Anda di halaman 1dari 3

LTM

MPK AGAMA ISLAM

RESUME KAJIAN ISLAM MASJID UI

Disusun oleh

Fildzah Almira Alwi - 2106757383

DOSEN PENGAJAR : Dr. Subur Wijaya M.Pd I

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2021
Mewujudkan Peradaban Islam
Rahmatan Lil Alamin

Awalnya manusia adalah makhluk rohani atau non-fisik disebutkan dalam Al-Qur'an
bahwa manusia diciptakan dari jiwa yang satu dan pasangannya. Kemudian manusia itu lahir di
dunia menjadi makhluk fisik sekaligus menjadi makhluk nonfisik. Karena manusia mempunyai
tubuh dan kita juga mempunyai ruh. Lalu saat kita meninggal kita akan kembali menjadi
makhluk nonfisik.

Meskipun di dunia ini ketika kita menjadi makhluk fisik dan makhluk nonfisik itu
bersifat sementara tetapi yang sementara ini akan menentukan nasib kita di kehidupan yang lebih
abadi. Jadi walaupun hidup di dunia ini seperti permainan tetapi permaianan ini yang
menentukan sekali nasib kita di alam keabadian. Karena itu sebagai seorang muslim, kita tidak
boleh mensia-siakan kehidupan yang sementara ini. Kita harus menjalankan kehidupan ini sesuai
mandat-mandat yang ditetapkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Dalam Al-Qur'an ditegaskan di surat adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya manusia


mempunyai status yang melekat dalam dirinya yaitu sebagai hanya dan hanya hamba Allah maka
setiap manusia tidak boleh menyembah siapapun selain Allah, tidak boleh juga menyembah
Allah sambil menyembah kepada siapapun selain Allah, hal ini termasuk ke dalam ajaran tauhid.

Kemaslahatan ini menjadi mandat bagi manusia yang diberikan oleh penciptanya. Karena
itu, kita tidak hanya dituntut untuk menjadi ikhtiar soleh dan solehah saja tetapi lebih dari itu
kita diminta untuk baik dan aktif berbuat kebaikan bagi diri sendiri dan kepada masyrakat seluas-
luasya.

Islam yang rahmatan lil alamin adalah islam yang memberi atau mencerminkan benar-
benar hanya menghamba kepada Allah sehingga tidak akan menempuh berbagi cara demi
memperoleh sesuatu atau yang disebut kemaslahatan bersama. Karena itu, kemaslhatan dan
konsep kesolehan di dalam islam itu bukan kesolehan yang eksklusif melainkan kesolehan yang
inklusif, kesolehannya itu bukan hanya ke dalam tetapi melenting keluar seluas-luasnya.
Berislam adalah proses yang terus-menerus sepanjang hayat bahkan melibatkan setiap
detik yang kita punya untuk memnetukan komitemen tauhid. Maka negara yang islmai adalah
negara yang memberikan kemaslhatan ke negaranya dan ke negara lain seluas-luasnya.

Manusia adalah makhluk yang intelektual dan spiritual yang berbeda dari makhluk lain.
Perbedaannya yaitu manusia memiliki akal dan hati nurani. Laki-laki dan perempuan dapat
disebut manusia seutuhnya adalah tergantung pada sejauh mana menggunakan akal budinya
untuk memastikan tindakan dalam kapasitas apapun dan memastikan tindakannya itu berupa
kemaslahatan ke dalam dan ke luar seluas-luasnya. Karena itu, manusia dibekali akal, budi, dan
hati nurani serta manusia juga diberi petunjuk berupa ayat-ayat Al-Qur'an.

Keilmuan islam didasarkan pada Al-Qur'an sebagai ayat sughro, alam semesta berserta
isinya juga termasuk ayat Allah. Maka Al- Qur'an dipahami oleh para ulama sebagimana alam
semesta diteliti oleh ilmuwan. Ulama menghasilkan tafsir sedangkan ilmuwan menghasilkan
teori. Tafsir agama berkembang didukung oleh hadits dsb. makan lahirlah ilmu agama. Teori
berkembang baik di dunia sains, sosial, eksak, dan noneksak maka lahirlah ilmu umum. Maka
dari itu, alam semesta dan Al-Qur'an sebagai ayat Allah tidak mungkin bertentangan satu sama
lain. Karena Allah Maha Tahu dan Maha Benar maka pasti firmannya yang ada di dalam Al-
Qur'an didasarkan pada pengetahuan yang tak terbatas dan pasti benar.

Anda mungkin juga menyukai