Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

PASIEN GASTRITIS
UPT PUSKESMAS MANDURO DESA CANDIHARJO
KECAMATAN NGORO KABUPATEN MOJOKERTO

Disusun Oleh :

Nadya Kusuma Wardani 210129

Pembimbing :

1. Ayu Cahyani Noviana,dr.,M.KKK


2. Agus Prio Utomo Adha, dr

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH PASIEN GASTRITIS


DI PUSKESMAS MANDURO, DESA NGORO KEC. NGORO,
KABUPATEN MOJOKERTO

Laporan Kunjungan Rumah ini sebagai salah satu persyaratan untuk dapat
mengikuti ujian Profesi dokter di Fakultas Kedokteran

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Nadya Kusuma Wardani 21710129

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Puskesmas Manduro

Ayu Cahyani Noviana, dr.,M.KKK dr. Agus Prio Utomo Adha


NIDN. 0707116903 NIP: 198608172020121004

Menyetujui,

Kepala Puskesmas Manduro

dr. Siska Widiyanti


NIP: 198308242014122001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan Home Visit ini tepat pada
waktunya. Penyusunan laporan Home Visit ini sebagai bagian dari tugas kepaniteraan
klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan sebagai salah satu syarat kelulusan pendidikan
dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Dengan menyusun laporan ini, kami berharap dapat menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan kami, serta berpikir maju dan kritis dalam menghadapi segala
permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya dalam bidang kedokteran keluarga.
Atas terselesaikannya laporan kunjungan rumah ini, saya menyampaikan terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. Kuntaman, dr., MS., Sp.MK(K) Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Wijaya Kusuma Surabaya.

2. Dr. Atik Sri Wulandari, SKM, M.Kes, selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

3. Hj. Andiani.,dr.,M.Kes, selaku Koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

4. Ayu Cahyani Noviana., dr., M.KKK sebagai dokter pembimbing kelompok IKM

saya.

5. dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Mojokerto beserta staf dan jajarannya.

6. dr. Siska Widiyanti selaku Kepala Puskesmas Manduro, Kecamatan Ngoro,

Kabupaten Mojokerto.

7. dr. Agus Prio Utomo Adha sebagai dokter pembimbing di Puskesmas Manduro

Kabupaten Mojokerto.

8. Seluruh paramedis dan non-medis yang telah banyak membantu kami selama

melaksanakan kepaniteraan klinik di Puskesmas manduro, Kabupaten Mojokerto.


iii
9. Para bidan desa, kader puskesmas serta perawat desa yang telah banyak membantu

kami selama melaksanakan kepaniteraan klinik di Puskesmas Manduro, Kabupaten

Mojokerto.

10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan kunjungan rumah ini.

Saya menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran yang
membangun sangat saya hargai guna penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Mojokerto, Oktober 2023

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... .........i


KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
FORM HASIL KEGIATAN...................................................................................vi
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................3
C. Tujuan..............................................................................3
D. Manfaat............................................................................4

BAB II HASIL KUNJUNGAN

A. Identitas Pasien................................................................6
B. Anamnesis.......................................................................6
C. Pemeriksaan Fisik..........................................................11
D. Pemeriksaan Penunjang.................................................14
E. Resume..........................................................................15
F. Patient-Centered Diagnosis...........................................15
G. Penatalaksanaan.............................................................15
H. Prognosis.......................................................................16
I. Follow-up.......................................................................16

BAB III PENGELOLAAN PASIEN

A. Patient Centered Diagnosis............................................17


B. Prevalensi bebas penyakit untuk keluarga lainnya........17

v
BAB IV HASIL IDENTIFIKASI FAKTOR
KELUARGA DAN LINGKUNGAN
A. Faktor Keluarga.............................................................20
B. Penyakit Karena Faktor Genetik....................................22
C. Fungsi Keluarga.............................................................22
D. Faktor Lingkungan........................................................38
E. Faktor Perilaku Keluarga...............................................40

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Masalah............................................................42
B. Analisis..........................................................................43
C. Pembahasan...................................................................46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan....................................................................49
B. Saran..............................................................................51

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................53
LAMPIRAN...........................................................................................................54

vi
DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Tabel APGAR tentang Adaptation................................................................25

Tabel IV.2 Tabel APGAR tentang


Partnership...............................................................27

Tabel IV.3 Tabel APGAR tentang


Growth......................................................................29

Tabel IV.4 Tabel APGAR tentang Affection...................................................................31

Tabel IV.5 Tabel APGAR tentang Resolve.....................................................................33

Tabel IV.6 Tabel Temuan dan Nilai Fungsi Keluarga....................................................


36

Tabel IV.7 Tabel SCREEM.............................................................................................40

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Pola Interaksi Keluarga.............................................................................22

Gambar IV.2 Genogram Keluarga..................................................................................24

Gambar IV.3 Denah Rumah Pasien................................................................................43

Gambar V.1 Diagram Faktor Risiko Pasien....................................................................48

vii
FORM HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH LAPORAN

KUNJUNGAN RUMAH DOKTER KELUARGA

Berkas Pembinaan Keluarga

Tanggal Kunjungan Pertama : 21 Oktober 2023

Nama Pembimbing : dr. Agus Prio Utomo Adha

Nama DM Pembina : Nadya Kusuma Wardani, S.Ked

Tabel 1. Catatan Konsultasi Pembimbing (diisi setiap kali selesai satu periode).

Tanggal Tingkat Paraf Paraf Keterangan


Pemahaman Pembimbing

viii
FORM HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH LAPORAN

KUNJUNGAN RUMAH DOKTER KELUARGA

Puskesmas Manduro

Tanggal Kunjungan Pertama Kali : 21 Oktober 2023

Nama Pembina Keluarga Pertama Kali :

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Ny. L

Alamat Lengkap : Bangkal, Des. Candiharjo,

Kec. Ngoro,Kab.Mojokerto

Bentuk Keluarga : Single Parent Family

Tabel 2. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah

No. Nama Kedudukan L/ P Usia Pendidikan Pekerjaan Pasien Ket


dalam Terakhir Klinik
Keluarga (Y/T)
Diagnosis
1. Ny. L Kepala P 55 th SMA Karyawan T Gastritis
keluarga Swasta
-
2. An. M Anak L 22 th SMP Tidak bekerja Y

-
3. An. R Anak P 17 th SD Pelajar T

Sumber: Data Primer, Oktober 2023

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara sederhana definisi gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa

dan submoka lambung. Gastritis merupakan gangguan kesehatan yang paling

sering ditemui di klinik. (Hirlan, 2014). Gastritis dapat menyerang seluruh lapisan

masyarakat dari semua tingkat usia maupun jenis kelamin tetapi dari beberapa

survei menunjukkan bahwa gastritis paling sering menyerang usia produktif. Pada

usia produktif masyarakat rentan terserang gejala gastritis karena dari tingkat

kesibukan, gaya hidup yang kurang memperhatikan kesehatan serta stres yang

mudah terjadi. Gastritis dapat mengalami kekambuhan dimana kekambuhan yang

terjadi pada penderita gastritis dapat dipengaruhi oleh pengaturan pola makan

yang tidak baik dan juga dipengaruhi oleh faktor stress (Widia Tussakinah, Marul,

Ida Rahman Burhan. 2018).

Gastritis biasanya diawali dengan pola makan yang tidak baik dan tidak

teratur sehingga lambung menjadi sensitif di saat asam lambung meningkat.

Peningkatan asam lambung diluar batas normal akan menyebabkan terjadinya

iritasi dan kerusakan pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan jika

peningkatan asam lambung ini dibiarkan saja maka kerusakan lapisan lambung

atau penyakit gastritis akan semakin parah, pengaturan pola makan yang

tidak baik-

1
2

dan tidak teratur akan menimbulkan kekambuhan pada penderita gastritis. Oleh

karena itu pengaturan pola makan yang baik dan teratur merupakan salah satu dari

penatalaksanaan gastritis dan juga merupakan tindakan preventif dalam mencegah

kekambuhan gastritis (Widia Tussakinah, Marul, Ida Rahman Burhan. 2018).

Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut World

Health Organization (WHO) adalah 40,8%, dan angka kejadian gastritis di

beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari

238.452.952 jiwa penduduk. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011,

gastritis merupakan salah satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien

inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%) (Depkes,

2012).

Gambaran diagnostik pasien adalah dinilai berdasarkan keluhan utama,

keluhan tambahan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Penatalaksanaan adalah tindakan yang dilakukan terhadap pasien. Pada dasarnya,

tata cara diagnostik dan penatalaksanaan dari gastritis ini sudahlah diketahui,

namun karena adanya perkembangan dari pada ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam bidang kedokteran, menyebabkan munculnya beberapa perubahan serta

berbagai variasi tata cara diagnosa dan penatalaksanaan gastritis berdasarkan

waktu, tempat dan situasi yang berbeda, terlebih lagi di era BPJS yang semakin

marak menjadi bahan perbincangan (Ricky Kristhanser Ndruru, Syahrial Sitorus,

Nerseri Barus. 2019).


3

Kebanyakan gastritis tanpa gejala. Keluhan yang sering dihubungkan

dengan penyakit ini adalah nyeri panas dan pedih diulu hati disertai mual hingga

muntah. Diagnosis penyakit ini ditegakan berdasarkan pemeriksaan endoskopi

dan histopatologi. Gastritis yang berlanjut akan menjadi kondisi kronik dan bisa

menyebabkan timbulnya tukak duodenum (Hirlan, 2014).

Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stres, misalnya

pada beban kerja berat, panik tergesa-gesa. Kadar asam lambung yang meningkat

dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan maka dapat

menyebabkan terjadinya peradangan mukosa lambung atau gastritis (Widia

Tussakinah, Marul, Ida RahmanBurhan,2018).

B. Rumusan Masalah

Bagaimana memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

berkesinambungan dan menyeluruh kepada Ny.L sebagai penderita, anggota

keluarga dan anggota masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor

lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya keluarga maupun masyarakat sekitar.

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

berkesinambungan dan menyeluruh kepada Ny.L sebagai penderita, anggota

keluarga dan anggota masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor

lingkungan, ekonomi dan sosial budaya keluarga maupun masyarakat sekitar.


4

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi penyakit pasien.

b. Mengidentifikasi metode penanganan / manajemen pasien.

c. Mengidentifikasi fungsi faktor keluarga dan fungsi faktor lingkungannya.

d. Menganalisis dan membahas (memecahkan masalah / faktor risiko) yang

dihadapi pasien (diilustrasikan dengan diagram blum).

e. Menyimpulkan masalah pasien, keluarga dan lingkungannya serta

memberi saran terhadap pasien, keluarga dan lingkungannya.

D. Manfaat

1. Bagi Institusi Pendidikan dan dokter muda

a. Meningkatkan pemahaman mahasiswa dokter muda tentang penyakit

serta kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya.

b. Meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi antar mahasiswa

dengan pasien.

c. Mahasiswa dapat melatih diri dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan

kesehatan pasien.

d. Mahasiswa memahami apa yang dibutuhkan untuk kepuasan pasien.

2. Bagi pasien dan keluarganya

Memberikan wawasan dan pemahaman kepada pasien dan keluarganya

mengenai penyakitnya dan penanganannya agar tidak menyebabkan komplikasi

yang berat / apabila penyakitnya menular, agar tidak menular minimal kepada
5

anggota keluarga.

3. Bagi institusi kesehatan / Puskesmas

Manfaat home visit ini bagi pelayanan kesehatan adalah sebagai

sumber evaluasi dalam memberikan pelayanan terhadap pasien penyakit Gastritis

sehingga bisa dicari solusi yang tepat dan efisien.


BAB II

HASIL PEMERIKSAAN KLINIK

A. Identitas Peserta

1. Nama : Ny.L

2. Umur : 55 thn

3. Jenis Kelamin : perempuan

4. Pekerjaan : Karyawan Swasta

5. Pendidikan : SMA

6. Agama : Islam

7. Alamat : Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten

Mojokerto

8. Suku : Jawa

9. Tanggal Periksa : 21 Oktober 2023

B. Anamnesis

1. Keluhan utama : Nyeri perut

2. Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke Puskesmas Pembantu Candiharjo

dengan keluhan nyeri perut kiri atas sejak lima hari yang lalu, keluhan dirasakan

pertama kali saat pasien terlambat makan siang dan setelah makan rujak buah

yang asam dan pedas, keluhan membaik saat setelah makan nasi namun kambuh-

kambuhan hingga saat ini. Pasien juga merasakan perut kembung, mual-

6
7

muntah sebanyak tiga kali dan susah tidur. Tidak ada nyeri saat buang air besar

dan tidak ada nyeri saat buang air kecil.

3. Riwayat penyakit dahulu :

a. Riwayat sakit dengan keluhan serupa : ada (-/+ 5 tahun lalu)

b. Riwayat Asma : Tidak ada riwayat asma.

c. Riwayat Alergi Obat : Tidak ada riwayat alergi obat.

d. Riwayat Sakit Jantung : Tidak ada riwayat sakit jantung.

e. Riwayat Hipertensi : Tidak ada riwayat hipertensi.

f. Riwayat DM : Tidak ada riwayat DM.

4. Riwayat penyakit keluarga :

a. Riwayat keluarga dengan penyakit serupa : disangkal

b. Riwayat Hipertensi : Disangkal

c. Riwayat Diabetes Melitus : Disangkal

d. Riwayat Gastritis : Disangkal

5. Riwayat kebiasaan :

Ny. L mempunyai kebiasaan terlambat makan

sehingga sehari-hari kedua orang tuanya harus mengingatkan

untuk makan. Pasien juga suka makan makanan seblak

(pedas) dan rujak buah yang asam.

a. Makanan : Dalam sehari makan 2-3x, Sering makan makanan

pedas (seblak) dam buah mangga muda.


8

b. Kebersihan badan : Mandi 2-3x sehari.

c. Olah raga : Tidak pernah olah raga.

6. Riwayat sosial ekonomi :

Ny.L merupakan orang tua tunggal, suaminya telah

meninggal beliau mempunyai lima anak dan kedua anaknya

sudah menikah saat ini Ny. L bekerja sebagai petani dan saat

ini Ny. L hidup dengan ketiga anaknya.

7. Riwayat gizi :

Ny.L dalam sehari makan 1-2 kali, dengan porsi makan

yang sedikit. Menu makannya nasi, sayur, ayam/ikan. Jarang

minum susu. Proporsi tubuh pasien dari dulu tidak berubah

yaitu sedikit kurus. Minum air putih cukup.

8. Riwayat Obat :

- Antasida Doen tetapi tidak ada perubahan

9. Anamnesis sistem :

a. Kulit : warna kulit coklat kehitaman.

b. Kepala : sakit kepala tidak ada, pusing tidak ada, rambut kepala
berwarna hitam, rambut kepala tidak rontok, luka kepala tidak ada, benjolan
/ borok tidak ada.
c. Mata : pandangan mata tidak berkunang-kunang, penglihatan tidak
kabur dan ketajaman baik.

d. Hidung : hidung tidak tersumbat, tidak ada mimisan, tidak ada kelainan
pada indra penciuman.
e. Telinga : pendengaran normal dan tidak ada gangguan pada indra
pendengaran.
9

f. Mulut : mulut kering, lidah terasa pahit, nafsu makan sedikit menurun.

g. Tenggorokan : nyeri telan tidak ada, tidak ada pembesaran tonsil.

h. Pernafasan :

1) irama : teratur.

2) Jenis : tidak ada kusmaul

3) Suara nafas : vesikuler, tidak ada stridor, wheezing dan ronchi.

4) Sesak nafas : tidak ditemukan.


i. Kadiovaskuler :

1) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak.

2) Palpasi : ictus cordis tidak tampak.

3) Perkusi : batas kiri : ICS IV-V Midclavicula sinistra,

batas kanan : ICS IV Parasternal line dextra.

4) Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, mur-mur (-), bising (-).

j. Gastrointestinal :

1) Nafsu makan : menurun.

2) Porsi makan : porsi yang disediakan tidak dapat dihabiskan,


Minum : 1,5 liter / hari.
3) Jenis minuman : air putih.

4) Mulut : tidak kotor.

5) Mukosa : lembab tidak kering dan tidak ada stomatitis.

k. Genitourinaria :

1) Kebersihan : bersih tidak kotor.


10

2) Urine : Jumlah: 4-5x sehari. Warna : agak kuning.

Bau : khas urine.

3) Alat bantu (kateter) : tidak menggunakan alat bantu perkemihan.


Kandung kemih : tidak ada pembesaran pada kandung
kemih.
4) Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan pada perkemihan.

5) Gangguan :tidak ada anuria,oliguria,retensi,


inkontinensia, dan nokturia.
l. Neurologik : tidak ada kejang.

m. Psikiatrik : tidak ada cemas dan stress.

n. Muskuloskeletal dan integument :

Kemampuan pergerakan sendi : bebas tidak terbatas.

Kekuatan otot :

5 5

5 5

1) Kulit : lembab tidak kering dan tidak ada eksoriasis.

2) Warna kulit : normal tidak ada icterus, sianosis, kemerahan,


pucat dan tidak ada hiperpigmentasi.
3) Turgor : baik.

4) Oedema : tidak ada oedema.

g. Ekstremitas:
11

Atas : tidak ada kelainan dan pembengkakan, dalam batas


normal.

Bawah : tidak ada kelainan dan pembengkakan, dalam batas


normal.

C. Pemeriksaan Fisik

1. Kesadaraan umum : Compos mentis, status gizi kesan cukup

2. Tanda vital dan status gizi

 Tanda vital

Nadi : 78x/menit. Pernafasan / RR : 20x/menit. Suhu : 36,7˚C.

Tensi : 120/70 mmHg.

 Status gizi (Kurva NCHS). BB : 47 kg, TB : 153 cm

BB/(TB) = 19,2 (normal)

BMI < 18,5 = Kurang.


BMI 18,5 – 24,9 = Normal.

BMI 25 – 29,9 = Gemuk (gizi lebih).

BMI ≥ 30,0 = Obesitas.


3. Kulit

 Warna : Coklat kehitaman tidak ikterik dan sianosis.


12

 Kepala : bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak

mudah dicabut, makula, papula, nodula, kelainan mimik wajah/ bells

palsy.

4. Mata

Conjunctiva tidak anemis, tidak ditemukan sklera

ikterik, pupil isokor, (3mm/3mm) normal, reflek kornea kanan

dan kiri baik, warna kelopak (coklat kehitaman), tidak ada

katarak dan tidak ditemukan radang / conjungtivitis / uveitis.

5. Hidung

Nafas cuping hidung tidak ada, secret tidak ada,

epistaksis tidak ada, deformitas hidung tidak ada,

hiperpigmentasi tidak ada, sadle nose tidak ada.

6. Mulut
Bibir tidak pucat, bibir tampak kering, lidah bersih,
papil lidah tidak mengalami atrofi, tepi lidah tidak mengalami
atrofi, tepi lidah tidak hiperemis dan tidak tremor.
7. Telinga

Nyeri tekan pada mastoid tidak ditemukan, secret


tidak ada, pendengaran berkurang, cuping telinga dalam batas
normal.
8. Tenggorokan

Tonsil tidak mengalami pembesaran, hiperemis tidak

ada.

9. Leher
13

Trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid tidak


ada, pembesaran kelenjar limfe tidak ada, lesi pada kulit tidak
ada.
10. Thoraks

Simetris, tidak ditemukan retraksi intercostal dan retraksi subcostal.

 Pulmo :

I : Gerakan nafas simetris.

P : Fremitus raba sama kiri dan kanan.

P : Sonor.

A : Suara tambahan RBK tidak ada, wheezing tidak terdengar, dinamis


(depan dan belakang).
11. Abdomen

I : Dinding perut sejajar dengan dinding dada.


A : Bising usus +

P : Supel +, nyeri tekan epigastrial +.

P : timpani seluruh lapang perut.

12. Sistem collumna vertebralis

I : deformitas tidak ada, scoliosis tidak ada, kiphosis tidak ada, lordosis

tidak ada.

P : tidak ada nyeri tekan.

13. Ekstremitas : Superior dan inferior akral hangat, kering merah +, edema -.

14. Sistem genetalia : dalam batas normal.

15. Pemeriksaan neurologik

Fungsi Luhur : dalam batas normal.


14

Fungsi Vegetatif : dalam batas normal.


Fungsi Sensorik : dalam batas normal.
Fungsi Motorik : dalam batas normal.
16. Pemeriksaan psikis

Penampilan : sesuai umur, perawatan diri sesuai.

Kesadaran : kualitatif tidak berubah, kuantitatif compos mentis.

Afek : appropriate.
Psikomotor : normoaktif.
Proses pikir :
Bentuk : realistik.
Isi : tidak ada waham, halusinasi, ilusi.
Arus : koheren.
Insight : baik
D. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan

E. Resume

Seorang pasien perempuan Ny.L berusia 55 tahun

dengan keluhan nyeri perut kiri atas sejak dua hari yang lalu,

keluhan dirasakan pertama kali saat pasien terlambat makan

siang, keluhan membaik saat setelah makan nasi namun

kambuh-kambuhan hingga saat ini. Pasien juga merasakan

perut kembung, mual dan susah tidur. Pada pemeriksaan fisik

didapatkan keadaan umum compos mentis, tanda vital N:


15

88x/menit, RR: 20x/menit, S: 37˚C, T: 110/70 mmHg, BB :

29 kg, TB : 130 cm, status gizi cukup, dan terdapat nyeri

tekan epigastrial.

1. Diagnosis Biofisik : Gastritis

2. Diagnosis Psikologis : Afek emosi dalam batas normal.

F. Penatalaksanaan

Prinsip penatalaksanaan penderita adalah :

1. Non medika mentosa

a. Jika terdapat keluhan, segera periksa kembali ke Puskesmas / RS agar


segera mendapatkan penanganan.
b. Edukasi kepada Ny.L dan keluarga tentang kepatuhan minum obat.

c. Edukasi kepada Ny.L dan keluarga tentang menjaga dan memperbaiki


pola makan, porsi makan, dan menu makan.

d. Edukasi kepada Ny.L dan keluarga tentang menjaga stress psikis.

e. Olah raga secara teratur yang disesuaikan dengan kondisi tubuh.

f. Edukasi tentang penyebab dan pencegahan gastritis.

g. Edukasi kepada Ny.L dan keluarga tentang tidur / istirahat yang cukup.

2. Medikamentosa Pendekatan terapeutik

a. Tab Omeprazole 20mg 2x1 tab sebelum makan

b. Antasida doen 3x1 tab sebelum makan


G. Prognosis
16

Dubia ad Bonam.

H. Follow-up

Tanggal 27 Oktober 2023

S: Pasien mengatakan nyeri perut dan mual sudah berkurang, dan sudah bisa

menjalankan aktifitas sehari-hari.

O: KU cukup, compos mentis, Tekanan Darah : 110/80 mmHg, Nadi : 88

x/menit, regular. Pernafasan : 19 x/menit, Suhu : 37.0°C

Status Generalis : Dalam batas normal

Status Neurologis : Dalam batas normal

Status Mentalis : Dalam batas normal

A: Gastritis

a. Tab Omeprazole 20mg 2x1 tab sebelum makan

b. Antasida doen 3x1 tab sebelum makan


BAB III

PENGELOLAAN PASIEN

(PATIENT MANAGEMENT)

A. Patient Centered Management

a. Medikamentosa

Pendekatan terapeutik

Tab. Antasida 3x1 sebelum makan. Tab Omeprazole 20mg 2x1 sebelum makan

b. Non Medikamentosa

1. Rencana promosi dan pendidikan kesehatan kepada pasien dan kepada keluarga.

a. Memberikan motivasi Ny.L dan keluarga untuk memperbaiki pola

makan, porsi makan dan menu makan.

b. Memberikan motivasi kepada Ny.L untuk teratur minum obat, serta

keluarga agar membantu mengingatkan Ny.L untuk teratur minum obat.

c. Memberikan motivasi kepada Ny.L dan keluarga untuk rajin

berolahraga.

d. Baik dokter maupun keluarga harus memberikan motivasi sehingga

mental Ny.L menjadi lebih kuat dalam menghadapi penyakit.

2. Rencana edukasi penyakit kepada pasien dan keluarga.

a. Menjelaskan dan memberikan informasi kepada Ny.L tentang penyakit

gastritis dan komplikasinya.

b. Menjelaskan kepada Ny.L dan keluarganya bahwa untuk mencegah

gastritis dengan makan makanan yang teratur

17
18

c. Menjelaskan kepada Ny.L dan keluarganya bahwa untuk mencegah

gastritis dengan menghindari kopi, teh, syrup, soda dan alkohol.

d. Menjelaskan kepada Ny.L dan keluarganya bahwa untuk mencegah

gastritis dengan menghindari makanan yang mengandung asam tinggi,

makanan yang pedas (sambal).

e. Menjelaskan kepada Ny.L dan keluarganya bahwa untuk mencegah

gastritis dengan makan dalam porsi kecil dan sering.

f. Menjelaskan kepada Ny.L dan keluarganya bahwa untuk mencegah

gastritis dengan menghindari stress dan banyak pikiran.

g. Harus minum obat dengan benar.

B. Prevensi Bebas Penyakit Untuk Keluarga Lainnya (Anggota Keluarga

Lainnya)

Pada prinsipnya secara pencegahan gastritis adalah

mengenai pola makan, porsi makan, menu makan,

menghindari makanan tinggi asam dan pedas, menghindari teh

dan kopi maupun alkohol, serta menghindari stress dan banyak

pikiran.

a. Secara umum untuk menghindari penyakit gastritis adalah dengan

menerapkan pola makan, porsi makan, menu makan yang bergizi dan

seimbang, menghindari makanan tinggi asam dan pedas, menghindari

minuman selain air putih (teh, kopi, syrup, soda dan alkohol), serta

menghindari stress dan banyak pikiran. Porsi makan sedikit namun


19

sering, harus minum obat sesuai petunjuk dan benar.

b. Bagi keluarga wajib memiliki pemahaman tentang penyakit gastritis

karena merupakan pengetahuan yang waib dimiliki sehingga edukasi

tentang penyakit ini khususnya untuk pencegahan dan monitoring perlu

ditanamkan. Edukasi dan anjuran untuk memeriksakan diri ke pelayanan

kesehatan secara teratur merupakan kewajiban petugas pelayanan

kesehatan.
20

BAB IV

HASIL IDENTIFIKASI FAKTOR KELUARGA DAN LINGKUNGAN

A. Faktor Keluarga

1. Struktur keluarga

Keluarga Ny.L termasuk keluarga patriakal dimana yang dominan dan

memegang kekuasaan dalam keluarga adalah Ny.L (kepala keluarga).

2. Bentuk keluarga

Bentuk keluarga : Single Parent family.

Alamat lengkap : Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten

Mojokerto.

Genogram keluarga Ny.L (Lihat Gambar IV.I).

Ny.L (55 th) adalah orang tua tunggal. Tinggal bersama kedua anaknya.

Dalam satu rumah terdiri dari anak keempat An. M ( 22th ), dan anak

kelima An. R ( 17th )

Pola interaksi keluarga

Pola interaksi antar anggota keluarga berjalan dengan baik (Lihat

Gambar IV.I). Interaksi antar anggota keluarga berjalan dengan baik dalam

satu harmoni hubungan keluarga yang baik pula.

20
21

Ny.L
Pasien

An.M An. R
Anak Anak

Keterangan :
: Hubungan baik
: Hubungan tidak baik

Gambar IV.I: Diagram Pola Hubungan Interaksi antara Ny.L dan Anggota

Keluarganya yang Lain (Sumber : Informasi dari Ny.L, 2023)

3. Tingkah laku pasien dan anggota keluarga (metode pertanyaan sirkuler) :

Metode menggunakan pertanyaan sirkuler ini berfungsi untuk mengetahui

siapa secara individual anggota keluarga yang mendukung atau menentang Ny.L.

Apabila yang bersangkutan berbuat sesuatu baik yang merugikan atau

menguntungkan kesembuhan penyakitnya.

a. Ketika Ny.L jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh kedua anaknya ?

Jawab : keluarga mengantarkan dan menganjurkan Ny.L berobat ke

puskesmas atau dokter terdekat untuk melakukan pemeriksaan terhadap

kesehatan Ny.L

b. Siapa anggota keluarga yang terdekat dengan Ny.L?

Jawab : lebih dekat ke An.R

c. Selain anak R, siapa anggota keluarga lainnya yang terdekat ?

Jawab : selain An.R, An. M


22

d. Apa ada anggota keluarga yang tidak dekat dengan Ny.L?

Jawab : tidak ada.


e. Siapa yang selalu mengingatkan waktunya makan kepada Ny.L?

Jawab : anak – anaknya

f. Siapa yang selalu melarang ketika Ny.L makan makanan pedas ?

Jawab : An.R

Kesimpulan :

Keluarga Ny.L selalu mendukung hal yang positif untuk

kesehatan Ny.L hubungan Ny.L dengan keluarganya saling mendukung,

baik dan dekat satu sama lain.

B. Penyakit karena Faktor Genetik

Dari informasi keluarga diperoleh keterangan bahwa ada tidak ada yang

menderita selain Ny.L

C. Fungsi Keluarga

Fisiologi keluarga (identifikasi dengan metode APGAR)

(1) Adaptation (adaptasi) yaitu kualitas penerimaan anggota keluarga dalam

menerima kenyataan bahwa yang bersangkutan (Ny.L) sedang mengalami

penyakit (Gastritis).

Kualitas tersebut menyangkut : tingkat penerimaan keluhan dan tingkat

dukungan / motivasi anggota keluarga dalam kesembuhan/ mengatasi

penyakitnnya.
23

Tabel IV.1 : APGAR tentang Adaptation

(Pernyataan Anggota Keluarga terhadap Keadaan dan Perilaku Ny.L).

No Pernyataan anggota keluarga terhadap Ya Kad


Tidak

keadaan dan perilaku Ny.L

1. Ikhlas menerima atas beban akibat Ny.L sakit √

Gastritis

2. Memotivasi Ny.L dalam hal mengurangi √

konsumsi pedas

3. Memotivasi Ny.L dalam hal mengatur pola √

makan, porsi makan, menu makan

4. Memotivasi Ny.L dalam beraktivitas fisik dan √

stress
5. Mengingatkan Ny.L untuk rutin minum obat √

6. Memotivasi Ny.L bila kambuh kontrol ke √

yankes
7. Bersedia mengantar Ny.L untuk kontrol ke √

yankes
8. Menerima bila Ny.L mengeluh karena √

makanan dibatasi
9. Tidak menerima bila Ny.L tidak mau √

minum obat
24

10. Tidak menerima keluhan saat Ny.L malas √

beraktivitas fisik

Skor Total 14 3

Jawaban Ya diberi skor = 2, kadang2 diberi

skor = 1 dan tidak skor = 0.

Berilah nilai :

Nilai 2 (menerima) bila nilai

pernyataan keluarga > 15 (>75%)

Nilai 1 (kurang menerima) bila nilai

pernyataan keluarga 12-15 (60-75%)

Nilai 0 (tidak menerima) bila nilai

pernyataan keluarga < 12 (<60%)

Skor total = 17 diberi nilai 2 artinya anggota

keluarga menerima keluhan Ny.L (Nilai

Adaptation = 2) (masukkan ke Tabel IV.6)

(2) Partnership (kerjasama) yaitu kualitas kerjasama (harmonisasi) antara anggota

keluarga dalam mengatasi setiap masalah penyakit Ny.L.


25

Tabel IV.2 APGAR tentang Partnership

(Pernyataan Kesepakatan Bersama antar Anggota Keluarga terhadap Perilaku

Ny.L).

No Pernyataan harmonisasi (kesepakatan Ya Kadang2 Tidak

bersama) antar anggota keluarga terhadap

perilaku Ny.L

1. Keluarga sepakat atas beban akibat Ny.L sakit √

Gastritis

2. Kesepakatan bila Ny.L tidak mampu √

mengurangi konsumsi pedas

3. Kesepakatan bila Ny.L tidak bisa mengatur √

pola makan, porsi makan, menu makan

4. Kesepakatan bila Ny.L tidak rajin beraktivitas √

fisik

5. Kesepakatan bila Ny.L tidak rutin minum obat √

6. Kesepakatan bila Ny.L bila kambuh malas √

kontrol ke yankes

7. Kesepakatan bila Ny.L tidak kontrol ke √

yankes
26

8. Kesepakatan bila Ny.L mengeluh karena √

makanan dibatasi

9. Kesepakatan bila Ny.L tidak mau minum obat √

10. Kesepakatan bila Ny.L malas beraktivitas √

fisik

Skor Total 14 3

Jawaban Ya diberi skor = 2, kadang2 diberi

skor = 1 dan tidak skor = 0.

Berilah nilai :

Nilai 2 bila skor pernyataan keluarga

> 15 (harmonis) (>75%)

- Nilai 1 bila skor pernyataan keluarga

10-15 (kurang harmonis) (60-75%)

Nilai 0 bila skor pernyataan keluarga

< 10 (tidak harmonis) (<60%)

Skor total = 17 diberi nilai 2 artinya anggota

keluarga harmonis menghadapi perilaku Ny.L

(Nilai Partnership = 2) (masukkan ke Tabel

IV.6)

(3) Growth (tingkat kedewasaan/ kesadaran) menunjukkan tingkat kesabaran

anggota keluarga Ny.L dalam menghadapi penyakitnya walaupun kadang

mengganggu terutama dalam menjalankan aktivitas sehari-hari guna mengurus


27

kehidupan keluarganya.

Tabel IV.3: APGAR tentang Growth

(Pernyataan Kedewasaan / Kesabaran Anggota Keluarga terhadap Perilaku

Ny.L).

No Pernyataan kedewasaan / kesabaran anggota Ya Kadang2 Tidak

keluarga terhadap perilaku Ny.L

1. Tidak terganggu atas beban akibat Ny.L sakit √


7. Memahami saat Ny.L tidak kontrol ke yankes √
Gastritis
8. Memahami saat Ny.L mengeluh karena √
2. Memahami saat Ny.L tidak mampu √
makanan dibatasi
mengurangi konsumsi pedas
9. Memahami saat Ny.L tidak mau minum obat √
3. Memahami saat Ny.L tidak bisa mengatur √
10. Memahami saat Ny.L malas beraktivitas fisik √
pola makan, porsi makan, menu makan
dan stress
4. Memahami saat Ny.L tidak rajin beraktivitas √
Skor Total 14 3 0
fisik dan stress
Jawaban Ya diberi skor = 2, kadang2 diberi
5. Memahami saat Ny.L tidak rutin minum obat √
skor = 1 dan tidak skor = 0.

6. Berilah nilai : saat Ny.L bila kambuh malas


Memahami √

Nilai 2 bilakeskor
kontrol pernyataan keluarga
yankes

> 15 (sabar) (>75%)

Nilai 1 bila skor pernyataan keluarga 10-15


(4)
(kurang sabar) (60-75%)

Nilai 0 bila skor pernyataan keluarga

< 10 (tidak sabar) (<60%)

Skor total = 17 diberi nilai 2 artinya anggota

keluarga sabar menghadapi perilaku Ny.L

(Nilai Growth = 2) (masukkan ke Tabel

IV.6)
28

Affection (hubungan kasih sayang) yaitu tingkat hubungan kasih sayang dalam

berinteraksi antara anggota keluarga dalam menghadapi perilaku Ny.L.


29

Tabel IV.4: APGAR tentang Affection (Pernyataan Kasih Sayang Anggota

Keluarga terhadap Perilaku Ny.L).

No Pernyataan kasih sayang anggota keluarga Ya Kadang2 Tidak

terhadap perilaku Ny.L

1. Sering menghibur atas beban akibat Ny.L √

sakit Gastritis

2. Sering menasihati bila Ny.L tidak mampu √


6. Sering mengingatkan bila Ny.L bila kambuh √
mengurangi konsumsi pedas
malas kontrol ke yankes
3. Sering menasihati bila Ny.L tidak bisa √
7. Sering mengingatkan bila Ny.L tidak kontrol √
mengatur pola makan, porsi makan, menu
ke yankes
makan
8. Sering menasihati bila Ny.L mengeluh karena √
4. Sering mengingatkan
makanan dibatasi dan mendorong bila Ny.L √
tidak rajin beraktivitas fisik dan stress
9. Sering mengingatkan bila Ny.L tidak mau √

minum obat
5. Sering mengingatkan bila Ny.L tidak rutin √
10. Sering memotivasi dan mendorong saat Ny.L √
minum obat
malas beraktivitas fisik dan stress

Skor Total 20

Jawaban Ya diberi skor = 2, kadang2 diberi

skor = 1 dan tidak skor = 0.

Berilah nilai :

Nilai 2 bila skor pernyataan keluarga

> 15 (kasih sayang) (>75%)

Nilai 1 bila skor pernyataan keluarga 10-15

(kurang kasih sayang) (60-75%)

Nilai 0 bila skor pernyataan keluarga

< 10 (tidak sayang) (<60%)


30

Skor total = 20 diberi nilai 2 artinya anggota

keluarga tetap kasih dan sayang menghadapi

perilaku Ny.L (Nilai Affection = 2)

(masukkan ke Tabel IV.6)

(5) Resolve (kebersamaan) yaitu tingkat keterlibatan / kebersamaan anggota keluarga

Ny.L dalam mengambil bagian pada setiap kesempatan untuk menghadapi setiap

masalah keluarga.
31

Tabel IV.5: APGAR tentang Resolve

(Pernyataan Anggota Keluarga tentang Kebersamaan dalam Membantu

Mengatasi Penyakit Ny.L).

No Pernyataan anggota keluarga tentang Ya Kadang2 Tidak

kebersamaan dalam membantu mengatasi

penyakit Ny.L
1. Saling membantu dalam mengatasi beban √

akibat Ny.L sakit Gastritis

2. Saling mengingatkan bila Ny.L tidak √

mengurangi konsumsi pedas

3. Saling mengingatkan bila Ny.L tidak bisa √

mengatur pola makan, porsi makan, menu

10. Saling
makan mendorong bila Ny.L malas √

beraktivitas fisik dan stress


4. Saling mengingatkan dan mendorong bila Ny.L √
Skor Total 20
tidak rajin beraktivitas fisik dan stress
5. Jawaban
Saling Ya diberi skor =
mengingatkan 2, Ny.L
bila kadang2 diberi
tidak rutin √
skor = 1 dan
minum tidak skor = 0.
obat
6. Saling mengingatkan bila Ny.L bila kambuh √
Berilah nilai :
malas kontrol ke yankes
7. - SalingNilai 2 bila skorbila
mengingatkan pernyataan keluarga
Ny.L tidak kontrol √
> 15
ke(harmonis)
yankes (>75%)
- Nilai 1 bila skor pernyataan
8. Saling menasihati bila Ny.L mengeluh karena √
keluarga 10-15 (kurang harmonis) (60-75%)
makanan dibatasi
9. - SalingNilai 0 bila skor pernyataan
mengingatkan keluarga
bila Ny.L tidak mau √
< 10 (tidakobat
minum harmonis) (<60%)

Skor total = 20 diberi nilai 2 artinya anggota

keluarga tetap harmonis menghadapi perilaku

Ny.L (Nilai Resolve = 2)

(masukkan ke Tabel IV.6)


32

Mengetahui nilai APGAR

(Fisiologi keluarga dalam menghadapi Ny.L sebagai pasien gastritis)

Kriteria nilai APGAR:

Nilai < 5 : Ada permasalahan peranan keluarga dalam menghadapi

pasien Ny.L yang memerlukan intervensi (dipandang keluarga perlu

bantuan dari pihak luar dalam mengatasi masalah Ny.L).

Nilai 6-7 : Permasalahan keluarga lebih ringan dan memerlukan

intervensi.

Nilai 8-10 : Fungsi keluarga dalam keadaan baik dan tidak

memerlukan intervesi.
33

Tabel IV.6 : Temuan dan Nilai Fungsi Keluarga Ny.L menurut Metode
APGAR

FAKTOR TEORI TEMUAN SKOR

2 1 0
Adaptation Bagaimana dukungan Anggota keluarga √

dari keluarga apabila menerima keluhan

ada salah seorang Ny.L

anggota keluarga

mengalami masalah,

terutama untuk masalah

kesehatan. Adakah

saling keterbukaan di

dalam keluarga tersebut

(Notoatmodjo, 2003).
Partnership Komunikasi yang anggota keluarga √

terjalin antara anggota harmonis menghadapi

keluarga. Apakah pada perilaku Ny.L

saat salah satu anggota

keluarga memiliki

masalah, terutama

untuk masalah
kesehatan, didiskusikan
34

bersama bagaimana
pemecahannya

(Notoatmodjo, 2003).
Growth Apakah keluarga tersebut Anggota keluarga sabar √
dapat memenuhi menghadapi perilaku
kebutuhannya Ny.L
(Notoatmodjo, 2003).
Affection Hubungan kasih sayang anggota keluarga √

dan interaksi antar tetap kasih dan

anggota keluarga sayang menghadapi

perilaku Ny.L
(Notoatmodjo, 2003).
Resolve Kepuasan di dalam Anggota keluarga tetap √
harmonis
keluarga akan waktu dan
menghadapi perilaku
kebersamaan yang
Ny.L
diluangkan oleh

masing-masing anggota

keluarga bagi

keluarganya

(Notoatmodjo, 2003)

Skor 10
35

Hasil Analisis dan Temuan :

Total dari nilai APGAR keluarga Ny.L adalah 10. Menunjukkan bahwa

fungsi fisiologis keluarga Ny.L dalam keadaan baik dan tidak perlu intervensi.

5. Patologi lingkungan keluarga (Identifikasi patologi lingkungan dengan

metode SCREEM)

Metode SCREEM digunakan untuk mengidentifikasi adanya kendala yang

dihadapi keluarga Ny.L yang menyangkut persoalan interaksi Sosial, penerimaan

(Cultural), agama (Religious), tingkat (Economi), tingkat pendidikan (Education),

serta tingkat pelayanan medis (Medical) yang terkait dengan penyakit Ny.L.

Tabel IV.7 : Temuan dan Tekanan Patologi Sosial Keluarga Ny.L

menurut Faktor SCREEM di Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro,

Kabupaten Mojokerto.

FAKTOR TEMUAN PATHOLOGI SOSIAL TPS*)

Sosial Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga -

dengan saudara partisipasi mereka dalam masyarakat cukup

meskipun banyak keterbatasan. Empati tetangga cukup baik

apabila ada tetangga yang sakit seperti berkunjung untuk

menengok sewaktu di Rumah Sakit

maupun dirawat di rumah.


36

Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini -

dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga

maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih

diikuti. Sering mengikuti acara yang bersifat hajatan,

sunatan, dll. Menggunakan bahasa Jawa dan menjaga tata

krama dan kesopanan.


Religius Pemahaman agama cukup baik. Sholat 5 waktu di jalani -

dengan baik. Dan setiap sholat sebisa mungkin mereka

sholat bersama di masjid / mushola terdekat. Karena di

dalam rumah Ny.L tidak ada mushola Umumnya

masyarakat di sekitar beragama Islam. Tidak pernah terjadi

konflik dengan pemeluk agama lain.

Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong menengah ke bawah +

sehingga dalam pemenuhan kebutuhan masih di

prioritaskan pada pemenuhan kebutuhan primer.

Edukasi Pendidikan Ny.L yang masih rendah (SMA), dan anggota +

keluarga lulusan masih bersekolah jenjang SMP


Medical Pasien menggunakan pelayanan kesehatan di Puskesmas -

dengan kartu BPJS Kesehatan yang memadai. Dalam

mencari pelayanan kesehatan keluarga ini biasanya

menggunakan Puskesmas hal ini mudah dijangkau karena

letaknya tidak terlalu jauh.


37

Keterangan :

*) Tekanan Patologi Sosial

TPS : (-) artinya tidak ada tekanan (masalah) antara Ny.L dan keluarga

menyangkut SCREEM di masyarakat Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro,

Kabupaten Mojokerto.

Hasil Analisis

Dari hasil analisis menggunakan tabel SCREEM Ny.L dan keluarga yang

tinggal di Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto menyangkut

masalah ekonomi dan edukasi. Tingkat penghasilan dan pendidikan yang

tergolong rendah membatasi intensitas kegiatan pribadi maupun dengan

masyarakat sekitar. Namun karena didukung pergaulan dengan masyarakat

setempat maka keterbatasan kegiatan tersebut tidak begitu terasa terutama pada

saat Ny.L sedang sakit masyarakat sekitar tetap tidak mengabaikan Ny.L dan

keluarga. Masyarakat setempat justru bergantian datang menjenguk Ny.L.

B. Faktor Lingkungan

1. Lingkungan fisik / sanitasi rumah

Desa Candiharjo merupakan daerah dataran rendah. Luas wilayah

Desa Ngoro 49,86 Km2. Jumlah penduduk 77 814 jiwa. Keluarga Ny.L

tinggal di sebuah rumah berukuran 6 x 10 m rumah tersebut berada

bersebelahan dengan masjid. Rumah dilengkapi dengan 2 kamar tidur, 1

kamar mandi bercampur kamar wc, tempat cuci baju dan jemur baju. 1

dapur bersebelahan dengan meja makan. Tidak ada pagar rumah, ruang

tamu bercampur dengan tempat parkir sepeda motor dan sedikit


38

berantakan, dinding rumah terbuat dari beton dengan warna cat putih

namun sedikit kotor dan ada beberapa tempat yang dindingnya sudah

sedikit rusak, lantai rumah dikramik, kamar pertama terletak bersebelahan

dengan ruang tamu yang ditempati Ny.L bersama kedua orang tuanya.

Kamar kedua terletak bersebelahan dengan kamar mandi/WC, meja makan

dan dapur.

Gambar IV.2 Denah Rumah Ny.L (Sumber : Hasil kunjungan, 2023)

Keterangan:

1: Ruang tamu dan tempat

kerja

2: Kamar pertama

3: Kamar kedua

4: kamar mandi/WC/tempat cuci/jemuran

5: dapur dan tempat makan.


39

2. Lingkungan sosial dan ekonomi

Dari segi ekonomi keluarga Ny.L termasuk keluarga dengan ekonomi

menengah ke bawah. Ny.L memiliki pekerjaan sebagai buruh tani dan

karyawan panggilan sebuah pabrik dengan penghasilan tidak menetap,

dalam sebulan kurang lebih 2-3 juta. Dari segi pemukiman dan fasilitas

umum yang ada di lingkungan sekitar keluarga Ny.L dan masyarakat

setempat tergolong kelas menengah ke bawah.

C. Pelayanan Kesehatan

Akses pelayanan kesehatan keluarga Ny.L sesungguhnya cukup baik

karena dekat dengan lokasi Puskesmas pembantu .

1. Aspek pelayanan

Aspek pelayanan kesehatan Ny.L terdapat beberapa kendala yaitu :

a. Kurangnya monitoring dan evaluasi terhadap penyakit Gastritis

b. Kurangnya media informasi / promosi kesehatan mengenai

Gastritis

2. Kepesertaan BPJS Kesehatan

Ny.L memiliki kartu peserta BPJS, sehingga jika berobat ke Puskesmas

tidak membayar (gratis). Pada saat berobat ke Puskesmas hanya Perlu

menunjukan kartu BPJS.


BAB V

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Masalah

1. Masalah Aktif (individu pasien)

a. Ny.L menderita Gastritis.

b. Ny.L tidak memahami mengenai penyakit Gatritis.

c. Minum obat tidak teratur.

d. Pola makan, porsi makan dan menu makan tidak teratur.

e. Akibat pola makan, porsi makan dan menu makan sehingga menyebabkan

terjadinya komplikasi dari penyakitnya.

2. Faktor perilaku

a. Ketidakteraturan dalam minum obat.

b. Pola makan, porsi makan dan menu makan yang tidak teratur.

c. Kurangnya aktivitas fisik atau kegiatan fisik lainnya.

3. Faktor lingkungan

a. Lingkungan fisik

Bangunan rumah yang masih belum maksimal, belum layak untuk

ditinggali, penampungan air belum tertutup sehingga bisa menyebabkan

nyamuk bersarang.

b. Lingkungan sosial / budaya

40
1) Lingkungan sosial ekonomi menengah kebawah.

2) Tingkat pendidikan rendah.

3) Pola hidup dan pola makan belum baik.

4. Faktor pelayanan kesehatan

a. Kurangnya edukasi terhadap pasien dan keluarga.

b. Kurangnya monitoring dan evaluasi terhadap Gastritis.


c. Kurangnya media informasi / promosi kesehatan mengenai Gastritis dan
Komplikasinya.
5. Faktor genetik (tidak dijumpai)

Untuk menentukan hubungan dari berbagai temuan permasalahan

tersebut di atas dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu menggunakan

Konsep Blum (Gambar IV.1) dan pendekatan melalui Konsep Fish Bone.

Kedua pendekatan ini sama saja yaitu memecahkan masalah dari penyakit

Gastritis dari Ny.L. Masalah yang dihadapi oleh Ny.L adalah “Bagaimana

mengendalikan dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit Gastritis dari

Ny.L ?”

B. Analisis

Yang dimaksud analisis disini adalah bagaimana penjelasan mengenai

penyakit pasien (Gastritis yang diderita Ny.L) terjadi dan kemungkinan

berkembang mengarah terjadi komplikasi. Untuk membantu mempermudah

analisis permasalahan yang dihadapi pasien Ny.L ini digunakan alat bantu

diagram H.L. Blum. (1987) menyatakan bahwa derajat kesehatan atau kejadian

suatu penyakit di masyarakat dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu, faktor

41
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan (gambar V.1).

Apabila kasus Ny.L, beserta keluarga dan masyarakat di sekitar dipandang

sebagai kesatuan sosial maka dapat dinyatakan bahwa kejadian Gastritis Ny.L di

pengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan

dari keluarga Ny.L.

Gambar V.1: Diagram Faktor Risiko Penyakit Gastritis dari Ny.L. (Modifikasi

Diagram Blum).

1. Faktor Lingkungan

a. Kondisi sosial ekonomi keluarga Ny.L termasuk kelompok menengah ke

bawah. Kondisi masyarakat demikian akan berpengaruh terhadap perilaku

yang dinilai kurang produktif, seperti kebiasaan tidak berolah raga.

b. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah. Masyarakat dengan tingkat

pendidikan yang umumnya masih rendah membawa pengaruh yang tidak

42
menguntungkan pada pasien Gastritis karena tingkat pendidikan umum

yang rendah dapat dikatakan analog dengan tingkat pengetahuan yang

rendah pula tentang suatu penyakit termasuk Gastritis.

c. Kurangnya pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang penyakit

Gastritis. Pemahaman keluarga yang kurang mengenai Gastritis tidak akan

memberi motivasi kepada pasien untuk berbuat menghindar dari

komplikasi.

d. Bangunan rumah belum layak untuk ditinggali, penampungan air belum

tertutup sehingga bisa menyebabkan nyamuk bersarang.

2. Faktor perilaku

a. Faktor perilaku dilatar belakangi oleh faktor pendidikan pasien yang

kurang.

Pendidikan Ny.L SMA (Sekolah Menengah Atas) hal ini menyebabkan

kurangnya informasi terkait dengan ilmu kesehatan yang didapatkan oleh

Ny.L. Pengetahuan yang rendah tentang penyakit Gastritis dan ditunjukkan

dengan perilaku pasien yang tidak teratur minum obat, pola makan, porsi

makan dan menu makan yang tidak teratur. Hal ini akan membawa Ny.L

pada risiko terjadinya komplikasi terhadap penyakitnya.

b. Kurangnya aktivitas fisik Ny.L membuat Ny.L lebih sering menghabiskan

waktu di rumah.

3. Faktor pelayanan kesehatan

a. Kurangnya monitoring dan evaluasi terhadap Gastritis dan Komplikasinya

akan memperbesar kemungkinan terjadinya komplikasi karena tidak

43
diketahui perkembangan penyakitnya.

b. Kurangnya media informasi / promosi kesehatan mengenai Gastritis dan

Komplikasinya.

C. Pembahasan

Petunjuk : Teknik pembahasan dapat dilakukan degan

cara membuat rumusan rangkaian kegiatan pemecahan

masalah secara holistik dan komprehensif. Dengan rangkaian

kegiatan tersebut secara menyeluruh dapat memecahkan

permasalahan yang telah dirumuskan dalam diagram Blum.

Sebagai contoh rumusan rangkaian kegiatan pemecahan

masalah secara holistik dan komprehensif (dari faktor risiko

Ny.L) misalnya melalui kegiatan

1. Mengatur pola makan, porsi makan dan menu makan.

2. Mengendalikan penyakit Gastritis

3. Edukasi keluarga Ny.L terhadap penyakit Gastritis

4. Edukasi masyarakat tentang penyakit Gastritis

Dalam mengatasi masalah Ny.L (55 thn) dengan

status sebagai pasien Gastritis yang tinggal di tengah-

tengah masyarakat Desa Candiharjo,Kecamatan Ngoro ,

Kabupaten Mojokerto dapat ditempuh dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Mengatur pola makan, menu makanan, dan jadwal makanan

a. mengatur pola makan

44
Pola makan yang tepat untuk penderita gastritis adalah dengan
menerapkan diet lambung, yang bertujuan membantu menetralkan
kelebihan asam lambung dengan mengonsumsi makanan yang adekuat
dan tidak merangsang lambung. Syarat diet lambung yaitu makanan
dalam bentuk lunak dan mudah dicerna, hindari makanan yang
merangsang lambung seperti asam, pedas, bergas, tekstur keras, terlalu
panas atau dingin, makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering, dan
cara pengolahan yang tepat seperti direbus, dikukus, panggang dan
tumis.

Contoh makanan yang dihindarkan :


a) Sumber Karbohidrat : ketan, ubi, singkong, talas

b) Sumber hewani : daging tinggi lemak, produk olahan yang


diawetkan

c) Sumber nabati : kacang tanah, kacang tolo, kacang kedelai

d) Sumber lemak : hindari cara pengolahan dengan santan dan


goreng

e) Sumber sayuran : hindari sayuran mentah dan menimbulkan gas


seperti kol, sawi, nangka, daun singkong, daun kacang panjang.

f) Sumber buah : hindari buah asam serta tinggi lemak dan bergas
tinggi seperti durian, nangka, dan nanas.

g) Sumber minuman : minuman berkafein, teh yang kental,


minuman soda.

h) Hindari bumbu pedas dan asam

i) Stop konsumsi minuman beralkohol : Konsumsi alkohol dapat


mengiritasi dan mengikis lapisan dalam perut dan lebih rentan
mengeluarkan cairan pencernaan.

b. Membuat pola dan jadwal makan yang teratur

45
Seseorang yang memiliki pola makan tidak teratur mudah

terserang gastritis. Makan lebih sering (3-4 jam sekali) dengan

porsi lebih kecil hingga sedang, dan hindari berbaring setelah

makan. Apabila seseorang terlambat makan sampai 3-5 jam, maka

asam lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebih

sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan

rasa nyeri di sekitar epigastrium. Jika kondisi ini berlangsung

lama, produksi asam lambung akan berlebihan sehingga dapat

mengiritasi dinding mukosa pada lambung dan dapat berlanjut

menjadi tukak lambung

2. Mengendalikan penyakit Gastritis

 Non Farmakologi

- Olahraga yang cukup


Aktivitas fisik dan olahraga yang teratur seperti berjalan-jalan di

sekitar rumah minimal 30-45 menit/ hari sebanyak 3-4x/minggu dan

membersihkan rumah.

- Hindari stres.
Pada kondisi stres, lambung akan memproduksi asam lambung tiga

kali lebih banyak dari kondisi normal. Selain itu, pada kondisi stres

produksi hormon prostaglandin akan menurun, sedangkan hormon ini

berperan dalam melindungi mukosa lambung.

 Farmakologi :

46
- Tab Omeprazole 2x 1 tab sebelum makan

Tablet Omeprazole merupakan obat asam lambung golongan PPI, yang

dapat mengurangi produksi asam lambung, sehingga dapat

meringankan gejala sakit maag dan dapat membantu penyembuhan

kerusakan pada jaringan lambung dan kerongkongan.

- Tab Antasida doen 3x1 tab

Antasida doen merupakan obat penetralisir asam lambung yang dapat

menaikkan pH asam lambung, sehingga asam lambung tersebut tidak

dapat mengiritasi lambung.

3. Edukasi keluarga Ny.L terhadap penyakit Gastritis

a. Pemahaman mengenai penyakit Gastritis perlu dijelaskan secara

sederhana baik dari penyebab, pencegahan, sampai dengan

komplikasinya yang akan berdampak buruk terhadap penyakit Ny. L

sendiri.

b. Mengubah perilaku tentang pola makan, porsi makan dan menu

makan yang bisa menyebabkan bertambah parahnya penyakit

Gastritis. Minum obat secara rutin dan sesuai dengan anjuran

dokter. Perbanyak aktivitas fisik yang sesuai dengan penyakit

Gastritis.

4. Edukasi masyarakat tentang penyakit Gastritis

Deskripsi mengenai kasus Gastritis pada Ny.L dan keluarganya

kemungkinan juga merupakan ilustrasi apa yang terjadi pada masyarakat

47
sekitar kediaman. Kegiatan kunjungan rumah (home visit) seperti

kunjungan rumah Ny.L tersebut perlu dikembangkan dengan penyuluhan

kesehatan disekitar kediaman pasien dalam menerima penyakit Gastritis.

Sedangkan analisis patologi lingkungan metode SCREEM menunjukkan

bahwa keluarga Ny.L merasa ada tekanan ekonomi sehingga membatasi

interaksi dengan lingkungan atau masyarakat sekitar.

a. Secara umum kondisi fisik tempat tinggal pasien belum layak, tempat

penampung air belum tertutup sehingga menjadi sarang nyamuk.

Lingkungan sosial ekonomi keluarga Ny.L termasuk lingkungan kelas

menengah ke bawah dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah.

2. Hasil analisis faktor risiko

Faktor risiko dari pasien Ny.L sebagai pasien penderita Gastritis

adalah sebagai berikut:

a. Ny.L menderita Gastritis.

b. Perilaku pasien :

1) Pola makan, porsi makan dan jadwal makan yang tidak teratur.

2) Kurangnya aktivitas fisik atau kegiatan fisik lainnya.

3) Perilaku pasien yang demikian dapat mempercepat terjadinya

komplikasi.

c. Faktor lingkungan :

1) Kondisi sosial ekonomi menengah kebawah.

2) Tingkat pendidikan rendah

3) Kurangnya pengetahuan keluarga dan masyarakat terhadap penyakit

48
Gastritis dan Komplikasinya.

4) Bangunan rumah yang belum layak untuk ditinggali, penampungan

air belum tertutup sehingga bisa menyebabkan nyamuk bersarang.

d. Faktor pelayanan kesehatan :

1) Kurangnya monitoring dan evaluasi terhadap Gastritis dan

Komplikasinya.

2) Kurangnya media informasi / promosi kesehatan mengenai

Gastritis.

49
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sacara prinsip kesimpulan adalah menjawab tujuan

khusus, agar terjadi suatu laporan yang unity / utuh, coherence

/ adanya keterpautan, dan emphasis / penekanan pada kasus.

1. Segi Biologis

Pasien tahu mengenai penyakit yang dideritanya namun belum sepenuhnya sadar

sehingga mengenai akibat lanjut dari penyakit gastritis sehingga pasien masih

sering makan makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita gastritis.

2. Segi Psikologis

Hubungan keluarga mereka terjalin cukup akrab, terbukti dengan permasalahan-

permasalahan yang dapat diatasi dengan baik dalam keluarga ini.

3. Segi Sosial

Hubungan penderita dengan tetangga cukup baik, sosialisasi dengan tetangga

cukup baik.

50
4. Segi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan

Kebutuan ekonomi tercukupi dengan baik

5. Segi penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi

Penderita termasuk individu yang terbuka sehingga bila mengalami kesulitan atau

masalah penderita sering bercerita kepada keluarganya.

6. Segi Perilaku Keluarga

Keluarga ini meyakini bahwa sakitnya disebabkan oleh menu makanan dan pola

makanan yang tidak baik bagi penderita gastritis

7. Segi lingkungan rumah

Lingkupan cukup bersih, namun perlu ditingkatkan.

A. Saran

1. Untuk masalah medis hipertensi dilakukan langkah-langkah :

a. Promotif : Edukasi pada penderita dan keluarga mengenai

1) Mengontrol pola makan dan menu makanan, harus diingat untuk

mengatur makanan dalam bentuk lunak dan mudah dicerna, hindari

makanan yang merangsang lambung seperti asam, pedas, bergas,

tekstur keras, terlalu panas atau dingin, makanan diberikan dalam

porsi kecil dan sering, dan cara pengolahan yang tepat seperti

direbus, dikukus, panggang dan tumis. Makan lebih sering (3-4 jam

sekali) dengan porsi lebih kecil hingga sedang, dan hindari berbaring

setelah makan

51
2) Aktivitas fisik dan olahraga yang teratur seperti berjalan-jalan di

sekitar rumah minimal 30-45 menit/ hari sebanyak 3-4x/minggu dan

membersihkan rumah.

3) Harus menggunakan obat-obat anti hipertensi secara teratur. Bila

obat habis segera kontrol.

4) Kontrol tekanan darah ke sarana kesehatan terdekat

5) Mengikuti kegiatan Posbindu untuk cek tekanan darah

6) Tidak stres fisik maupun psikologis (banyak pikiran) dalam

mengahadapi suatu masalah.

b. Kuratif :

 Amlodipin 1 x 5 mg selama 1 minggu, kontrol.

 Asam Mefenamat 3 x 500 mg prn

c. Rehabilitatif : meningkatkan kepercayaan Ny. J sehingga tekanan darah

dapat terkontrol dan tidak menimbulkan komplikasi.

2. Diharapkan dilakukan evaluasi ulang terhadap pemberian obat dan KIE

yang dilakukan dokter dan farmasi, agar terciptanya suatu informasi yang

jelas bagi pasien mengenai jumlah obat yang diberikan melalui lokakarya

mini bulanan.

52
DAFTAR PUSTAKA

Hirlan. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta: Interna
Publishing.

Ricky, K.N. Syahrial S, Nerseri B. 2019. Gambaran Diagnostik dan


Penatalaksanaan Gastritis Rawat Inap BPJS di RSU Royal Prima
Medan Tahun 2017. Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 15 (2): 210.

WHO. Disease burden and mortality estimates. Global Health Observatory


(GHO) data. 2013. http://www.who.int/gho/ mortality_burden_disease/
en/index.html.

Widia, T. Marul, Ida R.B. 2018. Hubungan Pola Makan dan Tingkat Stres
terhadap Kekambuhan Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Tarok
Kota Payakumbuh Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas Vol. 7 (2).

53
Lampiran

Tampak depan

Ruang Tamu

54
Pemeriksaan Pasien

Kamar pertama

55
Kamar kedua

Dapur dan tempat makan

56
Kamar mandi/WC/tempat cuci/tempat jemuran

57
58
59
60

Anda mungkin juga menyukai