Anda di halaman 1dari 8

PERAWAT BERPERAN PENTING DALAM PENERAPAN K3 DI

RS
ANGEL OKTAVIA PURBA / 181101099

angeloktavia013@gmail.com

ABSTRAK

K3 adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan fisik,
mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan
terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan
bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan. Adapun
tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apa itu K3RS, apa tujuan dari K3RS dan
bagaimana peran perawat dalam penerapan K3 di rumah sakit. Metode penulisan ini adalah
Literature Riview, dimana ini menganalisis artikel yang relevan dan berfokus pada tema yaitu
Peran perawat dalam penerapan K3 di RS. Berdasarkan pencarian literature didapatkan apa
defenisi K3RS, tujuan dari K3RS dan juga didapatkan informasi tentang peran perawat dalam
penerapan K3 di Rumah Sakit.

Kata Kunci : Keselamatan pasien, Peran Perawat, Penerapan K3 di RS

ABSTRACT

K3 is an effort aimed at improving and maintaining the highest degree of physical, mental and
social health for workers in all types of work, prevention of employee health problems caused
by working conditions; protection for workers in their work from risks due to factors
detrimental to health. The purpose of this paper is to find out what is K3RS, what is the purpose
of K3RS and how is the role of nurses in the application of K3RS in hospitals. This writing
method is Riview Literature, where it analyzes relevant articles and focuses on the theme,
namely the role of nurses in the application of OSH in hospitals. Based on the literature search,
what is the definition of K3RS, the purpose of K3RS and also information about the role of
nurses in the application of K3RS in hospitals.
LATAR BELAKANG di rumah sakit, salah satunya dengan
dikeluarkannya Undang-Undang Nomor
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
23 Tahun 1992 dan Undang-Undang
merupakan salah satu isu penting di
Nomor 36 Tahun 2009 tentang
dunia kerja saat ini termasuk di
penerapan Kesehatan dan Keselamatan
lingkungan rumah sakit. Angka
Kerja di rumah sakit (Kepmenkes RI,
kecelakaan kerja di rumah sakit lebih
2010, p.8). National Safety Council
tinggi dibandingkan tempat kerja
(dalam Kepmenkes RI, 2007, p.4)
lainnya dan sebagian besar diakibatkan
menyebutkan bahwa terjadinya
oleh perilaku yang tidak aman.
kecelakaan di rumah sakit 41% lebih
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
besar dari pekerja di industri lain, selain
merupakan salah satu isu penting di
itu Annizar (2012, p.3) menyatakan
dunia kerja saat ini termasuk di
bahwa secara umum sebanyak 80-85 %
lingkungan rumah sakit. Angka
kecelakaan kerja disebabkan oleh
kecelakaan kerja di rumah sakit lebih
perilaku yang tidak aman. Beberapa
tinggi dibandingkan tempat kerja
komponen pelayanan kesehatan di
lainnya dan sebagian besar diakibatkan
rumah sakit, perawat adalah salah satu
oleh perilaku yang tidak aman.
tenaga pelayanan kesehatan yang
Kecelakaan kerja menjadi salah satu
berinteraksi dengan pasien yang
masalah urgen di lingkungan rumah
intensitasnya paling tinggi
sakit. Hal ini diakibatkan karena rumah
dibandingkan komponen lainnya.
sakit merupakan suatu unit pelayanan
Perawat sebagai anggota inti tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan yang jumlahnya terbesar di
pada semua bidang dan jenis penyakit.
rumah sakit (40- 60%) dan dimana
Oleh sebab itu rumah sakit dituntut
pelayanan keperawatan yang diberikan
untuk dapat menyediakan dan
merupakan bagian integral dari
menerapkan suatu upaya agar semua
pelayanan kesehatan memiliki peran
sumber daya manusia yang ada di
kunci dalam mewujudkan keselamatan
rumah sakit dapat terlindungi, baik dari
dan kesehatan kerja (K3) di Rumah
penyakit maupun kecelakaan akibat
Sakit (Depkes, 2007).
kerja (Ivana, Widjasena & Jayanti,
2014). Pemerintah melakukan berbagai
upaya untuk mengatasi kecelakaan kerja
TUJUAN mempunyai beragam persoalan tenaga
kerja yang rumit dengan berbagai risiko
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah
terkena penyakit akibat kerja bahkan
untuk mengetahui apa itu K3RS, apa
kecelakaan akibat kerja sesuai jenis
tujuan dari K3RS dan bagaimana peran
pekerjaannya sehingga berkewajiban
perawat dalam penerapan K3 di rumah
menerapkan upaya pembinaan
sakit.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
METODE Rumah Sakit (K3RS). Upaya ini
dijalankan agar terhidar dari adanya
Metode penulisan ini adalah Literature
risiko kecelakaan kerja (Astono, 2010).
Riview, dimana ini menganalisis artikel
Kecelakaan kerja merupakan kejadian
yang relevan dan berfokus pada tema
yang tidak terjadi secara kebetulan,
yaitu Peran perawat dalam penerapan
melainkan ada sebabnya. Menurut
K3 di RS. Adapun sumber yang
WHO pengertian K3 adalah upaya yang
digunakan dalam literature ini
bertujuan untuk meningkatkan dan
menggunakan sumber dari buku teks,
memelihara derajat kesehatan fisik,
jurnal dengan memasukan kata kunci
mental dan sosial yang setinggi-
Peran perawat dalam penerapan K3 di
tingginya bagi pekerja di semua jenis
Rumah Sakit. Adapun jurnal yang saya
pekerjaan, pencegahan terhadap
yang digunakan merupakan jurnal yang
gangguan kesehatan pekerja yang
diiterbitkan pada 10 tahun terakhir.
disebabkan oleh kondisi pekerjaan;
HASIL perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor
Berdasarkan pencarian literature
yang merugikan kesehatan. Tujuan
didapatkan apa defenisi K3RS, tujuan
umum dari K3 adalah menciptakan
dari K3RS dan juga didapatkan
tenaga kerja yang sehat dan produktif.
informasi tentang peran perawat dalam
Tujuan hyperkes dapat dirinci sebagai
penerapan K3 di Rumah Sakit.
berikut (Rachman, 1990) :
PEMBAHASAN a. Agar tenaga kerja dan setiap orang
berada di tempat kerja selalu dalam
Rumah sakit merupakan sarana
keadaan sehat dan selamat.
pelayanan yang bergerak dibidang
b. Agar sumber-sumber produksi dapat
pelayanan jasa kesehatan yang
berjalan secara lancar tanpa adanya mempengaruhi kepatuhan perawat
hambatan. Keselamatan pasien (patient dalam melaksanakan K3RS diantaranya
safety) adalah permasalahan yang yaitu : -Pengalaman, pengalaman
sangat penting dalam setiap pelayanan perawat dapat dilihat dari berbagai
kesehatan sehingga keselamatan aspek. Salah satunya adalah masa kerja.
merupakan tanggung jawab dari Semakin lama masa kerja perawat maka
pemberi jasa pelayanan kesehatan pengalaman yang dimiliki juga semakin
terutama pelayanan keperawatan di meningkat sehingga perilakunya dalam
setiap unit perawatan baik akut maupun menjaga keselamatan dirinya juga
kronis harus berfokus pada keselamatan menjadi lebih baik. Selain itu
pasien baik dalam tatanan rumah sakit. pengalaman juga dapat diperoleh dari
Penerapan keselamatan pasien ini dapat berbagai sosialisasi maupun pelatihan
terlaksana dalam setiap tugas dan tentang K3 yang dilakukan oleh pihak
tanggung jawab yang akan dilakukan rumah sakit. Faktor selanjutnya yang
oleh perawat. Perawat dituntut untuk ikut berperan dalam perubahan perilaku
bertanggung jawab dalam setiap perawat yaitu tersedianya fasilitas yang
tindakannya khususnya selama mendukung sesuai dengan standar yang
melaksanakan tugas baik di rumah telah ditentukan. Faktor enabling
sakit, puskesmas, panti, klinik atau (fasilitas keamanan dan keselamatan,
masyarakat. Meskipun tidak dalam hukum/aturan) pada perawat
rangka tugas atau tidak sedang berpengaruh terhadap K3 pada perawat
melaksanakan dinas, perawat dituntut dalam penanganan pasien. Nilai yang
bertanggung jawab dalam tugas-tugas paling tinggi pada faktor enabling
yang melekat dalam diri perawat. berada pada komponen hukum/aturan,
Perawat memiliki peran dan fungsi yang artinya secara umum perilaku seseorang
sudah disepakati. Tanggung jawab dipengaruhi oleh aturan yang ada di
perawat erat kaitannya dengan tugas lingkungannya. Selain beberapa faktor
tugas perawat. Tugas perawat secara diatas, budaya organisasi juga
umum adalah memenuhi kebutuhan berpengaruh terhadap perilaku perawat
dasar serta mengutamakan dan dalam melaksanakan keselamatan,
mengoptimalkan keselamatan pasien. dimana budaya organisasi yang baik
Terdapat beberapa faktor yang akan mendorong perawat untuk bekerja
sesuai dengan prosedur yang telah dan mengoptimalkan keselamatan
ditetentukan (Notoadmodjo, 2010) pasien.

Perawat sangatlah berperan penting SARAN


dalam meningkatan kesehatan dan
Perawat sebagai pemberi layanan
keselamatan kerja di Rumah sakit maka
kesehatan memiliki tanggung jawab
Perawat sebaiknya terus
yang besar dalam memberi tindakan
mengembangkan pengetahuan dan
kepada pasien dimana dengan tujuan
keterampilan di bidang manajemen
agar tercapainya derajat kesehatan.
keperawatan khususnya terkait
Setiap tindakan yang akan di berikan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
tentunya memiliki resiko tertentu yang
sehingga pelayanan yang diberikan
dapat merugikan kklien ataupun
dapat lebih optimal dan berkualitas
perawat itu sendiri. Maka untuk
tanpa melupakan tingkat kesehatan dan
menghindari hal tersebut perawat perlu
keselamatan bagi pemberi asuhan
dibekali ilmu pengetahuan dan
keperawatan.
pengalaman yang baik dalam
KESIMPULAN pelaksnaan K3 di Rumah Sakit.

Menurut WHO pengertian K3 adalah


upaya yang bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan fisik, mental dan sosial yang
setinggi-tingginya bagi pekerja di
semua jenis pekerjaan, pencegahan
terhadap gangguan kesehatan pekerja
yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan; perlindungan bagi pekerja
dalam pekerjaannya dari risiko akibat
faktor yang merugikan kesehatan.
Tanggung jawab perawat erat kaitannya
dengan tugas tugas perawat. Tugas
perawat secara umum adalah memenuhi
kebutuhan dasar serta mengutamakan
DAFTAR PUSTAKA Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008).
Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.
Azrul, A. (1996). Menuju Pelayanan
Jakarta: Salemba Medika.
Kesehatan Yang Bermutu. Jakarta :
Salemba Medika. Ismainar, Hetty. (2015). Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit. Yogyakarta:
Departemen Kesehatan RI. (2008).
Deepublish.
Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI. Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi &
Praktik Keperawatan Profesional.
Efendi, Ferry, dan Makhfudli. (2009).
Jakarta : EGC.
Keperawatan Kesehatan Komunitas
:Teori dan Praktik Dalam Nursalam. (2002). Manajemen
Keperawatan. Jakarta : Salemba Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik
Medika. Keperawatan Profesional. Jakarta :
EGC.
Ferry,Efendi dan Makhfudli.2009.Teori
dan Praktik dalam Keperawatan.Jakarta: Priharjo, Robert. (2008). Konsep dan
Salemba Medika
Prespektif Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta : EGC.
Firawati. (2012). Pelaksanaan Program
R.H Simamora. (2019). Buku Ajar
Keselamatan Pasien di RSUD Solok.
Pelaksanaan Identifikasi Pasien :
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 6,
Uwais Inspirasi Indonesia.
No 2.

R.H. Simamora. (2019). Documentation


Harus, B. D.(2015). Pengetahuan
Of Patient Identification Into The
Perawat Tentang Keselamatan Pasien
Electronic System to Improve the
dengan Pelaksanaan Prosedur
Quality of Nursing Service.
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Internasional Journal Of Sciiebtific &
(KPRS) di Rumah Sakit Panti Waluyu
Technology Research, Vol 08(09),1884-
Sawahan Malang. Jurnal CARE, Vol 3,
1886.
No1.
R.H. Simamora. (2019). The Influence
Of Training Handover Based SBAR
Communication For Improving Patients
Safety. Indian Journal Of Public Health
Research & Development, Vol 09,
1280-1285.

Ulumiyah, N. H. (2018). Meningkatkan


Mutu Pelayanan Kesehatan dengan
Penerapan Upaya Keselamatan Pasien
di Puskesmas. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, Vol 6(2) : 149-
155

Utarini, A, Djasri, H.
(2012).Keselamatan pasien
dan Mutu Pelayanan kesehatan. Jurnal
Manajemen Pelayanan Kesehatan. 159-
160.

UU RI. (2014). Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2014 Tentang Keperawatan. Jakarta:
UU RI.

Anda mungkin juga menyukai