifat- sifat manusia biasa. Sifat-sifat tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu: sifat wajib,
sifat mustahil, dan sifat jaiz.
BA
B
Mu’jizat dan Kejadian
2 Luar Biasa Lainnya
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.3. Meyakini adanya mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah,
dan irhas)
2.3. Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman pada mukjizat dan kejadian
luar biasa selain mukjizat
3.3. Memahami pengertian, contoh dan hikmah mukjizat serta kejadian luar biasa
lainnya (karamah, ma’unah, dan irhas)
4.3. Menyajikan kisah-kisah dari berbagai sumber tentang adanya mukjizat dan
kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhas)
3.3.1. Menjelaskan pengertian, contoh dan hikmah mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya
(karamah, ma‘unah, dan irhas)
3.3.2. Menyebutkan contoh mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma‘unah, dan
irhas)
3.3.3. Mengidentifikasi contoh dan hikmah mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya
(karamah, ma‘unah, dan irhas)
4.3.1. Mempresentasikan kisah-kisah dari berbagai sumber tentang adanya mukjizat dan
kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas)
Nabi musa lahir dan besar pada zaman raja Fir'aun yang sangat zalim dan sombong.
Karena merasa hebat dan berkuasa, raja Fir’aun mengaku menjadi tuhan yang kemudian
ditentang oleh nabi Musa as. Maka murkalah raja Fir’aun atas tantangan nabi Musa as.
Fir’aun pun menantang dan berkata: “Datangkanlah tanda-tanda yang dapat membuktikan
kata-katamu, jika memang kau benar dan tidak berdusta”. Dan Musapun melemparkan
tongkatnya, dan tiba-tiba mendadak berubah menjadi ular yang sangat besar dan merayap
menghampiri Fir’aun, lalu Fir’aun lari ketakutan dan meminta Musa as. untuk
menangkapnya. Dan akhirnya Fir’aun mengumpulkan para tukang sihir dari seluruh
kerajaan Mesir untuk bertanding dengan Musa as. dan musa pun akhirnya sepakat. Dan
pertandingan dimulai, pertama dari Fir’aun yang memulai duluan dan memerintahkan ahli
sihir-sihirnya untuk melemparkan tongkatnya dan berubahlah menjadi ribuan ekor ular.
Fir’aun pun tertawa bangga menyaksikan kebolehannya. Dan dengan tenang Nabi Musa
as. melemparkan tongkatnya itu dan berubahlah menjadi ular yang sangat besar dan
langsung memakan ular- ular para ahli sihir itu. Dan dalam waktu singkat ular itu habis di
makan ular nabi Musa as. para sihir itu sangat heran melihatnya. Dan akhirnya mereka
sadar dan bertobat, dan menyatakan menjadi pengikut ajaran nabi Musa as. dan hanya
akan menyembah Allah.
90
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
B. Penasaran?
Setelah kalian mengamati cerita tentang nabi Musa as. dan para penyihir
raja Fir’aun dan kalian perhatikan dan renungkan gambar-gambar di
atas,tentunya akan banyak hal yang menjadi pertanyaaan di benak
kalian bukan?. Nah, sekarang coba tulis, kemudian ungkapkan
pertanyaan- pertanyaan kalian tersebut!. Gunakan pertanyaan-
pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dan sebagainya.
2.
3.
C. Buka Cakrawalamu!
(٤٧١ :َوَأﻧ َﺰْﻟَﻨﺂِإَْﻟﻴ ﱡﻣِﺒﻴًﻨﺎ )اﻟﻨﺴﺎء َِّأﱡﻳـ َﻬﺎ اﱠﻟﻨﺎ ُس َﻗ َﺟ َﺂ ُءﻛ ْﻢ ِّﻣ ﱠرﺑş َ
ُﻜ ْﻢ ُﻧًﻮرا ْﺪ ُﺑـ َْﺮﻫﺎ ٌن ﻦ ُﻜ
ْﻢ
Artinya: “Wahai manusia!Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari
Tuhanmu,(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah kami turunkan
kepadamu cahaya yang terang benderang (al-Qur'an).” (Q.S.An-Nisā':174)
Mukjizat dibagi menjadi 2 yaitu: mukjizat kauniyah dan mukjizat aqliyah
MUKJIZAT
KAUNIYAH AQLIYAH
a. Mukjizat Kauniyah (mukjizat terbatas) yaitu mukjizat yang tampak, dapat ditangkap
oleh pancaindra, seperti tongkat nabi Musa as. bisa membelah lautan.
a. Karamah
Karamah adalah kejadian luar biasa yang dianugerahkan oleh Allah kepada hamba-
hamba-Nya yang saleh dan taat kepadanya. Orang yang saleh dan taat kepada Allah
itu dinamakan wali Allah.
Para wali tersebut bukan seorang rasul, akan tetapi sebagai manusia biasa, namun
karena ketaatannya, mereka memperoleh gelar atau sebutan wali Allah Swt.
Dalil al-Quran yang menerangkan tentang karomah sesuai firman Allah:
Oleh karena wali-wali Allah itu begitu taatnya kepada Allah sehingga wali itu sangat
dekat sekali kepada Allah demikian juga doanya dikabulkan oleh Allah.
Para wali ini juga sangat aktif dalam mengembangkan ajaran agama Islam. Di dalam
menyiarkan agama Islam ini, para wali juga sering mengalami kendala-kendala atau
hambatan sebagaimana yang dialami oleh para rasul. Untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapi para wali Allah ini dari musuh-musuhnya, maka Allah memberi
anugerah berupa karamah.
Salah satu karamah yang diberikan kepada wali Allah adalah kepada sunan Kalijaga
(Raden Syahid) waktu membuat masjid Agung Demak Bintoro untuk tiang utamanya
yang empat (soko guru) terdiri atas potongan-potongan kayu kecil yang kemudian
ditumpuk-tumpuk tanpa menggunakan lem perekat akhirnya jadilah tiang masjid
yang besar dan kokoh berkat karamahnya.
b. Ma’unah
Ma’unah adalah kemampuan luar biasa yang diberikan Allah kepada seorang
mukmin untuk mengatasi suatu kesulitan. Maunah terjadi pada orang biasa berkat
pertolongan Allah. Misalnya seorang nenek yang terkurung dalam rumah yang
terbakar. Nenek tersebut dapat membobol tembok yang kokoh dan selamat dari
bahaya. Ini disebut ma’unah karena secara akal sehat tidak mungkin seorang nenek
dapat membobol tembok yang kokoh.
c. Irhas
Irhas adalah kejadian luar biasa/istimewa yang terjadi pada diri seorang calon rasul
sebelum diangkat menjadi seorang rasul contohnya: nabi Isa as. sebelum menjadi
nabi sudah memiliki tanda tanda kenabian. Ia dilahirkan tanpa ayah dan masih bayi
sudah dapat berbicara dengan jelas dan tegas.
Hikmah Mukjizat Dan Kejadian Luar Biasa Lainnya
a) Melemahkan dan mengalahkan alasan, usaha, dan tipu daya orang-orang yang
menentang dakwah rasul-rasul Allah Swt.
b) Bagi yang telah percaya kepada kenabian maka mukjizat akan berfungsi untuk
memperkuat iman serta menambah keyakinan akan kekuasaan Allah Swt.
c) Membuktikan kebenaran rasul yang diutus Allah dan ajaran-ajarannya.
d) Mempertebal iman kepada Allah Swt.
e) Mendekatkan diri kepada Allah Swt.
f) Tidak takut akan kesulitan, karena yakin Allah selalu memberikan pertolongan
kepada hambanya yang beriman dan bertakwa
D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan 1
DISKUSIKAN
c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas!
d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan
jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!
e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya!
Kegiatan 2
Berilah tanda centang (✓) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
1. Bagaimana pendapat kalian apabila ada seseorang bisa berjalan di atas air atau ia bisa
terbang ke udara? Apakah kalian harus meneladani perilakunya? Jelaskan!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Menurut kalian, apakah yang jadi tolak ukur dan dari sisi apakah seseorang dimuliakan
dalam Agama Islam?
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
3. Menurut kalian, baik tidakkah orang yang terdampak istidraj?,mengapa begitu?, jelaskan
beserta contohnya!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
4. Berikan contoh adanya maunah Allah yang terjadi di masyarakat kalian? Jelaskan!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
F.Rangkuman
Mukjizat adalah kejadian luar biasa yang dianugrahkan Allah Swt. kepada para rasul-Nya
untuk melemahkan dan mengalahkan lawannya, sebagai bukti atas kebenaran risalahnya.
Mukjizat itu tidak dapat dipelajari dan ditandingi oleh siapapun dan datangnya secara tiba-
tiba. Biasanya mukjizat diberikan pada waktu kondisi seorang rasul Allah Swt. dalam keadaan
sangat terjepit oleh musuh.
Selain mukjizat adapula kejadian-kejadian luar biasa yang Allah berikan kepada hamba
hambaNya yang Dia kehendaki. Adapun kejadian yang luar biasa itu terbagi menjadi tiga
macam yaitu : Karomah, Ma'unah, dan irhash.
BA
B
Husnuzhan,
3 Tawadhu’, Tasamuh
Dan Ta’awun
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.4. Menghayati sifatdampak positif husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun
2.4. Terbiasa berperilaku husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun dalam
kehidupan sehari-hari
3.4. Memahami pengertian, contoh, dan dampak positifnya sifat husnuzzhan,
tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun
4.4. Mensimulasikan dampak positif dari akhlak terpuji (husnuzzhan, tawadhu’,
tasamuh, dan ta’awun)
Artinya: sungguh telah ada dalam diri Rasulullah suri teladan yang baik”. (Q.S. al-Ahzab: 21)
B. Penasaran?
Setelah kalian mengamati salah satu ayat al-Quran dan kalian perhatikan dan renungkan
gambar-gambar di atas, tentunya akan banyak hal yang menjadi pertanyaaan di benak kalian
bukan?. Nah, sekarang coba tulis, kemudian ungkapkan pertanyaan-pertanyaan kalian
tersebut!. Gunakan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dan sebagainya.
100
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
NO KATA TANYA PERNYATAAN
2.
3.
C. Buka Cakrawalamu!
Mari kita membaca materi berikut untuk menambah wawasan kalian
tentang akhlak terpuji terhadap sesama!
1. Husnuzhan
Nabi saw. bersabda:
Menurut bahasa, husnuzhan adalah berbaik sangka. Sedangkan menurut istilah adalah
berbaik sangka terhadap apa yang terjadi atau dilakukan orang lain.
Orang yang mempunyai sifat husnuzhan selalu memandang orang lain dengan kacamata
kebaikan. Maka orang yang selalu ber-husnuzhan akan lebih tenang dalam menjalani
hidup. Jika seseorang berbuat baik kepadanya maka ia akan sangat berterima kasih atas
kebaikannya dan berusaha membalas kebaikannya. Namun jika ada orang yang berbuat
tidak baik maka ia tidak akan membalasnya dengan hal-hal yang tidak baik pula akan
tetapi dia akan mencari sisi baiknya dan selalu mengintropeksi dirinya sendiri.
Ketika Allah memberikan kita musibah seperti sakit, maka kita harus ber husnuzhan
kepadaAllah. Bahwa Allah sayang kepada kita dengan merontokkan dosa-dosa kita
ketika sakit dan bersabar.
Kita patut mencontoh perbuatan baik rasulullah dalam kehidupan sehari-hari baik di
masyarakat atau di lingkungan sekolah kita.
2. Tawadhu’
Pengertian tawadhu’ adalah rendah hati dan tidak sombong. Orang yang tawadhu’ adalah
orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah Swt.
Dengan keyakinannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya
kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potensi
dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu menjaga hati serta niat
segala amal kebaikannya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal
ibadahnya hanya karena Allah.
Tawadhu’ merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya kita
sebagai muslim bersikap tawadhu’, karena tawadhu’ merupakan salah satu
akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat Islam. Perhatikan sabda
Nabi saw. berikut ini:
:٧٣) ُﻃﻮًﻻ
َوَﻻ َْﲤ ِﺶ ِﰲ ْا َﻷ ْر ِض َﻣ َ ًﺮﺣﺎ ِإﻧﱠ َوَﻟﻦ َﺗْـﺒُـ ﻠ َﻎ
(اﻹﺳﺮاء
ْاِ ﳉﺒَﺎ َل َﻚ َﻟﻦ َْ ﲣ ِﺮَ ق ْا َﻷ ْر َض
Artinya: “Dan janganlah kalian berjalan di atas bumi ini dengan menyombongkan diri,
karena kalian tidak akan mampu menembus bumi atau menjulang setinggi
gunung” (QS al-Isrā' : 37).
3. Tasamuh
Menurut bahasa tasamuh’ berarti toleransi. Sedangkan
menurut istilah, tasamuh’ berarti sama-sama/saling
berlaku baik, lemah lembut dan saling memaafkan.
Dalam pengertian istilah umum, tasamuh’ adalah sikap
akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa
saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-
batas yang digariskan oleh ajaran Islam. Sikap tasamuh’ perlu dibangun dalam diri setiap
individu agar tidak terjadi benturan antara keinginan dan kepentingan antar sesama
manusia. Dengan tasamuh’ dapat menjauhkan diri dari sifat kesombongan dan
keangkuhan.
4. Ta’awun
Ta`awun adalah tolong-menolong antar sesama umat
manusia dalam hal kebaikan, supaya saling melengkapi
dalam memenuhi kebutuhan pribadi maupun kebutuhan
bersama.
D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan 1
DISKUSIKAN
2. Adakah hambatan/rintangan
dalam berbuat baik kepada
sesama, kemudian bagaimana
cara mengatasinya?
d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi
ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak
mencontek!
e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya!
Kegiatan 2
Mensimulasikan/mendramakan akhlak terpuji kepada sesama dan manfaatnya.
a. Sekali lagi buat kelompok. Kali ini buat menjadi 4 kelompok.
b. Kelompok:
1. Mensimulasikan akhlak husnuzhan dan dampak positifnya dalam kehidupan
2. Mensimulasikan akhlak tawadhu’ dan dampak positifnya dalam kehidupan
3. Mensimulasikan akhlak tasamuh dan dampak positifnya dalam kehidupan
4. Mensimulasikan akhlak ta’awun dan dampak positifnya dalam kehidupan
c. Semua anggota kelompok harus terlibat dalam drama
d. Penampilan drama tidak lebih dari 10 menit
e. Kelompok lain memperhatikan dengan seksama, tanyakan maksudnya pada
kelompok yang tampil jika kurang mengerti maksudnya.
f. Beri apresiasi pada kelompok berpenampilan terbaik.
E. Refleksi
1. Berilah tanda centang (✓) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya yakin bila berbuat baik pasti akan disenangi orang lain
2 Saya yakin bila saya bertoleransi pasti hidup akan damai
3 Saya yakin bila saya berprasangka baik akan disenangi Allah
4 Saya yakin bahwa orang yang suka menolong orang lain selalu
mendapatkan pertolongan dari Allah
5 Saya yakin orang baik tidak disukai masyarakat
6 Saya yakin jika memiliki akhlak tawadlu’ akan dicintai Allah
2.Berilah tanda ceklis (✓) pada kolom yang sesuai dengan keadaanmu!
1. Apa pendapat kalian apabila ada sekelompok orang ingin mengebom tempat ibadah umat
lain dengan alasan perjuangan? Jelaskan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
2.Bagaimana pendapat kalian tentang peristiwa bom Bali pada beberapa tahun lalu?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
3. Siapakah yang mendapatkan keuntungan dan siapakah yang dirugikan dari pengeboman
tersebut?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
4. Nabi bersabda bahwa kita dilarang mengejek tuhan umat lain. Mengapa nabi Muhammad
saw. bersabda seperti itu?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
5. Bagaimana pendapat kalian tentang ucapan selamat Natal yang diucapkan seorang
muslim pada orang non muslim? Bolehkah? Jelaskan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Menurut bahasa, husnuzhan adalah berbaik sangka. Menurut istilah adalah berbaik sangka
terhadap apa yang terjadi atau dilakukan orang lain. Orang yang mempunyai sifat husnuzhan
selalu memandang orang lain dengan kacamata kebaikan. Maka orang yang Selalu ber
husnuzhan akan lebih tenang dalam menjalani hidup. Jika seseorang berbuat baik kepadanya
maka ia akan sangat berterimakasih atas kebaikannya dan berusaha membalas kebaikannya.
Namun jika ada orang yang berbuat tidak baik maka ia tidak akan membalasnya dengan hal-
hal yang tidak baik pula akan tetapi dia akan mencari sisi baik nya dan selalu mengintropeksi
dirinya sendiri.
Sedangkan tawadhu’ adalah rendah hati dan tidak sombong. Orang yang tawadhu’ adalah
orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah Swt.
Dengan keyakinannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya
kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potensi dan
prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu menjaga hati serta niat segala
amal shalehnya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal ibadahnya
hanya karena Allah.
Adapun tasamuh’ menurut istilah adalah “sama-sama berlaku baik, lemah lembut dan saling
memaafkan. “Dalam pengertian istilah umum, tasamuh’ adalah “sikap akhlak terpuji dalam
pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas
yang digariskan oleh ajaran Islam.”
Sikap tasamuh’ perlu dibangun dalan diri setiap individu karena agar tidak terjadi benturan
antara keinginan dan kepentingan antar sesama manusia. Dengan tasamuh’ dapat menjauhkan
diri dari sifat kesombongan dan keangkuhan. Adapun ta’awwun’ adalah tolong-menolong
antar sesama umat manusia dalam hal kebaikan, supaya saling melengkapi dalam memenuhi
kebutuhan pribadi maupun kebutuhan bersama.
108 Buku Siswa Kelas VIII MTs
BA
B
Hasad, Dendam, Ghibah,
4 Fitnah, dan Namimah
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.5. Menolak sifat hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
2.5. Terbiasa menghindari perilaku hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
dalam kehidupan sehari-hari
3.5. Memahami pengertian, contoh dan dampak negatifnya sifat hasad, dendam,
ghibah, fitnah, dan namimah
4.5. Mensimulasikan dampak negatif dari akhlak tercela (hasad, dendam, ghibah, dan
namimah)
110
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
A. Amati Perhatikan!
Pada suatu ketika Rasulullah Saw. naik ke Bukit Shafa sambil berseru: “Mari berkumpul
pada pagi hari ini!” Maka berkumpullah kaum Quraisy. Rasulullah saw. bersabda:
“Bagaimana pendapat kalian, seandainya aku beritahu bahwa musuh akan datang besok
pagi atau petang, apakah kalian percaya kepadaku?”
Istri Abu Lahab juga mengikuti jejak Abu Lahab yaitu menghalang-halangi Islam dengan
menyebarkan duri-duri di tempat yang akan dilalui Rasulullah Saw. Abu Lahab dengan
perlakuannya seperi itu amatlah rugi dan sangat celaka, amalnya sia-sia, usahanya untuk
menghalang-halangi Islam percuma. Harta, pangkat, kedudukan yang dibanggakan Abu
Lahab tidak berarti apa-apa. Abu lahab kelak akan disiksa dengan api neraka yang sangat
panas.
Abu Jahal nama lengkapnya adalah Abu Jahal bin Hisyam. Orang Quraisy biasa
memanggilnya Abul Hakam. Ia termasuk orang yang terpandang di kalangan kabilah
Quraisy. Dia adalah orang kafir Quraisy yang selalu menghalang-halangi dan memusuhi
nabi Muhammad Saw. Ejekan dan hinaan sering sekali dilontarkan dari mulutnya,
menganggap Nabi gila karena sering dianggap membuat cerita palsu dan mengada-ada,
walaupun Abu Jahal selalu menemukan kebenaran cerita rasulullah akan tetapi Abu Jahal
tetap tidak mau mengimani dan mengikuti Rasulullah Saw.
Perhatikan gambar-gambar berikut ini!
B. Penasaran?
Setelah kalian mengamati cerita dan gambar-gambar di atas, tentunya akan banyak hal yang
menjadi pertanyaaan di benak kalian bukan?. Nah, sekarang coba tulis, kemudian ungkapkan
pertanyaan-pertanyaan kalian tersebut!. Gunakan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa,
bagaimana, dsb.
2.
3.
C. Buka Cakrawalamu!
A. Hasad
Hasad atau dengki adalah perasaan tidak senang terhadap orang lain yang mendapatkan
nikmat dari Allah. Orang yang memiliki sifat hasad selalu iri hati jika melihat orang lain
hidup senang..
Hasad atau dengki adalah sifat tercela. Allah Swt. dan Rasul-Nya melarang kita berbuat
hasad atau dengki
Hasad atau dengki adalah sifat iblis dan setan. Mahluk Allah yang pertama kali memiliki
sifat hasad/dengki adalah Iblis. Iblis dengki kepada Nabi Adam as. Karena Nabi Adam
diciptakan oleh Allah sebagai mahluk yang terhormat, Iblis iri hati melihat Malaikat
bersujud menghormati Nabi Adam. Karena sifat dengki yang sudah melekat pada dirinya,
Iblis tidak mau menghormati Nabi Adam, walaupun itu perintah Allah. Oleh sebab itu
Iblis dikutuk oleh Allah.
Orang yang memiliki sifat dengki merasa iri hati melihat orang lain hidup senang atau
beruntung. Ia menginginkan keberuntung itu pindah kepadanya, Karena hatinya selalu
kotor. Orang yang dengki itu akan sia-sia amal ibadahnya terhapus oleh sifat dengkinya.
َﺐ )رواﻩ أﺑﻮ ْاَ ﳊ َﻄ اﻟﻨﱠﺎ َْ½ ُﻛ ُﻞ َ ﻛ َﻤﺎ şَ ُْءﻛ ُﻞ ْاَ ﳊ َﺴَﻨﺎ
(داود ر ِت
َﻓِﺎ ﱠن ْاَ ﳊ َﺴ َﺪ َوْاَ ﳊ َﺴ َﺪş ُﻛ ْﻢ ﱠِا
Artinya: “Jauhkanlan dirimu dari sifat dengki, karena dengki itu memakan semua
kebaikan, sebagaimana api menghanguskan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud )
Orang yang bersifat dengki hanya akan memperoleh celaan, kehinaan dan kesusahan
bahkan para Malaikat melaknat orang yang memiliki sifat dengki.
a. Tidak bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah, merasa kurang dan tidak
puas terhadap nikmat yang dia terima.
b. Adanya perasaan tidak senang kepada orang lain,
c. Adanya perasaan tinggi hati, tidak senang jika ada orang yang melebihi/ lebih baik
darinya.
Menghilangkan rasa hasad:
a. Senantiasa bersyukur terhadap nikmat Allah
b. Berusaha menyenangkan orang lain
c. Bersikap rendah hati
B. Dendam
Dendam artinya berkeinginan untuk membalas. Allah Swt sangat membenci orang yang
pendendam, karena sifat pendendam sangat membahayakan dan merugikan orang lain.
Yang artinya: Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling pendendam.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
C. Ghibah
Ghibah artinya mengumpat atau menggunjing yaitu perbuatan atau tindakan yang
membicarakan aib orang lain.
َوﻻَ ََﲡ َوَﻻ َﻳْـ ﻐَﺘﺐ َءَا ﻣُﻨﻮا ا ًﲑا ِّﻣ ﻦ إِ َﺾ ﻦ َأﱡﻳـ َﻬﺎ اﱠﻟ ِﺬﻳ َﻦş َ
ﱠﺴ ُﺴﻮا ْﺟَﺘِﻨُﺒﻮا َﻛِﺜ َﻦ اﻟ ﱠن َﺑـْ ﻌ اﻟ ﱠﻈ ِْإﰒ
ٌُ ﱠﻈ
َِواﱠﺗُـ ﻘﻮْا ﷲَ إ َﻓ َﻜ ﻮُﻩ َْﻣﻴـًﺘﺎ َْ ﳊ َﻢ َأ ِﺧﻴِﻪ
ﱠن َﷲ ِ ْﺮﻫُﺘ ﻤ
َُأِﳛ َﺑْـ ﻌ ًﻀﺎ ْﻢ ﱠﺑْـ ﻌ ُﻀ ُﻜ ﱡﺐ َأ َﺣ ُﺪُﻛ ْﻢ َأن َْ½ ُﻛ َﻞ
Dalam Hadis Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Ghibah ialah apabila engkau
menyebutkan perihal saudaramu dengan sesuatu yang tidak disukai olehnya.“ (HR.
Muslim)
D. Fitnah
Fitnah artinya: Perkataan yang bermaksud menjelekkan orang
seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang lain.
Orang yang suka memfitnah biasanya orang yang pengecut, dia tidak senang melihat orang
lain hidup senang atau bahagia, ia berupaya agar orang lain jatuh kedalam kebinasaan.
َوا ْ َﻋ ﻠ ُﻤﻮا ﱠَأَﳕﺂ َْأ ﻣ َﻮاُﻟ ُﻜ َوَأ ْو ِ ْﻓﺘـَﻨ َوأَ َﷲ ِﻋﻨ َﺪﻩُ َ ﻋ ِﻈﻴ ٌﻢ )اﻷﻧﻔﺎل
(٨٢ : َأ ْﺟٌ ﺮ ْﻢ َﻻ ُُدﻛ ٌﺔ ﱠن
ْﻢ
Artinya: “Dan ketahuailah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai
cobaan/ fitnah dan sesungguhnya di
sisi Allah ada pahala yang besar.” (
Q.S. al- Anfal : 28 )
E. Namimah
1. Pengertian Namimah
Menurut bahasa namimah berasal dari
bahasa Arab yang artinya adu domba.
Adapun yang dimaksudkan dengan
namimah menurut istilah adalah
menyampaiakan sesuatu yang tidak
disenangi. Baik yang tidak senang itu
orang yang diceritakan ataupun orang yang mendengarnya. Kita biasa menyebutnya
dengan “adu domba”. Cara menyampaikan sesuatu itu biasanya dengan ucapan atau
perkataan, tetapi adakalanya dengan tulisan, isyarat atau dengan sindiran.
Seringkali terjadi namimah dilakukan oleh orang yang sengaja ingin menimbulkan
permusuhan antara seseorang dengan orang lain atau bahkan sifat seseorang yang
ingin mencari popularitas diri sendiri diatas penderitaan orang lain. Misalnya Abduh
dan Asmat adalah dua orang yang bersahabat. Fulan adalah orang yang banyak
omong dan akhlaknya kurang baik. Melihat persahabatan Abduh dan Asmat sangat
akrab, Fulan kemudian mencari-cari peluang untuk mengadu domba antara Abduh
dan Asmat. Dengan berbagai cara Fulan lakukan, sehingga persahabatannya bercerai
berai bahkan terjadi perkelahian atau permusuhan antara Abduh dan Asmat.
D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan 1
Ayo bermain drama!
Setelah kalian belajar dan berdiskusi tentang perilaku tercela kepada orang lain, tentunya
kalian akan mendapati fenomena-fenomena/peristiwa dalam kehidupan yang berhubungan
dengan kebenaran perilaku tercela. Selanjutnya bentuk 4 kelompok, kemudian lakukan
kegiatan simulasi atau bermain peran, sesuai dengan tema sekaligus dampak negatifnya
dalam kehidupan, antara lain :
Sementara kelompok lain bercerita, kelompok yang lain menilai dengan panduan yang
telah disediakan!
Kegiatan 2
Soal-soal Penalaran:
1. Tulislah dan ceritakan bagaimana rasa hasad yang dilakukan para saudara Nabi Yusuf
as kepadanya! Buka terjemahan dan tafsir surat Yusuf!
2. Bagaimana pula fitnah yang dialami nabi Yusuf sehingga hal tersebut
memasukkannya ke penjara? Ceritakan!
E. Refleksi
Penerapan, berilah tanda centang (✓) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan perilaku kalian!
F. Rangkuman
Hasad atau dengki adalah perasaan tidak senang, terhadap orang yang mendapatkan nikmat
dari Allah. Orang yang memiliki sifat hasad selalu iri hati jika melihat orang lain hidup
senang. Hasad atau dengki adalah sifat tercela. Allah Swt. dan Rasul-Nya melarang kita
berbuat hasad atau dengki.
Adapun dendam artinya berkeinginan untuk membalas. Allah Swt. sangat membenci orang
yang pendendam, karena sifat pendendam sangat membahayakan dan merugikan orang lain.
Adapun ghibah artinya mengumpat atua menggunjing yaitu perbuatan atau tindakan yang
menjadi kekurangan orang lain, walau yang dibicarakan sesuai dengan kenyataan yang ada.
Sedangkan yang dimaksudkan atau namimah menurut istilah adalah menyampaiakan sesuatu
yang tidak disenangi, baik yang tidak senang itu orang yang diceritakan ataupun orang yang
mendengarnya. Cara menyampaikan sesuatu itu biasanya dengan ucapan atau perkataan,
tetapi adakalanya dengan tulisan, isyarat atau dengan sindiran.
Namimah pada hakekatnya adalah menyampaikan atau menceritakan rahasia orang lain
sehingga merusak nama baik orang lain tersebut, tentu saja orang yang diceritakan itu merasa
tidak senang dan dapat menimbulkan permusuhan.
BA
B
Adab Bergaul
5 Dengan Saudara dan Teman
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.6. Menghayati adab kepada saudara dan teman
2.6. Terbiasa menerapakan adab Islami kepada saudara dan teman
3.6. Memahami adab kepada saudara dan teman
4.6. Mensimulasikan adab kepada saudara dan teman
B. Penasaran?
C. Buka Cakrawalamu!
٧:ﱞو َ ﻋ ِإﻻﱠ اْﻟ ُﻤﱠﺘِﻘَﲔ )اﻟﺰﺧﺮف َِﻟﺒْـ ﻌ ﱠﻼُء َﻳـ َْﻮﻣِﺌ ٍﺬ َﺑْـ ﻌ ُﻀ
(٦ ُﺪ ٍﺾ ُﻬ ْﻢ
122
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
ْا َﻷ ِﺧ
Allah Swt memerintahkan kepada kita hendaknya pandai- pandai memilih teman bergaul
dalam kehidupan di dunia dimana hidup tak terulang dan hanya sekali, karena pengaruh baik
dan buruk tergantung dari teman-teman dan sahabatnya, bahkan tidak jarang kita terbawa dan
terpengaruh oleh kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk mereka. Memilih teman yang baik
bisa menghasilkan surga tetapi bergaul dengan yang buruk menyeret kita ke Neraka. Lihat
sabda Rasulullah.
Dari pembukaan di atas maka adab atau etika bergaul yang benar-benar harus kita perhatikan
adalah sebagai berikut:
1. Memilih teman bergaul dan bersahabat harus dengan orang yang baik akhlaknya
2. Hal ini mempertegas pernyataan Rasulullah Saw. bahwa kita harus pandai memilih dan
memilah teman bergaul untuk kepentingan dunia dan akhirat kita, terkadang adat-istiadat,
budaya dan prilaku seseorang itu saling mempengaruhi. Abu Said al-Khudri
meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Janganlah kalian berkawan kecuali
dengan seorang mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang
bertakwa.”
Larangan pertemanan ini mencakup larangan bersahabat dengan pelaku dosa besar dan orang
yang suka berbuat dosa, karena mereka melakukan apa yang Allah haramkan. Kepada Allah
saja dia berani maksiat dan melawan apalagi kepada makhluk. Kepada Allah saja yang
memberikan segala kebaikan dan kenikmatan dia ingkar apalagi kepada manusia, kepada
Allah saja tidak amanah apalagi kepada teman-temannya. Berteman dengan mereka akan
mendatangkan kemudharatan pada agama kita. Terlebih lagi larangan bersahabat dengan
orang-orang kafir dan munafik, maka larangan ini lebih diutamakan. Kita bergaul dengan
mereka dalam rangka amar ma’ruf dan nahi munkar itu hal yang diperbolehkan, dan amar
ma’ruf serta nahi munkar kita jika mendatangkan kemaslahatan maka lanjutkan, akan tetapi
jika tak mendatangkan perubahan apapun pada mereka, meninggalkannya adalah lebih lebih
baik lagi. Adapun sabda Rasulullah saw.
ِﻘﱞﻲ
َ ﻻ
ﺗ إﱠ
ِ ْ½ُﻛُﻞَﻃَﻌﺎَﻣَﻚ
ََﻻ
Al Khatabi berkata, “Larangan ini berlaku pada makanan undangan, bukan makanan
kebutuhan, karena Allah berfirman:
Dari firman tersebut membantu manusia yang tertawan oleh kita dari segi makanan pokoknya
dan kebutuhan hidup sehari-harinya adalah wajib, tetangga non muslim yang kekurangan
bahan pokok demi kemanusiaan harus kita bantu, bahkan harus menunjukkan bahwa kita ini
berdakwah ikhlas kepada sesama makhluk dan mencontoh Rasulullah Saw. sebagai rahmatan
lil ‘alamiin.
اﻟ َوْاَ ﳉِﻠﻴ اﻟ ﱠﺴ َﻛ َﻤَﺜ ِﻞ ْاَ ِﳉ ﻠﻴ ََﻗﺎ َل َ ُر ﺳ اﱠﻪﻠِﻟ َﺻﱠ ﻠﻰ َ َﻋ ﻠ َوَ ﺳ َﻣﺜ
ِﺲ ْﻮِء ِﺲ ﱠﺼِﺎﻟ ا ﱠﻪﻠﻟُ ﻴِﻪ ﻠ َﻢ ُﻞ ُﻮ ل
ِﺢ
ﱠِإ ﻣﺎ َﺗ َِﲡ ِرَﳛُﻪ ْﺐ ﺻاْﻟ ِﻚ ِﻛِﲑ ْاَ ﳊ َﻻ َﻳْـ ﻌ ِﻣ َﺻﺎ ِﺐ اﻟ
َ ِ ﺎ ِﺣ
ﺸِ ﱰﻳِﻪ َأ ْو ُﺪ
َ ْ ِﻤ ْﺴ َو ﱠﺪا ِد َﺪُ ﻣ َﻚ ْﻦ ِﺣ ِﻤ ْﺴ
ِﻚ
(َأ ْو َﺛـ َِﲡ ﻨﻪُِﻣ ِر َﺧِﺒﻴَﺜًﺔ )اﳊﺪﻳﺚ ََوِﻛُﲑ ْاَ ﳊ ﱠﺪاد ُْﳛ َﺑ َﺪﻧ
ْ
ًﳛﺎ ِﺮ َﻚ ْﻮَﺑ َﻚ أَ ُﺪ
ْو ُق
Artinya: Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang
buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual
minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau
kamu akan mendapatkan bau wanginya, sedangkan pandai besi hanya akan
membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya”.
Jelaslah kehati-hatian kita memilih sebuah komunitas pergaulan sangat diperlukan bukan
hanya mengatakan saya fleksibel bergaul dengan siapa saja, tetapi berlaku cerdaslah untuk
kepentingan diri kita sendiri agar dunia dan akhirat berhasil.
Bahkan faktor memilih pasangan pun sangat tergantung dari teman yang menjadi teman
pergaulannya, karena biasanya sifat mereka tak jauh berbeda dengan teman-temannya.
ﻗﺎل اﻟﻨﱯَِ :إ ُ şﻛ ْﻢ َو ْﻀ َﺮاَء اﻟ ِ ْﻗﻴ َﻞِ ş :ﷲَوﻣﺎ َﺧ ْﻀ َﺮاُء َﻗﺎ َل:
َ
اﻟ ِّ َﺪ ﻣ ِﻦ؟ رﺳ َﻮ ل ِّﺪَ ﻣ ِﻦ، ﺧ
)رواﻩ.َاْﻟ َﻤ ْﺮَأُة ْا َﳊ َﺴَﻨﺎُء ﰲِ ِﺖ اﻟـ ُﺴ ْﻮِء
(اﻟﺪارﻗﻄﲏ ْاﳌَْﻨـَﺒ
Artinya: “Jauhilah olehmu si cantik yang beracun!”.Lalu seorang sahabat bertanya: “Wahai
Rasulullah, siapakah si cantik yang beracun itu?”. Rasulullah saw. menjawab :
“Perempuan yang cantik, tetapi hidup dan bergaul dengan temannya dalam
lingkungan yang jahat “. (H.R. Daruquṭni)
Dari hadis tersebut bisa kita simpulkan bahwa lingkungan yang tidak baik, besar
kemungkinan dipenuhi oleh kebiasaan, tradisi, dan perilaku yang bertentangan dengan syariat
Islam. Lingkungan masyarakat yang mempunyai tradisi berjudi, membuka praktik pelacuran,
gemar minuman keras, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya, merupakan contoh
lingkungan yang tidak baik.
D. Kembangkan Wawasanmu!
1. Menurut pendapat kalian, apakah kriteria saudara dan teman yang baik itu? Sebutkan
sekitar 5 indikasi teman yang baik!
2. Dan menurut pendapat kalian, apakah kriteria saudara dan teman yang jahat atau buruk
itu? Sebutkan sekitar 5 indikasi teman yang buruk!
3. Apa yang kalian lakukan apabila mempunyai teman yang bisa menjerumuskan kalian ke
dalam limbah dosa?
4. Apa saja bahayanya apabila seseorang hanyut dalam perilaku temannya yang jahat?
Jelaskan!
Simulasikan!
Bentuklah kelompok-kelompok! (sesuai tiga pembahasan), lalu simulasikan atau bermainlah
drama (role playing). Dan pilihlah satu dari 3 pembahasan berikut:
No. Tema
E. Refleksi
Renungkanlah hikmah berikut ini, kalau perlu hafalkanlah untuk
motto hidup kalian!
Renungkanlah hikmah berikut ini, kalau perlu hafalkanlah untuk motto hidup kalian!
ْﻟ ُ َﻤ ﻘَﺎ ِر ن َﻳْـ ﻘَﺘ ِﺪ ْيş ِ َ ﻋ ِﻦ اْﻟ َﻤﺮِْء ﻻَ َﺗ ْﺴَﺄ ْل َوَاﺑْ َﻗ َﻓِﺈ ﱠن
اَْﻟ ﻘ ِﺮْﻳ,ِﺼ ِﺮْﻳﻨِِﻪ
َﻦ ُﺮ
Atinya: tentang seseorang, janganlah bertanya (tentang dia), tapi bertanyalah siapakah
temannya! Karena temanlah yang memberi petunjuk”.
Renungkanlah bahaya apa sajakah yang dihadapi apabila seseorang berteman dengan teman
yang jahat?
Buah-buah yang baik akan lebih cepat membusuk karena ada satu buah busuk yang bercampur dalam buah
F.Rangkuman
Allah Swt. memerintahkan kepada kita hendaknya pandai- pandai memilih teman bergaul
dalam kehidupan di dunia dimana hidup tak terulang dan hanya sekali, karena pengaruh baik
dan buruk tergantung dari teman-teman dan sahabatnya, bahkan tidak jarang kita terbawa dan
terpengaruh oleh kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk mereka. Memilih teman yang baik
bisa menghasilkan syurga tetapi bergaul dengan yang buruk bisa menyeret kita ke neraka.
Na’udzu billahi min dzalik.
BA
B
Keteguhan Iman Sahabat
6 Abu Bakar Ash-Shiddiq
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, danprosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.7. Menghayati kisah keteladanan sahabat Abu Bakar ra.
2.7. Meneladani sifat-sifat utama sahabat Abu Bakar ra.
3.7. Menganalisis kisah keteladanan sahabat Abu Bakar ra.
4.7. Menceritakan kisah keteladanan sahabat Abu Bakar ra.
Sumber: kwartetwotokoh.blogspot.com
B. Penasaran?
Dari pengamatan yang kalian lakukan, daftarlah komentar dan pertanyaan-pertanyaan seputar
isi gambar!
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
130
Buku Siswa Kelas VIII
MTs
C. Buka Cakrawalamu!
Beberapa keistimewaan beliau adalah karena Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. adalah seorang
sahabat yang terkenal karena keteguhan imannya. Rasulullah Saw. pernah menyanjungi
sahabatnya itu dengan sabdanya, “Jika ditimbang iman Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan iman
sekalian umat maka lebih berat iman Abu Bakar“. Mengapa demikian, di antara jawabannya
adalah karena beliau tidak mencintai dunia ini, cintanya pada Allah dan rasulnya melebihi
apapun. Dan yang kedua adalah karena rasa takutnya pada yaumul Hisab atau pengadilan
Allah Swt: suatu ketika beliau berkata: alangkah beruntung jikalau diriku tercipta hanya
seperti selembar daun yang tidak dihisab pada hari kiamat nanti. Dua keadaan inilah yang
menyebabkan Nabi bersabda bahwa imannya adalah paling berat dibanding iman umat Islam
semuanya.
Setelah ia masuk Islam, dia telah menginfaqkan empat puluh ribu dinar untuk kepentingan
sadaqah dan memerdekakan budak. Dalam perang Tabuk Rasulullah saw. telah meminta
kepada sekalian kaum Muslimin agar mengorbankan hartanya pada jalan Allah. Tiba-tiba
datanglah Abu Bakar ra. membawa seluruh harta bendanya lalu meletakkannya di antara dua
tangan baginda Rasul. Melihat banyaknya harta yang dibawa oleh sahabat Abu Bakar ra. bagi
tujuan jihad itu, maka Rasulullah saw. menjadi terkejut lalu berkata kepadanya: “Hai
sahabatku yang
budiman, kalau sudah semua harta bendamu kau korbankan apa lagi yang akan engkau
tinggalkan buat anak-anak dan isterimu?” Pertanyaan Rasulullah saw. itu dijawab oleh Abu
Bakar ash-Shiddiq dengan tenang sambil tersenyum, ujarnya. “Saya tinggalkan buat mereka
Allah dan Rasul-Nya.” (lih. tafsir surat Al-Lail).
Diriwayatkan oleh at-Turmudzi dari Umar Ibnul Khattab berkata, “Rasulullah Saw.
memerintahkan kita untuk bersedekah, saat itu aku memiliki harta maka aku berkata, “Pada
hari inilah aku akan mengungguli Abu Bakar, semoga aku mengunggulinya pada hari ini”.
Maka akupun mengambil setengah hartaku, maka Rasulullah Saw. bersabda, “Apa yang
engkau tinggalkan untuk keluargamu? Aku menjawab: Sejumlah yang aku sadaqahkan (50
%)”. Lalu Abu Bakar datang dengan membawa seluruh hartanya dan Rasulullah Saw.
bersabda: “Wahai Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu? Dia menjawab:
Aku meninggalkan Allah dan Rasul-Nya. Lalu Umar berkata: Demi Allah aku tidak bisa
mengungguli Abu Bakar dalam kebaikan untuk selamanya”. [Sunan At-Tirmdzi no: 3675).
Diriwayatkan oleh At-Turmudzi dari hadis Anas bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda
kepada Abu Bakar dan Umar, “Dua orang ini adalah pemimpin para penghuni surga yang
dewasa baik generasi yang terdahulu atau yang akan datang kecuali para Nabi dan Rasul”.
[Sunan Turmudzi: no: 3664]. Imam Bukhari rahimahullah membuat bab di dalam Kitab
Fadha’il ash-Shahabah [Fath al-Bari Juz 7 hal. 15] dengan judul ‘Bab; Sabda Nabi Saw.,
“Tutuplah pintu-pintu -di dinding masjid kecuali pintu Abu Bakar. Imam Bukhari berkata,
dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhu, beliau berkata: Rasulullah Saw. berkhutbah
kepada para sahabat: “Sesungguhnya Allah memberikan tawaran kepada seorang hamba;
antara dunia (hidup kekal) dengan apa yang ada di sisi-Nya (meninggal dunia). Ternyata
hamba itu lebih memilih apa yang ada di sisi Allah.”
Abu Sa’id berkata: “Abu Bakar pun menangis. Kami merasa heran karena tangisannya.
Tatkala Rasulullah Saw. memberitakan ada seorang hamba yang diberikan tawaran. Ternyata
yang dimaksud hamba yang diberikan tawaran itu adalah Rasulullah Saw. Memang, Abu
Bakar adalah orang yang paling berilmu di antara kami.” Kemudian Rasulullah Saw.
bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling berjasa kepadaku dengan ikatan persahabatan
dan dukungan hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh mengangkat seorang Khalil
(kekasih terdekat) selain Rabb-ku niscaya akan aku jadikan Abu Bakar sebagai Khalil-ku.
Namun, cukuplah
-antara aku dengan Abu Bakar ikatan persaudaraan dan saling mencintai karena Islam. Dan
tidak boleh ada satu pun pintu yang tersisa di [dinding] masjid ini kecuali pintu Abu Bakar.”
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya, di Kitab Fadha’il ash-
Shahabah (lihat Syarh Nawawi Juz 8 hal. 7-8). Berikut ini pelajaran-pelajaran yang bisa
dipetik dari hadis di atas:
1. Hadis ini mengandung keistimewaan yang sangat jelas pada diri Abu Bakar ash-Shiddiq
ra. yang tidak ditandingi oleh siapapun di antara para sahabat. Hal itu disebabkan beliau
berhak mendapat predikat Khalil -kekasih terdekat- bagi Nabi saw. kalaulah bukan karena
faktor penghalang yang disebutkan oleh Nabi di atas.
2. Abu Bakar ra. mengetahui bahwa seorang hamba yang diberikan tawaran tersebut adalah
Nabi saw. Oleh sebab itu beliau pun menangis karena sedih akan berpisah dengannya,
terputusnya wahyu, dan akibat lain yang akan muncul setelahnya.
3. Para ulama itu memiliki pemahaman yang bertingkat-tingkat. Setiap orang yang lebih
tinggi pemahamannya maka ia layak untuk disebut sebagai a’lam (orang yang lebih tahu).
4. Hadis ini mengandung motivasi untuk lebih memilih pahala akhirat daripada perkara-
perkara dunia.
5. Hendaknya seorang berterima kasih kepada orang lain yang telah berbuat baik kepadanya
dan menyebutkan keutamaannya (lihat Fath al-Bari [7/19]).
Kita juga bisa melihat bersama bagaimana kedalaman ilmu Abu Bakar ash-Shiddiq ra.
terhadap hadis Nabi Saw., sehingga ilmu itupun terserap dengan cepat ke dalam hatinya dan
membuat air matanya meleleh. Kecintaan kepada akhirat dan kerinduan untuk bertemu
dengan Allah jauh lebih beliau utamakan daripada kesenangan dunia. Beliau sangat
menyadari bahwa kehadiran Rasulullah Saw. di tengah-tengah para sahabat laksana lentera
yang menerangi perjalanan hidup mereka. Nikmat hidayah yang dicurahkan kepada mereka
melalui bimbingan Nabi Saw. adalah di atas segala-galanya.
Kita pun bisa menarik kesimpulan bahwa dakwah Rasulullah Saw. berjalan dengan bantuan
dan dukungan para sahabatnya. Beliau -dengan kedudukan beliau yang sangat agung- tidaklah
berdakwah sendirian. Terbukti pengakuan beliau terhadap jasa-jasa Abu Bakar yang sangat
besar kepadanya. Tentu saja yang beliau maksud bukan semata-mata bantuan Abu Bakar
untuk kepentingan pribadi beliau, akan tetapi demi kemaslahatan umat yang itu tak lain
adalah dalam rangka dakwah dan berjihad di jalan Allah.
Hadis ini juga menunjukkan betapa agungnya kedudukan Abu Bakar di mata Nabi Saw. yang
melebihi sahabat-sahabat yang lain. Nabi tanpa malu-malu mengakui keutamaan Abu Bakar
ra. Hadis ini juga menunjukkan bahwa memuji orang di hadapannya diperbolehkan selama
orang tersebut tidak dikhawatirkan ujub karenanya. Hadis ini juga menunjukkan bahwa
kecintaan yang terpendam di dalam hati pasti akan membuahkan pengaruh pada gerak-gerik
fisik manusia. Kecintaan yang sangat dalam pada diri Nabi saw. terhadap Abu Bakar pun
tampak dari ucapan dan perbuatan beliau. Kalau kita mencintai Rasulullah saw. maka
konsekuensinya kita pun mencintai orang yang beliau cintai. Kecintaan yang berlandaskan
Islam dan persaudaraan seagama.
D. Kembangkan Wawasanmu!
1. Cari dan diskusikan kelebihan apalagi yang melekat pada diri Abu Bakar ra? Ceritakan!
2. Apa yang harus diteladani oleh para pejabat dari kepribadian Abu Bakar ra. Jelaskan!
3. Presentasikan hasil temuan kalian di depan teman-teman kalian!
E. Refleksi
Meskipun sahabat Abu Bakar amat kaya dan juga seorang khalifah, tetapi beliau amat
sederhana kehidupannya. Hal ini disebabkan karena rasa takutnya pada yaumul Hisab atau
pengadilan Allah Swt, sampai suatu ketika beliau berkata: alangkah beruntung jikalau diriku
tercipta hanya seperti selembar daun yang tidak dihisab pada hari kiamat nanti.
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
F.Rangkuman
Beberapa keistimewaan beliau adalah karena Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. adalah seorang
sahabat yang terkenal karena keteguhan imannya. Rasulullah Saw. pernah menyanjungi
sahabatnya itu dengan sabdanya, “Jika ditimbang iman Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. dengan
iman sekalian umat maka lebih berat iman Abu Bakar“. Mengapa demikian, di antara
jawabannya adalah karena beliau tidak mencintai dunia ini, cintanya pada Allah dan rasulnya
melebihi apapun. Dan yang kedua adalah karena rasa takutnya pada yaumul hisab atau
pengadilan Allah.
LATIHAN UAS SEMESTER GENAP
1. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam 25 Nabi yang wajib diketahui adalah ....
b. Adam AS d. Yusuf AS
c. Muhamad saw. . . e. Syamwil AS
2. Shaleh adalah seorang ketua kelas. Ia selalu mengumumkan pengumuman dan tugas-
tugas dari sekolah, hal ini merupakan perbuatan dalam rangka meneladani sifat ....
a. Shidik c. Fathanah
b. Amanah d. Tabligh
3. Pengertian sifat wajib bagi rasul adalah sifat yang … .
a. mesti dimiliki oleh setiap rasul
b. mungkin ada pada diri rasul
c. tidak mungkin dimiliki oleh rasul
d. boleh ada dan boleh tidak ada pada diri rasul nabi
4. Nabi Isa diutus oleh Allah sebagai pembawa kabar gembira, yaitu kabar gembira atas …
a. umat Kristen juga akan masuk surga
b. akan kedatangan nabi Akhir zaman bernama Ahmad
c. akan diampuninya dosa-dosa orang Nasrani
d. akan dijadikannya nabi Isa sendiri sebagai bagian dari para nabi dan rasul yang
kisahnya ditulis dalam al-Quran.
5. Para nabi bersifat sebagai nadzira, artinya adalah …
a. pemberi kabar gembira c. pembawa berkah
b. pemberi peringatan d. pendakwah bagi umat
6. Malaikat Jibril adalah malaikat yang dipercaya untuk …
a. menyampaikan wahyu pada para nabi
b. membacakan al-Qur’an
c. bertabligh pada umat
d. membantu nabi saat menghadapi kesulitan
7.Kata malaikat merupakan bentuk jamak dari kata …
ESSAY
41. Fungsi nabi di antaranya adalah sebagai basyira dan nadziira. Jelaskanlah fungsi ini!
42. Apakah yang dimaksud dengan irhash? Berikan juga contohnya!
43. Mengapa nabi-nabi diberi karunia mu’jizat yang berbeda-beda? Apa latar belakangnya?
Jelaskan!
44. Apakah tasamuh itu? kapan dan bagaimana kita harus bertasamuh? Bagaimana
batasannya? Jelaskan!
45. Ceritakanlah ketegasan sahabat Abu Bakar dalam memerangi orang yang enggan
membayar zakat! Jelaskan!
Daftar Pustaka
• Departemen Agama RI. alQur’an dan Terjemahannya. CV Toha Putra Semarang. 1989
• Almahalli. Jalaluddin. Terjemahan Tafsir Jalalain beserta Asbabun Nuzul Ayat jilid 2.
Sinar Baru Algesindo. Bandung. 2005
• Abdul Aziz Bin Abdur Rahman. Rahasiaku Masuk Surga. CV. Fitrah Mandiri. Surabaya.
2007
• AlAsyqar. Umar Sulaiman. AlAsma’ AlHusna. Qisti Press. Jakarta. 2004
• AlGhazali. Imam. Mukasyafatul Qulub. Amelia. Tanpa tahun. Surabaya.
• Ibnu al-Atsir. alMubarak Ibnu Muhammad. anNihayah fi Gharib alHadis wal Atsar.
Beirut. alMaktabah al-Ilmiyah.
• Abuddin Nata. Ensiklopedi Islam. PT Ichiar. Van Hove. Jakarta. 2003
• nurtakwa.blogspot.com. gambar timbangan.
• http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.html Beriman Kepada Malaikat di
Muslimah.or.id
• http://www.dakwatuna.com/2008/iman-kepada-malaikat/ Iman kepada Malaikat di
Dakwatuna.com
• http://swaramuslim.net/hikayat/ Malaikat di Swaramuslim.net
• http://armansyah.swara muslim.net/more.php? . Malaikat apa dan bagaimana. di Armansyah.
swaramuslim.net
• http://www.alsofwah.or.id/cetak kajian.php?id=925&idjudul=826 malaikat di Al Sofwah.
or.id
• http://new-muslims.net/aqidah/iman2pillar.htm The Second Pillar of Iman Belief in the
Angels.
Catatan
Catatan