Notes Treatment
Stroke iskemik /TIA Anamnesis: lemah anggota gerak, dd sama SOL (nyeri kepala), trauma (muntah Rawat inap, minimal setelah lewat fase akut (iskemik 3-5 hari, perdarahan
/Hemorrhagic/ SAH proyektil, onset mendadak, saat aktivitas atau istirahat, progresif gak? Penurunan 7 hari)
kesadaran? Nyeri kepala hebat? Demam? Batuk lama? Gangguan sensorik? Stabilisasi jalan napas, O2 NC 3lpm
Bicara pelo? Pusing berputar? Sulit menelan? Mulut mencong? RPD: dm, Cairan maintenance kristaloid
kolestrol, hipertensi, gangguan irama jantung? RPK, keluhan lain: turun BB, Pengendalian TIK:
trauma? Riwayat konsumsi obat pengencer darah? Konsumsi obat rutin? - Manitol IV 125mg tiap 6jam
Kebiasaan; rokok, alcohol, pekerjaan, olahraga - Elevasi kepala 30derajat
PF: KU, TTV, GCS, Meningeal sign (bedain sama SAH, meningitis), cranial Aspirin: loading dose kalo <48jam masuk 1x320mg, lanjut 1x80mg
nerve lakukan semua kecuali nervus 8 vestibular (karena ada gangguan motoric),
PF motoric inspeksi, tonus gerakan pasif, kekuatan motoric prox-distal, RF, RP, Kalo onset <4.5 jam pertimbangkan rTPA (alteplase 0.9mg/kgbb, max
sensorik (bandingin kiri kanan), koordinasi tidak dilakukan. MMSE tidak 90mg dalam 60 menit)
dilakukan.
Otonom ditanyakan Target BP iskemik: kalo >220, turunin 15-20%
BP Hemoragik: sistol 140-160 Turunin dengan nifedipin/nikardipin IV
Penunjang: CBC, Lipid profile, GDS, PT aPTT, EKG, CT non contrast, Chest 5mg/jamTarget bp:
xray SAH kasih nimodipine 4x60mg PO 21 hari, cegah vasospasme
Diagnosis: Stroke iskemik / stroke hemorrhagic / TIA Ada dyslipidemia: Atorvastatin 1x40mg
Klinis: Hemiparesis …, paresis nervus…, nyeri kepala ? hemihipestesi? GDS target 140-180, kalo tinggi à insulin, kalo <60, kasih dextrose IV
Topis: kortikal? Subkortikal? Hemisfer? Kiri/kanan? Ada HT (setelah fase akut): amlodipine 1x5mg
Etiologi: vaskular Kalo iskemik emboli ada AF à Warfarin dengan target INR 2-3
Patologi: infark/perdarahan Kalo hemoragik karena heparin à protamine sulfate 10-50mg IV
Vit K di hemoragik diberikan hanya pada pasien dengan koagulopati
Rujuk SpS, Sp PD, Sp JP (kalo ada gg. Jantung)
Edukasi: jelasin penyakitnya, penyebabnya(sumbatan atau perdarahan),
dari hasil CT jelasin ada apa, faktor risiko, pengobatannya rawat inap
sampe lewat fase akut, pengobatannya apa aja, komplikasi selama
perawatan, risiko terjadinya rekurensi, obat harus rutin, fisioterapi, kapan
pulang
Tension Type Anamnesis SOCRATES. Severity (0-10) Rawat jalan, kecuali ada redflags.
headache/ Karakteristik TTH: seperti diikat, ditimpa, kepala terasa penuh. Tidak berdenyut, Rujuk SpS
Migraine/ Bilateral, sulit tidur, leher bisa terasa tegang, nyeri sampai ke tengkuk. Intensitas 1. TTH
Cluster type ringan sampai sedang, sekali serangan bisa 30menit-7hari. Tidak ada mual - Paracetamol 3x500mg PO
muntah. Aggravating: stress, kurang tidur, depresi, cemas - Eperisone 2x50mg PO
Episode infrequent: 10 episode <1 hari/bulan - Edukasi: Istirahat, olahraga, kualitas tidur, hindari stress
Frequent >10x serangan dalam 1-15 hari/ bulan
Kronis >15 hari perbulan selama >3 bulan 2. Migraine
- Sumatriptan 1x6mg subcutan injection atau 2x100mg PO
Karakteristik Migraine: pulsating, unilateral, nyut2an, ditusuk2, ada mual - Paracetamol 3x500mg PO, ibuprofen 3x400mg PO
muntah, photophobia, phonophobia, pemicu ada suara, cahaya, tempat berisik, - Ondansetron 1x4mg PO (untuk mual muntah)
stress, kurang tidur. Relieving: tempat gelap, sunyi, istirahat. Tanyakan aura: liat - Preventif: amitriptilin 1x175mg PO, verapamil 3x80mg PO
cahaya, suara, ada rasa mau migraine. Ada riwayat keluarga migraine. Ada 3 fase - Edukasi hindari pencetus
yaitu prodromal (lelah, nyeri otot, alteredmood), aura(defisit neuro fokal, gg
visual, etc), headache, serangan bisa 4-72jam. 3. Cluster
- Akut:
Karakteristik cluster: unilateral, nyeri kepala konstan, skala nyeri hebat, rasa n O2 7-15 lpm, 15-20 menit simple mask
seperti ditusuk2, injeksi konjungtiva, lakrimasi, kongesti nasal, rinore ipsilateral, n Sumatriptan SC 6mg max 2x
dahi dan wajah berkeringat sebelah, sulit buka mata sebelah. n Zolmitriptan 5-10mg intranasal
Tanya RPD RPK Pengobatan kebiasaan (alcohol, rokok) - Prophylaxis:
n Verapamil 3x80mg PO
PF: KU, TTV, Status generalis: palpasi otot belakang leher, muscle spasm, n Prednisone 2x50mg selama 2-5 hari, tapoff 10mg tiap 4 hari
palpasi temporal, occipital, maseter, sternocleidomastoid - Edukasi: istirahat cukup, hindari alcohol, rokok
PF neurologis dalam batas normal (screening pf headache: meningeal sign dd/
meningitis, SAH, cranial nerve, motoric, sensorik, koordinasi)
Kriteria diagnosis:
- Serangan nyeri paroxysmal detik sampe 2 menit, kena 1 atau lebih
cabang nervus trigeminal
- Intensitas berat, tajam, terasa di permukaan/kyk ditusuk2
- Berawal dari trigger zone
- Pola serangan sama terus
- Tidak ada defisit neurologis
- Tidak ada penyakit terkait lain yang dapat ditemukan
Bell’s palsy Anam: mulut mencong, mata sulit nutup rapat, mata kering, onset tiba2, ga ada Tujuan: memperbaiki fungsi saraf VII dan menurunkan kerusakan
keluhan lain seperti lemah anggota gerak, gangguan sensorik wajah, gangguan Pengobatan inisial:
pendengaran
- Antivirus: acyclovir 5x400mg PO
Riwayat infeksi: cacar (herpes)
Pengecapan menurun, hiperakusis (sensitivitas nyeri terhadap suara keras) - Corticosteroid: Prednisolone 1x60mg PO 5 hari, tapoff 10mg/hari
RPD: stroke, DM, HT - Artificial tear mencegah terjadinya erosi kornea
- Non medikamentosa: senam wajah, fisioterapi, akupuntur
PF: inspeksi: kerutan dahi tidak ada, dahi tampak datar, wajah tampak tidak
simetris, plica nasolabialis tidak simetris, mata tampak kering, salivasi meningkat
pada sisi lumpuh Rujuk SpS
Bells phenomenon: gerakan bola mata keatas saat diminta untuk tutup mata
Pengecapan 2/3 anterior lidah
Rujuk SpS
Meningitis/ Anamnesis: demam, nyeri kepala, kaku leher. Kalo ada kejang à ensefalitis Rawat inap, rujuk SpS
Ensefalitis/ Karakteristik sakit kepala, perlahan, memburuk Symptomatic:
Meningoensefalitis/ Tanda-tanda TTIK: muntah proyektil, penkes - Demam & nyeri kepalaà Paracetamol 3x500mg PO
Meningitis TB Gejala lain: batuk, turun BB (TB), lemah anggota gerak, kejang, rasa tidak - Edem serebri: Dexa 4x10mg IV, tap off
nyaman saat liat cahaya (photophobia), penglihatan ganda - Kalo kejang ensefalitis: Diazepam 1x5mg IV
RPD: infeksi gigi, otitis, sinusitis, diare berulang, riwayat TB, kontak TB, batul Meningitis TB:
pilek sering, imunodefisiensi (HIVàfungal) - Rifampicin 1x600mg PO
RPK: batuk lama, stroke, infeksi, gejala serupa - Isoniazid 1x300mg PO
PF: meningeal sign - Pyrazinamide 3x500mg PO
Bisa ada edema serebri cushing triad: bradikardi, hipertensi, gg pola napas, - Etambutol 1x500mg PO
dilatasi pupil, papilledema - Pyridoxine 1x50mg PO
Penunjang: LP kalo ga ada TTIK, kalo ada TTIK CT scan dulu buat exclude SOL Meningitis bakteri:
krn SOL kontraindikasi LP - Ceftriaxone 2x2gr
CBC, GDS, CT scan, kultur CSF, nonepandy, PCR kalo virus - Vancomycin 30-45mg/kgBB/12jam
Virus (HSV):
CSF analysis: nonepandy + TB/bakteri, - virus - Acyclovir 3x10mg/kg
- Bakteri: protein naik, glucose turun, cell naik dominan PMN Cryptococcus HIV -
- TB: protein naik, glucose turun, cell naik dominan MN - Amphotericin B 0.5-0.7mg/kgBB/day + flusitosin oral 2mg/kgBB
- Virus: cenderung normal, cell dominan MN (2minggu)
- Fluconazole 400-500mg/day (8-10minggu)
Crypto HIV +
- Amphotericin V 1mg/kgBB/day + flusitosin 100mg/kgBB/day
(2mgg)
- Fluconazole 4oomg/day (10-12mgg)
Myasthenia Gravis Autoimun, membentuk antibody terhadap reseptor asetilkolin pada Treatment:
neuromuscular junction - Pyridostigmin 3x60mg PO
Anamnesis: fatigable, symmetric/asymmetric weakness, keluhan bisa muncul - Prednisone 1x5mg PO
dari mata dulu; penglihatan dobel, ptosis, gejala bulbar: disfagia, disartria, - Plasmaphoresis, IV Ig
kelemahan ekstremitas dari proksimal, gejala muncul/eksaserbasi: infeksi, emosi, - Rujuk SpS
obat2an. Komplikasi: sesak karena respiratory muscle weakness
Edukasi:
Progresivitas kranial ke kaudal. Memberat dengan aktivitas, membaik dengan - Faktor presipitasi
istirahat.Tanya riwayat autoimun? - Komplikasi: krisis, bisa butuh intubasi
- Faktor risiko
PF: KU, TTV, kesadaran, status generalis
Mata: ptosis?
CN 346: diplopia
Lemah otot bulbar: disfagia disartria disfonia
Special test:
- Ice pack test: taro es di kelopak mata 2 menit à ptosis membaik
- Simpson test: buka tutup mata berkali2 à ptosis
- Wartenberg sign: liat ke atas tanpa kedip, tahan 20 detik à ptosis
- Counting test: inhale max, hitung dalam 1 tarikan napas. Kalo <20
hitungan, +
- Pharmacologic test/ tensilon: injeksi edrofonium 2mg
- EMG
- CT /MRI : liat thymoma
Komplikasi: Myasthenia krisis
GBS Acute rapid evolving demyelinating inflammatory poliradiculoneuropathy, often Rujuk SpS
starts in distal lower limbs à ascends Rawat inap
Lemah anggota gerak flaccid simetris Monitor TTV, pernapasan
Kateter urine karena imobilisasi
Subtipe:
- AIDP: motor + sensor <3bulan Medikamentosa:
- CIDP: motor + sensor >3 bulan - Gabapentin 3x100mg PO
- AMAN: motor ONLY, resp symptoms - Mecobalamine 3x500mg PO
- AMSAN: motor sensor & severe respiratory and bulbar symptoms - IVIg 2gr/kgBB, 5 hari
- Plasma exchange
Anamnesis: KU: lemah anggota gerak bawah kiri kanan simetris
Onset? Lemas awalnya dari bawah ke atas, ada nyeri? Rasa kebas? Kesemutan?
Ada lemas di tangan? Wajah? Gangguan napas? 1 bulan terakhir ada riwayat
infeksi, demam, sakit, rawat inap, diare? Gangguan BAK BAB? Palpitasi?
Faktor yang memperburuk?
RPD: infeksi, RPK: keluhan serupa?
Riwayat pengobatan
PF: inspeksi dari pasien duduk: liat gait, ekspresi wajah, postur bungkuk
Pemeriksaan bradykinesia: gerak tangan buka tutup melambat, artikulasi kurang
jelas
Rigiditas pada PF tonus otot: cogwheel
Pull test: Tarik pasien ke belakang dalam posisi berdiri, kalo >2langkah +
Glabella reflex: ketok di glabella, muncul kedipan berkali2 kali diparkinson
Tapping finger: sentuhin jempol ke telunjuk berkali2, kalo Parkinson lambat
Penunjang: CBC, fasting blood glucose, Ur Cr, Kadar B12, TSH, EMG, USG
wrist
Target gula puasa <110, HbA1C <7%
CTS Kesemutan, baal, nyeri, karena penekanan saraf medianus di carpal tunnel, Rujuk SpS
karena inflamasi, trauma, repetitive movement
Tx konservatif:
Anamnesis: KU: kesemutan, nyeri pada telapak tangan, ibu jari sampai ½ jari Istirahat pergelangan tangan
manis. Keluhan prominen pada malam hari, bisa sampe terbangun dari tidur Splinting/bracing: night splint
Nyeri? Menjalar atau ga? (bedain dengan radikulopati) terus menerus atau hilang Fisioterapi: stretching, mgapassage, Ultrasound
timbul? Rasa terbakar kesemutan baal tebal
Gg motoric: sulit buka tutup botol, keluhan jari2 jadi kurang terampil Farmakologis:
Relieving: kibas2 tangan, pijit2, istirahat - Gabapentin 3x100mg PO
Memperburuk? Aktivitas, - Mecobalamin 3x500mg PO
Pekerjaan: aktivitas yang menggunakan computer lama - Nyeri: Natrium diklofenak 3x50mg PO
RPD: trauma, DM: kebas, baal di kaki, luka sulit sembuh? Kalo kasih Na diclofenac, kasih omeprazole 1x40mg PO
Anamnesis: keluhan utama? Sejak kapan? Brp x kejadian? Dipicu perubahan Meniere:
posisi ga? Pusing dirasakan saat aktivitas atau istirahat? Ada gangguan - Betahistine 4x6mg PO
pendengaran? Denging? Pendengaran menurun? à Meniere - Dexamethasone 3x0.5mgPO
Vertigo sentral à pusing terus menerus, tidak separah perifer, tidak dipengaruhi - Hydrochlorothiazide 2x25mg PO
posisi, ga ada tinitus
Demam, riwayat infeksi telinga, ISPA Vestibular neuritis:
Sakit kepala? RPD RPK - Betahistine 4x6mg PO
- PCT 3x500mg
PF: KU TTV GCS - Dexamethasone 3x0.5mg PO
Status generalis
Singkirin dd/ vertigo sentral: ada nystagmus vertical, defisit neurologis lain bisa Konsul SpS, Sp THT
ada
Neurologis: meningeal sign, CN, keseimbangan N.VIII: Romberg, tandem gait,
fukuda (terakhir)
Koordinasi: tunjuk hidung, disdiakokinesis, heel to shin test (kalo BPPV dan
Meniere normal, kalo central ada)
SDH: perdarahan pada duramater dan subaraknoid karena robeknya bridging Indikasi operasi EDH: >40cc dengan midline shift, tapi fungsi batang otak
vein. Akut 0-5hari, subakut 5-bbrp mgg, kronik >3bulan masih baik.
CT scan: cresent shaped lesi hiperdens >30cc pada fossa posterior dengan tanda2 penekanan brainstem atau
hidrosefaus dengan fungsi batang otak masih baik
ICH: perdarahan pada parenkim otak karena pecahnya arteri intraserebral EDH progresif: EDH tipis dengan penurunan kesadaran bukan indikasi OP
Diffuse axonal injury: penyebab koma berkepanjangan pasca trauma, tidak Indikasi SDH: >40cc dengan GCS >6, fungsi brainstem baik
berhubungan dengan lesi/iskemik. CT awal tampak normal, stelah 24 jam tampak SDH dengan edema serebri/kontusio serebri dengan midline shift,
edema otak luas brainstem intak
SAH: ruang antara arachnoid dan piamater karena trauma kepala. Tanda klinis: ICH: penkes progresif, cushing triad (bradycard, HT, gg napas)
kaku kuduk, nyeri kepala hebat, ga ada gg. Kesadaran.
CT: lesi hiperdens di ruang subarachnoid Simple head injury: periksa status umum, rawwat luka, boleh rawat jalan
tapi pengawasan ketat 48 jam. Kalo ada redflags: cenderung mengantuk,
Anamnesis: sakit kepala memberat, muntah proyektil à lgsg bawa ke RS
Mekanisme trauma, ada lucid interval? Gangguan kesadaran? Perdarahan? Luka?
Otore rinore? Amnesia pasca trauma? Rawat apabila: gangguan orientasi, sakit kepala dan muntah, tidak ada
yang mengawasi dirumah, rumah jauh
PF: kesadaran, ttv, otore rinore, battle sign, raccoons eye, kekuatan motoric,
pupil isokor? Reflex kornea, dolls eye, liat pernafasan: Cheyne stokes, apneustic, Tatalaksana umum:
ataxic? Gangguan otonom? Funduskopi? - Elevasi kepala 30derajat
- Analgetik nyeri kepala: codein 3x10mg PO
Penunjang: CT scan, xray kepala, foto servikal - TTIK: mannitol 20% 0.25-0.50gr/kgBB
- Profilaksis kejang: diberikan selama 7 hari. Bamgetol 2x100gr
PO, atau diazepam ?
- Profilaksis antibiotic selama 10-14 hari
- Cairan dan nutrisi adekuat
- Antiemetic: Ondansetron 1x4mg
Tetanus Penyakit pada system saraf disebabkan tetanospasmin (neurotoxin) 1. Wound management: irigasi h2o2, wound debridement, konsul
Spasme tonic persisten spB
Jenis tetanus: 2. Rawat inap ruang isolasi
1. Tetanus local: kaku spasme, menetap, nyeri pada otot sekitar atau 3. O2 3LPM nasal canule, NGT, kateter
proximal luka 4. ATS 20.000 IU/IM (3-5 hari)
2. Tetanus cephalic: kena wajah, masa inkubasi 1-2 hari, biasanya post 5. Tetanus toxoid 0.5ml IM
trauma/otitis, gejalanya di wajah: trismus, disfagia, rhesus sardonikus, 6. Antibiotic prophylaxis: metronidazole 3x500mg IV, ampicillin
CN dysfunction 3x100mg
3. Tetanus generalisata: trismus, irritable, kaku leher, opistotonus, tipe 7. Kalo kejang à diazepam 1x10mg IV
tetanus paling berat, kejang umum tonik dengan rangsangan ringan 8. Demam à paracetamol 3x500mg PO
seperti sinar, suara, dan sentuhan dengan kesadaran tetap baik
Anamnesis: riwayat luka, port de entrée, sulit buka mulut, sulit menelan, kaku
badan, kejang tonic tapi sadar, tanya riwayat imunisasi
Gejala otonom hyperactivity: diaphoresis, tachycardia, hypertension
Retensi urin?
Penunjang: CBC, GDS, SGOT SGPT, albumin, elektrolit, CXR, EKG, LP (dd
meningitis)
Epilepsy/ Kejang Anamnesis: onset? Durasi kejang? Karakteristik kejang? Brp kali, frekuensinya? Valproic acid 2x500mg
Bentuk kejang (focal/generalized), mata mendelik? Lidah tergigit? Carbamazepine 3x200mg
Pucat/keringat? Ngompol? Phenytoin 3x100mg
Pre ictal: aura? Halusinasi? Nyeri kepala? Pandangan kabur? Diazepam 1x5mg supp PRN
Post icta; penurunan kesadaran, lemah, lelah, bingung, inget kejadian ga? Ada Rujuk SpS, rujuk EEG
sakit kepala? Ada sadar antara periode kejang?
Pencetus: suara? Getaran? Lelah? Kurang tidur? Hormonal (mens) Edukasi:
Singkirin ensefalitis: demam? Nyeri kepala hebat? Minum obat teratur, kalo bisa di jam yang sama, tidak boleh berenti sendiri
Singkirin SOL: nyeri kepala kronis progresif, ada defisit neurologis lain, Kontrol rutin, kalo ada kejang langsung bawa ke IGD
pandangan dobel? Pelo? Mulut mencong? Nyeri kepala pagi hari? Muntah Kalo kejang, lingkungan diamankan, jauhin dari benda tajam dll
proyektil?
Hindari pencetus: kurang tidur, cahaya terang, alcohol, stress psikis, stress
RPD: kejang sebelumnya? Kapan pertamakali? Seberapa sering? Tipe nya sama fisik, lupa minum obat
gak? Kejang terakhir? Infeksi? Batuk lama? Riwayat kejang demam saat anak?
Riwayat pengobatan: dulu diobatin apa? Obat rutin? Dosis? Kombinasi terapi?
Riwayat kebiasaan: alcohol? Intoksikasi? Rokok?