Anda di halaman 1dari 21

Wawancara Psikiatri

1. Opening 
 Perkenalan (Selamat pagi pak/bu, perkenalkan saya dokter muda Dhriti yang hari ini
bertugas)
 nanya identitas (nama + tanggal lahir), (Sebelumnya ibu dengan siapa? Nama
lengkapnya siapa bu? Tanggal lahirnya kapan bu?)
 small talks buat build a rapport (tadi ibu kesini dengan siapa bu? Rumah nya dimana
bu? Jauh ya?)
 Menjelaskan tujuan wawancara  (Baik bu/pak, jadi hari ini saya akan melakukan
wawancara untuk mengetahui keadaan bapak/ibu sejauh ini)
 Assure confidentiality (optional, kalo dia ragu aja)
2. Isi 
 Tanya pasien kontrol atau baru? (Ibu/ Bapak, ini pertama kalinya datang kesini atau
sebelumnya kontrol? Terakhir kontrol kapan?)
 Keluhan Utama
o ada yang bisa saya bantu? Sejauh ini bagaimana kondisi nya?
o Onset (sejak kapan?)
o Durasi (berapa lama?)
o Frekuensi (terus menerus atau hilang timbul?)
o Intensitas (sampai mengganggu pekerjaan, tidur?)
o Pencetus (biasanya munculnya kapan?)
o Peringan (Apa yang biasanya dilakukan untuk mengatasi gejalanya?)
o Respons (stressor dan support system)
 Riwayat penyakit sekarang
o Akhir-akhir ini ada kejadian atau perubahan dalam hidup bapak/ibu? Ada
perasaan yang mengganggu?
o Mood: Akhir-akhir ini (2 minggu terakhir) bagaimana perasaanya?
o Episode terakhir hingga saat ini, susun rangkaian gejala sesuai kriteria
diagnostic, gambaran pikiran – perasaan – perilaku
o dampak/ fungsi pasien (saat ini bekerja sebagai apa? Menganggu pekerjaan
ga?)
 Riwayat penyakit dahulu 
o Riwayat Psikiatrik (Sebelumnya pernah ada keluhan seperti ini juga gak? Pada
saat itu ke dokter? Dari poli psikiatri dikasih obat apa aja? Rutin diminum
gak?)
o Riwayat kondisi medis (terutama neurologis & sistemik dan kelaskan
keterkaitan) (saat ini ada minum obat lain? berobat ke poli lain? Ada penyakit
lain? Pernah dirawat?)
o Riwayat penggunaan zat psikoaktif (jelaskan pola konsumsi, tanda & gejala
terkait)
 Riwayat keluarga dan interaksi dengan faktor psikososial
o Di keluarga ada yang memiliki keluhan seperti ini? Ada yang memiliki
gangguan jiwa?
o Di rumah tinggal dengan siapa? Bagaimana hubungan dengan orang-orang
dirumah?
o Bagaimana hubungan dengan teman-teman?
 Riwayat pribadi 
o prenatal & perinatal, masa kanak awal, tengah, akhir, dewasa (sejak kecil
tinggal dengan siapa? Orangnya seperti apa? Pada saat masih kecil
bagaimana hubungan dengan keluarga?)
o Riw Pendidikan (Bagaimana hubungan dengan teman-teman pada saat
sekolah? Pendidikan terakhir)
o Riw Pekerjaan (Pekerjaan ganti-ganti gak? Sebelumnya kerja dimana?)
 Tilikan & Harapan
o Apa yang diketahui tentang kondisi bapak/ibu? Kalo dari keluarga apakah
pada mengetahui kondisi bapak/ ibu?
o Apa harapannya untuk kedepannya?
3. Penutupan  rangkuman singkat, jelaskan, faktor pencetusnya apa dan faktor?
memperbaiki, rencana selanjutnya (psikofarmako, kontrol selanjutnya), apakah ada yang
ingin ditanyakan

I. Riwayat Psikiatri
1. Identitas Pasien
 Nama
 Usia
 Alamat
 Jenis kelamin
 Status pernikahan
 Suku
 Agama
2. Keluhan Utama
3. Riwayat penyakit sekarang:
 Onset
 Faktor pencetus
 Latar belakang kronologis dan perkembangan gejala
 Situasi kehidupan pasien
o Kepribadian pasien
o Pengaruh penyakit terhadap kepribadian
o Mood
o Sikap terhadap orang lain
o Cara berpakaian
o Kebiasaan
o Iritabilitas
o Aktivitas
o Memori
o Pembicaraan
 Gejala psikofisiologis: penyebab dan rincian disfungsi yang terjadi
 Rasa sakit: durasi, intensitas, fluktuasi
 Derajat kecemasan:
o Umum dan nonspesifik/ mengambang
o Terkait dengan situasi/ aktivitas/ objek tertentu
 Bagaimana mengatasi kecemasan
o Menghindar
o Pengulangan situasi yang menakutkan
o Penggunaan obat-obatan atau aktivitas lain untuk menghilangkan kecemasan
4. Riwayat penyakit dahulu
A. Riwayat Psikiatri
o Gangguan emosi atau mental: beratnya gejala, jenis terapi, respons
pengobatan, jenis rumah sakit, lamanya sakit
o Gangguan psikosomatik: demam tinggi, artritis, colitis, artritis reumatik,
influenza berulang, kondisi kulit
B. Riwayat Medik
o Evaluasi kondisi system tubuh, misalnya IMS
o Gangguan neurologic: sakit kepala, trauma, kehilangan kesadaran, kejang
C. Penggunaan alkohol dan zat (NAPZA) serta resiko mengalami HIV/AIDS

5. Riwayat keluarga
 Orang yang tinggal bersama dalam satu rumah dan deskripsinya
 Relasi pasien dengan anggota keluarga
 Persepsi penyakit pada keluarga
 Riwayat gangguan psikiatrik pada keluarga
 Situasi lingkungan tempat tinggal pasien

6. Riwayat pribadi
A. Prenatal dan perinatal
B. Masa kanak awal (0-3 tahun)
C. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
D. Masa kanak akhir (pubertas sampai remaja)
E. Masa dewasa
a. Pekerjaan
b. Riwayat relasi dan perkawinan
c. Riwayat Pendidikan
d. Aktivitas social
e. Situasi kehidupan sekarang
f. Riwayat hukum
F. Riwayat seksual
G. Fantasi dan impian

II. Status Mental


1. Kesadaran
2. Penampilan
 Deskripsi umum
3. Aktivitas psikomotor
4. Pembicaraan
 Cepat atau lambat, pressured speech, monoton, keras, berbisik, berguman, slurred
speech, gagap, ekolalia, intensitas nada, spontanitas, produtivitas, kosa kata
5. Mood dan afek
 Mood: Eutim, Hypotim, Hipertim,Dysphoria, Euphoria, Irritable, Anhedonia. Kosong
 Afek:
o Serasi/ tidak
o Luas, Terbatas, Tumpul, Datar
6. Pikiran
 Proses pikir
o Arus pikir  flight of ideas, poverty of speech/thought, loosening of
association, Derailment, sirkumstansial, tangensial, blocking
o Posesi  involuntary (obsesi), alien (thought insertion, withdrawal,
broadcasting)
o Content  overvalued ideas/delusi
o Form  assosiasi
 isi pikir
o
 gangguan pikiran
7. Persepsi
 Gangguan persepsi: halusinasi, ilusi, depersonalisasi, derealisasi
8. Sensorium
 Kesadaran, orientasi, konsentrasi dan kalkulasi, daya ingat, pengetahuan umum,
pikiran abstrak
9. Uji Daya Nilai & Daya Nilai Sosial
10. Reality Testing Ability
11. Tilikan
Level 1: Complete denial of disorder
Level 2: ambivalent toward disorder
Level 3: accepts disorder but attributes to non-psychiatric cause
Level 4: accepts disorder and the need for help but lacks understanding of the cause
Level 5: understands disorder but does not take steps to manage it
Level 6: full insight (understands and takes steps to manage)
12. Harapan pasien
13. Pengendalian Impuls
14. Taraf dapat dipercaya

Diagnosis Multiaxial

Axis I (Gangguan Klinis F0-F9, Kondisi lain yang menjadi focus/perhatian klinis)
 F00-F09: Gangguan mental organic
 F10- F19: Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif
 F20-F29: Skizofrenia, gangguan skizotypal, ganggian waham
 F30-F39: Gangguan suasana perasaan (afektif/ mood)
 F40-F48: Gangguan Neurotik, somatoform dan terkait stress
 F50-F59: Sindrom perilaku yang terasosiasi dengan gangguan fisiologis/ fisik
 F80- F89: Gangguan perilaku dan emosional onset kanak-remaja
 F90-98: Gangguan perilaku dan emosional onset kanak-remaja
 F99: Unspecified mental disorder

Axis II (Gangguan kepribadian, retardasi mental)


 F62-F68: Perubahan kepribadian non organic, gangguan impuls, gangguan seks
 F70-F79: Retardasi Mental

Axis III (Kondisi Medik Umum)

Axis IV (Masalah Psikososial dan Lingkungan)


 Masalah dengan "primary support group" (keluarga)
 Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
 Masalah pendidikan
 Masalah pekerjaan
 Masalah perumahan
 Masalah ekonomi
 Masalah akses ke pelayanan kesehatan
 Masalah berkaitan interaksi dengan hukum,/kriminal
 Masalah psikososial & lingkungan lain

Axis V (Penilaian Fungsi secara global)

3 major area of functioning: social function, occupational function, psychological function


 100 - 91 = gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yg tak
tertanggulangi.
 90 - 81 = gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
yang biasa.
 80 - 71 = gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan,
sekolah, dll.
 70 - 61 =beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik.
 60 - 51 = gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
 50 - 41 = gejala berat (serious), disabilitas berat
 40 - 31 = beberapa disabilitas dalam hutrungan dgrr realita & komunikasi, disabilitas
berat dalam beberapa fungsi
 30 - 21 = disahilitas berat dalam komunikasi & daya nilai, tidak mampu berfungsi
hampir semua bidang.
 20 - 11 =bahaya mencederai diri./orang lain, disabilitas sangat berat dalam
komunikasi & mengurus diri.
 10 - 01 = seperti diatas -> persisten & lebih serius.
 0 = informasi tidak adekuat
Daftar Masalah
 Biologis
 Psikologis
 Sosial

Tuliskan Rencana – bukan menyalin status! (harus menjawab daftar masalah)


 Rencana diagnostic
 Psikofarmaka
 Psikoterapi
 Intervensi Psikososial

Penyakit2

Depression
 Trias Depresi/ Gejala utama
1. Anhedonia (kehilangan minat dan kegembiraan)
2. Anergia (berkurangnya enersi yang menuju meningkatknya keadaan mudah lelah
dan berkurangnya aktivitas)
3. Mood depresi (suasana perasaan yang depresif)
 Gejala lazim lainnya:
o Konsentrasi dan perhatian berkurang
o Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
o Gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak berguna (bahkan pada episode tipe
ringan)
o Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
o Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
o Tidur terganggu
o Nafsu makan berkurang

 Kriteria Diagnosis (PPDGJ)


o Sekurang-kurangnya 2 minggu
o Episode Depresif Ringan: 2/3 Trias Depresi + 2 gejala lain, tidak boleh ada gejala
berat diantaranya
o Episode Depresif Sedang: 2/3 Trias Depresi + 3-4 gejala lain
o Episode Depresif Berat: 3/3 Trias Depresi + 4 gejala lain dan beberapa
diantaranya harus berintensitas berat
o 1 EPISODE TUNGGAL: episode, EPISODE SELANJUTNYA= gangguan depresif
berulang
o Dengan gejala psikotik: disertai waham, halusinasi atau stupor depresif
 Waham= ide tentang dosa, kemiskinan, malapetaka yang mengancam dan
pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu
 Halusinasi auditorik (suara yang menghina atau menuduh) atau olfaktorik
(bau kotoran atau daging membusuk)

 Kuesioner yang dapat digunakkan:


o MADRS
o HAM-D

 DDx
o

 Tatalaksana
o Farmakologis
 Lini pertama: SSRI (butuh waktu 3-4 minggu untuk memberikan efek
terapi yang bermakna)  untuk episode depresi berat
 Fluoksetin 1 x 20-80 mg
 Sertralin 1 x 50-200 mg
 Lini kedua: SNRI (venlafaxine, desvenlafaxine), TCA (amitriptillin,
imipramine), MAOI (Phenelzine, Isocarboxazid)
 Jika setelah 3 minggu perbaikan gekala kurang dari 20% maka
perlu diganti dengan antidepressant golongan lainnya, jika respons
parsial harus dinaikkan dosisnya atau + augmentasi misalnya
dengan lithium
 Dipertahankan selama 6 bulan/ sesuai lamanya pengobatan pada
episode sebelumnya
Episode melibatkan pikiran bunuh diri/ ketidakmampuan fungsi
psikosial, 2 atau lebih episode depresi dalam waktu 5 tahun 
terapi profilaksis selama 5 tahun
 Efek samping:
 SSRI  gelisah, mual dan muntah
 Serotonin Syndrome  kegawatdaruratan kelebihan serotonin
akibat kombinasi antidepressant berlebihan
 Serotonin withdrawal  akibat penghentian anti-depresan tiba-
tiba tanpa tapering off; sakit kepala, mual, muntah
o Non-Farmakologis
 Psikoterapi suportif atau reedukatif atau rekonstruktif

Generalized Anxiety Disorder


 Menyeluruh, menetap, tidak terbatas pada atau hanya menonjol pada keadaan
lingkungan tertentu saja (sifatnya “free floating”)
 Gejala yang dominan bervariasi terapi keluhan yang berkepanjangan  gemeteran,
ketegangan otot, kepala terasa ringan, palpitasi, pusing kepala, keluhan epigastric

Pedoman diagnosis:
 Gejala primer anxietas yang berlangsung hampir setiap hari selama beberapa
minggu/nulan
 Kecemasan tentang masa depan (khawatir akan nasib buruk, perasaan gelisah
seperti di ujung tanduk, sulit berkonsentrasi)
 Ketegangan motoric (gelisah, sakit kepala, gemeteran, tidak dapat santai)
 Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, takikardi, takipne, keluhan
epigastric, pusing kepala, mulut kering, dsb)
Tatalaksana
Alprazolam (Benzodiazepine) dan Fluoxetine (SSRI)

Skizophrenia

 Distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas, oleh afek yang tidak serasi
atau tumpul
 Kesadaran dan kemampuan intelektual biasanya dipertahankan namun terdapat
defisit kognitif tertentu
 Gejala negatif: Isi pikirannya tidak putus asa dan tidak mau mengakhiri hidup (seperti
depresi)

Kriteria Diagnostik:
 Berlangsung paling sedikit 1 bulan
 Penurunan fungsi yang cukup bermakna yaitu dalam pekerjaan, hubungan
interpersonal dan fungsi kehidupan pribadi
 Minimal 1 gejala dari :
o Thought echo, Thought insertion/withdrawal, dan “thought broadcasting”
o Waham dikendalikan (delusion of control), waham dipengaruhi (delusion of
influence), atau “passivity”, yang jelas merujuk pada pergerakan tubuh/
pergerakan anggota gerak/ pikiran/ perbuatan/ perasaan
o Halusinasi auditorik  berkomentar secara terus-menerus terhadap perilaku
pasien atau mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri atau jenis
suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
o Disorganized speech (e.g. frequent derailment or incoherence)
o Grossly disorganized or catatonic behavior seperti gaduh-gelisah (excitement),
sikap tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas serea, negativism, mutisme dan
stupor
o Negative symptoms (i.e. diminished emotional expression or avolition)
 Waham menetap jenis lain yang tidak wajar seperti mengenai identitas keagamaan
atau politik atau kekuatan dan kemampuan “manusia super”

Tipe Skizofrenia
 Skizofrenia paranoid
 Skizofrenia Hebefrenik  perubahan afektif yang tampak jelas
 Skizofrenia Katatonik  gangguan psikomotor yang menonjol
 Skizofrenia Tak Terinci

Instrumen
PANSS

Tatalaksana
1. Antipsikotik Generasi 1 (Tipikal)
o MoA: Menghambat reseptor dopamine 2 (D2), penurunan neurotransmisi
dopaminergic di SSP melalui 4 jaras dopamine (nigrostrial, mesolimbic,
mesokortikal, tuberoinfundibular)
o Efek ekstrapiramidal tinggi
1. Akatisia  gelisah, cemas, agitasi, gerakan motoric berulang
 Berikan obat antikolinergik (triheksifenidil, benztropin, sulfas atropin,
difenhidramin) IM atau IV dosis 10-50mg/ml
 B-adrenergik  Propanolol 10-80 mg/hari
2. Distonia Akut  kekakuan dan kontraksi otot tiba-tiba pada leher, muka,
lidah, punggung, mata
 Berikan obat antikolinergik (triheksifenidil, benztropin, sulfas atropin,
difenhidramin) IM atau IV dosis 10-50mg/ml
3. Parkinsonism  bradykinesia, cogwheel rigidity, muka topeng, berjalan
dengan menyeret kaki, lenggang tangan berkurang
4. Sindrom Neuroleptik Maligna  hyperthermia, rigiditas otot yang sangat
berat, system otonom tidak stabil (takikardia, TD meningkat, takipneu,
diaphoresis), penurunan kesadaran, gagal ginjal akut, peningkatan SGPT
SGOT, etc
 Dantrium 0.8-2.5 mg/kg BB setiap 6 jam IV (Dosis Max 10 mg/kg BB)
5. Tardive Dyskinesia  Gerakan motorik abnormal (Mengecap-ngecap
bibir, Gerakan lidah, Meringis), Gerakan ekstremitas tidak terkoordinasi
(Gerakan korea dan atetoid (koreoatetoid), Menggeliatkan badan)
o HANYA dapat mengontrol gejala positif
o E.g. Haloperidol, Clorpromazine
2. Antipsikotik Generasi 2 (Atipikal)
o Menghambat reseptor 5HT2 (affinitas lebih tinggi) dan D2
o Efek ekstrapiramidal lebih ringan, tapi ES metabolic tinggi
 Nafsu makan meningkat
 Trigliserida puasa meningkat
 BB naik  Resiko obesitas
 Resistensi insulin naik  DM tipe 2
o Mengontrol gejala positif dan negatef
o E.g. Klozapin 150-600 mg/hari, Risperidon 2-8 mg/hari, Olanzapin 10-30 mg/hari

Gangguan Skizotipal

Gangguan Afektif Bipolar

 Episode berulang (sekurangnya 2) yang menunjukan suasana perasaan (mood)


pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu  pada waktu tertentu terdiri dari
peninggian suasana perasaan (mood) serta peningkatan enersi dan aktivitas (mania
atau hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta
pengurangan enersi dan aktivitas (depresi)
 Khas  penyembuhan sempurna antar episode
 Episode manik  tiba-tiba, berlangsung antara 2 minggu sampai 5 bulan (rata-rata 4
bulan)
 Episode depresi  berlangsung lebih lama (rata-rata 6 bulan) walaupun jarang >1
tahun kecuali pada lansia
 Kedua macam episode  seringkali menyusul peristiwa hidup dan penuh stress atau
trauma mental lain  tidak esensial untuk penegakan diagnosis

Kriteria Mania Tanpa Gejala Psikotik (PPDGJ III)


 Episode berlangsung sekurang-kurangnya satu minggu
 Cukup berat sehingga mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan biasa
dan aktivitas sosial
 Peruban suasana perasaan (mood) seharusnya disertai dengan enersi yang meninggi
dan beberapa gejala seperti percepatan bicara, kebutuhan tidur yang berkurang,
grandiositas dan terlalu optimistis

Kriteria Hipomania (PPDGJ III)


 Derajat lebih ringan daripada mania  peningkatan ringan dari suasana perasaan
yang menetap (sekurangnya selama beberapa hari berturut-turut)
 Peningkatan enersi dan aktivitas, biasanya perasaan sejahtera yang mencolok dan
efisiensi baik fisik maupun mental
 Ada peningkatan kemampuan untuk bergaul, bercakap, keakraban yang berlebihan,
peningkatan enersi seksual dan pengurangan kebutuhan tidur; Namun tidak sampai
menjurus kepada kekacauan berat dalam pekerjaan atau penolakan oleh
masyarakat
 Lebih sering bersifat pergaulan social euforik, meskipun kadang lekas marah,
sombong, perilaku tidak sopan dan mengesalkan (bualan dan lawakan murah yang
berlebihan)
 Konsentrasi dan perhatian dapat mengalami hendaya  kurang bisa duduk tenanf
untuk bekerja atau santai menikmati hiburan tetapi tidak dapat mencegah timbulnya
minat dalam usaha dan aktivitas baru atau sifat agak suka menghamburkan uang

Tatalaksana

Tabel 6 merangkum obat-obat antidepresan yang direkomendasikan dan


tersedia di Indonesia.

Tabel 6. Obat-obat antidepresan yang direkomendasikan dan tersedia di


Indonesia
Antidepresan Mekanisme Kerja Dosis Per Hari

Lini Pertama

Agomelatin Agonis MT1 dan MT2 dan antagonis 5-HT2C 25-50 mg


Duloksetin SNRI 60-120 mg

Escitalopram SSRI 10-20 mg

Fluoksetin SSRI 20-80 mg

Mirtazapin Agonis alpha-2 adrenergik dan antagonis 5-HT2 30-60 mg

Sertraline SSRI 50-200 mg

Venlafaksin SNRI 75-375 mg

Lini kedua

Amitriptilin TCA 100-300 mg


Klomipramin 100-225 mg
Imipramine 100-300 mg
Maprotilin 100-225 mg

Terapi Tambahan

Aripiprazol Antipsikotika Atipikal 2,5-15 mg


Quetiapin 50-300 mg

UJIAN NOTES (YUK BS YUUK)


Depression
 Trias Depresi/ Gejala utama
1. Anhedonia (kehilangan minat dan kegembiraan)
2. Anergia (berkurangnya enersi yang menuju meningkatknya keadaan mudah lelah
dan berkurangnya aktivitas)
3. Mood depresi (suasana perasaan yang depresif)
 Gejala lazim lainnya:
o Konsentrasi dan perhatian berkurang
o Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
o Gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak berguna (bahkan pada episode tipe
ringan)
o Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
o Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
o Tidur terganggu
o Nafsu makan berkurang

 Kriteria Diagnosis (PPDGJ)


o Sekurang-kurangnya 2 minggu
o Episode Depresif Ringan: 2/3 Trias Depresi + 2 gejala lain, tidak boleh ada gejala
berat diantaranya
o Episode Depresif Sedang: 2/3 Trias Depresi + 3-4 gejala lain
o Episode Depresif Berat: 3/3 Trias Depresi + 4 gejala lain dan beberapa
diantaranya harus berintensitas berat
o 1 EPISODE TUNGGAL: episode, EPISODE SELANJUTNYA= gangguan depresif
berulang
o Dengan gejala psikotik: disertai waham, halusinasi atau stupor depresif
 Waham= ide tentang dosa, kemiskinan, malapetaka yang mengancam dan
pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu
 Halusinasi auditorik (suara yang menghina atau menuduh) atau olfaktorik
(bau kotoran atau daging membusuk)

 Etiologi
o Model Bio Psiko Sosial  Interkoneksi dan interdepend dari faktor biologis,
psikologis dan social
o Teori dari system  kerentanan/ predisposisi untuk terjadi ketidakseimbangan
antara aktivasi dan inhibisi pada beberapa fungsi kognitif dan emosi dan antara
beberapa kelompok neuron tertentu; bila stressor melampaui batas ambang
keretanan dan positive feedback berlebihan  tidak cukup hambaran untuk
mengurangi
o Model diatesis-stres  individu mempunyai keretanan/predisposisi untuk
menjadi depresi pada berbagai derajat. Untuk menjadi gangguan depresi,
seseorang perlu mempunyai kecenderungan bawaan untuk menjadi depresi dan
harus berinteraksi dengan kejadian kehidupan yang stress baik bersifat social,
psikologis atau biologis. Makin besar keretntanan bawaan, makin sedikit stressor
lingkungan yang diperlukan untuk menjadi depresi dan sebaliknya. Jika stressor
belom melampaui batas pp> fungsi normal dan kerentanan dikatakan laten
o penggunaan obat  reserpine, clonidine, methyldopa, corticosteroid, NSAID,
benzodiazepine
o penyakit fisik
 Jantung dan pembuluh darah
 Sindroma nyeri kronik
 Degenerative
 Imunitas
 Metabolic endokrin
 Kanker
 Trauma

Model Bio Psiko Sosial


1. Biologi  ketidak seimbangan neurostransmitter, kurang aktivitas serotonin (mood yang
menyebabkan bunuh diri), norepinefrin (mengenal dan membantu merespons stress)
dan dopamine (tidak ada gairah dan rasa senang)  bertanggung jawab terhadap
perasaan negative dan tidak adanya perasaan positif pada depresi
2. Psikologi 
3. Sosial  Efek budaya, faktor social dan dukungan serta pola hidup
Types of Defense Mechanism
Fase Pengobatan
Quetiapine
 Dosis: 50-300 mg
 APG II
 Memiliki afinitas terhadap reseptor neurotransmitter di otak  kuat terhadap
seroronin (5-HT 1A,2A,2C), dopamine (D1,D2), Histamine, alpha 1&2 adrenergic
 Penghambat kuat pada NET  antidepressive affects (tidak ada oleh antipsikotika
lainnya)
 Dosis 50-300 mg per hari, sebelum tidur
 Perbaikkan gangguan tidur
 ES: mulut kering, konstipasi, sedasi, mengantuk, metabolic , EPS (jarang)

Sertraline
 Dosis: 50-200 mg
 SSRI
 Menghambat ambilan Kembali 5-HT di synaptic cleft  sebenernya norepinefrin sm
dopamine juga tapi kemampuan menghambat nya not as strong
 Minimal efek antagonis terhadap reseptor Histamin (H1) dan muskarinik atau D2
dikatikan dengan efek samping konstipasi, mulut kering dan mengantuk
 Efek terhadap alpha-1 adrenoreseptor minimal  hipotensi, refleks takikardi

Mengakhiri Terapi Antidepresan


 diturunkan secara bertahap  hindari sindrom diskontinyu
 Kambuh  mulai Kembali pemberian antidepresan yang sebelumnya efektif dengan
dosis yang sama

Electroconvulsive Therapy (ECT)


 2-3 kali per minggu; lebih cepat 3x seminggu tapi intensitas kognitif lebih berat
 Diberikan pada: ide bunuh diri akut, episode depredi mayor dengan gambaran
psikotik, depresi resisten terapi, dll.
 ES: kebingungan sementara, mual, sakit kepala, nyeri otot, gangguan memori jangka
pendek

Penggunaan Alat Ukut Pada Penatalaksanaan Depresi


 Oleh Klinikus: HAM-D, MADRS
 Dinilai sendiri: PHQ-9, Beck Depression Inventory

Anda mungkin juga menyukai