Penatalaksanaan Awal Krisis Penatalaksanaan Krisis Adrenal
Adrenal Di Ruang Gawar Darurat
a. Uji ACTH: meningkat secara mencolok 1. Terapi darurat ditujukan untuk
(primer) atau menurun (sekunder). mengatasi syok, memulihkan sirkulasi,memberikan caiaran, b. Plasma ACTH: jika gagal menggunakan pergantian kortikosteroid. tes skrining, plasma ACTH dengan 2. Pantau tanda-tanda vital. akurat akan mengkategorisasikan 3. Menempatkan klien pada posisi dengan insufisiensi adrenal primer stengah duduk dengan kedua (tinggi), atau sekunder (normal atau tungkai ditinggikan. rendah). 4. Hidrokortison disuntikan IV, c. Serum elektrolit: serum sodium kemudian IVFD D5% dalam biasanya menurun, sementara potassium larutan normal saline. dan kalsium biasanya meningkat. d. ADH meningkat, aldosteron menurun, kortisol plasma menurun dengan tanpa respons pada pemberian ACTH secara IM (primer) atau secara IV e. Glukosa: hipoglikemia Antibiotic dapat di berikan jika infeksi memicu f. Ureum/ kreatinin: mungkin meningkat krisis adrenal paada penderita insufisiensi kronis (karena terjadi penurunan perfusi adrenal. ginjal). g. Analisa gas darah: asidosis metabolic. h. Sel darah merah (eritrosit i. Urine (24 jam) j. Sinar X: jantung kecil, kalsifikasi kelenjar adrenal, atau TB (paru, ginjal) 1. Kaji stress/keadaan sakit yang menimbulkan mungkin akan ditemukan. serangan akut.Pengkajian kondisi pasien harus k. CT Scan di lakukan dengan ketatuntuk mengenali l. Gambaran EKG: faktor-faktor lain 2. Bila asupan oral (+), IVFD perlahan dikurangi Asupan peroral dapat di mulai segera setelah pasien dapat menerimanya.secara perlahan-lahan pemberian infus di kurangi ketika asupan cairan per oral sudah adekuat,untuk mencegah terjadinya hipovolemia
3. Bila Kelenjar adrenal tidak berfungsi lagi,
perlu dilakukan terapi penggantian preparat kortikosteroid dan mineralokortikoid seumur hidup. Penggantian preparat kortilosteroid dan mineralokortikoid bertujuan untuk mencegah timbulnya kembali insufisiensi adrenal serta krisis addisonian pada keadaan stress atau sakit.
4 Suplemen penambah garam untuk menghindari
kehilangan cairan dari salurancerna akibat muntah dan diare DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Kekurangan volume cairan b/d b) Perubahan nutrisi kurang dari
ketidakseimbangan input dan output kebutuhan b/d intake tidak adekuat (mual, muntah, anoreksia) defisiensi Kriteria hasil : glukortikoid Pengeluaran urin adekuat (1 cc/kg BB/jam) TTV dbn N : 80 – 100 x/menit S : 36 – Kriteria hasil : 37oC TD : 120/80 mmHg - Tidak ada mual mutah Tekanan nadi perifer jelas kurang dari 3 - BB ideal (TB-100)-10%(TB-100) detik - Hb : Turgor kulit elastis - Wanita : 12 – 14 gr/dl Pengisian kapiler naik kurang dari 3 detik - Pria : 13 – 16 gr/dl Membran mukosa lembab Ht : Warna kulit tidak pucat - Wanita : 37 – 47 % Rasa haus tidak ada - Pria : 42 – 52 % BB ideal (TB 100) – 10% (TB – 100) – H Albumin : 3,5 – 4,7 g/dl Hasil lab Glebulin : 2,4 – 3,7 g/dl Ht : Bising Usus : 5 – 12 x/menit Wanita = 37 – 47 % - Nyeri kepala Pria = 42 – 52 % - Kesadaran kompos mentis Ureum = 15 – 40 mg/dl - TTV dalam batas normal Natrium = 135 – 145 mEq/L (S : 36 – 372 oC) Calium = 3,3 – 5,0 mEq/L (RR : 16 – 20 x/menit) Kretanium = 0,6 – 1,2 mg/dl
INTERVENSI
Kekurangan volume cairan b/d Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
ketidakseimbangan input dan b/d intake tidak adekuat (mual, muntah, output anoreksia) defisiensi glukortikoid 1) Pantau TTV, catat perubahan tekanan 1. Auskultasi bising usus dan kaji apakah darah pada perubahan posisi, kekuatan ada nyeri perut, mual muntah dari nadi perifer 2. Catat adanya kulit yang dingin / basah, 2) Ukur dan timbang BB klien perubahan tingkat kesadaran, nyeri 3) Kaji pasien mengenai rasa haus, kepala, sempoyongan kelelahan, nadi cepat, pengisian kapiler 3. Pantau pemasukan makanan dan memanjang, turgor kulit jelek, timbang BB tiap hari membran mukosa kering, catat warna 4. Berikan atau bantu perawatan mulut kulit dan temperaturnya. 5. Berikan lingkungan yang nyaman untuk 4) Periksa adanya status mental dan sensori makan contoh bebas dari bau yang tidak 5) Auskultasi bising usus ( peristaltik usus) sedap, tidak terlalu ramai catat dan laporkan adanya mual muntah 6. Pertahankan status puasa sesuai indikasi dan diare. 7. Berikan Glukosa intravena dan obat – 6)Berikan perawatan mulut secara teratur obatan sesuai indikasi seperti 7) Berikan cairan oral 1500 cc – 2000 cc / glukokortikoid hr sesegera mungkin, sesuai dengan 8. Pantau hasil lab seperti Hb, Hi kemampuan klien
Kolaborasi
8) Berikan cairan, antara lain :
Cairan Na Cl 0,9 % 9 )Berikan obat sesuai dosis 10) Pasang / pertahankan kateter urin dan selang NGT sesuai indikasi 11) Pantau hasil laboratorium