Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun
jauh dari kesempurnaan. Pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah
satu wadah pembelajaran dalam menimbah ilmu utamanya dalam mata
kuliah Bahasa Indonesia terkhusus pada pelafalan, pemakaian huruf, pemisahan
suku kata, penulisan huruf, kata, partikel, dan angka bilangan.
Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran
yang berguna untuk perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan dalam proses pembelajaran utamanya dalam
penggunaan ejaan Bahasa Indonesia yang benar.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pemakaian Huruf
1) Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri
atas huruf berikut.Nama setiap huruf disertakan disebelahnya.
2) Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri
atas huruf a, i, u, e, dan o. Contoh pemakaian huruf vokal dalam kata.
3) Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia
adalah huruf yang selain huruf vokal yang terdiri atas huruf-huruf b, c, d,
f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
4) Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang
dilambangkan dengan ai, au, dan oi.Contoh pemakaian dalam kata.
2
5) Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh pemakaian dalam kata
3. Penulisan Huruf
Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD,
yaitu:
a. Penulisan Huruf Besar.
b. Penulisan Huruf Miring.
3
e) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, dan nama tempat. Misalnya :
a. Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil
b. Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.
f) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya :
a. Ibrahim Naki
b. Nofayanti
g) Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan nama bahasa. Misalnya :
a. bangsa Indonesia
b. suku Sunda
h) Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah. Misalnya :
a. tahun Hijriyah hari Jumat
b. bulan Desember hari Lebaran
i) Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.
Misalnya :
a. Laut Jawa Jazirah Arab
b. Asia Tenggara Tanjung Harapan
j) Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali
terdapat kata penghubung. Misalnya :
a. Republik Indonesia
b. Majelis Permusyawaratan Rakyat
4
k) Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan
dan pengacuan. Misalnya :
a. Surat Saudara sudah saya terima.
b. Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.
l) Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya :
a. Surat Anda telah saya balas
b. Sudahkah Anda sholat
m) Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat dan sapaan. Misalnya :
a. Dr. Ibrahim Naki
b. Abdul Manaf Husain, S.H
n) Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya:
a. Perserikatan Bangsa-Bangsa
b. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
o) Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah,
surat kabar, dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata
penghubung. Misalnya :
a. Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
b. Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata
5
2) Penulisan Huruf Miring
6
4. Penulisan Kata
Ada bebrapa hal yang pelru diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :
a. Kata Dasar. Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan
bentuk, yang ditulis sebagai suatu kesatuan. Misalnya : Dia teman baik
saya.
b. Kata Turunan (Kata berimbuhan) Kaidah yang harus diikuti dalam
penulisan kata turunan, yaitu :
Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya
a) Membaca
b) Menulis
Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan
kata. Misalnya :
a. Bertepuk tangan
b. Sebar luaskan.
Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat
awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai. Misalnya :
a. Menandatangani
b. Keanekaragaman.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya :
a. Antarkota
b. Mahaadil
7
c. Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda
(-). Jenis jenis kata ulang yaitu :
a. Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya = Laki
: Lelaki
b. Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.
Misalnya = Laki : Laki-laki
c. Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi
fonem.Misalnya = Sayur : Sayur-mayur
d. Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat
imbuhan. Misalnya =Main : Bermain-main
8
5. Penulisan Unsur Serapan
Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli
bahasa Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan
demikian karena pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur
asing tanpa memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai
bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan
aturan yang telah diterapkan.
Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia
dikelompokkan dua bagian, yaitu :
1) Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara
utuh, baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan.
Contoh yang tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de
facto, bridge.
2) Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam
kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya.
Salah satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material,
sistem, atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.
9
6. Jenis dan Fungsi Tanda Baca
10
5) Tanda Titik Dua (:)
Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau
pemerian.
b. Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian,
c. Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam
percakapa.
d. Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halama,n antara bab dan
ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.
6) Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
a. Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,
b. Menyambung unsur-unsur kata ulang,
c. Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
7) Tanda Elipsis (…)
Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut:
a. Mengambarkan kalimat yang terputus-putus,
b. Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan.
8) Tanda Tanya (?)
Fungsi dan Kegunaan tanda tanya (?):
a. Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
b. Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung
menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang
dapat dibuktikan kebenarannya.
11
9) Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut:
a. Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan,
b. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok
pembicaraan,
c. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan
10) Tanda Kurung Siku ( {..} )
Tanda kurung siku digunakan untuk:
a. Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang
lain.
b. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.
11) Tanda Petik (“…”)
Fungsi tanda petik adalah:
a. Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan,
naskah atau bahan tertulis lain.
b. Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam
kalimat.
c. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
12) Tanda Petik Tunggal (‘..’)
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi:
a. Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain,
b. Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar khususnya dalam
bahasa tulis. Dengan adanya penjabaran tentang pamakaian EYD
diharapkan para pembaca dapat memahami dan menerapkan penggunaan
EYD dalam pembuatan suatu karya tulis. Dan semoga penjabaran ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=makalah+pedoman+ejaan+yang+disempurnak
an&safe=strict&sxsrf=ACYBGNSeTTth40Is0MZTzySYU10-whI-
dg:1573742877836&ei=HWnNXdTeMofcrQHDyJqIAQ&start=10&sa=N&ved=0
ahUKEwiU4c2J-enlAhUHbisKHUOkBhEQ8tMDCHs&biw=1366&bih=657
www.//Luk.tsipil.ugm.ac.id/ta/Suwardjono/EYD.pdf
14