Psikiatri
Pembimbing:
dr. Rina Hastuti Lubis, Sp.KJ
1 4
Dapatkan “rapport” seawal Singkirkan atau masukkan berbagai
kemungkinan diagnostik dengan
mungkin pada wawancara
menggunakan pertanyaan yang terpusat
dan terinci
2 Tentukan keluhan utama pasien
5
Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak
jelas dengan cukup gigih untuk
3
Gunakan keluhan utama untuk menentukan dengan akurat jawaban
mengembangkan diagnosis banding atas pertanyaan
sementara
Teknik Wawancara Psikiatri
Biarkan pasien berbicara dengan
6 cukup bebas untuk mengamati
bagaimana kuatnya pikiran 9 Tanyakan tentang pikiran atau ide bunuh
diri
berkaitan
10
terbuka dan tertutup Berikan pasien kesempatan untuk
menanyakan pertanyaan pada akhir
wawancaraBerikan pasien kesempatan
8
Jangan takut untuk menanyakan
tentang topik yang anda atau pasien untuk menanyakan pertanyaan pada
rasakan yang sulit dan memalukan akhir wawancara
11
Simpulkan wawancara awal dengan
mendapatkan rasa kepercayaan, dan jika
mungkin harapan
Pemeriksaan
Klinis Pasien
Psikiatri
Pemeriksaan Psikiatri
2. Informasi dapat diperoleh dari: pasien atau sumber lain, seperti orang
tua atau pasangannya
Nama Pendidikan
Umur Pekerjaan
Alamat Bahasa
Jenis kelamin Suku bangsa
Satus perkawinan Agama
dan data lain yang berhubungan dengan kehidupan pasien saat ini.
? lebih disukai sesuai dengan kata- kepribadian, minat, suasana perasaan, sikap terhadap orang lain,
cara berpakaian, kebiasaan, tingkat ketegangan, kepekaan,
kata pasien.
aktivitas, perhatian, konsentrasi, daya ingat, bicara ; gejala
Jika informasi itu bukan dari pasien, psikofisiologik – sifat dan rincian disfungsi, nyeri – lokasi,
catat siapa yang menyampaikan intensitas, fluktuasi, tingkat kecemasan – umum dan tidak spesifik
(free foating), atau spesifik berhubungan dengan situasi, aktivitas
atau objek tertentu ; bagaimana dia menangani kecemasannya –
menghindar, pengulangan situasi ketakutan, menggunakan obat-
obatan atau aktivitas-aktivitas lain yang meringankan
Riwayat Penyakit Dahulu
(1) Gangguan mental atau emosi : tingkat ketidakmampuan, tipe pengobatan,
d. Masalah khusus emosi dan fisik : mimpi buruk, fobia, masturbasi, ngompol, melarikan diri, kenakalan,
merokok, menggunakan alcohol dan obat-obatan, masalah berat badan, rendah diri.
(b) Riwayat perkawinan, perkawinan secara adapt, perkawinan legal, masa kenal-mengenal,
peran masing-masing pasangan, keluarga berencana dan kontrasepsi, nama dan usia
anak-anak, sikap terhadap anak angkat, masalah setiap anggota keluarga, kesulitan
perumahan jika ini penting bagi perawinan, penyesuaian seksual, skandal diluar
perkawinan, area persetujuan dan ketidak setujuan, pengelolaan uang dan peran ipar.
(c) Gejala-gejala seksual : Anorgasmik, impotensia, ejakulasi dini, kurang hasrat seksual.
(d) Sikap terhadap kehamilan dan memiliki anak : praktek kontrasepsi dan perasaan terhadap
kontrasepsi.
(e) Praktek-praktek seksual :parafilia seperti sadisme, fetishisme, voyerisme, sikap terhadap