Disusun Oleh:
Nabila Aulia
20710184
Pembimbing:
dr. Agus Prio Utomo Adha
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH
PELAKSANAAN KUNJUNGAN RUMAH TERHADAP PASIEN GASTRITIS
DI PUSKESMAS MANDURO
KABUPATEN MOJOKERTO
Laporan Kunjungan Rumah ini sebagai salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti
ujian Profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Oleh:
Nabila Aulia 20710184
Menyetujui
Dokter Pembimbing Dokter Pembimbing Puskesmas
Dr. Atik Sri W, SKM., M.Kes dr. Agus Prio Utomo Adha
NIDN. 0731076901 NIP. 198608172020121004
Mengesahkan,
Kepala Puskesmas Manduro
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan home visite
ini tepat pada waktunya. Penyusunan laporan home visite ini sebagai bagian dari
tugas kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan sebagai salah satu syarat
kelulusan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
Atas terselesaikannya laporan kunjungan rumah ini, saya menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Prof. Sri Harmadji, dr., Sp.THT-KL(K) Rektor Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya yang telah memberi kesempatan kepada penulis menuntut ilmu di
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Prof. Dr. Suhartati, dr., MS Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya yang telah memberi kesempatan kepada penulis menuntut
ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
3. Dr. Atik Sri Wulandari, SKM, M.Kes, selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
4. Prof.H.Didik Sarudji M.Sc selaku dosen pembimbing saya di Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya
5. Hj. Andiani.,dr.,M.Kes, selaku Koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
6. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dan Koordinator Putaran
Puskesmas Kepaniteraan Klinik IKM beserta staf dan jajarannya yang telah
memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan kunjungan rumah ini.
iii
7. dr. Agus Prio Utomo Adha sebagai pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan, serta dorongan dalam menyelesaikan laporan kunjungan
rumah ini.
8. Yusi Maita Adriati, S.KM selaku Kepala Puskesmas Manduro yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama putaran Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Manduro.
Saya menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan
saran yang membangun sangat saya hargai guna penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Nabila Aulia
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... viii
FORM HASIL KEGIATAN HOME VISITE.................................................... 1
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA............................................. 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 2
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 3
1. Tujuan Umum............................................................................ 3
2. Tujuan Khusus........................................................................... 3
D. Manfaat............................................................................................ 4
v
5. Riwayat Kebiasaan..................................................................... 7
6. Riwayat Sosial Ekonomi............................................................ 8
7. Riwayat Gizi............................................................................... 8
8. Anamnesis Sistem Tubuh........................................................... 8
C. Pemeriksaan Fisik............................................................................ 9
D. Pemeriksaan Penunjang.................................................................... 13
E. Resume............................................................................................. 13
F. Penatalaksanaan............................................................................... 14
1. Non Medika Mentosa................................................................. 14
2. Medika Mentosa......................................................................... 14
vi
E. Faktor Perilaku Keluarga................................................................. 33
F. Pelayanan Kesehatan........................................................................ 33
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Masalah.............................................................................. 35
1. Masalah Aktif............................................................................... 35
2. Faktor Perilaku............................................................................. 35
3. Faktor Lingkungan....................................................................... 35
4. Faktor Pelayanan Kesehatan........................................................ 35
5. Faktor Genetik.............................................................................. 35
B. Analisis............................................................................................. 36
1. Faktor Perilaku............................................................................. 36
2. Faktor Lingkungan....................................................................... 36
3. Faktor Pelayanan Kesehatan........................................................ 37
C. Pembahasan...................................................................................... 37
1. Mengatur Pola Makan.................................................................. 37
2. Membatasi makan pedas dan asam.............................................. 38
3. Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit gastritis............... 38
4. Edukasi masyarakat tentang penyakit gastritis............................. 38
Daftar Pustaka..................................................................................................... 43
Lampiran Foto..................................................................................................... 44
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Yang Tinggal Dalam Satu Rumah
Kedudukan
Pasien
No Nama Dalam
L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Klinik Ket
Keluarga
1 Tidak
KK L 80 thn Tidak T -
Tn. B bekerja
sekolah
2 Baby sitter
Ny. P Anak P 56 thn SD Y Gastritis
3 Wiraswasta
Ny. R Anak P 37 thn SMP T -
4 pemulung
Tn. P Menantu L 40 thn SD T -
5 An. T Cucu P 3 thn - - T -
Sumber : Keterangan keluarga oleh Ny. P, 8 April 2021
BAB I
10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik
difus, atau lokal dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak enak pada epigastrium,
mual dan muntah. Proses ini diawali oleh karena kesembronoan diit, misalnya: makan
terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu, atau makanan
yang terinfeksi.Inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster. Proses
peradangan mukosa akut, biasanya bersifat transien. Peradangan pada mukosa lambung
yang menyebabkan erosi dan perdarahan mukosa lambung dan setelah terpapar pada zat
dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya
Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia,
insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya
gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.
sekitar 17,2% yang secara substantial lebih tinggi dari pada populasi di barat yang berkisar
4,1% dan bersifat asimptomatik. Gastritis biasanya dianggap sebagai suatu hal yang remeh
namun gastritis merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat menyusahkan kita.
Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO Tahun 2013 adalah
40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan
11
Pada tahun 2013 panyakit gastritis menempati urutan ke-4 dari 50 peringkat utama
penyakit dirumah sakit seluruh indonesia dengan jumlah kasus 218.500 kasus. (Depkes RI,
2013).
B. Rumusan Masalah
berkesinambungan dan menyeluruh kepada Ny. P, sebagai penderita, anggota keluarga dan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
menyeluruh kepada Ny. P sebagai penderita anggota keluarga dan anggota masyarakat
2. Tujuan Khusus
12
e. Menyimpulkan masalah pasien, keluarga dan lingkungannya serta memberi saran
D. Manfaat
c. Mahasiswa dapat melatih diri dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan
pasien;
berat dan sebagai pendekatan dalam pemberian informasi mengenai penyakit yang di
Adapun manfaat home visit ini bagi puskesmas adalah sebagai pengetahuan
dan sumber evaluasi dalam peningkatan pelayanan terhadap penyakit Gastritis serta
pencegahannya.
13
BAB II
A. Identitas Penderita
Nama : Ny. P
Pendidikan : SD
Agama :Islam
Suku :Jawa
B. Anamnesis
Pasien megeluhan perut terasa nyeri, terutama bagian ulu hati sejak 3 minggu yang lalu.
Nyeri dirasakan secara terus-menerus dan tidak hilang. Pasien juga merasa mual. Buang
air besar tidak ada keluhan. Pasien mengaku jarang berolahraga dan malas makan
(makan tidak teratur). Pasien juga suka makan makanan yang pedas sejak dulu. Pasien
sebelumnya sudah pernah berobat namun, gejala nya tetap dan semakin memberat.
14
d. Riwayat Alergi Obat : Tidak ada alergi obat - obatan
5. Riwayat kebiasaan
Pasien lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Pasien juga suka makan makanan
Pasien merupakan anak ke-6 dari 7 bersaudara, pasien bekerja sebagai babysitter dan
adiknya bekerja wirausaha. Pasien mengalami keluhan tersebut lama dan hilang timbul.
7. Riwayat gizi
Pasien untuk makan sehari-harinya biasanya tidak teratur biasanya 2-3 kali dengan
porsi 1 piring. Pasien suka makan sayur-sayuran dan rasa pedas seperti cabe. Kadang
pasien makan lauk pauk seperti telur dan tahu-tempe. Pasien juga kadang malas makan.
8. Anamnesis sistem
15
b. Kepala : sakit kepala tidak ada, pusing tidak ada,
rambut kepala tidak rontok,luka pada kepala tidak ada, benjolan/borok di kepala
tidak ada
pembesaran tonsil
Mulut :
l. Neuropsikiatri :
16
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Warna kulit : Normal tidak ada icterus, sianosis, kemerahan, pucat dan tidak ada
hiperpigmentasi
pembengkakan
Bawah : baik
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Tanda Vital
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,60C
BB : 60 kg
TB : 156 cm
17
BMI 25 – 26,9 = Gemuk (gizi lebih)
3. Kulit
Kepala : Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak mudah dicabut, tidak
4. Mata
Conjunctiva tidak ada anemis, tidak ditemukan sklera ikterik, wama kelopak (coklat
5. Hidung
Nafas cuping hidung tidak ada, sekret tidak ada, epistaksls tidak ada, deformitas hidung
6. Mulut
Bibir tidak pucat, bibir tampak kering, lidah bersih, papil lidah tidak mengalami atrofi,
7. Telinga
Nyeri tekan pada mastoid tidak ditemukan, secret tidak ada, pendengaran baik, cuping
8. Tenggorokan
9. Leher
Trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar limfe tidak
10. Thoraks
18
Simetris, tidak ditemukan retraksi intercostal dan retraksi subkostal
Cor :
P: tdl
P : sonor/sonor
11. Abdomen
P : soepel, ada nyeri tekan egigastrium, hepar dan lien tak teraba
I : deformitas tidak ada , skoliosis tidak ada, kiphosis tidak ada, lordosis tidak ada
19
15. Pemeriksaan neurologik
Afek : appropriat
Psikomotor : normoaktif
arus : koheren
Insight : baik
D. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan.
E. Resume
Pasien perempuan usia 56 tahun mengeluh perut terasa nyeri, terutama bagian ulu
hati sejak 3 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan secara terus-menerus dan tidak hilang.
Pasien juga merasa mual. Buang air besar tidak ada keluhan. Pasien mengaku jarang
berolahraga dan malas makan (makan tidak teratur). Pasien juga suka makan makanan
20
yang pedas sejak dulu. Pasien sebelumnya sudah pernah berobat namun, gejala nya tetap
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan, compos
mentis. Tanda vital T:110/70, N: 86 x/menit, RR: 20 x/menit, S:36,6°C, BB: 60 kg, TB:
F. Penatalaksanaan
gastritis.
kondisi tubuh.
2. Medikamentosa
Pendekatan terapeutik
- Antacida 3xI
- ranitidin 3x1
G. Follow Up
21
O : Keadaan umum : baik, Compos Mentis
A : Gastritis
P :
Non Medikamentosa
Medikamentosa
- Antacida 3X1
- Ranitidin 3x1
22
BAB III
PENGELOLAAN PASIEN
(PATIENT MANAGEMENT)
Medikamentosa
Pendekatan terapeutik
- Antacida 3X1
- Ranitidin 3x1
Non Medikamentosa
a. Memberikan penjelasan
mengenai penyakit beserta pengobatan yang di alami oleh pasien sehingga dapat
23
c. Memotivasi pasien dan keluarga
d. Memberikan penjelasan ke
pasien dan keluarga mengenai pola makan sehat dan teratur serta tidak minum obat-
harus memberikan motivasi sehingga mental pasien menjadi lebih kuat dalam
keluarga
Gastritis
c. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa untuk mencegah penyakit ini
dengan pola makan sehat, makan teratur, membatasi makan dan minum yang pedas
d. Baik dokter maupun keluarga harus memberikan motivasi sehingga mental pasien
B. Prevensi Bebas Penyakit untuk Keluarga Lainnya (Orangtua dan Anggota Keluarga
Lainnya )
24
Pada prinsipnya secara pencegahan Gastritis adalah mengenai pola makan sehat
dan teratur baik terhadap diri sendiri dan orang sekitar agar terhindar dari berbagai
1. Membiasakan mengatur pola makan dengan mengatur waktu dan jenis makanan yang
akan dimakan. Memberikan edukasi mengenai gizi yang baik dan yang buruk untuk
kesehatan. Membatasai konsumsi makanan dan minuman yang pedas atau asam serta
2. Edukasi kepada keluarga bahwa keluarga harus memotivasi dan turut menjaga pola
makan yang baik kepada pasien. Keluarga juga harus ikut serta dalam pencegahan dan
meningkatkan kualitas pola makan pasien yang baik dengan mengatasi keluhan,
BAB IV
A. Faktor Keluarga
1. Struktur keluarga
Keluarga Ny. P termasuk keluarga Matriakal dimana yang dominan dan memegang
2. Bentuk keluarga
25
Bentuk Keluarga : Nuclear family
Ny. P (56) adalah anak keenam dari 7 bersaudara. Hidup dengan ayah, adik, adik ipar
serta 1 keponakan perempuan. Dalam satu rumah tinggal 5 orang anggota keluarga
Pola interaksi antar anggota keluarga berjalan dengan baik (Lihat Gambar III.1).
Interaksi antara ayah dengan anak, anak satu dengan anak lainnyadan sebaliknya
berjalan dengan baik dalam suatu harmoni hubungan keluarga yang baik pula.
Orang
Tua
pasien
Anak Pasien
Adik Keponakan
ipar pasien
pasien
Keterangan :
: Hubungan baik
Gambar IV.1: Diagram Pola Hubungan Interaksi antara Ny. P dan Anggota
pertanyaan sirkuler);
26
Metode menggunakan pertanyaan sirkuler ini berfungsi untuk mengetahui siapa
secara individual anggota keluarga yang mendukung atau menentang pasien (Ny. P)
apabila yang bersangkutan berbuat sesuatu baik yang merugikan atau menguntungkan
kesembuhan penyakitnya.
(1) Ketika pasien jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh keluarganya ?
Jawab :
(2) Ketika pasien seperti itu apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain?
Jawab:
Ikut mendukung dan membantu apa yang telah diputuskan. Bila perlu ikut ke
Jawab:
Dibutuhkan izin dari ayah sebagai kepala keluarga. Jika tidak ada, adiknya dapat
Jawab:
Jawab:
Jawab: kakaknya.
27
Jawab :
Orang tua pasien selalu tidak setuju dengan pasien apabila hal tersebut dapat
(8) Siapa yang biasanya tidak setuju dengan anggota keluarga lainnya?
Jawab :
Tidak ada.
Kesimpulan:
Keluarga pasien selalu mendukung hal-hal yang positif dan tidak setuju apabila ada
hal-hal negatif dan mengganggu kesehatan keluarganya. Hubungan antara Ny. P dan
Dari informasi Ny. P diperoleh keterangan bahwa tidak ada anggota keluarga atau famili
terdekat (kakek, nenek, paman, bibi) yang menderita Gastritis (Lihat Gambar IV.2) .
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
28
: Pasien (Penderita Gastritis)
: Meninggal dunia
Gambar IV.2: Genogram Keluarga Ny.P (56) (Sumber: Keterangan Ny.P., 2021)
C. Fungsi Keluarga
metode APGAR)
APGAR score
Metode penilaian fisiologis keluarga adalah metode untuk mengetahui fungsi keluarga
(1) Adaptation (adaptasi) yaitu kualitas penerimaan anggota keluarga dalam menerima
No. Pernyataan anggota keluarga thd keadaan dan perilaku Ya Ka- Tdk
Sdr R. dang
2
1. Ikhlas menerima atas beban akibat Ny.P sakit Gastritsis √
2 Memotivasi Ny.P dalam hal mengurangi konsumsi pedas √
dan asam.
3 Memotivasi Ny.P dalam hal mengatur frekuensi makan. √
4 Memotivasi Ny.P dalam beraktivitas fisik. √
5 Mengingatkan Ny.P rutin minum obat √
6 Memotivasi Ny.P bila waktunya kontrol ke yankes. √
7 Bersedia mengantar Ny.P untuk kontrol ke yankes √
8 Menerima bila Ny.P mengeluh karena makanan pedas dan √
asam dibatasi
9 Tidak menerima keluhan bila Ny.P bosan minum obat. √
29
10 Tidak menerima keluhan saat Sdr R malas beraktivitas √
fisik
Skor total 8 6
Jawaban Ya diberi skor = 2, kadang-2 skor = 1 dan tidak skor = 0.
Berilah nilai :
- Nilai 2 (menerima) bila nilai pernyataan keluarga > 15 (>75%)
- Nilai 1 (kurang menerima) bila nilai pernyataan keluarga 12 -15 (60-75%)
- Nilai 0 (tidak menerima) bila nilai pernyataan keluarga < 12 (<60%)
Skor total =14 diberi nilai 2 artinya anggota keluarga kurang menerima keluhan
Ny. P. (Nilai Adaptation = 1) (masukkan ke Tabel IV.6)
keluarganya.
30
Tabel IV.3: APGAR tentang Growth (Pernyataan Kedewasaan/ kesabaran
(4) Affection (hubungan kasih sayang) yaitu tingkat hubungan kasih sayang dalam berinteraksi
No. Pernyataan kasih sayang anggota keluarga terhadap perilaku Ya Ka- Tdk
Ny.P dang2
1. Sering menghibur atas keluhan akibat Ny.P sakit Gastritis √
2 Sering menasihati bila Ny.P tidak mampu mengurangi konsumsi √
makan pedas.
3 Sering menasihati bila Ny.P tidak bisa mengatur frekuensi √
makan.
4 Sering mengingatkan dan mendorong bila Sdr Rtidak rajin √
beraktivitas fisik.
5 Sering mengingatkan bila Ny.P. tidak rutin minum obat √
6 Sering mengingatkan bila Ny.P malas kontrol ke yankes. √
7 Sering mengingatkan Ny.P bila sudah waktunya kontrol ke √
yankes
8 Sering menasihati bila Ny.P mengeluh karena makanan pedas √
dibatasi
9 Sering mengingatkan bila Ny.P bosan minum obat. √
10 Sering memotivasi dan mendorong saat Ny.P malas beraktivitas √
fisik
Skor total 12 4 0
Jawaban Ya diberi skor = 2, kadang-2 diberi skor = 1 dan tidak diberi skor = 0.
31
Kemudian berilah nilai :
- Nilai 2 bila skor pernyataan keluarga > 15 (kasih sayang) (>75%)
- Nilai 1 bila skor pernyataan keluarga 10 -15 (kurang kasih sayang) (60-75%)
- Nilai 0 bila skor pernyataan keluarga < 10 (tidak sayang) (<60%)
Skor total = 20 diberi nilai = 2 artinya keluarga tetap kasih dan sayang
menghadapi perilaku Ny.P (berilah nilai affection = 2 pada Tabel IV.6)
Ny.P dalam mengambil bagian pada setiap kesempatan untuk menghadapi setiap
masalah keluarga.
pasien Gastritis)
32
Untuk mengevaluasi fungsi keluarga dalam menghadapi Ny. P sebagai pasien
Gastritis dapat digunakan Tabel IV.6 untuk membantunya. Kriterian nilai APGAR
Nilai < 5 : Ada permasalahan peranan keluarga dalam menghadapi pasien Ny. P
yang memerlukan intervensi (dipandang keluarga perlu bantuan dari pihak luar dalam
Nilai 8 – 10 : fungsi keluarga dalam keadaan baik dan tidak memerlukan intervensi
Tabel IV.6: Temuan dan Nilai Fungsi Keluarga Ny.P menurut Metode APGAR.
Skor
FAKTOR TEORI TEMUAN
2 1 0
Bagaimana dukungan dari
keluarga apabila ada salah
seorang anggota keluarga
mengalami masalah,
Adaptation terutama untuk masalah Anggota keluarga kurang √
kesehatan. Adakah saling menerima keluhan Ny.P
keterbukaan di dalam
keluarga tersebut
33
kebersamaan yang waktu dengan
diluangkan oleh masing- mementingkan
masing anggota keluarga kebersamaan.
bagi keluarganya.
Kebersamaan keluarga
baik/ memuaskan Ny.P.
Total Skor 8
Hasil Analisis dan temuan:
Total dari nilai APGAR keluarga Ny. P adalah 8. Hal ini menunjukkan bahwa
fungsi fisiologis keluarga Ny. P dalam keadaan baik dan tidak perlu intervensi. Namun
ada beberapa catatan yang terkait dengan perilaku Pasien Ny. P sebagai berikut:
(1) APGAR yang menyangkut adaptation, anggota keluarga kurang memotivasi Ny. P
yaitu terkait dengan kebiasaan atau pola makan yang tidak sesusai dengan kondisi
kesehatan pasien
(2) APGAR tentang growth anggota keluarga kurang memahamir terhadap sikap Sdr R
yang tidak mau mengerti cara mencegah penyakitnya agar tidak mengalami
tingkat pelayanan Medis (Medical) tentu saja yang terkait dengan penyakit Ny. P.
(1) Social (kendala sosial) yaitu kualitas keterlibatan Ny. P beserta keluarga pada
34
(2) Cultural (budaya) yaitu kualitas kebanggaan Ny. P dan keluarga terhadap budaya
yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku sesuai tata krama, adat dan budaya yang
(3) Religius (Agama) yaitu kualitas ibadah pada suatu agama dari Ny. P dan keluarga
yang ditunjukkan dengan intensitas peribadatan utama (wajib) yang dilakukan baik
tingkat pendidikan terakhir yang umumnya diraih oleh kepala keluarga, yang distratakan
(6) Medical (medis) yaitu derajat pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
Tabel IV.7: Temuan dan Tekanan Patologi Sosial Keluarga Ny. P menurut Faktor
35
FAKTOR TEMUAN PATHOLOGi SOSIAL TPS*)
pemenuhan kebutuhan primer.
Pendidikan anggota keluarga yang masih rendah karena -
Edukasi pendidikan tertinggi dalam keluarga adalah lulusan SMP
Pasien menggunakan pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan _
Medical kartu BPJS Kesehatan yang memadai. Dalam mencari pelayanan
kesehatan keluarga ini biasanya menggunakan Puskesmas hal ini
mudah dijangkau karena letaknya dekat. Adakah kesulitan biaya,
khususnya akomodsi dan transportassi...
Keterangan:
TPS : - artinya tidak ada tekanan (masalah) antara Sdr Rdan keluarga menyangkut
Hasil Analisis
Pasien dan keluarga yang tinggal di Desa Candiharjo Kecamatan Ngoro Kab.
Tingkat penghasilan keluarga sudah tergolong cukup dan tidak membatasi intensitas
kegiatan dengan masyarakat di sekitar. Demikian juga tingkat pendidikan Ny. P yang
sudah sarjana tidak menyebabkan rasa rendah diri dalam pergaulan. Namun didukung
oleh intensitas pergaulan sosial yang menjadi budaya masyarakat setempat maupun
begitu dirasakan tertutama dalam mengatasi masalah penyakit yang di derita Ny. P
D. Faktor Lingkungan
halaman depan dan teras rumahnya. Rumah memiliki pintu pagar, memiliki teras cukup
besar. Lantai rumah dilapisi keramik. Atap rumah sudah dilengkapi plafon. Dinding
36
rumah dibagian ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar mandi terbuat dari tembok
dan dicat terang. Rumah terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur,1 kamar mandi
Pencahayaan secara umum dinilai baik di dalam kamar maupun di ruang lain
dalam rumah. Luas bidang ventilasi sudah baik. Sumber air untuk kebutuhan sehari-
harinya keluarga ini menggunakan sumur bor. Penyusunan perabotan rumah tangga
teratur sehingga tampak terlihat rapi. Memiliki fasilitas penyimpanan sampah setempat.
Fasilitas pembuangan air limbah keluarga sudah memenuhi sanitasi lingkungan karena air
limbah keluarga dialirkan ke septic tank di belakang rumah yang jaraknya sudah jauh (> 10
Teras
Ruang tamu
Ruang keluarga
a. Ligkungan sosial
37
Dipandang dari segi ekonomi, keluarga pasien ini tidak termasuk keluarga
sendiri dan dibantu oleh adik dari pasien yang sudah bekerja untuk memenuhi
b. Lingkungan ekonomi
bawah.
Ny. P adalah seorang lulusan SD dengan 6 saudara dimana sehari-hari pasien hanya di rumah
saja dan sambil bekerja. Ayah pasien tidak bekerja dan adik pasien bekerja wirasawasta.
Hubungan pasien dalam keluarga cukup baik. Orang tua dan saudaranya selalu memberikan
perhatian kepada pasien. Untuk perekonomian pasien dibantu bersumber dari pasien dan
adiknya, pasien jarang sekali melakukan olah raga dan tidak teratur makan, dan suka makan
yang pedas. Boleh disimpulkan bahwa pola hidup Ny. P tidak teratur, karena tidak
memahami tentang penyakit Gastritis dan apa komplikasi yang mungkin terjadi apabila tidak
F. Pelayanan Kesehatan
Akses pelayanan kesehatan Keluarga Ny. P sesungguhnya cukup baik, karena dekat
dengan Puskesmas.
1. Aspek pelayanan
38
mengenai Gastritis dari Puskesmas Manduro masih belum terlaksana secara optimal,
hal ini menyebabkan kurangnya informasi oleh pasien dan masyarakat sekitar
mengenai penyakit tersebut. Dalam hal kunjungan rumah serta monitoring dari dokter
dan kader puskesmas sudah optimal. Aspek pelayanan kesehatan keluarga Ny. P
dalam pembiayaan penyakit serta penanganan yang sesuai terhadap penyakitnya. Pasien
sudah tidak lagi memerlukan biaya tambahan untuk berobat dan kontrol.
BAB V
39
A. Temuan Masalah
1. Masalah Aktif
2. Faktor Perilaku
3. Faktor Lingkungan
Faktor Perilaku
a. Pola makan yang
Pelayanan Kesehatan tidak teratur
Ny. P
- Kurangnya edukasi dan b. Suka makan
56 tahun
konseling terhadap pasien makanan yang
dan keluarga pasien pedas
Faktor Lingkungan
- Pola Hidup sehat belum
membudaya di keluarga
Gambar 5.1. Diagram faktor resiko penyakit Ny. P (modifikasi Diagram Blum
1. Faktor Perilaku
40
a. Pola makan tidak teratur merupakan faktor risiko terjadinya Gastritis. Jika pola
makan yang seperti ini tidak segera dirubah maka juga menjadi penyebab
penyakit Gastritis. Selain mengatur pola makan yang teratur jenis makan juga
2. Faktor Lingkungan
optimal untuk menjaga pola hidup sehat. Pola hidup dan perilaku dalam keseharian
dari masyarakat akan menjadi arus yang membawa kebiasaan pasien dimana dia
tinggal.
a. Kurangnya intensitas edukasi dan konseling terhadap pasien dan keluarga pasien
masalah perilaku pasien yang kurang bias menahan diri terhadap kebiasaan yang
C. Pembahasan
Tabel 5.1 Tabel daftar permasalahan kesehatan menurut konsep H. L. Blum
41
Berdasarkan rumusah masalah, maka penulis membuat rangkaian kegiatan pemecahan
masalah secara holistik dan komprehensif dari faktor resiko Ny. P, melalui kegiatan sebagai
berikut:
waktu dalam jumlah yang kecil setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya glukosa
dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan
lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang telat
makan sampai 2-3 jam, maka asam lambung yang diproduksi semakin banyak dan
Jenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalau dimakan, dicerna,
dan diserap akan menghasilkan paling sedikit susunan menu sehat dan seimbang.
pencernaan, terutama lambung dan usus untuk berkontraksi. hal ini akan
mengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu hati yang disertai dengan mual dan
(Oktaviani, 2011).
42
menyangkut, (1) tingkat pemahaman tentang penyakit Gastritis yang masih
kemungkinan juga merupakan ilustrasi apa yang terjadi pada masyarakat di sekitar
sekitarnya. Kebiasaan pola makan yang tidak sehat serta belum terbiasanya
menjaga kesehatan sebelum sakit adalah kebiasaan tidak baik yang masih banyak
kediaman Ny. P. Kegiatan kunjungan rumah (home visit) seperti kunjungan rumah
a. Sasaran cukup pada kelompok ibu-ibu atau remaja-remaja putri di satu wilayah
RT misalnya
yang bersangkutan
BAB VI
43
A. Kesimpulan
Pasien perempuan usia 56 tahun mengeluh perut terasa nyeri, terutama bagian
ulu hati sejak 3 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan secara terus-menerus dan tidak
hilang. Pasien juga merasa mual. Buang air besar tidak ada keluhan. Pasien mengaku
jarang berolahraga dan malas makan (makan tidak teratur). Pasien juga suka makan
makanan yang pedas sejak dulu. Pasien sebelumnya sudah pernah berobat namun,
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan, compos
mentis. Tanda vital T:110/70, N: 86 x/menit, RR: 20 x/menit, S:36,6°C, BB: 60 kg,
nuklear family, dengan interaksi antar anggota keluarga yang baik dan dalam
intervensi.
Faktor resiko dari pasien (Ny. P) sebagai penderita Gastritis adalah sebagai berikut :
44
a. Pasien Ny. P menderita penyakit Gastritis
B. Saran
diantaranya:
1. Mengatur pola hidup untuk mencegah Gastritis dan komplikasi, yang menyangkut pola
makan sehat.
mengubah perilaku dan gaya hidup sehat dengan pola makan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2013. Laporan Data Angka Kasus Gastritis.Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Dinas: Jakarta.
45
Handayani. M, Thomy. T.A. 2018. Hubungan frekuensi, jenis dan porsi makan dengan
kejadian gastritis pada remaja. Fakultas Kebidanan dan keperawatan, Universitas Kader
Bangsa : Pelembang
Hirlan. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II edisi Keenam.EGC: jakarta.
Oktaviani Wati. 2011. Hubungan Pola Makan dengan Gastritis pada Mahasiswa S.1
Keperawatan Program A Fikes UPN Veteran. Jakarta : Skripsi, FKIK UPN Veteran.
Smeltzer, Suzanne C. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Bruner and Suddarth,
Ed. 8. Jakarta: EGC.
Lampiran Foto
46
47
48
49