Anda di halaman 1dari 38

MALARIA

Oleh:
dr. AZKA RZKY PAMULA

Pembimbing:
dr. RINI RESTIYATI

INTERNSIP RSUD DATU SANGGUL RANTAU


2021
PENDAHULUAN
Malaria adalah salah satu penyakit infeksi parasit yang menjadi
01 masalah terutama bagi negara negara yang sedang berkembang.

02 Penyebab Parasit dari genus plasmodium

WHO memperkirakan jumlah kasus malaria setiap tahun antara


03 300-500 juta dengan lebih dari 1 juta kematian.

04 Sebagian besar kematian akibat malaria terjadi pada masa bayi


dan kanak-kanak (lebih dari 3000 kematian per hari).
LAPORAN KASUS
Identitas Nama : Tn. E.S

Pasien Agama : Islam

Umur : 36 tahun

Alamat : PT. AGM

Jenis Kelamin : Laki Laki

Suku : Jawa

Tanggal masuk : 14 Desember 2021

No. RM : 185276
ANAMNESIS
a. Keluhan utama: Demam sejak 3 hari yang lalu
b. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang ke poli umum RSUD Datu Sanggul dengan keluhan demam
sejak 3 hari yang lalu. Demam dirasakan setiap hari terus menerus. Saat
demam ada diberikan obat paracetamol, demam turun sekitar 1 jam
dan kemudian demam kembali. Demam disertai menggigil dan
berkeringat dingin. Nyeri kepala (-), pusing (+), mimisan (-), gusi
berdarah (-), batuk (-), pilek (-), mual (+) muntah (+), nyeri ulu hati (-). BAB
dan BAK tidak ada keluhan. Selama demam nafsu makan pasien menurun.
Pasien ada riwayat bepergian ke papua 2 minggu yang lalu, dan sebelum
berangkat ke papua pasien tidak ada meminum obat pencegahan malaria.
ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu:
Keluhan seperti ini belum pernah dialami sebelumnya oleh pasien
Riwayat pengobatan:
Pasien hanya mengkonsumsi paracetamol saat demam, dan belum berobat.
Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala serupa
Riwayat kebiasaan:
Riwayat konsumsi alkohol, merokok, atau obat-obatan disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 102x/menit, reguler, kuat angkat
Frekuensi Nafas : 20 x/ menit, SpO2 99%.
Suhu : 38,60 C
Status gizi : TB ± 170cm, BB 60kg

Kepala : Normocephal

Mata : Conjuctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

THT : Tonsil tidak membesar, pharinx hiperemis (-)

Leher : Pembesaran kelenjar tiroid (-)


PEMERIKSAAN FISIK
Cor :

o Inspeksi : IC tidak tampak


o Palpasi : IC tidak kuat angkat
o Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
o Auskultas : Bunyi jantung I-II intensitas normal, reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo :

o Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri


o Palpasi : Fremitus raba dada kanan = kiri
o Perkusi : Sonor/Sonor
o Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), Ronki (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :

o Inspeksi : Dinding perut = dinding dada


o Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan
lien tidak didapatkan kelainan
o Perkusi : Tympani
o Auskultasi : Peristaltik (+) normal

Ekstremitas : Edema (-), CRT < 2 detik


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nilai Satuan
Hematologi Hasil
rujukan
4.000-
Leukosit 4.600 10^3/uL
11.000
Eritrosit 4.14 4.4-5.9 10^6/uL
Pria 13.0-
17.0
Hemoglobin 12.0 g/dL
Wanita
12.0-15.0
Hematokrit 33 40.0-52.0 %
Trombosit 132.000 150-440 10^3/uL
Malaria RDT P.Vivax positif Negatif  
DIAGNOSIS KERJA
Malaria Vivax
TATALAKSANA
- Rawat jalan
- DHP tab 4 tab/hari selama 3 hari
- Primakuin tab 1 tab/hari selama 14 hari
- Ranitidin tab 150mg/12 jam
- Ondansetron tab 4mg/8 jam
- Paracetamol tab 500mg/8 jam
PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia ad bonam

Ad Functionam : Dubia ad bonam

Ad Sanationam : Dubia ad bonam


DEFINISI MALARIA
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut
maupun kronis, yang disebabkan oleh protozoa
genus Plasmodium dan ditandai dengan panas,
anemia dan splenomegali.

Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Jakarta.
EPIDEMIOLOGI

Malaria merupakan salah Diperkirakan 35% penduduk


satu masalah kesehatan Indonesia tinggal di daerah
utama dunia dan terjadi di berisiko terinfeksi malaria.
lebih dari 100 negara.

Pada tahun 2010 WHO


memperkirakan terdapat
Daerah transmisi utama ter- sekitar 600.000 kematian
dapat di Asia, Afrika, dan akibat malaria di seluruh
Amerika Selatan. dunia dan 86% adalah anak
anak di bawah usia 5 tahun.

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
John CC, Krause PJ. Malaria (Plasmodium). In: Kliegman RM, Stanton BF, Geme JW, Schor FN, Behrman RE, eds. Nelson textbook of pediatrics. 19th ed. Phila-
delphia: WB Saunders; 2011.p.1139-43.
ETIOLOGI
Malaria Protozoa dari genus Plasmodium.

Plasmodium
Plasmodium Ovale
Vivax

Plasmodium
Plasmodium Falci-
Malariae
parum

Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Jakarta.
PATOFISIOLOGI

Sporozoit Tubuh Manusia Parenkim Hati


Didalam ludah nyamuk Parasit di tubuh manusia Sel hati yang berisi parasit
mengandung sporozoit di dalam parenkim hati akan pecah mengeluarkan
menjadi skizon merozoit

Di Fagosit RES Merozoit


Stadium eritrosit akan Merozoit akan masuk ke
hancur dan difagosit oleh eritrosit (Stadium eritrosit)
RES

Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari EI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010
GEJALA KLINIS

DEMAM MUAL DAN MUNTAH

MENGGIGIL SAKIT KEPALA BERAT

BERKERINGAT BADAN TERASA LEMAS

NAFSU MAKAN MENURUN PUCAT

Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Jakarta.
ANAMNESIS

Keluhan Utama Keluhan Penyerta Riwayat Penyakit


01 Demam, Menggigil,
Berkeringat
02 Sakit Kepala, Mual,
Muntah, Nyeri otot,
03 Riwayat sakit malaria
dan riwayat minum obat
Pegal pegal, Lemah malaria

Riwayat Bepergian Riwayat Lingkungan Riwayat Tansfusi


Riwayat bepergian ke Riwayat pernah men-
04 daerah endemis
malaria
05 Riwayat tinggal
didaerah endemis
06 dapat transfusi darah
malaria sebelumnya

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI; 2012.
PEMERIKSAAN 01 Suhu ≥ 37, 5 ºC 05 Distress pernafasan,
edema paru

FISIK
02 Letargis atau tidak
sadar
06 Perbesaran Limpa

03 Konjungtiva atau
telapak tangan pucat
07 Perbesaran Hati

04 Mata atau badan Kun-


ing

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN DENGAN
MIKROSKOP
-Ada tidaknya parasit malaria
-Spesies dan stadiumnya
-Kepadatan parasit

RAPID DIAGNOSTIC
TEST
Mendeteksi antigen malaria

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
Anamnesis, Pemeriksaan
Fisik dan Pemeriksaan
Laboratorium

Demam dengan suhu


≥ 37, 5 ºC atau ada
riwayat demam

DIAGNOSIS
MALARIA Mikroskopis Rapid Di-
agnostic Test

WHO dan Deokes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak DI Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2009.
DIAGNOSA BANDING

DEMAM TIFOID DEMAM DENGUE ISPA LEPTOSPIROSIS


Sakit kepala, RINGAN
Demam 7 Hari, Demam tinggi Demam tinggi.
susah bernafas
Uji Widal Positif terus menerus 2- Tes leptospidik positif
7 hari. IgM dan
IgG anti dengue
positif

Infectious Diseases Society of America. Diagnosis and treatment of malaria in children. Clin Infect Dis. 2003;37 (10):1340-
8.
PENGOBATAN

Pengobatan malaria yang dianjurkan saat ini dengan pemberian ACT. Pemberian kombinasi ini un-
tuk
meningkatkan efektifitas dan mencegah resistensi.

MALARIA MALARIA
TANPA DENGAN
KOMPLIKASI KOMPLIKASI

PENGOBATAN
Malaria tanpa komplikasi diobati dengan pemberian ACT
secara oral. Malaria berat diobati dengan injeksi Artesunat
dilanjutkan dengan ACT oral.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
PENGOBATAN MALARIA TANPA KOMPLIKASI
Malaria Falciparum
Jumlah Tablet Perhari Menurut Berat Badan
Hari Jenis Obat
< 4 Kg 4-6 Kg > 6-10 11-17 Kg 18-30 Kg 31-40 Kg 41-59 Kg ≥ 60 Kg
Kg

0-1 2-5 < 6-11 1-4 5-9 10-14 ≥ 15 ≥ 15


Bulan Bulan Bulan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

1-3 DHP 1/2 1/2 1/2 1 1 1/2 2 3 4

1 Primakuin - - 1/4 1/4 3/4 3/4 1 1

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
PENGOBATAN MALARIA TANPA KOMPLIKASI
Malaria Vivax
Jumlah Tablet Perhari Menurut Berat Badan
Hari Jenis Obat
< 4 Kg 4-6 Kg > 6-10 11-17 Kg 18-30 Kg 31-40 Kg 41-59 Kg ≥ 60 Kg
Kg

0-1 2-5 < 6-11 1-4 5-9 10-14 ≥ 15 ≥ 15


Bulan Bulan Bulan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

1-3 DHP 1/2 1/2 1/2 1 1 1/2 2 3 4

1-14 Primakuin - - 1/4 1/4 3/4 3/4 1 1

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
PENGOBATAN MALARIA TANPA
KOMPLIKASI MALARIA OVALE
ACT atau Kombinasi Artesunat +
Amodiakuin. Dosis 1 kali perhari
selama 3 hari

P. Falsiparum + P. Vivaks/P. Ovale


ACT selama 3 hari serta Primakuin
dgn dosis 0,25 mg/KgBB/Hari
selama 14 hari.

MALARIA MALARIAE
MALARIA VIVAX RELAPS ACT 1 kali perhari selama 3 hari
ACT sama tapi dosis Primakuin dengan dosis yang sama seperti
ditingkatkan menjadi 0,5 mg/ malaria lainnya tanpa primakuin
kgBB/hari.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
PENGOBATAN MALARIA TANPA KOMPLIKASI
Infeksi campur P. Falsiparum + P. Vivaks/P. Ovale
Jumlah Tablet Perhari Menurut Berat Badan
Hari Jenis Obat
< 4 Kg 4-6 Kg > 6-10 11-17 Kg 18-30 Kg 31-40 Kg 41-59 Kg ≥ 60 Kg
Kg

0-1 2-5 < 6-11 1-4 5-9 10-14 ≥ 15 ≥ 15


Bulan Bulan Bulan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

1-3 DHP 1/3 1/2 1/2 1 1 1/2 2 3 4

1-14 Primakuin - - 1/4 1/4 1/2 3/4 1 1

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
KINA
Dosis 10 mg/kgBB diencerkan dengan dekstrosa 5% atau
PENGOBATAN NaCl 0,9% sebanyak 5-10 cc/KgBB selama 4 jam, kemudian
diulang setiap 8 jam.

MALARIA KINIDIN
Cara pemberian sama dengan kina tetapi dosisnya adalah

DENGAN 7,5 mg/kgBB/kali

KOMPLIKASI ARTESUNAT
Artesunat diberikan 2,4 mg/kgbb intravena sebanyak 3 kali
jam ke 0, 12, 24. Selanjutnya diberikan 2,4 mg/kgbb intravena
setiap 24 jam sehari sampai penderita mampu minum obat.

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
TINDAK RAWAT JALAN
Pada penderita rawat jalan evaluasi

LANJUT pengobatan dilakukan pada hari ke 3,


7, 14, 21 dan 28 dengan pemeriksaan
klinis dan sediaan darah secara mikroskopis.

MALARIA
RAWAT INAP
Pada penderita rawat inap evaluasi
pengobatan dilakukan setiap hari
dengan pemeriksaan klinis dan darah
malaria hingga klinis membaik dan
hasil mikroskopis negatif.

WHO dan Deokes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak DI Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2009.
PROGNOSIS
1. Malaria tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Plasmodium
PROGNOSIS vivax , Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale memiliki
prognosis yang baik.

MALARIA 2. Malaria yang terjadi pada anak berusia <5 tahun memiliki
prognosis paling buruk di daerah endemis.

3. WHO mengemukanan indikator prognosis buruk berdasarkan


indikator klinis dan indikator laboratorium.

WHO dan Deokes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak DI Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2009.
KOMPLIKASI

• Malaria Serebral
• Black Water Fever
• Malaria algid
• Malaria biliosa
• Hipoglikemia
• Gangguan Fungsi Ginjal
Renia, L., et al., Cerebral malaria: mysteries at the blood-brain barrier. Virulence, 2012. 3(2): p. 193-201.
Harijanto.Malaria. Epidemiologi, Patogenesis Manifestasi Klinis, & Penanganan.2000.
PENCEGAHAN

PEMAKAIAN OBAT ANTI MALARIA


2 minggu sebelum dan 4 minggu sesudah bepergian
ke daerah endemik

MENGHINDARI GIGITAN NYAMUK


Memakai kelambu atau kasa anti nyamuk
Menggunakan obat pembunuh nyamuk

Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Jakarta.
PEMBAHASAN
ANAMNESIS

Keluhan Utama Keluhan Penyerta Riwayat Penyakit


01 Demam, Menggigil,
Berkeringat
02 Sakit Kepala, Mual,
Muntah, Nyeri otot,
03 Riwayat sakit malaria
dan riwayat minum obat
Pegal pegal, Lemah malaria

Riwayat Bepergian Riwayat Lingkungan Riwayat Tansfusi


Riwayat bepergian ke Riwayat pernah men-
04 daerah endemis
malaria
05 Riwayat tinggal
didaerah endemis
06 dapat transfusi darah
malaria sebelumnya

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI; 2012.
PEMERIKSAAN 01 Suhu ≥ 37, 5 ºC 05 Distress pernafasan,
edema paru

FISIK
02 Letargis atau tidak
sadar
06 Perbesaran Limpa

03 Konjungtiva atau
telapak tangan pucat
07 Perbesaran Hati

04 Mata atau badan Kun-


ing

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN DENGAN
MIKROSKOP
-Ada tidaknya parasit malaria
-Spesies dan stadiumnya
-Kepadatan parasit

RAPID DIAGNOSTIC
TEST
Mendeteksi antigen malaria

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
PENGOBATAN MALARIA TANPA KOMPLIKASI
Malaria Vivax
Jumlah Tablet Perhari Menurut Berat Badan
Hari Jenis Obat
< 4 Kg 4-6 Kg > 6-10 11-17 Kg 18-30 Kg 31-40 Kg 41-59 Kg ≥ 60 Kg
Kg

0-1 2-5 < 6-11 1-4 5-9 10-14 ≥ 15 ≥ 15


Bulan Bulan Bulan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

1-3 DHP 1/2 1/2 1/2 1 1 1/2 2 3 4

1-14 Primakuin - - 1/4 1/4 3/4 3/4 1 1

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
KESIMPULAN

Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang


01 disebabkan oleh plasmodium

Gejala klinis penyakit ini terdiri dari 3 tahap, yaitu 


02 periode dingin, periode panas dan periode berk-
eringat.

Pengobatan malaria berdasarkan ada atau tidak nya


03 komplikasi

04 Prognosis malaria tanpa komplikasi bersifat baik


DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Buku Saku Penatalaksanaan
kasus malaria. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012.
2. John CC, Krause PJ. Malaria (Plasmodium). In: Kliegman RM, Stanton BF, Geme JW, Schor FN,
Behrman RE, eds. Nelson textbook of pediatrics. 19th ed. Philadelphia: WB Saunders; 2011.p.1139-43.
3. Parwati SB, Simplica MA, Ismoedijanto. Faktor determinan klinis pada malaria anak. Sari Pediatri.
2001;3(2):106-14.
4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kese-
hatan Anak FKUI. Jakarta.
5. Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari EI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta:
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010
6. Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF. Nelson Textbook of Pediatrics. Philadelphia:
Elsevier. 2007
7. Nelwan RHH. Malaria plasmodium knowlesi. 204th ed. Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran; 2013.p.327-
9.
8. Infectious Diseases Society of America. Diagnosis and treatment of malaria in children. Clin Infect Dis.
2003;37 (10):1340-8.
9. World Health Organization. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Pedoman Bagi Rumah Sakit
Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. World Health Organization. Jakarta. 2009.
10. https://www.cdc.gov/malaria/about/biology/. Accessed February, 11th 2018.
11. Renia, L., et al., Cerebral malaria: mysteries at the blood-brain barrier. Virulence, 2012. 3(2): p. 193-
201.
12. Harijanto.Malaria. Epidemiologi, Patogenesis Manifestasi Klinis, & Penanganan.2000.

Anda mungkin juga menyukai