Anda di halaman 1dari 3

PSIKODINAMIKA TERJADINYA GANGGUAN JIWA

A. Pengertian
- Teori psikodinamika ditemukan oleh Sigmund Freud (1856-1939), dalam Videbeck , 2013
- Teori psikodinamika adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan perkembangan
kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek
internal lainnya.

B. Psikodinamika
- Psikodinamika mencerminkan dinamika-dinamika psikis yang menghasilkan gangguan
jiwa atau penyakit jiwa.
- Dinamika psikis terjadi melalui sinergi dan interaksi-interaksi elemen psikis setiap
individu, Freud menangkap ada bermacam-macam potensi psikopatologi dalam setiap
peta Id, Ego dan Superego.
- Struktur jiwa tersebut meliputi tiga sistem yang berbeda. Ketiga sistem ini meliputi : Id,
Ego dan Superego.
1) Id
Kehidupan psikis seseorang sebagian besar juga tidak tampak (bagi diri mereka
sendiri), dalam arti tidak disadari oleh yang bersangkutan. Meski demikian, hal ini
perlu mendapat perhatian , karena mempunyai pengaruh terhadap keutuhan pribadi
(integrated personality) seseorang.
2) Ego
Ego adalah aspek psikologis dari kepribadian yang timbul karena kebutuhan manusia
untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan.
3) Superego
Superego adalah sistem kepribadian terakhir yang ditemukan oleh Sigmund Freud.
Fungsinya adalah mengkontrol Ego.

C. Asumsi-asumsi Penting Psikologi Psikodinamika


1. Perilaku dan perasaan orang dewasa (termasuk masalah-masalah psikologis) berasal dari
pengalaman masa kecil.
2. Hubungan antar manusia (terutama hubungan orangtua-anak) sangat penting dalam
menentukan perasaan dan perilaku manusia.
3. Perilaku dan perasaan sangat dipengaruhi oleh makna kejadian-kejadian dalam pikiran
bawah sadar.
4. Berlawanan dengan cabang-cabang lain dalam psikologi yang sangat menekankan
penelitian sistematis dan ilmiah, psikologi psikodinamika mencari informasi melalui
mimpi, gejala, tingkah laku yang tidak masuk akal dan semua ucapan pasien selama
terapi.

D. Dua Dorongan Pokok


Dalam diri setiap individu terdapat dua dorongan pokok, yang mendorong serta melatar
belakangi segala perilakunya, yaitu :
1) Dorongan kemasyarakatan, yang mendorong manusia bertindak untuk kepentingan
orang lain.
2) Dorongan keakuan, yang mendorong manusia bertindak untuk kepentingan diri sendiri.

E. Sikap Jiwa
Sikap jiwa (Introvert dan Ekstrovert) dan fungsi jiwa (Pikiran, Perasaan, Pengindraan dan
Intuisi).
1. Sikap Jiwa, adalah area enerji psikis (libido) yang menjelma dalam bentuk manusia
terhadap dunianya. Sikap jiwa dibedakan menjadi :
a. Sikap Ekstrovert
b. Sikap Introvert
2. Fungsi jiwa, adalah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teoritis tetap meskipun
lingkungannya berbeda-beda. Fungsi jiwa dibedakan menjadi dua :
a. Fungsi jiwa rasional, adalah fungsi jiwa yang bekerja dengan penilaian dan terdiri dari
:
1) Pikiran : menilai benar atau salah
2) Perasaan : menilai menyenangkan atau tak menyenangkan
b. Fungsi jiwa irasional, bekerja tanpa penilaian dan terdiri dari :
1) Penginderaan : sadar indrawi
2) Intuisi : tak sadar naluriah
F. Kriteria Kesehatan Jiwa
 Sikap positif terhdap diri sendiri.
 Pertumbuhan, perkembangan dan aktualisasi diri.
 Otonomi dan kemantapan diri.
 Penguasaan lingkungan dan kompetensi sosial. (Gail W.Stuart, 2015)

G. Kriteria Gangguan Jiwa


 Perubahan negatif pada kognitif
 Perubahan negatif pada afektif.
 Perubahan negatif pasa psikomotor. (Kaplan, 2014)

H. Proses Terjadinya Masalah Gangguan Jiwa


1. F. predisposisi
2. Stressor presipitasi
3. Penilaian terhadap stressor
4. Sumber koping
5. M. Koping
6. Rentang respon koping
7. Aktivitas tahap pengobatan

Anda mungkin juga menyukai