READING
Otitis Media Akut Akut dan Mastoiditis
Pembimbing :
dr. Zuraidah Nasution Sp.THT-KL
Akut pada Dewasa
ijiffl
~I. IB!lbll dellgaJIlellflllHI
3
2.
S
SIPIIdell!llDr1mn
Dari 160 pasien dalam sampel penelitian, 19% mengalami infeksi yang disebabkan oleh
S. pyogenes, 14% oleh S. pneumoniae, dan 11% oleh P. aeruginosa. OMA merupakan infeksi
yang paling umum (38%), sedangkan 33% mengalami mastoiditis akut (AM), 18%
mengalami mastoiditis laten (LM), dan 13% AM pada telinga yang terinfeksi kronis (AMc).
Berbeda dengan infeksi lain, P. aeruginosa (30%) dan S. aureus (25%) paling sering terjadi
pada AMc. Otorrhea (83%), perforasi membran timpani (57%), dan masalah pendengaran
(83%) sering ditemukan pada S. pyogenes infeksi.
ABSTRAK
4. Hasil
Pasien dengan S. pneumoniae memiliki lama rawat inap lebih lama dibandingkan
dengan infeksi bakteri lain (7 vs 4 hari). Otorrhea (94%) dan gejala retroaurikuler lebih
sering terjadi pada P. aeruginosa infeksi. Gejala pendengaran umum terjadi (67%) tetapi
demam (32%) dan gejala retroaurikuler jarang terjadi pada OMA. Demam (44%) dan nyeri
tekan mastoid (65%) sering terjadi pada AM. Pasien dengan LM menjalani mastoidektomi
terbanyak (54%).
ABSTRAK
5. K e s i m p u l a n
JUDUL
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik
observasional dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah 167 kasus ditemukan. Kriteria berikut digunakan untuk
OMA: gejala penyakit akut (≤14 hari) (demam, sakit telinga, atau gejala
pernapasan) dan temuan efusi telinga tengah dengan tanda
PEMILIHAN SAMPEL
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah167 kasus
ditemukan. Kriteria berikut digunakan untuk OMA: gejala penyakit akut
(≤14 hari) (demam, sakit telinga, atau gejala pernapasan) dan temuan efusi
telinga tengah dengan tanda
Hasil
Dari 160 pasien dalam sampel penelitian, 19%
mengalami infeksi yang disebabkan oleh S. pyogenes,
14% oleh S. pneumoniae, dan 11% oleh P. aeruginosa.
OMA merupakan infeksi yang paling umum (38%),
sedangkan 33% mengalami mastoiditis akut (AM), 18%
mengalami mastoiditis laten (LM), dan 13% AM pada
telinga yang terinfeksi kronis (AMc)..
HASIL
Berbeda dengan infeksi lain, P. aeruginosa (30%) dan S. aureus (25%)
paling sering terjadi pada AMc. Otorrhea (83%), perforasi membran
timpani (57%), dan masalah pendengaran (83%) sering ditemukan pada S.
pyogenes infeksi. Pasien dengan S. pneumoniae memiliki lama rawat inap
lebih lama dibandingkan dengan infeksi bakteri lain (7 vs 4 hari). Otorrhea
(94%) dan gejala retroaurikuler lebih sering terjadi pada P. aeruginosa
infeksi.
HASIL
Gejala pendengaran umum terjadi (67%) tetapi demam (32%) dan gejala
retroaurikuler jarang terjadi pada OMA. Demam (44%) dan nyeri tekan mastoid
(65%) sering terjadi pada AM. Pasien dengan LM menjalani mastoidektomi
terbanyak (54%).
PEMBAHASAN
Komplikasi akut OM telah menjadi lebih umum di rumah sakit
kami dalam dekade terakhir (Gambar 4). Meskipun jumlah total
kasus OM yang rumit pada orang dewasa tampaknya telah
meningkat akhir-akhir ini di institusi kami, tingkat komplikasi
populasi penelitian kami (71%) dibandingkan dengan literatur kami
tetap lebih rendah dibandingkan dengan di Italia, misalnya
sebelumnya; [14, 21]itu paling jarang di antara pasien dengan [14, 21].
Antara 1990 dan 2004, 50 pasien dewasa dirawat di AMc (50%).
Dalam studi sebelumnya, orang dewasa dengan institusi yang sama
karena komplikasi OM
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukan bahwasannya terdapat
hubungan antara trauma mata mekanik dengan katarak
imature. Hasil ini sejalan dengan pernyataan Augsburger dan
Ausbury yang menyatakan bahwasannya, katarak merupakan
suatu penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor, salah
satunya adalah trauma mata. Trauma mata merupakan
penyebab umum kebutaan unilateral, baik pada anak maupun
orang dewasa (Augsburger & Asbury, 2014). Penelitian lain yang
dilakukan oleh Aldi pada tahun 2009 juga menunjukan hal yang
sama, bahwasannya prevalensi etiologi trauma mata paling
sering yang menyebabkan katarak adalah trauma mekanik
(48,48%).
BAB 4
WORKSHEET CRITICAL
APPRAISAL
Otitis Media Akut Parah dan Mastoiditis Akut pada Dewasa
Judul :
Penelitian
Kami secara retrospektif meninjau rekam medis dari semua orang dewasa (≥17 tahun) yang dirawat
P (patient) : di rumah sakit (antara 2003 dan 2012) di pusat rujukan tersier untuk infeksi mastoid akut atau OMA
yang tidak menanggapi perawatan medis rawat jalan. 160 pasien dalam sampel penelitian
O Etiologi bakteriologi AOM rawat inap lebih mirip dengan LM dan AM dibandingkan AMc.
Orang dewasa yang dirawat di rumah sakit karena AOM atau AM membutuhkan lebih
(Outcome) sedikit mastoidektomi daripada mereka yang dirawat di rumah sakit karena LM atau AMc.
BAB 5
PENUTUP
KESIMPULAN
E tiologi bakteriologi AOM rawat inap lebih mirip dengan LM dan AM
dibandingkan AMc. Orang dewasa yang dirawat di rumah sakit karena AOM atau
AM membutuhkan lebih sedikit mastoidektomi daripada mereka yang dirawat di
rumah sakit karena LM atau AMc.
REFERENSI