Laporan Kegiatan
KELOMPOK 529
Periode:
11 Maret – 21 April 2019
Disusun oleh:
KELOMPOK 569
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Kratonan Pembimbing PSC Puskesmas Kratonan
Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dinas Kesehatan Kota Surakarta
ii
iii
KELOMPOK 529
Mengetahui,
Kepala Bagian IKM-KP Pembimbing SPM Fakultas Kedokteran UNS
Dr. Eti Poncorini, dr., M.Pd. Prof Dr. dr. H. Endang Sutisna S, M.Kes.
NIP. 19750311 200212 2 002 NIP 19560 32019 8312 1 002
iii
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Tahap Profesi Ilmu
Kesehatan Masyarakat dengan judul “Siklus Pemecahan Masalah Tingginya
Proporsi Kasus Gastritis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kratonan”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh kepaniteraan
Ilmu Ksesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNS/RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si., selaku Dekan Fakultas Kedokteran
UNS Surakarta.
2. Ibu Dr. Eti Poncorini, dr., M.Pd., selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat-Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran UNS Surakarta.
3. Bapak Bintang Setya Nusantara, drg., selaku Kepala Puskesmas Kratonan
Surakarta sekaligus pembimbing dokter muda di Puskesmas Kratonan
Surakarta.
4. Prof Dr. dr. H. Endang Sutisna Sulaeman, M.Kes selaku pembimbing
dokter muda Fakultas Kedokteran UNS
5. Seluruh staf pegawai Puskesmas Kratonan Surakarta yang telah
memberikan dukungan selama kami menjalani kegiatan di puskesmas.
6. Seluruh staf pengajar laboratorium IKM Fakultas Kedokteran UNS
Surakarta.
Demikian laporan siklus pemecahan masalah ini kami buat, semoga dapat
bermanfaat untuk para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan. Saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan kekurangan ataupun
kekeliruan laporan ini.
Surakarta, April 2019
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI
v
vi
B. Saran ............................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 32
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
viii
DAFTAR TABEL
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
(Kemenkes RI, 2014).
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator,
fasilitator, dan turut serta memantau terselenggaranya proses pembangunan
di wilayah kerjanya agar berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan dalam menjalankan fungsi ini
antara lain adalah terselenggaranya pembangunan di luar bidang kesehatan
yang mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat. Upaya
pelayanan yang diselenggarakan meliputi pelayanan kesehatan masyarakat
yang lebih mengutamakan pelayanan promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu
dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan rujukan
(Kemenkes RI, 2016).
Dalam menjalankan peran serta fungsinya, puskesmas tentunya akan
menghadapi beberapa kendala serta hambatan. Hal ini berkaitan erat dengan
fungsi puskesmas yang merupakan Fasilitas Kesehatan di Tingkat Pertama,
sehingga berbagai permasalahan bidang kesehatan di daerah menjadi
tanggung jawab puskesmas. Oleh karena itu, puskesmas diharapkan dapat
terus melakukan identifikasi dan evaluasi dari permasalahan-permasalahan
yang dihadapi, sehingga tujuan utama tercapainya kesehatan masyarakat
dapat tercapai. Dalam hal ini diperlukan sebuah sistem atau alur manajemen
penyelesaian masalah yang dikenal dengan siklus pemecahan masalah.
2
2
3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah prioritas masalah di wilayah Puskesmas Kratonan?
2. Apakah intervensi dan solusi terbaik dalam menangani masalah
terpenting di wilayah Puskesmas Kratonan?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi prioritas masalah sehingga dapat memilih alternatif
intervensi dan membuat perencanaan untuk mengatasi masalah kesehatan
masyarakat di wilayah Kerja Puskesmas Kratonan.
1. Tujuan Khusus
a. Mengetahui faktor penyebab masalah di wilayah kerja Puskesmas
Kratonan.
b. Mengidentifikasi prioritas masalah Puskesmas Kratonan.
c. Mengetahui alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi masalah
prioritas.
d. Menentukan alternatif pemecahan masalah yang paling sesuai untuk
dipilih.
e. Mengetahui kekuatan, kelemahan internal, peluang dan ancaman
(SWOT) di lingkungan kerja Puskesmas Kratonan untuk mengatasi
masalah prioritas.
f. Melakukan evaluasi terhadap implementasi intervensi yang dilakukan.
3
4
D. Manfaat
Manfaat penulisan laporan ini, adalah sebagai berikut:
1. Bagi dokter muda Fakultas Kedokteran UNS, dapat mengetahui cara
penyusunan dan penerapan Siklus pemecahan masalah.
2. Bagi puskesmas, laporan ini diharapkan memberi manfaat sebagai
bahan untuk evaluasi kinerja puskesmas dan masukan perencanaan
kebijakan program layanan kesehatan masyarakat.
3. Bagi klien, laporan ini diharapkan dapat memberi informasi ilmiah
mengenai masalah-masalah serta metode penanganan masalah-masalah
yang ada di Puskesmas Kratonan.
4
5
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Keadaan Geografis
Puskesmas Kratonan merupakan salah satu puskesmas di Kota
Surakarta yang terletak di bagian selatan Kota Surakarta, tepatnya diwilayah
Kecamatan Serengan. Lokasi UPT Puskesmas Kratonan di Jalan
Pringgondani no 34 Surakarta. Wilayah kerja puskesmas Kratonan berupa
dataran rendah dengan luas wilayah 136,8 hektar, dilalui tiga sungai (sungai
Jenes, sungai Tanggul dan Kali Wingko) serta meliputi tiga Kelurahan
yaitu: Kelurahan Kratonan, Kelurahan Danukusuman dan Kelurahan
Joyotakan.Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kelurahan Jayengan dan Kecamatan Pasar Kliwon
Sebelah Timur : Kecamatan Pasar Kliwon
Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo
Sebelah Barat : Kelurahan Tipes, Kelurahan Serengan dan
Kabupaten Sukoharjo
Kelurahan Kratonan luasnya sekitar 40,1 hektar, terdiri dari 6 RW dan
37 RT. Kelurahan Danukusuman luasnya sekitar 50,8 hektar, terdiri dari 15
RW dan 58 RT. Kelurahan Joyotakan luasnya sekitar 45,9 hektar, terdiri dari
6 RW dan 27 RT.
5
6
B. Kependudukan
Berdasarkan data dari kantor statistik (hasil survey sosial ekonomi
nasional tahun 2018), jumlah penduduk di wilayah UPT Puskesmas
Kratonan sebesar 23.243 jiwa. Terdiri dari 11.365 jiwa penduduk laki-laki
(48,89 %) dan 11.878 jiwa penduduk perempuan (51,11%).
6
7
C. Sosial Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi di wilayah kerja Puskesmas Kratonan Kota
Surakarta dapat dilihat dari tingkat pendidikan dan mata pencaharian
penduduk. Untuk wilayah UPT Puskesmas Kratonan, berdasarkan data
monografi Kalurahan, maka banyaknya penduduk menurut pendidikan (
umur 10 tahun ke atas ) tahun 2018 adalah sebagai berikut :
3500
3000
Tidak memiliki ijazah SD
2500
2000 SD
1500
SLTP
1000
500 SLTA
0
AKADEMI/PERGURUAN
TINGGI
7
8
D. Situasi Kesehatan
1. Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kratonan Surakarta
Sarana kesehatan dasar yang ada di UPT Puskesmas Kratonan meliputi:
a. Puskesmas induk sebanyak 1 buah
b. Puskesmas pembantu 3 buah
c. Apotik 8 buah
d. Toko obat 1 buah
e. Bidan praktek mandiri 2
f. Klinik Pratama 4 buah
g. Dokteer praktik mandiri 5 buah
Jika dihitung rasio sarana pelayanan kesehatan terhadap jumlah
penduduk, maka untuk wilayah UPT Puskesmas Kratonan sudah cukup
memadai.
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
BAB III
ANALISIS MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Semua kegiatan yang termasuk dalam inventaris masalah harus
dicarikan pemecahan dan jalan keluarnya. Karena kita bertugas tidak
berorientasi hanya kepada target/hasil, akan tetapi terhadap visi dan misi.
Semua bagian, baik yang bermasalah maupun tidak, tetap bekerja keras,
mewujudkan visi dan misi Puskesmas. Karena kita bekerja tidak sendiri-
sendiri, perbagian-perbagian, kita bekerja sebagai tim yang saling bekerja
sama, tanpa mengabaikan profesionalisme.
Hasil penilaian kinerja, pengukuran derajat kesehatan, survey dan
penelitian, serta analisa pelaksanaan program kinerja di UPT Puskesmas
Kratonan tahun 2018 menunjukkan bahwa masih didapatkan beberapa
permasalahan. Rincian permasalahan tersebut dipaparkan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan di Puskesmas Kratonan Bulan Desember 2018
Target Target
No Indikator Realisasi Keterangan
2018 Desember
1 Cakupan pelayanan nifas 93.5 93.5 93.5 Kurang
2 Cakupan kunjungan bayi 98 98 95.89 Kurang
3 Cakupan Skrining Kesehatan & 100 100.00 95.73 Kurang
pelayanan kesehatan Reproduksi
penduduk dewasa (usia 15-59 th) /
Persentase warga negara usia 15-59
tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
4 Prevalensi Bumil KEK 2.71 2.71 3.22 Tinggi
5 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah 2.70 2.70 3.31 Tinggi
(BBLR)
6 Angka Penemuan Pasien TB/ CNR 68 68 16.90 Kurang
(Case Notification Rate)
7 Prevalensi Tuberkulosis (TB) 124 124.00 51.63 Kurang
8 Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan 97.7 65.13 54.17 Kurang
yang mendapat imunisasi dasar
lengkap
9 Proporsi kasus hipertensi di fasilitas 20 20 119.05 Tinggi
pelayanan kesehatan
10 Proporsi kasus Diabetes Melitus (DM) 20 20 19.05 Tinggi
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dasar
11 Jumlah Kunjungan puskesmas orang 150 150 125.89 Kurang
per hari
13
14
14
15
15
16
BAB IV
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
16
17
17
18
Gambar 4.1 Analisis Masalah Angka Penemuan Kasus TBC Paru yang Rendah dengan Teori Tulang Ikan
19
BAB V
PLAN OF ACTION
Tabel 5.1 Plan of Action Masalah Angka Penemuan TBC BTA (+)
Kegiatan Sasaran Target
Pelaksanaan Keluarga yang kontak Terjaringnya dan
Kegiatan Kontak dengan penderita TBC terdeteksinya anggota
Tracing / kontak BTA (+) yang keluarga baik yang tertular
serumah penderita ditemukan oleh tenaga ataupun tidak dari penderita
TBC kesehatan TBC BTA (+)
Penyuluhan setiap Kader, Masyarakat, Meningkatnya pemahaman
desa di masing- Keluarga pasien dengan dan pengetahuan para kader
masing RW TBC, Posyandu Lansia, dan masyarakat mengenai
mengenai TBC paru PKK TBC paru
melalui program
“Kereta 6B”
Minilokakarya lintas DKK, RSUD, Terbentuk kesepakatan untuk
sektoral Puskesmas dan prosedur penemuan dan
permasalahan TBC jejaringnya, Pengurus pelaporan kasus TBC BTA
BTA (+) desa, Forkompinca, (+)
serta UPT lain di
kecamatan
Pelatihan Kader TBC Kader TBC dari Meningkatnya kemampuan
di wilayah kecamatan kelurahan-kelurahan di dan keterampilan untuk
Kratonan Kratonan melakukan edukasi dan
penjaringan suspek TBC
kegiatan desa. Sehingga bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan
membuat “Kereta 6B”.
Berikut ini merupakan rencana persiapan yang dibutuhkan :
1. Tujuan :
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai tuberkulosis dan
pencegahan dengan cara yang interaktif.
b. Meningkatkan kepedulian masyarakat dan keluarga terhadap penderita
tuberkulosis.
c. Sebagai bentuk pencegahan tuberkulosis.
2. Sasaran :
a. Seluruh warga di tiap RW
b. Minimal salah satu anggota keluarga dari penderita TBC
c. Lansia
d. Kader
e. PKK
f. Anggota Posyandu Lansia
g. Anggota Posbindu PM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Menular).
3. Metode :
Melakukan sosialisasi dengan gerakan “Kereta 6B” dan menghadirkan
penderita TBC yang sedang menjalani pengobatan atau yang sudah sembuh
untuk menceritakan pengalamannya mengalamami penyakit TBC.
4. Lokasi :
Kecamatan Serengan
5. Mekanisme kegiatan :
Bekerjasama dengan perangkat RW, RT, kader, dan tenaga
kesehatan dari puskesmas untuk bersama-sama membuat acara
“Kereta 6B”. Kegiatan ini adalah pertemuan masyarakat untuk lebih
mengenali tanda gejala TBC dan tindakan yang harus dilakukan
selanjutnya. Kereta 6B merupakan kepanjangan dari Keluarga Cepat
Tanggap gejala TBC yang terdiri atas Batuk ≥ 3 minggu, Badan
demam, Berkeringat malam, Berat badan turun, dan mengajak
28
Berikan tanda centang (√) pada jawaban “ya” atau “tidak” yang menurut Anda
sesuai dengan gejala penyakit Tuberkulosis (TBC).
No Gejala Ya Tidak
1. Batuk lama (>3 minggu)
2. Batuk berdarah
3. Demam sumer-sumer
4. Badan lemas
5. Nafsu makan menurun
6. Berat badan turun
7. Berkeringat malam hari
30
Beri tanda centang (√) pada jawaban tindakan yang akan Anda lakukan bila
menemukan gejala seperti diatas. Kosongkan kolom bila menurut Anda, tindakan
tersebut tidak perlu dilakukan.
No Tindakan (√)
1. Memeriksakan diri ke tenaga kesehatan/puskesmas terdekat
2. Mengikuti alur pemeriksaan yang disarankan oleh tenaga
kesehatan
3. Teratur mengonsumsi obat sesuai aturan yang diberikan
4. Rutin kontrol sesuai yang disarankan tenaga kesehatan tempat
Anda memeriksakan diri
5. Menyarankan kepada orang lain yang mengalami gejala seperti
diatas untuk memeriksakan diri ke tenaga kesehatan/puskesmas
terdekat
31
BAB VI
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Berdasarkan analisis prioritas masalah di wilayah kerja Puskesmas
Kratonan Kota Surakarta adalah rendahnya angka deteksi TBC.
2. Alternatif penyelesaian yang terpilih adalah pelaksanaan kontak tracing
penderita TBC BTA (+) pada keluarga.
3. Setelah dilakukan analisis penyebab dan berbagai alternatif jalan keluar
maka didapatkan solusi membuat Plan of Action yang akan
dilaksanakan antara lain:
a. Pelaksanaan kegiatan kontak traching/kontak serumah penderita
TBC BTA (+)
b. Penyuluhan di setiap desa mengenai TBC BTA (+)
c. Minilokakarya lintas sektoral permasalahan TBC BTA (+)
d. Pelatihan Kader TBC di wilayah Kecamatan Kratonan
e. Menjalankan program “Kereta 6B”.
B. SARAN
1. Diharapkan Puskesmas meningkatkan upaya penemuan TBC BTA (+)
dengan melaksanakan program yang telah direncanakan dengan sebaik-
baiknya.
2. Perlu dilakukan evaluasi serta monitoring berkesinambungan untuk
semua program yang telah dilaksanakan.
32
DAFTAR PUSTAKA