Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah Keperawatan Jiwa 1

Psikodinamika Terjadinya Gangguan


Jiwa

Ns. Tria Monja Mandira, M.Kep


Teori psikodinamika
Teori psikodinamika ditemukan oleh Sigmund Freud (1856-1939). Dia
memberi nama aliran psikologi yang dia kembangkan sebagai
psikoanalisis. Banyak pakar yang kemudia ikut memakai paradigma
psikoanalisis untuk mengembangkan teori kepribadiannya, seperti :
Carl Gustav Jung, Alfred Adler, serta tokoh-tokoh lain seperti Anna
Freud, Karen Horney, Eric Fromm, dan Harry Stack Sullivan. Teori
psikodinamika berkembang cepat dan luas karena masyarakat luas
terbiasa memandang gangguan tingkah laku sebagai penyakit (Alwisol,
2005 : 3-4).
Teori psikodinamika adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat
dan perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan dalam
teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Teori
ini mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi
konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang pada
umumnya terjadi pada anak-anak dini.
Psikodinamika kesehatan jiwa merupakan
pendekatan konseptual yang memandang
proses-proses mental sebagai gerakan dan
interaksi kuantitas2 energi psikis yang
berlangsung intra-individu & inter-individu,
dimana terdiri dari komponen-komponen
struktur kepribadian, kekuatan (insting),
gerakan dan tubuh kembang atau tugas
perkembangan.
Sikap jiwa
Arah dr energi psikis atau libido yang menjelma
dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya.
Arah aktivitas energi psikis itu dapat keluar atau pun
ke dalam dirinya sendiri.
Tiap orang memiliki orientasi yang berbeda-beda.
Berdasarkan sikap jiwa nya dapat dibedakan
menjadi 2 tipe :
1. Tipe introvert
2. Tipe ekstrovert
Proses terjadinya masalah gangguan jiwa
• Faktor penyebab gg. Jiwa = belum ada penyebab pasti.
• Penyebab berdasarkan penelitian :
faktor genetik, (studi thd klg pd ortu 5,6%, saudara kandung 10,1
%, anak-anak 12,8% dan penduduk scr keseluruhan 0,9%)
Virus (infeksi selama kehamilan ) auto antibody (menurunnya
autoimun)
Malnutrisi (kekurangan gizi yg cukup berat, terutama pd trimester
kehamilan).
• Sumber penyebab gg.jiwa dipengaruhi oleh faktor-faktor :
1. Faktor somatik (neroanatomi, nerofisiologi, nerokimia, tingkat
kematangan dan perkembangan organik, faktor pre dan perinatal).
2. Faktor psikologik (interaksi ibu dan anak, peranan ayah,
persaingan antara saudara kandung).
3. Faktor sosio budaya (kestabilan klg, pola asuh, tingkat ekonomi,
perumahan :perkotaan lawan pedesaan).
• Faktor keturunan
• Cacat kongenital (retardasi mental berat)
• Perkembangan psiklogik yg salah (gagal perkembangan, gagal mencapai integrasi
yg normal)
• Deprivasi dini (kehilangan asuhan ibu)
• Pola keluarga yang petagonik (insecure thd anak)
• Masa remaja (penyesuaian diri dg perkembangan dan perubahan)
• Faktor sosiologik dalam perkembangan yg salah (syok thd budaya baru)
• Genetika
• Neurobiological (keabnormalan struktur otak)
• Neurobehavioral
• Sress
• Penyalahgunaan obat-obatan
• Psikodinamik (gg tugas perkembangan)
• Sebab biologik (keturunan, jasmaniah, temperamen)
• Sebab psikologik (frustasi, kegagalan).
Proses perjalanan penyakit
• Fase prodomal
Berlangsung 6 bulan smpai 1 th, gg. berupa self care, gg
dalam akademik, gg dlm pekerjaan, gg fungsi sosial, gg
pikirian n persepsi)
• Fase aktif
Berlangsung kurang lebih 1 bulan
Gg berupa gejala psikotik : halusinasi, delusi,
disorganisasi, proses berpikir, gg bicara, gg perilaku,
disertai kelainan neurokimiawi
• Fase residual
Mengalami minimal 2 gejala ; gg afek dan gg peran
serangan biasanya berulang
• Klien dg gg jiwa biasanya diserta halusinasi dan delusi yg
meliputi beberapa tahapan :
Comforting
Condeming
Controling
Conquering
• Psikopatologi dan patofisiologi
Perubahan2 pd neurotransmitter dan reseptor di sel-sel otak
(neuron) dan interaksi zat neurokimia dopamin dan serotonin,
mempengaruhi alam pikir, perasaan, dan perilaku yg menjelma
dlm bentuk gejala2 positif dan negatif skizofrenia.
Manifestasi
• Halusinasi dengar
Fase I sleep disorder : fase awal terjadinya halusinasi, muncul
keinginan menghindar, sulit tidur, mulai melamun.
Fase II comforting moderate level of anxiety : muncul cemas,
berdosa, ada kecendrungan pasien merasa nyaman dg
halusinasinya
Fase III condemning severe level of anxiety, halusinasi sudah sering
terjadi, dan menarik diri.
Fase IV controlling severe level of anxiety ; pasien sudah melawan
suara halusinasinya
Fase V conquering panic level of anxiety, merasa terancam ,
halusinasi dpt berlangsung selama minimal 4 jam.
Tanda dan gejala gg jiwa
• Gg kognisi : kemampuan berpikir
• Gg perhatian : pemusatan perhatian
• Gg ingatan
• Gg asosiasi
• Gg pertimbangan :pemecahan masalah
• Gg pikiran : proses pikir
• Gg kesadaran : sadar akan lingkungan
• Gg kemauan
• Gg emosi dan afek : euforia, apatis, cemas.
• Gg psikomotor :hiperaktivitas, gelisah.
selesai

Anda mungkin juga menyukai