1. Perkenalkan diri
2. Inform consent untuk melakukan anamnesis
3. Keluhan utama
“Saya kejang, dok.”
4. Tanyakan onsetnya (waktu, tempat, kegiatan)
“Terjadinya tanggal dan pukul berapa, dimana, dan habis ngapain?”
5. Tanyakan tentang kejangnya
Fase kejang ada 4 tanya berdasarkan fase
Fase prodromal : apakah seminggu atau beberapa hari sebelum kejang ada
perubahan perilaku, perilaku aneh tidak semua orang bisa jawab karena
kebanyakan tidak disadari
Fase aura: apakah tepat sebelum kejang ada melakukan atau merasakan sesuatu
yang aneh, misalnya mengecap bibir, kedutan muka, berkedip-kedip, memainkan
kancing baju, pandangan buram atau scotoma, rasa tidak nyaman pada perut,
mencium atau mendengar sesuatu, sensasi aneh pada tangan atau kaki (seperti
tangan atau kaki hilang, dsb)
Fase kejang:
o Apakah kejang separuh saja, seluruh tubuh, atau kejang separuh lalu ke
seluruh tubuh?
o Apakah sadar saat kejang?
o Bagaimana bentuk kejangnya? Kaku, kelojotan, kaku-kelojotan, atau
absans?
o Berapa lama durasi kejangnya
o Apakah saat kejang ada posisi kepala menghadap ke satu arah, mata
mendelik ke satu arah?
o Klarifikasi apabila kejangnya lebih dari 5 menit dengan menanyakan
“apakah kejang itu tidak berhenti-berhenti atau sempat berhenti lalu
berulang?”
o Ada berapa kejang totalnya?
o Jika ada multiple kejang, tanyakan apakah di antara kejang-kejang
tersebut pasien sadar atau tidak sadar dan berapa lama interval kejang
satu dengan kejang berikutnya.
Fase post-ictal
o Apakah setelah kejang ada rasa capek, nyeri kepala, perasaan ngantuk,
tidur, dan disorientasi setelahnya.
6. Tanyakan riwayat penyakit dahulu
Riwayat HT, DM, penyakit ginjal, penyakit hati
o Tanya obat DM yang digunakan mungkin kejang e.c hipoglikemi
Stroke: kelemahan sebelah badan, bicara pelo, cadel, sulit menelan.
Massa: tanya direct atau tanya apakah ada sakit kepala yang makin memburuk di
pagi hari yang disertai mual atau bahkan muntah.
Tanda-tanda infeksi SSP: demam, sakit kepala, kaku leher.
Apakah pernah kejang sebelumnya?
RIWAYAT EPILEPSI
o Apabila ada riwayat epilepsy, apakah teratur minum OAE?
7. Riwayat keluarga
Apakah di keluarga ada yang memiliki riwayat kejang atau riwayat penyakit
lainnya (sesuai dengan riwayat penyakit pasien, misal pasien bilang dia ada
riwayat stroke, maka tanya apakah ada HT, DM, dyslipidemia?)
8. Riwayat sosial, diet, gaya hidup
Palingan rokok.
9. Melakukan pemeriksaan fisik
Keadaan umum dan kesadaran
Kesadaran kalo dr. Vonny maunya pakai 1 aja, either pakai Compos
Mentis,atau pakai GCS.
Tanda-tanda vital (HR, RR, BP, Temp) biasanya kalo sama dr. Pricil dilakukan
semua beneran.
Pemeriksaan fisik neurologi
o GCS
o Rangsang meningens
o Kranial nerve
II
III, IV, VI
V
VII
IX, X
XII
o Motorik
Inspeksi (Atrofi, Fasikulasi)
Palpasi (Tonus)
Muscle strength per segmen atau brief kalau dr. Pricilla
katanya mau yang lege artis banget ya?
Refleks fisiologis
Refleks patologis
o Sensorik
Kata dr. Vonny, bandingkan kanan kiri saja kalau dia ada
hemiparesis dan katanya sensasi sentuhnya cukup touch biasa
dan pin and needle.
Kalo dr. Pricilla maunya lege artis dan semua sensasi di cek.
Diagnosis bisa dalam bentuk epilepsy (apabila kejang lebih dari 1 kali dalam kurun waktu >24
jam) atau cukup dengan jenis kejang e.c suspek apa (misalnya kejang focal to bilateral tonik
klonik e.c suspek abses serebri).
Diagnosis banding tergantung jenis kejang; apabila kejang fokal, lebih pertimbangkan
struktural (SOL, dsb) jika kejang generalized, pertimbangkan kemungkinan non-struktural
(peradangan meningoencephalitis, encephalopathy)
Saran treatment