Hazard Psikososial
E-mail : lupibonitasihaloho@gmail.com
Bigelow dan Rivilis, (2006) bahwa intervensi menguraikan tiga kategori gejala seseorang
intervensi ergonomik disarankan untuk dalam kondisi stres kerja, yaitu gejala
psikologis (emosi), fisik, dan perilaku.
Thorsten Lunau (2013), dalam penelitian ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh
yang melibatkan 13 negara maju, agar tidak melelahkan, pengaturan suhu,
menyebutkan bahwa adanya keterkaitan cahaya dan kelembaban sesuai dengan
antara stres kerja dengan peningkatan gejala kebutuhan tubuh manusia . Bahaya ergonomi
psikologis yaitu depresi. Pada fungsi otak, merupakan salah satu potensi bahaya dalam
stres kronis dapat menyebabkan menurunnya K3 yang kurang menjadi perhatian dalam
kemampuan seseorang dalam mengendalikan suatu tempat kerja. Padahal bahaya ergonomi
emosi sehingga mereka sangat rentan terkena dapat menimbulkan kerugian di tempat kerja,
depresi (Armita Golkar, 2014). Gangguan dimana bahaya ergonomi dapat
fisik yang sering dilaporkan yaitu keluhan mengakibatkan produktivitas dan kualitas
sakit kepala, gangguan tidur, dan kaku otot. pekerja menurun serta dapat menimbulkan
Selain itu stres juga dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Tujuan penerapan
penurunan fungsi ginjal dengan faktor risiko intervensi ergonomic yaitu :
hipertensi dan disiplimedia. Menurut data
1. terjadinya peningkatan
statistik yang dikeluarkan oleh Health and
pengetahuan, sikap dan
Safety Statistic (2013), stres merupakan
keterampilan kader dalam
penyakit terbesar kedua bahwa pekerjaan dan
melaksanakan Ergonomik
tempat kerja tidak aman, dapat menimbulkan
Partisipatif Berjenjang.
efek samping berupa gangguan kesehatan
2. didapatkannya peningkatan
fisik dan mental secara signifikan. Stres
kemampuan kader dalam
merupakan salah satu bahaya psikososial yang
melakukan supervisi dan
berpotensi menyerang semua jenis pekerjaan.
umpan balik selama
Pembahasan menjalankan Ergonomik
Partisipatif Berjenjang.
Ergonomi adalah ilmu yang
3. terjadinya peningkatan
mempelajari perilaku manusia dalam
pengetahuan, sikap dan
kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran
keterampilan pekerja dalam
penelitian ergonomi adalah manusia pada saat
mencegah masalah kesehatan
bekerja dalam lingkungan. Secara singkat
gangguan musculoskeletal.
dapat dikatakan bahwa ergonomi adalah
4. terjadinya peningkatan
penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi
kelenturan otot dan
tubuh manusia yang ditujukan untuk
fleksibilitas sendi pekerja
menurunkan stress yang akan dihadapi.
Upayanya antara lain berupa penyesuaian
setelah melakukan peregangan ketidaknyamanan (peralatan kurang atau
mandiri. mengangkat perangkat, lantai licin). Bahaya
5. terjadinya peningkatan fisik: bahaya dalam lingkungan kerja seperti
pengetahuan, sikap dan radiasi, listrik, suhu dan kebisingan dapat
perilaku keluarga dalam menyebabkan trauma. Bahaya psikososial:
pencegahan penyakit akibat masalah antar pekerja, stress.
kerja.
Penyakit akibat kerja adalah penyakit
6. terjadinya peningkatan
yang ditimbulkan oleh atau didapat pada
kemandirian keluarga dalam
waktu melakukan pekerjaan. Penyakit akibat
merawat anggota keluarga
kerja atau yang lebih dikenal sebagai
yang mengalami gangguan
occupational diseases adalah penyakit yang
muskuloskeletal.
disebabkan oleh faktor-faktor pekerjaan atau
Bahaya kerja diklasifikasikan dalam didapat pada waktu melakukan pekerjaan .
lima kategori, antara lain biologis, penyakit Faktor Lingkungan kerja sangat berpengaruh
menular, kimia, lingkungan, dan bahaya dan berperan sebagai penyebab timbulnya
psikososial. Bahaya biologis dan bahaya Penyakit Akibat Kerja. Faktor-fakor penyebab
infeksi: agen infeksi dan biologis, seperti penyakit akibat kerja dapat dibedakan sebagai
virus, jamur dan parasit, yang dapat berikut:
ditularkan melalui kontak dengan pasien
a. Faktor Fisik, yang meliputi:
terinfeksi atau cairan tubuh kontaminasi.
Penyakit menular yang menjadi perhatian Suara tinggi/bising yang dapat
kimia : berbagai bentuk bahan kimia yang Radiasi sinar elektromagnetik, pada
beracun atau berpotensi mengganggu system mata infra merah dapat menyebabkan
gas. Bahaya lingkungan dan bahaya mesin : konjungtivitis, radioaktif/ alfa/ beta/
bekerja dengan baik. Tingkat kepentingan Rumah Sakit (K3RS) yaitu segala kegiatan
organisasi karena para tenaga kerja yang sehat dan kesehatan bagi sumber daya manusia
dan bugar, dalam arti fisik maupun dalam arti rumah sakit, pasien, pendamping pasien,
mental psikologi, akan mampu menampilkan pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit
kinerja yang prima, produktivitas yang tinggi melalui upaya pencegahan kecelakan kerja
dan tingkat absensi yang rendah. dan penyakit akibat kerja di rumah sakit